Anda di halaman 1dari 8

Nama : Alvaro Gonzales Ibrahim

Kelas : 6 C

Pubertas dan Kebersihan pada alat kelamin

 Pubertas

Pubertas merupakan suatu tahap perkembangan seorang anak menjadi dewasa secara
seksual. Pada perempuan, pubertas terjadi pada rentang usia 10−14 tahun. Sementara
pada laki-laki, pubertas terjadi pada kisaran usia 12−16 tahun.Dalam masa pubertas,
remaja perempuan maupun laki-laki akan merasakan adanya perubahan dalam tubuh
mereka. Perubahan tubuh ini terjadi karena pengaruh dari perubahan hormon semasa
pubertas. Di masa pubertas, baik remaja pria maupun wanita juga bisa mengalami
peningkatan tinggi badan.Pada kasus tertentu, pubertas bisa datang terlalu
cepat. Pubertas dini bisa terjadi ketika tanda-tanda pubertas muncul pada saat anak
perempuan berusia kurang dari 8 tahun, sedangkan pada laki-laki muncul di bawah usia 9
tahun.Anak-anak yang memasuki masa pubertas mungkin akan merasa bingung ketika
mengalami perubahan di tubuhnya. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk
mengedukasi anaknya yang sudah remaja mengenai pubertas.

Tanda Pubertas pada Perempuan

Pada remaja perempuan, pubertas akan menyebabkan berbagai macam perubahan pada
tubuh, seperti:

 Payudara mulai tumbuh

Hal pertama yang umumnya dijadikan tanda bahwa remaja perempuan sudah memasuki
masa pubertas adalah payudara yang mulai tumbuh, diawali dari area sekitar puting. Ini
biasanya terjadi pada saat anak perempuan memasuki usia 8–13 tahun.Pada remaja
perempuan yang baru pubertas, bentuk payudara yang berubah mungkin bisa berbeda
antara payudara yang satu dan yang lainnya, tergantung sisi mana yang lebih dulu
tumbuh.
Selain terlihat besar sebelah, payudara juga akan terasa sakit atau nyeri, terutama saat
disentuh. Rasa nyeri ini akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu.

 Tumbuhnya rambut di kemaluan dan ketiak

Sekitar 15 persen remaja perempuan mengalami perubahan ini lebih dulu sebelum
payudara mulai tumbuh.Tumbuhnya bulu halus di area kemaluan dan ketiak terkadang
membuat remaja perempuan malu, sehingga para orang tua harus mengedukasi remaja
perempuannya bahwa ini merupakan bagian dari pubertas, dan setiap remaja perempuan
akan mengalaminya.

 Menstruasi

Tanda pubertas pada remaja perempuan selanjutnya adalah menstruasi. Kebanyakan


remaja perempuan akan mendapatkan menstruasi pertamanya ketika usianya menginjak
12–13 tahun, diawali dengan munculnya bercak darah dari vagina yang biasa terlihat
melalui noda di celana dalam.Namun, menstruasi pertama setiap perempuan bisa
berbeda, ada yang sudah mulai menstruasi sejak berusia 9 tahun, ada pula yang baru
menstruasi ketika usianya 16 tahun.Biasanya tanda pubertas ini terjadi dalam waktu
kurang lebih 2 atau 2,5 tahun setelah payudara mulai tumbuh.Remaja perempuan yang
mengalami menstruasi untuk pertama kali mungkin akan merasa takut dan panik. Oleh
karena itu, orang tua perlu menenangkan anaknya yang menstruasi untuk pertama kali
dan menjelaskan bahwa kondisi tersebut adalah normal.Patut diwaspadai jika remaja
perempuan belum juga mengalami haid walaupun tanda-tanda pubertas sudah ada. Hal
ini bisa disebabkan oleh kondisi langka bernama hymen imperforata.

Tanda Pubertas pada Laki-laki

Pada remaja laki-laki, pubertas juga membawa perubahan pada tubuh, seperti:

 Ukuran testikel dan penis yang membesar

Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan bertambahnya ukuran testis dan penis.
Namun, tidak ada patokan yang baku mengenai kapan perubahan ini muncul, tapi
diperkirakan dapat terjadi sejak usia 9−18 tahun.
Mengenai perubahan ini, orang tua harus mengedukasi anak laki-lakinya bahwa
setiap laki-laki bisa mengalami perkembangan fisik yang berbeda-beda, ada yang muncul
lebih cepat dan ada yang sedikit terlambat. Oleh karena itu, anak tidak perlu
memusingkan atau membandingkan ukuran penisnya dengan penis orang lain.Selain itu,
adanya sedikit perbedaan ukuran antara testis satu dengan yang lainnya juga tak perlu
dikhawatirkan karena hal ini normal.Meski demikian, tetap sarankan kepada anak laki-
laki Anda yang memasuki masa pubertas untuk memeriksa kondisi penis dan testisnya
secara teratur ketika mandi. Jika ada benjolan saat diraba, ada perubahan warna, atau
terasa nyeri, jangan malu untuk memeriksanya ke dokter.

 Mengalami mimpi basah

Selama pubertas, remaja laki-laki juga akan mengalami mimpi basah, yaitu ejakulasi
yang terjadi saat sedang tidur. Mimpi basah dapat terjadi karena adanya peningkatan
kadar hormon testosteron dalam tubuh. Seiring bertambahnya usia, intensitas mimpi
basah akan berkurang.

 Tumbuh rambut pada daerah kemaluan dan ketiak

Seperti juga remaja perempuan, remaja laki-laki akan mengalami tumbuhnya rambut-
rambut halus di sekitar kemaluan dan ketiak.

 Suara menjadi lebih berat

Pembesaran ukuran laring, yaitu organ di mana pita suara terletak, akan membuat suara
remaja laki-laki terdengar lebih berat. Kondisi ini sering dikenal sebagai pecahnya suara
laki-laki. Hal ini normal terjadi karena tubuh sedang beradaptasi dengan ukuran laring
yang baru.Suara pecah ini akan terjadi selama beberapa bulan, dan biasanya terjadi pada
rentan usia 12–16 tahun. Setelah itu, suara akan terus berkembang hingga sempurna dan
biasanya menetap pada usia 17 tahun.Setelah memasuki masa pubertas, remaja
perempuan sudah bisa hamil pada masa subur dan remaja laki-laki sudah mampu
membuahi. Pada masa-masa ini pula, seorang remaja akan mengalami
peningkatan hormon seksual sebagai perkembangan alami tubuh.
Penting bagi remaja dan orang tua untuk mengenali tanda-tanda pubertas. Kemudian,
khusus bagi orang tua, berikanlah pendidikan seks yang tepat pada anak remajanya agar
terhindar dari bahaya pergaulan bebas.Jika anak remaja Bunda dan Ayah tampak
khawatir dengan pubertas yang dialaminya, atau Bunda dan Ayah masih memiliki
pertanyaan tentang pubertas, silakan berkonsultasi dengan dokter.

Kebersihan Alat Reproduksi

Kesehatan Reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan
hanya bebas dari penyakit atau kecatatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

Cara Menjaga Alat Reproduksi Secara Umum

 Membersihkan Diri Secara Teratur

Mandi secara teratur merupakan hal paling dasar dalam menjaga kesehatan alat
genital.Ini menjadi hal yang cukup krusial karena ada saat-saat di mana kita
berkeringat yang disebabkan oleh suasana panas akibat matahari terik.Tidak hanya
bagian tubuh seperti leher, perut, lengan, dan wajah, keringat juga dapat terjadi di
area reproduksi.
 Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh memang memiliki banyak manfaat untuk


tubuh, termasuk alat kelamin.Sebab kekeringan atau kurangnya asupan cairan
tubuh dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal, dan lain sebagainya.

 Pola Makan Sehat

Makanan yang kita konsumsi dapat mencerminkan kondisi dan kesehatan tubuh
kita.Untuk itu, sangat penting menjaga asupan makanan. Hindari makanan yang
terlalu manis, produk olahan susu, makanan olahan, makanan berminyak dan
berkalori tinggi, hingga alkohol.Perbanyak konsumsi sayuran berserat dan  buah-
buahan kaya nutrisi.

 Berhenti Merokok

Merokok tidak hanya buruk untuk kesehatan paru-paru, tapi juga buruk untuk alat
reproduksi.Dalam sebuah International Journal of Impotence
Research, mengungkap bahwa merokok dapat merusak fungsi ereksi pada
pria.Tidak hanya itu, merokok juga dapat menurunkan tingkat kesuburan
seseorang.

 Melakukan Senam Kegel

Senam kegel sangat bagus untuk kesehatan reproduksi pria dan wanita.Melansir
dari Healthline, senam kegel bermanfaat untuk memaksimalkan  ereksi pada
pria, serta mencegah terjadinya post micturition dribble (keluarnya sedikit kencing
secara tidak disadari segera setelah selesai kencing).

 Basuh Menggunakan Air Hangat dan Tidak Menggunakan Sabun


Alat reproduksi wanita dapat membersihkan diri secara alami, sehingga Moms
tidak perlu menggunakan sabun yang mengandung bahan kimia
tertentu.Penggunaan sabun berbahan kimia dapat mengganggu keseimbangan
asam-basa di vagina.Moms hanya perlu membilasnya dengan bersih menggunakan
air mengalir, dan pastikan setelah itu mengeringkannya secara menyeluruh dengan
handuk bersih khusus atau tisu.Sebab bila tidak dikeringkan dengan baik, hal
tersebut dapat membuat area kelamin lembap, dan memicu pertumbuhan jamur.

 Perhatikan Pakaian Dalam

Agar kulit di area kelamin tidak mengalami iritasi atau hal lainnya, gunakanlah


celana dalam berbahan katun yang lembut.Hindari menggunakan pakaian dalam
berbahan nilon, asetat, atau serat buatan lainnya yang berisiko memicu iritasi
kulit.Pilihlah ukuran yang tepat, tidak ketat dan tidak terlalu lebar ketika
digunakan.Selain itu, Moms juga perlu memerhatikan pencucian pakaian dalam.
Cuci pakaian dalam menggunakan sabun yang lembut dan tidak terlalu
banyak.Bilas pakaian dalam dengan hati-hati. Hindari menggunakan pengharum
atau pelembut pakaian.

 Hindari Menggaruk Kelamin

Jangan menggosok, menggaruk, atau menyikat area vagina. Hal tersebut memicu
luka atau iritasi yang memicu rasa tidak nyaman.

 Kenakan Pakaian yang Nyaman

Hindari penggunaan pakaian ketat karena dapat membatasi sirkulasi udara dan
menyebabkan area vagina terkompresi, memicu panas dan lembap.

 Olahraga Teratur
Aktivitas fisik yang dilakukan dengan sedang dapat mengurangi risiko  disfungsi
ereksi pada pria.Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan
di American Journal of Cardiology, bahwa dengan olahraga ringan seperti jalan
kaki saja dapat menurunkan risiko disfungsi ereksi.Untuk itu, cobalah sejumlah
pilihan olahraga ringan yang dapat dilakukan beberapa kali dalam seminggu,
seperti jalan-jalan, jogging, bersepeda, guna meningkatkan kesehatan alat
kelamin.

 Mengontrol Stres

Stres dan masalah kecemasan dapat memengaruhi kinerja dan kesuburan


seksual.Stres juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit
kardiovaskular, yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi.Beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk mengontrol tingkat stres, yaitu:

 Menerapkan teknik gerakan pernapasan.


 Menghabiskan waktu bersama orang tersayang.
 Membuat jurnal.
 Melakukan meditasi.

Apa saja manfaat menjaga kebersihan alat reproduksi? 

1. Mencegah iritasi 

Seperti yang kita ketahui, area di sekitar alat reproduksi adalah area yang lembab dan
rawan iritasi.Oleh karena itu, harus dibersihkan dengan benar agar tidak lembab,
berjamur, dan kotor. Sehingga, dapat mencegah iritasi yang menyebabkan gatal-gatal. 

2. Mencegah infeksi saluran kemih 

Karena lembab, alat reproduksi yang tidak bersih lebih mudah terkena infeksi saluran
kemih.Jadi, tidak hanya gatal-gatal tetapi juga mengganggu keluarnya urine dari dalam
tubuh akibat salurannya kotor. 

3. Mencegah bau tidak sedap 

Bau tidak sedap yang berasal dari alat reproduksi diakibatkan kelembapan yang tinggi,
sehingga memicu tumbuhnya jamur yang bau.Jadi, bersihkanlah alat reproduksi dengan
benar dan keringkan agar tidak lembab. 

4. Terhindar dari berbagai macam penyakit 

Infeksi yang dibiarkan pada alat reproduksi tentu jadi salah satu penyebab datangnya
berbagai macam penyakit.Jika sudah terkena penyakit, maka kita harus memperbaiki
cara membersihkan alat reproduksi dan perlu mengunjungi dokter secara rutin. 

5. Memelihara fungsi alat reproduksi 

Agar alat reproduksi berfungsi dengan baik, maka kita harus menjaga kebersihannya.
Jangan sampai alat reproduksi terinfeksi dan perlu diobati secara rutin. Pembahasan dan
jawaban ini bisa menjadi pemandu bagi orang tua dalam mendampingi anak selama
belajar di rumah. 

Anda mungkin juga menyukai