Tahapan perkembangan dan pertumbuhan manusia umumnya terbagi menjadi balita, kanak-
kanak, remaja, dewasa dan usia lanjut. Pada awal masa remaja, kita mengalami masa
pubertas. Setiap manusia pasti akan mengalami masa pubertas, sebab pubertas merupakan
bagian tumbuh kembang setiap manusia. Bagi remaja laki-laki dan perempuan mengalami
tanda-tanda pubertas yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh struktur tubuhnya yang
berbeda. Masa pubertas dapat diartikan sebagai masa terjadinya perubahan fisik dan
mental, baik emosi maupun perilaku yang terjadi pada setiap anak laki-laki dan perempuan
karna pengaruh hormon. Setiap anak mengalami masa pubertas yang berbeda. Sebagian
besar anak perempuan mengalami masa pubertas pada usia 9 sampai 13 tahun. Sementara
anak laki-laki mengalami masa pubertas pada usia 10 hingga 16 tahun.
Menstruasi umumnya terjadi secara teratur. Sekitar 4 minggu sekali. Umumnya, usia anak yang
mengalami menstruasi sekitar 12 tahun. Bisa juga sekitar 2 sampai 3 tahun setelah payudara
bertumbuh. Meskipun usia awal anak mengalami menstruasi berbeda, tetapi umumnya anak sudah
mengalami menstruasi pada usia 16-18 tahun.
2. Tumbuh jerawat
Seorang anak perempuan yang sudah memasuki usia pubertas, ditandai dengan tumbuhnya jerawat.
Mengapa saat pubertas jerawat jadi bertumbuh? Hal ini karena terjadinya perubahan kondisi di hormone
tubuh. Perubahan pada hormone akan menjadi salah satu penyebab tumbuhnya jerawat di permukaan kulit.
Ketika masa pubertas muncul, aktivitas pada hormone testosteron yang ada di dalam tubuh akan
meningkat. Sehingga menyebabkan kelenjar minyak juga menghasilkan sebum yang lebih banyak. Jika
sebum yang dihasilkan lebih banyak dari yang dibutuhkan kulit, itu akan memicu pertumbuhan jerawat.
3. Pertumbuhan payudara
Ciri selanjutnya pada pubertas perempuan adalah mengalami pertumbuhan payudara. Pada
masa pubertas, seorang perempuan akan memproduksi serta melepaskan hormone estrogen.
Akibat dari pelepasan tersebut, payudara akan bertumbuh. Payudara yang awalnya sama
seperti laki-laki, akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan seiring berjalannya waktu.
Hal tersebut terjadi karena hormone estrogen merangsang kelenjar susu yang ada di
payudara. Ada lima tahapan yang terjadi ketika seorang perempuan mengalami pertumbuhan
payudara. Tahap pertama, yaitu ketika ujung putting payudara bertambah ukuran atau
membesar. Tahap kedua, akan terlihat tumbuhnya seperti gumpalan kecil. Gumpalan tersebut
tumbuh di sekitar payudara. Tahap ini juga akan membuat putting semakin besar. Selain itu,
area hitam di sekitar puting payudara atau areola juga ikut membesar.
Tahap ketiga, dada juga mulai bertumbuh. Hal ini ditandai dengan kemunculan jaringan dan
kelenjar susu. Tahap keempat, areola dan puting payudara akan bertumbuh. Hal itu akan
membuat seperti gundukan pada area payudara. Tahap terakhir, tahap ini adalah
pembentukan payudara dewasa. Payudara akan tumbuh berbentuk bulat. Kemudian hanya
bagian putinglah yang menonjol.
Seiring waktu pertumbuhan rambut di kemaluan, bagian vagina juga ikut membesar. Bagian vulva, atau
bagian yang berada di luar akan dikelilingi oleh dua pasang “bibir”. Bibir yang lebih besar akan ditumbuhi
oleh rambut. Sedangkan bibir bagian dalam yang lebih kecil tidak ditumbuhi bulu.
Ketika rambut sudah tumbuh di daerah kemaluan, maka akan keluar sebuah cairan. Hal ini akan
menyebabkan bagian vagina memiliki bau yang lebih kuat. Selain itu, keringat dan bakteri dapat tumbuh
dengan cepat pula. Maka dari itu, harus lebih menjaga kebersihan di area vagina.
7. Mudah berkeringan
Ciri-ciri lain dari masa pubertas anak perempuan adalah mudah berkeringat. Ketika masuk masa pubertas,
kelenjar keringat akan ikut membesar. Kelenjar keringat atau dikenal dengan istilah sudorifeous, adalah
salah satu kelenjar yang ada pada tubuh manusia. Kelenjar ini jumlahnya sangat banyak. Kelenjar keringat
tersebar di hampir seluruh tubuh manusia. Khususnya di area telapak tangan, telapak kaki dan dahi. Pada
masa pubertas, kelenjar keringat juga menjadi lebih aktif. Sehingga anak-anak akan lebih banyak
mengeluarkan keringat.
8. Mulai mengalami keputihan
Keputihan adalah suatu kondisi dimana keluarnya cairan atau lendir dari vagina. Keputihan adalah salah
satu cara alami yang dilakukan tubuh. Tujuan dari keputihan adalah untuk menjaga kebersihan dan
kelembaban daerah kewanitaan. Ketika seorang perempuan mengalami keputihan, cairan yang diproduksi
leher rahim serta kelenjar vagina akan keluar. Cairan-cairan tersebut akan keluar dengan membawa sel
mati dan bakteri. Hal itu juga akan membantu vagina untuk tetap terlindungi dari infeksi. Keputihan adalah
hal yang normal, tetapi ada juga keputihan yang terjadi secra tidak normal. Adapun ciri-ciri keputihan yang
terjadi secara normal yaitu, cairan yang keluar tidak berwarna atau berwarna putih. Selain itu juga tidak
mengeluarkan bau yang menyengat. Ciri selanjutnya adalah meninggalkan bercak kekuningan di celana
dalam. Terakhir yaitu tekstur cairan keputihan tersebut dapat berubah, tergantung pada siklus menstruasi.
Anak perempuan yang mengalami masa pubertas akan lebih banyak memproduksi lemak. Lemak yang
diproduksi lebih banyak tersebut di bagian perut. Kemudian lemak tersebut akan menyebar ke bagian
tubuh lain. Di antaranya adalah bagian paha, pinggul, hingga pada bagian payudara. Hal inilah yang
menjadi salah satu faktor pertumbuhan payudara anak perempuan pada saat pubertas.
Hormone estrogen dan hormon progesteron akan memicu peningkatan jaringan lemak. Selain itu kedua
hormone tersebut akan bertanggung jawab pula terhadap penyebaran jaringan lemak di dalam tubuh.
Jaringan lemak inilah yang membuat pinggul menjadi membesar ketika masa pubertas seorang anak
perempuan. Ketika masa pubertas, seorang anak perempuan juga akan mengalami perubahan hormonal.
Pada saat-saat ini, akan mengalami perubahan suasana hati. Terlebih ketika masuk masa menstruasi.
Perubahan suasana hati atau mood juga bisa disebut sebagai PMS atau premenstrual syndrome. PMS ini
akan menyebabkan seseorang menjadi lebih cepat marah. Menjadi sulit untuk tidur, gelisah, rasa lapar
meningkat, dan hal-hal lainnya. Selain itu, PMS juga akan menyebabkan seseorang tampak bengkak dan
sembab.
Akan tetapi, masa pubertas anak laki-laki memiliki rentang waktu yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
secara umum remaja harus menunggu satu atau dua tahun setelah mereka berhenti tumbuh tinggi, atau
empat sampai enam tahun setelah testis membesar. Setelah itu, mereka dapat mengetahui ukuran penis
terakhir mereka.
5. Mudah berkeringat
Kelenjar keringat ada hampir di setiap tubuh manusia. Saat anak laki-laki mengalami pubertas, kelenjar
keringat menjadi membesar. Kelenjar keringat ini sangat banyak. Masa pubertas menyebabkan kelenjar
keringat anak laki-laki menjadi lebih aktif. Ini menyebabkan anak laki-laki yang sedang mengalami
pubertas akan lebih banyak mengeluarkan keringat.
Pecahnya suara ini akan terjadi cukup lama, umumnya selama beberapa bulan. Seorang anak laki-laki yang
mengalami pecah suara umumnya berusia dari 12 tahun sampai 16 tahun. Kemudian suara akan selalu
berkembang sempurna. Suara yang pecah pada anak laki-laki baru akan menetap pada usia 17 tahun.
8. Tumbuh jerawat
Seoang anak laki-laki yang mengalami masa pubertas juga ditandai dengan tumbuhnya jerawat. Jerawat
tersebut dapat tumbuh pada area wajah maupun area tubuh. Tumbuhnya jerawat terjadi karena perubahan
kondisi hormon yang ada di dalam tubuh. Hormone yang berperan dalam pertumbuhan jerawat adalah
hormon testosteron. Hormone ini akan meningkat.
Selain itu ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan jerawat muncul. Pertama yaitu produksi sebum
yang berlebihan, atau zat yang diproduksi oleh kelenjar minyak. Kemudian adanya sumbatan pada folikel
rambut juga akan menyebabkan tumbuhnya jerawat.
Kondisi selanjutnya yaitu karena adanya infeksi bakteri. Jerawat dapat tumbuh jika ada
bakteri Propionibacterium acnes.. bakteri ini dapat berkembang. Hal itu menyebabkan folikel rambut
tersumbat sehingga memicu terjadinya peradangan.
Hormone estrogen dan hormon progesteron akan memicu jaringan lemak. Kelain itu kedua hormone ini
juga akan menyebarkannya ke tubuh. Jaringan lemak inilah yang akan membentuk otot pada tubuh anak
laki-laki.
11. Mulai tumbuh rambut pada wajah
Ciri-ciri selanjutnya pada anak laki-laki yang mengalami masa pubertas adalah tumbuhnya rambut di
sekitar area wajah. Rambut yang tumbuh di area wajah adalah kumis dan jenggot. Pertumbuhan kumis dan
jenggot pada masa pubertas anak laki-laki dipengaruhi oleh hormone testosterone. Hormone testosterone
akan meningkat pada masa ini.
Akibatnya rambut-rambut halus akan tumbuh. Salah satunya kumis dan jenggot. Akan tetapi, ada sebagian
anak laki-laki yang tidak mengalami pertumbuhan kumis dan jenggot. Hal ini bukan karena gangguan
hormone. Namun disebabkan karena faktor genetic atau keturunan. Banyak atau sedikitnya pertumbuhan
rambut-rambut halus ini juga dipengaruhi faktor keturunan.
Sesuatu yang menjadi pembeda setelah tumbuh jakun adalah ditandai dengan suara yang lebih berat dan
dalam. Perubahan suara dan tumbuhnya jakun ink bukanlah proses instan yang berlangsung dalam satu
malam, melainkan dapat terjadi secara bertahap dengan semakin beratnya suara dari waktu ke waktu.