Anda di halaman 1dari 6

Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Pada

Manusia
Tuesday, 22 March 2016 Biologi, IPA

Manusia juga mengalami tumbuh dan berkembang mulai. Dari proses pembuahan,
kemudian

kelahiran

sampai

masa

manula.

Tahukah

kamu

mengapa

proses

pertumbuhan setiap orang berbeda? Apa saja yang menjadi faktor pertumbuhan
tersebut?
Bagi Kamu yang Sekarang sudah duduk di bangku SMP, punya tubuh yang lengkap
dapat bermain-main dengan sesama teman-teman, kamu tidak menyadari bahwa
beberapa tahun yang lalu kamu masih berupa bayi yang belum bisa apa-apa.
Sebelum menjadi bayi, kamu masih berada di dalam kandungan ibu. Nah,
bagaimana perubahan yang terjadi beberapa tahun lagi? Kamu akan menjadi
dewasa

dan

kemudian

menjadi

orang

tua.

Sekarang marilah kita pelajari pertumbuhan dan perkembangan manusia yang dapat
dibagi

menjadi

beberapa

tahap,

sebagai

berikut.

Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Pada


Manusia
Berikut ini adalah tapahan pertumbuhan dan perkembangan khusus pada manusia;

1. Masa Pembuahan Sampai Lahir


Pembuahan adalah proses meleburnya sel telur (ovum) dengan sperma
yang kemudian menjadi zigot.
Sel telur dibuat oleh indung telur pada wanita dan sperma dibuat oleh testis pada
laki-laki. Zigot yang terjadi, ialah calon makhluk hidup yang berbentuk satu sel akan
menempel (implantasi) pada dinding kandungan (uterus).

Gambar: Proses Pembuahan pada Manusia

Di sini zigot mengalami pembelahan sel terus-menerus sehingga terbentuklah


embrio. Pada usia lebih kurang empat minggu (+ 1 bulan), embrio mempunyai
panjang

tujuh

milimeter.

Di sini organ jantung mulai terbentuk, tapi belum sempurna sedang organ yang lain
belum terbentuk. Pada umur + 5 minggu panjang embrio + 12 milimeter. Embrio
terus mengalami pembelahan sel-sel sehingga embrio yang mencapai usia 2 bulan
sudah

berukuran

sentimeter.

Di sini jantung sudah sempurna dan sudah mulai berfungsi. Tangan, kaki, mulai
terbentuk

berikut

kerangkanya,

walaupun

masih

berupa

tulang

rawan.

Akhirnya kandungan berusia 3 bulan, embrio telah lengkap organ-organnya yang


kemudian disebut fetus, yang mempunyai panjang + 8 sentimeter dan berat + 45
gram.
Janin terus tumbuh, sehingga bertambah panjang, berat, dan besar. Setelah berusia
5

bulan,

panjang

janin

20

sentimeter

dan

berat

450

gram.

Janin pada saat itu sudah mulai menunjukkan aktivitas gerakan. Janin terus
mengalami pertumbuhan dan perkembangan, dan setelah berusia + 9 bulan 10 hari
atau berusia + 266 hari atau + 38 minggu, janin sudah siap untuk lahir.
Mengapa

janin

di

dalam

kandungan

terus

tumbuh?

Janin yang berada di dalam kandungan selalu mendapat makanan dan oksigen dari

ibu lewat pembuluh darah yang ada pada plasenta (ari-ari). Janin di dalam
kandungan juga dibungkus oleh selaput yang di dalamnya berisi cairan yang licin
yang

disebut

ketuban

(amnion).

Fungsinya untuk melindungi janin dari benturan dan goncangan. Cairan yang sering
disebut ketuban ini juga membantu untuk memudahkan proses kelahiran nanti. Lihat
gambar di bawah ini!

Gambar: Perkembangan Janin dalam Kandungan

2. Masa Setelah Lahir


Bayi di dalam kandungan belum bernapas, tapi masih tetap hidup mengapa begitu?
Di dalam kandungan bayi sudah diberi oksigen oleh ibunya lewat pembuluh darah
yang terdapat pada plasenta.
Tetapi bayi setelah lahir harus bernapas untuk mengambil oskigen sendiri, sebab
hubungan dengan darah ibu sudah terputus. Maka bayi yang lahir yang tidak segera
bernapas

akan

meninggal.

Untuk itu saat bayi lahir, dokter atau bidan yang membantunya kadang-kadang
merangsang pernapasan bayi dengan memegang kaki bayi lalu dibalik (kepala posisi
di bawah) atau dengan memukul halus pada tubuh bayi, agar bayi mulai bernapas
pertama

kali

dan

biasanya

waktu

itu

bayi

menangis.

Setelah lahir, bayi akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yaitu: menjadi
masa

kanak-kanak,

masa

remaja,

masa

dewasa,

dan

masa

tua

(manula).

Pertumbuhan pada manusia tidak berjalan terus-menerus, karena pertumbuhan


diatur

oleh

hormon

pertumbuhan

yang

disebut

para

Thormun.

Untuk itu biasanya pada anak lakilaki pertumbuhan berhenti pada umur + 22 sampai
25 tahun, pada perempuan berhenti pada umur + 18 - 20 tahun. Pertumbuhan cepat
pada

waktu

berumur

12

18

tahun.

Pertumbuhan pada manusia sangat dipengaruhi oleh gizi dan keturunan. Perlihatkan
gambar pertumbuhan dan perkembangan bayi di bawah ini.

Gambar: Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi

a. Masa Kanak-Kanak (Anak-anak)


Masa ini dimulai dari bayi setelah lahir sampai pada masa remaja. Pertumbuhan dan
perkembangan bayi sangat tergantung dari pemeliharaan ibu yang setiap saat harus
menyusui

bayinya

dengan

ASI

sampai

tahun.

Sangat disayangkan bila ibu tidak menyusui sendiri dengan ASI, bahkan ada yang
disengaja tidak mau menyusui anaknya, tapi diganti dengan susu formula, ini bisa
dilakukan

bila

terpaksa

ibu

tidak

mengeluarkan

air

susu.

ASI yang diberikan ibu lebih bermanfaat dari susu formula. Mengapa? Sebab ASI
mengandung antibodi dari ibu, sehingga sang bayi akan mendapatkan kekebalan
langsung dari ibu. ASI juga akan menyebabkan jalinan kasih sayang secara tidak
langsung

dari

ibu

terhadap

bayinya.

Setelah berumur + 6 bulan mulailah gigi pertama tumbuh yang disebut gigi susu,

yang nantinya setelah anak berumur +6 tahun mulai tanggal satu persatu, dan
diganti dengan gigi tetap. Anak setelah berumur + 10 tahun sudah mulai mengerti
tugas

yang

diberikan.

b. Masa Remaja (Adolesens)


Masa ini merupakan masa yang sangat labil, mudah terpengaruh, dan serba ingin
tahu, untuk itu membutuhkan pengawasan dari orang tua, sebab organ-organ
tubuhnya mulai berfungsi, seperti organ kelaminnya mulai memproduksi sel-sel
kelamin.
Pada perempuan kelenjar susu mulai membesar, pinggul mulai membesar, dan
tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin. Begitu juga pada anak laki-laki, suara
lebih besar, lebih tegap, dan tumbuhnya rambut di sekitar alat kelaminnya. Inilah
yang

disebut

sifat

kelamin

sekunder.

Baca selengkapnya tentang Pengertian dan Masa Pubertas pada laki-laki dan
perempuan

c. Masa Dewasa
Pada masa ini secara biologis, alat reproduksi telah siap menghasilkan sel-sel
kelamin dan matang. Biasanya pada masa dewasa pertumbuhannya mulai berhenti,
diganti dengan pertumbuhan membesar, jadi tidak bertambah tinggi lagi. Masamasa dewasa sudah mulai punya rasa tanggung jawab, sudah memikirkan masa
depan,

seperti

berkeluarga.

d. Masa Manula
Pada masa ini baik fisik maupun cara berpikir sudah berkurang. Ditandai dengan
memutihnya rambut, pelupa, pendengaran mulai berkurang, mata mulai kabur, gigi
mulai

tanggal,

kulit

mulai

keriput,

aktivitas

seks

mulai

menurun.

Pada perempuan ditandai berhentinya produksi ovum pada ovarium (indung


telurnya) yang disebut dengan istilah mengalami menopause, berbeda dengan lakilaki walaupun sudah melemah testis masih bisa memproduksi sel kelamin.

Ciri-ciri tersebut di atas tidak mutlak, sebab semuanya tergantung dari cara merawat
tubuhnya,

gizi,

dan

aktivitasnya.

Sehingga batas umur dewasa dapat lebih singkat atau lebih panjang, seperti pada
wanita menopause bisa berumur 45, 50 bahkan umur 55 tahun. Sering kita dengar
orang yang sudah tua mempunyai anak lagi.

Anda mungkin juga menyukai