Anda di halaman 1dari 16

BAB 

 I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Studi tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan usaha yang terus
berlangsung dan berkembang. Seiring dengan perkembangannya, studi tentang perkembangan dan
pertumbuhan manusia telah menjadi sebuah disiplin ilmu dengan tujuan untuk memahami lebih dalam
tentang apa dan bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan manusia baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif.
Sampai dengan saat ini kajian mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia telah banyak
menunjukkan manfaat yang signifikan. Dan salah satu manfaat dari berkembangnya disiplin ilmu tentang
perkembangan manusia ini adalah pendidikan. Dan jika kita berbicara pendidikan tentunya unsur yang
mutlak ada ialah manusia itu sendiri. Nah, dalam hal ini kajian ataupun teori-teori mengenai
pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan. Pendidikan ialah
usaha sadar orang dewasa / pendidik untuk membantu membimbing pertumbuhan dan perkembangan
anak kearah kedewasaan.
Definisi pendidikan diatas mengisyaratkan bahwa agar setiap pendidik baik orang tua maupun
guru memahami benar hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat membimbing atau
mengarahkan mereka kearah kedewasaan yang diharapkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ?
2. Apa Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertumbuhan ?
3. Bagaimana Tahap-tahap Perkembangan Manusia ?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Maksud Dari Pertumbuhan Dan Perkembangan.
2. Untuk Mengetahui Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertumbuhan
3. Untuk Mengetahui Tahap-Tahap Perkembangan Manusia

1
BAB  II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan-perubahan yang bersifat Kuantitatif yang


menyangkut aspek fisik jasmaniah.seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada organ-organ
dan struktur organ fisik,sehingga anak semakin bertambah umurnya semakin besar dan semakin
tinggi pula badan nya.

Perkembangan secara khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang bersifat Kualitatif


dan Kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia. Seperti misal nya
perubahan-perubahan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan,kemampuan,sifat
sosial,moral,keyakinan agama,kecerdasan dan sebagainya,sehingga dengan perkembangan
tersebut si anak akan semakin bertambah banyak pengetahuan dan kemampuan nya juga semakin
baik sifat sosial,moral,keyakinan agam dan sebagainya

2
B. MASA PERKEMBANGAN JANIN DARI BULAN KE BULAN
Penting untuk mengetahui perkembangan janin dari bulan ke bulan agar tumbuh kembangnya selalu
terpantau. Pasalnya, ada perubahan yang dialami janin dalam kandungan setiap bulannya, baik dari segi
ukuran, organ tubuh yang terbentuk, hingga kemampuan fisiknya.
Pada 4 minggu pertama kehamilan, ibu hamil mungkin tidak merasakan gejala kehamilan apa pun. Satu-
satunya tanda kehamilan yang bisa membuat ibu hamil menyadarinya adalah terhentinya menstruasi.
Meski terkadang ibu hamil tidak merasakan gejala kehamilan, tanpa disadari janin sudah mulai
berkembang sejak terjadinya pembuahan.`
Meski terkadang ibu hamil tidak merasakan gejala kehamilan, tanpa disadari janin sudah mulai
berkembang sejak terjadinya pembuahan.
Perkembangan Janin pada Trimester Pertama
Berikut ini adalah tahapan perkembangan janin pada trimester pertama kehamilan:

Bulan pertama
Setelah pembuahan, tahap awal perkembangan embrio adalah zigot. Zigot akan menuju rahim dan
membentuk morula, yaitu kelompok sel yang bentuknya menyerupai buah rasberi. Selanjutnya, morula
akan melalui beberapa tahapan perkembangan embrio.
Pada bulan pertama, kantung ketuban sudah mulai terbentuk untuk melindungi embrio, begitu pula
dengan plasenta dan sel darah bayi. Tubuh janin juga sudah mulai terbentuk yang ditandai dengan
munculnya area wajah dengan lingkaran hitam di tengah. Nantinya, lingkaran hitam tersebut akan
berkembang menjadi mata.
Di usia kehamilan ini pula, bagian tulang rahang, mulut, dan tenggorokan janin mulai terbentuk. Pada
akhir bulan pertama, embrio baru berukuran sebesar bulir beras.

Bulan kedua
Pada bulan kedua, tulang dan sistem saraf yang meliputi jaringan otak, saraf tulang belakang, dan saraf
tepi sudah mulai terbentuk. Pembentukan jantung juga mulai terjadi bersamaan dengan sistem peredaran
darah.
Pada bulan ini, bagian wajah janin akan terus mengalami perkembangan. Bahkan, cikal bakal telinga
sudah terlihat, begitu pula pertumbuhan tangan dan kakinya. Di akhir bulan kedua, embrio berukuran
sekitar 2,5 cm dan beratnya mencapai 9,5 gram.

3
Bulan ketiga
Pada bulan ketiga, organ dalam janin sudah mulai berkembang. Organ hati mulai memproduksi empedu,
sistem urinaria mulai bekerja, dan sistem peredaran darah juga mulai beroperasi. Organ reproduksi janin
pun sudah mulai terbentuk. Namun, jenis kelamin masih sulit dipastikan meski pemeriksaan dilakukan
dengan USG
Pada akhir bulan ketiga, janin sudah memiliki lengan, tangan, jari tangan, tungkai, dan kaki. Pada usia ini,
gusi dan bakal giginya pun mulai berkembang, begitu pula dengan jari tangan dan kaki serta telinganya.
Janin berusia 3 bulan juga sudah dapat membuka dan menutup mulut serta tangannya. Panjang tubuh
janin pada akhir bulan ketiga mencapai sekitar 7,5–10 cm, dengan berat 28 gram.

Perkembangan Janin pada Trimester Kedua


Memasuki kehamilan trimester kedua, ibu hamil sudah bisa mendengar detak jantung janin saat
pemeriksaan kehamilan. Bahkan, ibu hamil sudah mulai dapat merasakan gerakan janin. Berikut ini
adalah perkembangan janin selama trimester kedua:

Bulan keempat
Pada bulan keempat, janin laki-laki sudah memiliki prostat, sedangkan janin perempuan sudah mulai
memiliki folikel pada ovarium. Di usia kehamilan ini, tulang janin makin berkembang.
Di bagian kepalanya sudah tampak pola rambut. Matanya pun sudah bisa bergerak secara perlahan, tetapi
belum bisa terbuka. Pada usia ini pula posisi telinga janin sudah sesuai dengan tempatnya dan mulut janin
mulai dapat mengisap.
Panjang janin di akhir bulan ke-4 biasanya mencapai 15 cm, dengan berat tubuh sekitar 100 gram.

Bulan kelima
Ketika sudah menginjak bulan kelima, seluruh kulit janin sudah tertutup lapisan putih sebagai pelindung
cairan ketuban. Lapisan putih ini akan terlepas dengan sendirinya sesaat ketika janin dilahirkan.
Pada bulan kelima, otot janin sudah berkembang dan janin mulai dapat bergerak. Di bagian kepala sudah
tumbuh rambut serta bagian punggung dan bahunya telah ditumbuhi rambut halus yang akan hilang
setelah bayi lahir. Panjang janin pada akhir bulan ini sekitar 25 cm, dengan berat 225–450 gram.

Bulan keenam
Saat menginjak usia 6 bulan, kelopak mata janin sudah terbentuk sempurna dan matanya sudah bisa
terbuka. Pembuluh vena sudah terlihat karena kulit janin masih sangat tipis dan berkeriput.

4
Pada bulan ini, janin sudah bisa merespons suara dengan gerakan. Bahkan, ibu hamil juga bisa merasakan
gerakan janin berupa cegukan dan tendangan halus berulang kali. Di usia kehamilan 6 bulan, panjang
janin umumnya sekitar 30 cm, dengan berat badan sekitar 900 gram.
Perkembangan Janin pada Trimester Ketiga
Pada trimester ketiga kehamilan, momen untuk bertemu buah hati akan semakin dekat. Perkembangan
janin saat memasuki trimester terakhir meliputi:

Bulan ketujuh
Janin sudah dapat merespons cahaya, merasakan sakit, mendengar suara, dan mengubah posisi tubuhnya.
Selain itu, jaringan lemak dalam tubuhnya juga berkembang dengan pesat di bulan ini. Pada bulan
ketujuh, panjang janin umumnya 30–36 cm, dengan berat 900–1.800 gram.

Bulan kedelapan
Memasuki usia 8 bulan, organ dalam janin sudah berkembang lebih baik. Salah satu organ yang sudah
terbentuk tetapi belum sempurna adalah paru-paru. Sementara itu, bagian otak berkembang lebih pesat
dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada bulan ini pula cadangan lemak tubuh akan meningkat seiring dengan semakin bertambahnya usia
janin. Janin pun sudah bergerak lebih aktif yang ditandai dengan gerakan menendang lebih kencang. Di
usia kehamilan ini, panjang janin mencapai 46 cm, dengan berat 2,27 kg.

Bulan kesembilan
Ketika berusia 9 bulan, tubuh janin sudah terbentuk lebih sempurna. Mata dan telinga sudah dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Janin pun lebih peka terhadap sentuhan dan cahaya serta bagian paru-
parunya sudah hampir sempurna. Panjang janin umumnya mencapai 46–51 cm, dengan berat kira-kira
2,5–3,2 kg.
Pada usia ini, kepala janin sudah menghadap jalan lahir dan bokongnya telah menempati bagian atas
rahim ibu untuk mempersiapkan diri menjalani proses persalinan.
Perkembangan janin dari bulan ke bulan akan terjadi secara bertahap, sehingga Bumil harus tetap
menjaga kesehatan. Bumil pun harus rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke bidan atau dokter sesuai
dengan jadwal yang disarankan. Dengan begitu, kondisi kehamilan tetap terjaga dan persalinan pun
berjalan lancar.

5
C. MASA BAYI ( USIA 2 MINGGU – 2 TAHUN )
Masa bayi merupakan masa dimana perubahan dan pertumbuhan berjalan sangat cepat, terutama yang
terpesat adalah dalam tahun pertama.

1. Perkembangan Fisik
 Selama enam bulan pertama, pertumbuhan terus terjadi dengan pesat, kemudian mulai
menurun, dan dalam tahun kedua tingkat pertumbuhan cepat menurun.
 Selama tahun pertama, peningkatan berat tubuh lebih besar daripada peningkatan tinggi,
sedangkan pada tahun kedua terjadi sebaliknya.
 Proporsi tubuh: Pertumbuhan kepala berkurang sedangkan pertumbuhan badan dan
tungkai meningkat, sehingga bayi berangsur-angsur menjadi kurang berat di atas, dan pada
masa akhir bayi tampak lebih ramping dan tidak gempal.
 Selama tahun kedua, ketika proporsi tubuh berubah, bayi mulai memperlihatkan
kecenderungan bangun tubuh yang khas, seperti ektomorfik, mesomorfik, atau endomorfik.

2. Perkembangan Motorik
 Gerak refleks tersenyum muncul pada minggu pertama, sedangkan senyum sosial (reaksi
terhadap senyum orang lain) mulai antara bulan ketiga dan keempat.
 Dalam posisi tengkurap, bayi dapat menahan kepala secara tegak dalam usia 1 bulan,
dalam posisi telentang pada usia 5 bulan, dan dalam posisi duduk pada usia 4 atau 6 bulan.
 Pada usia 2 bulan, bayi dapat berguling dari samping ke belakang, pada 4 bulan dari
tengkurap ke samping, dan pada usia 6 bulan dapat berguling sepenuhnya.
 Pada usia 4 bulan, bayi dapat ditarik ke posisi duduk, usia 5 bulan dapat duduk dengan
dibantu, tujuh bulan dapat duduk tanpa dibantu sebentar, dan duduk tanpa bantuan selama
sepuluh menit atau lebih pada usia 9 bulan.
 Gerakan ibu jari menjauhi jari-jari lain dalam usaha menggenggam muncul pada usia 3
atau 4 bulan, dan dalam usaha mengambil benda antara 8 – 10 bulan.
 Pada akhir minggu kedua, bayi dapat memindahkan tubuh dengan cara menendang. Pada
usia 6 bulan, dapat bergerak dalam posisi duduk. Bayi bisa merangkak pada usia sekitar 8 –
10 bulan, menarik diri sendiri ke posisi berdiri pada usia 10 bulan, berdiri dengan bantuan
pada 11 bulan, berdiri tanpa bantuan pada usia 1 tahun, dan berjalan tanpa bantuan pada usia
13 atau 14 bulan.

6
3. Perkembangan Bahasa
Komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk bahasa - tertulis, lisan, isyarat tangan,
ungkapan musik, dan sebagainya. Dalam komunikasi, orang harus mampu mengerti apa yang
disampaikan orang lain (fungsi reseptif) dan mampu mengutarakan pikiran dan perasaannya
kepada orang lain (fungsi ekspresif).
 Ada kesenjangan fungsi reseptif dan ekspresif. Kemampuan mengerti apa yang
disampaikan orang lain sudah mulai berkembang pada tahun pertama masa bayi, sedangkan
kemampuan mengutarakan pikiran/perasaan baru berkembang kemudian.
 Ekspresi muka pembicara, nada suara, dan isyarat-isyarat tangan membantu bayi untuk
mengerti apa yang dikatakan padanya. Pada usia 3 bulan, bayi sudah mengerti ungkapan rasa
marah, takut, dan senang.
 Pada usia 6 bulan, sebagian besar bayi bisa mengucapkan “ma-ma, da-da, na-na, ta-ta”
(babling)
 Pada usia 12 – 18 bulan, bayi sudah mengerti kata-kata, misalnya ibu-bapak,
makananmainan, bagian badan-binatang.
 Pada usia 18 bulan, bayi memasuki tahapan dua kata, yaitu sudah mulai mampu
mengucapkan dua kata, tetapi masih terpotong, misalnya: mama pergi “ mama ..gi ”. tahapan
dua kata ini terdiri atas open class words (dalam contoh di atas adalah kata mama), dan pivot
words (dalam contoh tadi adalah kata ..gi). Open class words biasanya merupakan kata-kata
yang lebih dulu dikenal, sedangkan pivot words diperoleh kemudian.

4. Perkembangan Sosial
 Attachment (kelekatan, hubungan kasih sayang/mesra yang dibentuk seseorang dengan
orang lain) merupakan bentuk sosialisasi dini (early socialization). Biasanya, pengalaman
pertama sosialisasi bayi adalah dengan ibunya. Usia 2 bulan (social period), bayi responsif
terhadap manusia dan bukan manusia. Usia 7 bulan terjadi generalisasi pada semua orang
(indiscriminate attachment). Pada usia 7 – 12 bulan terbentuk specific attachment, dimana
bayi mulai takut terhadap orang asing dan attachment terarah kepada ibu (atau orang yang
paling dekat hubungannya).
 Sekitar usia 6 bulan, mulai muncul senyum sosial, yaitu senyum yang ditujukan pada
seseorang (termasuk kepada bayi lain), bukan senyum refleks karena reaksi tubuh terhadap
rangsang.
 Pada usia 9 – 13 bulan, bayi mencoba menyentuh pakaian, wajah, rambut bayi lain, dan
meniru perilaku dan suara mereka.
 Pada usia 16 – 18 bulan, bayi mulai menunjukkan negativisme, barupa keras kepala tidak
mau mengikuti perintah/permintaan orang dewasa.
 Usia 18 – 24 bulan, bayi berminat bermain dengan bayi lain dan menggunakan bahan-
bahan permainan untuk membentuk hubungan sosial dengannya.
 Usia 22 – 24 bulan, bayi mau bekerjasama dalam sejumlah kegiatan rutin, seperti mandi,
makan, berpakaian.

5. Perkembangan Emosi
Reaksi emosional bayi selalu disertai dengan aspek fisiologis.

7
 Menangis, dilakukan dengan penuh semangat disertai ekspresi dari seluruh tubuh.
 Tertawa/tersenyum merupakan indikator dari rasa senang.
 Pada masa bayi mulai muncul rasa takut terhadap sesuatu yang asing atau tidak
menyenangkan, misalnya takut terhadap orang yang baru bertemu, takut jatuh, takut
mendengar suara dentuman yang keras.
 Kecemasan juga mulai muncul pada masa bayi ini, terutama kalau bayi harus menghadapi
situasi baru atau memenuhi tuntutan orangtua, misalnya cemas karena penyapihan dan toilet
training.
 Pada usia 1-2 tahun, anak mulai menunjukkan kemarahan dan agresi. Perkembangan
Mental/Intelektual Kemampuan intelektual/kognitif berkaitan dengan thinking, perceiving,
dan understanding. Untuk mengenal lingkungan, bayi menggunakan sistem penginderaan dan
gerakan motorik. Namun karena saraf-saraf otaknya belum matang, maka pengenalan
terhadap lingkungan tersebut (berpikir, mempersepsi, memahami lingkungan) seringkali tidak
logis dan tidak realistis.

D. MASA AWAL ANAK – ANAK ( 2 TAHUN – 6 TAHUN )


Tahap perkembangan anak awal adalah suatu tahapan dimana anak-anak mulai ditandai dengan
beberapa proses-proses yang sangat fundamental. Misalnya perkembangan sosial dan perkembangan
kepribadian ditandai oleh perkembangan tingkah laku lekat.
Masa ini disebut masa keemasan sebab pada usia ini terjadi pekembangan yang sangat menakjubkan
dan terbaik sepanjang hidup manusia.
Tahap-tahap perkembangan anak awal dimulai dari usia 2 sampai 6 tahun , seperti berikut :

Tanda-tanda perkembangan fisik usia 2 tahun yaitu:


1. Tahun ke 2 dapat menyusun 4-6 objek.
2. Tinggi badan naik 7,6-12,7cm/tahun, berat badan naik 0,9-1,1kg/tahun.
3. Pertumbuhan gigi hampir lengkap yaitu 20 gigi.
4. Dapat memegang gelas ringan dengan satu tangan.
5. Dapat berdiri satu kaki selama beberapa detik.
6. Dapat menaikkan dan menurunkan bawahan.

8
7. Senang menuang air atau pasir kedalam wadah.
8. Dapat mengancing dan membuka resleting besar.
9. Mulai toilet training belajar konsep basah dan kering.

Tahap-tahap perkembangan sosial emosional usia 2 tahun yaitu:


1. Kadang menunjukkan marah dan tak sadar.
2. Mulai menunjukkan empati
3. Menawarkan anak lain berbagai mainan dengannya.
4. Menunjukkan keinginan melakukan yang orang dewasa lakukan.
5. Mulai mengerti kata “jangan”, sering menunjukkan perilaku menolak
dengan mengatakan “tidak”.
6. Mulai berlatih memisahkan diri dan menunjukkan kebahagiaan saat bertemu lagi dengan pengasuh.
Tanda–tanda perkembangan fisik usia 3 tahun, yaitu:
1. Tinggi badan naik 5 – 7,6 cm/tahun, berat badan nak 1,4 – 2,3 kg/tahun.
2. Gigi susu tumbuh lengkap.
3. Membawa wadah dengan baik, misalnya gelas penuh air yang tak
tumpah.
4. Sikat gigi sendiri.
5. Makan sendiri dengan sedikit bantuan.
6. Menendang bola besar dan menangkap bola dengan kedua tangan.
7. Menunjukkan tangan yang dominan.
8. Membalik halaman demi halaman.
9. Naik turun tangga tanpa dipegang dengan dua kaki bergantian.
10.Mengayuh sepeda roda tiga.

Tahap-tahap perkembangan sosial emosional usia 3 tahun, yaitu:


1. Masih senang membawa mainan.
2. Paham konsep berbagi namun tidak selalu dapat melakukannya.
3. Mulai mengekspresikan emosi sederhana dengan kata yang tepat.
4. Rama dan senang tertawa
5. Mempertahankan mainannya dengan agresif.
6. Menikmati bermain drama dan sering bicara sendirian.
7. Mengobservasi anak lain bermain tapi masih menikmati main sendiri.
8. Menunjukkan perhatian dan kasih sayang pada yang lebih muda.
9. Kadang takut mimpi buruk.
10.Duduk dan dapat mendengarkan cerita selama sekitar 10 menit.

Tahap-tahap perkembangan fisik usia 4 tahun, yaitu :


1. Tinggi badan naik 5-6,4 cm/ tahun, berat badan 1,4-2,3 kg/tahun.
2. Mengayuh sepeda roda tiga dengan percaya diri.
3. Dapat memanjat pohon dan tangga.
4. Berlari, berhenti, dan melompat dengan lincah.
5. Membuat berbagai bentuk dengan plastisin.
6. Lompat dengn satu kaki, berjalan di garis lurus.
7. Melompati benda setinggi 12,5-15 cm dan mendarat dengan 2 kaki.
8. Memegang krayon atau alat tulis dengan tiga jari.

9
9. Punya tujuan dan rencana saat menggambar dan mewarnai.
10.Melempar bola dari atas kepala dan mulai berlatih kecepatan jarak dan
sasaran.

Tahap-tahap perkembangan sosial emosional usia 4 tahun,yaitu:


1. Memaksa melakukan tugas rutin sendiri, tapi ketika gagal.
2. mengekspresikan frustasi.
3. Menikmati berbicara sendiri dan kadang memiliki hubungan emosi yang
kuat degan teman imajinari.
4. Mengekspresikan bangga atas yang dicapai.
5. Ramah dan mulai lebih mudah beradaptasi.
6. Perubahaan mood tiba-tiba.
7. Menunjukkan sikap bekerja sama, beradaptasi dalam aktifitas grup.
Tahap-tahap perkembangan fisik umur 5 tahun, yaitu:
1. Tinggi badan naik 5,1-6,4 cm/tahun berat badan naik 1,8-2,3 kg/tahun.
2. Gigi susu mulai tanggal.
3. Menangkap bola dari jarak 1 meter.
4. Menyentuh jari kaki dengan kedua tangan tanpa menekuk lutut.
5. Mengayuh sepeda roda 3 dengan baik & mulai mengayuh sepeda roda 2.
6. Berdiri dengan 1 kaki selama 10 detik.
7. Berjalan di papan titian keseimbangan.
8. Menggunting mengikuti garis, tapi kontrol tangan belum baik.
9. Lompat 10 kali ke depan tanpa henti.
10.Punya control yang baik saat memegang pensil dan mewarnai sesuai
bidang.

Tahap-tahap perkembangan sosial emosional usia 5 tahun, yaitu:


1. Menunjukkan perhatian dan kasih sayang pada anak yang lebih kecil saat
ia tersakiti.
2. Belajar kontrol diri yang lebih baik.
3. Menyepakati aturan dan konsekuensi bersama orang tua dan guru.
4. Memberikan banyak ide untuk main bersama.
5. Senang membuat lelucon dan membuat orang lain tertawa.

Tahap-tahap perkembangan fisik usia 6 tahun, yaitu:


1. Gigi susu tanggal dan ganti gigi permanen diawali 2 gigi depan.
2. Tinggi badan perempuan : 105-115 cm
Tinggi badan laki-laki : 110-117,5 cm
Berat badan perempuan :19,1-22,3 kg
Berat badan laki-laki : 17,3-21,4 kg
3. Mencoba menulis angka dan huruf kadang masih berantakan atau
tertukar.
4. Menikmati aktivitas fisik misal, lari.
5. Kontrol motorik kasar dan halus lebih baik gerakan lebih tepat. Kekuatan
otot mulai terlihat terutama pada anak laki-laki.
6. Menikmati aktivitas seni berkreasi dan menciptakan dengan benda sehari – hari.
7. Menjiplak atau meniru bentuk tangan atau benda lain.

10
8. Koordinasi mata dan tangan berkembang baik, yang berpengaruh pada
aktivitas misal, menalikan sepatu sendiri.

Tahap – tahap perkembangan sosial emosional usia 6 tahun, yaitu:


1. Menunjukkan ekspresi verbal dan penyeselan saat gagal.
2. Dengan semangat melakukan rutinitas menyenangkan.
3. Kelekatan dengan keluarga mulai berkurang peran teman mulai besar.
4. Menunjukkan rasa takut disaat tepat misal, saat petir, gelap, rasa aneh.
5. Susah menenangkan diri sendiri saat kalah dalam lomba/diberitahu yang benar.
6. Perubahan suasana emosi mendadak sesaat berteman, lalu bermusuhan dihari yang sama.
7. Butuh pengakuan orang dewasa dan mencari cara untuk diperhatikan

E. MASA AKHIR ANAK – ANAK ( 6 TAHUN – 12 TAHUN )

Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Masa ini
dialami anak pada usia 6-11 tahun.
- Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa
usia sekolah atau masa sekolah dasar
- Masa ini dialami anak pada usia 6 tahun sampai
masuk ke masa pubertas dan masa remaja awal yang
berkisar pada usia 11-13 tahun.
- Pada masa ini anak sudah matang bersekolah dan
sudah siap masuk sekolah dasar.
- Pada awal masuk sekolah sebagian anak mengalami
gangguan keseimbangan dalam penyesuaian diri
dengan lingkungan sekolah

Pertumbuhan Fisik :
1. Pertumbuhan fisik cenderung lebih stabil atau tenang
sebelum memasuki masa remaja yang pertumbuhannya
begitu cepat.
2. Anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat
serta belajar berbagai keterampilan.
3. Peran kesehatan dan gizi sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada
jaringan otot.
5. Perubahan nyata terlihat pada system tulang, otot dan
keterampilan gerak.

Perkembangan Kognitif :
1. Menurut Piaget, masa kanak-kanak akhir berada
dalam tahap operasi konkret dalam berpikir
(usia 7-11 tahun).

11
2. Pada masa ini anak memahami volume suatu
benda padat atau cair meskipun ditempatkan
pada tempat yang berbeda bentuknya.
3. Kemampuan berfikir ditandai dengan adanya
aktivitas-aktivitas mental.
4. Pada masa ini anak mampu berfikir logis.
5. Meskipun sudah mampu berfikir logis, tetapi
cara berfikir mereka masih berorientasi pada kekinian

F. MASA REMAJA ( 12 TAHUN - 21 TAHUN )


Pada fase ini remaja merupakan sekmen perkembangan individu yang sangat penting yang
diawali dengan matangnya organ-organ fisik sehingga mampu bereproduksi.
Faktor-faktor dan pengalaman baru yang tampak terjadinya perubahan kepribadian pada masa
remaja meliputi:
a) Perolehan pertumbuhan fisik yang merupai masa dewasa
b) Kematangan seksual yang disertai dengan dorongan dorongan dan emosi baru.
c) Kesadaran terhadap diri sendiri untuk mengarahkan dan mengevaluasi diri kembali kepada
tujuan, cita-cita, serta standar hidupnya.
d) Kebutuhan akan persahabatan yang bersifat heteroseksual ( lawan jenis )
e) Munculnya konflik sebagai dampak dari masa transisi antara masa anak dan dewasa.

Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu:
Masa remaja awal :12 - 15 tahun
Masa remaja pertengahan : 15 - 18 tahun
Masa remaja akhir :18 – 21 tahun

Perbedaan Profil Pertumbuhan Fisik


Antara siswa SMP dengan siswa SMA

No Siswa SMP (remaja awal) Siswa SMA (remaja akhir)


1. Laju pertumbuhan secara umum berlangsung Laju pertumbuhan secara umum kembali
secara pesat. menurun, sangat lambat.
2. Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering Proporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih
kurang seimbang (termasuk otot dan tulang seimbang mendekati kekuatan tubuh orang
belulang). dewasa.
3. Munculnya cirri – cirri sekunder (tumbuh bulu Siap berfungsinya organ – organ repro-duktif
pada pubic region, otot mengembang pada seperti pada orang – orang  yang sudah dewasa.
bagian – bagian tertentu), disertai mulai aktifnya
sekresi kelenjar jenis (menstruasi pada wanita

12
dan polusi pada pria pertama kali).
4. Gerak – gerik tampak canggung dan kurang Gerak – geriknya mulai mantap.
terkoordinasikan.
5. Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan Jenis dan jumlah cabang permainan lebih selektif
yang dicobanya. dan terbatas pada ketrampilan yang menunjang
kepada persiapan kerja.

G. MASA DEWASA ( 21 TAHUN – 60 TAHUN + )


Istilah adult atau dewasa berasal dari kata kerja latin yang berarti
tumbuh menjadi dewasa. Oleh karena itu orang dewasa adalah seseorang
yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima
kedudukannya di dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya

Masa dewasa memiliki 3 periodesasi yaitu :


1. Dewasa awal ( 21 – 40 tahun )
2. Dewasa madya ( 41 – 60 tahun )
3. Dewasa akhir ( diatas 60 tahun )

CIRI KHAS DEWASA DINI :


o Usia reproduktif : siap mjd ortu dan mengasuh anak Usia pemantapan kedudukan dalam
pola hidup.
Misal : dalam dunia kerja, perkawinan dan memainkan

o peran sebagai orang tua Usia banyak masalah Problem yang berkaitan dengan rumah
tangga baru, hubungan sosial, keluarga, pekerjaan dan faktor kesempatan

o Usia tegang dalam emosi


emosi yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi, misal persoalan jabatan, karier,
perkawinan, keuangan, hubungan sosial dsb

CIRI KHAS DEWASA MADYA :


o Masa yang ditakuti : adanya perubahan yg menuju kemunduran

o Masa transisi : transisi mengalami kemunduran.

o Masa penyesuaian : thd berbagai kondisi tubuh yg berubah

o Masa keseimbangan dan ketidakseimbangan Keseimbangan dialami oleh mrk yg berusia


setengah umur namun masih mengalami kegoncangan dlm penyesuaian diri

13
PERKEMBANGAN FISIK
DEWASA DINI :
o Puncak kemampuan fisik dicapai pada usia 21- 30 tahun
o Kesehatan baik
o Perlu memperhatikan nutrisi dan pola makan, olah raga dan
ketergantungan terhadap obat

DEWASA MADYA :
o Kesehatan mjd masalah utama krn perubahan fisik
o Daya akomodasi mgalami penurunan tajam pd usia 40-59 tahun
Aliran darah ke mata berkurang
o Stabilitas emosi dan kepribadian berkaitan dg penurunan
kesehatan
o Gangguan kesehatan utama adlh penyakit kardiovaskuler
o Wanita mengalami menopause
o Pria mengalami penurunan tingkat testosterone

H. MASA TUA ( 60 TAHUN – LANJUT USIA )


Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa
ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya
perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Proses menua (lansia)
adalah proses alami yang disertai adanya penurunan
kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.

Karakteristik Masa Tua


terdapat berbagai karakteristik lansia yang bersifat positif. Beberapa di antaranya adalah:
• keinginan untukmeninggalkan warisan
• fungsi sebagai seseorang yang dituakan
• kelekatan dengan objek-objek yang dikenal
• perasaan tentang siklus kehidupan
• kreativitas,
rasa ingin tahu dan kejutan (surprise)

14
• perasaan tentang penyempurnaan atau pemenuhan kehidupan
• konsep diri dan penerimaan diri; kontrol terhadap takdir dan orientasi ke dalam diri.
• kekakuan dan kelenturan

BAB  III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas saya dapat menyimpulkan Perubahan dalam diri manusia terdiri atas
perubahan kualitatif akibat dari perubahan psikis, dan perubahan kuantitatif akibat dari perubahan fisik.
Perubahan kualitatif tersebut sering disebut dengan “PERKEMBANGAN”, seperti perubahan dari tidak
mengetahui menjadi mengetahuinya, dari kekenak-kanakan menjadi dewasa, dst. Sedangkan perubahan
kuantitatif sering disebut dengan “PERTUMBUHAN”, seperti perubahan tinggi dan berat badan.
Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan)
dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-
perubahan yang alami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya
yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah)
maupun psikis (rohaniah)”.

B. SARAN

Saya menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Saya akan
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat

15
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.

16

Anda mungkin juga menyukai