I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ?
2. Apa Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertumbuhan ?
3. Bagaimana Tahap-tahap Perkembangan Manusia ?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Maksud Dari Pertumbuhan Dan Perkembangan.
2. Untuk Mengetahui Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertumbuhan
3. Untuk Mengetahui Tahap-Tahap Perkembangan Manusia
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
2
B. MASA PERKEMBANGAN JANIN DARI BULAN KE BULAN
Penting untuk mengetahui perkembangan janin dari bulan ke bulan agar tumbuh kembangnya selalu
terpantau. Pasalnya, ada perubahan yang dialami janin dalam kandungan setiap bulannya, baik dari segi
ukuran, organ tubuh yang terbentuk, hingga kemampuan fisiknya.
Pada 4 minggu pertama kehamilan, ibu hamil mungkin tidak merasakan gejala kehamilan apa pun. Satu-
satunya tanda kehamilan yang bisa membuat ibu hamil menyadarinya adalah terhentinya menstruasi.
Meski terkadang ibu hamil tidak merasakan gejala kehamilan, tanpa disadari janin sudah mulai
berkembang sejak terjadinya pembuahan.`
Meski terkadang ibu hamil tidak merasakan gejala kehamilan, tanpa disadari janin sudah mulai
berkembang sejak terjadinya pembuahan.
Perkembangan Janin pada Trimester Pertama
Berikut ini adalah tahapan perkembangan janin pada trimester pertama kehamilan:
Bulan pertama
Setelah pembuahan, tahap awal perkembangan embrio adalah zigot. Zigot akan menuju rahim dan
membentuk morula, yaitu kelompok sel yang bentuknya menyerupai buah rasberi. Selanjutnya, morula
akan melalui beberapa tahapan perkembangan embrio.
Pada bulan pertama, kantung ketuban sudah mulai terbentuk untuk melindungi embrio, begitu pula
dengan plasenta dan sel darah bayi. Tubuh janin juga sudah mulai terbentuk yang ditandai dengan
munculnya area wajah dengan lingkaran hitam di tengah. Nantinya, lingkaran hitam tersebut akan
berkembang menjadi mata.
Di usia kehamilan ini pula, bagian tulang rahang, mulut, dan tenggorokan janin mulai terbentuk. Pada
akhir bulan pertama, embrio baru berukuran sebesar bulir beras.
Bulan kedua
Pada bulan kedua, tulang dan sistem saraf yang meliputi jaringan otak, saraf tulang belakang, dan saraf
tepi sudah mulai terbentuk. Pembentukan jantung juga mulai terjadi bersamaan dengan sistem peredaran
darah.
Pada bulan ini, bagian wajah janin akan terus mengalami perkembangan. Bahkan, cikal bakal telinga
sudah terlihat, begitu pula pertumbuhan tangan dan kakinya. Di akhir bulan kedua, embrio berukuran
sekitar 2,5 cm dan beratnya mencapai 9,5 gram.
3
Bulan ketiga
Pada bulan ketiga, organ dalam janin sudah mulai berkembang. Organ hati mulai memproduksi empedu,
sistem urinaria mulai bekerja, dan sistem peredaran darah juga mulai beroperasi. Organ reproduksi janin
pun sudah mulai terbentuk. Namun, jenis kelamin masih sulit dipastikan meski pemeriksaan dilakukan
dengan USG
Pada akhir bulan ketiga, janin sudah memiliki lengan, tangan, jari tangan, tungkai, dan kaki. Pada usia ini,
gusi dan bakal giginya pun mulai berkembang, begitu pula dengan jari tangan dan kaki serta telinganya.
Janin berusia 3 bulan juga sudah dapat membuka dan menutup mulut serta tangannya. Panjang tubuh
janin pada akhir bulan ketiga mencapai sekitar 7,5–10 cm, dengan berat 28 gram.
Bulan keempat
Pada bulan keempat, janin laki-laki sudah memiliki prostat, sedangkan janin perempuan sudah mulai
memiliki folikel pada ovarium. Di usia kehamilan ini, tulang janin makin berkembang.
Di bagian kepalanya sudah tampak pola rambut. Matanya pun sudah bisa bergerak secara perlahan, tetapi
belum bisa terbuka. Pada usia ini pula posisi telinga janin sudah sesuai dengan tempatnya dan mulut janin
mulai dapat mengisap.
Panjang janin di akhir bulan ke-4 biasanya mencapai 15 cm, dengan berat tubuh sekitar 100 gram.
Bulan kelima
Ketika sudah menginjak bulan kelima, seluruh kulit janin sudah tertutup lapisan putih sebagai pelindung
cairan ketuban. Lapisan putih ini akan terlepas dengan sendirinya sesaat ketika janin dilahirkan.
Pada bulan kelima, otot janin sudah berkembang dan janin mulai dapat bergerak. Di bagian kepala sudah
tumbuh rambut serta bagian punggung dan bahunya telah ditumbuhi rambut halus yang akan hilang
setelah bayi lahir. Panjang janin pada akhir bulan ini sekitar 25 cm, dengan berat 225–450 gram.
Bulan keenam
Saat menginjak usia 6 bulan, kelopak mata janin sudah terbentuk sempurna dan matanya sudah bisa
terbuka. Pembuluh vena sudah terlihat karena kulit janin masih sangat tipis dan berkeriput.
4
Pada bulan ini, janin sudah bisa merespons suara dengan gerakan. Bahkan, ibu hamil juga bisa merasakan
gerakan janin berupa cegukan dan tendangan halus berulang kali. Di usia kehamilan 6 bulan, panjang
janin umumnya sekitar 30 cm, dengan berat badan sekitar 900 gram.
Perkembangan Janin pada Trimester Ketiga
Pada trimester ketiga kehamilan, momen untuk bertemu buah hati akan semakin dekat. Perkembangan
janin saat memasuki trimester terakhir meliputi:
Bulan ketujuh
Janin sudah dapat merespons cahaya, merasakan sakit, mendengar suara, dan mengubah posisi tubuhnya.
Selain itu, jaringan lemak dalam tubuhnya juga berkembang dengan pesat di bulan ini. Pada bulan
ketujuh, panjang janin umumnya 30–36 cm, dengan berat 900–1.800 gram.
Bulan kedelapan
Memasuki usia 8 bulan, organ dalam janin sudah berkembang lebih baik. Salah satu organ yang sudah
terbentuk tetapi belum sempurna adalah paru-paru. Sementara itu, bagian otak berkembang lebih pesat
dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada bulan ini pula cadangan lemak tubuh akan meningkat seiring dengan semakin bertambahnya usia
janin. Janin pun sudah bergerak lebih aktif yang ditandai dengan gerakan menendang lebih kencang. Di
usia kehamilan ini, panjang janin mencapai 46 cm, dengan berat 2,27 kg.
Bulan kesembilan
Ketika berusia 9 bulan, tubuh janin sudah terbentuk lebih sempurna. Mata dan telinga sudah dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Janin pun lebih peka terhadap sentuhan dan cahaya serta bagian paru-
parunya sudah hampir sempurna. Panjang janin umumnya mencapai 46–51 cm, dengan berat kira-kira
2,5–3,2 kg.
Pada usia ini, kepala janin sudah menghadap jalan lahir dan bokongnya telah menempati bagian atas
rahim ibu untuk mempersiapkan diri menjalani proses persalinan.
Perkembangan janin dari bulan ke bulan akan terjadi secara bertahap, sehingga Bumil harus tetap
menjaga kesehatan. Bumil pun harus rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke bidan atau dokter sesuai
dengan jadwal yang disarankan. Dengan begitu, kondisi kehamilan tetap terjaga dan persalinan pun
berjalan lancar.
5
C. MASA BAYI ( USIA 2 MINGGU – 2 TAHUN )
Masa bayi merupakan masa dimana perubahan dan pertumbuhan berjalan sangat cepat, terutama yang
terpesat adalah dalam tahun pertama.
1. Perkembangan Fisik
Selama enam bulan pertama, pertumbuhan terus terjadi dengan pesat, kemudian mulai
menurun, dan dalam tahun kedua tingkat pertumbuhan cepat menurun.
Selama tahun pertama, peningkatan berat tubuh lebih besar daripada peningkatan tinggi,
sedangkan pada tahun kedua terjadi sebaliknya.
Proporsi tubuh: Pertumbuhan kepala berkurang sedangkan pertumbuhan badan dan
tungkai meningkat, sehingga bayi berangsur-angsur menjadi kurang berat di atas, dan pada
masa akhir bayi tampak lebih ramping dan tidak gempal.
Selama tahun kedua, ketika proporsi tubuh berubah, bayi mulai memperlihatkan
kecenderungan bangun tubuh yang khas, seperti ektomorfik, mesomorfik, atau endomorfik.
2. Perkembangan Motorik
Gerak refleks tersenyum muncul pada minggu pertama, sedangkan senyum sosial (reaksi
terhadap senyum orang lain) mulai antara bulan ketiga dan keempat.
Dalam posisi tengkurap, bayi dapat menahan kepala secara tegak dalam usia 1 bulan,
dalam posisi telentang pada usia 5 bulan, dan dalam posisi duduk pada usia 4 atau 6 bulan.
Pada usia 2 bulan, bayi dapat berguling dari samping ke belakang, pada 4 bulan dari
tengkurap ke samping, dan pada usia 6 bulan dapat berguling sepenuhnya.
Pada usia 4 bulan, bayi dapat ditarik ke posisi duduk, usia 5 bulan dapat duduk dengan
dibantu, tujuh bulan dapat duduk tanpa dibantu sebentar, dan duduk tanpa bantuan selama
sepuluh menit atau lebih pada usia 9 bulan.
Gerakan ibu jari menjauhi jari-jari lain dalam usaha menggenggam muncul pada usia 3
atau 4 bulan, dan dalam usaha mengambil benda antara 8 – 10 bulan.
Pada akhir minggu kedua, bayi dapat memindahkan tubuh dengan cara menendang. Pada
usia 6 bulan, dapat bergerak dalam posisi duduk. Bayi bisa merangkak pada usia sekitar 8 –
10 bulan, menarik diri sendiri ke posisi berdiri pada usia 10 bulan, berdiri dengan bantuan
pada 11 bulan, berdiri tanpa bantuan pada usia 1 tahun, dan berjalan tanpa bantuan pada usia
13 atau 14 bulan.
6
3. Perkembangan Bahasa
Komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk bahasa - tertulis, lisan, isyarat tangan,
ungkapan musik, dan sebagainya. Dalam komunikasi, orang harus mampu mengerti apa yang
disampaikan orang lain (fungsi reseptif) dan mampu mengutarakan pikiran dan perasaannya
kepada orang lain (fungsi ekspresif).
Ada kesenjangan fungsi reseptif dan ekspresif. Kemampuan mengerti apa yang
disampaikan orang lain sudah mulai berkembang pada tahun pertama masa bayi, sedangkan
kemampuan mengutarakan pikiran/perasaan baru berkembang kemudian.
Ekspresi muka pembicara, nada suara, dan isyarat-isyarat tangan membantu bayi untuk
mengerti apa yang dikatakan padanya. Pada usia 3 bulan, bayi sudah mengerti ungkapan rasa
marah, takut, dan senang.
Pada usia 6 bulan, sebagian besar bayi bisa mengucapkan “ma-ma, da-da, na-na, ta-ta”
(babling)
Pada usia 12 – 18 bulan, bayi sudah mengerti kata-kata, misalnya ibu-bapak,
makananmainan, bagian badan-binatang.
Pada usia 18 bulan, bayi memasuki tahapan dua kata, yaitu sudah mulai mampu
mengucapkan dua kata, tetapi masih terpotong, misalnya: mama pergi “ mama ..gi ”. tahapan
dua kata ini terdiri atas open class words (dalam contoh di atas adalah kata mama), dan pivot
words (dalam contoh tadi adalah kata ..gi). Open class words biasanya merupakan kata-kata
yang lebih dulu dikenal, sedangkan pivot words diperoleh kemudian.
4. Perkembangan Sosial
Attachment (kelekatan, hubungan kasih sayang/mesra yang dibentuk seseorang dengan
orang lain) merupakan bentuk sosialisasi dini (early socialization). Biasanya, pengalaman
pertama sosialisasi bayi adalah dengan ibunya. Usia 2 bulan (social period), bayi responsif
terhadap manusia dan bukan manusia. Usia 7 bulan terjadi generalisasi pada semua orang
(indiscriminate attachment). Pada usia 7 – 12 bulan terbentuk specific attachment, dimana
bayi mulai takut terhadap orang asing dan attachment terarah kepada ibu (atau orang yang
paling dekat hubungannya).
Sekitar usia 6 bulan, mulai muncul senyum sosial, yaitu senyum yang ditujukan pada
seseorang (termasuk kepada bayi lain), bukan senyum refleks karena reaksi tubuh terhadap
rangsang.
Pada usia 9 – 13 bulan, bayi mencoba menyentuh pakaian, wajah, rambut bayi lain, dan
meniru perilaku dan suara mereka.
Pada usia 16 – 18 bulan, bayi mulai menunjukkan negativisme, barupa keras kepala tidak
mau mengikuti perintah/permintaan orang dewasa.
Usia 18 – 24 bulan, bayi berminat bermain dengan bayi lain dan menggunakan bahan-
bahan permainan untuk membentuk hubungan sosial dengannya.
Usia 22 – 24 bulan, bayi mau bekerjasama dalam sejumlah kegiatan rutin, seperti mandi,
makan, berpakaian.
5. Perkembangan Emosi
Reaksi emosional bayi selalu disertai dengan aspek fisiologis.
7
Menangis, dilakukan dengan penuh semangat disertai ekspresi dari seluruh tubuh.
Tertawa/tersenyum merupakan indikator dari rasa senang.
Pada masa bayi mulai muncul rasa takut terhadap sesuatu yang asing atau tidak
menyenangkan, misalnya takut terhadap orang yang baru bertemu, takut jatuh, takut
mendengar suara dentuman yang keras.
Kecemasan juga mulai muncul pada masa bayi ini, terutama kalau bayi harus menghadapi
situasi baru atau memenuhi tuntutan orangtua, misalnya cemas karena penyapihan dan toilet
training.
Pada usia 1-2 tahun, anak mulai menunjukkan kemarahan dan agresi. Perkembangan
Mental/Intelektual Kemampuan intelektual/kognitif berkaitan dengan thinking, perceiving,
dan understanding. Untuk mengenal lingkungan, bayi menggunakan sistem penginderaan dan
gerakan motorik. Namun karena saraf-saraf otaknya belum matang, maka pengenalan
terhadap lingkungan tersebut (berpikir, mempersepsi, memahami lingkungan) seringkali tidak
logis dan tidak realistis.
8
7. Senang menuang air atau pasir kedalam wadah.
8. Dapat mengancing dan membuka resleting besar.
9. Mulai toilet training belajar konsep basah dan kering.
9
9. Punya tujuan dan rencana saat menggambar dan mewarnai.
10.Melempar bola dari atas kepala dan mulai berlatih kecepatan jarak dan
sasaran.
10
8. Koordinasi mata dan tangan berkembang baik, yang berpengaruh pada
aktivitas misal, menalikan sepatu sendiri.
Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Masa ini
dialami anak pada usia 6-11 tahun.
- Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa
usia sekolah atau masa sekolah dasar
- Masa ini dialami anak pada usia 6 tahun sampai
masuk ke masa pubertas dan masa remaja awal yang
berkisar pada usia 11-13 tahun.
- Pada masa ini anak sudah matang bersekolah dan
sudah siap masuk sekolah dasar.
- Pada awal masuk sekolah sebagian anak mengalami
gangguan keseimbangan dalam penyesuaian diri
dengan lingkungan sekolah
Pertumbuhan Fisik :
1. Pertumbuhan fisik cenderung lebih stabil atau tenang
sebelum memasuki masa remaja yang pertumbuhannya
begitu cepat.
2. Anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat
serta belajar berbagai keterampilan.
3. Peran kesehatan dan gizi sangat penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada
jaringan otot.
5. Perubahan nyata terlihat pada system tulang, otot dan
keterampilan gerak.
Perkembangan Kognitif :
1. Menurut Piaget, masa kanak-kanak akhir berada
dalam tahap operasi konkret dalam berpikir
(usia 7-11 tahun).
11
2. Pada masa ini anak memahami volume suatu
benda padat atau cair meskipun ditempatkan
pada tempat yang berbeda bentuknya.
3. Kemampuan berfikir ditandai dengan adanya
aktivitas-aktivitas mental.
4. Pada masa ini anak mampu berfikir logis.
5. Meskipun sudah mampu berfikir logis, tetapi
cara berfikir mereka masih berorientasi pada kekinian
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu:
Masa remaja awal :12 - 15 tahun
Masa remaja pertengahan : 15 - 18 tahun
Masa remaja akhir :18 – 21 tahun
12
dan polusi pada pria pertama kali).
4. Gerak – gerik tampak canggung dan kurang Gerak – geriknya mulai mantap.
terkoordinasikan.
5. Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan Jenis dan jumlah cabang permainan lebih selektif
yang dicobanya. dan terbatas pada ketrampilan yang menunjang
kepada persiapan kerja.
o peran sebagai orang tua Usia banyak masalah Problem yang berkaitan dengan rumah
tangga baru, hubungan sosial, keluarga, pekerjaan dan faktor kesempatan
13
PERKEMBANGAN FISIK
DEWASA DINI :
o Puncak kemampuan fisik dicapai pada usia 21- 30 tahun
o Kesehatan baik
o Perlu memperhatikan nutrisi dan pola makan, olah raga dan
ketergantungan terhadap obat
DEWASA MADYA :
o Kesehatan mjd masalah utama krn perubahan fisik
o Daya akomodasi mgalami penurunan tajam pd usia 40-59 tahun
Aliran darah ke mata berkurang
o Stabilitas emosi dan kepribadian berkaitan dg penurunan
kesehatan
o Gangguan kesehatan utama adlh penyakit kardiovaskuler
o Wanita mengalami menopause
o Pria mengalami penurunan tingkat testosterone
14
• perasaan tentang penyempurnaan atau pemenuhan kehidupan
• konsep diri dan penerimaan diri; kontrol terhadap takdir dan orientasi ke dalam diri.
• kekakuan dan kelenturan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas saya dapat menyimpulkan Perubahan dalam diri manusia terdiri atas
perubahan kualitatif akibat dari perubahan psikis, dan perubahan kuantitatif akibat dari perubahan fisik.
Perubahan kualitatif tersebut sering disebut dengan “PERKEMBANGAN”, seperti perubahan dari tidak
mengetahui menjadi mengetahuinya, dari kekenak-kanakan menjadi dewasa, dst. Sedangkan perubahan
kuantitatif sering disebut dengan “PERTUMBUHAN”, seperti perubahan tinggi dan berat badan.
Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan)
dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-
perubahan yang alami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya
yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah)
maupun psikis (rohaniah)”.
B. SARAN
Saya menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Saya akan
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
15
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.
16