Anda di halaman 1dari 8

Tugas PPD

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PADA MASA PRENATAL DAN


PERKEMBANGAN BIOLOGIS, MOTORIK, KOGNITIF, DAN SOSIOEMOSIONAL
PADA MASA BAYI

Di susun oleh kelompok 7 :

-AMIN HARIADI (22011596)

-INDAH PRATAMA (22011586)

-RIKO KRISTIAN SURBAKTI (22011662)

-DEWI ARIMBI KHAIRUNISSA (22011591)

-DWITYA ANGGER KRISNAWAN (22011658)

-EVON AYU SEPTIANI PASARIBU (22011651)

-RIZKY ADITHYA SURANTA BARUS (22011625)

Dosen Pengampu : Khairina Afni, M.pd

BIMBINGAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BUDIDAYA


BINJAI

2023
Tugas PPD

BAB VII. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PADA MASA PRENATAL DAN


PERKEMBANGAN BIOLOGIS, MOTORIK, KOGNITIF, DAN SOSIOEMOSIONAL
PADA MASA BAYI

Tahapan perkembangan yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah tahapan
perkembangan masa prenatal, yaitu tahap perkembangan sebelum kelahiran sewaktu manusia
berada didalam kandungan ibu. Masa prenatal ditandai dengan pembentukan sistem jaringan dan
struktur organ-organ fisik. Proses pertumbuhan dan perkembangannya dimulai sejak terjadinya
konsepsi, yakni pertemuan antara spermatozoa dengan sel telur yang akan menjadi calon
manusia dan berakhir pada saat bayi dilahirkan. masa ini berlangsung antara 180 sampai 344 hari
lamanya. Meskipun periode prenatal merupakan periode di mana perkembangan dan
pertumbuhan terjadi lebih banyak dan lebih cepat, namun periode ini juga mengandung banyak
bahaya, baik fisik maupun psikologis yang sangat mempengaruhi pola perkembangan
selanjutnya, bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan. Setiap manusia, sebagai individu
yang normal, akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses perkembangan
kehidupan manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah
mengikuti proses perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa
bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian meninggal.

A.PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PADA MASA PRENATAL

Masa prenatal merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan
manusia. Para ahli menyebutnya sebagai masa perubahan evolusi janin dalam kandungan.
Kondisi janin dalam kandunga sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan hidupnya, yakni
seberapa jauh ibunya memiliki taraf kesehatan, kebiasaan, dan perilaku yang baik atau tidak. Hal
ini penting untuk diperhatikan, karena akan berpengaruh pada perkembangan janin dan
berpengaruh pula pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya. jadi, prenatal merupakan periode
di antara pembuahan dan kelahiran. Dari hasil pembuahan, terbentuk zigot yang berkembang
menjadi janin. Organ dan seluruh anggota tubuh janin pun terus tumbuh dan berkembang dalam
kandungan kurang lebih selama 9 bulan.
B. CIRI-CIRI MASA PRENATAL

Masa pranatal mempunyai enam ciri penting yaitu:

1. Terjadinya pembauran sifat-sifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin.
Kondisi ini akan dipengaruhi oleh kromosom yang disumbangkan oleh kedua orang tua
janin. Menurut Monks dan knoers, dalam hal ini sering ditemukan adanya penyimpangan
genetis yang disebabkan oleh kelebihan jumlah kromosom. Akibatnya akan memiliki
anak yang memiliki penyakit down sindron. Dalam hal ini telah dapat diramalkan
bahwasanya usia seorang ibu ketika hamil memiliki pengaruh terhadap penyimpangan
genetis ini. Usia seorang ibu yang memiliki umur 35 sampai dengan 39 akan memiliki
kesempatan memiliki penyimpangan genetis dengan sekala 1 berbanding 180.
2. Adanya pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu yang akan menunjang perkembangan
sifat bawaan dan perkembangannya baik itu sifat yang baik maupun sifat yang buruk, dan
hal ini akan berpengaruh pada pola perkembangan yang akan datang.
Menurut Monks dan Knoers ibu yang sakit dapat memberikan efek yang tidak baik bagi
janinnya. Contohnya ibu yang terkena penyaki penyakit campak, AIDS,
dan cytomegalovirus. Menurut hasil penelitian, ada kurang lebih 3000 anak yang terkena
HIV akibat diturunkan oleh ibunya. Namun tidak semua ibu yang terkena HIV dapat
menurunkan penyakit tersebut pada anaknya.
3. Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan.
Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan Pada saat pembuahan dan
kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya, sama halnya dengan
pembuahan.
4. Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama periode
pranatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan individu.
Terdapat pertumbuhan yang begitu cepat pada tahap pranatal ini. Yang tadinya berupa
butiran kecil yang hanya bisa dilihat melalui picroscop hanya dengan waktu 280 hari
beratnya bisa mencapai 7 pon dan diperkirakan pada tahap ini berat badan bertambah 11
juta kali.
5. Periode pranatal merupakan tahap yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun
psikologis.
Dinyatakan bahaya, karena pada tahap pranatal akan berpengaruh panjang pada tahap
pertmbuhan dan perkembangan janin di tahap yang akan datang.
6. Periode pranatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan membentuk
sikap-sikap yang baru diciptakan.
Dalam hal ini. W Hijayati dan Sri Purnami menjelaskan dalam bukunya tentang
pendidikan dalam tahap kandungan dengan tujuan untuk belajar dini dan mendorong
perkembangan positif terhadap psikologis anak dan orang tua. Dan dalam hal ini. seorang
bayi yang sudah berusia 20 minggu dalam kandungan sudah bisa merasakan gelap dan
terang. Dan pada usia ini orang tua sudah bisa memberikan dorongan stimulus pada janin
untuk mengoptimalkannya.

C. FASE-FASE PERKEMBANGAN MASA PRENATAL

Masa kandungan yang berjarak kurang lebih 270 hari itu dapat dibagi menjadi tiga fase
sesuai dengan bentuk dan keadaan janin yang berubah dari bulan ke bulan yaitu:

a. Fase zygote (sejak pembuahaan sampai dengan akhir minggu ke2). Dalam fase ini
disebut juga fase germinal, sel yang baru terbentuk tadi terdiri dari segala bahan yang di
bawa dari turunan ayah dan ibunya, seperti bagaimana kelak rupanya, sifat prilakunya,
serta kemampuannya. Pada masa ini cepat timbulnya adalah bagian yang akan menjadi
mata.
b. Fase embryo (sejak akhir minggu ke2 sampai dengan akhir bulan ke2). Organ tubuh
seperti jantung, hati, usus dan paru-paru mulai nampak bentuknya. Serta bantuk lengan
dan kaki mulai timbul dan mulai namapak pula bentuk jari-jari tangan dan kaki serupa
garis-garis. Bentuk janin pada saat ini mempunyai ekor kecil dan perut yang buncit.
c. Fase fetus (dari akhir bulan ke2 sampai dengan saat kelahiran). Yang merupakan fase
terakhir dan terpanjang dari masa kandungan, berlangsung kurang lebih 7bulan lamanya.
pada awal fase ini (kurang labih bulan ke3) jari-jari kaki dan tangan yang tadinya melekat
satu sama lainnya kiki mulai lepas, ekor embryo pun hilang sama sekali, badannya terus
dan bertambah panjang. Kemudian bulan ke4 kuku-kuku pada jari kaki dan tangan mulai
tampak, rambut di kepala mulai tumbuh serta bentuk kelamin pun mulai kelihatan, otot
bayi mulai aktif.

PERKEMBANGAN BIOLOGIS, MOTORIK, KOGNITIF, DAN SOSIOEMOSIONAL


PADA MASA BAYI

1. Perkembangan Biologis
Perkembangan biologis merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya,
dengan meningkatkan pertumbuhan tubuh baik berat badan maupun tinggi badan serta
kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih aktif dan berkembang keterampilan
fisiknya, dan juga berkembangnya eksplorasi terhadap lingkungan tanpa bantuan orang
tuanya.4 Biologis mencakup perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh seperti
pertumbuhan otak, otot, sistem saraf, struktur tulang, bertambahnya tinggi dan berat
badan. Perubahan fisik tidaklah terbatas pada perubahan ukuran, tetapi juga pada
perubahan proporsi.

2. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perkembangan individu secara keseluruhan.5 Motorik adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia.
Masa kanakkanak ialah masa paling menyenangkan bagi mereka untuk mempelajari
keterampilan tertentu. Guna mengeksplor kemampuan dan minat anak-anak dari sesuatu
yang mereka senangi sehingga bisa memunculkan kreativitas yang bersifat keterampilan.
keterampilan pada dasarnya ada pada tangan dan kaki, seperti keterampilan dalam
aktivitas makan dan berpakaian sendiri. Kemajuan terbesar keterampilan berpakaian pada
kanak-kanak antara usia 1,5 dan 3.5 tahun. Pada umumnya perkembangan motorik
dibedakan menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus:

a) Perkembangan Motorik Kasar


Kegiatan seperti ini diperlukan guna meningkatkan keterampilan koordinasi
gerakan motorik kasar. Contohnya : Anak usia 4 tahun sangat menyenangi
kegitan fisik yang menantang bagi dirinya, seperi melompat dari tempat tinggi
atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Usia 5 atau 6 tahun
keinginan anak untuk memacu adrenalin semakin bertambah.

b) Perkembangan Motorik Halus


Perkembangan motorik halus anak-anak ditekankan pada koordinasi gerakan
motorik halus yang berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memagang suatu
objek dengan menggunakna jari tangan. Contohnya : Saat usia anak 4 tahun
koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hampir
sempurna. Dengan keterampilan anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya
pada bulan pertama dalam kehidupannya. Anak dapat bergerak dari satu tempat
ke tempat lainnya dengan sendirinya.

3. Perkembangan Kognitif
Kemampuan kognitif pada bayi adalah cara bayi belajar berpikir, mengingat,
membayangkan,mengumpulkan informasi, mengatur informasi, hingga memecahkan
masalah. Kemampuan ini membantu bayi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Oleh
karena itu perkembangan kognitif pada masa ini disebut perkembangan kognitif stadium
senso motoris.Setelah diuraikan diatas, gerakan-gerakan awal pada bayi adalah reflek.
Gerakan-gerakan tersebut membawa anak kearah penguasaan pengetahuan mengenai
dunia luar. Menurut Monks, perkembangan kognitif stadium senso motoris terdiri dari
beberapa stadium sebagai berikut :

a. Stadium reflek bawaan, seperti reflek menghisap, reflek genggam, dan reflek
pupil.
b. Reaksi primer, yaitu reaksi-reaksi yang tertuju pada diri sendiri, misalnya :
monolog meraba, memasukkan tangan ke mulut, memegang tangan yang satu
dengan tangan yang lain, memegang kaki dan sebagainya.
c.  Reaksi sekunder, misalnya memegang jari ibunya, mempermainkan permainan
yang ditaruh diatas tempat tidurnya, memegang dan mempermainkan mainan
yang diberikan dan sebagainya.

4. Perkembangan Sosioemosional
Dalam perkembangan emosional, anak mulai belajar menjalin hubungan dengan teman
dan lingkungannya.Menjalin hubungan sosial dengan teman dan lingkungan juga sebuah
proses untuk belajar berkomunikasi, berbagi, dan berinteraksi. Mulai usia sekitar 5 bulan,
bayi bisa lengsung memberi respons terhadap berbagai ekspresi cinta Anda. Dengan
mengetahui beragam respon, Anda dapat melihat perubahan bertahap dalam aspek soal-
semosi dan kecerdasannya.Ini dia cara khas bayi mersepon cinta Anda.
 Usia 5-6 bulan:
Memperlihatkan ketertarikan pada hal-hal baru di sekitarnya.Tersenyum dan
memproduksi bunyi bahasa untuk menarik perhatian.Memalingkan wajah ke oarah orang
yang memanggil namanya.Mulai memiliki perasan cemas jika berhadapan dengan situasi
yang tak biasa ia alami.
 Usia 7-8 bulan:
Memperlihatkan perasan senang atau antusiasme orang palin.Sadar terhadappujian verbal
dan antusiasme orang lain.Pandai menarik perhatian orang lain ketika merasa
bosam.Punya inisiatif untuk memulai kontak social dengan orang dewasa.Merespon atau
menjawab pertanyaan sedehana dengan ekspresi wajah, gerak tubuh dan suara.
 Usia 9-10 bulan:
Rasa ingin tahu sangat tinggi.Ketika dipeluk dan dicium, ia membalas dengan pelukan
dan ciuman pula.Menyimak cerita atau dongeng yang dibacakan.Belum memahami
akibat dari perbuatannnya kepada orang lain.
 Usia 11-12 bulan:
Kecewa jika permintaannya tak dipenuhi. Suka merajuk untuk mendapatkan persetujuan
ibu atau ayah.Mudah beralih, dari gembira menjadi sedih, dari sedih jadi gembira.Sangat
menyayangi orang tua dan orang terdekatnya.Memperlihatkan temperamen ketika tidak
mau bekerja sama.
KESIMPULAN
Bahwa sesungguhnya bayi telah mengembangkan system motorik percepatan yang tinggi.
Banyak orang berpendapat bahwa bayi itu tidak dapat mengecap, mencium atau merasakan sakit
padahal semua itu tidaklah benar. Para peneliti telah membuktikan bahwa bayi yang baru lahir
mampu atau memiliki kenmampuan itu semua.Bayi sebenarnya membutuhkan beberapa
rangsangan tertentu untuk mengembangkan ketrampilan persepsi mereka, tapi rangsangan yang
diberikan sebaiknya jangan berlebihan karena dapat mengakibatkan kebingugan pada anak,
rangsangan tersebut dapat berupa rangsangan visual, pedengaran, maupun sentuhan.

Masukan gizi, faktor-faktor prakelahiran dan pascakelahiran, infeksi, kecelakaan dan bermacam-
macam trauma dapat mempengaruhi intelegensi bayi dan anak. Para orang tua biasanya  mulai
mengajarkan bayinya berbicara atau komunikasi ketika sang bayi mulai mengucapka kata
pertamanya padahal sesungguhya akan lebih baik jika ibu berbicara dengan bayi sejak bulan
pertama kelahiranya karena pengajaran bahasa terbaik terjadi ketika percakapan dimulai sebelum
bayi memiliki kemampuan atas pembicaraan pertama yang dapat dipahaminya.

Anda mungkin juga menyukai