Anda di halaman 1dari 8

LKM 2

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA


“ SISTEM REPRODUKSI ”

OLEH :
NI MADE RINA PUSPITA DEWI
1813041053
VI B PENDIDIKAN BIOLOGI

DOSEN PENGAMPU :
Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
PERTANYAAN

1. Upacara Nge-Raja Singa/ Nge-Raja Swala (Menek Kelih) dilaksanakan untuk putra/putri
yang telah memasuki masa peralihan, yang dianggap sebagai masa pancaroba, mengapa
dikatakan demikian? Apa yang terjadi pada organ reproduksi seseorang pada saat itu?
Jawaban :
Bagi anak laki-laki, hormon testosteron akan mulai diproduksi dan menyebabkan
berkembangnya ukuran penis dan testis. Selain itu tubuh laki-laki juga akan tumbuh lebih
tinggi, tulang dada melebar, dan massa otot membesar. Hormon tersebut juga akan mulai
memproduksi sperma, yang berfungsi sebagai sel reproduksi laki-laki. Pada anak
perempuan, indung telur akan membesar dan tubuh akan mulai memproduksi dua
hormon: estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini akan mempengaruhi pertumbuhan
payudara, vagina, rahim serta tuba fallopi. Tinggi dan bentuk tubuh juga akan mulai
berkembang dan lemak akan membentuk tubuhmu terutama di bagian pinggang, pinggul,
dan bokong. Pada tahap akhir pubertas, perempuan akan mengalami menstruasi. Setelah
pubertas selesai, hormon estrogen dan progesteron akan berfungsi mengendalikan siklus
menstruasimu. Saat puber, laki-laki dan perempuan juga akan mengalami pertumbuhan
rambut di beberapa area tubuh, terutama pada genital serta ketiak.

2. Seorang anak laki-laki dapat dibuatkan Upacara Nge-Raja Singa/ Nge-Raja Swala
(Menek Kelih) jika sudah menunjukan tanda-tanda perkembangan kelamin sekunder.
Sebutkan dan jelaskan ciri perkembangan kelamin sekunder pada laki-laki yang terjadi
pada masa peralihan atau pubertas!
Jawaban :
Ciri – ciri seks sekunder, pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun,
penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, badan berotot,
tumbuhnya kumis, cambang dan rambut di sekitar kemaluan dan ketiak. Perubahan
sekunder mengindikasikan kondisi anak laki-laki yang menjadi lebih matang dibanding
sebelumnya.
3. Salah satu tanda yang dapat digunakan untuk menyatakan soarang anak laki-laki telah
mengalami pubertas adalah pengalaman mimpi basah, jelaskanlah yang terjadi pada
organ reproduksi laki-laki pada saat mengalami mimpi basah dan ejakulasi!
Jawaban :
Saat mengalami mimpi basah, umumnya seorang laki-laki tanpa disadari bermimpi
melakukan hubungan seksual. Sehingga vesikula seminalis (kantong sperma) dipenuhi
oleh sperma yang dihasilkan testis. Akibatnya, kantong sperma penuh dan tidak bisa lagi
menampung sperma. Akhirnya sperma pun dikeluarkan melalui penis. Inilah yang disebut
sebagai mimpi basah.

4. Tanda seorang perempuan yang dapat dibuatkan upacara menek kelih adalah telah
mengalami menarche. Jelaskanlah mekanisme terjadinya menarche dan siklus menstruasi
pada seorang perempuan!
Jawaban :
Proses menstruasi dibagi ke dalam empat fase, antara lain:
a. Fase menstruasi
Jika tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, pada fase menstruasi, lapisan
dinding rahim (endometrium) yang mengandung pembuluh darah, sel-sel dinding
rahim, dan lendir akan luruh dan keluar melalui vagina. Fase ini dimulai sejak hari
pertama siklus menstruasi dimulai dan bisa berlangsung selama 4–6 hari. Pada fase
ini, wanita biasanya akan merasakan nyeri di perut bagian bawah dan punggung
karena rahim berkontraksi untuk membantu meluruhkan endometrium.
b. Fase folikular
Fase ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi hingga memasuki fase ovulasi.
Pada fase ini, ovarium atau indung telur akan memproduksi folikel yang berisi sel
telur. Seiring dengan pertumbuhan folikel ovarium, dinding endometrium juga akan
menebal untuk “menyambut” sel telur yang diharapkan sudah dibuahi sperma. Fase
folikular biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus menstruasi.
Durasi waktu yang dihabiskan pada fase ini menentukan berapa lama siklus
menstruasi seorang wanita berlangsung.
c. Fase ovulasi
Pada fase ovulasi, folikel yang diproduksi ovarium akan melepaskan sel telur untuk
dibuahi. Sel telur yang telah matang akan bergerak melalui tuba fallopi dan menuju
ke rahim. Sel telur ini hanya akan bertahan selama 24 jam. Jika tidak dibuahi sperma,
sel telur akan mati. Sebaliknya, jika sel telur dibuahi sperma, akan terjadi kehamilan.
Fase ovulasi menandai masa subur wanita. Ovulasi biasanya terjadi sekitar 2 minggu
sebelum siklus menstruasi berikutnya dimulai.
d. Fase luteal
Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur akan
membentuk korpus luteum di fase ini. Korpus luteum akan memicu peningkatan
hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dinding rahim. Fase ini juga dikenal
sebagai fase pramenstruasi, yang umumnya, ditandai dengan sejumlah gejala seperti
payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa lemas, menjadi mudah marah atau
emosional.
5. Apa yang terjadi pada organ reproduksi perempuan yang telah mengalami menopause?
Bagaimana manopause bisa terjadi dan apa dampaknya bagi diri seorang perempuan?
Jawaban :
Menopause terjadi ketika wanita berhenti memproduksi sel telur setelah usia tertentu.
Pada fase ini, menstruasi seorang wanita bakal berhenti. Ketika wanita tidak mengalami
menopause selama 12 bulan atau lebih, masa ini bisa disebut sebagai pasca menopause.
Karena ovarium berhenti memproduksi sel telur, level produksi oestrogen pada wanita
juga menurun. Perubahan yang terjadi pada tubuh wanita ini menyebabkan mereka
mengalami perubahan pada bagian kewanitaan. Kondisi mengering dan iritasi merupakan
salah satu gejala umum dari menopause ini. Menopause membuat kepadatan tulang
wanita menurun. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko patah tulang dan penyakit
osteoporosis. Selama menopause, wanita juga kehilangan massa otot lebih tinggi
ketimbang sebelum menopause. Selain itu, sendi wanita yang menopause juga kerap kaku
dan sakit.

6. Tanda seorang perempuan yang dapat dibuatkan upacara menek kelih adalah telah
mengalami perkembangan kelamin sekunder. Jelaskanlah ciri perkembangan kelamin
sekunder pada perempuan!
Jawaban :
Ciri ciri sekunder pada wanita: Tumbuh rambut pada sekitar alat kelamin dan di ketiak.
(Tumbuhnya rambut rambut halus seperti rambut, tetapi rambut pada bagian ini agak
kasar) serta pinggul semakin lebar.

7. Sebutkan dan jelaskan gangguan atau penyakit yang dapat terjadi pada organ reproduksi
laki-laki dan perempuan!
Jawaban :
Gangguan atau penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah:
- Endometriosis
Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar adalah
endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam
dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh. Jaringan tersebut dapat tumbuh
di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau bahkan di kandung kemih. Jaringan
yang salah tempat ini akan menyebabkan nyeri haid yang hebat, perdarahan
menstruasi yang deras, nyeri saat berhubungan seksual, serta sulit hamil.
- Radang panggul
Penyakit kedua yang kerap terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah radang
panggul. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat
masuk ke dalam panggul melalui vagina atau leher rahim. Salah satu penyebab
radang panggul yang paling umum adalah penyakit menular seksual, seperti klamidia
dan gonore. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit ini bisa menyebabkan nyeri
panggul jangka panjang, tersumbatnya saluran telur, infertilitas, dan kehamilan
ektopik.
- PCOS
PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi kadar
hormon wanita. Wanita yang menderita penyakit ini akan menghasilkan hormon seks
androgen dalam jumlah yang lebih banyak. Akibatnya, penderita akan mengalami
menstruasi yang tidak teratur, atau bahkan tidak menstruasi sama sekali, serta sulit
hamil.
- Miom
Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor pada
miom terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini
sering menyerang wanita di usia produktif. Gejalanya dapat berupa perdarahan dari
vagina di luar masa haid, nyeri panggul, kram atau nyeri pada perut, nyeri punggung,
sering merasa ingin pipis, serta nyeri saat berhubungan seksual.
- Kanker pada organ reproduksi wanita
Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah kanker ginekologi.
Beberapa jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker
ovarium, dan kanker vagina.

Gangguan atau penyakit pada sistem reproduksi pria:


- Epididimitis
Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di dalam
skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk mengangkut serta
menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis. Epididimitis dapat menyebabkan
buah zakar bengkak dan nyeri, air mani mengandung darah, nyeri saat buang air kecil
dan ejakulasi, serta gangguan kesuburan.
- Orchitis
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria yang cukup
sering terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan oleh
infeksi bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu testis maupun keduanya
sekaligus. Sama seperti epididimitis, orchitis juga bisa menyebabkan buah zakar
bengkak dan nyeri. Bila tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kemandulan
dan penurunan produksi hormon testosteron.
- Gangguan prostat
Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih
atau uretra. Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk
menyuburkan dan melindungi sperma. Gangguan pada prostat dapat berupa
peradangan prostat (prostatitis), pembesaran prostat (BPH), atau kanker prostat.
- Hipogonadisme
Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon testosteron
yang cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan libido,
gangguan produksi sperma dan fungsi organ-organ reproduksi, serta infertilitas.
- Masalah pada penis
Masalah pada penis tak jarang dikeluhkan oleh para pria. Beberapa penyakit yang
bisa menyerang organ reproduksi pria ini adalah disfungsi ereksi, kelainan bentuk
penis, misalnya hipospadia atau penis bengkok (penyakit Peyronie), dan kanker penis.

8. Sebutkan dan jelaskan hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan organ
reproduksi laki-laki dan perempuan!
Jawaban :
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi laki-laki dan
perempuan yaitu :
- Menjaga kebersihan daerah kelamin Menjaga hygiene atau keberhasilan daerah
kelamin terutama pada daerah foreskin dari penis untuk mencegah terjadinya
inflamasi.
- Hindari pakai celana ketat tidak mengenakan celana yang ketat yang bisa menekan
bagian skrotum serta menghindari suhu udara panas yang ekstrim di daerah skrotum.
- Pemeriksaan skrotum, pemeriksaan skrotum sendiri di rumah direkomendasikan
untuk dilakukan secara teratur setiap bulan sekali.
- Pemeriksaan kadar PSA Testing dengan pemeriksaan kadar prostate specific antigen
(PSA). Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan darah screening yang tersedia bagi pria
untuk mengetahui kelenjar prostat. Kadar yang lebih tinggi daripada normal
menunjukkan adanya gangguan fungsi kerja kelenjar prostat, baik yang dikarenakan
oleh adanya inflamasi, adanya kanker prostat, atau tumor lainnya.
- Melakukan olahraga teratur Selain meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh
darah, olahraga juga bisa bermanfaat untuk menjaga kesehatan reproduksi. Olahraga
ini dianjurkan bisa dilakukan secara rutin setidaknya 30 menit per hari agar
mendapatkan efek positif pada kesehatan reproduksi.
- Hindari rokok Merokok termasuk masalah tingkah laku utama yang dapat
memengaruhi kesehatan reproduksi. Perokok kronis diketahui memiliki kualitas dan
kuantitas sperma yang rendah
- Hindari minum alkohol Minum alkohol secara berlebihan telah terbukti bisa
memengaruhi kesehatan mental dan tubuh. Fungsi testis untuk memproduksi sperma
dan hormon diyakini akan tertanggung jika para pria rutin mengonsumsi alkohol.
- Berperilaku seksual secara sehat Berperilaku seksual yang sehat dengan menghindari
aktivitas seksual berisiko untuk menghindari penyakit infeksi menular seksual (IMS).
- Makan bergizi Untuk menjaga kesehatan reproduksi, para pria dianjurkan untuk
mempertahankan diet yang bergizi sehat dan seimbang, terutama dengan mengurangi
konsumsi lemak dan meningkatkan konsumsi serat.
- Hindari stres Menghindari stres dan memberikan waktu yang cukup untuk beristirahat
dengan tidur secara teratur setidaknya 7-8 jam sehari baik dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai