Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Teknik Komunikasi Manusia Prasejarah"
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nina selaku guru Mata Pelajaran Sejarah.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 27 Oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Sistem reproduksi adalah sistem yang dirancang untuk berkembang biak. Ini terdiri dari
ovarium, rahim, dan bagian lain dari organ reproduksi. Reproduksi atau reproduksi merupakan
bagian dari ilmu fisiologi (fisiologi). Reproduksi fisiologis tidak penting untuk kehidupan
individu, dan manusia dapat terus hidup bahkan jika siklus reproduksi mereka berhenti. Pada
umumnya reproduksi baru dapat terjadi setelah seseorang mencapai pubertas atau kematangan
seksual, dan hal ini diatur oleh kelenjar endokrin dan hormon yang diproduksi dalam tubuh
manusia.
Oogenesis, atau pembentukan sel telur wanita, dimulai sejak dalam kandungan. Ada
sekitar satu juta sel telur primer di dalam tubuh setelah bayi lahir. Beberapa oosit primer
mengalami degenerasi, mengurangi jumlah setiap ovarium menjadi sekitar 200.000 pada awal
pubertas. Oosit primer ini mengalami tahap diam (diapause) sebelum proses oogenesis
dilanjutkan ketika betina memasuki masa pubertas.
Sejak menstruasi pertama (menarche), yang terjadi antara usia 9 dan 14 tahun, organ
reproduksi aktif sampai menstruasi berhenti (menopause), yang terjadi antara usia 46 dan 54
tahun pada wanita. Menstruasi adalah keluarnya lapisan rahim (endometrium) dan keluarnya
darah dari vagina. Menstruasi juga merupakan tanda bahwa belum terjadi kehamilan,
melepaskan tiga perempat jaringan lunak endometrium yang siap untuk pembuahan (implantasi
embrio). Endometrium baru kemudian terbentuk. Seperti siap menerima kemungkinan
pembuahan berikutnya, yang berlangsung secara teratur dan disebut siklus menstruasi. Remaja
putri tidak perlu takut karena menstruasi merupakan peristiwa biologis yang normal dan normal,
seperti halnya pernapasan dan aliran darah dalam tubuh.
Perempuan harus mengetahui anatomi dan fisiologi organ reproduksinya. Jika seorang
wanita mengetahui anatominya dan memahami fisiologi reproduksi, tidak perlu khawatir atau
gugup tentang perubahan yang terjadi selama masa pubertas. Itu normal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja alat genitalia luar dan dalam wanita ?
2. Bagaimana kelainan organ reproduksi wanita?
3. Bagaimana fisiologi alat reproduksi wanita ?
4. Bagaimana hubungan ovarium dan gonadotropin hormone ?
5. Bagaimana kehamilan dan laktasi factor hormone dalam reproduksi wanita ?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui apa saja alat genitalia luar dan dalam wanita;
2. Mengetahui bagaimana kelainan organ reproduksi wanita;
3. Mengetahui bagaimana fisiologi alat reproduksi wanita;
4. Mengetahui bagaimana hubungan ovarium dan gonadotropin hormone;
5. Mengetahui bagaimana kehamilan dan laktasi factor hormone dalam reproduksi wanita.
BAB II
PEMBAHASAN

A. ALAT GENITALIA LUAR DAN DALAM WANITA


Alat reproduksi pada wanita berperan sebagai salah satu cara untuk mempertahankan keturunan.
Organ reproduksi pada wanita dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian dalam dan bagian luar.
Bagian dalam merupakan organ reproduksi yang tidak bisa dilihat langsung. Sedangkan bagian
luar merupakan organ reproduksi yang bisa dilihat secara langsung.

1. Organ Reproduksi Bagian Luar

Pada organ reproduksi bagian luar, terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
 Mons Pubis, yaitu bagian terluar dari organ reproduksi pada perempuan. Bagian ini
berbentuk segitiga yang melindungi tulang kemaluan atau simfisis pubis. Pada bagian ini
terdapat jaringan lemak, jaringan kulit, jaringan ikat, kelenjar keringat, dan akar rambut.
 Labia mayora, yang bisa disebut juga dengan bibir kemaluan. Bagian ini berupa lipatan
yang menyerupai bibir. Berdasarkan letaknya, labia mayor dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu permukaan luar dan permukaan dalam. Pada bagian luar, labia mayora dilapisi dengan
sel epitel bertanduk serta terdapat akar rambut. Sedangkan pada bagian dalam, labia mayora
tampak licin karena terdapat banyak jaringan lemak, tidak mempunyai folikel rambut dan
kelenjar keringat.
 Labia minora, yang bisa disebut juga dengan bibir kecil pada kemaluan. Labia minora
berada di sebelah labia mayora dan sebelum Miss V. Hal yang membedakan antara labia
minora dan mayora hanya tidak terdapat akar rambut dan memiliki banyak pembuluh darah.
 Klitoris, yaitu sebuah organ seksual yang berada dalam Miss V. Klitoris memiliki struktur
yang sama dengan Mr P pada laki-laki. Keduanya berada dalam posisi yang sama pula.
Bedanya, klitoris tumbuh ke arah dalam, sedangkan Mr P tumbuh ke arah luar.
 Selaput dara, yaitu membran tipis yang menutupi lubang Miss V.
 Vestibulum, yaitu rongga kemaluan yang terletak di labia minora dan merupakan muara dari
saluran uretra dan lubang Miss V.

2. Organ Reproduksi Bagian Dalam

Pada organ reproduksi bagian dalam, terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
 Miss V, yaitu organ seksual pada wanita yang berbentuk seperti tabung. Miss V memiliki
fungsi dalam berhubungan secara seksual dan sebagai jalan lahir.
 Uterus atau rahim, yaitu organ paling penting dalam sistem reproduksi wanita. Rahim
terhubung dengan leher rahim atau serviks yang tersambung dengan Miss V dan tuba fallopi.
Selama masa kehamilan, seluruh proses perkembangan bayi terjadi di dalam rahim.
 Oviduk atau tuba fallopi, yaitu saluran yang menghubungkan ovarium atau sel telur menuju
ke rahim. lalu sebagai tempat terjadinya fertilisasi oleh sperma dan ovum, sebagai tempat
pertumbuhan atau pembelahan embrio sementara sebelum akhirnya melekat pada
endometrium atau lapisan pada rahim.
 Ovarium, yaitu indung telur yang berfungsi sebagai organ penghasil sel kelamin pada
wanita. Organ ini berjumlah dua buah dan terletak di sisi kanan dan kiri dari rahim dan
berbentuk bulat lonjong.

B. KELAINAN ORGAN REPRODUKSI WANITA

Sistem reproduksi pada manusia rentan mengalami penyakit, kelainan juga gangguan. Gejala
tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa saja karena tumor, virus, bakteri atau
memang disfungsi organ reproduksi yang disebbakan oleh hal-hal yang tak terduga misalnya
makanan atau zat-zat kimia yang masuk ke dalam tubuh manusia. penyakit dan gangguan pada
reproduksi wanita diantaranya yaitu :
 Gangguan Menstruasi
Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore sekunder. Amenore
primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan diikuti
dengan tidak berkembangnya unsur seksual sekunder. Sementara itu, amenore sekunder adalah
tidak terjadinya proses menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami
suklus menstruasi sebelumnya.
 Kanker Pada Wilayah
Genital Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini banyak dijumpai biasanya pada wilayah
ovarium, serviks dan juga vagina. Kanker vagina ini belum diketahui apa penyebab pastinya.
Namun, para ahli menduga hal tersebut disebabkan oleh infeksi virus. Pengobatan kanker pada
vagina ini bisa dengan kemoterapi ataupun bedah menggunakan laser. Sementara itu, kanker
pada mulut rahim atau serviks terjadi jika ada sel yang tumbuh secara abnormal di wilayah
lapisan epiter mulut rahim. Dan kanker pada ovarium sendiri tidak menujukan tanda-tanda yang
jelas namun biasanya disertai berbagai keluhan seperti rasa pegal luar biasa pada panggul,
terdapat perubahan saluran pencernaan dan muncul pendarahan yang abnormal pada vagina.
 Endometriosis
Merupakan gejala dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah rahim yakni di
ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejala yang paling lazim muncul antara lain
nyeri pada bagian perut, wilayah pinggang yang sakit, serta rasa tak nyaman yang berlebihan saat
menstruasi.
 Infeksi vagina
Penyakit ini menampakkan gejala antara lain keputihan berlebih dengan bau yang sangat
menyengat dan disertai dengan rasa gatal. Infeksi ini biasanya menyerang wanita pada usia yang
produktif khususnya bagi mereka yang telah memiliki pasangan dan aktif melakukan kegiatan
seksual. Penyebab utamanya adalah hubungan seksual.
 Penyempitan Pada Oviduk
Oviduk atau saluran telur bisa mengalami penyakit dimana ia akan menyempit. Penyebabnya
disinyalir genetis namun ada juga yang disebabkan oleh kuman jenis tertentu. Saluran telur yang
sempit akan membuat wanita sulit mendapatkan anak sebab jalan sperma terhalangi.
 Mandul/Infertilitas
Hal ini bisa disebabkan oleh penyakit maupun gangguan. Pada kondisi umum, wanita akan
mengalami masa subur sekali dalam sebulan. Bagi wanita yang kurang subur biasanya tidak
terdapat masa subur dalam jangka waktu tertentu. Dan hal ini menandakan gejala infertilitas. Hal
ini biasa diatasi dengan berbagai metode salah satunya adalah terapi makanan dan lain-lain.
 Kanker Payudara
Penyakit pada sistem reproduksi manusia tepatnya pada wanita adalah kanker payudara. Meski
pria juga memiliki payudara namun penyakit yang satu ini lebih rentan menyerang wanita sebab
jaringan lemak pada payudaranya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pria. Kanker
payudara ini bisa menyerang wanita yang sudah menikah maupun belum.
 Mola Hidalidosa
Mola Hidalidosa Atau yang lebih populer dikenal dengan nama hamil anggur merupakan kondisi
dimana wanita mengalami kehamilan namun tak ada janin yang tumbuh di dalam rahim
melainkan hanya gelembung bernama mola juga darah yang membeku. Hamil anggur ini bisa
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa dan bahkan berbuntut pada kematian yang disebabkan
pendarahan.
 Condiloma Accuminata
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus bernama Human Papiloma. Ia ditandai dengan
munculnya kutil yang terus membesar dan akhirnya menjadi cikal kanker pada mulut rahim
wanita.

C. FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA

Dalam masa kanak – kanak, indung telur masih masa istirahat, belum berfungsi dengan
baik.setelah akil baliq,maka terjadilah perubahan –perubahan besar pada seluruh tubuh wanita.
Pubertas tercapai pada usia sekitar 12 – 16 tahun, namun hal ini di pengaruhi oleh keturunan ,
bangsa,iklim,dan lingkungan. Ciri khas kedewasaan manusia di tandai dengan adanya perubahan
– perubahan siklik pada alat kandungan sebagai persiapan untuk suatu kehamilan. Peristiwa
penting tersebut di tandai dengan datangnya haid,yaitu pengeluaran darah tiap bulan dari dalam
rahim. Selain itu , pada ketiak dan alat kemaluan luar tumbuh rambut, buah dada ( payudara )
bertambah besar, panggul dan pinggul menjadi luas, sehingga tubuh remaja putri ini mempunyai
bentuk khas wanita. Dengan akil baliq ini, seorangb remaja putri mulai memasuki kurun waktu
reproduktif, artinya masa mendapatkan keturunan yang berlangsung kira – kira  30.

Haid yang pertama kali terjadi di sebut Minarche. Setelah masa reproduksi, wanita masuk dalam
masa Klimakterium yang terjadi secara berangsur – angsur di mana haid akan menjadi  tidak
teratur, lalu akhir nya berhenti sama sekali sesuai dengan lanjutnya usia. Keadaan ini di sebut
Menopause ( stop haid ). Perubahan – perubahan yang kompleks dan harmonis ini di atur oleh
Serebrom, Hipotalamus, Hipofise,Alat – alat kandungan, Korteks Adrenal ,Kelenjar Tiroid dan
kelenjar – kelenjar lainnya.

D. HUBUNGAN OVARIUM DAN GONADOTROPIN HORMONE


Gonadotropin merupakan hormon yang diproduksi oleh aktivitas sel pada ovarium dan testis.
Gonadotropin sangat berperan dalam kesuburan. Hal yang terpenting adalah Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH), yang keduanya disekresikan oleh
kelenjar pituitari. Jenis gonadotropin yang lain adalah hormon hCG (human Chorionic
Gonadotrophin) yang diproduksi oleh plasenta pada awal kehamilan. Beberapa gonadotropin
digunakan untuk penyembuhan terhadap kemandulan.

Gonadotropin diberikan melalui suntikan untuk membantu tubuh membentuk hormon yang
diperlukan untuk produksi sel telur dan sel sperma. Pada wanita, gonadotropin mungkin
digunakan untuk:
A Menstimulasi ovulasi karena rendahnya kadar gonadotropin alami atau estrogen.
B Ketika klomifen atau klomifen yang dicampur dengan obat lainnya tidak efektif untuk
menyembuhkan ovulasi yang tidak teratur yang disebabkan oleh sindom polisistik ovari.
C Untuk mengembangkan folikel telur secara banyak pada ovari. Telur-telur tersebut dipanen
dan digunakan dalam membantu teknik reproduksi seperti fertilisasi in vitro atau
transfer intrafallopian gamet.

E. KEHAMILAN DAN LAKTASI FACTOR HORMONE DALAM REPRODUKSI


WANITA
Berikut ini adalah beberapa macam hormon wanita yang memengaruhi kehamilan dan laktasi
beserta fungsinya:
1. Progesteron
Hormon progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi. Saat wanita
mengalami ovulasi atau sedang berada di masa subur, hormon progesteron akan membantu
mempersiapkan lapisan dalam rahim yang disebut endometrium untuk menerima sel telur
yang telah dibuahi oleh sperma. Selama kehamilan, kadar hormon progesteron dalam tubuh
tetap tinggi. Hal ini mencegah tubuh menghasilkan sel telur baru dan mempersiapkan tubuh
untuk memproduksi ASI. Bila tidak terjadi pembuahan, kadar hormon progesteron dalam
tubuh akan turun dan memicu menstruasi.
2. Estrogen
Sebagian besar hormon estrogen diproduksi di ovarium atau indung telur. Selain itu, hormon
ini juga diproduksi oleh kelenjar adrenal dan plasenta, tetapi hanya dalam jumlah yang
sedikit.Hormon estrogen berfungsi untuk membantu perkembangan dan perubahan tubuh
saat pubertas, termasuk perkembangan fungsi organ seksual, dan memastikan proses ovulasi
dalam siklus menstruasi bulanan. Hormon ini juga berperan dalam proses keluarnya ASI
setelah persalinan, mengatur mood atau suasana hati, dan proses penuaan.
Penurunan produksi estrogen dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti menstruasi
yang tidak teratur, vagina kering, suasana hati tidak menentu, menopause, dan osteoporosis
pada wanita lanjut usia.
3. Prolaktin
Satu-satunya fungsi hormon prolaktin yang diketahui adalah perannya
dalam memproduksi air susu ibu. Produksi hormon ini akan ditekan oleh otak saat sedang
tidak hamil Pada masa kehamilan, jumlah sel yang menghasilkan hormon prolaktin akan
banyak meningkat, sehingga berat kelenjar penghasil prolaktin menjadi 50% lebih berat
dibanding saat tidak hamil. Akibatnya, kadar hormon ini dapat mendapai sepuluh kali lipat
lebih tinggi dari biasanya. Berkat kehadiran hormon ini, persediaan ASI terus dijaga. Kerja
prolaktin dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen.
4. Oksitosin
Hormon oksitosin yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak ini umumnya akan
meningkat selama kehamilan, khususnya ketika menjelang persalinan. Ketika kadar hormon
meningkat, rahim akan terangsang untuk berkontraksi dan mempersiapkan proses persalinan.
Setelah melahirkan, oksitosin akan merangsang kelenjar payudara untuk menghasilkan ASI.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Alat redroduksidalam ( ), alat reproduksi luar ( )
2. Sad
3. Sac
4. As
5. Sac

B. SARAN
Penysun mengetahui bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran
dan kritik dari bapak/ibu guru sangat kami harapkan. Agar makalah ini bisa lebih baik lagi dan
bisa menjadi pembelajaran untuk kami dikemudian hari. Sekali lagi kami tunggu saran dan
kritiknya. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai