Namun, apabila tidak terjadi pembuahan, maka ovum tetap dibawa ke uterus dan
akan ikut meluruh ketika proses menstruasi.
5. Uterus adalah organ yang bentuknya seperti buah pir terbalik, memiliki dinding
tebal, berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin selama kehamilan. Saat
tidak hamil, rahim berukuran 5 cm. Ketika hamil, rahim akan berkembang hingga
30 cm atau menyesuaikan perkembangan janin.
6. Endometrium adalah lapisan yang membatasi rahim dan akan meluruh ketika
proses menstruasi. Endometrium ini berfungsi menghasilkan plasenta ketika
terjadi kehamilan.
7. Vagina adalah saluran yang menghubungkan dunia luar dengan rahim, saluran
darah menstruasi dan saluran tempat keluarnya bayi. Vagina tersusun atas otot
– otot yang elastis dan dilapisi selaput membran atau selaput dara (hymen).
Selaput dara adalah selaput tipis yang tersusun atas pembuluh darah. Selaput
dara ini akan robek apabila melakukan aktivitas yang membahayakan seperti
olahraga berat.
8. Serviks adalah rahim bagian bawah yang membuka dan mengarah ke vagina.
Serviks berfungsi menghubungkan rahim dengan vagina.
B. Oogenesis
Ketika anak perempuan baru lahir, memiliki bakal sel telur (sel primordial) 200.000
hingga 2.000.000 sel. Namun, hanya 40.000 sel yang tersisa ketika anak perempuan
puber dan hanya 400 sel yang berkembang menjadi ovum.
Sel primordial akan membelah secara mitosis membentuk sel induk telur (oogonium)
yang bersifat diploid (2n). Kemudian, oogonium akan membelah secara mitosis dan
meiosis. Pada pembelahan tersebut, 1 sel oogonium menghasilkan 1 sel telur (ovum)
dan 3 badan polar (polosit).
C. Siklus Menstruasi
Menstruasi adalah proses meluruhnya endometrium dan ovum yang ditandai
dengan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel epitel dinding rahim melalui
vagina. Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma.
Hormon FSH atau follicle stimulating hormone adalah hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar pituitari atau hipofisis. Kelenjar ini terletak di otak bagian depan.
Pada fase sekretori ini, folikel yang telah melepaskan ovum berubah menjadi
korpus luteum. Kemudian ovum ditangkap oleh fimbriae menuju ke tuba fallopi. Apabila
ovum tidak dibuahi oleh sperma, maka korpus luteum tidak akan memproduksi estrogen
dan progesteron.
Beberapa penyakit pada sistem reproduksi yang paling umum terjadi, seperti:
1. Endometriosis
Penyakit ini terjadi ketika ada jaringan yang tumbuh di dinding uterus. Orang
yang menderita endometriosis akan merasa nyeri terutama saat sedang menstruasi
bahkan berpengaruh terhadap kesuburannya. Dibandingkan dengan perempuan subur,
mereka yang menghadapi kesulitan memiliki keturunan 8 kali lebih rentan mengalami
endometriosis.
Cara mencegah endometriosis bisa dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih
sehat, olahraga teratur, hindari stres, dan juga memilah apa saja yang dikonsumsi
sehari-hari. Makanan bergizi berperan penting terhadap kesehatan reproduksi
seseorang.
2. Kanker serviks
3. PCOS
4. Fibroid rahim
Fibroid rahim atau uterine fibroid juga merupakan salah satu penyakit pada
sistem reproduksi yang kerap terjadi. Hanya saja, penderitanya kerap tidak mengalami
gejala apapun. Dokter biasanya mendeteksi adanya fibroid ini saat melakukan
pemeriksaan USG.
Kedua jenis infeksi menular seksual di atas kerap terjadi dan mengganggu
kesehatan reproduksi seseorang. Jika dibiarkan, penyakit seperti gonorrhea dan
chlamydia bisa saja menyebabkan radang panggul. Dalam jangka panjang, masalah
infeksi menular seksual juga bisa memicu infertilitas.
Cara menghindari tertular infeksi menular seksual bisa dengan melakukan seks
aman dengan memakai alat kontrasepsi. Selain itu, tidak gonta-ganti pasangan juga
penting untuk memastikan tidak ada risiko penularan infeksi menular seksual.
6. HIV/AIDS
Sebagian besar kasus HIV pada perempuan diperoleh dari kontak langsung saat
berhubungan seksual dengan pasangan. Tak hanya itu, berbagi jarum dengan orang
yang terinfeksi juga merupakan media penularan HIV. Menghindari kedua pemicu itu
juga merupakan cara mencegah penularan HIV/AIDS.
Berkat majunya pengobatan modern, HIV bisa diatasi seperti halnya penyakit
kronis lainnya. Tak sedikit penderita HIV yang kualitas hidupnya tetap baik bahkan
memiliki keturunan. Dengan perawatan infertilitas khusus, kemungkinan menularkan
virus pada bayi cukup rendah.
7. Disfungsi seksual
Tak hanya pria dengan disfungsi ereksi, perempuan pun bisa mengalami
disfungsi kehidupan seksual. Mulai dari seks terasa nyeri, tidak menarik, hingga banyak
lagi kondisi yang dapat berpengaruh terhadap kesuburan.
Cara mencegah terjadinya disfungsi seksual ada pada komunikasi. Jangan ragu
mendiskusikan hal ini tak hanya kepada pasangan, tapi juga tenaga profesional.
Dengan demikian, bisa diketahui akar masalah mengapa seseorang mengalami
disfungsi seksual dan tak bisa menikmati hubungan intim dengan pasangan.
TUGAS KE 2
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS : IX
NAMA :
TUGAS KE 3
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS : IX
NAMA :
Carilah 10 contoh penyakit pada organ reproduksi pria dan wanita
N NAMA PENYAKIT CIRI - CIRI PENCEGAHAN
O
C Sindrom ovarium 1. Banyak rambut atau 1. Batasi konsumsi
O polikistik bulu yang tumbuh di makanan manis
N bagian tubuh 2. Perbanyak
T tertentu. konsumsi serat
O 2. Nyeri panggul. 3. Olahraga secara
H 3. Kulit berminyak dan teratur
mudah berjerawat.
4. Kebotakan.
5. Haid tidak teratur
1
10