Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Selama pertumbuhan pesat masapuber, terjadi perkembngan ciri-ciri seks


primer dan sekunder. Perubahan primer pada masapubertas adalah tanda-
tanda yang menentukan sudah mulai berfungsi optimalnya organ reproduksi
pada manusia.

Menstruasi adalah pengeluaran cairan dari vagina secara berkala selama


masa usiar eproduktif. Biasanya berlangsung selama 3-7 hari). Siklus
mensturasi merupakan waktu sejak hari pertama mensturasi sampai
datangnya mensturasi periode berikutnya, sedangkan panjang siklus
mensturasi adalah jarak antara tanggal mulainya mensturasi yang lalu dan
mulainya mensturasi berikutnya. Siklus mensturasi pada wanita normalnya
berkisar antara 21-32 hari dan hanya 10-15% yang memiliki siklus mensturasi
28 har idengan lama mensturasi 3-5 hari, ada yang 7-8 hari.

Nyeri haid atau dismenore adalah gangguan ditandai dengan nyeri perut
bagian bawah yang terjadi selama menstruasi, tetapi rasa sakit mungkin mulai
hari ke-2 atau lebih sebelum menstruasi. Hal ini kadang-kadang dikaitkan
dengan sakit kepala, mual, muntah, sakit perut yang difus, sakit punggung,
malaise umum, kelemahan, dan gejala gastrointestinal lainnya. Dismenore
dibagi menjadi primer dan sekunder. Dismenore primer terjadi segera setelah
menarche biasanya pada 6 sampai 12 bulan pertama dan selalu berhubungan
dengan siklus ovulasi sedangkan dismenore sekunder adalah nyeri menstruasi
yang berhubungan kelainan patologis panggul. Dismenore sering terabaikan
karena dokter tidak sepenuhnya menyadari prevalensi dan morbiditasnya
yang tinggi.
1.2. TUJUAN
1. Untuk mengetahui organ –organ reproduksi wanita beserta fungsinya
2. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya menstruasi
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya menstruasi
4. Untuk mengetahui siklus menstruasi

1.3. MANFAAT
1. Mengetahui organ – organ reproduksi wanita beserta fungsinya
2. Mengetahui mekanisme terjadinya menstruasi
3. Mengetahui penyebab terjadinya menstruasi
4. Mengetahui penyebab terjadinya menstruasi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DATA TUTORIAL

Hari / Tanggal Sesi 1


Senin, 3 April 2017
Hari / Tanggal Sesi 2
Rabu, 5 April 2017
Tutor
dr. Hj. Suci Nirmala

Moderator
Rifaldin
Sekretaris
Sulung Adi Dananjaya
2.2. SKENARIO LBM

GADIS YANG GELISAH

Gadis, 12 tahun, seorang pelajar kelas VII pada sekolah menengah pertama favorit
di kota Mataram. Dalam beberapa bulan terakhir Gadis merasakan sesuatu yang
aneh pada tubunya. Gadis merasakan dadanya sesekali terasa sakit dan kadang-
kadang tegang. Selain itu pada perut bagian bawah Gadis juga tumbuh rambut
yang semakin lama semakin lebat.

Suatu hari Gadis mengeluhkan perutnya nyeri. Nyeri dirasakan hilang timbul,
nyeri dirasakan sangat berat, nyeri timbul tiba-tiba saat bangun tidur tetapi lama
kelamaan dirasakan semakin memberat. Gadis belum pernah merasakan hal
seperti ini sebelumnya. Gadis tidak segera mencari pengobatan, karea merasa
masih bisa menahan nyeri yang dirasakan. Akan tetapi saat akan buang air kecil,
Gadis terkejut melihat bercak darah pada celana dalamnya. Gadis kemudian
datang ke Unit Kesehatan sekolah (UKS) untuk menanyakan apa yang terjadi
pada dirinya kepada dkter yang ada di UKS.

Dokter menjelaskan bahwa Gasis mengalami menstruasi. Setelah mendapatkan


penjelasan dokter, Gadis kembali ke kelas. Saat dikelas Gadis bercerita kepada
temannya, Anni.gadis terkejut ternyata Anni telah mengalami menstruasi saat
berumur 10 tahun. Gadis khawatir dirinya mengalami kelainan sehingga terlambat
mengalami menstruasi.

Bagaimanakah anda menjelas kondisi Gadis tersebut?


2.3. PEMBAHASAN LBM

I. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Menstruasi : perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar
14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan
endometrium. ( Sumber : Bobak L. 2014 )
2. Darah : Jaringan tubuh yang berbentuk cairan penopang kehidupan
yang terdiri dari eritrosit, leukosit,trombosit, dan plasma darah
yang bersirkulasi didalam sistem pembuluh darah dan berfungsi
untuk mendistribusikan oksigen, pengumpulkan dan mengangkut
hasil-hasil sisa. ( Sumber : Husamah. 2014 )

II. IDENTIFIKASI MASALAH


1. Anatomi organ reproduksi wanita?
2. Bagaimana mekanisme menstruasi?
3. Hormone yang berhubungan dengan menstruasi?
4. Faktor yang mempengaruhi keteraturan dan keterhambatan saat
siklus menstruasi?
5. Hormon yang mengakibatkan perut terasa nyeri saat menstruasi?
6. Hormon yang mengakibatkan tumbuhnyar rambut di bagian
kemaluan?
7. Normalnya menstruasi dari segi waktu dan jumlah darah?
8. Tanda-tanda seseorang menstruasi?
III. BRAIN STORMING
1. Anatomi organ reproduksi wanita
Jawab :

 Organ reproduksi luar


a) Labia mayora (bibir besar), yaitu struktur terbesar alat
kelamin luar perempuan yang tebal dan berlapiskan lemak.
Labia mayora ini mengelilingi organ pada alat kelamin luar
lainnya dan berakhir menjadi mons pubis.
b) Labia minora (bibir kecil) ialah lipatan kulit yang halus dan
tidak memiliki lapisan lemak.
c) Mons veneris adalah tonjolan lemak yang besar sebagai
pertemuan antara sepasang labia mayora.
d) Klitoris, disebut juga kelentit. Klitoris berupa tonjolan kecil
dan memanjang serta homolog dengan penis pada pria.
Sebagian besar tersembunyi di antara kedua labia minora.
e) Orificium urethrae adalah muara dari saluran kencing yang
erleak di bawah klitoris.
f) Himen sering disebut sebagai selaput dara. Himen merupakan
selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar.
g) Kelenjar reproduksi . Sama halnya seperti pria, wanita juga
memiliki beberapa kelenjar reproduksi, di antaranya adalah
kelenjar vestibulari mayor dan minor serta parauretralis.

 Organ reproduksi bagian dalam :


a) Ovarium, disebut indung telur.M sepasang organ berbentuk
oval yang terletak di rongga perut. Ovarium memiliki
struktur berbentuk bulatan-bulatan yang disebut folikel. Tiap
folikel mengandung sel telur (oosit) yang berada pada lapisan
tepi ovarium. Fungsinya adalah memproduksi telur matang
untuk pembuahan dan produksi hormon steroid dalam
jumlah besar.
b) Oviduk (Tuba Fallopi) . Oviduk merupakan saluran
penghubung antara ovarium dan rahim (uterus). Di
ujungnya terdapat fimbria yang menyerupai jari-jari untuk
menangkap telur yang matang. Oviduk ini berfungsi untuk
membawa sperma dan telur ke tempat terjadinya pembuahan,
yaitu ampula tuba.
c) Rahim (Uterus). Rahim pada wanita hanya ada satu dan
tersusun atas otot yang tebal. Rahim bagian bawah memiliki
ukuran yang lebih kecil dan biasa disebut sebagai leher rahim
(cervix). Bagian yang besar dari uterus disebut dengan corpus
uteri. Terdapat tiga lapsan utama uterus, yaitu perimetrium,
miometrium, dan endometrium. Endometrium merupakan
lapisan yang akan mengalami penebalan dan pengelupasan
apabila tidak ada pembuahan. Fungsi utamanya adalah tempat
menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin.
d) Vagina. Vagina merupakan alat kelamin wanita yang
menghubungkan alat kelamin luar dengan rahim. Vagina
terdiri atas otot yang membujur ke arah belakang. Dinding
vagina banyak memiliki lipatan meskipun lebih tipis dari
rahim. Selain itu, lendir yang dihasilkan dari dindingnya
berfungsi mempermudah persalinan. Fungsi vagina adalah
menahan penis saat berhubungan seksual dan menyimpan
semen sementara.
( Sumber : Ida Ayu Candranita Manuaba, dkk. 2009. Ed. 2 )

2. Mekanisme menstruasi
Jawab :

Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) disekresi oleh


hipotalamus dan berfungsi mengkontrol siklus ovari dan uterus.
GnRH menstimulasi pelepasan follicle-stimulating hormone (FSH)
dan luteinizing hormone (LH) dari pituitari anterior. Pertumbuhan
folikel diinisiasi oleh FSH manakala perkembangan lanjut folikel
distimulasi oleh LH. Kedua-dua hormone FSH dan LH
menstimulasi folikel ovari untuk mensekresi estrogen. Androgen
dihasilkan dari sel theca pada folikel yang berkembang, distimulasi
oleh LH. Di bawah pengaruh FSH, androgen digunakan oleh sel
granulosa pada folikel dan dikonversikan menjadi estrogen.
Dipertengahan siklus, terjadi ovulasi yang dipicu oleh LH dan
seterusnya menyebabkan adanya pembentukan korpus luteum. LH
menstimulasi korpus luteum untuk mensekresi estrogen,
progesteron, relaksin dan inhibin.
Kadar estrogen yang moderat dapat menginhibisi pelepasan GnRH
dari hipotalamus dan sekresi LH dan FSH dari pituitari anterior.
Progesteron disekresi terutama dari sel-sel di korpus luteum. Pada
progesteron dan esterogen membantu persediaan dan pertahanan
untuk endometrium dalam implantasi ovum yang telah
disenyawakan. Pada Korpus luteum menghasilkan relaksin dalam
jumlah yang sedikit saat setiap siklus bulanan. Relaksin akan
menginhibisi kontraksi miometrium dan menghasilkan efek
relaksasi pada uterus. Inhibin pula disekresi oleh sel granulosa dari
folikel yang berkembang selepas ovulasi.Inhibin menginhibisi
sekresi FSH dan LH.
Adapun siklus Menstruasi dimana, siklus ini merupakan proses
yang dialami oleh wanita pada setiap bulan. Terdapat empat fase
pada siklus menstruasi yaitu fase menstrual, fase preovulatori,
ovulasi dan fase pasca ovulatori.
1) Pada siklus menstruasi dikenal dengan menstruasi yang
berlangsung dari hari pertama yang merupakan permulaan siklus
hingga kira-kira hari ke-5. Di ovarium, di bawah pengaruh FSH,
beberapa folikel primordial berkembang menjadi folikel primer
dan seterusnya folikel sekunder. Diuterus pula, terjadi aliran
cairan menstruasi dari rahim menuju ke leher rahim, untuk
kemudian keluar melalui vagina yang mengandung kira-kira 50-
150 mL darah, cairan jaringan, mukus dan sel epitel yang luruh
dari endometrium. Luruhnya dinding endometrium ini karena
terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron di
mana akan menstimulasi pelepasan prostaglandin yang
menyebabkan konstriksi arteriol spiral. Akibatnya, sel-sel di
endometrium akan kekurangan suplai oksigen dan akhirnya sel-
sel tersebut mati dan luruh.
2) Pada hari ke-6 hingga ke-13, terjadi siklus preovulatori yaitu
antara akhirnya menstruasi dan permulaan siklus ovulasi. Di
ovarium, beberapa folikel sekunder akan mensekresi estrogen
dan inhibin. Biasanya, hanya satu folikel sekunder yang akan
berkembang menjadi folikel dominan dan yang lainnya
mengalami atresia. Folikel-folikel sekunder yang mengalami
atresia terjadi karena penurunan kadar FSH yang disebabkan
oleh estrogen dan inhibin yang disekresi oleh folikel dominan.
Seterusnya, folikel dominen akan berkembang menjadi folikel
Graaf (graafian follicle) yang akan terus berkembang sehingga
diameternya mencapai lebih kurang 20 mm dan tersedia untuk
ovulasi. Semasa proses maturasi folikel ini, estrogen terus
menerus dihasilkan. Untuk siklus di ovarium, fase menstruasi
dan fase preovulatori dikenal dengan fase folikular karena
terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel di ovarium. Di
uterus pula, estrogen yang meningkat hasil perkembangan
folikel di ovarium tadi akan menstimulasi pembaikan dan
penebalan endometrium. Untuk siklus di uterus, fase
preovulatori juga dikenal sebagai fase proliferatif karena
endometrium mengalami proses proliferasi.
3) Pada siklus ovulasi terjadi pada hari ke-14. Kadar estrogen yang
tinggi menstimulasi lebih banyak pelepasan GnRH dari
hipotalamus dan juga menstimulasi gonadotrof di pituitari
anterior untuk mensekresi LH. Pelepasan FSH dan LH tambahan
oleh pituitari anterior turut dirangsang oleh FSH . Dan LH akan
menyebabkan pecahnya folikel Graaf dan pelepasan oosit
sekunder sekitar 9 jam selepas kadar LH mencapai puncaknya.
4) Siklus terakhir yaitu fase pasca ovulatori adalah antara masa
ovulasi dengan onset bagi siklus menstruasi yang seterusnya. Ini
berlangsung dari hari ke-15 hingga ke-28. Di ovarium, di bawah
pengaruh LH, folikel yang telah kosong kini menjadi korpus
luteum. LH menstimulasi korpus luteum untuk mensekresi
progesteron, estrogen, relaksin dan inhibin. Untuk siklus di
ovarium, fase ini juga dikenal dengan fase luteal. Sekiranya
oosit sekunder yang telah dilepaskan tadi tidak disenyawakan,
korpus luteum akan mengalami degenerasi dan seterusnya
menjadi korpus albicans. Saat ini, terjadilah penurunan kadar
progesteron, estrogen dan inhibin dan menyebabkan
peningkatan pelepasan GnRH, FSH dan LH. Maka bermulalah
semula perkembangan folikel dan siklus ovarium yang baru.
Namun, sekiranya oosit sekunder mengalami persenyawaan dan
mulai membelah, korpus luteum tidak mengalami degenerasi
dengan adanya hormon human chorionic gonadotropin (hCG)
yang terhasil dari chorion dari embrio. hCG menstimulasi
aktivitas sekretori korpus luteum. Di uterus pula, progesteron
dan estrogen yang dilepaskan oleh korpus luteum akan
menyebabkan terjadinya pertumbuhan kelenjar endometrium,
vaskularisasi di permukaan endometrium dan penebalan dinding
endometrium kira-kira 12 hingga 18 mm. siklus ini juga dikenal
dengan siklus sekretorik di uterus karena kelenjar endometrium
mulai menseksesi glikogen. Perubahan ini berlaku seminggu
selepas ovulasi di mana kemungkinan perubahanakan terjadi.
Apabilatidak ada perubahan, kadar progesteron dan estrogen
yang menurun menyebabkan terjadinya menstruasi untuk siklus
yang seterusnya.
Gambar. Skema Perubahan Hormonal Pada Siklus Menstruasi
( Sumber : Tortora & Derrickson, 2009 )

3. Hormon yang berhubungan dengan menstruasi :


Jawab :
- Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari
estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah
estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan
payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga
berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan
vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
- Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat
menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta
dapat membentuk hormon HCG.
- Gonadotropin Releasing Hormone
GnRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus
diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl
stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi,
maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun
sebaliknya.
- FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing
Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang
diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH
akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang
matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan
menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu
oleh LH.
- Inhibit
Hormon ini berperan dalam pengurangan FSH dan LH
- Prostaglandi
Hormon ini sebagai vasodilator yang dihasilkan oleh ovarium.
Hormon ini berfungsi untuk kontraksi otot rahim untuk
membantu pengeluran darah haid.
( Sumber : Lidia Widia. 2015 )

4. Faktor yang mempengaruhi keteraturan dan keterhambatan saat


siklus menstruasi
Jawab :
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan siklus menstruasi
pada wanita usia reproduktif menjadi ireguler termasuk kehamilan,
penyakit endokrin dan juga kondisi medik. Semua faktor ini
berhubungan dengan pengaturan fungsi endokrin hipotalamik-
pituitari. Paling sering adalah Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
yang menyebabkan perpanjangan interval antara dua siklus
menstruasi terutama pada pasien dengan gejala peningkatan
endrogen.
Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi
siklus menstruasi adalah gangguan pada sentral. Gonadotropin-
releasing Hormone (GnRH), penurunan berat badan yang nyata,
aktivitas yangberlebihan, perubahan pada pemakanan dan waktu
tidur, dan tingkat stres yang berlebihan. Gangguan pada siklus
menstruasi juga dapat terjadi pada penyakit kronik seperti Diabetes
Mellitus yang tidak terkontrol, kondisi genetik atau kongenital
seperti Turner Syndrome dan disgenesis gonadal.
Berdasarkan penelitian yang lain pula menyatakan bahawa
perubahan siklus menstruasi berhubungan dengan
ketidakseimbangan fisik atau hormonal. Berat badan yang rendah
bisa menyebabkan interval antara dua siklus menstruasi menjadi
lebih lama. Berat badan yang berlebihan pula bisa menyebabkan
perdarahan abnormal. Perubahan yang tiba-tiba pada aktivitas atau
berat badan juga bisa menyebabkan perubahan pada siklus
menstruasi yang sementara. Gangguan emosi atau stress dan
keadaan fisik yang tidak sehat secara optimal juga merupakan
penyebab tersering iregularitas siklus menstruasi walaupun
perubahan siklus menstruasi yang dialami tidak hanya pada saat
wanita mengalami stres. Obat-obatan dan pengubatan alternatif
seperti obat herbal juga dapat menyebabkan perubahan pada
interaksi dan transmisi hormon pada tubuh sehingga dapat
menganggu siklus menstruasi.
Dari penelitian yang mengatakan bahwa stres sangat berperan
dalam regulasi hormonal di mana akan turut berpengaruh pada
menstruasi. Penelitian ini turut memberi contoh efek dari stres
terhadap sistem reproduksi wanita dikenal sebagai amenorhea yang
diinduksi oleh stresatau amenorhe hipotalamus fungsional. Selain
itu, didapatkan prevalensi amenorhea sekunder pada wanita muda
adalah sekitar 2% dan presentase ini meningkat pada stres yang
kronik. Pada stres yang melampau, kemungkinan akan
menginhibisi sistem reproduksi wanita secara komplit.
( Sumber : American Academy of Pediatrics. 2006 )

5. Hormon yang mengakibatkan perut terasa nyeri saat menstruasi


Jawab :
Hormon prostaglandin, yaitu merangsang kontraksi miometrium
uterus (otot rahim) untuk membantu mengeluarkan darah dan sisa
endometrium dari rongga uterus keluar melalui vagina sebagai
darah haid. Kontraksi yang terjadi mengakibatkan perut terasa
nyeri pada saat menstruasi.
( Sumber : Lauralee Sherwood. 2014, Ed. 8 )

6. Hormon yang mengakibatkan tumbuhnya rambut di bagian


kemaluan
Jawab :
GnRH mulai merangsang pelepasan hormone – hormone
gonadotropin hipofisis anterior yang akan merangsang aktivitas
ovarium. Sekresi estrogen oleh ovarium yang memicu
pertumbuhan dan pematangan saluran reproduksi wanita serta
perkembangankarakteristik seks sekunder wanita. Efek nyata
estrogen pada seks skunder adalah mendorong pengendapan lemak
di lokasi-lokasi strategis. Misalnya, pada payudara, bokong, dan
paha sehingga menghasilkan khas figure wanita ysng berlekuk.
Pembesaran pada payudara saat pubertas disebabkan oleh
pengendapat lemak pada jaringan payudara, bukan pembentukan
fungsional kelenjar payudara. Peningkatan estrogen masa pubertas
juga dapat menyebabkan penutupan lempeng epifisis,
menghentikan pertambahan tinggi lebih lanjut, serupa dengan efek
testosterone yang berubah menjadi estrogen pada pria. Tiga
perubahan pubertas lain pada wanitaa yaitu, pertumbuhan rambut
ketiak dan pubis, lonjakan pertumbuhan masa, pubertas dan
timbulnya libido berkaitan dengan lonjakan sekresi androgen
adrenal saat pubertas, bukan dengan estrogen.
( Sumber : Lauralee Sherwood. 2014, Ed. 8 )

7. Normalnya menstruasi dari segi waktu dan jumlah darah


Jawab :
Pada keadaan normal, menstruasi berlangsung selama 3-7 hari
dengan siklus normal 28-35 hari. Dan jumlah darah yang keluar
adalah 35-150 ml darah.
( Sumber : Ida Ayu Candranita Manuaba, dkk. 2009, Ed. 2 )

8. Tanda-tanda seseorang menstruasi


Jawab :
 Segi Fisik :
- Mudah lelah
- Sakit kepala
- Payudara yang sensitive
- Kenaikan berat badan akibat penumpukan cairan
- Nyeri otot dan sendi
- Timbulnya jerawat
 Emosional :
- Suasana hati yang tidak stabil
- Kurangnya konsentrasi
- Insomnia ringan
- Depresi
( Sumber : Citrawati Made Desak. 2016 )
IV. RANGKUMAN PERMASALAHAN
Mekanisme menstruasi dan faktor apa saja yang mempengaruhinya
serta penghambatnya ?

V. LEARNING ISSUE
1. Kenapa Gadis merasa gelisah dan mudah marah saat menstruasi?
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi menstruasi?

VI. PEMBAHASAN LEARNING ISSUE


1. Penyebab Gadis merasa gelisah dan mudah marah saat menstruasi
Jawab :
 Ada 2 faktor yang berperan :
 Faktor hormonal : karena hormon yang tidak seimbang.
dimana saat siklus menstruasi, hormon FSH dan LH
dikeluarkan secara tidak konstan (salah satu nya ada yang
lebih banyak & lebih sedikit dalam waktu tertentu).
ketidakseimbangan hormon ini yang menyebabkan seorang
wanita yang menstruasi menjadi gelisah dan mudah marah.
 Faktor kimiawi : kadar serotonin yang berubah ubah selama
siklus menstruasi, dimana aktivitas serotonin sendiri
berhubungan dengan gejala depresi, kecemasan, kelelahan,
agresif dan lain sebagainya. kadar serotonin yang rendah
ditemukan pada wanita dengan sindroma premenstruasi.
( Sumber :Guytoon and Hall. Ed.12 & Mery Ramdan )

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi menstruasi:


Jawab :
 Eksternal
a. Berat badan
b. Pola makan
c. Aktivitas yang berlebihan ( olah raga berat )
d. Psikologis
 Internal
a. Hormone
- Estrogen dan progesterone : menscepat siklus menstruasi
- LH dan FSH : menstruasi yang lama
- Korelasi keduanya juga menyebabkan ketidak teraturan
(bisa cepat dan bisa lama)
b. Kongenital disorders
c. Patologis
- Hipogonadisme :ovarium tidak terbentuk sempurna
- Amenore :tidak terjadi menstruasi
- Tumor selgranulosa : menstruasi tidak teratur
( Sumbr : Guytoon and Hall. Ed. 12 )
BAB III

PENUTUP

1.1. KESIMPULAN
Menstruasi merupakan perdarahan periodik dari uterus yang
dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat
terlepasnya lapisan endometrium. Menstruasi melibatkan organ-
orggan reproduksi wanita, terutama organ bagian dalam wanita
seperti ovarium, tubafalopi, rahim (endometrium), dan vagina.
Menstruasi memiliki empat fase pada siklus menstruasi yaitu
fase menstrual, fase preovulatori, ovulasi dan fase pasca ovulatori,
dalam siklus ini terdapat beberapa hormon yang berperan yaitu LH,
FSH, GnRH, progesteron, estrogen, inhibit, dan prostaglandin.
Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi menstruasi
dari faktor internal maupun eksternal.
Menstruasi juga memiliki beberpa pengaruh terhadap seorang
wanita ketika dalam masa haid dari segi fisiknya maupun
emosionalnya, seperti rasa gelisah, mudah lelah, sakit kepala,
payudara yang sensitive, kenaikan berat badan akibat penumpukan
cairan, nyeri otot dan sendi, diare, timbulnya jerawat, suasana hati
yang tidak stabil, kurangnya konsentrasi, insomnia ringan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.4 April 2017 http://digilib.unila.ac.id/7043/16/BAB%20II.pdf

Candranita, Ida Ayu, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi
2. Jakarta : EGC

Guytoon and Hall. Fisiologi Kedokteran. Edisi 12

Husmah dan Setyaningrum, Yanur. 2014. Kamus Super Biologi. Jakarta : Prestasi
Pustakarya

Made, M.Citrawati.2016. Sistem Reproduksi Manusia. Graha Ilmu. Jakarta

Ramndani, Mery. “PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS). 3 April 2017.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=284274&val=7056&title=PR
EMENSTRUAL%20SYNDROME%20(PMS)

Sherwood, Luralee. 2013. Fisiologi Manusia. Jakarta. EGC

Widia, Lidia. 2015. Anatomi, Fisiologi dan Siklus Kehidupan Manusia.


Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai