Anda di halaman 1dari 48

LBM I MODUL REPRODUKSI SGD 2 STEP I Amenorrhea: tidak menstruasi atau terhentinya mens secara abnormal.

. Siklus Mens: peluruhan dinding rahim (endometrium) disertai dengan perdarahan per bulan kecuali pada saat hamil. HCG: Human Corrionic Gonadotropin, merupakan hormone yang dihasilkan plasenta dan akan meningkat dalam urin dan darah dalam minggu I setelah konsepsi, tidak hanya pada kehamilan juga meningkat pada keganasan (Corrio Carcinoma). Yang akan mempertahankan fungsi estrogen dan progesterone saat kehamilan. ANC: Ante Natal Care (perawatan setelah kehamilan). Areola mamae: Daerah yang melingkari kelenjar mamae yang terdiri dari atas jaringan ikat longgar dan mudah berpigmentasi dengan garis tengah 2.5cm.

STEP II Amenorrhea, mual, muntah di pagi hari, selera makan turun, payudara kenceng, hiperpigmentasi di areola mamae, sering buang air kecil, badan cepat lelah, siklus mens: frekuensi tidak teratur, HCG urin +, HB 11g/dl. DD: Kehamilan

STEP III Anatomi

Organ genital perempuan ada jalan keluar lunak (genitalia feminine) dan keras (os capitis neonates, pelvis). genitalia feminine ada 2: internal (ovarium, tuba fallopi, uterus, vagina), eksternal (vulva, uretra, klitoris). Ovarium ada 2 ekstremitas, margo, facies. Ekstremitas: superior tubaria, inferior uterine Margo: anterior mesovaricus, posterior libera Facies: medial, lateral Tuba Uterina atau Tuba Fallopi ada 4:

1. Pars uterine: lumen sempit 2. Isthmus tuba uterine: lumen lebih sempit dari pars uterine, dinding lebih tebal. 3. Ampula tuba uterine: lumen paling besar, dinding paling tipis. 4. Infudibulum tuba uterine: bentuk seperti corong. Penggantung ovarium 1. Meso ovarium: duplikat mesenterium yang meluas ke daerah dorsal dari lembaran lig. Latum ke margo ovarica. 2. Lig. Suspensorium ovary: membentang dari esktremitas tubaria ke cranial dan menyilang vasa iliaca eksterna. 3. Lig. Ovary propium: pemadatan jar. Ekstra ikat ekstra peritoneal yang membentang dari ekstremitas uterine di sebelah dorsal dari tempat masuknya tuba uterine dari uterus.

Histologi LI Fisiologi

Ada 3 fase: folikuler, ovulatoir, lutel. Fase Folikuler Terjadi sebelum peningkatan LH dan terjadi pelepasan sel telur. Pada fase ini Dimulai pertumbuhan folikel dalam ovarium. Fase ovulatoir Dimulai dari LH meningkat, terjadi pelepasan sel telur kira2 16-32 jam di fase ini folikel ini mulai matang dan menonjol di ovarium dan akan pecah menghasilkan ovum. Fase Luteal Terjadi setelah ovulasi sekitar 14 hari, melepaskan sel telur kemudian folikel akan pecah dan kembali membentuk corpus luteum menghasilkan progesterone. Kalau dibuahi akan menghasilkan HCG. Siklus Menstruasi Mekanisme Menstruasi Ovum tidak dibuahi, kira2 2 hari sebelum berakhirnya siklus menstruasi Corpus luteum di ovarium berinovulasi mengakibatk penurunan yang sgt tajam pada kadar2 hormon yg ada di

ovarium menurunkan rangsangan terhadap sel2 endothelium mengakibatkan inovulasi dari endometrium, kira2 65% dari ketebalan yang semula pembuluh darah berkelok2 dan mengarah ke lapisan mukosa endometrium vasospastic, sehingga melepaskan bahan2 vasokonstriktor spt prostaglandin dlm pembuluh drh vasospasme zat2 nutrisi ke endometrium penurunan tersebut mengakibatkan penurunan rangsangan hormonal sehingga terjadi nekrosis endometrium khususnya pemb. Drh darah merembes ke lapisan vascular endometrium menyebabkan massa jar. deskuamasi yg merangsang konstraksi uterus yang memaksa isi uterus keluar. Faktor2 ada 3: 1. enzim atau hormonal hormone estrogen: merangsang pembentukan glikogen dan asam mukopolisakarida, berfungsi untuk pembentukan endometrium. Endometrium ada 3 lapis. 2. Prostaglandin (tipe F2, E2), akan menyebabkan kontraksi miometrium sehingga perdarahan dapat teratasi. 3. vaskular

Amenorrhea Biasa lebih dari 3 bulan tidak haid. Penyebab: gangguan di hypothalamus, hypophisis, ovarium di folikelnya, uterus, lap. Endometrium, dan di vagina. Bisa karena stress yang berat, sgt mempengaruhi kondisi hormone dalam tubuh (GnRH, menghambat ovulasi dan menstruasi). Malnutrisi, dapat berpengaruh pd stabilitas hormone. Ada yang fisiologi, non fisiologis. Yang fisiologis, pada anak wanita pra pubertas, selama kehamilan dan menyusui, pasca menopause. Diagnosa dengan menilai ada tidaknya uterus, vagina patent, dan perkembangan payudara. Yang non fisiologis (patologis): tidak adanya mens pd wanita usia subur, prevalensi 5%. Amenorrhea primer dan skunder (termasuk amenorrhea patologis) Primer: tidak ada mens usia 16 thn, kelainan congenital/genetic. Skunder: tidak mens selama lebih dr 6 bln, atau selama lebih dari 3x siklus mens pd wanita yg sebelumnya memiliki siklus mens yg normal, biasanya disebabkan anemia, hipotensi.

Aspek Endokrin (HCG, dll)

Hormon2 FSH, LH, estrogen. Pada proses ovulasi, adanya kerjasama hypothalamus, hypophisis, ovarium. Saat siklus haid ada 3 fase, terjadi perubahan2 hormon, ada mekanisme feed back hormone steroid dan Gonadotropin. Peningkatan FSH akibat regresi. Sehingga saat estrogen meningkat FSH dihambat umpan balik positif kadar LH meningkat terjadinya ovulasi. Hormon estrogen, diproduksi oleh ovarium fungsi untuk perkembangan sekunder wanita, siklus mens dg membentuk penebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan dari cervix dan vagina. Progesteron, dihasilkan o/ corpus luteum fungsi menebalkan endometrium. Saat kehamilan corpus luteum akan diperpanjang oleh HCG dibuat oleh sel sinsiortoblast. ANC Tujuan: umum, khusus Umum: menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama kehamilan, persalinan, dan nifas shingga didptkan keadaan ibu dan anak yg sehat. Khusus: bisa mengenali penyulit2 sampai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, mengenali penyakit2 yg mungkin diderita sedini mungkin, dan mengobati, menurunkan angkat morbiditas dan mortalitas ibu dan anak, member nasehan2 ttg cara hidup, KB, kehamilan, persalinan, nifas atau saat laktasi. Khusus untuk ibu: mempertahankan jasmani dan rohani ibu, spy persalinan dpt berlangsung aman, spy ibu sesehat2nya saat post partum, dan spy ibu bisa memnuhi kebutuhan janin. Khusus untuk anak: mengurangi prematuritas, kelahiran mati, kelahiran neonatal, dan didptkan kesehtan optimal bayi. Minimal 4x selama kehamilan: sekali pada trimester I (kurang dari 14 minggu), sekali trimester II (14-28 minggu), 2x trimester III (antara 28-36 minggu dan setelah minggu ke 36). Macam-macam Perdarahan Uterus Abnormal 1. Hipermenorrhea: perdarahan haid yg jlhnya byk, lama 6-7hari, penyebab ada satu kelainan pd uterus (mioma, uterus hyperplasia, infeksi genital interna), kelainan darah, gangguan fungsional. 2. Hipomenorrhea: perdarahan sedikit, lama 1-2 hari, penyebab krn kekurangan estrogen dan progesterone 3. Metroragia: perdarahan dr vagina yg tdk ada hub dg siklus haid, penyebab; kelainan organic, (polip endometrium, ca endometrium, ca cervix), kelainan fungsional. 4. Perdarahan uterus disfungsi, premenarche, usia reproduksi, premenopause.

Premenarche, usia sejak terjadinya menarche, 11 thn hingga usia reproduksi hingga berlangsung 3-4 thn setelah menarche. Usia reproduksi, dpt terjadi pd siklus yg berovulasi (65%) dan pada siklus yg tdk berovulasi, penyebab blm diketahui. Premenopause, terjadi pada usia pramenopause dan paska menopause, 40-50thn. 5. Perdarahan uterus non disfungsi, disebabkan kelainan hormonal, kelainan hub. Hipotalamus, hipofisis, dan ovarium. Gejala-gejala: Kenapa mual, muntah? Uterus mengalami perkembangan saat kehamilan, terutama terjadi akumulasi jar. Ikat dan jar. Elastic pd lap. Otot bag.luar kekuatan dinding uterus meningkat uterus tsb krn terlalu besar dlm rongga pelvis menyentuh dinding abdomen shg mendorong usus ke samping dan ke atas mengakibat penurunan motilitas otot polos dan sekresi asam hidroklorit menurun mengakibatkan mual dan muntah. Kenapa payudara kenceng? Pengaruh progesterone dan estrogen, merangsang duktuli dan alveoli payudara sehingga terlihat mengencang. Kenapa sering kencing? Kandung kemih pd bulan2 pertama kehamilan tertekan uterus yg membesar, biasanya pd triwulan kedua gejala menghilang, akibat uterus yg membesar keluar dr rongga panggul, tapi pada akhir triwulan terakhir keluhan mulai lagi krn janin mulai masuk rongga panggul dan menekan kandung kemih. Kenapa hiperpigmentasi areola mamae? Krn kehamilan, pengaruh peningkatan progesterone dan estrogen mengakibatkan kadar serum melanosit stimulating hormone mengakibat melanogenesis yg berlebihan. Dari Tutor: Anamnesis dan PF ibu hamil Px penunjang diagnostic pd cervix , HCG Test Anatomi dan Fisiologi system reproduksi Hormon siklus menstruasi normal Fisiologi persalinan normal Biosintesis molekuler, selluler Sekresi hormone Etiologi amenorrhea Px penunjang kehamilan Faktor2

Penanganan amenorrhea Obat2 terkait Kehamilan amenorrhea Aspek social budaya STEP IV

Sistem Reproduksi

Anatomi

Fisiologi

Histologi

Ovulasi

Menstruasi

Amenorrhea

Normal

Fisiologis

Patologis

Premenarche Kehamilan Pascamenopause PF + PP Dx ANC

STEP 7

Anatomi

sistem reproduksi wanita


organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi. saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. organ kelamin dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri dari: ovarium (indung telur), menghasilkan sel telur tuba falopii (ovidak), tempat berlangsungnya pembuahan rahim (uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin vagina, merupakan jalan lahir.

ALAT REPRODUKSI WANITA

Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran. Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus - hipothalamus - hipofisis - adrenal - ovarium. Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.

GENITALIA EKSTERNA
Vulva Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina. Mons pubis / mons veneris Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis. Labia mayora Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior). Labia minora Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf. Clitoris Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik dengan penis pada pria. Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif. Vestibulum Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis. Introitus / orificium vagina Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous. Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para.

Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna. Vagina Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid. Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan). Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal. Perineum Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra). Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

GENITALIA INTERNA
Uterus Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa). Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi,

retensi dan nutrisi konseptus. Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri. Serviks uteri Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid. Corpus uteri Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormonhormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar). Ligamenta penyangga uterus Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina. Vaskularisasi uterus Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis. Salping / Tuba Falopii Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia. Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbedabeda pada setiap bagiannya (gambar). Pars isthmica (proksimal/isthmus) Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet. Pars ampularis (medial/ampula) Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini. Pars infundibulum (distal) Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium.

Fimbriae berfungsi "menangkap" ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba. Mesosalping Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus). Ovarium Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae "menangkap" ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis. CATATAN : Letak / hubungan anatomik antara organ2 reproduksi (uterus, adneksa, dsb) dengan organ2 sekitarnya di dalam rongga panggul (rektum, vesika urinaria, uretra, ureter, peritoneum dsb), vaskularisasi dan persarafannya, silakan baca sendiri.

Histologi

Perubahan Histologi Pada Ovarium Dalam Siklus Haid Ovarium mengalami perubahan-perubahan dalam besar, bentuk, dan posisinya sejak bayi dilahirkan hinga masa tua seorang wanita. Disamping itu terdapat perubahan-perubahan histologik yang disebabkan oleh rangsangan berbagai kelenjar endokrin. Pada masa pubertas ovarium berukuran 2,5-5 cm panjang,1,5-3 cm lebar, dan 0,6-1,5 cm tebal. Pada salah satu pinggirnya terdapat hilus, tempat keluar-masuknya pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf. Ovarium dihubungkan oleh mesovarium dengan ligamentum latum, dan oleh ligamentum ovarii proprium dengan uterus. Permukaan ovarium ditutupi oleh satu sel kubik yang disebut germinal epithelium. Dibawahnya terdapat tunika albuginea yang kebanyakan terdiri dari serabut-serabut jaringan ikat. Pada garis besarnya ovarium teragi atas dua bagian, yaitu kortex dan medulla. Kortex terdiri atas stroma yang padat, dimana terdapat folikel-folikel dengan sel telurnya. Folikel dapat dijumpai dalam berbagai tingkat perkembangan, yaitu folikel primer, folikel sekunder, dan folikel masak (folikel De Graaf) juga ada folikel yang telah mengalami degenerasi yang disebut atresia folikel. Dalam kortex juga dapat dijumpai korpus rubrum, korpus luteum, dan korpus albikans.

Makin muda usia wanita makin banyak folikel dijumpai. Pada bayi baru lahir terdapat 400.000 folikel pada kedua ovarium. Rata-rata hanya 300-400 ovum yang dilepaskan selama masa reproduksi. Pada masa pasca menapouse sangat jarang dijumpai folikel karena kebanyakan telah mengalami atresia. Dalam medulla ovarium terdapat pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf, dan jaringan ikat elastis. Pada masa kanak-kanak boleh dikatakan ovarium masih dalam fase istirahat dan baru pada masa pubertas baru menunaikan faalnya. Perubahan-perubahan ovarium pada siklus haid ialah sebagai berikut : Dibawah pengaruh FSH beberapa folikel mulai berkembang; akan tetapi, hanya satu yang tumbuh terus sampai menjadi matang. Pada folikel ini mula-mula sel-sel sekeliling ovum berlipat ganda dan kemudian diantara sel-sel itu timbul suatu rongga yang berisi cairan yang disebut likuor folikulii. Ovum sendiri terdesak ke pinggir, dan terdapat di tengah tumpukan sel yang menonjol ke dalam rongga folikel. Tumpukan sel dengan ovum di dalamnya disebut kumulus ooforus. Antara ovum dan sel-sel sekitarnya terdapat zona pellusida. Sel-sel lainya yang membatasi ruangan folikel disebut membrana granulosa. Dengan tumbuhnya folikel, jaringan ovarium sekitar folikel tersebut terdesak ke luar dan membentuk dua lapisan, yaitu teka interna yang banyak mengandung pembuluh darah dan teka eksterna terdiri dari jaringan ikat yang padat. Dengan bertambah matangnya folikel hinga akhirnya matang benar, dan oleh karena pembentukan cairan folikel makin bertambah, maka folikel akan mekin terdesak ke permukaan ovarium, malahan menonjol ke luar. Sel-sel pada permukaan ovarium menjadi tipis, dan pada suatu waktu oleh mekanisme yang belum jelas betul, folikel pecah dan keluarlah cairan dari folikel bersama-sama ovum dikelilingi sel-sel kumulus ooforus. Peristiwa ini disebut ovulasi. Sel-sel granulosa yang mengelilingi ovum yang telah bebas itu disebut korona radiata. Sel-sel dari membran granulosa dan teka interna yang tinggal pada ovarium membentuk korpus rubrum yang berwarna merah oleh karena perdarahan pada waktu ovulasi, dan yang kemudian menjadi korpus luteum. Korpus luteum berwarna kuning karena mengandung zat kuning yang disebut lutein. Ia mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Jika tidak terjadi pembuahan (konsepsi), setelah 8 hari korpus luteum mulai berdegenerasi dan setelah 14 hari mengalami atrofi menjadi korpus albikans (jaringan parut). Korpus luteum tadi disebut korpus menstruasionis. Jika terjadi konsepsi, korpus luteum dipelihara oleh hormon Chorionic Gonadotropin (hCG) yang dihasilkan oleh sinsisiotrofoblas dari korion. Ini dinamakan korpus luteum garviditas dan berlangsung hingga 9-10 minggu. Pada manusia, ovulasinya biasanya terjadi hanya dari satu ovarium, walaupun kadang-kadang lebih dari satu folikel dapat pecah pada satu waktu yang dapat menghasilkan kehamilan kembar dizigonik. Ovum yang dilepaskan berukuran kira-kira 150u dan cepat mengalami degenerasi kecuali jika terjadi fertilisasi. Fertilisasi biasanya terjadi dekat dengan fimbrium-fimbrium tuba. Perjalanan ovum di tuba memakan waktu selama 3 hari, dan implantasi blastokist pada uterus biasanya 6-7 hari setelah fertilisasi.

Perubahan Histologik Pada Endometrium Dalam Siklus Haid Pada masa reproduksi dan dalam masa tidak hamil, selaput lendir uterus mengalami perubahan-perubahan siklik yang berkaitan erat dengan aktifitas ovarium. Dapat dibedakan 4 fase endometrium dalam silkus haid, yaitu :

Fase menstruasi atau Deskuamasi Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan. Hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haid mengandung darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan stroma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, serviks, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung selama 3-4 hari.

Fase Pasca Haid atau Fase Regresi Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsur-angsur sembuh dan ditutupi kembali oleh selaput lendir yang baru yang tumbuh dari sel-sel epitel endometrium. Pada waktu ini tebal endometrium 0,5 mm. Fase ini telah mulai sejak fase menstruasi dan berlangsung 4 hari.

Fase Intermenstruum atau Fase Proliferasi Dalam fase ini endometrium tunbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase proliferasi dapat dibagi atas 3subfase, yaitu : a. b. c. Fase Proliferasi Dini (Early Proliferation Phase); Fase Proliferasi Madya (Mid Proliferation Phase); Fase Proliferasi Akhir (Late Proliferation Phase).

Fase Proliferasi Dini Fase proliferai dini berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7. fase ini dapat dikenal dariepitel permukaan yang tipis dan adanya rehresi epitel, terutama dari mulut kelenjar. Kelenjar-kelenjar

kebanyakan lurus, pendek, dan sempit. Bentuk kelenjar ini merupaka khas fase proliferasi; sel-sel kelenjar mengalami mitosis. Sebagian sediaan masih menunjukkan suasana fase menstruasi di mana terlihat perubahan-perubahan involusi dari epitel kelenjar yang berbentuk kuboid. Stroma padat dan sebagian menunjukkan katifitas mitosis, sel-selnya berbentuk bintang dan dengan tonjolan-tonjolan anastomosis. Nukleus sel stroma relatif besar sebab sitoplasma relatif sedikit.

Fase Proliferasi Madya Fase ini berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk torak dan tinggi. Kelenjar belekuk-lekuk dan bervariasi. Sejumlah stroma mengalami oedema. Tampak banyak mitosis dengan inti bernentuk telanjang (naked nucleus). Fase Proliferasi Akhir Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. fase ini dapat dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stroma tumbuh aktif dan padat.

Fase Prahaid atau Fase Ovulasi Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke-28. pada fase ini endrometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berlekuk-leku, dan mengeluarkan getah, yang mekin lama makin nyata. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi. Memang tujuan perubahan ini dalah untuk mempersiapkan endometrium menerima telur yang dibuahi. Fase skresi dibagi atas : a. Fase Sekresi Dini; b. Fsase Sekresi Lanjut.

Fase Sekresi Dini Dalam fase ini endometrium lebih tipis daripada fase sebelumnya, karena kehilangan cairan. Pada saat ini dapat dibedakan beberapa lapisan, yakni : stratum basale, yaitu lapisan endometrium bagian dalam yang berbatasan dengan lapisan miometrium; lapisan ini tidak aktif, kecuali mitosis pada kelenjar. Stratum spongiosum, yaitu lapisan tengah berbentuk anyaman seperti spons. Ini disebabkan oleh banyaknya kelenjar yang melebar dan belekuk-lekek dan hanya sedikit stroma diantaranya.

Stroma kompaktum, yaitu lapisan atas yang padat. Saluran-saluran kelenjar yang sempit, lumennya berisi sekret, dan stromanya oedema.

Fase Sekrsi lanjut Endometrium dalam fase ini tebalnya 5-6 mm. Alam fase ini terdapat peningkatan dari fase sekresi dini, dengan endometrium sangat banyak mengandung epmbuluh darah yang berlekuk-lekuk dan kaya dengan glikogen, fase ini sangat ideal untuk nutrisi dan perkembangan ovum. Sitoplasma sel-sel stroma bertambah. Sel stroma menjadi sel desidua jika terjadi kehamilan.

Fisiologi

Menstruasi Siklus Endometrium 1. Fase Proliferasi Segera setelah menstruasi, endometrium dalam keadaan tipis dan dalam stadium Stadium ini berlangsung kira-kira 5 hari. Kadar estrogen yang meningkat dan folikel yang berkembang akan merangsang istirahat.

stroma endometnium untuk mulai tumbuh dan menebal, kelenjar-kelenjar menjadi hipertrofi dan berprolifenasi, dan pembuluh darah menjadi banyak sekali. Kelenjarkelenjar dan stroma berkembang sama cepatnya. Kelenjar makin bertambah panjang

tetapi tetap lurus dan berbentuk tubulus. Epitel kelenjar berbentuk toraks dengan sitoplasma eosinofilik yang seragam dengan inti di tengah. Stroma cukup padat pada lapisan basal tetapi makin ke permukaan semakin longgar. Pembuluh darah akan mulai berbentuk spiral dan lebih kecil. Lamanya fase proliferasi sangat berbeda-beda pada tiap orang, dan berakhir pada saat tejadinya ovulasi.

2. Fase sekresi Setelah ovulasi, di bawah pengaruh progesteron yang meningkat dan terus diproduksinya estrogen oleb korpus luteum, endoinetrium menebal dan menjadi seperti beludru. Kelenjar menjadi lebih besar dan berkelok-kelok, dan epitel kelenjar menjadi berlipat lipat, sehingga memberikan gambaran seperti gigi gergaji. Inti sel bergerak ke bawah, dan permukaan pitel tampak kusut. Stroma menjadi edematosa. terjadi pula infiltrasi leukosit yang banyak, dan pemuluh darah menjadi makin berbentuk spiral dan me1ebar. Lamanya fase sekresi sama pada setiap perempuan yaitu 142 hari.

3. Fase Menstruasi Korpus luteum berfungsi sampai kira-kira han ke-23 stau 24 pada siklus 28 hari, dan kemudian mulai beregresi. Akibatnya terjadi penurunan progesteron dan estrogen yang tajam sehingga menghilangkan perangsangan pada endometrium. Perubahan iskemik terjadi pada arteriola dan diikuti dengan menstruasi. Sumber : PatFis Silvya Siklus menstruasi terbagi menjadi 3 fase:
1. Fase Folikuler

Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium.

Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
2. Fase Ovulatoir

Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya; nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
3. Fase Luteal

Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan.

Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.

Siklus Menstruasi Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi sampai tepat satu hari sebelum menstruasi bulan berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, dan hanya sekitar 10-15% wanita memiliki siklus 28 hari. Siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase yaitu, fase folikuler, fase ovulatoir dan fase luteal.

Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi) . Sel telur ini masuk dalam salah satu saluran falopian dan jika pada saat ini terdapat sperma yang masuk maka terjadilah pembuahan. Jika terjadi pembuahan sel telur yang telah dibuahi tersebut akan masuk kedalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin. Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan meluruh dan terjadilah siklus menstruasi berikutnya, Menstruasi bisa berlangsung selama 3-5 hari, kadang hingga 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.

Fungsi serviks: Membantu mencegah infeksi kedalam uterus Dilatasi serviks saat proses persalinan

Fungsi uterus: Tempat implantasi paska fertilisasi Nutrisi hasil konsepsi Perkembangan dan pertumbuhan konsepsi Mengeluarkan hasil konsepsi Involusi paska kelahiran bayi

Fungsi tuba: Menangkap sel ovum Merupakan saluran spermatozoa Merupakan tempat konsepsi, pertumbuhan dan perkembangan konsepsi sampai blastula

CARA MENGHITUNG SIKLUS HAID : Haid ialah perdarahan secara periodik dan siklik dan uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Panjang siklus haid yang normal atau ialah 28 hari. Panjang siklus haid dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun 27,1 dan pada wanita usia 55 tahun 51,9 hari. Jadi, sebenarnya panjang siklus 28 hari itu tidak sering dijumpai. Terkait dengan kontrasepsi pantang berkala Pada wanita-wanita dengan daur haid tidak teratur, akan tetapi variasi yang tidak jauh Daur haid terpendek dikurangi dengan 18 hari dan Daur haid terpanjang dikurangi dengan 11 hari. berbeda, dapat diterapkan masa subur dengan perhitungan :

Sebagai contoh, jika seorang wanita mempunyai sikius haid yang bervariasi dari 28 sampai 36 hari, maka perhitungannya ialah 28 18 = 10, dan 36 11 = 25. Konsepsi dapat terjadi hari ke 10 hingga hari ke 25 daur haid. Masa aman ialah hari ke 1 9 siklus haid, dan hari ke 26 sampai 9 hari sesudah haid yang akan datang. Umumnya, makin teratur daur haid seorang wanita makin kecil tingkat kegagalan cara ini. Sumber : Ilmu Kandungan dan Kebidanan

Aspek Endokrin (HCG, dll) Human chorionic gonadotrophin (HCG) disintesis dari permulaan terbentuknya plasenta. Kadar di dalam darah mencapai puncak antara hari ke 60 dan 80 kehamilan. Saat ini, disekresi 500.000-1.000.000 iu hCG setiap hari. Kemudian jumlah yang disekresi menurun menjadi antara 80.000120.000 iu tiap hari; kadar ini dipertahankan hingga cukup bulan. Kadar puncak lebih tinggi dan bertahan lebih lama pada kehamilan ganda (gemeli) dan penyakit trofoblastik gestasional. Setelah bayi lahir kadarnya menurun dengan cepat. Pada mulanya fungsi hCG adalah untuk mempertahankan sekresi progestron dan estrogen dari korpus luteum. Ketika plasenta sudah mengambil alih fungsi ini, kadar HCG menurun. HCG juga mengatur produksi estrogen oleh plasenta dan menaikan reaksi-reaksi imunologik ibu terhadap janin.

Dasar Dasar Obstetri dan Ginekologi, Derek Llewelyn-Jones a. FSH (Follicle Stimulating Hormone) dikeluarkan oleh hipofise lobus depan b. Estrogen dihasilkan oleh ovarium c. LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan hipofise, dan d. Progesteron dikeluarkan oleh indung telur. Ciri khas kedewasaan manusia ialah adanya perubahan perubahan siklik pada alat kandungan sebagai persiapan untuk kehamilan. Lamanya siklus haid yang normal adalah selama 28 hari ditambah atau dikurangi dua sampai tiga hari. Pada siklus haid endometrium dipersiapkan secara teratur untuk menerima ovum yang telah dibuahi setelah ovulasi, dibawah pengaruh hormone hormone ovarium yaitu estrogen dan progesterone. Adanya ovulasi diikuti oleh pembentukan korpus luteum yang mengeluarkan hormone progesterone. Pada tiap siklus haid FSH (follicle stimulating hormone) dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat berkembang dalam ovarium, umumnya hanya satu tapi kadang kadang bisa lebih dari satu, yang kemudian berkembang menjadi folikel de graaf yang menghasilkan hormone estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium yaitu menyebabkan endometrium tumbuh atau berploriferasi. Bila estrogen sudah tercukupi akan menekan produksi FSH,

sehingga lobus anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormone gonadotropin yang kedua yaitu LH (luteinizing hormone). Dibawah pengaruh LH folikel de graaf menjadi lebih matang, mendekati permukaan ovarium dan kemudian terjadilah ovulasi ( ovum dilepaskan oleh ovarium ). Pada ovulasi ini kadang kadang terdapat sedikit perdarahan yang akan merangsang peritoneum di pelvis, sehingga timbul rasa sakit yang disebut intermenstrual pain, dan dapat diikuti sedikit peradarahan vagina. Setelah terjadi ovulasi, terbentuklah korpus rubrum ( berwarna merah oleh perdarahan), yang akan menjadi korpus luteum. Korpus luteum ini menghasilkan hormone progestron. Bila tidak ada pembuahan ( tidak ada sperma membuahi ovum), korpus luteum akan berdegenerasi dan ini mengakibatkan kadar estrogen dan progestron turun. Menurunnya kadar estrogen dan progesterone menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk keluk di endometrium, dan terjadi dilatasi dan statis dengan hiperemia yang diikuti spasme dan iskemia. Sesudah itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang sudah nekrosis, proses tersebut disebut haid atau mensis. Bila mana terjadi pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut akan dipertahankan. Sumber : Sinopsis Obsetri , PatFis Silvya, Ilmu Kebidanan

PMS (PREMENSTRUALSYNDROME) adalah gabungan dan gejala-gejala fisik dan psikologis yang terjadi selama fase luteal sikius menstruasi dan menghilang setelah menstruasi dimulai. Gejala-gejalanya dapat sangat berat sehingga mengganggu kehidupan orang tersebut.

Sumber : PatFis Silvya


ANC 1. tujuan - tujuan pengawasan wanita hamil adalah menyiapkan ia sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas sehingga keadaan mereka postpartum sehat dan normal tidak hanya fisik tetapi juga mental Dalam antenatal care harus diusahakan wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang-kurangnya harus sama sehatnya atau lebih sehat adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan dini dan diobati wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat pula fisik dan mental ibu diberikan penjelasan mengenai perlunya diadakan pemeriksaan secara teratur, makin tua kehamilannya makin cepat pemriksaan harus diulang dan ibu yang memiliki kelainan harus sering diperiksa ulang

2.

kegiatan yang dilakukan pemeriksaan pertama amat ideal jika wanita hamil mau memeriksakan diri ketika haidnya sudah terlambat sekurang-kurangnya 1 bulan bila wanita datang diduga hamil maka dapat ditentukan tanggal perkiraan partus jika HPHT diketahui dan siklus kurang lebih 28 hari dgn menggunakan rumus neagele dimana hari+7, bulan-3 dan tahun+1 bisa pula melalui pemeriksaan gerakan janin.Pada primigravida gerkan janin dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu sedangkan pada multipara pada kehamilan 16 minggu.Ato perasaan nausea yang hilang pada 12-14 minggu tanyakn riwayat kehamilan, persalinan dan nifas juga riwayat penyakit yang dideritanya

pemriksaan keadaan umum harus baik meliputi tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan.Jantung dan papilla mamae dijaga kehamilan masih muda pemeriksaan vulva,vagina dan portio in speculo.Uterus diraba dan dinilai letak, besar,bentuk dan konsistensinya. Pemriksaan laborat:golongan darah,Rh factor,hemoglobin,dan pemriksaan urin (gula,albumin dan bera jenisnya) Pemeriksaan selanjutnya dikerjakan tiap 4 minggu jika segalanya normal sampai kehamilan 28 minggu.sesudah ini pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu dilakukan tiap minggu pemeriksaan obstretik dari pemeriksaan ini dapat diketahui: tinggi fundus uteri, letak janin, apakah bagian terbawah janin sudah masuk kedalam inlet panggul, letak punggung janin, dan bunyi jantung janin coitus coitus ditunda sampai 16 minggu bila dalam anamnesis ditemukan adanya riwayat abortus dalam kehamilan sebelumnya dimana plasenta sudah mulai terbentuk saat itu.Pad akhir kehamilan dimana kepala janin suda berada pada rongga panggul coitus dihentikan karna dapat menimbulkan perdarahan dan sakit pakaian dan kebersihan kebersihan harus selalu dijaga, pemakaian baju yang longgar dan pemakaian stagen bila telah sering hamil untuk menunjang otot2 perut diet dan pengawasan berat badan peningkatan kebutuhan gizi selama kehamilan dipergunakan untuk: pertambahan plasenta, volume darah,mammae yang membesar dan metabolisme basal yang meningkat.Kenaikan rata2 antara 6,5 sampai 16 kg kekurangan makanan anemia,aboruts,paruts prematurushaemorrhagia post partum dan sepsis kelebihan makanan pre-eclamsia, bayi terlalu besar perawatan gigi geligi perawatan gigi yang tidak baik dapat akibatkan:nephritis, septicemia, dan sepsis puerperalis imunisasi vaksinasi sebaiknya tidak diberikan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu pemberian obat awasi konsumsi obat pada kehamilan triwulan 1 dan2 pada wanita kerja waspadai bila terjadi perdarahan pervaginam.Bila ada rasa sakit diperut, suhu badannya naik tinggi, berkeringat banyak, penglihatan berkurang keluar cairan dr vagina 1. Definisi Pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak Synopsis obstetri. Jilid 1. Prof. Dr. Rustam mochtar, mph. Egc

2. Tujuan a. Menyiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental b. Menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas c. Wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang-kurangnya harus sama sehatnya atau lebih sehat d. Adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan dini dan diobati e. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat pula fisik dan mental Ilmu kebidanan. Yayasan bina pustaka sarwono prwirohardjo. Jakarta. 2005

3. Kegiatan yang dilakukan Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haid terlambat satu bulan Pemeriksaan ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan Pemeriksaan ulang 2x sebulan sampai kehamilan 9 bulan Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan Pemeriksaan khusus bila ada keluhan-keluhan Synopsis obstetri. Jilid 1. Prof. Dr. Rustam mochtar, mph. Egc

Macam-macam Perdarahan Uterus Abnormal angguan pada menstruasi gangguan haid dan siklusnya khususnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :

kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan saat haid hipermenorea ato menoragia perdarahan >>, atau lebih lama dari normal (>8 hari). Causa: kelainan terletak pada kondisi dalam uterus misalnya dalam kondisi myoma uteri, polip endometrium dan gangguan pelepasan endometrium saat haid (irregular endometrial shedding) yang biasanya diikuti dgn gangguan pertumbuhan endometrium Diagnosis: melalui kerokan pada gangguan pelepasan endometrium dan polip endometrium hipomenorea perdarahan lebih pendek dari bisanya. Causa: terletak pada konstitusi penderita,pada uterus (miomektomi),gangguan endokrin

kelainan siklus

polimenorea siklus haid menjdi lebih pendek (<21 hari) causa: gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal.Kongesti ovarium karna peradangan, endometriosis,

oligomenorea siklus haid menjadi lebih panjang(>35 hari) bila panjangnya lebih dari 3 bulan amenorrea masa proliferasi menjadi lebih panjang dan perdarahan biasanya berkurang

amenorea -amenorrea primer: 18 th keatas tdk pernah haid -amenorrea sekunder: pernah tapi berhenti, karna gangguan gizi, gangguan metabolisme,tumor2,infeksi

Klasifikasi amenorrea patologik: a gangguan organic 1. gangguan organic pusat sebab organic : tumor, radang, destruksi 2. gangguan kejiwaan a) syok emosional; b) psikosis; c) anoreksia nervosa; d) pseudosiesis; 3. gangguan poros hipotalamus-hipofisis a) sindrom amenores-galaktorea; b) sindrom Stein-Leventhal; c) amenorea hipotalamik. 4. gangguan hipofisis a) sindrom Sheehan dan penyakit Simmonds b) tumor; 1)adenoma basofil (penyakit Cushing) 2)adenoma asidofil (akromegali, gigantisme) 3)adenoma kromofob (sindrom Forbes-Albright) 5. gangguan gonad a) gangguan congenital 1) disgenesis ovarii (sindrom Turner); 2) sindrom testicular feminization. b) menopoause premature; c) the insentitive ovary; d) penghentian fungsi ovarium karena operasi, radiasi, radang, dan sebagainya; e) tumor sel granulose, sel teka, sel-hilus, adrenal, arenoblastoma. 6. gangguan glandula suprarenalis

a) sindrom adregenital; b) sindrom cushing; c) penyakit Addison 7. gangguan galndula tiroidea hipotireoidi, hipertireoidi, kretinisme 8. gangguan pancreas diabetes meliitus 9. gangguan uterus, vagina a) aplasia dan hipoplasia uteri; b) sindrom Asherman; c) endometritis tuberkulosa; d) histererektomi; e) aplasia vaginae 10. penyakit-penyakit umum a) penyakit umum; b) gangguan gizi; c) obesitas. (Ilmu kandungan, bina pustaka sarwono, jkt, 2002)

perdarahan diluar haid metroragia gangguan lain yang ada hubungan dgn haid premenstrual tension keluhan terjadi mulai 1 minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan hilang sesudah haid datang keluhan:gangguan emosional brupa iritabilitas, gelisah, imsomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual,pembesaran dan nyeri pada mammae.Dapat terjadi depresi, rasa ketakutan,gangguan konsentrasi. Etiologi:

hubungan dgn factor hormonal adl terdapatnya defisiensi luteal dan pengurangan produksi progesterone. Selain itu factor kejiwaan, masalah keluarga dan social Ketidakseimbangan antara estrogen dan progesterone dgn akibat retensi cairan dan Na, penambahan BB dan anemia Penanganan Pembatasan garam dan air (7-10 hari sebelum haid), atau pemberian diuretika (Hidroklhloriazide 50 mg sehari) selama 5 hari Progesterone sintetik dpt diberikan selama 8-10 hari sblm haid Pemberian testosterone dlm bentuk methiltestosteron 5 mg sbg tablet hisap dp diberikan untuk mengurangi kelebihan estrogen Mastalgia Rasa nyeri dan pembesaran mammae sblm haid. Causa: edema dan hyperemia karena peningkatan relative dari kadar estrogen

Penanganan: pemberian diuretikum,methiltestoteron 5 mg sehari secara sublingual. mittleschemrz (rasa nyeri pada ovulasi) nyeri terjadi antara haid terjadi sekitar pertengahan siklus haid pada saat ovulasi.Rasa nyeri dpaat disertai dengan perdarahan ataupun tidak. Diagnose: nyeri tidak mengejang, tidak menjalar,dan tidak disertai mual-muntah dismenorrea terbagi menjadi2 yi: 1.primer (essensial, intrinsic, idiopatik) tdk ada hub dgn kelainan ginekolog 2.sekunder (ekstrinsik,yang diperoleh,acquired) ad hub dgn kelinan ginekolog (salpingitis kronika,endometriosis,adenomiosis uteri,stenosis serviks uteri)

Gejala-gejala: 1. mengapa terjadi mual, muntah pada pagi hari? Morning sickness dalam batas batas tertentu keadaan ini masih fisiologis. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum. hal ini dikarenakan meningkatnya kadar estrogen sehingga tonus otot otot tractus digestivus menurun penurunan motilitas usus makanan lebih lama berada di dalam usus mudah muntah - muntah (Ilmu Kandungan, FKUI)

2. kenapa pada kehamilan tidak terjadi menstruasi? Karena pada waktu konsepsi, terbenuk hormon HCG yang fungsinya mempertahankan korpus luteum selama 9 -10 minggu untuk menghasilkan hormon progesteronyang fungsinya memperkuat dinding uterus saat implantasi zigot sehingga tidak terjadi deskuamasi endometrium dan menstruasipun tidak terjadi. (Ilmu Kandungan, FKUI)

3. mengapa payudara sedikit kencang? Keadaan ini disebabkan oleh penggaruh entrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mamma. Glandula Montgomery tampak lebih jelas. Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo, Sp. OG, 2006

4. mengapa pasien sering buang air kecil? Karena VU pada bulan bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yg mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yg membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbun karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali VU. Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo, Sp. OG, 2006

Dari Tutor: Anamnesis dan PF ibu hamil Anamnesa: 1. Nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama, alamat 2. Apa yg diderita (keluhan utama)? 3. Tentang haid - Manarche - Haid teratur atau tidak dan siklus lamanya haid - Banyaknya darah - Sifat darah: cair, berbeku-beku, warna, bau - Haid nyeri atau tidak - Haid yg terakhir 4. Tentang perkawinan - Kawin atau tidak - Berapa kali kawin - Berapa lama kawin 5. Kehamilan, persalinan, tentang nifas yg lalu - Kehamilan Adakah gx spt perdarahan, muntah yg sangat, toxaemia gravidarum Persalinan Spontan atau buatan, aterme atau prematur

Perdarahan ditolong oleh siapa Nifas Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi Anak Jenis kelamin, hidup/tidak?, kalo meninggal umur brp, apa sebabnya, BB wkt lahir

6. Kehamilan sekarang - Bila mulai merasa pergerakan anak - Kalo kehamilan masih muda adakah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan - Kalo kehamilan sudah tua adakah bengkak di kaki atau muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang 7. Anamnesa keluarga - Adakah penyakit keturunan dalam keluarga - Anak kembar? - Atau penyakit menular yg dapat mempengaruhi persalinan 8. Kesehatan badan - Pernahkah sakit keras atau dioperasi - Bagaiman nafsu makan, miksi, defikasi Pemeriksaan A. Px umum (status praesens generalis) 1. Bgm keadaan umum penderita, keadaan gizi, kelaianan bentuk badan, kesadaran 2. Adakah anemi, sianosis, ikterus 3. Keadaan jantung dan paru2 4. Adakah odem 5. Refleks: terutama refleks lutut 6. Tensi 7. BB 8. Px laboratorium a. Air kencing : glokusa, protein b. Darah : Hb c. Feses: telur2 cacing B. (status obstetricus) Dibagi dalam: 1. Inspeksi a. Muka: adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah odem, bgm keadaan lidah dan gigi b. Leher : apakah vena terbendung di leher (misal pd pykt jantung), kelenjar gondok bengkak?, kel limfe bengkak?

c. Dada: bentuk buag dada, pigmentasi puting susu, adakah colustrom? d. Perut: perut membesar ke depan atau ke samping. Pigmentasi di linea alba, nampak pergerakan janin, adakah striae atau bekas luka e. Vulva: keadaan perineum, carilah varises, PMS f. Anggota bawah: cari varises, odem, luka, sikatrik pd lipat paha 2. Palpasi u/ menentukan: Besarnya rahim dan tuanya kehamilan Menentukan letak janin dalam rahim Gerakan janin Kontraksi rahim

3. Auskultasi Digunakan stetoskop monoral untuk mendengarkan denyut jantung janin (djj) yg dapat kita dengarkan adalah 1) Dari janin: djj pd bulan ke 4-5, bising tali pusat, gerakan dan tendangan janin 2) Dari ibu : bising rahim, bising aorta, peristaltik usus C. Px Dalam Vaginal toucher (VT) Rectal toucher (RT) (Fisiology Obstetri, UNPAD) Px penunjang diagnostic pd cervix , HCG Test Hormon siklus menstruasi normal

GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone) Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ). FSH (Follicle Stimulating Hormone) Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma di testis). Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulose ovarium, melalui mekanisme feedback negatif. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone) Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) . Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat. (Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis). Estrogen Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium. Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks. Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina. Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara. Juga mengatur distribusi lemak tubuh. Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormone estrogen (sintetik) pengganti. Progesteron Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.

HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental Lactogen).Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan. Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa amenorhea.

Fisiologi persalinan normal Biosintesis molekuler, selluler Sekresi hormone

Pusat pengendalian hormone dari system reproduksi adalah hypothalamus. Dua gonadotropic hormones-releasing hormone dari hypothalamus (GnRH), yaitu follicle-stimulating hormonereleasing hormone (FSHRH) dan luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH). Kedua hormone itu masing-masing merangsang hipofisis anterior, yang letaknya di sebelah bawah otak (diensefalon) untuk mensekresi follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). FSH dihasilkan oleh sel-sel basofilik (afinitas terhadap basa). Hormon ini mempengaruhi ovarium sehingga dapat berkembang dan berfungsi pada saat pubertas. Folikel primer yang mengandung oosit primer, oleh FSH dikembangkan dari keadaan yang padat menjadi folikel yang vesikuler. Selanjutnya folikel tersebut mensekresi hormone estrogen. LH, dihasilkan oleh sel-sel asidofilik (afinitas terhadap asam), bersama-sama FSH berfungsi mematangkan folikel, dan sel telur, dan merangsang terjadinya ovulasi. Tugas FSH selesai apabila terjadi ovulasi, yaitu 14 hari sebelum haid yang akan datang (siklus 28 hari). Selanjutnya, tugas FSH akan diambil alih oleh LH yang akan menyebabkan folikel robek dan mengeluarkan sel telur (ovulasi). Folikel yang telah melepas ovum selama ovulasi disebut korpus rubrum. Selanjutnya korpus rubrum disusun oleh sel-sel lutein dan disebut korpus luteum. Korpus luteum yang kemudian menghasilkan hormon progesteron yang akan membentuk selaput lendir rahim dan merangsang lapisan lendir rahim untuk menebal. Kondisi ini bertujuan untuk mempersiapkan dinding rongga rahim sebagai tempat sel telur yang telah dibuahi untuk membenamkan diri. Estrogen dan progesterone, pada gilirannya juga mempengaruhi produksi gonadotropic-releasing hormone spesifik, sebagai mekanisme umpan balik yang mengatur kadar hormone gonadotropik .(Sylvia A. Price,1995) (Arjatmo Tjokronegoro,2000)

Etiologi amenorrhea AMENORRHEA

Definisi : Suatu keadaan atau kondisi dimana pada seorang wanita tidak mengalami menstruasi pada masa menstruasi sebagaimana mestinya atau secara sederhana disebut dengan tidak haid pada suatu periode atau masa menstruasi.

Klasifikasi : o Amenorrhea primer adalah di mana seorang perempuan yang sudah berusia sampai 14 tahun belum juga mengalami haid. Keadaan ini seringkali diakibatkan oleh kelainan yang didapat sejak lahir, baik kelainan genetik, misalnya pada sindroma Turner maupun kelainan karena adanya abnormalitas pada proses perkembangan alat-alat reproduksi, misalnya pada penyakit agenesis Tuba Muller yang menyebabkan tidak adanya rahim pada tubuh penderita. Amenorrhea sekunder adalah tidak haid lebih dari tiga bulan setelah kejadian haid sebelumnya.

Etiologi : Amenorrhea primer dapat disebabkan beberapa hal berikut dibawah ini:

Terdapat gangguan pada hipotalalmus, yaitu suatu daerah di dalam otak yang berinteraksi dengan kelenjar pituitary yang berfungsi mengatur siklus menstruasi.

Kromosom yang abnormal

Penyakit pituitary, yang dapat mempengaruhi kelenjar pituitary. Kelenjar pituitary terletak tepat dibawah otak dan berfungsi mengatur siklus menstruasi.

Adanya obstruksi atau sumbatan pada vagina, seperti adanya suatu membran yang menutup jalur menstruasi. Amenorrhea sekunder disebabkan karena:

Kehamilan

Penggunaan obat kontrasepsia baik oral ataupun suntik seperti pil-pil untuk membatasi/mengatur kelahiran atau Depo-Provera

Stress Beberapa tipe obat, seperti anti depresi, kemoterapi dan anti psikotik

Berat badan yang sangat rendah

Adanya gangguan pada thyroid, yaitu kelenjar yang juga berfungsi menghasilkan hormon yang berpengaruh pada menstruasi.

Olahraga berat yagn dilakukan secara teratur, seperti lari jarak jauh, khususnya jika lemak tubuh rendah. Peningkatan hormone tiroid atau hipertiroidisme juga mengakibatkan penghambatan pada dopamine yang merupakan penghambat pada hipotalamus sehingga menyebabkan sekresi TRH meningkat dan merangsang sekresi prolaktine sehingga terjadi hiperprolaktenemia. Hiperprolaktenemia juga menyebabkan GnRH terhambat sehingga FSH dan LH tidak terstimulus dan menyebakan ovarium tidak berkembang sehingga menyebabkan amenore. Semua hal tersebut adalah penyebab amenore yang merusak kerja hipotalamus, sedangkan gangguan pada endometrium dapat disebabkan karena syndrome asherman, yaitu rusaknya endometrium akibat mekanis salah satunya akibat efek dari kuretase yang menyebabkan endometrium menjadi rusak dan terbentuk jaringan parut sehingga pertumbuhan endometrium tidak terjadi dan tidak terdapat peluruhan ketika menstruasi.

Gangguan pada kompartemen ini dapat berupa gangguan pada hipofise anterior. Gangguan dapat berupa adanya tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormon yang membuat haid menjadi terganggu9. Tumor mikroadenoma dapat diterapi dengan menggunakan agonis dopamin dimana dopamin dapat menghambat pelepasan prolaktin lebih lanjut sehingga pembesaran tumor hipofise dan prolaktinemia dapat dicegah. Operasi dapat dilakukan terutama bila tumor masih kecil. Namun angka rekurensi setelah operasi sangat besar lagipula struktur tumor sulit dibedakan dengan jaringan hipofise sehat sehingga operasi sering kali meninggalkan sisa. Pada makroadenoma dapat diberikan agonis dopamin terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran tumor. Setelah operasi dapat dilanjutkan dengan pemberian radiasi namun radiasi ini dapat memicu terjadinya tumor di tempat lain pada otak Px penunjang kehamilan Faktor2 Penanganan amenorrhea

Penatalaksanaan amenore sering didasarkan pada kelainan patologik yang mendasarinya. Adenoma hipofisis ( yang mensekresi prolaktin) Harus ditangani dengan reseksi trans-sfenoidal dari tumor hipofisis atau supresi sekresi prolaktin dengan bromokriptin

Wanita dengan Sekresi Androgen berlebihan harus mendapatkan terapi supresif dengan kortikosteroid atau kontrasepsi oral(menghambat pelepasan gonadotropin) Wanita dengan defisiensi hipotalamus-hipofisis atau ovarium harus mendapat penggantian dengan estrogen dan progesteron yang diberikan secara siklik. Wanita dengan kelainan primer pada gonad akan tetap infertil .Tetapi ovulasi dapat diinduksi dan fertilisasi dapat dipulihkan pada wanita yang hanya mengalami defisiensi gonadotropin, ovarium polikistik, penurunan BB berlebihan.Ovulasi dan fertilisasi dapat dicapai dengan pemberian klomifen sitrat,suatu senyawa yang mempunyai khasiat estrogenik maupun antiestrogenik tergantung pada tempat bekerjanya. Wanita dengan hipopituitarisme atau tumor hipofisis , fertilisasi dapat dipulihkan dengan pemberian FSH manusia dan human charionic gonadotropin ( hCG). Sumber:Patofisiologi konsep Klinis proses-proses Penyakit.Volume 2.Sylvia A.Price
Obat2 terkait Kehamilan amenorrhea Aspek social budaya

KEHAMILAN Proses pembuahan : Pada umumnya, pembuahan mungkin saja terjadi dalam rentang satu minggu setelah calon ibu selesai haid atau 14 hari sebelum siklus haid berikutnya. Dengan kata lain, inilah masa subur calon ibu. Dalam 7 - 10 hari berikutnya, sel telur yang sudah dibuahi akan "tertanam" (implantasi) pada dinding rahim. Inilah masa kritis agar sebuah kehamilan terjadi dengan sukses! Pada akhir minggu berkutnya, sel telur sudah melekat erat dengan plasenta yang menghubungkan janin dengan ibunya. Berikut ini gambaran detil proses pembuahan

Sel telur dikeluarkan dari permukaan ovarium sekitar hari ke 14 dari siklus haid. Sel telur ini ditangkap oleh ujung saluran telur (tuba Fallopii) yang berbentuk corong, kemudian berjalan di dalam tuba karena adanya kontraksi otot.

Fertilisasi atau pembuahan oleh satu sperma umumnya terjadi pada sepertiga dari panjang saluran telur. Sel yang sudah dibuahi akan membelah diri dalam 24 jam. Pembelahan berulang-ulang akan membentuk bola sel yang disebut zigot. Zigot terus membelah diri selama berjalan di dalam saluran. Di dalam bola sel terbentuk rongga kecil berisi cairan yang disebut blastosit. Blastosit sampai di rongga rahim. Implantasi terjadi sekitar hari ke 7, biasanya bagian atas rahim di sisi ovarium mengeluarkan sel telur. Pada hari ke 10, embrio sudah tertanam erat. Masa embrionik ini dimulai sejak momen ini sampai minggu ke-8. Setelah minggu kedelapan, embrio disebut sebagai janin.

Tanda-tanda kehamilan : o Tanda presumtif Amenorhea (tidak dapat haid) selama kurun waktu > 1 bulan Mual dan muntah (nausea dan vomitting) yang terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Karena sering terjadi pada pagi hari maka sering disebut dengan morning sickness Mengidam ingin makan makanan atau minuman tertentu terutama pada bulanbulan triwulan pertama Tidak tahan terhadap suatu bau-bauan Pingsan bila berada di tempat-tempat ramai yang sesak dan padat Pada beberapa orang tidak ada nafsu makan untuk awal trimester pertama Cepat lelah Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara Miksi sering Konstipasi/obstipasi karena tonus otot-otot menurun oleh pengaruh steroid.Pemekaran pada vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya dijumpai pada trimester akhir

Tanda kemungkinan hamil Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim didapati tanda Piskacek yaitu pembesaran uterus yang tidak rata dimana bagian telur bernidasi lebih cepat tumbuh

Perubahan pada serviks Tanda Chadwick yaitu warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu Braxton hicks/kontraksi-kontraksi kecil uterus bila ada rangsangan Pemeriksaan biologis Teraba bagian anak Perut membesar Keluarnya kolostrum Hiperpigmentasi kulit yang dijumpai pada muka (cloasma gravidarum), aerola mammae, leher dan dinding perut (linea nigra)

Tanda pasti hamil Teraba bagian-bagian janin & terasa gerakan janin oleh pemeriksaan Terdengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara : Didengar dengan stetoskop monoral Dicatat dan didengar dengan alat Doppler Dicatat dengan feto-elektro kardiogram Balottement positif

Gejala Kehamilan Tidak Pasti :

Tidak haid adalah gejala pertama yang dirasakan oleh seorang wanita yang menyadari kalau dirinya sedang hamil. Penting untuk dicatat tanggal hari pertama haid terakhir guna menentukan usia kehamilan dan memperkirakan tanggal kelahiran. Rumus sederhana menentukan tanggal kelahiran yaitu tanggal ditambah 7 sedangkan bulan dikurangi 3, dihitung dari tanggal pertama haid terakhir. Mual dengan diikuti muntah ataupun tidak sering terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan. Mengidam atau menginginkan sesuatu baik itu makanan, minuman atau hal hal yang lain. Gangguan buang air besar karena pengaruh hormonal. Sering kencing terutama bila kehamilan sudah besar. Kadang kadang wanita hamil bisa pingsan di keramaian terutama pada bulan bulan awal kehamilan. Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual diatas. Tanda Kehamilan Tidak Pasti :

Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira kira terjadi diatas minggu ke 12 kehamilan.

Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh hormonal. Gusi bengkak terutama pada bulan bulan pertama kehamilan. Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar. Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu. Tes kehamilan memberikan hasil positif. Tanda Pasti Kehamilan :

Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin. Bila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak jantung Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin. Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin.

janin.

Diagnosis dinyatakan hamil : Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan riwayat kesehatan dan pemeriksaan klinis berdasarkan tanda dan gejala kehamilan. Tanda dan Gejala Kehamilan 1. 2. 3. Tanda mungkin hamil Tanda tidak pasti hamil Tanda pasti hamil

Tanda Mungkin Hamil


Amenorhea Wanita tidak datang menstruasi 2 bulan berturut-turut. Nausea (mual) dan emesis (muntah) -Umumnya terjadi pada wanita hamil muda umur 6-8 minggu. Mual-mual pada pagi hari disebut morning sickness. Akibat dari pengaruh hormon progesteron dan estrogen sehingga pengeluaran asam lambung berlebihan. Mastodynia Payudara terasa nyeri dan kencang disebabkan payudara membesar karena pengaruh hormon estrogen pada ductus mammae dan progesteron pada alveoli. Quickening Perasaan gerakan janin pada minggu ke 18 atau minggu 20 (primigravida) dan umur 14 atau 16 minggu pada multi gravida. Gerakan janin pertama kali dapat digunakan untuk menentukan umur kehamilan. Miksi Wanita hamil trimester I dan III sering merasakan sering kencing karena uterus yang gravid mendesak vesica urinaria. Konstipasi Kesulitan buang air besar karena pengaruh hormon progesteron yang menghambat peristaltik usus dan karena perubahan pola makan. Weight gain Pertambahan berat badan ibu tidak selalu berbanding lurus dengan pertambahan berat janin. Pertambahan berat badan ibu ada artinya setelah umur 20 minggu.Umumnya pertambahan berat badan normal selama kehamilan adalah 8-14 kg. Fatigue Perasaan lelah pada ibu hamil sulit diterangkan, namun kerja jantung dirasakan lebih berat pada umur 32 minggu.

Nail sign Umumnya umur 6 minggu wanita hamil mengeluh ujung kuku lunak dan lebih tipis. Mengidam Ingin makanan atau minuman tertentu. Hal ini terjadi pada bulanbulan pertama. Sinkope (pingsan) Adanya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) sehingga menyebabkan iskemik susunan saraf pusat. Pigmentasi kulit Pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, sering dijumpai pada muka (chloasma gravidarum), dinding perut (striae gravidarum = suatu perubahan warna seperti jaringan parut), leher dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol, kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah menifes). Epulis Hipertropi papilla ginggivae (gusi berdarah). Varises Pemekaran vena-vena, dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva. Biasanya dijumpai pada triwulan akhir. Tanda tidak pasti

Perut membesar Uterus membesar, sesuai dengan umur kehamilan. Tanda Chadwicks, mukosa vagina berwarna kebiruan karena hipervaskularisasi hormon estrogen. Discharge, lebih banyak dirasakan wanita hamil. Ini pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Tanda Goodell, portio teraba melunak. Tanda Hegar, isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak. Tanda Piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat implantasi. Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu. Teraba ballotement (tanda ada benda mengapung/ melayang dalam cairan), pada umur 16-20 minggu. Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak disertai rasa nyeri. Reaksi kehamilan positif Tanda pasti

Adanya gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan dan diraba serta ditemukan bagian-bagian janin. Terdengar denyut jantung janin secara auskultasi Dapat didengar dengan stetoscop monoculer laenec, doppler, alat kardiotograf dan dilihat pada USG. Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen rongten sudah tidak disarankan. Read more: http://www.lusa.web.id/diagnosis-kehamilan/#more-321#ixzz0WZ3YjrYm Pemeriksaan penunjang : o Pemeriksaan Darah/Laboratorium Pemeriksaan Laboratorium juga dapat dilakukan seorang wanita prahamil yang bertujuan kesempurnaan sebuah hasil kehamilan.

Pemeriksaan yang dianjurkan pada seorang ibu hamil adalah pemeriksaan darah rutin meliputi kadar hemoglobin (Hb), sel darah putih (lekosit), sel darah merah (eritrosit) dan laju endapan darah (LED). Dengan hasil pemeriksaan diharapkan kita dapat menentukan seorang ibu kurang kadar hemoglobin (anemia) atau tidak, dan adakah indikasi hasil laboratorium yang tidak normal. Selain itu diperiksakan juga fungsi hati, fungsi ginjal, riwayat infeksi dengan hepatitis (sakit kuning), kadar gula darah dan penyakit kelamin. Pemeriksaan, darah rutin, fungsi ginjal, fungsi hati plus infeksi hepatitis (HbSAg) sangat dianjurkan. Orang yang pernah terinfeksi sakit kuning (HbSAg) juga dianjurkan karena Indonesia masuk kategori endemic penyakit kuning. Jika hasil pemeriksaan positif maka anak akan dipersiapkan diberikan vaksin segera setelah lahir. Pemeriksaan penyakit kelamin dan penyakit yang ditularkan secara hubungan kelamin seperti virus yang mengganggu kekebalan tubuh (HIV) hanya dilakukan pada kelompok risiko tingi saja. Ada pemeriksaan khusus lain yang penting saat ini mengingat kecenderungan nikah dengan orang asing, malah kadang terjadi juga pada yang nikah sesama melayu, tapi jarang yakni pemeriksaan rhesus, karena bila terjadi ketidak cocokan Rhesus berakibat munculnya reaksi imunologi. Pemeriksaan khusus, seperti petanda kemungkinan infeksi TORCH (toksoplasma, rubella d, sitomegalo virus dan Herpes), mengingat biaya relative mahal, hanya disarankan saja kecuali pada kelompok ibu yang patut diduga risiko tinggi terinfeksi, misal adanya riwayat kelahiran anah cacat, keguguran berulang dan bayi yang meninggal dalam kandungan. Pemeriksaan khusus ini masuk kategori disarankan dan kalau tidak mampu karena mahal, tetap tidak menjadi halangan bagi seorang ibu untuk hamil kembali disebabkan kegagalan suatu kehamilan banyak factor penyebab lainnya.

Pemeriksaaan Ultrasonografi (USG) Pemeriksaan dianjurkan bagi setiap ibu hamil minimal dua kali selama kehamilan yakni saat usia kehamilan trimester pertama untuk deteksi awal sehat tidaknya janin di rahimnya dan saat trimester ketiga, untuk deteksi posisi janin dalam rahim, kesejahteran janin, serta letak plasenta. Pemeriksaan terlalu sering boleh-boleh saja karena pemeriksaan USG tidak membahayakan janin, asal saja tidak menambah beban biaya. Pemeriksaan khusus lainnya misal dengan USG tiga dan empat dimensi, dengan alasan ingin melihat format wajah anak, boleh-boleh saja sejauh mempunyai dana yang cukup karena biaya relative mahal. Pemeriksaan khusus ini bukan suatu hal yang dianjurkan kecuali bagi yang berminat, lazim dilakukan pada trimester kedua. Pemeriksaan khusus ini sempat menjadi perdebatan para ahli karena dilematis yang terjadi bila saat melihat wajah terlihat adanya bibir yang sumbing, sehingga menimbulkan trauma berat bagi keluarganya dan masalah ini merupakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan sebelumnya.

Pemeriksaan Kadiotokografi (CTG) Pemeriksaan CTG bertujuan melihat kesejahteraan janin, dengan melihat sinkronisasi fungsi plasenta dengan denyut jantung janin setiap ada gerakan janin. Pemeriksaan dianjurkan bagi kelompok dengan kehamilan risiko tinggi seperti, riwayat kehamilan buruk sebelumnya (bayi; meninggal dalam kandungan, berat badan lahir rendah), sementara (ibu; tekanan darah tinggi, sakit gula dan kehamilan lewat waktu). Bagi kelompok risiko rendah merupakan suatu pilihan yang baik untuk dilakukan selama masa kehamilan. Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan saat monitoring proses kelahiran saat di kamar bersalin. Hasil Pemeriksaan CTG akan memberi masukan bagi dokter kandungan tentang tingkat kesehatan janin sehingga menjadi pertimbangn perlu tidaknya tindakan khusus. Dengan pemeriksaan penunjang yang terukur ini, para ibu hamil diharapkan dapat melewati masa kehamilan dengan baik termasuk juga janin yang dikandungnya. Sebaiknya lakukan konsultasi aktif dengan dokter keluarga/dokter kandungan bila ada kekhawatiran adanya sesuatu dalam kehamilan. Lebih cepat diketahui maka dokter akan lebih dapat memastikan apakah kehamilan dilanjutkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilisasi : o Usia wanita Salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi fertilitas adalah usia si perempuan (Gambar 1). Fertilitas cukup stabil hingga seorang perempuan mencapai usia 35 tahun. Sesudah itu, terjadi penurunan fertilitas secara bertahap. Saat menginjak usia 40 tahun, fertilitas menurun drastis. Oleh karena itu sangat penting bagi perempuan yang mendekati usia 35 tahun dan belum pernah hamil, untuk segera mencari perhatian medis. Hal tersebut menjadi mendesak bagi perempuan yang kian mendekati usia 40 tahun.

Lama waktu mencoba mengandung Kedua, begitu Anda memutuskan untuk mendapatakan keturunan, Anda akan mudah merasa cemas jika Anda tidak berhasil mendapatkan kehamilan setelah satu bulan mencoba. Tetapi fakta menunjukkan, secara normal, perempuan sehat (di bawah 30 tahun) yang melakukan hubungan badan secara teratur, hanya memiliki peluang gagal 20

hingga 40 persen selama siklus tertentu. Jadi, apa yang salah pada 60 hingga 80 persen sisanya yang gagal? Sering kali, tidak ada alasan medis, dan penyebabnya biasanya adalah karena kualitas sperma atau sel telur terlalu jelek untuk mencapai fertilisasi, atau fertilisasi terjadi tetapi embrio tidak bisa bertahan hidup setelah beberapa hari. Kenyataannya, menurut data National Center for Health Statistics, AS (Gambar 2), peluang Anda untuk hamil sebenarnya cukup besar jika Anda melihatnya dalam rentang waktu satu tahun hubungan badan tanpa pelindung. Usia Anda Di bawah 25 tahun 25 34 35 44 Gambar 2 Masalah Medis berusia lebih dari 35 tahun tidak hamil/subur selama lebih dari 2 tahun menstruasi yang tidak teratur mengalami gangguan seksual menjalani operasi abdominal (bagian perut) sebelumnya Jangan menunda untuk mendapatkan bantuan medis karena usia merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan fertilitas. Berikut adalah beberapa hal yang akan membantu Anda menentukan kapan diperlukan nasehat/saran medis dengan segera: Peluang Anda untuk hamil setelah tahun pertama 96% 86% 78%

lebih dari 6 siklus Clomiphene lebih dari 4 siklus SO-AI (Super Ovulation-Artifical Insemination [Super Ovulasi-Inseminasi Artifisial])

Jika tidak ada masalah medis apa pun, perempuan berusia di bawah 30 tahun perlu berkonsultasi dengan ginekolog setelah menjalani masa 1 sampai 2 tahun hubungan badan tanpa pelindung. Tetapi mereka yang berusia antara 30 hingga 35 tahun harus mencari nasehat medis setelah enam hingga sembilan bulan. Urgensi ini meningkat pada perempuan 35 hingga 40 tahun jika mereka tidak kunjung hamil setelah enam bulan; sementara perempuan di atas 40 tahun harus mencari nasehat/saran medis setelah tiga bulan mencoba dan gagal.

Anda mungkin juga menyukai