A. Latar Belakang
Indonesia telah sepakat untuk turut serta, memasuki babak baru yang
dikenal dengan globalisas. Indonesia memasuki globalisasi sejak dimulainya
Asean Free Trade Area (AFTA) pada Januari 2003 dan berlanjut dengan
Free Trade Area (FTA) Asean-China yang berlaku pada tanggal 1 Januari
2010. Saat ini Indonesia juga bersiap untuk memasuki ASEAN Economic
Community (AEC) yang merupakan integrasi regional negara ASEAN,
dengan tujuan meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan
dipasar dunia, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan,
serta meningkatkan standar hidup penduduk negara anggota Asean. AEC
disepakati pada KTT ASEAN ke-13 di Singapura Novemer 2007 silam.
KTT ini menghasilkan AEC Blueprint, sebagai acuan negara anggota
dalam mengimplementasikan koitmen AEC yang ditargetkan tercapai pada
tahun 2015.
Globalisasi membuka peluang bagi kita untuk berkiprah didunia
dimanapun kita kehendaki, pada sisi lain “rumah kita Indonesia” menjadi
terbuka bagi bangsa-bangsa lain. Dengan demikian globalisasi
menimbulkan persaingan pada berbagai bidang, bukan hanya pada bidang
ekonomi tetapi hampir pada semua sektor dan sendi kehidupan, termasuk
dalam bidang pendidikan.
1
2
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka yang akan menjadi
fokus pembahasan dalam tulisan ini, adalah apakah upaya pemerintah
melaksanakan program sertifikasi merupakan jawaban untuk peningkatan
mutu pendidikan
C. Pembahasan.
D. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut;
Pelaksanaan sertifikasi guru merupakan komitmen pemerintah, dalam hal
ini Departemen Pendidikan Nasional, untuk mengimplementasikan amanat
Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Keberhasilan pelaksanaan sertifikasi dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan secara nasional, juga menjadi harapan nyata bagi
pembangunan pendidikan, dan pembangunan guru yang profesional
menuju pembangunan “Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”.
Program sertifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga
pendidik dan kesejahteraannya yang berujung pada peningkatan kualitas
pendidikan secara berkelanjutan. Keberhasilan pelaksanaan sertifikasi
guru sangat bergantung pada pemahaman, kesadaran, keterlibatan dan
upaya sungguh-sungguh dari segenap unsur pelaksana program.
Program pelaksanaan sertifikasi telah dimulai sejak tahun 2007 yaitu
pemberian sertifikat dengan uji kompetensi melalui portofolio. Program ini
menimbulkan polemik dan dirasakan kurang bermanfaat untuk
meningkatkan profesionalisme guru karena guru tidak mendapat
tambahan pengetahuan dan keterampilan baru,
Program sertifikasi berikutnya dilakukan melalui program Pendidikan dan
Latihan Profesi Guru (PLPG). Pada program ini peserta yang merupakan
guru dalam jabatan diberikan pelatihan selama 100 jam dalam 10 hari
Pada akhir PLPG dilaksanakan uji kompetensi. Program ini dirasakan
lebih bermanfaat dibandingkan dengan sertifikasi melalui portofolio
14
E. Saran-saran
Berdasarkan program sertifikasi guru yang telah berjalan maka
tampaknya PPG akan menjadi bentuk akhir yang akan dijalankan
pemerintah dalam kerangka sertifikasi guru, beberapa saran penulis
sampaikan sebagai berikut;
Perlu dirancang secara hati-hati pola pembiayaan untuk ptogram PPG ini,
karena program ini akan berjalan selama satu tahun, diharapkan peserta
tidak/sesedikit mungkin memikul beban biaya. Perlu di ingat program
sertifikasi pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan guru,
maka jangan sampai program ini malah akan menurunkan tingkat
kesejahteraan mereka
Perlu di perhatikan efek psikologis program ini bagi sarjana lulusan LPTK.
Minat menjadi guru saat ini memang mulai berkembang, terbukti dari
banyaknya lulusan SMA yang ingin masuk LPTK agar dapat menjadi
guru, maka jangan sampai minat tersebut kembali meredup, saran kami
untuk sarjana kependidikan program PPG cukup ditempuh dalam waktu
satu semester (6 bulan)
Perlu diperjelas status lulusan PPG, apakah mereka otomatis menjadi
pegawai negeri sipil (PNS) sehingga program PPG juga berfungsi sebagai
progam pra jabatan.
15
Daftar Isi
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
A Latar Belakang 1
B Permasalahan 3
C Pembahasan
D Kesimpulan 12
E Saran-saran 14
16
DAFTAR PUSTAKA 15
Daftar Pustaka
Ali Idrus, 2006, Analisis kebijakan sertifikasi guru dan dosen, makalah tidak
dipublikasikan, FKIP Universitas Jambi.
BSNP. Standar Kualiifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta, BSNP
2007
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta
: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tenaga pendidik dan Dosen. Jakarta
: Depdiknas.
Ditjend PMPTK dan World Bank, The Teacher Certification Impact
Evaluation, Preliminery Base Line Survay Result Jakarta, Ditjend
PMPTK 2010
Djauzak, Ahmad, Peningkatan Mutu Pendsdikan Sebagai Sarana
Pembangunan Bangsa, Jakarta: Balai Pustaka, 2004
Sutjipto, 2005 Standarisasi Pengembangan Dan Pelayanan Pendidikan
Tenaga Kependidikan, makalah seminar FIP/JIP se Indonesia, Bukit
Tinggi september 2005.
17
………. (http://nasional.sindonews.com/sertifikasi-guru-hanya-lewat-ppg)
……….. http://www.biosanjaya.com/2013/03/ppg-sertifikasi
………. ttp://edukasi.kompas.com/read/2013/10/21/1851014/Lewat.SMT
Semangat.Mengabdi.Membangun.Negeri.
MAKALAH
Corry Yohana1
1
Dosen FE UNJ
18
Abstrak
Saat ini, Indonesia seperti halnya negara lain tidak dapat melepaskan
atau menutup diri dari negara lain. Situasi ini kita kenal dengan istilah
globalisasi. Globalisasi membuka peluang Indonesia untuk berkiprah didunia
dimanapun kita kehendaki, pada sisi lain “rumah kita Indonesia” menjadi
terbuka bagi bangsa-bangsa lain. Dengan demikian globalisasi menimbulkan
persaingan pada berbagai bidang, bukan hanya pada bidang ekonomi tetapi
hampir pada semua sektor dan sendi kehidupan, termasuk dalam bidang
pendidikan.
Kunci kemenangan suatu negara dalam kompetisi era global adalah
kemampuannya mengelola dan memberdayakan SDM dalam menguasai
sains dan teknologi. Untuk memberdayakan SDM diperlukan pendidikan yang
berkualitas. Sementara pendidikan di Indonesia berdasarkan penelitian
badan-badan dunia seperti UNDP, UNESCO) dan WEF menempatkan
Indonesia pada posisi yang rendah, yang berarti juga mutu pendidikan
Indonesia yang rendah.
Komponen esensial dalam sistem pendidikan di sekolah adalah Guru,
hal ini berarti peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari peningkatan
mutu guru dan kesejahteraan mereka. Salah satu bentuk upaya pemerintah
untuk menngkatkan mutu guru dan kesejahteraan mereka adalah dengan
pemberian sertifikasi yang akan menjadi suatu bukti bahwa guru tersebut
professional dan berhak untuk mendapat tunjangan atas profesionalitas
mereka.
Tulisan ini mencoba mengetengahkan upaya-upaya pemerintah
meningkatkan mutu pendidikan melalui sertifikasi..
19
Abstract
Currently, Indonesia as well as other countries can not detach or shut
down from another country. The situation we are familiar with the term
globalization. Globalization opened up opportunities Indonesia to take part in
the world wherever we want, on the other side "of our home Indonesia" be
open to other nations. Thus globalization raises competition in various fields,
not only in economics but in nearly all sectors and walks of life, including in
the field of education
The key to the victory of a country in the era of global competition is its
ability to manage and empowering human resources in science and
technology to master. To empowering human resources, required quality
education. While education in Indonesia, research based international
agencies such as UNDP, UNESCO) and the WEF ranks Indonesia is low,
which means also the low quality of education in Indonesia.
Essential component in the education system in schools is teacher,
this means improving the quality of education is inseparable from improving
the quality of teachers and their welfare. One form of government efforts for
scaling up the quality of teachers and their welfare is by providing of
certification that will be a proof that the professional teacher and is entitled to
receive the allowance for their professionalism.
This paper attempts to set forth the government's efforts to improve the
quality of education through certification.