oleh
Mariani, Shinta Doriza *
ABSTRACT
Hasil penilaian portofolio tidak bisa diperoleh dengan mudah. Permasalahan yang timbul
adalah bagaimana mencapai skor minimal 850 atau 57% dari perkiraan skor maksimum
(1500) untuk berhak menyandang predikat sebagai guru profesional, beserta sejumlah
hak dan fasilitas yang melekat dengan jabatannya. Tujuan dari makalah ini adalah
memberi gambaran dan masukan bagi para guru SMK yang akan di sertifikasi agar
mencapai paling tidak skor minimal tersebut. Ruang lingkup yang akan dibahas pada
makalah ini antara lain: guru profesional, guru SMK, dan peran LPTK.
SMK, jika dikatakan guru profesional maka sudah tersertifikasi diharapkan dapat
mereka adalah orang yang terdidik dan menunjukkan kinerja dan produktivitasnya
terlatih serta memiliki pengalaman yang yang tinggi.
kaya dibidangya. Apalagi kita ketahui Kompetensi guru SMK dalam
bahwa guru SMK adalah guru yang sertifikasi juga ditentukan dari tercapainya
nantinya akan menghasilkan siswa nilai standar minimal terhadap sepuluh
lulusan, sebagai berikut: (a) lulusan yang komponen yang terdapat dalam penilaian
dapat memasuki lapangan kerja (dunia portofolio. Permasalahan yang sering
usaha dan dunia industri) yang mampu timbul dalam peroleh nilai yang masih
berkembang secara berkelanjutan; dan (b) dibawah standar, yaitu komponen : (1)
lulusan yang dapat menjadi tenaga kerja pendidikan dan pelatihan, (2)
produktif yang dapat memiliki keunggulan keikutsertaan dalam forum ilmiah, (3)
kompetitif dan komparatif dalam meng- prestasi akademik, dan (4) karya
hadapi persaingan global. pengembangan profesi. Mengapa
Predikat sebagai guru profesional demikian? Hal ini disebabkan karena
dalam sertifikasi ditentukan dalam keempat komponen tersebut belum
Permendiknas Nomor 18 tahun 2007. sepenuhnya dapat diakses dan dikuasai
Dimana dikatakan profesional apabila oleh setiap guru, khususnya oleh guru-
kesepuluh komponen tersebut telah dapat guru yang berada jauh dari pusat kota.
terpenuhi secara obyektif dengan Frekuensi kegiatan pelatihan dan
mencapai skor minimal 850 atau 57% dari pendidikan, forum ilmiah, dan momen-
perkiraan skor maksimum (1500). momen lomba akademik relatif masih
Legitimasi yang disandang sebagai guru terbatas. Begitu juga budaya menulis,
yang tersertifikasi (guru profesional) budaya meneliti dan berinovasi belum
hendaknya benar-benar dapat diwujudkan sepenuhnya berkembang di kalangan
dalam perilaku tugas kesehariannya, baik guru. Semua ini tentu akan menyebabkan
yang terkait dengan pemenuhan kesulitan tersendiri bagi para guru untuk
kompetensi personal, sosial, pedagogik meraih poin dari komponen-komponen
maupun akademik. tersebut.
B. Kompetensi Guru SMK C. Peran LPTK
Dari sisi personal, mereka yang sudah Perubahan paradigma pendidikan
tersertifikasi seyogyanya dapat yang cukup dramatis pada saat sekarang
menunjukkan keteladanan pribadi (have ini, mau tidak mau menuntut para guru
good personality), menjadi panutan bagi untuk dapat menyesuaikan diri dengan
guru-guru yang lainnya. Sementara dari berbagai tuntutan perubahan yang ada.
segi sosial, mereka diharapkan dapat Bagi LPTK sebagai lembaga penghasil
menunjukkan sosiabilitas yang tinggi dan guru maka tuntutan tersebut harus
memiliki nilai manfaat lebih bagi diselesaikan melalui bagaimana cara guru
lingkungan sosialnya, khususnya bagi belajar. Cara ini dilakukan untuk
para rekan sejawat. Dari sisi pedagogik, mempersiapkan guru SMK yang akan
para guru yang sudah tersertifikasi disertifikasi untuk tahun berikutnya agar
seyogyanya dapat menunjukkan tidak memperoleh skor minimal 850 dari
kemampuan pedagogiknya terutama pada hasil portofolio. Cara ini juga dapat
saat menjalankan proses pembelajaran dilakukan pada pelaksanaan Diklat Profesi
siswa. Dari mereka diharapkan dapat Guru (PLPG).
muncul berbagai inovasi pembelajaran Adapun cara guru belajar, terdiri dari:
yang dapat dimanfaatkan dan diterapkan 1. Guru belajar dari praktik
paling tidak di lingkungan sekolahnya. Dari pembelajaran yang dilakukan-
sisi akademik, pendalaman tentang nya
substansi materi dari mata pelajaran yang Cara ini dilakukan melalui usaha
diampunya. Dari mereka diharapkan untuk selalu memonitor, meng-
muncul karya-karya tulis yang bermutu analisis, dan melakukan refleksi
untuk di-sharing-kan dengan rekan atas setiap praktik pembelajaran
sejawat lainnya. Singkatnya, mereka yang yang dilakukannya. Tujuannya
889
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
891