Anda di halaman 1dari 10

1.

Pengertian Kinerja Guru


1.1 Jasmani (2013: 155) mengemukakan istilah kinerja berasal dari kata job
performane atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang
dicapai oleh seseorang). Hal ini dapat diartikan bahwa kinerja merupakan prestasi yang
nampak sebagai bentuk keberhasilan kerja seseorang.1

1.2 Suparilan mengatakan bahwa standar kompetensi guru dapat diartikan sebagai
"suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan". Lebih lanjut dinyatakan bahwa Standar
Kompetensi Guru adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk
penguasaan pengetahuan dan perilaku perbuatanbagi seorang guru agar berkelayakan untuk
menduduki jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi dan jenjang
pendidikan.2

1.3 Menurut A. A Anwar Prabu Mangkunegara (2009:67) kinerja berasal dari kata
job performanceatau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang
dicapai seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakn tugasnya sesuai
dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.3

1
http://eprints.uny.ac.id/16146/3/BAB%20II.pdf, Jurnal Ilmiah Kinerja Guru Bab II halaman 7
2
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/idaarah/article/viewFile/4133/3818 halaman 1
3
http://eprints.uny.ac.id/18307/3/Bab%202%2010401241015.pdf halaman 1
2. Komponen dan Indikator Kinerja Guru
2.1 Komponen Penilaian Guru
Salah satu tugas manajer atau kepala sekolah terhadap guru salah satunya
adalah melakukan penilaian atas kinerjanya. Penilaian ini mutlak dilaksanakan untuk
mengetahui kinerja yang telah dicapai oleh guru, baik, sedang, atau kurang. Penilaian ini
penting bagi setiap guru dan berguna bagi sekolah dalam menetapkan kegiatannya.

Penilaian kinerja/ prestasi menurut Hasibuan adalah kegiatan manajer untuk


mengevaluasi prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya
(Malayu, 1999:87). Sehubungan dengan hal di atas, maka penilaian kinerja
guruharus berdasarkan Standar Kompetensi Guru. Dalam bukunya yang berjudul
Guru sebagai Profesi, Suparilan mengatakan bahwa standar kompetensi guru dapat
diartikan sebagai "suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan". Lebih lanjut
dinyatakan bahwa Standar Kompetensi Guru adalah suatu ukuranyang ditetapkan atau
dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi
seorang guru agar berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional sesuai dengan
bidang tugas, kualifikasi dan jenjang pendidikan. Berdasarkan pengertian tersebut,
standar kompetensi guru dibagi dalam tiga komponen yang saling terkait, yaitu:

a) Pengelolaan pembelajaran

b) Pengembangan profesi, dan

c) Penguasaan akademik.

Ketiga standar kompetensi guru tersebut, masing - masing terdiri atas beberapa
kompetensi, komponen pertama terdiri atas empat kompetensi, komponen kedua memiliki
satu kompetensi, dan komponen ketiga terdiri atas dua kompetensi. Dengan demikian, ketiga
komponen tersebut secara keseluruhan meliputi 7 kompetensi dasar, yaitu:

a) Penyusunan rencana pembelajaran.

b) Pelaksanaan interaksi belajar - mengajar

c) Penilaian prestasi belajar peserta didik

d) Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik

e) Pengembangan profesi

f) Pemahaman wawasan kependidikan

g) Penguasaan bahan kajian akademik sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan
(Peraturan Pemerintah RI No. 19,2005:25)4

4
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/idaarah/article/viewFile/4133/3818
2.2 Komponen Penilaian Guru
1) Kompetensi Pedagogik
Slamet PH (2006) dalam Syaiful Sagala (2011:31) mengatakan bahwa kompetensi
pendagogik terdiri dari Sub – Kompetensi:

(1) Berkontribusi dalam pengembangan Kurikulum yang terkait dengan

mata pelajaran yang diajarkan;

(2) Mengembangkan silabus mata pelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar;

(3) Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus yang telah
dikembangkan;

(4) Merancang manajemen pembelajaran dan manajemen kelas;

(5) Melaksanakan pembelajaran yang pro – perubahan (aktif, kreatif, eksperimentatif, efektif
dan menyenangkan;

(6) menilai hasil belajar peserta didik secara otentik;

(7) Membimbing peserta didik dalam berbagai aspek, misalnya: pelajaran, kepribadian,
bakat, minat, dan karir;

(8) Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru.

Dari pandangan tersebut dapat ditegaskan kompetensi pedagogik merupakan


kemampuan dalam pengelolaan peserta didik meliputi:

(1) Pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan;

(2) Guru memahamkan potensi dan keberagaman peserta didik, sehingga dapat didesain
strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing - masing peserta didik;

(3) Guru mampu mengembangkan kurikulum/silabus baik dalam bentuk dokumen maupun
implementasi dalam bentuk pengalaman belajar;

(4) Guru mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar;

(5) Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana dialogis dan
interaktif sehinggaa pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan;

(6) Mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur dan standar yang
dipersyaratkan;
(7) Mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan intrakukuler
dan ekstrakurikuler untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Syaiful
Sagala, 2011: 31 - 32).

2) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional berkaitan dengan bidang studi menurut Slamet PH
(2006) terdiri dari sub - kompetensi (1) Memahami mata 27 pelajaran yang telah
dipersiapkan untuk mengajar;

(2) Memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang tertera dalam
Peraturan Menteri serta bahan ajar yang ada dalam KTSP;

(3) Memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi

materi ajar;

(4) Memahami hubungan konsep antar matapelajaran terkait;

(5) Menerapkan konsep - konsep keilmuan dalam kehidupan sehari - hari (Syaiful Sagala,
2011: 39-40).5

2.3 Kompetensi Profesional Guru


Menurut UU No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, kompetensi
profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan
mendalam. Yang dimaksud dengan penguasaan materi secara luas dan mendalam dalam
hal ini termasuk kemampuan untuk membimbing peserta didik agar memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Ditjen PMTK (2008: 7)
menguraikan tentang kompetensi profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki
guru untuk membimbing peserta didiknya dalam proses pembelajaran. Guru
mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Surya (2003: 138) dalam Rasto mengemukakan kompetensi profesional
adalah berbagai kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai
guru profesional, yang meliputi kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu
penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, sehingga dapat
membimbing peseta didik mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Dalam
pelaksanaan tugasnya guru dituntut untuk memiliki penguasaan kemampuan
akademik dan keterampilan lainnya yang berperan sebagai pendukung profesionalisme
guru. Kemampuan akademik tersebut antara lain, memiliki kemampuan dalam menguasai
ilmu, memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian ilmiah yang dapat mendukung
profesinya, menguasai wawasan dan landasan pendidikan. Sedangkan kemampuan
keterampilan adalah kemampuan untuk mengembangkan kompetensi untuk mendukung
profesinya.

5
http://eprints.uny.ac.id/18307/3/Bab%202%2010401241015.pdf
Dari berbagai pengertian di atas tentang kompetensi profesional guru maka dapat
disimpulkan bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan
materi pelajaran secara luas dan mendalam. Sehingga memungkinkan guru untuk
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan. Ditjen PMTK (2008: 7) menguraikan tentang kemampuan yang harus
dimiliki guru untuk menunjang kompetensi profesional guru sehingga mampu
membimbing peserta didiknya dalam proses pembelajaran untuk mencapai standar
kompetensi yang ditetapkan. “Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses
membimbing peserta didiknya yaitu: (a) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola
pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; (b) mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif melalui
penelitian ilmiah dan membuat karya ilmiah; (c) materi pelajaran yang diampu
secara kreatif; (d) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan profesinya sebagai guru; (e) menguasai landasan
pendidikan berupa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
atau bidang pengembangan yang diampu”.

Johnson sebagaimana dikutip Anwar (2004: 63) mengemukakan kemampuan


profesional mencakup: (1) Penguasaan pelajaran yang terkini atas penguasaan bahan
yang harus diajarkan, dan konsep - konsep dasar keilmuan bahan yang diajarkan tersebut;
(2) Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan dan
keguruan; (3) Penguasaan penelitian tindakan kelas dan menyusun karya
ilmiah.Depdiknas (2004: 9) dalam Rasto mengemukakan kompetensi profesional guru
meliputi penguasaan bahan kajian akademik,melakukan penelitian dan menyusun
karya ilmiah, pengembangan profesi, dan pemahaman wawasan pendidikan. “Penguasaan
bahan kajian akademik meliputi: (1) Memahami struktur pengetahuan, (2) menguasai
substansi materi, (3) menguasai substansi kekuasaan sesuai dengan jenis pelayanan
yang dibutuhkan siswa.Melakuan penelitian ilmiah dan penyusunan karya ilmiah
meliputi: (1) melakukan penelitian ilmiah (action research); (2)menulis makalah; (3) menulis
atau menyusun diktat pelajaran; Pengembangan profesi meliputi:

(1) Mengikuti informasi perkembangan IPTEK yang mendukung profesi melalui


berbagai kegiatan ilmiah;

(2) Mengembangkan berbagai model pembelajaran,

(3) Membuat alat peraga atau media,

(4) Mengikuti pelatihan terakreditasi.

Pemahaman wawasan pendidikan meliputi:

(1) Memahami visi dan misi,

(2) Memahami hubungan pendidikan dengan pengajaran;

(3) Mengidentifikasi permasalahan umum pendidikan dalam hal proses dan hasil belajar,
(4) membangun sistem yang menunjukkan keterkaitan pendidikan dan luar sekolah”.

Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 dijelaskan tentang standar


kualifikasi akademik dan kompetensi guru guna menunjang kompetensi profesional guru.
“Kompetensi profesional meliputi:

1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.

2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan


reflektif.

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan profesi”.

Dari berbagai pengertian di atas terkait kompetensi profesional guru dan aspek -
aspek yang terkandung di dalamnya, maka definisi konsep kompetensi profesional guru
merupakan kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam yang
meliputi kemampuan guru dalam penguasaan bahan kajian akademik, penelitian
ilmiah dan penyusunan karya ilmiah, pengembangan profesi, serta pemahaman
wawasan dan landasan pendidikan. Sehingga memungkinkan guru untuk membimbing
peserta didik memenuhi standar kompetensi sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan.6

6
http://eprints.uny.ac.id/7965/3/bab%202%20-10504247012.pdfs
3. Penilaian Kinerja Guru
3.1 Hasil penilaian kinerja guru diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan
berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru
sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas,
komprehensif, dan berdaya saing tinggi. Penilaian kinerja guru merupakan acuan bagi
sekolah/madrasah untuk menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru,
penilaian kinerja guru merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang
dinilai dan sebagai sarana untuk mengkaji kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka
memperbaiki kualitas kinerjanya. Penilaian kinerja guru dilakukan terhadap kompetensi guru
sesuai dengan tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah. Bagi guru kelas/mata pelajaran dan guru bimbingan dan
konseling/konselor, kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaian kinerja guru adalah
kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Keempat kompetensi ini
telah dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator yang harus dapat ditunjukkan dan
diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan, dan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran
atau pembimbingan. Sedangkan, untuk tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah, penilaian kinerja dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu sesuai
dengan tugas tambahan yang dibebankan (misalnya; sebagai kepala sekolah/madrasah, wakil
kepala sekolah/ madrasah, pengelola perpustakaan, dan sebagainya) sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 16 Tahun 2009.

Untuk memperoleh hasil penilaian yang benar dan tepat, Penilaian kinerja guru harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Valid

Sistem penilaian kinerja guru dikatakan valid bila aspek yang dinilai benar-benar mengukur
komponen-komponen guru dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau lain
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

2. Reliabel

Sistem penilaian kinerja guru dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan tinggi
bila proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk seorang guru yang dinilai
kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.

3. Praktis

Sistem penilaian kinerja guru dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh siapapun dengan
relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa
memerlukan persyaratan tambahan.
Agar hasil pelaksanaan dan penilaian kinerja guru dapat dipertanggungjawabkan,
penilaian kinerja guru harus memenuhi prinsip-prinsip berikut :

1. Berdasarkan ketentuan

Penilaian kinerja guru harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu pada
peraturan yang berlaku.

2. Berdasarkan kinerja

Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru adalah kinerja yang dapat diamati dan
dipantau sesuai dengan tugas guru sehari-hari dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran,
pembimbingan, dan/atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

3. Berlandaskan dokumen

Penilai, guru yang dinilai, dan unsur lain yang terlibat dalam proses penilaian kinerja guru
harus memahami semua dokumen yang terkait dengan sistem penilaian kinerja guru, terutama
yang berkaitan dengan pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya secara utuh, sehingga
penilai, guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses penilaian kinerja guru mengetahui dan
memahami tentang aspek yang dinilai serta dasar dan kriteria yang digunakan dalam
penilaian.

4. Dilaksanakan secara konsisten

Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun diawali dengan evaluasi diri,
dan memperhatikan hal-hal berikut :

a) Obyektif

Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan kondisi nyata guru dalam
melaksanakan tugas sehari hari.

b) Adil

Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan prosedur standar kepada semua
guru yang dinilai.

c) Akuntabel

Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat dipertanggungjawabkan.

d) Bermanfaat

Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka peningkatan kualitas kinerjanya
secara berkelanjutan, dan sekaligus pengembangan karir profesinya.
e) Transparan

Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai, guru yang dinilai, dan pihak lain
yang berkepentingan, untuk memperoleh akses informasi atas penyelenggaraan penilaian
tersebut.

f) Berorientasi pada tujuan

Penilaian berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.

g) Berorientasi pada proses

Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada hasil, tetapi juga perlu memperhatikan
proses, yakni bagaimana guru dapat mencapai hasil tersebut.

h) Berkelanjutan

Penilaian penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik, teratur, dan berlangsung secara
terus menerus (on going) selama seseorang menjadi guru.

i) Rahasia

Hasil penilaian kinerja guru hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak terkait yang
berkepentingan.

Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Selain tugas utama tersebut, guru juga dimungkinkan memiliki tugas-tugas lain
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran
dan guru BK/Konselor dilakukan dengan mengacu kepada dimensi tugas utama guru yang
meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai
termasuk di dalamnya menganalisis hasil penilaian dan melaksanakan tindak lanjut hasil
penilaian.

Dimensi tugas utama ini kemudian diturunkan menjadi indikator kinerja yang terukur
sebagai bentuk unjuk kerja guru dalam melaksanakan tugas utamanya akibat dari kompetensi
yang dimiliki guru. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru terdapat empat (4)
kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu, kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional dengan empat belas (14) subkompetensi sebagaimana yang telah dirumuskan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Sedangkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor menjelaskan bahwa seorang guru BK/Konselor juga harus memiliki empat (4)
kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional) dengan 17 sub-kompetensi.
Pengembangan instrumen penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran dan guru
BK/Konselor yang mencakup tiga (3) dimensi tugas utama dengan indikator kinerjanya
masing-masing yang dinilai berdasarkan unjuk kerja akibat kompetensi yang dimiliki oleh
guru. Untuk masing-masing indikator kinerja dari setiap dimensi tugas utama akan dinilai
dengan menggunakan rubrik penilaian yang lebih rinci untuk melihat apakah unjuk kerja dari
kepemilikan kompetensi tersebut tergambar dalam hasil kajian dokumen perencanaan
termasuk dokumen pendukung lainnya dan/atau hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh
penilai pada saat melakukan pengamatan dalam pembelajaran selama proses penilaian
kinerja.7

3.2

7
https://www.ekaikhsanudin.net/2015/09/pkg-penilaian-kinerja-guru.html

Anda mungkin juga menyukai