Anda di halaman 1dari 10

IDENTIFIKASI KOMPONEN MODEL PELATIHAN PEDAGOGI

UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALITAS CALON GURU

JULKAIDAH, S.Pd

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan komponen model pelatihan pedagogi untuk meningkatkan
profesionalitas calon guru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

PENDAHULUAN penghasilan kehidupan yang memerlukan


keahlian, kemahiran atau kecakapan yang
Guru adalah pendidik profesional dengan memenuhi standar mutu atau norma tertentu
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, serta memerlukan pendidikan profesi (UU No
mengarahkan, menilai dan mengevaluasi 14 Tahun 2005). Dalam Undangundang ini pada
peserta didik. Selanjutnya dijelaskan pula Pasal 4 tercantum bahwa kedudukan guru
bahwa profesional adalah pekerjaan atau sebagai tenaga profesional berfungsi untuk
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan meningkatkan martabat dan peran guru sebagai
menjadi sumber
agen pembelajaran. Peran guru antara lain pelatihan, rotasi, mutasi, pengelolaan kinerja
sebagai perekayasa pembelajaran, fasilitator, maupun pengembangan karier. Selain hal itu
motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi juga perlu ditingkatkan hal-hal yang diterima
belajar bagi peserta didik. Sedangkan pada oleh guru, karena peningkatan kemampuan
Pasal 20 tertulis bahwa dalam melaksanakan profesional guru adalah merupakan suatu
tugas keprofesionalan, guru berkewajiban kerangka pengembangan sumber daya manusia,
untuk: maka perlu ditingkatkan juga kompensasi yang
(a) merencanakan pembelajaran, melaksanakan diterima guru seperti penggajian, kenaikan
proses pembelajaran yang bermutu, menilai pangkat serta untuk tunjangan kesejahteraan.
dan juga mengevaluasi hasil pembelajaran; Oleh karena itu diharapkan dapat meningkatkan
(b) meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dalam merancang pembelajaran
kualifikasi akademik dan kompetensi secara sesuai materi pelajaran dan kebutuhan peserta
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu didik, sehingga pada akhirnya guru menjadi
pengetahuan, teknologi dan seni. profesional dalam melaksanakan tugasnya.
Hal yang senada dengan isi Pasal tersebut Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengembangkan
juga tercantum dalam Peraturan Pemerintah body of knowledge dari bidang keilmuan
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar pendidikan kejuruan; (2) mengembangkan
Nasional Pendidikan dalam Pasal 19, yaitu: (1) komponen dalam model pelatihan pedagogi
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan di yang dapat diimplementasikan pada berbagai
selenggarakan secara interaktif, inspiratif, spektrum kejuruan; (3) meningkatkan kompetensi
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta pedagogic bagi para calon guru.
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan 2005 tentang Guru dan Dosen dikemukakan
kemandirian yang sesuai bakat, minat dan kompetensi pedagogik merupakan kemampuan
perkembangan fisik serta psikologis peserta mengelola pembelajaran peserta didik.
didik, (2) Setiap satuan pendidikan melakukan Kompetensi ini adalah kompetensi dalam
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan pengelolaan pembelajaran. Kompetensi ini dapat
proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dilihat dari kemampuan merencanakan program
dan pengawasan proses pembelajaran untuk belajar mengajar, kemampuan melaksanakan
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif interaksi atau mengelola proses belajar
dan efisien. mengajar, dan kemampuan melakukan
Memperhatikan kedudukan guru sebagai penilaian.
tenaga profesional dan perkembangan Joni (1996) menjelaskan kemampuan
peradaban manusia dalam kemajuan teknologi merencanakan program belajar mengajar
dan informasi yang pesat mengharuskan guru meliputi kemampuan merencanakan (1)
untuk mengembangkan keprofesionalan, agar pengorganisasian bahan-bahan pembelajaran,
tetap dapat mengarahkan peserta didik dalam (2) pengelolaan kegiatan belajar mengajar, (3)
menghadapi tantangan perkembangan jaman. pengelolaan kelas,
Oleh karena itu, guru perlu senantiasa (4) penggunaan media dan sumber pembelajaran;
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dan (5) merencanakan penilaian prestasi peserta
dalam profesi. didik untuk kepentingan pembelajaran.
Untuk menjamin efektivitas kehadiran Depdiknas (2004: 9) menjelaskan bahwa
pendidik dan tenaga kependidikan, kiranya kompetensi penyusunan rencana pembelajaran
upaya pengembangan proefsionalisme guru meliputi (1) mampu mendeskripsikan tujuan,
perlu terus diupayakan salah satunya melalui (2) mampu memilih materi, (3) mampu
pelatihan pedagogi. Peningkatan kemampuan mengorganisir materi, (4) mampu menentukan
profesional guru dapat dilakukan melalui metode atau strategi pembelajaran, (5) mampu
berbagai upaya dan strategi, baik melalui menentukan sumber belajar, media dan alat
peraga pembelajaran, (6) mampu menyusun
Julkaidah, Identifikasi Komponen Model Pelatihan Pedagogi untuk Meningkatkan Profesioanalitas Calon Guru 8
perangkat penilaian, (7) mampu menentukan Model pelatihan pada awalnya berkembang
teknik penilaian, (8) mampu mengalokasikan pada dunia usaha terutama melalui magang
waktu. tradisional, dalam sebuah magang tradisional
Berdasarkan uraian di atas, merencanakan kegiatan belajar membelajarkan dilakukan
program belajar mengajar merupakan proyeksi oleh seorang warga belajar (sasaran didik) dan
pendidik mengenai kegiatan yang harus seorang sumber belajar (tutor). Dalam
dilakukan peserta didik selama pembelajaran perkembangan selanjutnya interaksi edukatif
berlangsung, yang mencakup: merumuskan yang terjadi tidak hanya melalui perorangan
tujuan, menguraikan deskripsi satuan bahasan, akan tetapi terjadi melalui kelompok warga
merancang kegiatan belajar mengajar, memilih belajar (sasaran didik, sasaran pelatihan) yang
berbagai media dan sumber belajar, dan memiliki kebutuhan dan tujuan belajar yang
merencanakan penilaian penguasaan tujuan. sama dengan seorang, dua orang, atau lebih
Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun pelatih (sumber belajar, trainers). Pelatihan
2005 tentang Guru dan Dosen menjelaskan sebagai sebuah konsep program yang bertujuan
bahwa kompetensi pedagogik merupakan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kompetensi para pendidik dalam mengelola seseorang (sasaran didik), berkembang sangat
pembelajaran peserta didik yang meliputi pesat dan modern. Perkembangan model
pemahaman terhadap peserta didik, pelatihan (capacity building, empowering dan
perancangan dari pelaksanaan pembelajaran, training) saat ini tidak hanya terjadi pada dunia
evaluasi hasil belajar dan pengembangan usaha, akan tetapi pada lembaga-lembaga
peserta didik untuk mengaktualisasikan profesional tertentu. Model pelatihan berkembang
berbagai potensi yang dimiliki. pesat sesuai dengan kebutuhan belajar, proses
Kompetensi pedagogik yang dimaksud belajar (proses edukatif), asesmen, sasaran, dan
yakni antara lain kemampuan pemahaman tantangan lainnya (Kamal, 2003). Ada beberapa
tentang peserta didik secara mendalam dan model latihan yang dikembangkan para ahli
penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. untuk disesuaikan dengan pendekatan, strategi
Pemahaman tentang peserta didik meliputi serta materi latihan, model-model pelatihan
pemahaman tentang psikologi perkembangan tersebut sebenarnya sudah lama dikembangkan.
anak. Sedangkan pembelajaran yang mendidik Saat ini model-model tersebut masih tetap
meliputi kemampuan merancang pembelajaran, dipergunakan namun proses dan langkah-
mengimplementasikan pembelajaran, menilai langkahnya disesuaikan dengan perkembangan
proses dan hasil pembelajaran, dan melakukan kemampuan sasaran pelatihan, masalah-masalah
perbaikan secara berkelanjutan. Sedangkan yang perlu dipecahkan, kebutuhan kurikulum
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun dan metodologi pelatihan itu sendiri.
2008 tentang Guru, kompetensi pedagogik guru Model latihan keterampilan kerja (skill
adalah kemampuan pendidik dalam pengelolaan training for the job) yang dikembangkan oleh
pembelajaran peserta didik yang sekurang- Louis Genci (1966) mencakup empat langkah
kurangnya meliputi: (1) Pemahaman wawasan yang harus ditempuh dalam penyelenggaraan
atau landasan kependidikan; (2) Pemahaman pelatihan sebagai berikut: (1) Mengkaji alasan
terhadap peserta didik; (3) Pengembangan dan menetapkan program latihan. Kegiatan
kurikulum atau silabus.; (4) Perancangan lainnya mencakup identifikasi kebutuhan,
pembelajaran; (5) Pelaksanaan pembelajaran penentuan tujuan latihan, analisis isi latihan,
yang mendidik dan dialogis; (6) Pemanfaatan dan pengorganisasian program latihan. (2)
teknologi pembelajaran; (7) Evaluasi hasil Merancang tahapan pelaksanaan latihan. Kegiatan
belajar; dan (8) Pengembangan peserta didik mencakup penentuan pertemuan-pertemuan
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi formal dan informal selama latihan (training
yang dimilikinya. sessions), dan pemahaman terhadap masalah-
masalah pada
peserta latihan. (3) Memilih sajian yang efektif. umum penelitian yaitu untuk menghasilkan
Kegiatan mencakup pemilihan dan penentuan suatu model pelatihan pedagogi untuk
jenis-jenis sajian, pengkondisian lingkungan meningkatkan profesionalisme calon guru
termasuk di dalamnya penggunaan sarana kejuruan melalui pengembangan dan validasi.
belajar dan alat bantu, dan penentuan media Borg dan Gall (1983: 772) mengatakan
komunikasi. (4) Melaksanakan dan menilai educational research and development (R & D)
hasil latihan. Kegiatannya meliputi transformasi is a process used to develop and validate
pengetahuan dan keterampilan dan nilai educational products. Dalam penelitian dan
berdasarkan program latihan, serta evaluasi pengembangan ini dilakukan penyederhanaan
tentang perubahan tingkah laku peserta setelah langkah, dari sepuluh langkah (Borg & Gall,
mengikuti program latihan. 1983:773), menjadi tiga tahap, yaitu: studi
pendahuluan, pengembangan, dan validasi.
METODE Gambar 1 berikut ini menggambarkan alur
dalam identifikasi komponen model pelatihan
Penelitian ini menggunakan pendekatan pedagogi untuk meningkatkan profesionalisme
penelitian dan pengembangan (Research and calon guru kejuruan.
Development). Hal ini berkaitan dengan tujuan

TAHAP STUDI PENDAHULUAN

Analisis kebutuhan Komponen Model

TAHAP PENGEMBANGAN
Rumusan Komponen Model Validasi Expert

VALIDASI
Revisi hasil uji coba small group
Uji coba Uji coba
large group small group

Revisi hasil Final report


large group

Gambar 1. Diagram Alir Perancangan Komponen Model Pelatihan Pedagogi


Sumber: (Borg dan Gall, 1983)

Berdasarkan hasil model eksisting,


guru kejuruan. Untuk itu kegiatan yang
berikutnya dilakukan validasi komponen model
dilakukan adalah melakukan uji coba utama
dalam rangka menghasilkan komponen model
yang melibatkan khalayak (kelompok model).
(final) dalam pelatihan pedagogi untuk calon
Tujuan yang hendak diungkap dalam validasi
Julkaidah, Identifikasi Komponen Model Pelatihan Pedagogi untuk Meningkatkan Profesioanalitas Calon Guru 8
komponen model adalah untuk Konsep model pelatihan pedagogi dapat dilihat
mendeskripsikan kebutuhan komponen model dalam Tabel 1 .
dalam rangka peningkatan profesionalitas calon
guru kejuruan.

Tabel 1. Konsep Model Pelatihan Pedagogi


No. Aspek Penjelasan
1 Prosedur Pada tahap ini dilakukan studi pendahuluan. Studi pendahuluan ini
rancangan dilakukan melalui kegiatan:
komponen 1. Studi Literatur
model. Tahap ini adalah dengan mencari landasanlandasan yang
berkaitan dengan kompetensi guru, teori yang terkait dengan
kompetensi pedagogic guru.
2. Validasi expert
Tahap ini merupakan proses validasi oleh praktisi pendidikan
untuk penentuan komponen model pelatihan
2 Luaran Hasil dari penelitian ini adalah komponen model pelatihan
pedagogi untuk meningkatkan profesionalisme calon guru
kejuruan.
3 Lokasi Penelitian pengembangan ini dilakukan di SDN Aren Jaya XXI
penelitian
4 Indikator Tahap 1:
pencapaian Mengembangkan komponen model pelatihan dan
indikatorindikator komponen.
Tahap 2:
Mengembangkan desain model pelatihan pedagogi
Tahap 2:
Menguji efektifitas model dengan metode quasi experiment di
Sekolah. Sasaran umum komponen model pelatihan pedagogi
5 Sasaran adalah Mahasiswa calon guru dilingkungan SD.
Pengembangan

Analisis data dalam penelitian ini penting, dan sangat tidak penting dengar skor
dijelaskan dalam dua tahap (studi), yaitu tahap (4 sampai 1). Perhitungan dilakukan dengan
pendahuluan dan pengembangan, serta tahap cara membagi jumlah nilai dibagi dengan
validasi. Pada tahap studi pendahuluan dan jumlah nilai maksimum kali 100%.
pengembangan, temuan atau fakta-fakta tentang
komponen pelatihan dan uji kompetensi, Nilai= Jumlah nilai setiap butir X 100% (1)
dideskripsikan dalam bentuk sajian data (mean, Jumlah nilai maksimal
median, dan modus), kemudian dianalisis
(diinterpretasikan) secara kualitatif. Dengan Hasil hitungan ini merupakan nilai butir
pendekatan ini maka analisis yang digunakan dengan kisaran 0 sampai dengan 100. Nilai
dalam tahap ini menggunakan deskriptif akhir adalah rata-rata dari seluruh nilai butir.
kualitatif. Pada tahap validasi model, Kategori penilaian menurut Ridwan (2010)
pendekatan analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) 76 sampai dengan 100
deskriptif dalam bentuk sajian data; demikian masuk ke dalam kategori sangat penting; (2) 51
juga dalam ukuran keterterapan model sampai dengan 75 masuk ke dalam kategori
(applicability) dan dampak penerapan model penting;
dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data (3) 26 sampai dengan 50 masuk ke dalam
penelitian ini dianalisis dengan skala likert. kategori tidak penting; (4) kurang dari 25
Setiap butir pernyataan yang diajukan kepada masuk ke dalam kategori sangat tidak penting.
responden diberi empat pilihan jawaban yaitu: Model konseptual kerangka pengembangan
sangat penting, penting, tidak standar kompetensi guru dijelaskan pada
Gambar 2.
Landasan empirik
Lan1da. san konseptual
Dunia Pendidikan
21..Asumsi Dasar Kondisi Empirik/lapangan
2.Landasan Teori
33..
Undangundang, Peraturan Stakeholder/Pemakai lulusan
Dan lainlain
44..Dan lain lain

Fungsi dan tugas guru


Mendidik, mengajar, membimbing, melatih
Mengelola
Mengembangkan Komponen Model Pelatihan P

Standar kompetensi guru pemula Model Pelatihan Pedagogi


1. Rumpun kompetensi Butirbutir kompetensi Indikator
2.
3.

Pengalaman belajar dan assesmen

Gambar 2. Model Konseptual Kerangka Pengembangan Standar Kompetensi Guru

Lulusan S1 kependidikan dituntut untuk Dosen. Tabel 2 berikut merupakan kompetensi


memiliki kompetensi pedagogi sesuai dengan pedagogi hasil studi pendahuluan
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Tabel 2. Komponen Pedagogi


No. Komponen
1. Pemahaman peserta didik
2. Pengembangan kurikulum/silabus
3. Perancangan Pembelajaran
4. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
5. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
6. Pengembangan peserta didik
7. Evaluasi pembelajaran
8. Refleksi

Pada tahap ini dilakukan validasi model yang dikembangkan dalam penelitian ini
komponen melalui kuesioner oleh expert sangat penting, penting, dan layak untuk
judgement, yaitu para praktisi pendidikan dalam digunakan dalam pelatihan pedagogi juga untuk
hal ini guru-guru SD yang memiliki masa mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam
mengajar lebih dari 15 tahun. Validasi validasi instrumen, validator memberikan
instrumen bertujuan untuk melihat apakah penilaian dan mengevaluasi atau memberikan
komponen
Julkaidah, Identifikasi Komponen Model Pelatihan Pedagogi untuk Meningkatkan Profesioanalitas Calon Guru 8
masukan untuk menyempurnakan komponen empat orang. Ringkasan hasil penilaian
model. Validator dalam penelitian ini berjumlah validator terhadap instrumen dapat dilihat pada
Tabel 3.

Tabel 3. Ringkasan Data Komponen Model oleh Validator


No Komponen Indikator

1. Pemahaman peserta Tingkat kecerdasan


didik Kreativitas
Kondisi fisik
Pertumbuhan dan Perkembangan Kognitif.
2. Pengembangan Identifikasi kompetensi
kurikulum/silabus Penyusunan silabus
Penyusunan RPP
3. Perancangan Perumusan indikator pembelajaran
pembelajaran Tujuan pembelajaran
Penentuan dan Perorganisasian Materi Pokok pembelajaran
Penentuan Alat Bantu dan Media Pembelajaran
Penentuan sumber belajar
Penentuan kegiatan pembelajaran
Penentuan strategi pembelajaran
Pengelolaan alokasi waktu pembelajaran
Penentuan penilaian pembelajaran
Penggunaan bahasa tulis
4. Pelaksanaan Menyiapkan kondisi pembelajaran
pembelajaran yang Menyampaikan tujuan pembelajaran
mendidik dan Menyampaikan apersepsi dan motivasi
dialogis Menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
pembelajaran
Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
Menguasai dan Mengembangkan materi pokok
Mengaplikasikan materi pokok dengan masalah kehidupan seharihari
Melaksanakan 5 M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan
Menggunakan bahasa yang komunikatif
Menutup pelajaran (menyimpulkan, evaluasi, pemberian tugas,
menyampaikan topik selanjutnya)
Memanfaatkan ICT untuk kebutuhan belajar
5. Pemanfaatan teknologi Memanfaatkan sumber belajar berbasis teknologi
pembelajaran Memperhatikan semua siswa
6. Pengembangan peserta Menggugah/memancing siswa untuk bertanya
didik Merespon dengan baik pertanyaan siswa
Memberikan penguatan
Membuat suasana belajar menyenangkan
Menegur siswa yang tidak mau belajar
Memberi penghargaan kepada siswa
Menciptakan interaksi siswa dalam belajar
7. Evaluasi pembelajaran Menggunakan penilaian otentik
Mengorganisasikan penilaian dengan rapi
Memanfaatkan hasil penilaian sesuai dengan tujuannya
8. Refleksi Melakukan umpan balik (feedback)

Validasi komponen model ini bertujuan dianalisis dengan cara deskriptif kuantitatif.
untuk menyempurnakan tahapan-tahapan Hasil pengukuran komponen model pelatihan
komponen dalam model yang dikembangkan ini dari angket expert ini disajikan pada Tabel 4
sehingga tujuan pengembangan model tercapai berikut.
dan dapat berjalan efektif. Penelitian ini
Tabel 4. Data Hasil Penilaian Pakar terhadap Komponen Model
No Aspek yang dinilai Validator Nilai Rerata Kategori
1 2 3 4 (0-100)
Pemahaman peserta didik
1. Tingkat kecerdasan 4 3 3 4 87,5 96,8 Sangat Penting
2. Kreativitas 4 4 4 4 100
3. Kondisi fisik 4 4 4 4 100
4. Pertumbuhan dan perkembangan kognitif. 4 4 4 4 100
Pengembangan kurikulum/silabus
5. Identifikasi kompetensi 4 4 3 3 87,5 93,7 Sangat Penting
6. Penyusunan silabus 4 4 4 3 93,75
7. Penyusunan RPP 4 4 4 4 100
Perancangan pembelajaran
8. Perumusan indikator pembelajaran 4 4 3 4 93,75 97,5 Sangat Penting
9. Tujuan pembelajaran 4 4 4 4 100
10.Penentuan dan Perorganisasian Materi Pokok 4 4 4 4 100
11.Penentuan Alat Bantu dan Media Pembelajaran 4 4 4 4 100
12.Penentuan sumber belajar 4 4 4 4 100
13.Penentuan kegiatan pembelajaran 4 4 4 4 100
14.Penentuan strategi pembelajaran 4 4 4 4 100
15.Pengelolaan alokasi waktu pembelajaran 4 3 4 4 93,75
16.Penentuan penilaian pembelajaran 4 3 4 4 93,75
17.Penggunaan bahasa tulis 4 3 4 4 93,75
Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
18.Menyiapkan kondisi pembelajaran 4 4 4 4 100 96,2 Sangat Penting
19.Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 3 4 4 93,75
20.Menyampaikan apersepsi dan motivasi 4 3 4 4 93,75
21.Menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan 4 4 4 4 100
22.Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi 4 3 4 4 93,75
23.Menguasai dan mengembangkan materi pokok 4 4 4 4 100
24.Mengaplikasikan materi pokok dengan masalah 4 3 4 4 93,75
25.Melaksanakan 5 M (mengamati, menanya, menalar, 4 4 4 4 100
26.Menggunakan bahasa yang komunikatif 4 3 4 4 93,75
27.Menutup pelajaran (menyimpulkan, evaluasi, pemberian 4 3 4 4 93,75
Pemanfaatan teknologi pembelajaran
28. Memanfaatkan ICT untuk kebutuhan belajar 4 4 4 4 100 96,8 Sangat Penting
29. Memanfaatkan sumber belajar berbasis teknologi 4 3 4 4 93,75
Pengembangan peserta
didik
30. Memperhatikan semua siswa 4 3 4 4 93,75 93,7 Sangat Penting
31. Menggugah/memancing siswa untuk bertanya 4 3 4 4 93,75
32. Merespon dengan baik pertanyaan siswa 4 3 4 4 93,75
33. Memberikan penguatan 4 3 4 4 93,75
34. Membuat suasana belajar menyenangkan 4 3 4 4 93,75
35. Menegur siswa yang tidak mau belajar 4 3 4 4 93,75
36. Memberi penghargaan kepada siswa 4 3 4 4 93,75
37. Menciptakan interaksi siswa dalam belajar 4 3 4 4 93,75
Evaluasi pembelajaran
38. Menggunakan penilaian otentik 4 4 4 4 100 95,8 Sangat Penting
39. Mengorganisasikan penilaian dengan rapi 4 3 4 4 93,75
40. Memanfaatkan hasil penilaian sesuai dengan tujuannya 4 3 4 4 93,75
Refleksi
41. Melakukan umpan balik (feedback) 4 3 4 4 93,75 93,7 Sangat Penting

Tabel 4 memaparkan bahwa komponen


model pelatihan dinilai sangat penting. Nilai umpan balik dengan rerata nilai 93,7. Namun
tertinggi pada aspek perancangan pembelajaran secara umum ketujuh aspek di atas memiliki
dengan rerata skor 97,5. Nilai terendah kategori sangat penting untuk dicantumkan
adalah pengembangan kurikulum atau silabus, dalam model pelatihan pedagogi. Uji coba
pengembanganpeserta didik, dan melakukan terbatas dilakukan terhadap 6 orang guru
dengan masa kerja 10 sampai dengan 15
tahun
Julkaidah, Identifikasi Komponen Model Pelatihan Pedagogi untuk Meningkatkan Profesioanalitas Calon Guru 8
untuk melihat apakah komponen model yang coba terbatas dapat dilihat pada Tabel 5
diajukan dapat diterapkan di lapangan. Data uji sebagai berikut:

Tabel 5. Data Uji Coba Terbatas


No Aspek yang Dinilai Responden Nilai Rerata Kategori
1 2 3 4 5 6
Pemahaman peserta didik
1. Tingkat kecerdasan 3 3 3 3 3 3 75,0 89,2 Sangat
2. Kreativitas 4 4 4 3 3 3 87,5 penting
3. Kondisi fisik 4 4 3 3 3 4 87,5
4. Pertumbuhan dan perkembangan kognitif. 3 3 3 3 3 3 75,0
Pengembangan kurikulum dan silabus
5. Identifikasi kompetensi 4 4 4 4 4 4 100 98,6 Sangat
6. Penyusunan silabus 4 4 4 4 4 4 100 penting
7. Penyusunan rpp 4 4 4 4 4 3 95,8
Perancangan pembelajaran
8. Perumusan indikator pembelajaran 3 4 3 3 4 3 83,3 89,5 Sangat
9. Tujuan pembelajaran 4 4 4 3 3 3 87,5 penting
10. Penentuan dan perorganisasian materi pokok pembelajaran 4 4 3 3 3 4 87,5
11. Penentuan alat bantu dan media pembelajaran 3 3 3 3 3 3 75,0
12. Penentuan sumber belajar 4 4 4 4 4 4 100
13. Penentuan kegiatan pembelajaran 4 4 4 4 4 4 100
14. Penentuan strategi pembelajaran 4 4 4 4 4 3 95,8
15. Pengelolaan alokasi waktu pembelajaran 3 4 3 3 4 3 83,3
16. Penentuan penilaian pembelajaran 4 4 4 3 3 3 87,5
17. Penggunaan bahasa tulis 4 4 3 3 3 4 87,5
Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
18. Menyiapkan kondisi pembelajaran 3 3 3 3 3 3 75,0 97,5 Sangat
19. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4 4 4 4 100 penting
20. Menyampaikan apersepsi dan motivasi 4 4 4 4 4 4 100
21. Menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran 4 4 4 4 4 3 95,8
22. Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi 3 4 3 3 4 3 83,3
23. Menguasai dan Mengembangkan materi pokok 4 4 4 3 3 3 87,5
24. Mengaplikasikan materi pokok dengan masalah kehidupan seharihari 4 4 3 3 3 4 87,5
25. Melaksanakan 5 M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan 3 3 3 3 3 3 75,0
mengkomunikasikan
26. Menggunakan bahasa yang komunikatif 4 4 4 4 4 4 100
27. Menutup pelajaran (menyimpulkan, evaluasi, pemberian tugas, menyampaikan 3 3 3 3 4 4 100
topik selanjutnya)
Pemanfaatan teknologi pembelajaran
28. Memanfaatkan ICT untuk kebutuhan belajar 4 4 4 4 4 4 100 100 Sangat
29. Memanfaatkan sumber belajar berbasis teknologi 4 4 4 4 4 4 100 penting
Pengembangan peserta didik
30. Memperhatikan semua siswa 3 3 4 4 3 3 83,3 94,2 Sangat
31. Menggugah/memancing siswa untuk bertanya 4 4 3 3 4 4 91,7 penting
32. Merespon dengan baik pertanyaan siswa 4 4 4 4 4 4 100
33. Memberikan penguatan 3 4 4 4 3 4 91,7
34. Membuat suasana belajar menyenangkan 4 4 4 3 4 4 95,8
35. Menegur siswa yang tidak mau belajar 3 4 4 4 4 4 95,8
36. Memberi penghargaan kepada siswa 4 4 4 4 4 4 95,8
37. Menciptakan interaksi siswa dalam belajar 4 4 3 4 4 4 95,8
Evaluasi pembelajaran
38. Menggunakan penilaian otentik 4 4 4 4 4 4 100 97,2 Sangat
39. Mengorganisasikan penilaian dengan rapi 3 4 3 4 4 4 100 Penting
40. Memanfaatkan hasil penilaian sesuai dengan tujuannya 4 4 4 4 4 4 100
Refleksi
41. Melakukan umpan balik (feedback) 4 4 3 4 4 4 95,8 95,8 Sangat
Penting

Berdasarkan data uji coba terbatas pada pemanfaatan teknologi pembelajaran dengan
Tabel 5 di atas, dapat dinyatakan bahwa rerata skor 100, kemudian aspek pengembangan
komponen model pelatihan dinilai sangat kurikulum dan silabus dengan rerata skor
penting. Nilai tertinggi pada aspek perancangan 98,6 dan nilai terendah adalah pengembangan
peserta didik dengan skor 89,2. komponen model pelatihan beserta indikator-
Namun secara umum ketujuh aspek di atas indikatornya memiliki nilai dengan kategori
memiliki kategori sangat penting untuk sangat penting, yang berarti bahwa semua
dicantumkan dalam model pelatihan pedagogi. komponen dan indikator - indikatornya sangat
KESIMPULAN penting untuk dimasukkan dalam model
pelatihan pedagogi.
Terhadap produk (identifikasi komponen
model) yang telah dijelaskan sebelumnya, DAFTAR RUJUKAN
maka simpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut: (1) komponen pemahaman Borg, W. R., dan Gall, M. D. 1983.
peserta didik dengan indikator-indikatornya Educational Research: An Introduction.
memiliki nilai dengan kategori sangat penting New York: Longman Inc.
dengan rerata skor 87,1 dengan rerata skor
maksimal l00; (2) komponen pengembangan Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004.
kurikulum atau silabus dengan indikator- Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
indikatornya memiliki nilai dengan kategori Menengah dan Kejuruan
sangat penting dengan rerata skor 85,3; (3)
komponen perancangan pembelajaran dengan Joni, R. 1996. Pembelajaran Terpadu. Makalah
indikator- indikatornya memiliki nilai dengan Untuk Program Pelatihan Guru
kategori sangat penting dengan rerata Pamong. Jakarta: Departemen
skor 86,8; Pendidikan dan Kebudayaan
(4) komponen pelaksanaan pembelajaran yang
mendidik dan dialogis beserta indikator- Mustopa Kamal. 2003. Model-model Pelatihan.
indikatornya memiliki nilai dengan kategori Bandung: UPI
sangat penting dengan rerata skor 87,2;
(5) komponen pemanfaatan teknologi dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005
pembelajaran dengan indikator-indikatornya
tentang Standar Nasional Pendidikan
memiliki nilai dengan kategori sangat penting
dengan rerata skor 84,7; (6) komponen Ridwan, Sunarto 2010. Pengantar Statistika.
pengembangan peserta didik dengan indikator- Cetakan Ketiga. Jakarta: Alfabeta
indikatornya memiliki nilai dengan kategori
sangat penting dengan rerata skor 86,8; Undangundang RI Nomor 14 Tahun 2005
(7) komponen evaluasi pembelajaran dengan tentang Guru dan Dosen
indikator-indikatornya memiliki nilai dengan
kategori sangat penting dengan rerata skor
87,1;
(8) komponen refleksi dengan indikatornya
memiliki nilai dengan kategori sangat penting
dengan rerata skor 86,5; (9) secara umum

Anda mungkin juga menyukai