Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DITHALIA DEWANTI

NIM : 1705110610
KELAS : AKUNTANSI 4
MATA KULIAH : AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

PERUBAHAN AKUNTANSI DAN ANALISIS KESALAHAN

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI


Berdasarkan definisi, perubahan kebijakan akuntansi mencakup perubahan dari satu kebijakan
akuntansi yang diterima ke kebijakan yang lain. Misalnya perusahaan dapat mengubah dasar penetapan
harga persediaan dari metode rata-rata ke Fifo. Sebaliknya, mungkin mengubah metode pengakuan
pendapatan untuk kontrak konstruksi jangka panjang dari metode pemilihan biaya ke metode persentase
penyelesaian.
Ada tiga kemungkinan pendekatan untuk melaporkan perubahan kebijakan akuntansi:
1. Melaporkan perubahan saat ini. Dalam pendekatan ini perusahaan melaporkan dampak kumulatif
dari perubahan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Dampak kumulatif adalah selisih laba
tahun sebelumnya antara kebijakan akuntansi yang baru diadopsi dan kebijakan akuntansi
sebelumnya dengan pendekatan ini dampak penyesuaian pada tahun sebelumnya hanya muncul
dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Perusahaan tidak mengubah laporan keuangan tahun
sebelumnya.
2. Pelaporan perubahan secara retrospektif. Penerapan retrospektif mengacu pada penerapan
kebijakan akuntansi yang berbeda untuk menyusun kembali laporan keuangan yang dikeluarkan
sebelumnya seperti jika kebijakan baru tersebut selalu digunakan.
3. Melaporkan perubahan secara prospektif di masa depan. Dalam pendekatan ini hasil Yang
dilaporkan sebelumnya biasanya tidak diubah. Akibatnya perusahaan tidak menyesuaikan saldo
awal untuk mencerminkan perubahan kebijakan akuntansi. Pendukung pendekatan ini
berpendapat bahwa ketika manajemen Menyajikan laporan keuangan berdasarkan kebijakan
akuntansi yang dapat diterima maka laporan tersebut bersifat final. Manajemen tidak dapat
mengubah periode sebelumnya dengan mengadopsi kebijakan baru.

PENDEKATAN PERUBAHAN AKUNTANSI RETROSPEKTIF


Asumsi awal terjadi setelah perusahaan menerapkan kebijakan akuntansi seharusnya kebijakan
tersebut tidak berubah. Asumsi tersebut dapat dipahami mengingat gagasan bahwa penggunaan kebijakan
akuntansi secara konsisten meningkatkan kegunaan laporan keuangan. Namun lingkungan telah berubah,
dan perusahaan merespon Perubahan tersebut. Standar terbaru seperti biaya pinjaman dan segmen operasi
dan standar yang diusulkan mengenai pengakuan pendapatan dan instrumen keuangan menunjukkan
bahwa perubahan kebijakan akuntansi akan terus terjadi.
Sebagai konsekuensinya, IASB mengizinkan perusahaan untuk memenuhi kebijakan akuntansi jika:
1. Perubahan tersebut diwajibkan oleh IfRS
2. Tersebut menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang lebih handal dan
relevan mengenai posisi, keuangan kinerja keuangan, dan arus kas perusahaan.

Pada saat perusahaan mengubah kebijakan akuntansi nya perusahaan harus melaporkan Perubahan
tersebut dengan menggunakan penerapan retrospektif. Secara umum perusahaan tersebut harus
melakukan:
1. Perusahaan menyesuaikan laporan keuangan pada setiap periode sebelumnya yang disajikan.
2. Perusahaan menyesuaikan jumlah tercatat Dari aset dan liabilitas pada awal tahun pertama yang
disajikan dengan demikian Akun tersebut mencerminkan dampak kumulatif pada periode
sebelumnya terhadap perubahan yang disajikan pada kebijakan akuntansi yang baru.

Perubahan akuntansi retrospektif: Kontrak jangka panjang.


Melaporkan perubahan kebijakan. Pengungkapan perubahan kebijakan akuntansi sangat penting.
Pengguna laporan keuangan menginginkan informasi yang konsisten dari satu periode ke periode
berikutnya. Konsistensi tersebut menjamin kegunaan laporan keuangan. Persyaratan pengungkapan utama
disajikan berikut ini
1. Sifat perubahan kebijakan akuntansi
2. Alasan mengapa menerapkan kebijakan akuntansi baru dengan memberikan informasi yang andal
dan relevan
3. Untuk periode berjalan dan setiap periode sebelumnya juga disajikan selama memungkinkan
jumlah penyesuaian:
a. Untuk setiap item baris laporan keuangan yang terpengaruh
b. Laba per saham dasar dan dilusian
4. Jumlah penyesuaian yang berkaitan dengan periode sebelumnya jumlah tersebut disajikan selama
memungkinkan
Penyesuaian saldo laba. Salah satu persyaratan pengungkapan adalah untuk menunjukkan
dampak kumulatif dari perubahan saldo awal periode sebelumnya yang disajikan dalam laporan.

Perubahan akuntansi retrospektif: Metode persediaan.


Asumsikan bahwa lancar company telah menghitung persediaannya dengan menggunakan
metode biaya rata-rata. Pada tahun 2011 perusahaan mengubah ke metode Fifo karena manajemen
berpendapat bahwa pendekatan ini memberikan pengukuran biaya persediaan yang lebih tepat.
Melaporkan perubahan kebijakan. Lancer company akan menyusun laporan keuangan komparatif
untuk tahun 2010 dan 2011 dengan menggunakan fifo.
Saldo laba penyesuaian. Salah satu persyaratan pengungkapan adalah untuk menunjukkan
dampak kumulatif dari koreksi saldo laba pada awal periode terdahulu yang disajikan dalam laporan.

Pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan


Pengaruh langsung. IASB mengambil posisi bahwa perusahaan harus secara respektif menerapkan
pengaruh langsung dari perubahan kebijakan akuntansi. Contoh pengaruh langsung adalah penyesuaian
terhadap saldo persediaan sebagai akibat dari perubahan metode penilaian persediaan.
Pengaruh tidak langsung. Langsung perusahaan dapat memilih pengaruh tidak langsung terkait
dengan perubahan kebijakan akuntansi. Pengaruh tidak langsung adalah setiap perubahan atas arus kas
perubahan pada periode berjalan atau masa depan yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi
yang diterapkan secara retrospektif.

TIDAK PRAKTIS
Perusahaan tidak selalu dapat menentukan bagaimana mereka akan melaporkan informasi
keuangan periode sebelumnya dengan penerapan perubahan kebijakan akuntansi secara retrospektif.
Perusahaan tidak harus menggunakan penerapan retrospektif jika terjadi salah satu dari kondisi berikut:
1. Perusahaan tidak dapat menentukan pengaruh dari penerapan retrospektif
2. Penerapan retrospektif memerlukan asumsi tentang minyak manajemen pada periode sebelumnya
3. Penerapan retrospektif memerlukan estimasi yang signifikan terkait periode sebelumnya, dan
perusahaan tidak dapat secara objektif memverifikasi informasi yang diperlukan dalam
menetapkan estimasi tersebut

PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI


Untuk mempersiapkan laporan keuangan, perusahaan harus memperkirakan dampak kondisi dan
kejadian di masa depan. Berikut ini adalah item-item yang memerlukan estimasi.
1. Piutang tidak tertagih
2. Keusangan persediaan
3. Umur ekonomis dan nilai residu asset
4. Manfaat dari biaya yang ditangguhkan
5. Liabilitas untuk biaya garansi dan pajak penghasilan
6. Cadangan mineral yang dapat dipulihkan
7. Perubahan metode penyusutan
8. Nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan

PELAPORAN PROSPEKTIF
Perusahaan melaporkan secara prospektif perubahan estimasi akuntansi artinya perusahaan tidak
harus menyesuaikan hasil Yang dilaporkan sebelumnya untuk perubahan estimasi sebaliknya perusahaan
memperhitungkan pengaruh dari semua perubahan estimasi pada
1. Periode perubahan Jika perubahan tersebut hanya mempengaruhi periode bersangkutan
2. Periode perubahan dan periode masa depan jika Perubahan tersebut mempengaruhi keduanya.

KOREKSI KESALAHAN
Kesalahan akuntansi meliputi jenis berikut:
1. Dari kebijakan akuntansi yang umumnya tidak diterima dengan kebijakan akuntansi yang dapat
diterima. Alasannya adalah bahwa perusahaan salah menyajikan periode sebelumnya karena
penerapan kebijakan akuntansi yang tidak benar
2. Tematis seperti salah menghitung jumlah persediaan pada saat menghitung nilai persediaan
3. Perubahan estimasi yang terjadi karena ada iktikad tidak baik dari perusahaan misalnya
perusahaan mungkin telah menggunakan tingkat penyusutan yang tidak realistis
4. Kelalaian, seperti kegagalan untuk mengaku atau menangguhkan beban dan pendapatan tertentu
pada akhir periode
5. Penyalahgunaan fakta, seperti kegagalan menggunakan nilai residu dalam menghitung dasar
penyusutan untuk pendekatan garis lurus
6. Klarifikasi biaya yang tidak tepat sebagai beban dan bukan sebagai aset dan sebaliknya.

PERUBAHAN AKUNTANSI DAN KOREKSI KESALAHAN


 Perubahan kebijakan akuntansi
Menggunakan pendekatan retrospektif dengan
a. Laporan keuangan dari semua periode sebelumnya yang disajikan
b. Mengungkapkan pada tahun Perubahan tersebut berpengaruh terhadap laba neto dan laba per
saham untuk semua periode sebelumnya yang disajikan
c. Melaporkan penyesuaian terhadap saldo laba awal dalam laporan saldo laba pada tahun yang
paling awal disajikan
Jika tidak praktis untuk menentukan pengaruh periode sebelumnya
a. Tidak mengubah laba tahun sebelumnya
b. Menggunakan saldo awal pada tahun digunakan sebagai tahun dasar untuk semua
perhitungan berikutnya
c. Mengungkapkan pengaruh perubahan pada tahun berjalan dan alasan untuk mengabaikan
perhitungan dampak kumulatif dan jumlah dari tahun-tahun sebelumnya.
 Perubahan estimasi akuntansi
Menggunakan pendekatan terkini dan perspektif dengan
a. Melaporkan laporan keuangan terkini dan masa depan atas dasar baru
b. Menyajikan laporan keuangan periode sebelumnya Seperti Yang dilaporkan sebelumnya
c. Tidak membuat penyesuaian terhadap saldo awal periode berjalan atas pengaruh pada periode
sebelumnya
 Perubahan karena kesalahan
Menggunakan pendekatan penyajian kembali dengan
a. Laporan keuangan periode sebelumnya yang disajikan
b. Menyatakan kembali saldo laba awal untuk periode pertama yang disajikan Jika pengaruh
kesalahan terjadi pada periode sebelumnya periode pertama disajikan.

Motivasi untuk perubahan kebijakan akuntansi


1. Biaya politik
2. Struktur modal
3. Pembayaran bonus
4. Perataan laba

Kesalahan laporan posisi keuangan


Kesalahan laporan posisi keuangan hanya akan mempengaruhi penyajian akun aset, liabilitas atau
ekuitas. Contohnya adalah klarifikasi piutang jangka pendek sebagai bagian dari bagian investasi,
klasifikasi wesel bayar sebagai utang usaha dan klasifikasi aset tetap sebagai persediaan

Kesalahan laporan laba rugi


Kesalahan laporan laba rugi melibatkan klasifikasi pendapatan atau beban yang tidak tepat.
Meliputi pencatatan pendapatan bunga sebagai bagian dari penjualan, pembelian sebagai beban piutang
tak tertagih, dan beban penyusutan sebagai beban bunga. Kesalahan klasifikasi laporan laba rugi tidak
berpengaruh terhadap laporan posisi keuangan dan laba neto.

Kesalahan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi


Kesalahan penyeimbang adalah kesalahan yang akan diimbangi atau dikoreksi selama 2 periode
misalnya kegagalan dalam mencatat yang masih harus dibayar adalah kesalahan penyeimbang karena
selama periode 2 tahun kesalahan tersebut tidak akan ada lagi.
Kesalahan dan penyeimbang lahan yang tidak diimbangi pada periode akuntansi berikutnya.
Contohnya adalah tidak menyengat vitalisasi peralatan yang memiliki masa manfaat 5 tahun. Jika tidak
segera aset ini maka beban akan dinyatakan terlalu tinggi pada periode pertama tetapi akan dinyatakan
terlalu rendah dalam empat periode berikutnya.
Penyusunan laporan keuangan dengan koreksi kesalahan
Tentang analisis kesalahan lebih difokuskan untuk mengidentifikasi jenis kesalahan terkait dan
akuntansi untuk koreksinya dalam catatan. Kita telah mencatat bahwa perusahaan harus menunjukkan
koreksi kesalahan pada laporan keuangan komparatif. Oleh karena kurangnya keahlian dalam bidang
akuntansi, perusahaan tidak menyelenggarakan pencatatan yang memadai dan banyak kesalahan yang
terjadi dalam pencatatan informasi akuntansi

Anda mungkin juga menyukai