Anda di halaman 1dari 11

REKRUTMEN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KOMPETENSI

PROFESIONALISME GURU
Sekar Ayu Primadevi
Fakultas Ilmu Pendidikan/Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Negeri Yogyakarta
Email: Sekarayuprimadevi@gmail.com

ABSTRAK
Profesionalisme merupakan proses peningkatan kualifikasi atau kemampuan para
anggota penyandang suatu profesi untuk mencapai kriteria standar ideal dari penampilan
atau perbuatan yang diinginkan oleh profesinya itu. Profesionalisasi mengandung makna
dua dimensi utama, yaitu peningkatan status dan peningkatan kemampuan praktis.
Peningkatan status dan kemampuan praktis ini harus sejalan dengan tuntutan tugas yang
diemban sebagai guru. Rekrutmen merupakan suatu proses untuk mencari dan menemukan
orang yang tepat untuk jabatan tertentu dalam suatu lembaga atau organisasi. Rekrutmen
yang berhasil menghasilkan guru yang baik sesuai standar yang diinginkan. Dengan
demikian rekrutmen guru/tenaga pendidik merupakan hal yang sangat penting dilakukan
berdasarkan denga kebutuhan dan persyaratan yang ditentukan oleh sekolah agar
mendapatkan SDM yang berkualitas dan profesional di bidangnya. Penulisan karya tulis ini
bertujuan untuk memaparkan tentang penerapan rekrutmen yang sesuai dalam pelaksanaan
pencarian tenaga pendidik dan kependidikan yang sesuai dengan kompetensi profesional
guru. Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini berupa analisis datasekunder
yang diperoleh dari kajian pustaka berupa buku, artikel, internet, dan jurnal, sehingga
dihasilkan kesimpulan. Hasil dari pembahasan karya tulis ini yaitu memaparkan strategi
rekrutmen pendidik dan kependidikan yang digunakan untuk menemukan pendidik yang
profesional.

Kata kunci: profesionalisme guru, UU Guru dan Dosen, Rekrutmen Profesi guru

ABSTRACT
Profesionalism constitute the process of raising qualification or the ability of the master
profession to realize the criteria of ideal standard out of the appearance or the action of that
profession curiosity. Professionalisation contains the meaning of two primery dimension, that
is the increasing status and increasing practical abillity. Increasing status and practical
abillity have to compliance with the persuit of the duty as a teacher. Recruitment constitute a
process to look for and find the approporate person fot the specific possition in the institute
or ogranization. Successful recruitment produce result a good teacher based on the curiosity
standard. Accompanying such the case of the teacher or educational staff recruitment is the
one of important thing to do based on the needs and the rules established by the school in
order to get qualified and professional human being resources. The purpose of the process
this scientific writing is to explain about the recruitment appropiate assembling in a
educational recruitment implementatation in appropriate with the teacher proffesional
competence. The method that is used in this scientific writing effort the secondary data
analysis that was get from theoritical review such a book, article internet, and journal with
the result of the conslusion. The result of this scientific writing discussion explains the
educator and educational staff recruitment strategy that is used to find proffesional educator.
Keywords : Teacher Professionalism, Teacher Adjustment, Teacher Professionali
Recruitment.

PENDAHULUAN penyelenggaraan pendidikan yang meliputi


Sekolah sebagai suatu institusi atau tenaga kependidikan, dana, masyarakat,
lembaga pendidikan merupakan sarana sarana dan prasarana (Putri Amalia,2010).
untuk melaksanakan proses pendidikan. Sehubung dengan hal tersebut,
Sekolah bukan hanya dijadikan sebagai fungsi personalia yang harus dilakukan
tempat berkumpul anatara guru dan siswa kepala sekolah adalah melakukan
melainkan suatu sistem yang kompleks perencanaan, pengorganisasian,
dan dinamis. Disisi lain, sekolah pengarahan, pelatihan, dan pengembangan,
merupakan suatu wadah untuk kompensasi, penilaian dan pemberhentian.
menciptakan sosok manusia yang Sistem pengelolaan Sumber Daya Manusia
berpendidikan tanpa melihat latar belakang (SDM) yang digunakan haruslah sesuai
siswa yang terlibat didalamnya baik dari dengan kebutuhan organisasi, agar proses
segi budaya, sosial, maupun ekonomi. rekruitmen yang dilakukan tidak hanya
Tenaga pendidik dan kependidikan, sekedar mengisi kekosongan pegawai atau
khususnya kepala sekolah harus selalu hanya sekedar mendapatkan SDM yang
melakukan perencanaan keatas dan biasa saja, tetapi SDM yang berdedikasi
kebawah. Perencanaan keatas maksudnya, tinggi dan profesional dibidangnya.
kepala sekolah harus secara maksimal dan Dengan pelaksanaan rekruitmen yang baik
kontinyu mencari terobosan baru yang diharapkan sekolah mendapatkan tenaga
dapat memperkaya sekolah binaannya, pendidik dan kependidikan yang sesuai
baik menyangkut ilmu pengetahuan, dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh
metodologi pengajaran, masalah sekolah. Sebab, di dalam berlangsungnya
pembiayaan, studi banding, dan lain kegiatan sekolah unsur manusia
sebagainya, sehingga sekolah tersebut merupakan unsur yang sangat pentting,
dapat sejajar dengan sekolah yang karena kelancaran jalannya pelaksanaan
berkualitas (Mustofa,2007) program sekolah sangat ditentukan oleh
Perencanaan kebawah maksudnya adalah orang-orang yang terlibat didalamnya.
kepala sekolah harus mampu Salah satu permasalahan yang sering
melaksanakan perencanaan secara matang terjadi di sekolah dalam melakuan
untuk melakukan penertiban administrasi rekrutmen pendidik dan kependidikan
keuangan, guru, aktivitas mengajar, sarana yaitu masalah perencanaan rekrutmen
dan prasarana, perpustakaan, laboratorium, tenaga pendidik dan kependidikan yang
dan sebagainya. Begitu juga tenaga kurang matang, sehingga acap kali terjadi
kependidikan lainnya seperti tata usaha, diskualifikasi dan ketidakefektifan tujuan
konselor, pembinaan pramuka, bendahara, sekolah karena banyak pekerjaan-
pustakawan dan laboran harus mengetahui pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh
tugas dan tanggungjawab, dan wewenang beberapa orang harus dikerjakan sendirian.
yang harus dilakukan untuk mendukung Hal tersebut biasanya terjadi karena
kerja sekolah demi mewujudkan sekolah kurangnya tenaga ahli dalam bidang-
yang berkualitas. Tanpa kerjasama tenaga bidang pekerjaan tertentu (Abdul
kependidikan tersebut, maka sulit untuk Majid,2007).
mewujudkan sekolah yang berprestasi.
Dalam hal ini, yang berperan untuk KAJIAN PUSTAKA
merencanakan tugas, wewenang, dan
tanggung jawab tersebut adalah kepala Profesionalisme Guru
sekolah. Sumber daya pendidikan adalah
segala sesuatu yang diperlukan dalam Kebutuhan akan guru sebagai tenaga
pendidik yang berkualitas dan profesional
sangat penting. Dalam sistem pendidikan profesi untuk meningkatkan kemampuan
nasional landasan hukum yang menuntut profesionalnya dan terus-menerus
guru harus profesional adalah sebagai mengembangkan strategi yang
berikut. Pertama Undang-Undang Sistem digunakannya dalam melakukan pekerjaan
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun sesuai dengan profesinya itu.
2003, terutama yang berkaitan dengan Profesionalisme merupakan proses
tujuan pendidikan nasional yang relatif peningkatan kualifikasi atau kemampuan
belum tercapai sehingga memerlukan para anggota penyandang suatu profesi
tenaga pendidik (guru) yang profesional. untuk mencapai kriteria standar ideal dari
Kedua, Undang-Undang RI Nomor 14 penampilan atau perbuatan yang
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, diinginkan oleh profesinya itu.
terutama yang berkaitan dengan tunjangan Profesionalisasi mengandung makna dua
dan kesejahteraan guru menjadikan guru dimensi utama, yaitu peningkatan status
dituntut untuk lebih profesional karena dan peningkatan kemampuan praktis.
pemerinth sudah mengingatkan Peningkatan status dan kemampuan praktis
penghasilan guru walaupun belum ini harus sejalan dengan tuntutan tugas
menjangkau semua lapisan guru. Ketiga yang diemban sebagai guru. Aksentasinya
peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun dapat dilakukan melalui penelitian, diskusi
2005 tentang standar nasional pendidikan, antarekan seprofesi, penelitian,
yang mengharuskan guru memiliki standar pengembangan, dan membaca karya
profesional yang jelas. Keempat, Peraturan akademik kekinian. Kegiatan belajar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mandiri, mengikuti pelatihan, studi
Nomor 5 tahun 2012 tentang sertifikasi banding, observasi praktikal, menjadi
bagi guru dalam jabatan. Kelima, bagian integral upaya profesionalisasi itu.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Pengakuan negara itu penting. Namun
Aparatur Negara Nomor 16 Tahun 2009 yang tidak kalah pentingnya, ialah
tentang angka kredit kenaikan pangkat pengakuan masyarakat klien (Sudarwan
guru (Murip Yahya,2013). Danim, 2011).
Profesi guru menurut Undang-
Profesionalisme berasal dari kata
Undang Guru dan Dosen harus memiliki
bahasa inggris professionalism yang secara
prinsip-prinsip profesional seperti
leksikal berarti sifat profesional. GMP
tercantum pada Pasal 5 ayat 1, yaitu;
memiliki sifat dan sikap yang berbeda
“Profesi guru dan dosen merupakan bidang
dengan orang yang tidak profesional,
pekerjaan khusus yang memerlukan
meski mereka mengerjakan pekerjaan yang
prinsipprinsip profesional sebagai berikut:
sama atau katakanlah berada pada satu
a) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa,
ruang kerja. Tidak jarang pula orang yang
dan idealisme; b) Memiliki kualifikasi
berlatar belakang pendidikan yang sama
pendidikan dan latar belakang pendidikan
dan bekerja pada tempat yang sama
sesuai dengan bidang tugasnya; c)
menampilkan kinerja profesional yang
Memiliki kompetensi yang diperlukan
berbeda, serta berbeda pula pengakuan
sesuai dengan bidang tugasnya; d)
masyarakat kepada mereka. Sifat
Mematuhi kode etik profesi; e) Memiliki
profesional berbeda dengan sifat
hak dan kewajiban dalam melaksanakan
paraprofesional atau tidak profesional
tugas; f) Memperoleh penghasilan yang
sama sekali. Sifat dimaksud adalah seperti
ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya;
apa yang dapat ditampilkan dalam
g) Memiliki kesempatan untuk
perbuatan, bukan yang dikemas dalam
mengembangkan profesinya secara
kata-kata yang dikalim oleh pelaku secara
berkelanjutan; h) Memperoleh
individual. Profesionalisme dapat diartikan
perlindungan hukum dalam melaksanakan
sebagai komitmen para anggota suatu
tugas profesionalnya; dan i) Memiliki
organisasi profesi yang berbadan hukum” pendidikan anak usia sekolah pada jalur
(Ade Cahyana,2010). pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Begitu pula
Tugas dan kewajiban guru baik
menurut Undang-undang Republik
yang terkait langsung dengan proses
Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang
mengajar maupun tidak terkait langsung,
Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat
sangatlah banyak dan berpengaruh pada
(2), menyatakan bahwa pendidik
hasil belajar mengajar. Bila peserta didik
merupakan tenaga professional yang
mendapatkan nilai tinggi, maka guru
bertugas merencanakan dan melaksanakan
mendapat pujian. Pantas menjadi guru, dan
proses pembelajaran, menilai hasil
harus dipertahankan, walaupun tetap
pembelajaran, melakukan pembimbingan
disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
dan pelatihan serta melakukan penelitian
Tetapi bila yang terjadi sebaliknya yakni
dan pengabdian kepada masyarakat,
para peserta didik mendapat nilai yang
terutama bagi pendidik pada perguruan
rendah, maka serta merta juga kesalahan
tinggi.
ditumpahkan kepadasang guru. Predikat
guru bodoh, tidak bisa mengajar, tidak Guru sebagai bagian dari tenaga
memiliki kemampuan menjalankan kependidikan memiliki kedudukan yang
tugasnya sebagi guru, lebih baik beralih sangat penting dalam pencapaian tujuan
fungsi menjadi karyawan atau tata usaha pendidikan di sekolah. Tujuan lembaga
juga dialamatkan kepada guru sekolah dapat dicapai secara maksimal
apabila tenaga guru memiliki
Banyak ilmu yang sulit difahami
kompetensi,kompetensi yang telah
ketika mengikuti pelajaran dalam kelas
ditetapkan yang meliputi kompetensi
bersama guru, akan tetapi mudah diserap
pedagogik, kompetensi social, kompetensi
dalam forum kelompok belajar. Oleh
professional dan kompetensi kepribadian.
karena itu, guru baik tentu akan
Menyoroti kompetensi professional guru
mendorong para peserta didiknya untuk
memang membutuhkan penjabaran dan
banyak melakukan kelompok belajar.
deskripsi yang jelas agar memperoleh
Sehingga mata pelajaran yang mereka
gambaran yang utuh menyeluruh mengenai
anggap sulit akan mudah terbantu dalam
konsep kompetensi professional tersebut.
kelompok tersebut. Dilain pihak,
Keberhasilan belajar siswa merupakan
penggunaan teknologi informasi oleh guru
bagian dari dampak kepemilikan
maupun peserta didik dalam pembelajaran
kompetensi guru yang memadai dalam
dapat membantu percepatan menerima
proses belajar mengajar.
informasi ilmu pengetahuan disamping
Keberhasilan belajar siswa
yang telah diperoleh melalui buku teks
biasanya dilihat dari kualitas atau
maupun buku bacaan lainnya yang
perubahan yang ditunjukan siswa setelah
berkaitan dengan ilmu pengetahuan
mengikuti pembelajaran, sehingga dapat
sebagai bagian dari kegiatan studi (Syaiful
dinilai melalui sejauhmana kebutuhan
Sagala,2009).
belajar siswa dapat dipenuhi secara
optimal oleh guru dengan melihat
UU Guru dan Dosen
indikator-indikator yang mempengaruhi
Mengacu pada Undang-undang Republik mutu lulusan, yaitu melalui Standar
Indonesia (RI) No.14 tahun 2005 Kompetensi Lulusan (SKL). Standar
tentang Guru dan Dosen, Pasal 1 ayat (1) kompetensi lulusan menurut Peraturan
dengan tegas menjelaskan bahwa Guru Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang
adalah tenaga professional dengan tugas Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 4
utama mendidik, mengajar, membimbing, menjelaskan bahwa “kualifikasi
mengarahkan, melatih, menilai dan kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
mengevaluasi peserta didik pada pengetahuan, dan keterampilan”. Pasal 26
ayat 2 PP tersebut berbunyi standar SDM yang berkualitas dan profesional di
kompetensi lulusan pada satuan bidangnya.
pendidikan menengah umum bertujuan Sangat penting untuk
untuk meningkatkan kecerdasan, mengkorelasikan informasi dari orang
pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, yang akan direkrut dengan spesifikasi yang
serta keterampilan untuk hidup mandiri telah ditetapkan. Oleh karena itu satu hal
dan mengikuti pendidikan lebih lajut. yang perlu diperhatikan dalam perekrutan
Standar kompetensi lulusan diartikan adalah tetap obyektif dalam memutuskan
sebagai kemampuan minimal yang siapa yang akan dipilih, agar proses
mencakup pengetahuan, keterampilan dan pembuatan keputusan tetap logis dan
sikap yang wajib dimiliki peserta didik rasional. Berkaitan dengan ketelitian
untuk dapat dinyatakan lulus, sehingga dalam perekrutan ini, Wilson Bangun
ketika siswa dinyatakan lulus dari (2012:153)., menawarkan bahwa jika
sekolahnya siswa memang telah mencapai seorang kepala atau pimpinan harus
standar kompetensi lulusan yang telah merekrut orang baru, maka perlu
ditentukan pemerintah dan layak untuk diputuskan dengan tepat apa pekerjaan
meneruskan pendidikan ke jenjang atau lowongan yang akan diberikan kepada
berikutnya (Yahya Pujasari,2009). pegawai. Implementasi rekrutmen yang
dilakukan bertujuan untuk mencari tenaga
pendidik yang memiliki potensi dan
Rekrutmen Profesi Guru
kemampuan serta berkualitas sehingga
Rekrutmen merupakan suatu proses untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di
mencari dan menemukan orang yang tepat sekolah. Sebagaimana yang telah
untuk jabatan tertentu dalam suatu ditetapkan oleh Undang-Undang No. 14
lembaga atau organisasi. Rekrutmen dapat Tahun 2005 tentang guru dan dosen,
dilakukan dengan berbagai macam cara, dirumuskan pada BAB IV pasal 8, guru
salah satunya adalah melalui seleksi wajib memiliki kualifikasi akademik,
supaya dapat ditemukan orang yang cocok kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
dan kompeten untuk jabatan yang tersedia, jasmani dan rohani, serta memiliki
sehingga proses rekrutmen guru harus kemampuan untuk mewujudkan tujuan
dilaksanakan secara jujur dan transparan, pendidikan nasional. Pasal 9 kualifikasi
dan dengan menggunakan standar akademik sebagaimana dimaksud dalam
kualifikasi yang telah ditetapkan. Standar pasal 8 diperoleh melalui pendidikan
kualifikasi tersebut tidak dapat ditawar- tinggi program Sarjana atau Program
tawar. Upaya peningkatan kompetensi bagi diploma IV. Pasal 10 kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan harus pedagogik, kompetensi kepribadian,
dilaksanakan secara terencana dan kompetensi sosial, dan kompetensi
terprogram dengan sistem yang jelas (Dwi profesional yang diperoleh melalui
Utami,2016). pendidikan melalui pendidikan profesi.
Keberhasilan sekolah untuk Upaya peningkatan kompetensi
mendapatkan SDM yang berkualitas tidak bagi pendidik dan tenaga kependidikan
lepas dari upaya pihak sekolah untuk harus dilaksanakan secara terencana dan
mengadakan proses rekrutmen yang baik. terprogram dengan sistem yang jelas.
Rekrutmen yang berhasil menghasilkan Kompetensi yang dimiliki oleh para guru
guru yang baik sesuai standar yang akan menjadikan guru profesional, baik
diinginkan. Dengan demikian rekrutmen secara akademis maupun nonakademis.
guru/tenaga pendidik merupakan hal yang Mereka juga harus diberikan kesempatan
sangat penting dilakukan berdasarkan untuk berkompetisi untuk meraih kursi
denga kebutuhan dan persyaratan yang Kepala Sekolah sebagai bentur rewadatau
ditentukan oleh sekolah agar mendapatkan penghargaan sebagai guru profesional.
Kualitas kegiatan belajar mengajar yang Tahap terakhir penulisan karya tulis ialah
dilakukan oleh guru dalam menguuasai berupa penarikan kesimpulan dari
perencanaan kegiatan belajar mengajar, pembahasan sehingga dapat menghasilkan
melaksanakan kegiatan yang direncanakan saran-saran yang diperlukan berkaitan
dan melakukan penilaian terhadap hasil dengan permasalahan yang ada.
proses belajar mengajar merupakan bentuk
dari peningkatan kualitas pendidikan di PEMBAHASAN
sekolah institusi pendidikan (Ibrahim Strategi Rekrutmen Tenaga Pendidik
Bafadal,2008). dan Kependidikan
METODE PENULISAN Profesionalisme merupakan proses
peningkatan kualifikasi atau kemampuan
Penentuan Gagasan
para anggota penyandang suatu profesi
Karya tulis ini mengangkat gagasan dari untuk mencapai kriteria standar ideal dari
permasalahan dalam dunia pendidikan penampilan atau perbuatan yang
mengenai kompetensi dasar yang harus diinginkan oleh profesinya itu.
dimiliki oleh seorang guru agar dapat Profesionalisasi mengandung makna dua
meningkatkan kualitas yang dimilikinya. dimensi utama, yaitu peningkatan status
Dalam hal ini guru harus mememiliki dan peningkatan kemampuan praktis.
kualitas yang baik serta bekerja sesuai Peningkatan status dan kemampuan praktis
dengan bidang yang dimilikinya. Dengan ini harus sejalan dengan tuntutan tugas
demikian untuk mendapatkan guru yang yang diemban sebagai guru. Aksentasinya
sesuai maka dapat dijawab dengan cara dapat dilakukan melalui penelitian, diskusi
rekrutmen. Dengan adanya rekrutmen antarekan seprofesi, penelitian,
diharapkan pendidikan di indonesia akan pengembangan, dan membaca karya
menjadi lebih baik serta meningkatkan akademik kekinian. Kegiatan belajar
kualitas-kualitas pendidik agar dapat mandiri, mengikuti pelatihan, studi
menghasilkan manusia Indonesia yang banding, observasi praktikal, menjadi
produktif, aktif, kreatif, dan inovatif yang bagian integral upaya profesionalisasi itu.
nantinya dapat mempersiapkan dirinya Pengakuan negara itu penting. Namun
bersaing di penjuru dunia. yang tidak kalah pentingnya, ialah
pengakuan masyarakat klien (Sudarwan
Pengumpulan Data Danim, 2011).
Data yang dikumpulkan berupa data Penarikan sumber daya manusia ini
sekunder yang diperoleh dari dimulai ketika suatu organisasi mencari
kajianpustaka berupa buku, artikel, calon tenaga yang dibutuhkan melalui
internet, dan jurnal. berbagai cara sampai dengan penyerahan
aplikasi (lamaran) oleh pelamar kepada
Pengolahan dan Analisis Data organisasi tersebut. Atau proses rekrutmen
Pengolahan dan analisis data dilakukan biasanya berlangsung sejak mencari
secara kualitatif dan kumulatif, dengan pelamar hingga pengajuan lamaran oleh
penjabaran analisis deskriptif. pelamar. Rekrutmen dan seleksi
(recruitment and selection) adalah
Perumusan Solusi komponen penting dalam pencarian
Rumusan solusi diperoleh berdasarkan sumber daya manusia yang handal di
hasil analisis data sehingga dapat perusahaan. Tanpa rekrutmen dan seleksi
mengatasi permasalahan yang ada secara yang tepat, maka perusahaan akan
efektif. menyesal dikemudian hari. Dalam dunia
pendidikan, rekrutmen atau penarikan
Penarikan Kesimpulan dan Saran calon pegawai disebut dengan istilah
sistem rekrutmen guru (tenaga pendidik
dan kependidikan). Untuk memperoleh kependidikan yang jujur, amanah,
guru yang berkualitas baik (sebagai bertanggung jawab, berakhlak mulia dan
pendidik, pengejar, dan pemimpin), maka berprestasi baik sehingga sekolah dapat
dalam sistem perekrutan guru harus memperoleh orang-orang atau tenaga
melalui beberapa tahapan seleksi, yaitu : pendidik dan kependidikan yang paling
seleksi, administratif, wawancara, tes sesuai dengan kebutuhan kerja yang ada
praktik mengajar (guru), pembinaan, dan sejalan dengan visi dan misi
orientasi dan penempatan. sekolah/lembaga pendidikan tersebut, hal
Untuk memperoleh guru yang ini sangat sesuai dengan ajaran agama
berkualitas, perlu memperhatikan beberapa islam. Strategi yang digunakan dalam
tahapan rekrutmen diatas yaitu untuk merekrut tenaga pendidik dan
mencari tahu mengenai latar belakang kependidikan yang baik harus dapat
pendidikan, pengelaman bekerja, motivasi mengidentifikasi bagaimana pegawai akan
dan keterangan lainnya yang dimiliki di rekrut, darimana mereka berasal dari
pelamar. Informasi ini nantinya digunakan kapan mereka harus direkrut. Jadi ada
untuk mengetahui kemampuan, bakat, beberapa tahapan yang perlu diperhatikan
minat, dan kompetensi pelamar serta untuk dalam starategi rekrutmrn calon tenaga
menentukan penempatan dan kompensasi pendidik dan kependidikan, yaitu :
yang sesuai dengan isi pelamar tersebut. perencanaan, wawancara, tes praktik
Setiap lembaga harus mampu mengajar (guru), serta pembinaan,
menempatkan pegawainya pada posisi orientasi dan penempatan pegawai yang
yang tepat. Artinya, tempatkan mereka diterima harus sesuai dengan kebutuhan
pada posisi yang sesuai dengan lembaga dan kompetensi yang dimilikinya.
keterampilan masing-masing.
Ketidaktepatan menempatkan posisi
pegawai akan menyebabkan pekerjaan Proses pelaksanaan rekrutmen tenaga
menjadi kurang lancar dan tidak dapat pendidik baru terhadap peningkatan
memperoleh hasil yang maksimal. kualitas guru.
Disamping itu, semangat dan kegairahan Rekrutmen merupakan suatu proses untuk
kerja pegawai akan menurun. Karena mencari dan menemukan orang yang tepat
sesungguhnya masalah menempatkan untuk jabatan tertentu dalam suatu
pegawai pada posisi yang tepat merupakan lembaga atau organisasi. Rekrutmen dapat
faktor yang sangat penting dalam usaha dilakukan dengan berbagai macam cara,
membangkitkan semangat dan kegairahan salah satunya adalah melalui seleksi
kerja. Begitu pula halnya dalam lembaga supaya dapat ditemukan orang yang cocok
pendidikan, kepala sekolah harus mampu dan kompeten untuk jabatan yang tersedia,
menempatkan posisi calon tenaga pendidik sehingga proses rekrutmen guru harus
dan tenaga kependidikan yang baru dilaksanakan secara jujur dan transparan,
direkrut sesuai dengan kebutuhan dan dan dengan menggunakan standar
keterampilan serta bakat yang dimilikinya kualifikasi yang telah ditetapkan. Standar
agar pegawai baru tersebut dapat bekerja kualifikasi tersebut tidak dapat ditawar-
dengan maksimal dan usaha perekrutan tawar. Upaya peningkatan kompetensi bagi
menjadi efektif. Dari berbagai urutan pendidik dan tenaga kependidikan harus
tentang pendidik dan kependidikan, dilaksanakan secara terencana dan
rekrutmen dan strategi, maka yang terprogram dengan sistem yang jelas (Dwi
dimaksud dengan strategi rekrutmen Utami,2016).
tenaga pendidik dan kependidikan adalah Keberhasilan sekolah untuk
taktik atau cara sekolah/lembaga mendapatkan SDM yang berkualitas tidak
pendidikan untuk menarik/mencari dan lepas dari upaya pihak sekolah untuk
menyeleksi calon tenaga pendidik dan mengadakan proses rekrutmen yang baik.
Rekrutmen yang berhasil menghasilkan Beberapa kualifikasi yang menjadi
guru yang baik sesuai standar yang dasar bagi pelaksanaan rekrutmen
diinginkan. Dengan demikian rekrutmen diberbagai perusahaan. Menurut Drs. H.
guru/tenaga pendidik merupakan hal yang Malayu S.P. Hasibuan (1990: 60),
sangat penting dilakukan berdasarkan kualifikasi yang digunakan sebagai dasar
denga kebutuhan dan persyaratan yang seleksi pertama kali adalah faktor umur.
ditentukan oleh sekolah agar mendapatkan Umur harus mendapat perhatian karena
SDM yang berkualitas dan profesional di umur akan mempengaruhi kondisi fisik,
bidangnya. mental, kemampuan kerja dan tanggung
Menurut Faustino Cardoso Gomes jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur
mengatakan bahwa rekrutmen oleh undang-undang perburuhan.
dilaksanakan dalam suatu organisasi Karyawan muda pada umumnya
karena kemungkinan adanya lowongan mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis,
dengan beraneka ragam alasan di dan kreatif, tetapi cepat bosan, kurang
antaranya adalah: Berdirinya organisasi bertanggungjawab, cenderung absensi, dan
baru, adanya perluasan kegiatan turnover-nya tinggi. Keryawan yang
organisasi; terciptanya pekerjaan- umurnya tua kondisi fisiknya kurang,
pekerjaan dan kegiatan-kegiatan baru; tetapi bekerja ulet, tanggungjawabnya
adanya pekerja yang pindah ke organisasi besar, serta absensi dan
lain; adanya pekerja yang berhenti, baik turnover-nya rendah. Faktor yang kedua
dengan hormat maupun tidak hormat; adalah keahlian, yang harus mendapat
adanya pekerja yang berhenti karena perhatian utama kualifikasi seleksi, karena
memasuki usia pensiun; dan adanya hal ini yang akan menentukan mampu atau
pekerja yang meninggal dunia (Faustino tidaknya seseorang mengerjakan pekerjaan
Cardoso Gomes, 1985: 105). Dari ketujuh yang ditugaskan kepadanya. Keahlian
alasan tersebut suatu lembaga pendidikan digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:
yaitu sekolah khususnya, melakukan Technical Skill (keahlian yang dimiliki
rekrutmen tenaga pendidik (guru) karena oleh pegawai), Human Skill (keahlian yang
mempunyai alasan tertentu seperti dimiliki sub pimpinan), Konseptual Skill
terciptanya pekerjaan-pekerjaan dan (keahlian yang dimiliki oleh pucuk
kegiatan-kegiatan baru, di mana sekolah pimpin).
mempunyai rancangan program baru dan Selanjutnya kesehatan fisik sangat
diperlukan guru yang ditugaskan dalam penting untuk dapat menjabat suatu
program tersebut sehingga membutuhkan jabatan karena seseorang baru dapat
calon guru baru, dan juga karena adanya bekerja dengan baik apabila didukung oleh
guru dalam sebuah lembaga pendidikan fisik yang sehat. Tidak mungkin seseorang
yang berhenti karena pensiun atau yang dapat menyelesaikan tugas-tugasnya
sudah lanjut usia tidak mungkin untuk dengan baik jika sering sakit. Bahkan,
melanjutkan kegiatan proses belajar perusahaan akan dibebani pengeluaran
mengajar di sekolah. Selain itu adanya biaya perawatan yang cukup besar.
pegawai yang berhenti karena ingin pindah Pendidikan merupakan suatu indikator
ke sekolah lain maupun pekerja yang yang mencerminkan kemampuan
melanggar aturan yang telah ditetapkan seseorang untuk dapat mengerjakan/
sekolah tersebut. Sekolah membutuhkan menyelesaikan suatu pekerjaan dan
guru baru untuk mengisi lowongan menjabat suatu jabatan. Dengan latar
pekerjaan tersebut, agar kegiatan proses belakang pendidikan pula seseorang
belajar mengajar pun dapat berjalan dianggap akan mampu menduduki suatu
dengan lancar sebagaimana biasanya (Dwi jabatan tertentu.
Utami, 2016). Jenis kelamin juga harus diperhatikan
karena sifat pekerjaan, waktu mengerjakan
dan peraturan perburuhan. Hal ini tidak perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya
dapat dilepaskan juga faktor selanjutnya positif serta berasaskan kemampuan.
yaitu faktor tampang di mana keseluruhan Faktor selanjutnya yang tidak kalah
penampilan dan kerapihan diri seseorang penting adalah kejujuran merupakan
yang tampak di kualifikasi seleksi yang sangat penting,
luar. Tampang hanya kualifikasi tambahan, karena kejujuranlah kunci untuk
artinya untuk jabatan tertentu tampang mempercayakan tugas kepada seseorang.
akan membantu keberhasilan seseorang Kerjasama yang ditopang dengan
dalam melaksanakan tugasnya. Faktor kejujuran merupakan kualifikasi rekrutmen
selanjutnya yang perlu mendapatkan yang sangat penting karena kejujuran
perhatian adalah faktor bakat karena orang merupakan kunci untuk mendelegasikan
yang berbakat mudah untuk dikembangkan tugas kepada seseorang. Perusahaan tidak
dan cepat menangkap pengarahan- akan mendelegasikan wewenang kepada
pengarahan yang diberikan. Faktor seseorang yang tidak jujur dan tidak
selanjutnya adalah faktor temperamen bertanggungjawab.
yaitu pembawaan seseorang yang sulit Selanjutnya kedisiplinan perlu
dipengaruhi oleh lingkungan dan diperhatikan dalam proses rekrutmen,
mempunyai pendirian yang keras. Untuk karena untuk dapat menyelesaikan tugas
penilaian temperamen seseorang biasanya dengan baik seseorang harus disiplin, baik
diserahkan kepada seorang psikolog. pada dirinya sendiri maupun pada
Tempramen tidak lepas dari karakter atau peraturan-peraturan perusahaan. Sebuah
kepribadian karena merupakan sifat sikap disiplin perlu diperhatikan dalam
pembawaan seseorang yang dapat diubah proses rekrutmen karena untuk
dari lingkungan dan pendidikan. menyelesaikan tugas dengan baik
Pengalaman kerja seseorang pelamar seseorang harus disiplin, baik pada dirinya
hendaknya mendapat sendiri maupun pada peraturan
pertimbangan utama dalam proses seleksi, perusahaan. Serta faktor inisiatif dan
karena orang yang berpengalaman kreatif merupakan kualifikasi rekrutmen
merupakan calon karyawan yang telah siap yang juga penting, karena seseorang yang
pakai. pengalaman kerja seorang pelamar mempunyai inisiatif dan kreatif akan dapat
hendaknya dapat juga dipertimbangkan bekerja mandiri dalam mengerjakan
dengan serius dalam proses rekrutmen. pekerjaannya. Sikap inisiatif dan kreatif
Orang yang berpengalaman merupakan seseorang juga memerlukan perhatian agar
calon karyawan yang telah siap pakai, tidak terlalu jauh atau ngoyoworo (Bahasa
sedangkan orang yang belum Jawa) sehingga dapat menyelesaikan
berpengalaman akan mengurangi tugasnya dengan baik dan efektif.
konsentrasi sebuah tujuan yang harus
sesegera mungkin dicapai. Seperti halnya, SIMPULAN DAN SARAN
mengajari bekerja, mengajari Simpulan
menggunakan alat, mengajari hal teknik Rekrutmen merupakan suatu proses
lainnya, belum termasuk menata mental untuk mencari dan menemukan orang yang
yang bersangkutan untuk bekerjasama dan tepat untuk jabatan tertentu dalam suatu
lain sebagainya. lembaga atau organisasi. Rekrutmen dapat
Kerjasama juga harus diperhatikan dalam dilakukan dengan berbagai macam cara,
rekrutmen karena kesediaan kerja sama salah satunya adalah melalui seleksi
merupakan kunci keberhasilan perusahaan. supaya dapat ditemukan orang yang cocok
dalam proses rekrutmen perlu juga dan kompeten untuk jabatan yang tersedia,
diperhatikan dari aspek kerjasama, karena sehingga proses rekrutmen guru harus
kesediaan kerjasama, baik vertikal maupun dilaksanakan secara jujur dan transparan,
horisontal merupakan kunci keberhasilan
dan dengan menggunakan standar Bafada, Ibrahim.(2008). Peningkatan
kualifikasi yang telah ditetapkan. Profesionalisme Guru Sekolah Dasar.
Peningkatan kualitas dan Jakarta: Bumi Aksara.
kompetensi profesional pendidik dapat
dilakukan dengan menejemen rekrutmen Cahyana, Ade.(2010). Upaya Peningkatan
yang tepat. Proses rekrutmen calon tenaga Mutu Sekolah Melalui Otonomi Satuan
pendidik dan kependidikan dilakukan Pendidikan. Pusat Statistika Pendidikan,
dengan pertimbangan karyawan yang telah Balitbang Kemendiknas.
siap pakai serta melalui pengalaman kerja
yang dimilikinya. Beberapa fakor juga Danim, Sudarwan. (2011). Inovasi
perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan
calon pendidik yang berkualitas. Starategi Profesionalisme Tenaga Kependidikan.
rekrutmrn calon tenaga pendidik dan CV Pustaka Setia: Bandung.
kependidikan, yaitu perencanaan, Majid, Abdul.(2007). Perencanaan
wawancara, tes praktik mengajar (guru), Pembelajaran Mengembangkan Standar
serta pembinaan, orientasi dan penempatan Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja
pegawai yang diterima harus sesuai Rosdakarya.
dengan kebutuhan lembaga dan
kompetensi yang dimilikinya. Calon Mustof.(2007). Upaya Pengembangan
pendidik juga harus memiliki latar Profesionalisme Guru di Indonesia.
belakang yang sesuai dengan bidang yang Universitas Negeri Yogyakarta
akan dipilihnya. Oleh karena itu,
peningkatan kualitas sumber daya manusia
merupakan kenyataan yang harus Pujasari, Yahya.(2009). Pengaruh
dilakukan secara terencana, terarah, Kompetensi Profesional Guru Terhadap
intensif, efektif dan efisien dalam proses Keberhasilan Belajar Siswa.
pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini
kalah bersaing dalam menjalani era Sagala, Syaiful.(2009). Kemampuan
globalisasi tersebut (Ali Mustadi,2014). Profesionalisme Guru dan Tenaga
Kependidikan. Bandung : Alfabeta cv.
Saran
Proses rekrutmen bagi calon tenaga Undang-undang Republik Indonesia No.
pendidik dan kependidikan harus melalui 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen.
beberapa tahap seleksi yang tepat. Dengan Restindo Mediatama: Jakarta.
adanya rekrutmen ini diharapkan agar Usman, Moh. Uze. (2009). Menjadi Guru
pendidikan di indonesia akan menjadi Profesional. Indonesia, Bandung: Remaja
lebih baik serta meningkatkan kualitas- Rosdakarya.
kualitas pendidik agar dapat menghasilkan
manusia Indonesia yang produktif, aktif, Utami, Dwi.(2016). Manajemen
kreatif, dan inovatif yang nantinya dapat Rekrutmen Tenaga Pendidik dalam
mempersiapkan dirinya bersaing di Peningkatan Kualitas Pendidik di Sekolah
penjuru dunia. Dasar Ta’amirul Islam Surakarta. Institut
Agama Islam Negeri Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
WANGID, Muhammad Nur et al.
Amalia, Putri.(2010). Skripsi: Strategi KESIAPAN GURU SD DALAM
Rekrutmen Tenaga Pendidik dan PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kependidikan pada Sekolah Dasar. TEMATIK-INTEGRATIF PADA
Universitas Islam Negeri. KURIKULUM 2013 DI DIY. Jurnal
Prima Edukasia, [S.l.], v. 2, n. 2, p. 175-
182, july 2014. ISSN 2460-9927.
Available at:
<https://journal.uny.ac.id/index.php/jpe/art
icle/view/2717>. Date accessed: 23 oct.
2017.
doi:http://dx.doi.org/10.21831/jpe.v2i2.27
17.
Yahya, Murip.(2013). Profesi Tenaga
Kependidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia.

Anda mungkin juga menyukai