KURIKULUM Prodi
Vokasi
ISO 21001:2018
Quality ? Mutu ?
Sustainability
PS dan Ujang Organisation
Quality Assurance /
Jaminan Mutu Hasil Akreditasi
SPMI
“Kebijakan Pemerintah harus
Arahan Presiden
“Potong semua regulasi
“Prioritaskan kondusif untuk menggerakkan yang menghambat
Percepatan
Pendidikan Karakter sektor swasta agar Pembangunan SDM
terobasan dan peningkatan
dan Pengamalan meningkatkan investasi di
Pancasila” sektor pendidikan”
investasi” Unggul 2020-2024
5
Strategi Pendidikan Tinggi Vokasi
Tinggi Vokasi magang adalah model pembelajaran berbasis kerja yang sangat efektif untuk
mengembangkan keterampilan dan mentransisikan mahasiswa ke dunia kerja nyata;
adalah sebagai 6. Capaian pembelajaran pada domain keterampilan kerja khusus lulusan Pendidikan
Tinggi Vokasi dapat dinilai, diukur, dan disertifikasi, serta dapat menunjukkan level
kualifikasi yang ditargetkan;
Sarjana
Pendidikan tinggi yang diarahkan
untuk penguasaan dan Magister
Generik
pengembangan cabang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Doktor
Jenis
Pendidikan Diploma Satu
Diploma Dua
Tinggi di Pendidikan tinggi yang diarahkan Diploma Tiga
Indonesia untuk pekerjaan dengan keahlian
terapan tertentu Sarjana Terapan
Magister Terapan
Spesifik
Doktor Terapan
Pendidikan tinggi yang diarahkan Profesi
untuk pekerjaan yang memerlukan Spesialis
persyaratan keahlian khusus
13
Bagaimana kurikulum PS pada PTV
Panduan yang
Lebih vokas, lebih Bagaiman Teori dan
diterbitkan diksi
industry driven, lebih konsep dijalankan
bukan sebuah regulasi
OBE pada PTV
yang mengikat
Bagimana Alur
konstruksi kurikulum
14
PENATAAN JENIS DAN JENJANG PENDIDIKAN TINGGI
Doktor
Politeknik
Universitas/Institut/Sekolah Tinggi
Profesi Spesialis
Diploma 3 (D3)
Komunitas
Akademi
Fokus pada pengembangan filosofis Diploma 2 (D2)
keilmuan,sdm yang mampu mengisi
area of occupancies Diploma 1 (D1)
Dokumen
Alur
Penyusunan
Tahap 2 Karakteristik PS
PTV
Kurikulum
PTV
Proses
Tahap 3 Pengembangan
Kurikulum
18
Proses Pengembangan Kurikulum
20
adalah tahapan perancangan dari sebuah kurikulum dimulai dengan merajut target
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang ditargetkan oleh penyelenggara PS-
PTV. Langkah ini merupakan langkah paling penting karena kekeliruan dalam
menetapkan target akan berdampak sangat buruk, diantaranya lulusan tidak dapat
bekerja atau berkontribusi dengan baik, tidak memperoleh pengakuan atau
remunerasi yang sesuai dengan level pendidikannya, adanya kekosongan tenaga
Tahap 1 kerja terampil dan ahli pada bidang yang dibutuhkan, memperbesar beban
demografi, merugikan ekonomi keluarga yang sudah membiayai pendidikan, dan
lain-lain. Untuk dapat menyusun CPL dengan benar, maka Tim Kurikulum perlu
Analisis memahami seluk beluk CPL (Lihat Catatan Khusus 1 tentang CPL). Dalam
proses membangun kurikulum program studi yang baru, target CPL dirancang oleh
Konsiderans
calon penyelenggara PS-PTV melalui analisis konsiderans, yang minimal meliputi
empat aspek yaitu (i) kesiapan lulusan untuk bekerja atau berwirausaha, (ii)
perkembangan ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) terkini, (iii) tolok
ukur kurikulum program studi sejenis atau serupa (similar) di dalam atau di luar
negeri yang telah diimplementasi, dan (iv) level KKNI. Sebagaimana dinyatakan
dalam karakter utama PS-PTV yang bersifat industrial driven, maka konsiderans
utama program studi PTV adalah kompetensi kerja khusus lulusan agar siap kerja
atau siap usaha. Selain empat konsiderans utama tersebut, tentu saja setiap
penyelenggara atau calon penyelenggara PT-PTV dapat menambah konsiderans
lain yang dianggap penting. Pada Tahap I ini, setelah dilakukan analisis yang
komprehensif terhadap berbagai konsiderans yang penting tersebut, maka luaran
utamanya adalah Dokumen Rancangan CPL.
Tahap 1 Analisa Konsideran
• Karakter Utama PTV adalah industrial driven
Siap
• Input : Data dan informasi terkait dengan empat kerja/Siap
konsiderans utama (Siap Kerja/Siap Usaha, Kajian Usaha
Banding Kurikulum, Perkembangan IPTEKS baru, Level
KKNI)
• Proses : Analisis konsiderans
Rancangan Kajian
• Output : Dokumen Rancangan CPL Level KKNI Banding
CPL Kurikulum
Sebagaimana dijelaskan dalam siklus perancangan
sebuah kurikulum baru atau dalam revitalisasi kurikulum,
maka terdapat minimal empat konsiderans yang harus
dianalisis secara komprehensif untuk menghasilkan
rancangan CPL, yaitu konsiderans Siap Kerja atau Siap IPTEK
Terkini
Usaha, Kajian Banding Kurikulum, perkembangan
IPTEKS terkini, dan deskripsi level KKNI.
Landasan Pemikiran Proses Output
Rancangan Kajian
Level KKNI Banding
CPL Kurikulum
IPTEK
Terkini
Sumber
• Informasi terkait dengan berbagai kecenderungan
perkemb angan industry dan teknologi baru yang sdh
dihasilkan atau yang sedang diteliti oleh peneliti atau
industry
• Studi literatur terkait dengan berbagai perkembangan
IPTEKS terkini yang relevan dengan CPL dari PS-
PTV yang dirancang atau yang akan direvitalisasi
• Studi literatur terkait dengan literasi yang dibutuhkan
pada era industry 4.0 yang relevan dengan CPL dari
PS-PTV yang dirancang atau yang akan direvitalisasi
Society 5.0
Tantangan
Cyberspace
INDUSTRI 4.0 & SOCIETY 5.0
Era Disrupsi Teknologi
• Teknologi akan melahirkan berbagai profesi yang saat ini belum ada. Mengemudi otomatis AI mengusulkan Robot industry
memproduksi secara
• Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja (automatic driving) seseorang
otomatis
dengan teknologi digital (Parray, ILO, 2017).
Physical Space 2
Dampak Positif Akan lebih banyak tercipta pekerjaan hingga tahun 2030
INDUSTRI 4.0 daripada yang hilang karena otomasi
Indonesia Sumber: McKinsey, Automation and the Future of Work in Indonesia, 2019
32
Deskripsi Kualifikasi KKNI CPL dirumuskan oleh forum program studi
sejenis atau pengelola program studi
dlm hal tdk memiliki forum Prodi
SIKAN CPL alternatif solusi dari berbagai solusi yang sudah pernah
dilakukan.
c) Setiap Keterampilan Khusus wajib ditunjang ole Pengetahuan yang
DENGAN relevan dan tepat dalam kedalaman maupun keluasannya.
1) Bilamana ada KK yang dinyatakan tanpa ditunjang ole pengetahuan
BENAR terkini
• Jenis PT akademik = batasan harus tepat, karena sifatnya
yang okupansi dengan spectrum lebih luas
5. CPL adalah embrio dari kurikulum maka Rumusan CPL harus jelas,
tegas, bernas, terukur, tidak multitafsir, dipastikan terpenuhi di akhir
masa studi (jaminan mutu dari penelenggara pendidikan)
Menentukan Ketrampilan Khusus
Perhatikan dalam merancang butir CPL Keterampilan Khusus
Butir 4. mengelola kualitas air sesai dengan standar mutu air budidaya
menggunakan hasil analisis kualitas air
metode
menghasilkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas benih
pembenihan
mampu menghasilkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas benih dengan menggunakan metode
pembenihan secara alami, semi buatan dan buatan, sesuai standar mutu benih melalui penerapan program seleksi,
hibridisasi, atau aplikasi bioteknologi dalam pengembangan budidaya perikanan secara intensif
Contoh Proses Menyusun Kalimat Domain Keterampilan Khusus
Program Diploma 3
mampu menghasilkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas
benih dengan menggunakan metode pembenihan secara alami,
semi buatan dan buatan, sesuai standar mutu benih melalui
penerapan program seleksi, hibridisasi, atau aplikasi bioteknologi
dalam pengembangan budidaya perikanan secara intensif
PEMERIKSAAN (i):
1.Tepat sasaran: kalimat CPL harus menyatakan secara tepat sasaran sikap; penguasaan
pengetahuan, kemampuan kerja khusus, dan kemampuan kerja umum yang ditargetkan;
2.Tepat lingkup badan pengetahuan yang dicakup: kalimat CPL harus menyatakan secara tepat
cakupan pengetahuan dan posisi pengetahuan tersebut di dalam konstelasi rumpun ilmunya; dan
3.Terukur: kecuali untuk SIKAP yang ketercapaiannya bisa diases atau dinilai sebagai satu
kesatuan atau per bagian dengan asesmen penilaian, maka penguasaan pengetahuan,
kemampuan kerja khusus, dan kemampuan kerja umum yang ditargetkan harus terukur.
Contoh Proses Menyusun Kalimat Domain Keterampilan Khusus
Program Diploma 3
mampu menghasilkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas benih dengan
menggunakan metode pembenihan secara alami, semi buatan dan buatan, sesuai
standar mutu benih melalui penerapan program seleksi, hibridisasi, atau aplikasi
bioteknologi dalam pengembangan budidaya perikanan secara intensif
PEMERIKSAAN ( i):
1. Jelas artinya bahasa yang digunakan harus mudah dipahami
2. Tegas artinya tidak menggunakan kalimat yang mengawang-awang dan tidak
terukur
3. Spesifik artinya batasan harus jelas dan tegas menunjukkan kemampuan tap
jenjang pendidikan
4. Tepat artinya menggunakan acuan mutu yang digunakan saat ini di wilayah kerjanya
• Jenis PT vokasi = standard I codes / referensi yang tepat dan terkini
5. CPL adalah embrio dari kurikulum maka Rumusan CPL harus jelas, tegas, bernas,
terukur,
Contoh BENAR CPL Domain Keterampilan Khusus
Program Diploma 3 Program Studi Budidaya Ikan
1.mampu menghasilkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas benih dengan menggunakan metode pembenihar APTV_Deta
Pr. semi buatan dan buatan, sesuai standar mutu benih melalui penerapan program seleksi, hibridisasi, atau aplikasi bioteknologi
dalam pengembangan budidaya perikanan secara intensif;
2.mampu melakukan pemuliaan minimal satu jenis hewan air: ikan, dang atau kekerangan menggunakan aplikasi bioteknologi;
3.mampu melakukan budidaya minimal tiga jenis hewan air secara intensif dan ramah lingkungan merujuk pada standar Hazard
Analysis Critical Control Point (HACCP);
4.mampu melakukan pengujian dan analisis kualitas air perairan sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku;
5.mampu mengelola kualitas air sesuai dengan standar mutu air budidaya menggunakan hasil analisis kualitas air;
6.mampu membuat pakan ikan sesuai dengan karakteristik dan kebiasaan makan dari ikan yang memenuhi syarat kualitas nutrisi
dan masa kedaluwarsa efektif;
7.mampu mengkultur dan memproduksi pakan alami menggunakan metode kultur massal (isolat bakteri) yang memenuhi syarat
kualitas nutrisi dan masa kedaluwarsa efektif;
8.mampu mengelola pemberian pakan ikan buatan dan alami sesuai dengan karakteristik dan kebiasaan makan dari ikan;
9.mampu menekan tingkat virulensi biota budidaya ikan mencakup kemampuan mencegah serangan hama, mengindentifikasi,
melakukan pengobatan, dan pasca pengobatan penyakit yang disebabkan ole parasit dan mikro organisme pathogen berdasarkan
Prosedur Operasional Baku (POB) yang berlaku;
10.mampu melakukan penanganan pascapanen produk perikanan dengan menggunakan teknik penyimpanan segar/beku hingga
pengolahan primer produk perikanan yang memenuhi standar mutu panga merujuk pada standar Hazard Analysis Critical Control
Point (HACCP);
11.mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah perikanan (fish culture) yang terdefinisi dengan jelas menggunakan
analisis data yang relevan dan referensi serta memilih metode dengan memerhatikan faktor ekonomi dan kelestarian lingkungan;
12.mampu menerapkan prinsip Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) dalam bidang perikanan; dan
13.mampu melakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan rekan kerja.
Penguasaan
Pengetahuan
RPS MK BK PP Sikap
KK KU
Setiap butir KK wajib ditunjang ole butir P yang tepat dan relevan dalam keluasan dan kedalaman Jika butir KK tapa ditunjang oleh
butir P, maka:
1. pembelajar akan mampu melaksanakan tugas (how to) tanpa menguasai mengapa (why\ metode tersebut dipilih untuk
menyelesaikan permasalahan
2. Pembelajar tidak akan mampu melakukan modifikasi terhadap metode/prosedur penelesaian masalah
3. Bila butir P diberikan secara berlebih tapa menghasilkan KK yang ditargetkan, maka proses pembelajaran menjadi tidak efisien
dan tidak efektif
Simpulan + dalam penyusunan CPL, kedua domain KK dan P harus diperiksa keterkaitannya (lihat matrik diatas),
1.Pastikan untuk butir penguasaan pengetahuan, harus benar-
benar ada teorinya. Wajib mencari teori tersebut secara runt
dan dipastikan merupakan teori yang berlaku;
2.Awali kalimat dengan kata "menguasai";
3.Perhatikan benar-benar batasan antara jenjang KKNI;
Penyusunan CPL 4.Penguasaan pengetahuan harus dipastikan benar dan tegas
49
Perhatikan dalam merumuskan CPL Pengetahuan
GRADASI PENGETAHUAN Kesetaraan
Level
yang harus dikuasai dalam deskripsi KKNI
9 Falsafah S3
8 Teori S2
7 Teori dan teori aplikasi Profesi
konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara mum dan konsep teoritis
6 S1/D4
bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam.
5 konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum D3
4 prinsip dasar bidang keahlian tertentu D2
3 pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep umum D1
pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja yang
2 SMU
spesifik
1 pengetahuan faktual
TERIMA KASIH