Anda di halaman 1dari 51

PENGEMBANGAN

KURIKULUM Prodi
Vokasi
ISO 21001:2018
Quality ? Mutu ?

Sustainability
PS dan Ujang Organisation

Quality Assurance /
Jaminan Mutu Hasil Akreditasi

Quality Management / UPPS


Manajemen Mutu

SPMI
“Kebijakan Pemerintah harus
Arahan Presiden
“Potong semua regulasi
“Prioritaskan kondusif untuk menggerakkan yang menghambat
Percepatan
Pendidikan Karakter sektor swasta agar Pembangunan SDM
terobasan dan peningkatan
dan Pengamalan meningkatkan investasi di
Pancasila” sektor pendidikan”
investasi” Unggul 2020-2024

PENDIDIKAN INVESTASI DEREGULASI &


KARAKTER & INOVASI DEBIROKRATISASI
“Memperbaiki piramida kualifikasi
tenaga kerja agar menjadi tenaga kerja
yang terlatih, terampil agar terserap
semuanya ke dalam industri-industri”

PEM BERDAYAAN PENCIPTAAN


TEKNOLOGI LAPANGAN KERJA
“Pendidikan Tinggi
,Pendidikan Kejuruan,SMK di
“Memperkuat teknologi “Semua Kegiatan pemerintah Daerah-Daerah,
sebagai alat pemerataan. berorientasi pada penciptaan dihubungkan dengan
Baik daerah terpencil lapangan kerja. Utamakan industri-industri agar
maupun kota besar pendekatan pendidikan dan lulusannya sesuai dengan
mendapatkan kesempatan pelatihan vokasi yang baru dan kebutuhan, dan siap untuk
dan dukungan yang sama inovatif” hal-hal yang baru”
untuk pembelajaran” 3
RENSTRA
KEMENDIKBUD
2020 - 2024
Strategi Kemendikbud
(Renstra 2020 – 2024 )
..hal 49 – 50

Strategi Yang dilakukan Kemendikbud dalam rangka menambah Jumlah


Perguruan Tinggi Tingkat dunia :
•13. mendorong dukungan dari DU/DI melalui kesempatan magang, Kerjasama penelitian dan
komersialisasi,berbagi sumber daya dan pendanaan.
•15.melaksanakan inisiatif kampus merdeka yang mendorong studi interdisipliner dan pengalaman
di industry/masyarakat bagi mahasiswa diploma atau S1

Strategi yang dilakukan Kemendikbud dalam rangka mewujudkan Pendidikan dan


pelatihan vokasi untuk revolusi 4.0 yang berkualitas dan diakui industri:
•5.meningkatkan kualitas pembelajaran pada Pendidikan dan pelatihan vokasi dengan metoda
problem-based learning agar peserta didik dapat mengembangkan technical skill sesuai dengan
standar DU/DI.
•6.mendorong pengemabngan produk dan atau jasa melalui riset dan inovasi dengan Kerjasama
industri dan masyarakat
•10.memberikan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk melakukan prktek kerja industri dan
atau project work dengan DU/DI

5
Strategi Pendidikan Tinggi Vokasi

Link and Match

Pendidikan Tinggi Vokasi


di Indonesia harus “
menikah “ dengan
industri atau dunia kerja
Konsep Pendidikan Tinggi Vokasi

Link and Match


Keselarasan PT Perguruan
Tinggi
Vokasi dengan Vokasi
Dunia Kerja, Dunia
Dunia Usaha Kerja/DU-DI
dan Dunia
Industri
Pengembangan Kurikulum
Acuan Pengembangan Kurikulum

Badan Akreditasi Peraturan Pemerintah Iduka Kekuatan Internal


Pendidikan
Tinggi Vokasi
Karakteristik PTV
Pendidikan Tinggi Vokasi adalah
pendidikan yang fokus pada
pemenuhan kompetensi kerja
spesifik terkini pada lulusannya
agar mereka dapat berkontribusi
nyata dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi industri
bukan saja pada lingkup nasional,
namun juga perkembangan
industri di mancanegara. Ciri
utama dari lulusan pendidikan
tinggi vokasi adalah mereka dapat
menjadi problem solver
(penyelesai masalah).
10
1. Pendidikan Tinggi Vokasi didorong oleh kebutuhan industri (industrial driven), dan
bukan diadakan karena untuk memenuhi kebutuhan/cita-cita mahasiswa, keinginan
dosen, atau visi misi penyelenggara pendidikan tinggi vokasi. Dengan demikian,
kurikulum, program dan penilaian ketercapaian hasil belajar disusun untuk
memenuhi kebutuhan industri, baik dalam konten maupun dalam mode
pembelajaran;
2. Kualifikasi lulusan Pendidikan Tinggi Vokasi dikembangkan bersama-sama dengan

Secara lebih rinci, pelaku pasar tenaga kerja dan industri;


3. Asesmen keterampilan dasar menjadi penilaian yang sangat penting sebagai basis

karakteristik dari rekrutmen calon mahasiswa Pendidikan Tinggi Vokasi;


4. Proses pembelajaran Pendidikan Tinggi Vokasi harus bisa cukup fleksibel,
melibatkan pemangku kepentingan khususnya pengguna dan industri, serta dapat
utama Pendidikan memanfaatkan pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran daring;
5. Magang menjadi proses pembelajaran wajib Pendidikan Tinggi Vokasi, karena

Tinggi Vokasi magang adalah model pembelajaran berbasis kerja yang sangat efektif untuk
mengembangkan keterampilan dan mentransisikan mahasiswa ke dunia kerja nyata;

adalah sebagai 6. Capaian pembelajaran pada domain keterampilan kerja khusus lulusan Pendidikan
Tinggi Vokasi dapat dinilai, diukur, dan disertifikasi, serta dapat menunjukkan level
kualifikasi yang ditargetkan;

berikut: 7. Proses pembelajaran Pendidikan Tinggi Vokasi melibatkan kemitraan dengan


industri, khususnya dalam pemanfaatan teknologi di industri;
8. Proses pembelajaran Pendidikan Tinggi Vokasi bersifat kolaboratif dan didukung
oleh sistem penjaminan mutu yang handal;
9. Selain menghasilkan lulusan dengan kompetensi terkini, penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi Vokasi dilengkapi dengan jalur yang jelas bagi lulusan untuk
melakukan pembelajaran sepanjang hayat.
Karena sifatnya yang khusus, maka karakteristik tenaga
pendidik di Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) juga bersifat
khusus. Kompetensi pedagogis dosen dan instruktur/laboran
PTV adalah sebagai berikut:
1. Mampu menawarkan keseimbangan antara keterampilan mendidik dan
pengetahuan serta pengalaman industri terkini;
2. Memiliki kombinasi pemahaman teori aplikatif dan keahlian kerja;
3. Memiliki wawasan teknologi terkini yang memainkan peran kunci dalam
pelaksanaan maupun pengembangan keahlian pekerjaan;
4. Berkompeten dalam menyelesaikan masalah praktis dan refleksi kritis atas
pengalaman menyelesaikan masalah;
5. Mampu melakukan simulasi penyelesaian masalah sebagai inti dari
pembelajaran yang efektif;
6. Mampu melakukan pembelajaran Pendidikan Tinggi Vokasi secara kolaboratif
dan kontekstual, berlangsung dalam komunitas praktik yang melibatkan
berbagai jenis disiplin ilmu, profesi, dan memanfaatkan pengalaman dan
pengetahuan yang dimiliki mahasiswa;
7. Mampu melakukan serangkaian metode penilaian dan umpan balik yang
melibatkan mahasiswa yang tidak one size fits all tetapi disesuaikan dengan
keragaman masalah yang dihadapi dan metode penyelesaiannya;
8. Mampu memahami bahwa standar pekerjaan bersifat dinamis, berkembang
untuk mencerminkan kemajuan dalam praktik kerja, dan bahwa melalui
pembelajaran kolektif, transformasi dalam kualitas dan efisiensi tercapai;
9. Pelibatan praktisi industri untuk mendidik paruh waktu oleh penyelenggara
Pendidikan Tinggi Vokasi.
Sifat Definisi (UU No. 12 Tahun 2012) Program

Sarjana
Pendidikan tinggi yang diarahkan
untuk penguasaan dan Magister
Generik
pengembangan cabang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Doktor
Jenis
Pendidikan Diploma Satu
Diploma Dua
Tinggi di Pendidikan tinggi yang diarahkan Diploma Tiga
Indonesia untuk pekerjaan dengan keahlian
terapan tertentu Sarjana Terapan
Magister Terapan
Spesifik
Doktor Terapan
Pendidikan tinggi yang diarahkan Profesi
untuk pekerjaan yang memerlukan Spesialis
persyaratan keahlian khusus

13
Bagaimana kurikulum PS pada PTV

Panduan yang
Lebih vokas, lebih Bagaiman Teori dan
diterbitkan diksi
industry driven, lebih konsep dijalankan
bukan sebuah regulasi
OBE pada PTV
yang mengikat

Bagimana Alur
konstruksi kurikulum

14
PENATAAN JENIS DAN JENJANG PENDIDIKAN TINGGI

Doktor

Politeknik
Universitas/Institut/Sekolah Tinggi

Doktor Spesialis 2 Fokus pada pengembangan dan


(S3) Terapan dan peningkatan keahlian kerja
(S3)
yang spesifik untuk D3- S3
terapan adalah Pendidikan
Magister Spesialis 1 Magister dengan higher learning

(S2) (S2) Terapan

Profesi Spesialis

Sarjana (S1) Diploma 4 (D4)

Diploma 3 (D3)

Komunitas
Akademi
Fokus pada pengembangan filosofis Diploma 2 (D2)
keilmuan,sdm yang mampu mengisi
area of occupancies Diploma 1 (D1)

Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah


Capaian
Pembelajaran Lulusan

• Profil bukan satu satunya


basis penyusunan CPL
• Posisi empat domain CPL
• Teori VS praktek
• Konvensional
• Paket VS non paket
16
Tahapan
Pengembangan
Kurikulum
Posisi PS PTV

Tahap 1 pada tingkat


nasional,regional
dan global

Dokumen
Alur
Penyusunan
Tahap 2 Karakteristik PS
PTV

Kurikulum
PTV
Proses
Tahap 3 Pengembangan
Kurikulum

18
Proses Pengembangan Kurikulum

Tahap 1: Tahap 2: Tahap 3:


Tahap 4:
Analisis Model dan Konstruksi
Pelaksanaan
Konsideran Desain dan Pra Uji

Tahap 5 : Evaluasi Tindak lanjut perbaikan


no Aspek PTV PTA

• Mampu memanfaatkan dan • Mampu memanfaatkan dan


mengembangkan ilmu pengetahuan, mengembangkan ilmu pengetahuan,
rekayasa, dan teknologi untuk rekayasa, dan teknologi untuk
menyelesaikan masalah langsung di mengembangkan produk teknologi
lapangan pada berbagai jenis atau memberikan jasa profesional.
Capaian Pembelajaran
1 pekerjaan dalam suatu sektor • Lulusan pendidikan ini tidak
Capaian Umum
tertentu. ditargetkan untuk memiliki
Pembelajaran dan • Lulusan pendidikan ini harus kemampuan untuk mengisi
Sifat berkompeten dalam bidang keahlian pekerjaan tertentu tanpa terlebih
Pembelajaran tertentu untuk dapat menyelesaikan dahulu diberikan pelatihan atau
masalah dalam bidang pekerjaan orientasi kerja tertentu.
Pendidikan Tinggi tertentu.
Vokasi dan Meliputi serangkaian proses Meliputi serangkaian proses untuk
Pendidikan Tinggi memperkuat pengetahuan aplikatif membentuk higher order thinking skills
Akademik untuk membangun keterampilan kerja yang melekat sepanjang hidup,
khusus, meningkatkan kemampuan dan menguasai ilmu pengetahuan dan
kapasitas untuk secara kritis menyerap teknologi, meningkatkan kemampuan
Sifat Pembelajaran
2 ide-ide baru, dan memperkuat karakter dan kapasitas untuk secara kritis
dan moral mahasiswa sebagai menyerap ide-ide baru, dan
penyelesai masalah dan pembelajar memperkuat karakter dan moral
sepanjang hayat. mahasiswa sebagai pengembang
IPTEKS dan pembelajar sepanjang
hayat.

20
adalah tahapan perancangan dari sebuah kurikulum dimulai dengan merajut target
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang ditargetkan oleh penyelenggara PS-
PTV. Langkah ini merupakan langkah paling penting karena kekeliruan dalam
menetapkan target akan berdampak sangat buruk, diantaranya lulusan tidak dapat
bekerja atau berkontribusi dengan baik, tidak memperoleh pengakuan atau
remunerasi yang sesuai dengan level pendidikannya, adanya kekosongan tenaga

Tahap 1 kerja terampil dan ahli pada bidang yang dibutuhkan, memperbesar beban
demografi, merugikan ekonomi keluarga yang sudah membiayai pendidikan, dan
lain-lain. Untuk dapat menyusun CPL dengan benar, maka Tim Kurikulum perlu
Analisis memahami seluk beluk CPL (Lihat Catatan Khusus 1 tentang CPL). Dalam
proses membangun kurikulum program studi yang baru, target CPL dirancang oleh

Konsiderans
calon penyelenggara PS-PTV melalui analisis konsiderans, yang minimal meliputi
empat aspek yaitu (i) kesiapan lulusan untuk bekerja atau berwirausaha, (ii)
perkembangan ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) terkini, (iii) tolok
ukur kurikulum program studi sejenis atau serupa (similar) di dalam atau di luar
negeri yang telah diimplementasi, dan (iv) level KKNI. Sebagaimana dinyatakan
dalam karakter utama PS-PTV yang bersifat industrial driven, maka konsiderans
utama program studi PTV adalah kompetensi kerja khusus lulusan agar siap kerja
atau siap usaha. Selain empat konsiderans utama tersebut, tentu saja setiap
penyelenggara atau calon penyelenggara PT-PTV dapat menambah konsiderans
lain yang dianggap penting. Pada Tahap I ini, setelah dilakukan analisis yang
komprehensif terhadap berbagai konsiderans yang penting tersebut, maka luaran
utamanya adalah Dokumen Rancangan CPL.
Tahap 1 Analisa Konsideran
• Karakter Utama PTV adalah industrial driven
Siap
• Input : Data dan informasi terkait dengan empat kerja/Siap
konsiderans utama (Siap Kerja/Siap Usaha, Kajian Usaha
Banding Kurikulum, Perkembangan IPTEKS baru, Level
KKNI)
• Proses : Analisis konsiderans
Rancangan Kajian
• Output : Dokumen Rancangan CPL Level KKNI Banding
CPL Kurikulum
Sebagaimana dijelaskan dalam siklus perancangan
sebuah kurikulum baru atau dalam revitalisasi kurikulum,
maka terdapat minimal empat konsiderans yang harus
dianalisis secara komprehensif untuk menghasilkan
rancangan CPL, yaitu konsiderans Siap Kerja atau Siap IPTEK
Terkini
Usaha, Kajian Banding Kurikulum, perkembangan
IPTEKS terkini, dan deskripsi level KKNI.
Landasan Pemikiran Proses Output

Siap Siap Kerja


kerja/Siap
• PS-PTV hanya boleh membuka PS • Melakukan Analisa pasar kerja ( bidang Dokumen Analisa dan output Analisa
Usaha
apabila ada kebutuhan yang nyata pekerjaan) sekarang dan yang akan dating baik dalam lingkup :
dari pengguna lulusan, dalam hal ini local,nasional,regional dan internasional ( 1.Kebutuhan SDM pada pasar kerja
industry yang menciptakan dunia pasar kerja mana yang paling banyak tertentu
kerja dibutuhkan oleh industry sekarang hingga lima 2.Kualifikasi dan kompetensi kerja utama
• PS-PTV tidak boleh membuka PS tahun kedepan,kualifikasi apa yang
yang harus ada pada SDM yg dibutuhkan
karena hanya dosen ingin membagi dibutuhkan)
Kajian pengetahuan PT penyelengara PS- • Melakukan Analisa supply and demand SDM
Level KKNI
Rancangan Banding PTV ingin merealisasikan visi dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar
CPL Kurikulum tertentu kerja sekarang dan yang akan dating(berapa
banyak Lembaga Pendidikan formal dan non
formal di tingkat local, nasional,regional,
internasional yang telah menghasilkan SDM
yang dibutuhkan tersebut untuk menimbang
sejauh mana kelayakan untuk
menyelenggarakan PS dan menetapkan
IPTEK segmen pasar lulusan apakah tingkat
Terkini local,nasionaldan internasional)
Siap usaha

Sumber • PS PTV sangat relevan


dselenggarakan untuk menunjang
• Lakukan Analisa perkembangan usaha di sektor industry
kreatif berbasis kearifan local Indonesia yang dibutuhkan
• Studi literatur terkait dengan profil industry kreatif,industry jasa dan oleh pasar local,nasional, regional dan internasioanl
ketenaga kerjaan dan sektor usaha yang pelestarian budaya berbasis kearifan
local Indonesia ex. Industri batik,seni
berkembang pertunjukan tradisional Indonesia
• Informasi terkait dengan berbagai • Pada industry jreatif,industry jasa
kecenderungan perkembangan industry dan pelestarian budaya berbasis
dan teknologi baru kearifan local Indonesia, lulusan PS
PTV tidak hanya diharapkan menjadi
• Data statistic SDM ( dihasilkan dan tenaga kerja pada industry terkait
kebutuhan ) tetapi juga diharapkan menjadi
• Wawancara atau diskusi dengan pengguna wirausahawan pencipta lapangan
kerja 23
lulusan, asosiasi profesi
Siap
kerja/Siap
Usaha

Rancangan Kajian
Level KKNI Banding
CPL Kurikulum

Landasan Pemikiran Proses Output


IPTEK • Kajian banding digunakan untuk Lakukan kajian terhadap berbagai Dokumen analisis dan outpu nanalisa
Terkini memastikan kesetaraan CPL PS-PTV kurikulum sebagai pembanding ( kurikulum pembanding PS PTV
dengan program sejenis di tingkat CPL,Organisasi MK, beban belajar,RPS)
local,nasional regional maupun
internasional ( lulusan bekerja di arena
Sumber global)
• Studi literatur PS sejenis dengan kualitas • Untuk program studi berbasis kearifan
local Indonesia dan blm diselenggarakan di
sangat baik, didalam maupun diluar negeri luar negeri maka kajian banding kurikulum
• Wawancara atau diskusi dengan dilakukan pada tataran keilmuannya
penyelenggara PS-PTV yang samaatau
serupa yang dilaksanakan didalam
maupun di luar negeri
Siap
kerja/Siap
Usaha Landasan Pemikiran Proses Output
• Untuk memastikan kompetensi lulusan Lakukan berbagai kasjian relevan CPL Dokumen analisis dan output analisis
yang relevan terhadap perkembangan dengan pengembangan IPTEKS terkini IPTEKS baru dan literasi yang dibutuhkan
IPTEKS yang mutakhir khususnya IPTEKS di era industry 4.0 pada era industry 4.0 yang relevan
• Memastikan rancanga nCPLsdh dengan CPL dari PS-PTV yang dirancang
Kajian mengakomodasi adanya dirupsi teknologi
Level KKNI
Rancangan Banding
atau yang akan direvitalisasi
CPL Kurikulum

IPTEK
Terkini

Sumber
• Informasi terkait dengan berbagai kecenderungan
perkemb angan industry dan teknologi baru yang sdh
dihasilkan atau yang sedang diteliti oleh peneliti atau
industry
• Studi literatur terkait dengan berbagai perkembangan
IPTEKS terkini yang relevan dengan CPL dari PS-
PTV yang dirancang atau yang akan direvitalisasi
• Studi literatur terkait dengan literasi yang dibutuhkan
pada era industry 4.0 yang relevan dengan CPL dari
PS-PTV yang dirancang atau yang akan direvitalisasi
Society 5.0
Tantangan
Cyberspace
INDUSTRI 4.0 & SOCIETY 5.0
Era Disrupsi Teknologi

Peran manusia digantikan oleh mesin/robot/AI

75-375 Juta 1,8 Juta


BIG DATA& AI
TENAGAKERJAGLOBAL BERALIH PEKERJAANDIGANTIKANARTIFICIAL
PROFESI INTELLIGENCE
SENSOR INFO (ANALISIS)
(McKinsey, 2017) (Gartner, 2017) Memberikan high-added
value information

Data Entry Data Analytic Big Data


Taxi Online Taxi Driverless car

• Teknologi akan melahirkan berbagai profesi yang saat ini belum ada. Mengemudi otomatis AI mengusulkan Robot industry
memproduksi secara
• Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja (automatic driving) seseorang
otomatis
dengan teknologi digital (Parray, ILO, 2017).
Physical Space 2
Dampak Positif Akan lebih banyak tercipta pekerjaan hingga tahun 2030
INDUSTRI 4.0 daripada yang hilang karena otomasi
Indonesia Sumber: McKinsey, Automation and the Future of Work in Indonesia, 2019

Sektor kesehatan, konstruksi, manufaktur, dan ritel akan


mengalami peningkatan permintaan tenaga kerja.
Indonesia:
Sekitar 23juta
pekerjaan yang ada
saat ini akan digantikan
otomasi pada 2030. Ada peluang,
AUTOMATION
THREATENS
27- 46 Juta
Pekerjaan Baru
23 Pekerjaan yang akan
dan 10 juta pekerjaan baru
MILLION hilang/berisiko otomasi
tersebut adalah pekerjaan tersebut diantaranya adalah
JOBS yang bersifat repetisi atau
berulang-ulang, seperti
jenis pekerjaan yang belum
pernah ada sebelumnya.
data entry, payroll officer,
production workers,
machine operator dan
data collection.
Tantangan
SDM PEMBANGUNAN 12,4% dari total
Indonesia 9,7% penduduk bekerja,
berpendidikan tinggi
(BPS, Agustus 2019)
Sarjana (Diploma ke atas)
5,67%
PENGANGGURAN 2,7%
SARJANA Diploma 39,66%
SD ke bawah
Total angkatan kerja
133,56 juta orang 11,73% BPS, Agustus 2019
Mayoritas
SMK
tenaga kerja
Pengangguran Terbuka
(BPS, Agustus 2019) berpendidikan
12
SD ke bawah
10,42
10
7,92
8 5,99 5,67 18,33%
6 4,75
4 2,41 SMA
2
0
≤SD SMP SMA SMK DIPLOMA SARJANA
17,88
Persentase
% SMP
Siap
kerja/Siap
Usaha Landasan
Proses Output
Pemikiran
• SN-DIKTI telah • Malakukan kajian ulang secara komprehensif Dokumen analisis dan output Analisa
menetapkan level KKNI terhadap kedalaman dan keluasan berupa dokumen Rancangan CPL
dari setiap PS-PTV yang penguasaan pengetahuan lulusan dari
Kajian diselenggarakan oleh deskripsi rancangan CPL yang dibandingkan
Level KKNI
Rancangan Banding PT yang dicirikan dengan deskripsi penguasaan pengetahuan
CPL Kurikulum dengan pernyataan sesuai dengan level KKNI pd SN-DIKTI
sikap dan ketrampilan • Melakukan kajian secara komprehensif
umum yang terhadap kemampuan kerja lulusan dari
merupakan turunan deskripsi CPL yang dibandingkan dengan
dari descriptor KKNI deskripsi ketrampilan kerja khusus yg sesuai
sebagaimana pada PP dengan level KKNI pada SN-DIKTI
n0.8 tahun 2012 • Melakukan kajian secara komprehensif
IPTEK terhadap deskripsi rancangan CPL yang
Terkini dibandingkan dengan deskripsi sikap dan
ketrampilan umum yang dituangkan dalam
lampiranSN-DIKTI

KKNI adalah kerangka penjejangan kualitas Sumber


kompetensi yang dapat • SKL yang dituangkan dalam SN-DIKTI dan lampirannya
menyandingkan,menyetarakan dan
mengintegrasikan antara bidang
Pendidikan,pelatihan serta pengalaman
kerja dalam rangka memberikan pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor (PP no.8 tahun
2012
Penyusunan CPL

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


Penyusunan CPL
dimulai dari
pertanyaan dasar
Struktur CPL

Sikap Pengetahuan Ketrampilan Khusus Ketrampilan umum


• perilaku benar dan berbudaya • Penguasaan • Kemampuan melakukan unjuk • Kemampuan melakukan unjuk kerja
sebagai hasil dari internalisasi konsep,teori,metoda dan/atau kerja dengan menggunakan dengan menggunakan
nilai dan norma yg tercermin falsafah bidang ilmu tertentu konsep,teori,metoda,bahan konsep,teori,metoda,bahan
dalam kehidupan spiritual dan secar sistematis yang diperoleh dan/atauinstrument yang dan/atauinstrument yang diperoleh
social melalui proses melalui penalaran dalam diperoleh melalui penalaran melalui penalaran dalam
pembelajaran,pengalaman kerja PBM,pengalaman kerja dalam PBM,pengalaman kerja PBM,pengalaman kerja
mahasiswa,penelitian dan PKM mahasiswa,penelitian dan/atau mahasiswa,penelitian dan/atau mahasiswa,penelitian dan/atau PKM
yang terkait pembelajaran PKM yang terkait pembelajaran PKM yang terkait pembelajaran yang terkait pembelajaran , sebagai
• Merujuk langsung pada lampiran • Ditetapkan berdasarkan sebagai kemampuan kerja khusus kemampuan kerja umum yang wajib
SNDIKTI keterkaitan dengan domain yang wajib dimiliki oleh setiap dimiliki oleh setiap lulusan dalam
• Tambahkan butir sikap khusus ketrampilan khusus lulusan sesuai dengan bidang rangka menjamin kesetaraan lulusan
penciri karakter lulusan keilmuan PS sesuai tingkat program dan jenis PT
• Dihasilkan dari tahap analisis • Merujuk langsung pada lampiran
konsideran SNDIKTI

32
Deskripsi Kualifikasi KKNI CPL dirumuskan oleh forum program studi
sejenis atau pengelola program studi
dlm hal tdk memiliki forum Prodi

Sukap & Penguasaan


Tata Nilai Pengetahuan

Manajerial & Penguasaan


Tanggung Jawab Pengetahuan

diusulkan kepada Direktur Jenderal


Pembelajaran dan Kemahasiswaan, kemudian
dikaji dan ditetapkan oleh Menteri sebagai
rujukan program studi sejenis
1.Tepat sasaran: statemen CPL harus menyatakan
secara tepat sasaran pada sikap,PP, kemampuan
KK dan kemampuan KU yang ditargetkan
2.Tepat lingkup badan pengetahuan yang dicakup:
CARA statemen CPL harus menyatakan secara tepat
cakupan pengetahuan dan posisi pengetahuan
MENDISKRIPSIKAN tersebut didalam konstelasi rumpun ilmunya
CPL DENGAN 3.Terukur: kecuali untuk SIKAP yang
ketercapaiannya bisa diukur atau dinilai sebagai
BENAR satu kesatuan atau perbagaian dengan assemen
penilaian, maka penguasaan pengetahuan,
kemampuan KK dan kemampuan KU yang
ditargetkan harus terukur
Terukur: kecuali untuk SIKAP yang ketercapaiannya bisa diukur
atau dinilai sebagai satu kesatuan atau perbagaian dengan
assemen penilaian, maka penguasaan pengetahuan,
kemampuan KK dan kemampuan KU yang ditargetkan harus
terukur
a.Batasan kedalaman, keluasan dari pengetahuan yang harus
CARA dikuasai dengan jelas, sebagaimana dinyatakan ole KKNI dan
dioperasionalkan dalam Standar Isi SN-Diksi.
MENDISKRIP Karena pengetahuan itu sangat luas dan dalam, maka,
rumusan CPL dalam ranah Penguasaan Pengetahuan harus
SIKAN CPL sesuai dengan level kedalaman dan keluasan pengetahuan it
sendiri.
DENGAN 1) Seorang yang ditargetkan lulus dari program Diploma Dua
wajib menguasai konsep umum, pengetahuan operasional
BENAR lengkap, untuk menangani pekerjaan yang spesifik.
Lulusan program in tidak didesain untuk menguasai teori
tertentu, yang sesungguhnya ada pada Magister Terapan.
2) Sebaliknya, seseorang yang ditargetkan lulus dari
program Magister Terapan, wajib menguasai semua
pengetahuan pada Level 1 sampai Level 8
b) Penggunaan metode, prosedur operasional baku, atau peryataan lain
yang men pengukuran kemampuan kerja spesifik, wajib dinyatakan
dalam CPL.
1) Seorang yang ditargetkan lulus dari program Sarjana Terapan
harus mampu menganalis masalah dan akar masalahnya,
mengusulkan alternatif solusi dengan memanfaatkan

CARA IPTEKS sesuai dengan keahliannya.


2) Seorang lulusan Sarjana Terapan, secara rata-rata tidak didesain
untuk menyelesaikan masalah teknologi baru atau yang akan
MENDISKRIP dikembangkan, namun harus mampu menemukan akar
masalah pada operasional teknologi tertentu dan mencarikan

SIKAN CPL alternatif solusi dari berbagai solusi yang sudah pernah
dilakukan.
c) Setiap Keterampilan Khusus wajib ditunjang ole Pengetahuan yang
DENGAN relevan dan tepat dalam kedalaman maupun keluasannya.
1) Bilamana ada KK yang dinyatakan tanpa ditunjang ole pengetahuan

BENAR yang memadai, maka pembelajar akan mampu melaksanakan tugas


(how to) tapa memahami mengapa (why) metode penelesaian itu
dipilih.
2) Tanpa ditunjang pengetahuan yang sesuai, maka pembelajar tidak
akan mampu melakukan modifikasi terhadap metode tau prosedur
penyelesaian masalah yang tidak optimal.
3) Bilamana pengetahuan diberikan berlebih tapa menghasilkan KK yang
ditargetkan maka proses pembelajaran henjadi tidak erisien dan tidak
effisien
1.Jelas artinya bahasa yang digunakan harus mudah dipahami ,jangan
menggunakan bahasa-bahasa yang tidak dimengerti ole orang
awam, masyarakat / industri pengguna, dan calon mahasiswa
2.Tegas artinya tidak menggunakan kalimat yang mengawang-awang
dan tidak terukur
• limitation must be clear and sharp, artinya saat lulus

CARA mahasiswa dipastikan mampu melakukan dan tidak


melampaui kemampuan program diatasnya
3.Spesifik artinya batasan harus jelas dan tegas menunjukkan
MENDISKRIP kemampuan tap jenjang pendidikan
• saat lulus (menyelesaikan program pendidikannya)

SIKAN CPL mahasiswa mampu apa/memiliki kompetensi kerja apa ?


Bukan setelah 3-5 tahun bekerja!
4.Tepat artinya menggunakan acuan mutu yang digunakan saat in di
DENGAN wilayah kerjanya
• Jenis PT vokasi = aturan, standar, referensi yang tepat dan

BENAR terkini
• Jenis PT akademik = batasan harus tepat, karena sifatnya
yang okupansi dengan spectrum lebih luas
5. CPL adalah embrio dari kurikulum maka Rumusan CPL harus jelas,
tegas, bernas, terukur, tidak multitafsir, dipastikan terpenuhi di akhir
masa studi (jaminan mutu dari penelenggara pendidikan)
Menentukan Ketrampilan Khusus
Perhatikan dalam merancang butir CPL Keterampilan Khusus

Level Gradasi Kemampuan Kerja dalam deskripsi KKNI Kesetaraan


9 Pendalaman dan Perluasan IPTEKS, riset multi-transdisiplin S3
8 Mengembangkan IPTEKS melalui riset inter/multi disiplin, inovasi, teruji. S2
Mengelola sumber daya, menerapkan, minimal setara standar profesi,
7 Profesi
mengevaluasi, pengembangan strategis organisasi.
Mengaplikasikan, mengkaji, membuat desain, memanfaatkan
6 S1/D4
IPTEKS, menyelesaikan masalah.
5 Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih berbagai metode D3
Menyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik, memilih metode
4 D2
baku
3 Melaksanakan serangkaian tugas spesifik, D1
2 Melaksanakan satu tugas spesifik SMU
Melaksanakan tugas sederhana, terbatas, bersifat rutin, dibawah pengawasan
1
langsung
Penyuluh/Pembudidaya Perikanan Bagaimana
Merancang butir CPL Keterampilan Khusus
Kompetensi Kerja Spesifik/ Hard skills:
1. menghasilkan benih berkualitas dan kuantitas yang cukup
2. melakukan budidaya hewan air
3. menguji, menganalisis dan mengelola kualitas air

Butir 4. mengelola kualitas air sesai dengan standar mutu air budidaya
menggunakan hasil analisis kualitas air

Keterampilan 5. membuat atau memproduksi pakan ikan


6. mengelola pemberian pakan ikan

Khusus? 7. mengobati ikan sesuai SOP


8. melakukan penanganan pascapanen produk perikanan
9. menyelesaikan masalah perikanan
10. menerapkan K3 dalam usaha perikanan
Keterampilan Lunak/Soft Skills:
1. melakukan komunikasi yang baik dan benar
Kompetensi Kerja Spesifik/ Hard skills:
1. menghasilkan benih berkualitas dan kuantitas yang
cukup
2. melakukan budidaya hewan air
Contoh Proses 3. menguji, menganalisis dan mengelola kualitas air
Menyusun Kalimat 4. mengelola kualitas air sesai dengan standar mutu air
budidaya menggunakan hasil analisis kualitas air
Domain 5. membuat atau memproduksi pakan ikan
Keterampilan 6. mengelola pemberian pakan ikan
7. mengobati ikan sesuai SOP
Khusus 8. melakukan penanganan pascapanen produk
perikanan
Program Diploma 3 9. menyelesaikan masalah perikanan
10. menerapkan K3 dalam usaha perikanan
Keterampilan Lunak/Soft Skills:
1. melakukan komunikasi yang baik dan benar
Contoh Proses Menyusun Kalimat Domain Keterampilan Khusus
Program Diploma 3

menghasilkan benih berkualitas dan kuantitas yang cukup

metode
menghasilkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas benih
pembenihan

alami, semi buatan dan buatan standar mutu benih

penerapan program seleksi, hibridisasi, atau aplikasi bioteknologi

pengembangan budidaya perikanan secara intensif

mampu menghasilkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas benih dengan menggunakan metode
pembenihan secara alami, semi buatan dan buatan, sesuai standar mutu benih melalui penerapan program seleksi,
hibridisasi, atau aplikasi bioteknologi dalam pengembangan budidaya perikanan secara intensif
Contoh Proses Menyusun Kalimat Domain Keterampilan Khusus
Program Diploma 3
mampu menghasilkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas
benih dengan menggunakan metode pembenihan secara alami,
semi buatan dan buatan, sesuai standar mutu benih melalui
penerapan program seleksi, hibridisasi, atau aplikasi bioteknologi
dalam pengembangan budidaya perikanan secara intensif

PEMERIKSAAN (i):
1.Tepat sasaran: kalimat CPL harus menyatakan secara tepat sasaran sikap; penguasaan
pengetahuan, kemampuan kerja khusus, dan kemampuan kerja umum yang ditargetkan;
2.Tepat lingkup badan pengetahuan yang dicakup: kalimat CPL harus menyatakan secara tepat
cakupan pengetahuan dan posisi pengetahuan tersebut di dalam konstelasi rumpun ilmunya; dan
3.Terukur: kecuali untuk SIKAP yang ketercapaiannya bisa diases atau dinilai sebagai satu
kesatuan atau per bagian dengan asesmen penilaian, maka penguasaan pengetahuan,
kemampuan kerja khusus, dan kemampuan kerja umum yang ditargetkan harus terukur.
Contoh Proses Menyusun Kalimat Domain Keterampilan Khusus
Program Diploma 3
mampu menghasilkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas benih dengan
menggunakan metode pembenihan secara alami, semi buatan dan buatan, sesuai
standar mutu benih melalui penerapan program seleksi, hibridisasi, atau aplikasi
bioteknologi dalam pengembangan budidaya perikanan secara intensif

PEMERIKSAAN ( i):
1. Jelas artinya bahasa yang digunakan harus mudah dipahami
2. Tegas artinya tidak menggunakan kalimat yang mengawang-awang dan tidak
terukur
3. Spesifik artinya batasan harus jelas dan tegas menunjukkan kemampuan tap
jenjang pendidikan
4. Tepat artinya menggunakan acuan mutu yang digunakan saat ini di wilayah kerjanya
• Jenis PT vokasi = standard I codes / referensi yang tepat dan terkini
5. CPL adalah embrio dari kurikulum maka Rumusan CPL harus jelas, tegas, bernas,
terukur,
Contoh BENAR CPL Domain Keterampilan Khusus
Program Diploma 3 Program Studi Budidaya Ikan
1.mampu menghasilkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas benih dengan menggunakan metode pembenihar APTV_Deta
Pr. semi buatan dan buatan, sesuai standar mutu benih melalui penerapan program seleksi, hibridisasi, atau aplikasi bioteknologi
dalam pengembangan budidaya perikanan secara intensif;
2.mampu melakukan pemuliaan minimal satu jenis hewan air: ikan, dang atau kekerangan menggunakan aplikasi bioteknologi;
3.mampu melakukan budidaya minimal tiga jenis hewan air secara intensif dan ramah lingkungan merujuk pada standar Hazard
Analysis Critical Control Point (HACCP);
4.mampu melakukan pengujian dan analisis kualitas air perairan sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku;
5.mampu mengelola kualitas air sesuai dengan standar mutu air budidaya menggunakan hasil analisis kualitas air;
6.mampu membuat pakan ikan sesuai dengan karakteristik dan kebiasaan makan dari ikan yang memenuhi syarat kualitas nutrisi
dan masa kedaluwarsa efektif;
7.mampu mengkultur dan memproduksi pakan alami menggunakan metode kultur massal (isolat bakteri) yang memenuhi syarat
kualitas nutrisi dan masa kedaluwarsa efektif;
8.mampu mengelola pemberian pakan ikan buatan dan alami sesuai dengan karakteristik dan kebiasaan makan dari ikan;
9.mampu menekan tingkat virulensi biota budidaya ikan mencakup kemampuan mencegah serangan hama, mengindentifikasi,
melakukan pengobatan, dan pasca pengobatan penyakit yang disebabkan ole parasit dan mikro organisme pathogen berdasarkan
Prosedur Operasional Baku (POB) yang berlaku;
10.mampu melakukan penanganan pascapanen produk perikanan dengan menggunakan teknik penyimpanan segar/beku hingga
pengolahan primer produk perikanan yang memenuhi standar mutu panga merujuk pada standar Hazard Analysis Critical Control
Point (HACCP);
11.mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah perikanan (fish culture) yang terdefinisi dengan jelas menggunakan
analisis data yang relevan dan referensi serta memilih metode dengan memerhatikan faktor ekonomi dan kelestarian lingkungan;
12.mampu menerapkan prinsip Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) dalam bidang perikanan; dan
13.mampu melakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan rekan kerja.
Penguasaan
Pengetahuan
RPS MK BK PP Sikap

Diasumsikan, apabila RPS semua mata kuliah mencapai


targetnya, maka penguasaan pengetahuan pada CPL
dicapai

KK KU

Diasumsikan, apabila deskripsi penguasaan pengetahuan pada


CPL dicapai, maka ranah Keterampilan Khusus akan secara
langsung dicapai, sedangkan ranah Sikap dan Keterampilan
Umum juga diperoleh secara tidak langsung
Contoh Hubungan antara Domain KK dengan Domain PP

Setiap butir KK wajib ditunjang ole butir P yang tepat dan relevan dalam keluasan dan kedalaman Jika butir KK tapa ditunjang oleh
butir P, maka:
1. pembelajar akan mampu melaksanakan tugas (how to) tanpa menguasai mengapa (why\ metode tersebut dipilih untuk
menyelesaikan permasalahan
2. Pembelajar tidak akan mampu melakukan modifikasi terhadap metode/prosedur penelesaian masalah
3. Bila butir P diberikan secara berlebih tapa menghasilkan KK yang ditargetkan, maka proses pembelajaran menjadi tidak efisien
dan tidak efektif
Simpulan + dalam penyusunan CPL, kedua domain KK dan P harus diperiksa keterkaitannya (lihat matrik diatas),
1.Pastikan untuk butir penguasaan pengetahuan, harus benar-
benar ada teorinya. Wajib mencari teori tersebut secara runt
dan dipastikan merupakan teori yang berlaku;
2.Awali kalimat dengan kata "menguasai";
3.Perhatikan benar-benar batasan antara jenjang KKNI;
Penyusunan CPL 4.Penguasaan pengetahuan harus dipastikan benar dan tegas

Domain antara "keluasan dan kedalaman";


5.Pada butir Penguasaan Pengetahuan, wajib menetapkan
Pengetahuan wajib kedalaman yang menjadi predikat di belakang kalimat, apakah
"secara umum" atau "secara mendalam" -' sesuai Program
memperhatikan: PTV;
6.Tidak diperkenankan menulis : .. tentang....
Contoh: menguasai konsep teoretis tentang (Ini tidak boleh)!
7.Tidak bisa menuliskan :
• Konsep dan teori ..............
• Konsep teoretis teknologi
8.Tidak dapat menuliskan "Rekayasa dan Manajemen" dalam
satu butir CP , sebab harus dimaknai arti dari Rekayasa dan
Manajemen it secara tepat (perlu penguasaan rekayasa dahulu
baru dapat mengelola).

49
Perhatikan dalam merumuskan CPL Pengetahuan
GRADASI PENGETAHUAN Kesetaraan
Level
yang harus dikuasai dalam deskripsi KKNI
9 Falsafah S3
8 Teori S2
7 Teori dan teori aplikasi Profesi
konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara mum dan konsep teoritis
6 S1/D4
bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam.
5 konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum D3
4 prinsip dasar bidang keahlian tertentu D2
3 pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep umum D1
pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja yang
2 SMU
spesifik
1 pengetahuan faktual
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai