PENDIDIKAN TINGGI
VOKASI DIKAITKAN
DENGAN KEBIJAKAN
“MERDEKA BELAJAR – KAMPUS
MERDEKA”
Menciptakan kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa.
Sumber: Bappenas RI, 2021
GELOMBANG PERUBAHAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0
MUNCUL PEKERJAAN
DIPERLUKAN CARA KERJA
BARUYANG MEMERLUKAN BARU (ALIHTEKNOLOGI)
KETERAMPILAN PADA SEMUA JENIS
KETERAMPILAN BARU
PEKERJAAN (RELEARN)
(LEARN)
“Kebijakan Pemerintahharus
Arahan Presiden
“Potong semua regulasi
“Prioritaskan kondusif untukmenggerakkan yang menghambat
Percepatan
PendidikanKarakter sektor swasta agar PembangunanSDM
terobasandanpeningkatan
dan Pengamalan meningkatkan investasi di investasi” Unggul2020-2024
Pancasila” sektor pendidikan”
PEMBERDAYAAN PENCIPTAAN
TEKNOLOGI LAPANGANKERJA
“PendidikanTinggi
,Pendidikan Kejuruan,SMKdi
“Memperkuat teknologi “Semua Kegiatanpemerintah
sebagai alatpemerataan.
Daerah-Daerah,
berorientasi pada penciptaan
Baik daerahterpencil
dihubungkandengan
lapangan kerja. Utamakan industri-industriagar
maupun kota besar pendekatan pendidikan da n
mendapatkankesempatan pelatihanvokasi yang barudan
lulusannya sesuai
dan dukungan yangsama inovatif” dengan kebutuhan,dan
untukpembelajaran” siap untuk hal-hal yang 2
baru”
Visi Kampus Merdeka Vokasi
Terintegrasinya pendidikan tinggi vokasi dengan dunia kerja
demi menghasilkan lulusan kompeten, produktif dan kompetitif.
BELAJAR BEKERJA
Akademi
Akademi Komunitas
SN-Dikti
Permendikbud
No. 3 Tahun 2020
8+i
guru/dosen/instruktur)
dunia kerja
i Berbagai kemungkinan kerja sama yang dapat dilakukan dengan dunia kerja, antara lain:
✔ → Beasiswa dan/atau ikatan dinas
✔ → Donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, atau dalam bentuk lainnya
✔ Dan lainsebagainya
Pelaksanaan “Link and Match 8 + i” pendidikan tinggi vokasi juga membantu pencapaian “IKU PT” Sumber : Wikan S., 2021
TUJUAN MBKM
a) meraih capaian
pembelajaran lulusan
dengan kompetensi
tambahan baik soft skills &
hard skills sesuai dg
kebutuhan perkembangan
zaman;
b) internalisasi sikap
profesional dan budaya
kerja yang sesuai, serta
diperlukan bagi dunia usaha
dan/atau dunia industri
sehingga terjadi link and
match;dan
c) menyiapkan lulusan sebagai
pemimpin masa depan
bangsa yang unggul dan
berkepribadian.
TEACH A COURSE
Sumber: Buku Panduan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, Kemendikbud, 2020
(Sumber: KepmenDikbud no.3/M/2021: IKU)
DAPAT dilaksanakan
❶ ❷
144
sks
4-11 smt 1 smt ≤ 2 smt
≥144 sks Mengikuti (14
Seluruh Proses ( ≥ 84 sks ) ( 20 sks ) ( ≤ 40 sks ) smt)
Pembelajaran di PRODI Di dlm PRODI & PT 1. Di luar PRODI
2. Prodi yg sama, PT
& PT nya sendiri Sama & PT Sama
berbeda;
3. Prodi berbeda, PT
berbeda; dan/atau
4. BKP-MBKM di Luar
6
Kampus Merdeka, Merdeka Belajar
Dengan kata lain sks yang wajib diambil di prodi asal adalah sebanyak
5 semester dari total semester yang harus dijalankan (tidak berlaku
untuk prodi Kesehatan1)
Dosen sebagai PENGGERAK
Perubahan definisi sks: Dosen memfasilitasi pembelajaran
Setiap sks diartikan sebagai “jam kegiatan”, bukan “jam belajar”.
mahasiswanya secara independen.
Definisi “kegiatan”: Belajar di kelas, praktik kerja (magang),
pertukaran pelajar, proyek di desa, wirausaha, riset, studi independen,
dan kegiatan mengajar di daerah terpencil. Semua jenis kegiatan Gunakan bentuk-bentuk non-kuliah:
terpilih harus dibimbing seorang dosen (dosen ditentukan oleh PT)
magang, KKN, menghadirkan praktisi
Daftar “kegiatan” yang dapat diambil oleh mahasiswa (dalam 3
semester diatas) dapat dipilih dari: (a) program yang ditentukan (dosen dari industri; bila perlu di RPL-kan),
pemerintah, (b) program yang disetujui oleh rektor project melibatkan mahasiswa.
Perguruan tinggi diharapkan untuk mengembangkan dan memfasilitasi pelaksanaan program Merdeka Belajar dengan
membuat panduan akademik. Program-program yang dilaksanakan hendaknya disusun dan disepakati bersama antara
perguruan tinggi dengan mitra. Program Merdeka Belajar dapat berupa program nasional yang telah disiapkan oleh
Kementerian maupun program yang disiapkan oleh perguruan tinggi yang didaftarkan pada Pangkalan Data Pendidikan
Tinggi.
Mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi luar negeri maupun Nilai dan sks yang diambil di PT luar akan disetarakan
4 Pertukaran pelajar dalam negeri, berdasarkan perjanjian kerjasama yang sudah diadakan oleh PT masing-masing
Pemerintah
Kegiatan riset akademik, baik sains maupun sosial humaniora, yang
5 Penelitian / riset dilakukan di bawah pengawasan dosen atau peneliti Dapat dilakukan untuk lembaga riset seperti LIPI / BRIN
Kegiatan sosial untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang Contoh organisasi formal yang dapat disetujui Rektor:
8 Proyek kemanusiaan disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri Palang Merah Indonesia, Mercy Corps, dan lain-lain
Catatan:
Semua kegiatan wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
Kegiatan yang berada di luar Perguruan Tinggi asal (misalnya magang atau proyek di desa) dapat diambil sebanyak dua semester atau setara dengan 40sks
28
DOKUMEN KURIKULUM LENGKAP
1. Identitas Program Studi - Menuliskan identitas Program Studi meliputi: Nama Perguruan Tinggi, Fakultas,
Prodi, Akreditasi, Jenjang Pendidikan, Gelar Lulusan, Visi dan Misi.
2. Evaluasi Kurikulum & Tracer Study – Menjelaskan pelaksanaan kurikulum yang telah dan sedang berjalan,
dengan menyajikan hasil evaluasi kurikulum. Analisis kebutuhan berdasarkan kebutuhan pemangku kepentingan
dari hasil tracer study.
3. Landasan Perancangan & Pengembangan Kurikulum: landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan
psikologis, landasan yuridis, dll.
4. Rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan
(CPL) – CPL terdiri dari aspek: Sikap, Pengetahuan, Ketrampilan umum, dan ketrampilan khusus yang dirumus-
kan berdasarkan SN-Dikti dan deskriptor KKNI sesuai dengan jenjang nya.
5. Penetapan Bahan Kajian – Berdasarkan CPL dan/atau menggunakan Body of Knowledge suatu Program
Studi, yang kemudian digunakan untuk pembentukan mata kuliah.
6. Pembentukan Mata Kuliah (MK) dan penentuan bobot sks – Menjelaskan mekanisme pembentukan
mata kuliah berdasarkan CPL (beserta turunannya di level MK) dan bahan kajian, serta penetapan bobot sks
nya.
7. Matrik distribusi mata kuliah (MK)- Menggambarkan organisasi mata kuliah atau peta penempatan mata
kuliah secara logis dan sistematis sesuai dengan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi. Distribusi mata
kuliah disusun dalam rangkaian semester selama masa studi lulusan Program Studi.
8. Rancangan Kurikulum Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka
9. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) – RPS disusun dari hasil rancangan pembelajaran, dituliskan
lengkap untuk semua mata kuliah pada Program Studi, dan perangkat pembelajaran yang menyertainya
(Rencana Tugas, Instrumen Penilaian dalam bentuk Rubrik dan atau Portofolio, Bahan Ajar, dll.).
Prinsip Menghitung Konversi Nilai & Bobot sks
Acuan konversi nilai & bobot sks Kegiatan Pembelajaran thd MK:
Pasal 16:
(1) Beban belajar mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf d, dinyatakan dalam besaran Satuan Kredit Semester.
(2) Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah
semester dan ujian akhir semester.
(3) Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan Perguruan Tinggi dapat menyelenggarakan semester antara.
(4) dst
• Penyusunan kurikulum pada dasarnya adalah menjadi otonomi perguruan tinggi vokasi dengan
mengimplementasikan kebijakan MBKM sehingga penyusunan kurikulum diserahkan sepenuhnya
pada kebijakan perguruan tinggi vokasi dengan tetap memperhatikan bahwa paling sedikit 4
semester pertama semua pembelajaran dilakukan di dalam program studi pada perguruan tinggi
yang sama.
• Selain itu khusus untuk mata kuliah MKWU (Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa
Indonesia) tidak dapat dijadikan sebagai mata kuliah MBKM, sisanya baru diperbolehkan
menggunakan MBKM
Bobot SKS, Kesetaraan dan Penilaiannya
Fokus dari program MB-KM adalah pada Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
Kompetensi
1. Pertukaran mahasiswa Free Form tambahan:
2. Magang/Praktik Kerja 20 SKS
Hard skills
3. Mengajar di Sekolah Soft skills
4. Penelitian/Riset
5. Proyek Kemanusiaan
6. Kegiatan Wirausaha Structured form Penyetaraan
20 SKS
7. Studi/Proyek
Independen
8. Membangun
Hybrid form Penyetaraan
Desa/KKNT
20 SKS
Kompetensi
tambahan:
Hard skills
Soft skills
Buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kemdikbud)
Kesetaraan
Bentuk Free Form:
Kegiatan MBKM selama 6 bulan disetarakan
dengan 20 SKS tanpa penyetaraan dengan mata
kuliah. Jumlah tersebut dinyatakan dalam bentuk
kompetensi yang diperoleh oleh mahasiswa
selama mengikuti program tersebut, baik dalam
hard skills maupun soft skills sesuai dengan
capaian pembelajaran yang direncanakan.
• Penyusunan kurikulum pada dasarnya adalah menjadi otonomi perguruan tinggi vokasi dengan
mengimplementasikan kebijakan MBKM sehingga penyusunan kurikulum diserahkan sepenuhnya
pada kebijakan perguruan tinggi vokasi dengan tetap memperhatikan bahwa paling sedikit 4
semester pertama semua pembelajaran dilakukan di dalam program studi pada perguruan tinggi
yang sama.
• Selain itu khusus untuk mata kuliah MKWU (Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa
Indonesia) tidak dapat dijadikan sebagai mata kuliah MBKM, sisanya baru diperbolehkan
menggunakan MBKM
Contoh Alternatif Implementasi MBKM
Image: shutterstock.com
Terima Kasih
47