Anda di halaman 1dari 13

1.

Bagaimana pandangan Anda mengenai peranan manajemen pendidikan kejuruan


sekarang ini, Apabila dikaitkan dengan perkembangan teori ruang lingkup
manajemen pendidikan ?

- Perencanaan Kurikulum:
Peran Manajemen: Mengembangkan dan merancang kurikulum yang relevan
dengan tuntutan industri dan kebutuhan pasar kerja.

- Pengelolaan Sumber Daya:


Peran Manajemen: Mengelola sumber daya manusia, finansial, dan fisik secara
efisien untuk mendukung kegiatan pendidikan.

- Pengembangan Staf dan Guru:


Peran Manajemen: Melakukan pelatihan dan pengembangan staf serta guru
untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam memberikan pendidikan
kejuruan berkualitas.

- Evaluasi dan Peningkatan Kualitas:


Peran Manajemen: Menilai efektivitas program pendidikan, mengidentifikasi
area yang perlu diperbaiki, dan menerapkan perubahan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.

- Kolaborasi dengan Industri:


Peran Manajemen: Membangun kemitraan dengan industri untuk memastikan
relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.

2. Kurikulum SMK yang diberlakukan saat ini dinilai masih kurang selaras dengan
kompetensi sesuai pengguna lulusan (link and match) sehingga lulusannya belum
mampu memenuhi tuntutan dunia kerja, dunia industry dan dunia usaha. Jelaskan
bagaimana menurut argument Anda menyikapi permasalahan tersebut?

- Analisis Kebutuhan Pasar Kerja:


Melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan pasar kerja, dunia
industri, dan dunia usaha.
- Kolaborasi dengan Industri:
Membangun kemitraan dan kolaborasi yang erat dengan pihak industri dan
perusahaan.
- Pengintegrasian Teknologi dan Inovasi:
Menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan teknologi terkini dan
inovasi dalam industri.
- Program Magang dan Praktik Kerja:
Menyediakan program magang dan praktik kerja sebagai bagian integral
dari kurikulum.
- Penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi:

1
Meninjau kembali dan menyempurnakan kurikulum SMK agar lebih
berorientasi pada pengembangan kompetensi yang diperlukan oleh dunia
kerja.
- Pelatihan Dosen dan Guru:
Memberikan pelatihan kepada dosen dan guru agar mereka dapat mengikuti
perkembangan terbaru dalam industri dan teknologi.
- Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan:
Melakukan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan terhadap efektivitas
kurikulum. Pemberdayaan Siswa untuk Soft Skills:
Mengintegrasikan pengembangan keterampilan lunak (soft skills) seperti
komunikasi, kerjasama, dan pemecahan masalah dalam kurikulum.

3. Berikan penjelasan secara deskriptif mengenai program SMK-PK yang ada di


Indonesia saat ini?
- Tujuan:
Mempersiapkan siswa SMK dengan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh dunia kerja.

- Program Keahlian:
Contoh program keahlian melibatkan bidang seperti teknologi informasi,
pariwisata, otomotif, teknik mesin, keperawatan, dan lainnya.

- Kerjasama dengan Industri:


Program ini umumnya melibatkan kerjasama erat antara sekolah dengan
perusahaan atau industri terkait. Kerjasama ini bertujuan untuk memastikan
bahwa kurikulum mencerminkan kebutuhan aktual dunia kerja.

- Pendekatan Praktis:
Pembelajaran diarahkan pada pendekatan praktis. Siswa tidak hanya
mempelajari teori tetapi juga diberikan kesempatan untuk mengasah
keterampilan praktis melalui proyek-proyek, simulasi, dan magang di dunia
industri.

- Pengembangan Keterampilan Soft Skills:


Selain keterampilan teknis, program ini juga menekankan pengembangan
keterampilan lunak atau soft skills, seperti kemampuan komunikasi,
kerjasama tim, dan inisiatif pribadi.

- Sertifikasi Kompetensi:
Siswa yang menyelesaikan program ini dan memenuhi standar tertentu dapat
menerima sertifikasi kompetensi.

- Pendampingan dan Bimbingan:

2
Program ini dapat mencakup sistem pendampingan dan bimbingan siswa
untuk membantu mereka memahami perjalanan karier, merencanakan masa
depan, dan mengembangkan potensi penuh mereka.

- Kesiapan untuk Dunia Kerja:


Fokus utama program ini adalah mempersiapkan siswa untuk memasuki
dunia kerja setelah lulus.

4. Kemukakan pendapat Anda mengenai TEFA yang ada di SMK? Serta berikan
penjelasan mengenai tujuan, prinsip-prinsp kerja sama serta manfaat bagi peserta
didik, guru, dan SMK?
1. Tujuan:
- Peningkatan Keterampilan:
 Menghasilkan lulusan SMK yang memiliki keterampilan dan pengetahuan
sesuai dengan tuntutan pasar kerja.
- Relevansi dengan Industri:
 Menyesuaikan kurikulum dan program pendidikan dengan kebutuhan
aktual industri dan dunia usaha.
- Peningkatan Daya Saing:
 Meningkatkan daya saing lulusan SMK di pasar kerja dengan memberikan
keterampilan yang sesuai dengan perkembangan industri.
2. Prinsip-Prinsip Kerja Sama:
- Kerjasama dengan Industri:
 Melibatkan perusahaan dan industri dalam perencanaan kurikulum dan
program pelatihan untuk memastikan relevansi dengan kebutuhan industri.
- Pendekatan Praktis:
 Mengutamakan pembelajaran praktis dan pengalaman lapangan untuk
membekali siswa dengan keterampilan yang dapat diterapkan di dunia
kerja.
- Pemberdayaan Guru:
 Memberdayakan guru dengan pelatihan dan dukungan untuk memastikan
mereka memiliki pengetahuan terkini dan keterampilan yang sesuai dengan
perkembangan industri.
3. Manfaat bagi Peserta Didik, Guru, dan SMK:
- Peserta Didik:
 Memperoleh keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan
industri.
 Meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan atau memulai
bisnis sendiri setelah lulus.
 Pengalaman lapangan dapat membantu memahami dunia kerja secara
nyata.
- Guru:
 Memperoleh pelatihan dan dukungan untuk meningkatkan kompetensi
dan keterampilan mengajar.

3
 Terlibat langsung dalam pengembangan kurikulum yang relevan dengan
kebutuhan industri.
- SMK:
 Meningkatkan reputasi dan daya tarik sekolah di mata siswa dan
industri.
 Berpotensi meningkatkan tingkat kelulusan dan kesuksesan karir alumni.
 Mendukung pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai
dengan perkembangan industri.

5. Permasalahan masih kurangnya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan,


kurangnya fasilitas uji kompetensi dan fasilitas sertifikat SMK. Jelaskan bagaimana
menurut argumen Anda menyikapi permasalahan tersebut?

- Pentingnya Fasilitas Pendidikan yang Memadai:


Fasilitas sarana dan prasarana pendidikan yang memadai adalah landasan
untuk memberikan pendidikan berkualitas. Lingkungan belajar yang baik
dapat meningkatkan motivasi siswa dan mendukung proses pembelajaran
yang efektif.

- Dampak Kurangnya Fasilitas pada Kualitas Pendidikan:


Kurangnya fasilitas dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan.
Kelas yang penuh sesak, kurangnya peralatan, dan fasilitas yang tidak
memadai dapat menghambat proses belajar mengajar, sehingga
memengaruhi pencapaian akademis siswa.

- Pentingnya Uji Kompetensi dan Sertifikat:


Fasilitas uji kompetensi dan pemberian sertifikat sangat penting untuk
menilai dan mengakui pencapaian siswa. Sertifikat yang diberikan setelah
uji kompetensi yang baik dapat meningkatkan nilai lulusan dan membantu
siswa memasuki dunia kerja dengan lebih siap.

- Keterkaitan dengan Kesempatan Kerja:


Kurangnya fasilitas uji kompetensi dan sertifikat dapat membatasi
kesempatan kerja bagi lulusan SMK. Banyak industri dan perusahaan
memerlukan bukti keterampilan yang konkret, dan fasilitas uji kompetensi
dapat membantu membuktikan kualifikasi siswa.

- Peran Masyarakat dan Pemerintah:


Dalam menyikapi permasalahan ini, argumen dapat mencakup pentingnya
partisipasi masyarakat dan dukungan pemerintah. Masyarakat perlu
mendukung inisiatif perbaikan fasilitas pendidikan, dan pemerintah harus
berperan dalam menyediakan anggaran dan kebijakan yang mendukung
peningkatan ini.

4
- Investasi Jangka Panjang:
Menyikapi permasalahan ini memerlukan pandangan jangka panjang.
Investasi dalam fasilitas pendidikan dan uji kompetensi tidak hanya
berdampak pada saat ini tetapi juga membentuk dasar untuk generasi yang
akan datang.

- Mendorong Kreativitas dan Inovasi:


Fasilitas pendidikan yang memadai dapat mendorong kreativitas dan inovasi
di antara siswa. Pendidikan yang dilakukan di lingkungan yang mendukung
dapat merangsang minat dan bakat siswa, membantu mereka
mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk masa depan.

- Kesetaraan Akses Pendidikan:


Fasilitas yang kurang memadai dapat memperburuk ketidaksetaraan akses
pendidikan. Sebagian besar siswa harus memiliki akses yang setara terhadap
fasilitas dan uji kompetensi untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki
peluang yang sama untuk berkembang.

- Peran Sekolah sebagai Pusat Pendidikan:


Sekolah sebagai pusat pendidikan harus memiliki fasilitas yang mendukung
pengembangan holistik siswa, termasuk aspek akademis, keterampilan
praktis, dan persiapan untuk dunia kerja.

- Tantangan Global:
Di era globalisasi, persaingan di pasar kerja semakin ketat. Oleh karena itu,
meningkatkan fasilitas dan uji kompetensi di SMK juga dapat dihubungkan
dengan persiapan siswa menghadapi tantangan global.

6. Kuantitas lulusan SMK yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia industri cukup
tinggi disebabkan rendahnya kompetensi lulusan, ketidaksesuaian kompetensi yang
dilatih di SMK dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan
kurangnya kesiapan mental bekerja lulusan SMK. Jelaskan bagaimana menurut
argument Anda menyikapi permasalahan tersebut?

 Revaluasi Kurikulum:
Diperlukan revaluasi kurikulum SMK untuk memastikan bahwa kompetensi
yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan aktual dunia usaha dan industri.
Keterlibatan aktif dari pihak industri dalam perancangan kurikulum dapat
membantu menjembatani kesenjangan kompetensi.

5
 Kolaborasi dengan Industri:
Kolaborasi yang erat antara SMK dan perusahaan-perusahaan industri dapat
meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan tenaga kerja. Program magang,
kerja sama proyek, atau mentorship dari industri dapat memberikan pengalaman
praktis dan memastikan kesiapan lulusan menghadapi dunia kerja.

 Penekanan pada Keterampilan Praktis:


Fokus pada pengembangan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan
industri adalah kunci. SMK harus memberikan pelatihan yang mencakup
teknologi terkini dan keterampilan yang diperlukan secara praktis dalam
lingkungan kerja.

 Peningkatan Kesiapan Mental:


Selain keterampilan teknis, penting untuk meningkatkan kesiapan mental
lulusan. Ini mencakup kemampuan beradaptasi, kemauan untuk belajar,
kepemimpinan, serta keterampilan interpersonal yang diperlukan di tempat
kerja.

 Pemahaman Pasar Kerja:


Siswa harus diberikan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi pasar kerja
dan tren industri. Ini dapat membantu mereka membuat pilihan karir yang lebih
informasional dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

 Pemberdayaan Karir:
Program pembimbingan karir yang baik dapat membantu siswa memahami
peluang karir dan persiapan yang dibutuhkan. Ini mencakup informasi tentang
industri yang berkembang, tren pekerjaan, dan persyaratan keterampilan yang
diperlukan.

 Pelatihan Soft Skills:


Pemberian perhatian pada pengembangan soft skills seperti komunikasi, kerja
tim, dan kepemimpinan juga penting. Soft skills ini merupakan komponen
krusial dalam membangun kesiapan lulusan untuk bekerja.

 Peningkatan Sarana dan Prasarana:


Fasilitas dan lingkungan belajar di SMK perlu ditingkatkan untuk menciptakan
suasana yang mendukung perkembangan keterampilan praktis dan mental
lulusan.

 Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek:


Mengadopsi pendekatan pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan
pengalaman praktis yang lebih nyata dan meningkatkan kemampuan siswa
untuk memecahkan masalah yang dihadapi di dunia kerja.

6
 Evaluasi dan Umpan Balik Terus-Menerus:
Proses evaluasi dan umpan balik dari dunia industri harus menjadi bagian
integral dari pembelajaran di SMK. Ini memungkinkan penyempurnaan
berkelanjutan dalam kurikulum dan metode pengajaran.

7. Kurangnya jumlah guru produktif SMK dan kurangnya kualitas guru produktif
SMK serta tidak semua program studi yang ada di SMK ada calon gurunya di
Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK). Contoh Program Studi Animasi
yang ada di SMK di perguruan tinggi keguruan sampai saat ini belum ada program
studi Animasi, yang ada masih sangat umum, misalnya Pendidikan Teknologi
Informasi. Hal ini akan berimbas pada lulusan SMK yang dihasilkan. Jelaskan
bagaimana menurut argumen Anda menyikapi permasalahan tersebut?

- Peningkatan Program Studi di LPTK:


Perlu adanya insentif dan dorongan dari pemerintah kepada LPTK untuk
menambahkan program studi yang mencakup bidang-bidang keahlian
tertentu yang relevan dengan kebutuhan industri, seperti Animasi. Dengan
demikian, calon guru SMK dapat memiliki latar belakang pendidikan yang
lebih sesuai.

- Kolaborasi antara LPTK dan Industri:


Kolaborasi antara LPTK dan industri dapat membantu merancang kurikulum
yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, termasuk program studi
Animasi. Kerjasama ini dapat memastikan bahwa calon guru memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh dunia industri.

- Peningkatan Kualitas Pendidikan Guru:


Pemerintah dan LPTK perlu meningkatkan standar penerimaan dan kualitas
pendidikan guru. Program pelatihan dan pengembangan profesional yang
terus-menerus juga diperlukan untuk memastikan bahwa guru produktif
SMK memiliki pemahaman mendalam tentang bidang keahlian mereka.

- Pemberdayaan Guru Produktif yang Sudah Ada:


Selain merekrut guru baru, perlu diberikan dukungan dan pelatihan
tambahan kepada guru produktif yang sudah ada untuk meningkatkan
kualitas dan relevansi pembelajaran di SMK. Pemberdayaan guru yang
sudah berpengalaman dapat membantu menciptakan lingkungan
pembelajaran yang lebih dinamis.

- Peningkatan Kualifikasi Guru Produktif:


Mendorong guru produktif untuk meningkatkan kualifikasi mereka melalui
program pengembangan profesional, magang industri, atau pendidikan
lanjutan dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap perkembangan
terkini dalam bidang keahlian mereka.

7
- Peningkatan Akses ke Pendidikan Keguruan:
Membuat pendidikan keguruan lebih terjangkau dan dapat diakses oleh
calon guru di seluruh Indonesia dapat membantu mengatasi kurangnya
jumlah guru produktif. Ini dapat dilakukan melalui pemberian beasiswa,
pelatihan jarak jauh, atau program kemitraan antara LPTK dan institusi
pendidikan lain.

- Peningkatan Promosi Profesi Guru Produktif:


Peningkatan promosi dan apresiasi terhadap profesi guru produktif dapat
meningkatkan minat calon guru untuk memilih jalur pendidikan keguruan.
Ini dapat dilakukan melalui kampanye informasi dan peningkatan
kesejahteraan guru.

- Pengembangan Rencana Karir bagi Guru Produktif:


Menyediakan rencana karir yang jelas dan berkelanjutan bagi guru produktif
dapat menjadi insentif tambahan untuk memotivasi mereka mengembangkan
diri dan tetap terlibat dalam dunia pendidikan.

- Pengakuan Bidang Keahlian Spesifik:


Mendorong pengakuan bidang keahlian spesifik, seperti Animasi, dalam
program studi LPTK dapat membantu menciptakan sumber daya manusia
yang lebih terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri kreatif.

- Partisipasi Industri dalam Pengembangan Kurikulum:


Mengikutsertakan pihak industri dalam proses pengembangan kurikulum
dapat memastikan bahwa kurikulum mencerminkan perkembangan terbaru
di dunia industri dan menghasilkan lulusan yang lebih relevan.

8. Permasalahan masih kurangnya kerjasama perusahaan, lembaga pemerintah, dunia


usaha dan dunia industri dalam pelaksanaan pendidikan yaitu terjalinnya sinergi
antara SMK dengan industri. Ini terbukti dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) banyak karyawan, pegawai, dan staf perusahaan yang acuh tak acuh
terhadap siswa dalam pelaksanaan Prakerin bahkan terdapat beberapa perusahaan
besar yang menolak siswa Prakerin dengan alasan merepotkan. Faktor lain yang
menjadi masalah sering ada perlakuan yang tidak sama antar satu perusahaan
dengan lainnya terkait waktu Prakerin. Jelaskan bagaimana menurut argumen Anda
menyikapi permasalahan tersebut?

1. Advokasi dan Peningkatan Kesadaran:


Argumen: Perlunya kampanye advokasi untuk meningkatkan kesadaran
perusahaan, lembaga pemerintah, dan dunia industri tentang manfaat jangka
panjang dari keterlibatan aktif dalam pendidikan melalui Prakerin.

8
Tindakan: Mengadakan seminar, lokakarya, atau kampanye publik yang
memaparkan keuntungan bagi perusahaan dan masyarakat dalam mendukung
pendidikan melalui Prakerin.
2. Penyusunan Panduan Kerjasama:
Argumen: Perlu adanya panduan yang jelas dan standar untuk kerjasama
antara SMK dan industri agar tercipta keseragaman dalam pelaksanaan
Prakerin.
Tindakan: Lembaga pemerintah atau asosiasi industri dapat berperan dalam
menyusun panduan yang mengatur tentang prosedur, hak dan kewajiban, serta
manfaat bagi semua pihak.
3. Pelibatan Pihak Eksternal:
Argumen: Diperlukan keterlibatan pihak ketiga atau lembaga independen untuk
memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Prakerin di perusahaan.
Tindakan: Mendirikan badan atau komite independen yang memiliki
kewenangan untuk memastikan bahwa Prakerin dilaksanakan sesuai standar dan
memberikan insentif atau sertifikasi kepada perusahaan yang berpartisipasi
dengan baik.
4. Peningkatan Keterlibatan Guru Pembimbing:
Argumen: Guru pembimbing dari SMK perlu lebih aktif dalam memastikan
bahwa siswa yang menjalani Prakerin mendapatkan pengalaman yang
bermanfaat.
Tindakan: Pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi guru pembimbing agar
mampu menjalin kemitraan yang baik dengan perusahaan, memberikan
dukungan yang diperlukan kepada siswa, dan memastikan tujuan Prakerin
tercapai.
5. Kolaborasi Antara SMK dan Perusahaan:
Argumen: Pentingnya menciptakan hubungan yang berkelanjutan antara SMK
dan perusahaan untuk meningkatkan saling pengertian dan kepercayaan.
Tindakan: Mengadakan pertemuan rutin, forum diskusi, atau kegiatan
kolaboratif lainnya antara pihak SMK, perusahaan, dan lembaga pemerintah
untuk membahas isu-isu dan menemukan solusi bersama.
6. Pengembangan Program Incentive:
Argumen: Diperlukan insentif atau penghargaan bagi perusahaan yang
berpartisipasi aktif dalam Prakerin untuk mendorong lebih banyak keterlibatan.
Tindakan: Pemerintah atau lembaga-lembaga terkait dapat memberikan insentif
pajak, penghargaan, atau dukungan lainnya kepada perusahaan yang berhasil
membantu pembentukan tenaga kerja berkualitas melalui Prakerin.

9. Tuliskan serta berikan penjelasan secukupnya mengenai kompetensi Guru, Kepala


Sekolah, dan Pengawas?

 Kompetensi Guru:

9
- Kemampuan Mengajar: Guru perlu memiliki keahlian dalam menyampaikan
materi pelajaran secara efektif, mengelola kelas, dan menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif.
- Pemahaman Materi Pelajaran: Guru harus memahami dengan baik materi
yang diajarkannya dan mampu mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari
siswa.
- Kemampuan Berkomunikasi: Kemampuan berkomunikasi yang baik
membantu guru berinteraksi dengan siswa, orangtua, dan rekan kerja secara
efektif.

- Kemampuan Mengelola Kelas: Guru perlu memiliki keterampilan


manajemen kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang tertib dan
mendukung.
- Kemampuan Menganalisis dan Mengevaluasi: Guru harus dapat
menganalisis perkembangan siswa, menilai hasil belajar, dan menggunakan
data untuk meningkatkan metode pengajaran.

 Kompetensi Kepala Sekolah:

- Leadership: Kemampuan untuk memberikan visi, memotivasi staf, dan


mengarahkan seluruh lembaga menuju pencapaian tujuan pendidikan.
- Manajemen Sumber Daya: Kepala sekolah perlu mengelola sumber daya
manusia, finansial, dan fisik untuk memastikan efisiensi dan efektivitas
lembaga.
- Pengembangan Kurikulum: Kemampuan untuk memimpin pengembangan
dan implementasi kurikulum yang relevan dan sesuai dengan perkembangan
pendidikan.
- Hubungan Masyarakat: Kepala sekolah perlu menjalin hubungan yang baik
dengan orangtua, komunitas, dan pihak-pihak eksternal untuk mendukung
keberhasilan lembaga.
- Pemahaman Hukum dan Kebijakan Pendidikan: Mengetahui dan memahami
regulasi dan kebijakan pendidikan yang berlaku untuk memastikan
kepatuhan lembaga terhadap peraturan.

 Kompetensi Pengawas:

- Evaluasi Pengajaran: Kemampuan untuk mengevaluasi dan memberikan


umpan balik konstruktif kepada guru untuk meningkatkan kualitas
pengajaran.
- Pengembangan Profesional Guru: Mendukung pengembangan profesional
guru melalui pelatihan dan pembinaan.
- Analisis Data dan Penilaian Kinerja: Menggunakan data dan informasi
untuk menganalisis kinerja lembaga, mengidentifikasi area perbaikan, dan
membuat keputusan berdasarkan temuan tersebut.

10
- Komunikasi Efektif: Berkomunikasi dengan berbagai pemangku
kepentingan untuk memastikan pemahaman dan dukungan terhadap upaya
perbaikan.
- Pemahaman Kebijakan Pendidikan: Mengetahui dan memahami kebijakan
dan pedoman pendidikan untuk memastikan kepatuhan lembaga dengan
peraturan yang berlaku.

10. Pendirian SMK dinilai masih kurang memperhatikan dan tidak mementingkan
potensi, kebutuhan keterampilan dan kearifan lokal di daerah masing-masing.
Pendirian kompetensi keahlian SMK cenderung berdasarkan “TRENDY” saat ini
dan yakni zaman digital sehingga SMK Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan
Komunikasi menjamur pendiriannya karena diminati masyarakat daerah perkotaan
sampai daerah pedesaan yang menimbulkan ketidakrelevanan kompetensi lulusan
SMK dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri di
daerah. Sehingga banyak diantara lulusan yang tidak dibutuhkan, sedangkan lulusan
yang dibutuhkan daerah berkurang. Pada akhirnya, lulusan banyak yang
menganggur atau berpindah tempat mencari pekerjaan di kota lain dan hal ini akan
berkolaborasi pada tingkat urbanisasi yang tinggi. Jelaskan bagaimanakah menurut
argumen Anda menyikapi permasalahan tersebut?

 Kajian Kebutuhan Lokal:


Melakukan kajian mendalam terhadap kebutuhan tenaga kerja di daerah
setempat. Ini dapat melibatkan partisipasi aktif dari pemangku kepentingan
lokal, termasuk perusahaan, lembaga pemerintah, dan masyarakat.

 Penyusunan Kurikulum Berbasis Kebutuhan Lokal:


Menyesuaikan kurikulum SMK dengan hasil kajian kebutuhan lokal untuk
memastikan bahwa kompetensi yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan
industri dan dunia usaha setempat.

 Diversifikasi Kompetensi Keahlian:


Merancang kompetensi keahlian SMK yang beragam dan mencakup berbagai
sektor, tidak hanya terfokus pada Teknologi Informasi dan Komunikasi. Ini
dapat mencakup bidang pertanian, industri kreatif, pariwisata, dan lainnya
sesuai dengan potensi lokal.

 Kolaborasi dengan Industri dan Dunia Usaha:


Membangun kemitraan yang erat dengan perusahaan dan industri di daerah
untuk memfasilitasi magang, pelatihan, dan proyek kolaboratif. Hal ini dapat
meningkatkan keterlibatan siswa dengan dunia industri sejak dini.

11
 Pemberdayaan Guru dan Staf:
Memberikan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan kepada guru dan staf
sekolah agar mereka mampu menyampaikan materi pembelajaran sesuai
dengan perkembangan terkini dan kebutuhan lokal.

 Pengembangan Keterampilan Soft Skills:


Memasukkan pengembangan keterampilan soft skills seperti kreativitas,
komunikasi, dan kemampuan beradaptasi dalam kurikulum. Hal ini akan
membantu lulusan menjadi lebih siap menghadapi tuntutan dunia kerja.

 Pengawasan dan Evaluasi Rutin:


Melakukan pengawasan dan evaluasi rutin terhadap pelaksanaan kurikulum
dan hasil pembelajaran untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan lokal.
Feedback dari industri dan alumni dapat menjadi masukan penting.

 Penyuluhan Karier:
Memberikan penyuluhan karier kepada siswa untuk membantu mereka
memahami peluang pekerjaan di daerah mereka dan memilih kompetensi
keahlian yang sesuai dengan minat dan kebutuhan lokal.

11. Berikan ulasan atau analisis secara deskriptif mengenai Tugas Makalah Kelompok
masing-masing dengan menyebutkan judul, nama kelompok serta analisis yang
Anda berikan dalam ulasan tersebut?

Judul : Praktik Industri di SMK N 3 Wonosari


Kelompok : Wahyu Saputra, Yana Sumarsa, Wahyu Saputra

Topik pembahasan :
 Apa tujuan utama dari program praktik industri di SMK ini?
 Bagaimana sekolah menyeleksi tempat-tempat praktik industri bagi siswa?
 Bagaimana sekolah mempersiapkan siswa sebelum mereka memulai program
praktik industri?
 Apa peran guru pembimbing dalam mendampingi siswa selama program
praktik industri?
 Bagaimana sekolah memastikan keselamatan dan keamanan siswa selama
program praktik industri?
 Apa saja manfaat yang diharapkan siswa peroleh dari program praktik industri
ini?
 Bagaimana penilaian kinerja siswa dilakukan selama program praktik industri?
 Bagaimana sekolah berkomunikasi dengan orang tua siswa selama program
praktik industri berlangsung?
 Apakah ada peraturan atau aturan yang harus diikuti oleh siswa selama
program praktik industri?

12
 Bagaimana sekolah berusaha menjaga hubungan yang baik dengan mitra
industri?
 Apakah ada rencana untuk mengevaluasi efektivitas program praktik industri
dan mengimplementasikan perbaikan jika diperlukan?
 Apa kesempatan karier yang biasanya tersedia bagi siswa yang telah
menyelesaikan program praktik industri di sekolah ini?
 Bagaimana sekolah membantu siswa menjembatani kesenjangan antara
pendidikan dan dunia industri?
 Apakah ada kesuksesan cerita dari alumni yang telah menyelesaikan program
praktik industri di SMK ini?
 Bagaimana SMK menjaga kualitas program praktik industri seiring
berjalannya waktu?

- Tahap pertama (Perencanaan)


Dalam tahap ini meliputi :
1. Penyusunan agenda kegiatan
2. Pembentukan dan koordinasi tim
3. Pembuatan peta DU/DI
4. Sosialisasi kegiatan prakerin
5. Pembekalan siswa (sekolah dan industri)

- Tahap kedua (pengorganisasian )


1. Pembentukan tim
2. Penentuan guru pembimbing
3. Pengorganisasian fasilitas

- Tahap ketiga ( Pelaksanaan)


1. Pengelompokkan siswa
2. Pengajuan permohonan ke industri
3. Penyerahan siswa prakerin
4. Kegiatan di industri
5. Penilaian pihak industri dan pembimbing
6. Monitoring oleh pembimbing
7. Penarikan
8. Pengumpulan dokumen pelaksanaan prakerin oleh siswa

- Tahap ke empat ( Evaluasi )


1. Rapat Tim tentang perkembangan siswa dan kelayakan industri
2. Evaluasi pihak jurusan tentang kesesuaiankompetensi antara sekolah dan
industri

13

Anda mungkin juga menyukai