Anda di halaman 1dari 4

Nama : Laksmita Dewi Supraba

NIM : 1720251009

Makul : Pendidikan Dan Pelatihan Vokasional

Due Date : 18-11-2019

No Soal
1 Salah satu karakteristik kurikulum pendidikan vokasional adalah adanya hubungan
antara masyarakat, industri dan sekolah. Deskripsikan apa yang saudara pahami
tentang hal ini. Seandainya anda sebagai Kepala Sekolah apa yang akan anda rancang
untuk menjalin hubungan antara sekolah, industri, dan masyarakat.

 Seandainya saya sebagai Kepala Sekolah saya akan sering melakukan perjalanan
dinas berupa workshop, atau mengikuti seminar seminar keahlian, mengikuti banyak
penelitan bagi saya atau guru-guru pengampu karna dengan begitu bisa menjalin
hubungan dengan banyak kalangan. Dengan maksut menambah ilmu dan menambah
relasi. Setelah menjalin relasi saya berusaha memberikan gambaran tentang kualitas
sekolah dan apa saja produk SDM yang kami cetak SDM apa saja yang siap untuk
bekerja dan bagaimana kapasitas anak didik kami, kemudian mulai mengajaknya
bernegosiasi untuk menjalin hubungan sekolah dengan industri yang match dengan
lulusan SDM kami. Disisi lain sebelum terjadinya negosiasi keberlangsungan
kerjasama sekolah dengan industri saya sebagai Kepala Sekolah sudah harus
menyiapkan kurikulum dan praktek akademik yang sesuai dengan program kerja di
industri

 Jawaban lain jika saya sebagai Kepala Sekolah saya akan melihat potensi yang ada
di Desa lingkungan saya. Ketika lingkungan Sekolah saya cenderung kearah industri
(ex:agribisnis) berarti di dalam kurikulum pendidikan saya akan menyisipkan materi
tentang agribisnis tersebut sebagai bekal ilmu tambahan. Jadi meskipun mata kuliah
intinya tentang Teknik di dalam mata kuliah lain akan saya sisipkan tentang industri
di lingkungan saya. Agar ketika siswa lulus mereka bisa membangun aspek kualitas
desanya dengan banyak factor diantaranya membantu mengemangkan desa tersebut
dengan melek teknologi sehingga mata kuliah Teknik tersebut bisa membantu dalam
pemasaran produk Agribisnis pada lingkungan tersebut. Terkait hubungan dengan
masyarakat lagi-lagi Kepala Sekoalah harus memiliki pendekatan secara kelompok /
personal sehingga dalam hubungan tersebut Kepala Sekolah bisa menyisipkan
banyak hal diantara tentang kerjasama Pembangunan Kawasaan Agribisnis di
lingkungan tersebut. Tidak hanya sekolah yang bisa mendapatkan dampaknya
sebagai SDM yang tersalurkan di lapangan kerja namun, juga lingkungan tersebut
menjadi lingkungan desa yang berkembang maju menjadi tersohor Techno
Agrbisnisnya. Sinergi antar ketiganya memang harus dibangun dan dijaga agar setiap
aspek dapat merasakan dampak positifnya.
2. Standar kompetensi lulusan sampai saat ini masih menjadi perdebatan yang panjang,
khususnya yang menyangkut sistem penilaian. Untuk menghasilkan lulusan yang
siap kerja di dunia kerja/industri penilaian seharusnya mengacu pada standar dunia
kerja/industri, tetapi implementasi di sekolah saat ini belum secara tegas
menggunakan standar penilaian industri, sehingga yang terjadi lulusan SMK/Vokasi
belum memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan di dunia kerja/industri. Menurut
analisis saudara apa yang menyebabkan belum bisa dilakukannya sistem penilaian
berbasis industri di sekolah, apa yang dapat saudara sarankan untuk lembaga,
pengambil kebijakan, dan guru.

 Pertanyaan ini sangat terkait dengan perencanaan Thesis yang akan saya tulis
mengenai Penciptaan Framework Baru dan Pendidikan Vokasi yang berjudul
“Making New Framework Provit Focus Skill Learning Predicable
Kharakteristik SDM Pendidikan Vokasi Dalam Menghadapi Transformasi
Digital 4.0 Di Pendidikan Vokasional Indonesia” yang saya buat terkait penerapan
dari beberapa algoritma dan metode menciptakan sebuah Framework untuk
menyelesaikan masalah tersebut, dengan cara mencocokan karakteristik dari tiap
Siswa menggunakan Algoritma Profile Macthing, Metode Cobit, Teori Kepribadian,
Teori Kebiasaan/ Behavioursm, Teori Educational Vocational, dan Efektivtitas
Teaching beberapa metode diatas akan di matchingkan kemudian akan menciptkan
sebuah framework baru yang di sebut Framework PROVIT untuk menjawab masalah
MEA dan garis utama yaitu Transformasi Digital 4.0 yang baru digalakan oleh
pemerintah Indonesia. Melihat beberapa aspek yang diuraikan diatas Sumber Daya
Manusia yang dibutuhkan dalam dunia bisnis adalah SDM yang memiliki ketahanan
fisik dan mental yang seimbang juga memiliki effort yang tepat bagi lingkungan
kerja tersesbut karna pada zaman saat ini kualitas SDM dilihat dari berbagai segi
diantarnya tidak hanya mumpuni dibidang Teknis namun juga terampil mengasah
personalisasi diri berupa keterampilan Non Teknis juga.
 Saran lain yaitu menyesuikan karakter sekolah dengan industri dengan melihat
beberapa aspek diantaranya :
- Profile Macthing/ Profil Peserta Didik,
- Metode Tata Kelola
- Pengamatan Kepribadian / Latar Belakang peserta didik
- Pengamatan Kebiasaan/ Behavioursm,
- Pengamatan Educational Vocation,
- dan Efektivtitas Teaching
Ketika semua aspek terpenuhi kebijakan antara pendidik, peserta didik, Lembaga
sekolah dan industri akan terjalin sinergi yang menjadikan kualitas peserta didik
lebih berkualitas di lapangan kerja

3. Dalam salah satu slide show perkuliahan ini pernah dikemukakan suatu tayangan
tentang Teori Pendidikan Kejuruan dari Charles Prosser yang terdiri dari 16 point.
Pilihlah 3 point saja yang menurut anda paling esensial, kemudian uraikan alasan
anda mengapa point itu yang anda pilih.

3 yang paling Eseensial


 Pendidikan Kejuruan akan efektif jika latihan diberikan secara langsung dan
spesifik di dalam pemikiran, perhatian, minat dan intelegensi intrinsic dengan
kemungkian pengembangan terbesar
-Latihan secara efektif : gunanya untuk menumbuhkan skill dan terus belajar terus
menerus sehingga ilmu tersebut bisa mandarah daging dan bermakna jika di terapkan
kelak.
-Contoh: Ketika siswa diberikan sesuatu yang memang minat dan intelegensinya
mereka seperti di bidang design pasti perhatiannya akan sepenuhnya untuk belajar
hal tentang design kemudian diasah terus meneruh hingga terbangun skill yang
berkarakter di dunia Design. Hingga bisa menjual hasil karyanya sendiri pada
blueprint areanya sendiri.

 Latihan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan jika tugas-tugas yang
diberikan di dalam latihan memiliki kesamaan operasional dengan peralatan
yang sama dan mesin yang sama dengan yang akan dipergunakan di dalam
kerjanya kelak.
Pelatihan kerja / Latihan kejuruan akan efektif jika kurikukum/ pembelajaran mata
kuliah ada dan diterapkan di sekolah vokasi dan keadaannya sama persis dengan
lingkungan industri.
Sebagai contoh: sekolah vokasi SMK Kudus mereka memiliki kurikulum tentang
IT dan menonjolkan Pendidikan Animasi pada sekolah tersebut kemudian
lingungan belajarnya mereka memiliki studio sendiri, memiliki tempat belajar yang
fleksibel serta instruktur- instruktur yang terampil dalam bidangnya yang siap sedia
membantu mengarahkan pembelajaran. Kemudian lingkungan belajar yang
sedemikian rupa dibentuk agar siswa terbiasa di lingkungan seperti pada
lingkungan industri.

 Pendidikan Kejuruan akan efisien jika disediakan lingkungan belajar yang


sesuai dengan (replika) lingkungan di tempat kelak mereka akan bekerja.
Pendidikan Kejuruan yang sama persis dengan lingkungan yang mereka akan bekerja
pada lingkup itu.
1. SMK IT : Harus memiliki replica laboratorium IT
2. SMK Agribisnis : Harus memiliki tempat/ wilayah untuk bercocok tanam
3. SMK Perikanan : Harus memiliki tempat/ wilayah untuk belajar perikanan
4. dll.

Anda mungkin juga menyukai