Anda di halaman 1dari 18

Selvy's Blog

Jumat, 08 Januari 2016

MAKALAH HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang


Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya
proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan
kepada kemampuan anak untuk mengahafal informasi yang diingatnya itu untuk
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik kita
lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, akan tetapi mereka miskin aplikasi.
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, Standar Proses Pendidikan (SPP)
memiliki peran yang sangat penting. Oleh sebab bagaimanapun idealnya standar isi
dan standar lulusan serta standar-standar lainnya, tanpa didukung oleh standar proses
yang memadai, maka standar-standar tersebut tidak akan memiliki nilai apa-apa.
Dalam konteks itulah standar proses pendidikan merupakan hal yang harus mendapat
perhatian bagi pemerintah.
Dalam implementasi Standar Proses Pendidikan, guru merupakan komponen yang
sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung
pada guru sebagai ujung tombak. Oleh karena itulah supaya peningkatan kualitas
pendidikan seharusnya dimulai dari pembenahan kemampuan guru. Salah satu
kemampuan yang harus dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu strategi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, karena
kita yakin tidak semua tujuan bisa dicapai oleh hanya satu strategi tertentu.
Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa diikuti oleh kemampuan guru
dalam mengimplementasikannya dalam kegiatan proses pendidikan, maka kurikulum
itu tidak akan memiliki makna. Berkaitan dengan itu, standar proses pendidikan bagi
guru berfungsi sebagai pedoman dalam membuat perencanaan program
pembelajaran, baik program untuk periode tertentu maupun program pembelajaran
harian, dan sebagai pedoman untuk implementasi program dalam kegiatan nyata di
lapangan. Oleh sebab itu, guru perlu memahami dan mengahayati prinsip-prinsip
standar sproses pendidikan.
Agar guru dapat memhami standar proses pendidikan dengan baik, pastinya
seorang guru atau pendidik memerlukan strategi untuk mengatur bagaimana standar
proses pendidikan itu bisa berjalan dengan baik pada saat diaplikasikan di kelas pada
peserta didiknya. Kemampuan guru untuk mampu memiliki kemampuan dan
pengetahuan tentang apa itu strategi pembelajaran dan bagaiamana strategi
pembelajaran yang baik harus ditunjang dengan rasa ingin tahu juga daya kreatifitas
agar guru tersebut mampu untuk mengetahui strategi apa yang cocok untuk
diterapkan pada peserta didiknya.
Dalam dunia pendidikan pada khususnya kegiatan belajar mengajar, strategi sangat
dibutuhkan. Belajar mengajar adalah suatu kegatan yang bernilai edukatif yang
didalamnya terdapat interaksi antara pengajar/guru dengan peserta didik/siswa.
Dalam konteks pengajaran, strategi dimaksudkan sebagai daya upaya pengajar/guru
dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses
mengajar agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dan
berhasil guna. Oleh karena itu, seorang guru dituntut memiliki kemampuan mengatur
secara umum komponen-komponen pembelajaran sehingga terjalin keterkaitan fungsi
abtar komponen pembelajaran yang dimaksud.
Strategi belajar mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan
prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran
tertentu. Dengan kata lain, strategi belajar mengajar juga merupakan pemilihan jenis
latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai (Hamdani,2011:19).
Strategi pembelajaran juga merupakan sebuah pembelajaran turunan dari model
pembelajaran dimana ketika seorang guru sudah mengetahui model pembelajaran apa
yang akan dia gunakan dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas, strategi
pembelajaran merupakan aspek penunjang untuk bisa menggerakkan model
pembelajaran yang akan di terapkan.
Jika seorang guru memiliki model pembelajaran untuk diberikan kepada peserta
didik tapi ia tidak memiliki strategi bagaimana model tersebut akan diberikan atau
diterapkan pada peserta didiknya maka bisa dikatakan guru tersebut masih belum
memahami standar proses pendidikan yang baik untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa kedepannya dimana tonggak awal dari kehidupan bangsa ke depan adalah
seorag anak yang dididik sejak dini agar ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi
kedepannya.

B.      Rumusan Masalah


1.     Apa yang dimaksud dengan Hakikat Strategi Pembelajaran?
2.     Bagamanakah konsep strategi belajar mengajar?
3.     Apa sajakah jenis-jenis Strategi Pembelajaran?
4.     Bagaimana cara memilih strategi pembelajaran?
5.     Bagaimanakah pengembangan strategi pembelajaran yang ada pada saat ini?

C.      Tujuan
1.     Diharapkan mahasiswa mampu memahami apa itu hakikat strategi pembelajaran.
2.        Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep dari strategi
pembelajaran.
3.        Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis strategi pembelajaran itu
seperti apa.
4.        Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang
mempengaruhi pemilihan sebuah strategi pembelajaran.
5.        Diharapkan mahasiswa mengetahui bagaimanakah pengembangan strategi
pembelajaran yang ada pada saat ini .

BAB II
KAJIAN TEORI

A.      Definisi Hakikat


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Hakikat memiliki dua definisi, yaitu :
1.     Definisi berarti : intisari atau dasar. Contoh : dia yg menanamkan “hakikat” ajaran
Islam di hatiku;
2.        Definisi berarti : kenyataan yg sebenarnya (sesungguhnya): Contoh : pada
“hakikat”nya mereka orang baik-baik; syariat palu-memalu, pd -- nya adalah balas-
membalas, pb kebaikan harus dibalas dng kebaikan

Pengertian Hakikat
Kata hakikat (Haqiqat)  merupakan kata benda yang berasal dari bahasa Arab yaitu
dari kata “Al-Haqq”, dalam bahasa indonesia menjadi kata pokok yaitu kata “hak“ yang
berarti milik (ke¬punyaan), kebenaran, atau yang benar-¬benar ada, sedangkan secara
etimologi Hakikat berarti inti sesuatu, puncak atau sumber dari segala sesuatu.
Dapat disimpulkan bahwa Hakikat adalah kalimat atau ungkapan yang digunakan
untuk menunjukkan mak¬na yang yang sebenar¬nya atau makna yang paling dasar
dari sesuatu seperti benda, kondisi atau pemikiran, Akan tetapi ada beberapa yang
menjadi ung¬kapan yang sudah sering digunakan dalam kondisi tertentu, sehingga
menjadi semacam konvensi, hakikat seperti disebut sebagai haki¬kat secara adat
kebiasaan.

B.      Definisi Strategi


     Apa yag dimaksud dengan strategi? Strategi berasal dari kata Yunani, Strategia, yang
berarti ilmu peranga tau panglima perang. Berdasarkan arti kata tersebut, strategi
adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur
posisi atau siasat berperang, angkatan darat atau laut. Strategia juga dapat diartikan
sebagai suatu keterampilan mengatur kejadian atau peristiwa.
        Menurut KBBI, strategi adalah ilmu dan seni yang menggunakan semua sumber
daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu dalam perang dan damai.
Dalam konteks pengajaran, menurut Gagne, strategi adalah kemampuan internal
seseorang untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan
(Iskandarwassid dan Danang Sunendar, 2008: 2-3).
     Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garus-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Berkaitan dengan
belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan
anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk  mencapai tujuan yang
telah digariskan.
        Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of
activities designedto achieves a particular educational goal (J.R.David, 1976). Jadi dengan
demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

C.      Definisi Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran

a.       Belajar dan Mengajar


  Apakah belajar itu? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Berikut ini adalah
beberapa definisi belajar menurut para ahli :
a)    Menurut Gagne, belajar adalah proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya akibat pengalaman.
b)    Menurut Skinner, belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian
tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar juga dapat dipahami
sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responnya menjadi
lebih baik. Sebaliknya, jika ia tidak belajar, responnya menurun. Dengan
demikian, belajar diartikan sebagai suatu perubahan dalam kemungkinan
atau peluang terjadinya respons.
c)    Menurut Robert M Gagne, belajar adalah suatu proses yang kompleks dan
hasil belajar berupa kapabilitas. Timbulnya kapabilitas disebabkan stimulasi
yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh
pelajar.

  Berdasarkan beberapa definisi belajar tersebut dapat didmpulkan bahwa belajar


pada dasarnya berbicara tentang tingkah laku seseorang yang berubah sebagai
akibat pengalaman yang berasal dari lingkungannya. Dari pengertian tersebut
tersirat bahwa agar terjadi proses belajar atau terjadinya perubahan tingkah laku
sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas, seorang guru perlu menyiapkan atau
merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan diberikan pada peserta
didik dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
  Bila terjadi proses belajar, bersama itu pula terjadi proses mengajar. Hal ini
kiranya mudah dipahami karena jika ada yang belajar sudah tentu ada yang
mengajar dan begitu pula sebaliknya. Dalam proses belajar mengajar, guru
sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar, dituntut adanya profil
kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap, dan tata nila,
serta sifat-sifat pribadi agar proses itu dapat berlangsung dengan efektif dan
efisien.

b.       Pembelajaran
       Pembelajaran adalah proses membuat orang belajar. Guru bertugas membantu
orang belajar dengan cara memanipulasi lingkungan sehngga siswa dapat belajar
dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan terhadap berbagai
strategi pembelajaran yang ada, yang paling memungkinkan proses belajar siswa
berlangsung optimal.
Berikut beberapa teori tentang pembelajaran :
1.            Warsita (2008:85) “Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta
didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik”.
2.       UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 “Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar”.
3.            Sudjana (2004:28) “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang
sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan
interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar)
dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.
4.            Corey (1986:195) “Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan
seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam
tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons
terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari
pendidikan”.
5.            Dimyati dan Mudjiono (1999:297) “Pembelajaran adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif,
yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.
6.            Trianto (2010:17) “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang
kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan”. Pembelajaran secara
simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara
pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks
adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya
(mengarhkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangkan
mencapai tujuan yang diharapkan.
                                                                                                              
            Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertan belajar dan
mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar
dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal
lain. Mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Sementara
itu, pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan
menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai
tujuan kurikulum. Jadi, pembelajaran adalah suatu aktvtas yang dengan sengaja
untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu
tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum.

BAB III
PEMBAHASAN

A.      Hakikat Strategi Pembelajaran


Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah
suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama
untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah
tujuan pembelajaran.
Strategi belajar digambarkan sebagai sifat, tingka laku yang tidak teramati, atau
langkah nyata yang dapat diamati.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertenu. Dalam hal ini adalah
tujuan pembelajaran.   Pada  mulanya   istilah   strategi   banyak   digunakan   dalam
  dunia   militer   yang diartikan    sebagai    cara    penggunaan    seluruh    kekuatan 
 militer   untuk   memenangkan   suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak
digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan
atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Misalnya seorang manajer atau pimpinan
perusahaan yang menginginkan keuntungan dan kesuksesan yang besar akan
menerapkan suatu strategi dalam mencapai tujuannya itu, seorang pelatih akan tim
basket akan menentukan strategi yang dianggap tepat untuk dapat memenangkan
suatu pertandingan. Begitu juga seorang guru yang mengharapkan hasil baik dalam
proses pembelajaran juga akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya
mendapat prestasi yang terbaik. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey (1985)
menyatakan bahwa strategi pembelajaran  adalah suatu set materi dan prosedur
pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar
pada siswa. Strategi pembelajaran  merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh
seorang instruktur,  guru, widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3
jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni: (a) strategi
pengorganisasian pembelajaran, (b) strategi penyampaian pembelajaran, dan (c)
strategi pengelolaan pembelajaran.
a.     Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977) menyatakan strategi mengorganisasi isi
pelajaran disebut sebagai  struktural  strategi,  yang mengacu  pada  cara untuk 
membuat   urutan   dan mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang
berkaitan. Strategi pengorganisasian, lebih lanjut dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu strategi mikro dan strategi makro. Startegi mikro mengacu kepada metode
untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, atau
prosedur atau prinsip. Strategi makro mengacu kepada metode untuk
mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep atau
prosedur atau prinsip. Strategi makro berurusan dengan bagaimana memilih,
menata urusan, membuat sintesis dan rangkuman isi pembelajaran yang saling
berkaitan. Pemilihan isi berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
mengacu pada penentapan konsep apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan
itu. Penataan urutan isi mengacu pada keputusan untuk menata dengan urutan
tertentu konsep yang akan diajarkan. Pembuatan sintesis diantara konsep
prosedur atau prinsip. Pembauatn rangkuman mengacu   kepada   keputusan
 tentang  bagaimana  cara  melakukan  tinjauan  ulang  konsepnserta kaitan yang
sudah diajarkan.

b.     Strategi Penyampaian Pembelajaran.


Strategi penyampaian   isi pembelajaran   merupkan  komponen   variable
metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi strategi penyampaian
pembelajaran adalah: (1) menyampaikan isi pembelajaran kepada pebelajar, dan
(2) menyediakan informasi atau bahan- bahan yang diperlukan pebelajar untuk
menampilkan unjuk kerja.

c.      Strategi Pengelolaan Pembelajaran


Strategi  pengelolaan   pembelajaran   merupakan   komponen   variabel   metode
  yang  berurusan dengan   bagaimana   menata   interaksi   antara  pebelajar
 dengan  variabel  metode  pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaianmana yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling tidak,
ada 3 (tiga) klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan,  yaitu
penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.

.    Konsep Dasar Strategi Pembelajaran


Konsep dasar strategi belajar mengajar ini meliputi hal-hal: (1) menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku pebelajar; (2) menentukan pilihan
berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur,
metode dan teknik belajar mengajar; dan (3) norma dan kriteria keberhasilan kegiatan
belajar mengajar. Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dikaitkan dengan
belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah 
ditentukan.  Menurut  Newman  dan  Mogan  strategi  dasar  setiap  usaha  meliputi  empat
masalah masing-masing adalah sebagai berikut.
1.        Pengidentifikasian  dan penetapan spesifiakasi dan kualifikasi hasil yang
harus dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut dengan mempertimbangkan
aspirasi masyarakat yang memerlukannya.
2.        Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai
sasaran.
3.        Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal
sampai akhir.
4.        Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran baku yang akan
digunakan untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan.
Pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang diinginkan
sebagai hasil belajar mengajar   yang  dilakukan.   Dengan   kata   lain apa  yang 
harus   dijadikan   sasaran   dari   kegiatan belajar mengajar tersebut. Sasaran ini
harus dirumuskan secara jelas dan konkrit sehingga mudah dipahami   oleh
peserta  didik.  Perubahan  perilaku  dan kepribadian   yang  kita inginkan  terjadi
setelah siswa mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar itu harus jelas, misalnya
dari tidak bisa membaca berubah menjadi dapat membaca. Suatu kegiatan belajar
mengajar tanpa sasaran yang jelas, berarti kegiatan tersebut dilakukan tanpa
arah atau tujuan yang pasti. Lebih jauh suatu usaha atau kegiatan   yang tidak
punya arah atau tujuan pasti, dapat menyebabkan  terjadinya penyimpangan-
penyimpangan dan tidak tercapainya hasil yang diharapkan.
Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat
dan efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana   cara kita memandang suatu
persoalan,   konsep, pengertian   dan teori apa yang kita gunakan dalam
memecahkan suatu kasus akan mempengaruhi hasilnya. Suatu masalah yang
dipelajari oleh dua orang dengan pendekatan berbeda, akan menghasilkan
kesimpulan-kesimpulan yang tidak sama. Norma-norma sosial seperti baik, benar,
adil, dan sebagainya   akan  melahirkan   kesimpulan   yang  berbeda  bahkan
 mungkin  bertentangan  kalau dalam cara pendekatannya menggunakan berbagai
disiplin ilmu. Pengertian-pengertian, konsep, dan teori ekonomi tentang baik,
benar, atau adil, tidak sama dengan baik, benar atau adil menurut pengertian
konsep dan teori antropologi. Juga akan tidak sama apa yang dikatakan baik,
benar atau adil kalau kita menggunakan pendekatan agama karena pengertian,
konsep, dan teori agama mengenai baik, benar atau adil itu jelas berbeda dengan
konsep ekonomi maupun antropologi. Begitu juga halnya dengan cara pendekatan
terhadap kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran. Ketiga, memilih dan
menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling
tepat dan efektif. Metode atau teknik penyajian untuk memotivasi siswa agar
mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan
masalah, berbeda dengan cara atau supaya murid-murid terdorong dan mampu
berfikir bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri.
Perlu dipahami bahwa suatu metode mungkin hanya cocok dipakai untuk
mencapai tujuan tertentu. Jadi dengan sasaran  yang berbeda hendaknya jangan
menggunakan teknik penyajian yang sama.
Ketiga,  menetapkan  norma-norma  atau  kriteria  keberhasilan  sehingga  guru 
mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh
mana keberhasilan tugas- tugas yang telah dilakukannya. Suatu program baru bisa
diketahui keberhasilannya setelah dilakukan   evaluasi.   Sistem   penilaian   dalam
  kegiatan   belajar  mengajar   merupakan   salah  satu strategi yang tidak bisa
dipisahkan dengan strategi dasar lain. Apa yang harus dinilai dan bagaimana
penilaian itu harus dilakukan termasuk kemampuan yang harus dimiliki oleh guru.
Seorang siswa dapat dikategorikan sebagai murid yang berhasil bisa dilihat dari
berbagai segi. Bisa dilihat dari segi kerajinannya mengikuti tatap muka dengan
guru, perilaku sehari-hari di sekolah, hasil ulangan, hubungan sosial,
kepemimpinan, prestasi olah raga, keterampilan dan sebagainya atau dilihat dan
berbagai aspek.
Keempat   dasar   strategi   tersebut   merupakan   satu   kesatuan   yang  utuh
 antara  dasar  yang satu dengan dasar yang lain saling menopang dan tidak bisa
dipisahkan.
.    PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana memilih strategi pembelajaran. Kadang-
kadang dalam proses pembelajaran guru kaku dengan mempergunakan satu atau dua
metode, dan menterjemahkan metode itu secara sempit dan menerapkan metode di kelas
dengan metode yang pernah ia baca, metode pembelajaran merupakan cara untuk
menyampaikan,  menyajikan,  memberi latihan,  dan  memberi  contoh  pelajaran   kepada
  siswa, dengan   demikian    metode   dapat   di   kembangkan    dari   pengalaman, 
 seseorang   guru   yang berpengalaman dia dapat menyuguhkan materi kepada siswa, dan
siswa mudah menyerapkan materi yang disampaikan oleh guru secara sempurna dengan
mempergunakan metode yang dikembangkan dengan dasar pengalamannya,
metodemetode dapat dipergunakan secara variatif, dalam arti kata kita tidak boleh
monoton dalam suatu metode .
Dalam suatu pembelajaran, diperlukan strategi yang tepat agar tujuan atau
kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Berikut ini ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pemilihan strategi belajar mengajar (Iskandarwassid dan Dadang
suhendra, 2008: 1659-175).
1.     Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik sebagai orang yang belajar merupakan subjek yang penting dalam
proses pembelajaran. Dalam pemilihan strategi belajar mengajar, pengajar harus
memperhatikan karakteristik peserta didik antara lain sebagai berikut.
a.      Kematangan mental dan kecakapan Intelektual
b.     Kondisi fisik dan kecakapan Psikomotor
c.      Umur
d.     Jenis kelamin

2.     Kompetensi Dasar yang Diharapkan


Kompetensi dasar merupakan pernyataan minimal atau memadai tentang
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang di refleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan betrindak setelah pesertadidik menyelesaikan suatu
aspek atau sub aspek mata pelajaran tertentu.strategi pembelajaran harus dipilih
sesuai dengan kompetensi dasar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta
didik.
3.     Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan informasi yang harus di serap peserta didik melalui
pembelajaran yang menyenangkan. Sebisa mungkin peserta didik dapat
merasakan manfaat bahan ajar setelah mempelajarinya.
4.     Sarana/Prasarana Belajar
Menurut KBBI, sarana adalah segala suatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai tujuan. Sarana belajar adalah segala suatu yang langsung dapat
dipakai peserta didik dalam belajar untuk mencapai suatu kompetensi dasar
tertentu. Prasarana adalah segala suatu yang merupakan penunjang utama
terselengaranya suatu proses.
5.        Kemampuan/Kecakapan Pengajar Memilih dan Menggunakan Strategi Belajar
Mengajar
Kemampuan ini berkenaan dengan ketepatan pemilihan pendekatan, metode,
dan teknik pembelajaran yang selaras dan serasi.

                      Strategi pembelajaran yang dipilih pengajar/guru selayaknya didasari  berbagai


pertimbangan sesuai situasi, kondisi, dan lingkungan yang akan dihadapinya. Pemilihan
strategi pembelajaran umumnya bertolak dari (Ahmadi, dkk, 2011:8-9)
a.      Rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan;
b.     Analisis kebutuhan dan karateristik peserta didik yang dihasilkan; dan
c.      Jenis materi pelajaran yang akan dikomunikasikan
Keberhasilan suatu proses belajar mengajar ditentukan sejak kita mentukan
strategi pengajarannya.

KRITERIA PEMILIHAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MENURUT GERLACH DAN ELY


    Efesiensi
Dengan kata lain mereka dianggap telah mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan strategi ekspository tersebut memang merupakan strategi yang efesien untuk
pencapaian tujuan yang bersifat hapalan. Untuk mencapai tujuan tersebut dengan strategi
inquiriy mungkin oleh suatu konsep, bukan haya sekedar menghapal.
Metode terkhir ini memang membawa siswa pada suatu pengertian yang sama dengan
yang dicapai melalui ekspository, tetapi pencapaiannya jauh lebih lama. Namun inquiry
membawa siswa untuk mempe;ajari konsep atau prinsip yang berguna untuk
mengembangkan kemampuan menyelidiki.
    Efektivitas

Strategi yang paling efesien tidak selalu merupakan strategi yang efektif. Jadi efisiensi
akan merupakan pemborosan bila tujuan akhir tidak tercapai. Bila tujuan tercapai, masih
harus dipertanyakan seberapa jauh efektifitasnya. Suatu cara untuk mengukur
efektivitasnya ialah dengan jalan menentukan trasferbilitas (kemampuan memindahkan)
prinsip-prinsip yang dipelajari. Kalau tujuan dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat
dengan suatu strategi tertentu dari pada strategi yang lain, maka strategi itu efesien. Kalau
kemampuan menstransfer informasi atau skill yang di pelajari lebih besar di capai melalui
suatu strategi tertentu dibandingkan strategi yang lain,maka strategi tersebut lebih efektif
untuk pencapaian tujuan.
    Kriteria lain
Pertimbangan lain yang cukup penting dalam penentuan strategi maupun metode adalah
tingkat keterlibatan siswa. Strategi inquiry biasanya memberikan tantangan yang lebih
intensif dalam hal keterlibatan siswa. Pada strategi ekspository, siswa cenderung lebih
pasif. Biasanya guru tidak secara murni mengunakan ekspository maupun discovery,
melainkan campuran. Guru yang kreatif akan melihat tujuan yang akan di capai dan
kemampuan yang dimiliki siswa, kemudian memilih strategi yang lain efektif dan efesien
untuk mencapainya.

Dalam proses belajar mengajar guru dihadapkan untuk memilih metode- metode dari
sekian banyak metode yang telah ditemui oleh   para   ahli   sebelum   ia   menyampaikan 
 materi   pengajaran   untuk   mencapai   tujuan pembelajaran.
1.     Integritas Bidang Studi/Pokok Bahasan
Mengajar merupakan usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa.
Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi
juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Karena itu
strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek
kepribadian secara terintegritas. Pada sekolah lanjutan tingkat pertama dan
sekolah menengah, program  studi  diatur  dalam   tiga  kelompok.   Pertama,
 program  pendidikan  umum.  Kedua, program pendidikan akademik. Ketiga,
Program Pendidikan Agama, PKn, Penjas dan Kesenian dikelompokkan   ke
dalam program pendidikan  umum.  Program  pendidikan  akademik  bidang
studinya berkaitan dengan keterampilan. Karena itu metode yang
digunakan lebih berorientasi pada masing-masing ranah (kognitif, afektif,
dan psikomotorik) yang terdapat dalam pokok bahasan. Umpamanya ranah
psikomotorik lebih dominant dalam pokok bahasan tersebut, maka metode
  demonstrasi   yang dibutuhkan,   siswa berkesempatan   mendemostrasikan
 materi  secara bergiliran di dalam kelas atau di lapangan. Dengan demikian
metode yang kita pergunakan tidak terlepas dari bentuk dan muatan materi
dalam pokok bahasan yang disampaikan kepada siswa. Dalam pengelolaan
pembelajaran terdapat beberapa prinsip yang harus diketahui di antaranya:

a.     Interaktif
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi baik antara
guru dan siswa, siswa dengan siswa atau antara siswa dengan
lingkungannya. Melalui proses interaksi memungkinkan kemampuan
siswa akan berkembang baik mental maupun intelektual.

b.     Inspiratif
Proses   pembelajaran   merupakan   proses   yang   inspiratif,   yang 
memungkinkan   siswa   untuk mencoba dan melakukan sesuatu.
Biarkan siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan inspirasinya sndiri,
sebab pengetahuan pada dasarnya bersifat subjektif yang bisa
dimaknai oleh setiap subjek belajar.

c.      Menyenangkan
Proses  pembelajaran   merupakan  proses  yang  menyenangkan.
  Proses   pembelajaran menyenangkan dapat dilakukan dengan
menata ruangan yang apik dan menarik dan pengelolaan
pembelajaran    yang    hidup    dan    bervariasi,    yakni    dengan 
 menggunakan   pola   dan   model pembelajaran, media dan sumber-
sumber belajar yang relevan.
d.     Menantang
Proses   pembelajaran    merupakan    proses   yang    menantang 
  siswa    untuk    mengembangkan kemampuan berpikir, yakni
merangsang kerja otak secara maksimal. Kemampuan itu dapat
ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa
melalui kegiatan mencobaoba, berpikir intuitif atau bereksplorasi.

e.      Motivasi
Motivasi  merupakan   aspek yang sangat penting untuk
membelajarkan   siswa.  Motivasi  dapat diartikan sebagai dorongan
yang memungkinkan siswa untuk bertindak dan melakukan sesuatu.
Seorang  guru  harus  dapat  menunjukkan  pentingnya   pengalaman
 dan   materi   belajar   bagi kehidupan siswa, dengan demikian siswa
akan belajar bukan hanya sekadar untuk memperoleh nilai atau
pujian akan tetapi didorong oleh keinginan untuk memenuhi
kebutuhannya.
2.     Alokasi Waktu dan Sarana Penunjang
Waktu  yang  tersedia  dalam   pemberian   materi   pelajaran   satu  jam
  pelajaran   45   menit,   maka metode yang dipergunakan telah dirancang
sebelumnya, termasuk di dalamnya perangkat penunjang pembelajaran,
perangkat pembelajaran itu dapat dipergunakan oleh guru secara berulang-
ulang, seperti transparan, chart, video pembelajaran, film, dan sebagainya.
Metode pembelajaran disesuaikan dengan materi, seperti Bidang Studi
Biologi, metode yang akan diterapkan adalah metode praktikum, bukan
berarti metode lain tidak kita pergunakan, metode ceramah sangat perlu
yang waktunya dialokasi sekian menit untuk memberi petunjuk, aba-aba,
dan arahan. Kemudian memungkinkan mempergunakan metode diskusi,
karena dari hasil praktikum siswa memerlukan diskusi kelompok untuk
memecah masalah/ problem yang mereka hadapi.
3.     Jumlah Siswa
Idealnya metode yang kita terapkan di dalam kelas perlu
mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir, rasio guru dan siswa agar
proses belajar mengajar efektif, ukuran kelas menentukan keberhasilan 
  terutama   pengelolaan    kelas   dan   penyampaian    materi.   Para   ahli
  pendidikan berpendapat    bahwa    mutu    pengajaran    akan    tercapai 
  apabila    mengurangi    besarnya    kelas, sebaliknya pengelola pendidikan
mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil cenderung tingginya biaya
pendidikan dan latihan. Kedua pendapat ini bertentangan, manakala kita
dihadapkan pada mutu, maka kita membutuhkan  biaya yang sangat
besar, bila pendidikan mempertimbangkan biaya   sering   mutu
  pendidikan   terabaikan,   apalagi   saat   ini   kondisi   masyarakat   Indonesia
mengalami   krisis   ekonomi   yang   berkepanjangan.   Pada   sekolah   dasar
  umumnya    mereka menerima siswa maksimal 40 orang, dan sekolah
lanjutan maksimal 30 orang. Kebanyakan ahli pendidikan berpendapat
idealnya satu kelas pada sekolah dasar dan sekolah lanjutan 24 orang
Ukuran kelas besar dan jumlah siswa yang banyak, metode ceramah lebih
efektif, akan tetapi yang perlu kita ingat metode ceramah memiliki banyak
kelemahan dibandingkan metode lainnya, terutama   dalam   pengukuran
  keberhasilan   siswa.   Disamping   metode   ceramah   guru   dapat
melaksanakan   Tanya   jawab,   dan diskusi.   Kelas   yang  kecil dapat
 diterapkan  metode  tutorial karena   pemberian   umpan   balik   dapat   cepat
  dilakukan,   dan   perhatian   terhadap   kebutuhan individual lebih dapat
dipenuhi.
4.     Pengalaman dan Kewibawaan Pengajar
Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, pribahasa
mengatakan ”Pengalaman adalah guru yang baik”, hal ini diakui di lembaga
pendidikan, kriteria guru berpengalaman, dia telah mengajar selama lebih
kurang 10 tahun, maka sekarang bagi calon kepala sekolah boleh
mengajukan permohonan menjadi kepala sekolah bila telah mengajar
minimal 5 tahun. Dengan demikian   guru  harus   memahami   seluk-beluk
 persekolahan.  Strata pendidikan  bukan  menjadi jaminan   utama   dalam 
  keberhasilan    belajar    akan    tetapi    pengalaman    yang    menentukan,
umpamanya guru peka terhadap masalah, memecahkan masalah, memilih
metode yang tepat, merumuskan tujuan instruksional, memotivasi siswa,
mengelola siswa, mendapat umpan balik dalam proses belajar mengajar.
Jabatan guru adalah jabatan profesi, membutuhkan pengalaman yang
panjang sehingga kelak menjadi profesional, akan tetapi professional guru
belum terakui seperti profesional lainnya terutama dalam upah (payment),
pengakuan (recognize). Sementara guru diminta memiliki pengetahuan
menambah pengetahuan (knowledge esspecialy dan skill) pelayanan (service)
tanggung jawab (responsbility)dan persatuan (unity) (Glend Langford,1978).
Disamping berpengalaman, guru harus berwibawa. Kewibawaan
merupakan syarat mutlak yang bersifat abstrak bagi guru karena guru harus
berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang akademik
dan sosial, guru merupakan sosok tokoh yang disegani bukan ditakuti oleh
anak-anak  didiknya.   Kewibawaan   ada pada orang dewasa,  ia tumbuh
  berkembang   mengikuti kedewasaan, ia perlu dijaga dan dirawat,
kewibawaan mudah luntur oleh perbuatan-perbuatan yang tercela pada
diri sendiri  masing-masing.   Jabatan   guru adalah   jabatan   profesi 
terhomat, tempat orang-orang bertanya, berkonsultasi, meminta pendapat,
menjadi suri tauladan dan sebagainya, ia mengayomi semua lapisan
masyarakat.

D.    PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN


Dalam strategi pembelajaran terdapan berbagai pengembangan atau inovasi
yang dapat digunakan agar proses belajar mengajar tidak monoton. Untuk
mencapai pembelajaran yang berkualitas/unggul maka perlu dirancang strategi
yang inovatif.  Berikut beberapa macam inovasi pada strategi pembelajaran yang
ada pada saat ini :
1.     Strategi Pembelajaran PAKEM
Dewasa ini, pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) lebih
dikenal dengan istilah PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)     Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif memiliki persamaan dengan model pembelajaran Self
Discovry Learning, yakni pembelajaran yang dilakukan peserta didik untuk
menanyakan kesimpulan sendiri sehingga dapat menjadikan nilai baru
yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
2)     Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif menuntut guru untuk mampu merangsang
kreativitas peserta didik, baik dalam mengembangkan kecakapan dalam
berfikir maupun dalam melakukan suatu tindakan. Berfikir kreatif selalu
dimulai dengan berfikir kritis, yakni menemukan dan melahirkan sesatu
yang sebelumnya tidak ada atau memperbaiki sesuatu.
3)     Pembelajaran Efektif
Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mampu memberikan
pengalaman baru, membentuk kompetensi peserta didik, serta
mengantarkan mereka ketujuan yang ingin dicapai secara optimal. Peserta
didik harus didorong untuk menafsirkan informasi yang disajikan oleh
guru sampai informasi tersebut dapat diterima oleh akal sehat. Dalam
pelaksanaannya, memerlukan proses pertukaran pikiran, diskusi dan
perdebatan dalam rangka pencapaian pemahaman yang sama terhadap
materi standar juga dengan ditunjangnya lingkungan yang memadai
4)     Pembelajaran Menyenangkan
Pembelajaran yang menyenangkan adalah adanya hubungan yang baik
antara peserta didik dan pendidik dalam posisi pembelajaran. Untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan, memilih materi
yang tepat, serta memilih dan mengembangkan strategi yang dapat
melibatkan peserta didik secara optimal.

2.     Strategi Pembelajaran Model Pelatihan


Taksonomi Bloom mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu
kognitif, afektif, psikomotor. Keterampilan psikomotor adalah keterampilan
yang merupakan integrasi fungsi motorik dan proses psikologis. Dalam hal ini,
keterampilan psikomotor adalah kemampuan seseorang melakukan kerja
dengan melibatkan indra, yang dilatih secara berulang-ulang dalam bentuk
perbuatan yang tersusun dan terkoordinasi. Secara umum ranah motorik
menjadi lima perangkat. Kelima perangkat itu adalah sebagai berikut :
a.      Peniruan
b.     Pemanipulasian
c.      Ketelitian
d.     Penggabungan
e.      Otomatisasi

3.     Strategi Pembelajaran Generatif


Pembelajaran generatif terdiri atas empat tahap ( Osborne dan Cosgrove) yaitu
sebagai berikut :
a.      Pendahuluan atau eksplorasi
Pada tahap ini, guru membimbing siswa untuk melakukan eksplorasi
terhadap pengetahuan, ide, atau konsep awal yang diperoleh dari
pengalaman sehari-hari atau diperoleh dari pembelajaran pada tingkat
kelas sebelumnya. Peran guru hanya berupa stimulus, aktivitas/tugas
seperti melalui demonstratsi/penelusuran terhadap permasalahan yang
dapat menunjukkan data dan fakta.
b.     Pemfokusan
Tahap ini juga disebut tahap pengenalan konsep dan atau intervensi. Pada
tahap ini, siswa melakukan pengujian hipotesis melalui kegiatan
laboratorium atau dalam model pembelajaran yang lain.
c.      Tantangan atau tahap pengenalan konsep
Setelah siswa memperoleh data, selanjutnya menyimpulkan dan menulis
dalam lembar kerja. Para siswa diminta mempresentasikan temuannya
dalam diskusi kelas. Karena melalui diskusi kelas akan terjadi proses tukar
pengalaman diantara siswa.
d.     Penerapan konsep
Pada tahap ini, siswa diajak untuk dapat memecahkan masalah dengan
menggunakan konsep barunya atau konsep benar dalam situasi baru yang
berkaitan dengan hal-hal praktis dalam kehidupan sehari-hari.
BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertenu.
Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.  
Konsep dasar strategi belajar mengajar ini meliputi hal-hal: (1) menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku pebelajar; (2) menentukan pilihan
berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih
prosedur, metode dan teknik belajar mengajar; dan (3) norma dan kriteria
keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Strategi dapat diartikan sebagai suatu
garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang
telah ditentukan. Dikaitkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah  ditentukan.

B.    Saran
Diharapkan dengan dibuatnya makalah tentang strategi pembelajaran ini
dapat membuat kita mahasiswa calon pendidik memahami bagaimana
strategi pembelajaran yang akan kita gunakan pada saat kita mengajar kelak,
agar peserta didik dapat lebih baik menyerap ilmu yang kita berikan.

DAFTAR PUSTAKA
Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Hardini, Israini. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,Konsep dan
Implementasi. Jakarta: Familia
Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Jurnal Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya Direktori UPI
Jurnal Pentingnya Strategi Dan Metode Pembelajaran
Dalam Kegiatan Belajar Mengajar direktori UNJ
Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Djamarah, Saiful Bahri dan Zain Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT. Rineka Cipta
Ahmadi, Iif Khoiru. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT.
Prestasi Pustaka Raya

Unknown di 20.18

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

‹ Beranda ›
Lihat versi web

Mengenai Saya
Unknown
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai