Anda di halaman 1dari 18

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar

Dengan Dosen Pengampu : Najib Hasan, M.Pd

Disusun oleh :

1. Aaz Fauziah (1686206)


2. Dea Rizkia (1686206194)
3. Rizma Puji Lillah (1686206402)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH TANGERANG

2017

pg.
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
serta inayah-nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang membahas
tentang Hakikat Strategi Pembelajaran.
Makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok mata kulaih Strategi Belajar
Mengajar di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami sanagt menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk
menambah wawasan tentang Hakikat Strategi Pembelajaran.

pg.
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
C. Tujuan penulisan.........................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
KONSEP DAN HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN......................................................5
A. Pengertian Strategi Pembelajaran..........................................................................................5
B. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran..........................................................................................7
C. Istilah Terkait dalam Strategi Pembelajaran........................................................................9
D. Sasaran Kegiatan Pembelajaran..........................................................................................15
E. Tahapan Kegiatan Pembelajaran.........................................................................................15
BAB III.......................................................................................................................................17
PENUTUP..................................................................................................................................17
A. Kesimpulan.........................................................................................................................17
B. Saran...................................................................................................................................17
Daftar Pustaka...........................................................................................................................18

pg.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah erat kaitannya dengan kegiatan belajar dan mengajar. Belajr adalah
kegiatan yang dilakukan siswa guna mendapatkan ilmu. Sedangkan mengajar adalah
kegiatan yang dilakukan guru untuk memberikan ilmu kepada siswa. Dalam setiap
kegiatan pasti memiliki tujuan. Begitu pula dengan kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan belajar dan mengajar memiliki tujuan yang harus dicapai. Tujuan
tersebut dapat dicapai dengan adanya strategi. Strategi merupakan sebuah upaya yang
dilakukan agar tercapainya sebuah tujuan. Dalam kegiatan belajar mengajar strategi itu
disebut dengan strategi pembelajaran. Dan dengan memerhatikan upaya reformasi
pembelajaran yang sedang berkembang di indonesi saat ini, para guru atau calon guru
banyak ditawari aneka pilihan model pembelajaran yang kadang-kadang untuk
kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun non akademik) masih sulit
menemukan sumber-sumber literaturnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi strategi pembelajaran ?
2. Ada berapa jenis-jenis strategi pembelajaran ?
3. Apa saja istilah yang terkait dalam strategi pembelajaran ?
4. Siapakah sasaran kegiatan pembelajaran?
5. Bagaimana tahapan kegiatan pembelajaran ?

C. Tujuan penulisan
1. Menjelaskan definisi strategi pembelajaran.
2. Memahami jenis-jenis strategi pembelajaran.
3. Mengetahui istilah yang terkait dalam strategi pembelajaran.
4. Mengetahui sasaran kegiatan pembelajaran
5. Mengetahui tahapan kegiatan pembelajaran

pg.
BAB II
PEMBAHASAN

KONSEP DAN HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran


1. Makna Strategi
Istilah strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang diartikan
sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu
peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang
kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai
tujuan. Misalnya seorang manajer atau pimpinan perusahaan yang menginginkan
keuntungan dan kesuksesan yang besar akan menerapkan suatu strategi dalam
mencapai tujuannya, seorang pelatih tim basket akan menentukan strategi yang
dianggap tepat untuk dapat memenangkan suatu pertandingan. Begitu juga seorang
guru yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran akan menerapkan
suatu strategi agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang terbaik.
Istilah strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja” dalam
bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan kata “stratos”
(militer) dengan “ago” (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarti
merencanakan (to plan).
Semakin luasnya penerapan strategi, Mintzberg dan Waters (1983)
mengemukakan bahwa strategi adalah pola umum tentang keputusan atau tindakan
(stategies are realized as patterens in stream of decisions or actions). Hardy,
Langley, dan Rose dalam Sudjana (1986) mengemukakan strategy is perceived as a
plan or a set of explisit intention preceeding and controlling actions (strategi
dipahami sebagai rencana atau kehendak yang mendahului dan mengendalikan
kegiatan).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa strategi
menurut Samion. AR. (1997) adalah suatu pola umum (kegiatan yang dipilih) oleh
guru agar proses belajar siswa dapat terwujud secara efektif dan efisien. Strategi
mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses
kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.

2. Makna Pembelajaran
Secara sederhana, istilah pembelajaran (instruction) bermakna sebagai “upaya
untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort)
dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah
direncanakan”. Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan guru secara
terprogram dalam desain intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi
terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada
suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat,
mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Sedangkan mengajar sendiri

pg.
memiliki pengertian upaya guru untuk “membangkitkan” yang berarti menyebabkan
atau mendorong seseorang (siswa) belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber b
elajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan kepercayaanan dan sikap pada peserta
didik

  "Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan sesorang atau peserta didik


secara pribadi dan sepihak. Sementara pembelajaran itu melibatkan dua pihak yaitu
guru dan peserta didik yang di dalamnya mengandung dua unsur sekaligus yaitu
mengajar dan belajar (teaching and learning). Jadi pembelajaran telah mencakup
belajar. Istilah pembelajaran merupakan perubahan istilah yang sebelumnya dikenal
dengan istilah proses belajar mengajar (PBM) atau kegiatan belajar mengajar
(KBM). "
Pengertian pembelajaran dijelaskan dalam UU Sisdiknas tahun 2003 Bab I
pasal 1: “Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” Sehingga telah gamblang bahwa
dalam proses interaksi tersebut ada empat komponen yang berperan pokok, yakni
peserta didik,  pendidik, sumber belajar dan lingkungan belajar. Keterpaduan proses
belajar siswa dengan proses mengajar guru sehingga terjadi interaksi belajar-
mengajar (terjadi proses pengajaran) tidak datang begitu saja dan tidak dapat tumbuh
tanpa pengaturan dan perencanaan yang seksama. Pengaturan sangat diperlukan
terutama dalam menentukan komponen dan variabel yang harus ada dalam proses
pengajaran tersebut. Perencanaan dimaksudkan merumuskan dan menetapkan
interelasi sejumlah komponen dan variabel sehingga memungkinkan
terselenggaranya pengajaran yang efektif.
Beberapa ahli mengemukakan tentang pengertian pembelajaran, diantaranya:
a. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (UU SPN No. 20 tahun 2003);
b. Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperleh
suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Mohammad
Surya);
c. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling memengaruhi
dalam mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik).
Menurut Sudirman (2005) dalam bukunya yang berjudul Interaksi dan
Motivasi dalam Belajar Mengajar menyebutkan istilah pembelajaran dengan interaksi
edukatif. Menurut beliau, yang dianggap interaksi edukasi adalah interaksi yang
dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan untuk mendidik dalam rangka
mengantarkan peserta didik ke arah kedewasaannya. Pembelajaran berfungsi
membimbing para peserta didik di dalam kehidupannya, yakni membimbing dan
mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalani. Proses
edukatif memiliki ciri-ciri: a) ada tujuan yang ingin dicapai; b) ada pesan yang akan
ditransfer; c) ada pelajar; d) ada guru; e) ada metode; f) ada situasi; g) ada penilaian.

pg.
Pada dasarnya pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang
mengkondisikan/merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Paparan diatas mengilustrasikan bahwa belajar
merupakan proses internal siswa, dan pembelajaran merupakan kondisi eksternal
belajar. Dari segi guru, belajar merupakan akibat tindakan pembelajaran.
Tabel 1.1 Konsep dan sudut pandang pembelajaran.
Konsep Sudut Pandang
Belajar (Learning) Peserta didik/Pembelajar
Mengajar (Teaching) Pendidik/Pengajar
Pembelajaran (Instruction) Interaksi antara peserta didik, pendidik, dan
atau media/sumber belajar.

3. Makna Strategi Pembelajaran


Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi
pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik
melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya
efisiensi dan efektifitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak
yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan atau kelompok) serta
peserta didik (perorangan, kelompok, atau komunitas) yang berinteraksi edukatif
antara satu dengan yang lainnya. Isi kegiatan adalah bahan/materi belajar yang
bersumber dari kurikulum suatu program pendidikan.
Proses kegiatan adalah langkah-langkah atau tahapan yang dilalui peserta
didik dalam pembelajaran. Sumber pendukung kegiatan pembelajaran mencakup
fasilitas dan alat-alat bantu pembelajaran. Dengan demikian strategi pembelajaran
mencakup penggunaan pendekatan, metode dan teknik, bentuk media, sumber
belajar, pengelompokkan peserta didik, untuk mewujudkan interaksi edukasi antara
pendidik dengan peserta didik, antar peserta didik, dan antara peserta didik dengan
lingkungannya, serta upaya pengukuran terhadap proses, hasil, dan/atau dampak
kegiatan pembelajaran.
Berikut pendapat beberapa ahli berkaitan dengan pengertian strategi
pembelajaran.
a. Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b. Dick dan Carey dalam Sanjaya (2007) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan
kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
c. Wina Sanjaya (2006) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.
Jadi kesimpulannya, strategi pembelajaran adalah pola umum kegiatan antara
guru dan murid dalam suatu kegiatan belajar mengajar untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditentukan.

pg.
B. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dikembangkan atau diturunkan dari model pembelajaran.
Dari beberapa pengertian di atas, strategi pembelajaran meliputi rencana, metode, dan
perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Untuk
melaksanakan strategi tertentu diperlukan seperangkat metode pengajaran.
Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat
unsur strategi dari setiap usaha. Jika kita mencoba menerapkan dalam konteks
pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran, yakni perubahan profil
perilaku dan pribadi peserta didik;
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang
paling efektif;
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode, dan
teknik pembelajaran;
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan
ukuran baku keberhasilan.
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat
dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran duduktif.
Karena strategi pembelajaran masih bersifat konseptual, maka untuk
mengimplementasiannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata
lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”.
Gambar di bawah ini menunjukkan jenis-jenis/klasifikasi strategi pembelajaran
yang dikemukakan dalam artikel Saskatchewan Educational (1991).

Pembelajaran
Tidak
Langsung
Pembelajaran Pembelajaran
Langsung Interaktif

Belajar Belajar
melalui Mandiri
Pengalaman

Gambar 1.1 Klasifikasi Strategi Pembelajaran

1. Strategi Pembelajaran Langsung (direct instruction)


 Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada
gurunya paling tinggi dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk
didalamnya metode-metode ceramah,pertanyaan diktatik,pengajaran
eksplisit,praktek dan latihan,serta demonstrasi.
 Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi
atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah,
2. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (indirect instruction)

pg.
 Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk ketrelibatan siswa yang
tinggi dalam melakukan observasi,penyelidikan,penggambaran inferensi
berdasarkan data atau pembentukan hipotesis.
 Dalam pembelajaran tidak langsung,peran guru beralih dari penceramah
menjadi fasilitator,pendukung dan sumber personal.
 Guru merancang lingkungan belajar,memberikan kesempatan siswa untuk
terlibat,dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada siswa ketika
mereka melakukan inkuiri.
 Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya bahan-bahan
cetak,non-cetak,dan sumber-sumber manusia.
3. Strategi Pembelajaran interaktif (interactive instruction)
 Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling
berbagai diantara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan
bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memberikan reaksi terhadap gagasan,pengalaman,pandangan,dan
pengetahuan guru atau kelompok,serta mencoba mencari alternative dalam
berpikir.
 Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokkan
dan metode-metode interaktif didalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi
kelas,diskusi kelompok kecil atau pengerjaan tugas berkelompok,dan kerja sama
siswa secara berpasangan.
4. Strategi pembelajaran melalui Pengalaman (experiential learning)
 Strategi belajar melalui pengalaman menggunkan bentuk sekuens
induktif,berpusat pada siswa dan berorientasi pada aktivitas.
 Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah proses belajar
bukan hasil belajar.
 Guru dapat menggunakan strategi ini baik didalam kelas ,maupun diluar kelas.
Sebagai contoh di dalam kelas dapat digunakan metode simulasi sedangkan
diluar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk memperoleh
gambaran pendapat umum.
5. Strategi Pembelajaran Mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun insiatif individu,kemandirian,dan peningkatan diri. Fokusnya adalah
pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar
mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagian dari kelompok kecil.

C. Istilah Terkait dalam Strategi Pembelajaran


Dikenal beberapa istilah dalam pembelajaran yang memiliki kemiripan
makna.sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah
tersebut adalah : 1) pendekatan pembelajaran, 2) strategi pembelajaran, 3) metode
pembelajaran, 4) teknik pemebelajaran, 5) taktik pembelajaran, 6) model pembelajaran.
Berikut ini akan dipaparkan istilaj-istilah tersebut,deengan harapan dapat memberikan
kejelasan makna tentang penggunaan istilah tersebut.

pg.
1. Model Pembelajaran
Secara umum istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebgai pedoman dlam melakukan suatu kegiatan. Dalam penegrtian lain,model juga
diartikan sebagai barang atau benda yang sesungguhnya. Dalam istilah
selanjutnya,istilah model digunakan untuk menunjukkan pengertian yang pertama
sebgai kerangka konseptual.atas dasar pemikiran tersebut,maka yang dimaksud
dengan “Model belajar mengajar” adalah kerangka konseptual dan prosedur yang
sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu,berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran serta peran
guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Dewey dalam Joyce dan Weil (1986) mendefinisikan model pembelajaran
sebagai (suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang tatap
muka di kelas,atau pembelajaran tambahan di luar kelas dan untuk menajamkan
materi pengajaran).
Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang membedakan dengan
strategi ,metode dan prosedur (Kardi dan Nur,2000). Ciri-ciri tersebut ialah :
a. Rasional,teoritis,logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangan nya
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai)
c. Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan behasil
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan itu dapat tercapai.

A. Jenis Model Pembelajaran


Bruce Joyce dan Marsha Weil dalam Dedi Supriawan dan A Benyamin
Surasega (1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model
pembelajaran,yaitu :
1) Model Proses Informasi
Teori belajar yang oleh Gagne (1988) disebut dengan Information
processing learning Theory. Teori ini merupakan gambaran atau model dari
kegiatan dalam otak manusia disaat memproses suatu informasi. Dalam
pemrosesan informasi,terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal
dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam
diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses
kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi ekstrenal adalah
rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses
pembelajaran.
Dalam rumpun model pembelajaran ini terdapat 7 model pembelajaran,yaitu :
a. Pencapaian konsep (concept attainment)
b. Berpikir induktif (inductive thinking)
c. Latihan penelitian (inquiri training)
d. Pemandu awal (advance organizer)
e. Memorisasi (memorization)
f. Pengembangan intelek (developing intelect)

pg.
g. Penelitian ilmiah (scientic inquiry)

2) Model Personal
Proses pendidikan sengaja diusahakan yang memungkinkan
seseorang dapat memahami diri sendiri dengan baik,sanggup memikul
tanggung jawab untuk pedidikan,dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas
hidup yang lebih baik. Penggunaan model-model pembelajaran dalam
rumpun personal ini lebih memusatkan perhatian pada pandangan
perseorangan dan berusaha menggalakan kemandirian yang produktif
sehingga manusia menjadi sadar diri dan bertanggung jawab atas tujuannya.
Apabila bahan pembelajaran menimbulkan perubahan struktur atau
menjadi ancaman dan kerisauan peserta didik,maka hal ini akan menjadikan
sikapnya menentang pembelajaran. Apabila pserta didik mengambil inisiatif
dan melibatkan diri sepenuhnya dalam aktivitas pembelajaran,maka hasil
yang diperoleh akan sangat berkesan. Penilaian yang dilakukan atas dasar
pemikiran refleksi peserta didik lebih baik daripada penilaian yang dilakukan
oleh orang lain.
Dalam rumpun model personal ini terdapat 4 model
pembelajaran,yaitu:
1. Pengajaran tanpa arahan ( non directive teaching)
2. Model sinektik (synectics model)
3. Latihan kesadaran (awareness training)
4. Pertemuan kelas (classroom meeting)
3) Model Interaksi Sosial
Model interaksi sosial pada hakikatnya bertolak pemikiran
pentingnya hubungan pribadi dan hubungan soasial,atau hubungan individu
dnegan lingkungan sosialnya. Model interaksi sosial ini dapat digunakan
antaralain dengan menggunakan metode sosiodrama atau bermain peran (role
playing). Keterlibatan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar cukup
tinggi,terutama dalam bentuk partisipasi kelompoknya, partisipasi ini
menggambarkan adanya interaksi sosial diantara sesama peserta didik dalam
kelompok tersebut.Penggunaan rumpun model interaksi sosial ini menitikbe
ratkan pada pengemabangan kemampuan kerja sama peserta didik.
Dalam rumpun interaksi sosial ini terdapat 5 model pembelajaran,yaitu :
1. Investigasi kelompok (group investigation)
2. Bermain peran (role playing)
3. Penelitian yurisprudensial (jurisprudential inquiry)
4. Latihan laboratories (laboratory training)
5. Penelitisn ilmu sosial
4) Model Sistem Perilaku
Model behavioral menekankan pada perubahan perilaku yang tampak
dari peserta didik,sehingga konsisten dengan konsep dirinya. Model ini lebih
menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan perilaku yang

pg.
dapat diamati. Karaktestik model ini adalah penjabaran tugas-tugas yang harus
dipelajari peserta didik lebih efisien dan berurutan.
Model ini memusatkan perhatian pada perilaku yang terobservasi serta
metode dan tugas yang diberikan dalam rangka mengkomunikasikan
keberhasilan. Dalam rumpun model sistem perilaku ini terdapat 5 model
pembelajaran yaitu :
a. Belajar tuntas ( mastery learning)
b. Pembelajaran langsung (direct instruction)
c. Belajar kontrol diri (learning self control)
d. Latihan pengembangan keterampilan dan konsep (training for skill and
concept development)
e. Latihan assertif (assertive training).

2. Pendekatan Pembelajaran
Menurut Gladene Robertson dan Hellmut Lang (1984:5) pendekatan
pembelajaran dapat dimaknai menajdi 2 penegrtian,yaitu pendeketan pembelajaran
sebagai dokumen tetap dimkanai sebagai suatu kerangka umum dalam praktek
professional guru,yaitu serangkaian dokumen yang dikembangkan untuk mendukung
pencapaian kurikulum. Hal tersebut berguna untuk : 1) mendukung kelancaran guru
dalam proses pembelajaran, 2) membantu para guru menjabarkan kurikulum dalam
praktek pemeblajaran di kelas, 3) sebgai panduan bagi guru dalam menghadapi
perubahan kurikulum dan 4) sebagai bahan masukan bagi para penyusun kurikulum
untuk mendesain kurikulum dan pembelajaran yang terintegrasi. Selain sebagai
kerangka umum,untuk praktek profesionalisme guru,juga dimaksudkan sebagai studi
komprehensif tentang praktik pembelajaran maupun petunjuk pelaksanaannya.
Menurut Phillip R.Wallace (1992:13) pendekatan pembelajaran dibedakan
menjadi 2 bagian yaitu pendekatan konservatif dan pendekatan liberal. Pendektan
konservatif memandang bahwa proses pemebalajaran yang dilakukan sebagaimana
umumnya guru mebgajarkan materi kepada siswanya. Guru mentransfer ilmu
pegetahuan kepada siswa,sedangkan siswa nya lebih banyak sebagai penerima.
Sedangkan pendekatan liberal adalah pendekatan pembelajaran yang memberi
kesempatan luas kepada siswa untuk mengembangkan strategi dan keterampilan
belajarnya sendiri.

3. Metode Pembelajaran
Metode menurut J.R David dalam Teaching Strategies for collage class
room (1976) ialah” a way in achieving something “ ( cara untuk mencapai sesuatu ).
Untuk melaksanakan sesuatu strategi, digunakan seperangkat metode pengajaran
tertentu. Dalam pengertian demikian maka metode pengajaran menjadi salah satu
unsur dalam strategi pembelajaran. unsur seperti sumber belajar, kemampuan guru
dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi, waktu tersedia, kondisi
kelas, dan lingkungan merupakan unsur-unsur yang mendukunh strategi
pembelajaran.

pg.
Metode pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai. Hal ini mendorong seorang guru untuk mencari metode yang tepat dalam
penyampaian materinya agar dapat diserap dengan baik oleh siswa. Mengajar secara
efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode
pembelajaran. Dengan menggunakan metode pembelajaran, proses belajar mengajar
nampak menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para
siswa tersebut dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, di antaranya : 1) ceramah, 2)
demonstrasi, 3) diskusi, 4) simulasi, 5) laboratorium, 6) pengalaman lapangan, 7)
brainstorming, 8) debat, 9) simposium dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya,
berkaitan dengan strategi dan metode pembelajaran dapat dilihat pada bagan
dibawah ini :
Gambar 1.2 hubungan antara strategi dan metode pembelajaran

Adapun perbedaan strategi dengan metode pembelajaran adalah bahwa


strategi mengajar bisa berarti rencana, cara dan upaya tertentu khususnya yang

dibuat dan digunakan oleh guru untuk memandu, mengarahkan dan menujukkan
jalan kepada peserta didiknya untuk merealisasikan seperangkat tujuan belajar
mengajar/pembelajaran.
Tabel 1.2. perbedaan antara metode dan strategi mengajar.

Metode mengajar Strategi mengajar


Metode mengajar merupakan Strategi mengajar merupakan
penyajian efektif dari muatan/konten pengembangan lingkungan
tertentu suatu mata pelajaran pembelajaran yang memadai/sesuai
sedemikian rupa sehingga dapat yang mengarah untuk membantu siswa
dimengerti dan dipahami dengan dalam merealisasikan seperangkat

pg.
baik oleh peserta didik. tujuan belajar mengajar.
Istilah metode merupakan istilah Istilah strategi merupakan istilah yang
yang relatif kuna dan dihubungkan relatif baru yang dimiliki ilmu
dengan pedagogi kemiliteran dan teknologi pendidikan.
Sifat dari mata pelajaran menentukan Sifat dari tjuan pembelajaran yang
pemilihan metode untuk merupakan faktor dalam memutuskan
melaksanakan tugas mengajar. pemilihan strategi mengajar yang
sesuai/cocok.
Metode mengajar berdasarkan pada Strategi mengajar berasumsi bahwa
asumsi bahwa mengajar adalah suatu mengajar adalah sebuah ilmu dan
seni. bersifat lebih teknik.
Efektivitas/keberhasilan metode Efektvitas strategi mengajar dievaluasi
mengajar dievaluasi dalam hal dalam hal realisasi tujuan yang
penguasaan materi pelajaran dengan ditetapkan dengan menggunakan tes
menggunakan tes prestasi. yang mengacu pada kriteria.
Penekanan metode pengajaran lebih Penekanan strategi mengajar pada
pada langkah-langkah mengajar yang kegiatan mengajar untuk
dilakukan untuk menyampaikan mengorganisasikan lingkungan
materi pelajaran secara tepat. pembelajaran yang tepat.
Langkah-langkah yang dilakukan Strategi mengajar cenderung fleksibel
dalam metode mengajar cenderung dalam penggunaannya. Strategi
kaku dan baku. Pada umumya cukup mengajar selalu dimungkinkan untuk
sulit untuk membuat perubahan dimodifikasi terbaik dari perangkat
dalam gaya dan langkah-langkah tujuan pada kondisi saat ini.
yang ditunjukkan oleh suatu metode.
Untuk implementasi yang efektif, Strategi mengajar lebih komperenship
suatu metode mengajar bisa sebagaimana bisa digunakannya
menggunakan teknik mengajar dan bermacam metode teknik, alat bantu,
material penunjang. perlengkapan teknik dan sebagainya
untuk mengorganisasikan kegiatan dan
lingkungan belajar mengajar dengan
cara yang efektif.

4. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran digunakan untuk mengimplementasikan suatu
metode secara spesifik, misalnya penggunaan metode ceramah pada kelas dengan
jumlah siswa relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara
teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda di kelas yang peserta didiknya aktif dan di kelas
yang pasif. Dalam hal ini guru dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam
koridor metode yang sama. Sehingga guru harus mampu mengenali peserta
didiknya agar dapat terlaksana pembelajaran yang optimal. Di sisi lain guru juga
harus memahami penerapan berbagai macam teknik pembelajaran di dalam kelas.

pg.
Keterampilan merupakan prilaku pembelajaran yang spesifik. Didalamnya
terdapat teknik-teknik pembelajaran seperti teknik bertanya, diskusi,
pemebelajaran lengsung, teknik menjelaskan, dan mendemostrasikan. Dalam
keterampilan-keterampilan pembelajaran juga mencakup kegiatan perencanaan
yang dikembangkan guru, struktur dan fokus pembelajaran, serta pengelolaan
pembelajaran.
5. Taktik Pembelajaran
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan,
terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin
akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang
satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki
sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense
of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia
memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak
keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan,
pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam teknik ini,
pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat).
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik, dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh, maka
terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

D. Sasaran Kegiatan Pembelajaran


Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atau tujuan. Tujuan itu
bertahap dan berjenjang, mulai dari yang sangat operasioanal dan konkret yakni tujuan
pembelajaran khusus, tujuan pembelajaran umum, tujuan kurikuler dan tujuan nasioanl
sampai pada tujuan yang bersifat universal. Persepsi guru atau persepsi anak didik
mengenal sasaran akhir kegiatan belajar mengajar akan memengaruhi persepsi mereka
terhadap “sasaran antara” dan sasaran kegiatan”. Sasaran itu harus diterjemahkan ke
dalam cirri-ciri perilaku kepribadian yang didambakan.
Belajar mengajar sebagai suatu system instruksional mengacu kepada pengertian
sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk menvapai
tujuan. Sebagai suatu system, belajar mengajar meliputi sejumlah komponen, antara lain
tujuan pelajaran : bahan ajar, siswa yang menerima pelayanan belajar; guru; metode dan
pendekatan;situasi; dan evaluasi kemajuan belajar. Agar tujuan itu dapat tercapai, semua
komponen yang ada harus diorganisasikan dengan baik sehingga diantara komponen itu
terjadi kerja sama.

E. Tahapan Kegiatan Pembelajaran


Instruction pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching)
dan konsep belajar (learning). Stressing-nya terletak pada perpaduan antara keduanya,

pg.
yakni penumbuhan aktivitas subjek didik. Konsep tersebut dapat dipandang sebagai
suatu system, sehingga dalalm kegiatan belajar terdapat komponen-komponen peserta
didik, tujuan, materi, fasilitas dan prosedur, serta alat atau media yang dipergunakan.
Secara umum ada 3 pokok dalam strategi pembelajaran :
1. Tahap pemulaan (prainstruksional)
Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia memulai
proses belajar dan mengajar. Berikut ini adalah tahapan prainstruksional:
a. Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat siapa yang tidak hadir
b. Bertanya kepada siswa sampai dimana pembahasan pembelajaran sebelumnya.
c. Mengajukan pertanyaan kepada siswa dikelas.
d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
e. Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu.
Tujuan tahapan ini adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap bahan
yang telah diterimanya, dan menumbuhkan kondisi belajar dalam hubungannya
dengan pelajaran hari itu. 
2. Tahap Instruksional
Tahap kedua adalah Tahap pengajaran atau tahap inti, yakni tahapan memberikan
bahan pelajaran yang telah disusun guru sebelumnya. Secara umum dapat
diidentifikasi beberapa kegiatan dalam tahap pengajaran, seperti dibawah ini :
a. Menjelaskan tujuan pengajaran kepada siswa yang harus dicapai
b. Menuliskan pokok materi yang akan dibahas
c. Membahas pokok materi
d. Memberikan contoh konkrit pada setiap pokok materi
e. Menggunakan alat bantu mengajar/media
f. Menyimpulkan hasil pembahasan
3. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
Tahap evaluasi dan tindak lanjut dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan tahapan ini
ialah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan instruksional.
Meier (2002:103) berpendapat bahwa kegiatan pembelajaran pada hakikatnya
mempunyai empat unsure, yakni : 1. Persiapan (preparation). 2. Penyampaian
(presentation). 3. Pelatihan (practice). 4. Penampilan hasil (performance)

pg.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang
disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam hal ini strategi pembelajaran dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu ilmu,
seni, dan / atau keterampilan yang digunakan pendidik dalam upaya membantu
( memotivasi, membimbing, membelajarkan, memfasilitasi ) peserta didik sehingga ia
atau mereka melakukan kegiatan belajar.
Setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar tentunya
memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut diantaranya yaitu :
mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif serta mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran

B. Saran
Agar tujuan dalam suatu pembelajaran tercapai dengan baik maka strategi
pembelajaran harus diperhatikan dengan seksama. Strategi pembelajaran harus disiapkan
dengan matang sebelum memulai suatu pembelajaran.

pg.
Daftar Pustaka

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Sarea, Syahrul. 2015. Perbedaan Belajar dan Pembelajaran.
(https://www.wawasanpendidikan.com/2015/12/apakah-bedanya-belajar-dan-
pembelajaran.html diakses pada tanggal 06 oktober 2018)
Zakky. 2018. Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli dan Secara Umum.
(https://www.zonareferensi.com/pengertian-metode-pembelajaran/ diakses pada tanggal 07
oktober 2018)
Dina, Isami. 2015. Macam-macam Teknik Pembelajaran.
(http://islamidinah26.blogspot.com/2015/04/macam-macam-tekhnik-pembelajaran.html
diakses pada tanggal 07 oktober 2018)
http://little-chiyoo.blogspot.com/2012/12/hakikat-strategi-pembelajaran.html

pg.

Anda mungkin juga menyukai