Anda di halaman 1dari 16

SERTIFIKASI GURU,PENGADAAN PROFESI GURU, DAN KINERJA GURU

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Profesi Pendidikan

Dosen Pengampu : Taat Kurnita Yeniningsih, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 3

Muni Laiza 2106104210043

Salsabila Mesbach 2106104210034

Bunga Safira 2106104210040

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2022-2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB 1 .................................................................................................................................
PENDAHULUAN..............................................................................................................
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................................................
BAB 2 .................................................................................................................................
PEMBAHASAN ................................................................................................................
2.1Sertifikasi Guru ..............................................................................................................
2.2 Peengadaan Profesi Guru ..............................................................................................
2.3 Kinerja Guru..................................................................................................................
BAB 3..................................................................................................................................
PENUTUP..........................................................................................................................
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
BAB II

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat
pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional
merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sebuah sistem dan praktik pendidikan yang
berkualitas baik. Sertifikat dalam Kamus Besar Bahasa IndonesiaTeliti (KBBI), merupakan tanda
atau surat keterangan (pernyataan) tertulis atau tercetak dari orang yang berwenang yang dapat
digunakan sebagai bukti pemilikan atau suatu kejadian.

Pengadaan/rekruitmen pengadaan adalah suatu proses kegiatan mengusahakan calon


pedidik yang tepat sesuai dengan persyaratan yang telah ada ditetapkan dalam klasifikasi jabatan.
Pengadaan tenaga kependidikan merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh
tenaga kependidikan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan-jabatan tertentu yang masih kosong.
Pengadaan ini merupakan usaha-usaha mengatur komponis tenaga kependidikan secara seimbang
sesuai dengan tuntutan pelaksanaan tugas kependidikan melalui penyeleksian yang dilakukan.

Kinerja guru merupakan hasil, kemajuan dan prestasi kerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran, baik dalam merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran dan mengevaluasi
hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan latihan terhadap peserta didik, serta komitmennya
dalam melaksanakan tugas. Baik tidaknya kinerja guru dapat dilihat dari pelaksanaan
kompetensi- kompetensi yang harus dimiliki oleh guru disamping memiliki kualifikasi akademik.
Peningkatan kinerja guru terus dilakukan oleh pemerintah dengan berbagai upaya, baik
melalui program sertifikasi guru, melakukan pengembangan kurikulum nasional dan lokal,
peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, pengadaan buku dan alat pelajaran, pengadaan
dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah.
kinerja guru yang berkualitas akan berpengaruh pada mutu pembelajaran, mutu lulusan, mutu
pendidikan dan pencapaian tujuan pendidikan
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Sertifikasi Guru?
b. Bagaimana Pengadaan Profesi Guru?
c. Bagaimana Kinerja Guru?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa pengertian sertifikasi guru
b. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengadaan Profesi Guru
c. Untuk Mengetahui Bagaimana Kinerja Guru
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sertifikasi Guru
1. Pengertian Sertifikasi Guru

Sertifikasi atau sergur adalah sebuah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru
yang sudah memenuhi standar profesional atau kelayakan seorang guru dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Sertifikat ini juga tidak langsung diberikan, melainkan harus melalui
beberapa uji kompetensi dan tahapan sebelumnya. Sertifikasi guru ( sergur ) menjadi salah
satu usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga pendidik ( guru ) di dalam
mekanisme teknis dan diatur oleh pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Guru yang sudah memperoleh sertifikat pendidik, maka guru tersebut sudah dinilai profesional
dalam membuat praktek dan sistem pendidikan yang berkualitas dalam mengajar. Sehingga
diharapkan untuk guru yang sudah lolos sergur ini mampu memberikan perubahan untuk
pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Keuntungan bagi guru yang memperoleh sertifikat
ini selain memberikan jaminan profesionalisme dalam mengajar, juga memberikan dampak
positif dari sisi finansial karena dengan lulus sergur maka akan mendapatkan yang namanya
tunjangan sertifikasi guru.

UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU RI Nomor


14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mewajibkan guru memiliki kualifikasi akademik,
kompetesi, dan sertifikat pendidik. Kualifikasi akademik guru pada semua jenis dan jenjang
pendidikan diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau diploma empat (S1/D-
IV). Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam UU GD Pasal 8 meliputi kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan baik
kualifikasi akademik maupun kompetensi. Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu
guru dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.
Bentuk peningkatan kesejahteraan guru yaitu berupa pemberian tunjangan profesi sebesar satu
kali gaji pokok kepada guru yang memiliki sertifikat pendidik. Tunjangan tersebut berlaku
untuk semua guru, baik guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru yang
berstatus non-pegawai negeri sipil (non PNS/swasta).

2. Tujuan Sertifikasi Guru


Selain memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, sergur
atau sertifikasi guru ini juga memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut.
 Meningkatkan martabat guru sebagai tenaga pendidik Meningkatkan mutu dan proses
kegiatan belajar mengajar
 Menentukan kelayakan untuk guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran demi mewujudkan tujuan pendidikan nasional
 Memberikan standar profesionalisme guru dalam mengajar
 Melindungi profesi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
 Membantu melindungi lembaga penyelenggara pendidikan dengan memberikan
instrumen dan rambu-rambu untuk melaksanakan seleksi untuk pelamar yang
berkompeten
 Membangun citra yang baik di masyarakat terhadap tenaga pendidik
 Melindungi masyarakat dari praktek yang tidak berkompeten, sehingga dapat merusak
citra tenaga pendidik

3. Manfaat Sertifikasi Guru


 Penjaminan Mutu
Dengan adanya proses dalam pengembangan profesionalisme terhadap kinerja
tenaga pendidik maka akan menimbulkan persepsi pemerintah dan masyarakat menjadi
lebih baik terhadap penyelenggara pendidikan dan tenaga pendidik. Proses sergur
menyediakan informasi yang berharga bagi para penyelenggara pendidikan yang ingin
mempekerjakan orang dalam bidang keterampilan dan keahlian tertentu.
 Pengawasan Mutu
Lembaga sertifikasi yang sudah menentukan dan mengidentifikasi seperangkat
kompetensi dalam peningkatan profesionalisme melalui mekanisme seleksi maupun
pengembangan karir selanjutnya dengan mengadakan program pelatihan yang lebih
bermutu.
 Perlindungan
Melindungi tenaga pendidik dari praktik yang tidak berkompetensi sehingga dapat
merusak citra tenaga pendidik, selain itu juga untuk melindungi masyarakat dari praktek
pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional. Besaran tunjangan guru ini diatur
dalam Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Khusus Guru dan
Dosen, Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor. Didalam
Pasal 1 Ayat 4 diterangkan bahwa tunjangan profesi merupakan tunjangan yang diberikan
kepada guru dan dosen yang sudah memiliki sertifikat pendidik sebagai penghargaan sudah
mengikuti sergur dan atas profesionalitasnya.

B. Pengadaan profesi guru


Pengertian Pengadaan profesi guru
Pengadaan/rekruitmen pengadaan adalah suatu proses kegiatan mengusahakan
calon pedidik yang tepat sesuai dengan persyaratan yang telah ada ditetapkan dalam
klasifikasi jabatan. Pengadaan tenaga kependidikan merupakan usaha-usaha yang
dilakukan untuk memperoleh tenaga kependidikan yang dibutuhkan untuk mengisi
jabatan-jabatan tertentu yang masih kosong. Pengadaan ini merupakan usaha-usaha
mengatur komponis tenaga kependidikan secara seimbang sesuai dengan tuntutan
pelaksanaan tugas kependidikan melalui penyeleksian yang dilakukan.
Langkah penting dalam proses pengadaan sebagai kelanjutan perencanaan tenaga
kependidikan

1) Menyebarluaskan pengumuman tentang kebutuhan tenaga kependidikan dalam berbagai


jenis dan kualifikasi sebagaimana proses perencanaan yang telah ditetapkan
2) Membuka pendaftaran bagi pelamar atau sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang
ditetapkan baik persyaratan-persyaratan administratif maupun persyaratan akademis
3) Menyelenggarakan pengujian berdasarkan standar seleksi dan dengan menggunakan
teknik-teknik seleksi atau cara-cara tertentu yang dibutuhkan. Standar seleksi
menyangkut umur, kesehatan fisik, pendidikan, pengalaman, tujuan-tujuan, perangai,
pengetahuan umm, ketrampilan komunikasi, motivasi, minat, sikap, kesehatan
mental,dsb.

1. Perencanaan tenaga guru

Perencanaan tenaga guru merupakan suatu proses yang sistematis dan rasional
untuk memberikan jaminan bahwa penetapan jumlah dan kualitas tenaga kependidikan
dalam berbagai formasi dan dalam jangka waktu tertentu benar-benar representatif dapat
menuntaskan tugas-tugas organisasi pendidikan. Beberapa metode untuk melakukan
perencanaan kebutuhan tenaga kependidikan, misalnya:
1) Expert estimate yaitu prediksi yang dilakukan oleh para ahli karena para ahli ini
dianggap lebih memahami tuntutan-tuntutan ketenagakerjaan
2) Historical comparison yaitu prediksi yang didasarkan atas kecenderungan yang terjadi
pada masa sebelumnya
3) Task analysis yaitu penentuan kebutuhan tenaga didasarkan atas tuntutan spesifikasi
pekerjaan yang ditetapkan
4) Correlation technique suatu penentuan kebutuhan didasarkan atas perhitungan-
perhitungan korelasi secara statistik, terutama kepentingan yang menyangkut
perubahan-perubahan yang terjadi dalam persyaratan-persyaratan ketenagakerjaan,
sumber-sumber keuangan dan program-program yang ditetapkan
5) Modelling yaitu penetapan kebutuhan tenaga tergantung pada model keputusan yang
biasa dibuat.
2. Rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga guru

3. Rekrutmen atau Penerimaan tenaga kependidikan


Rektrutmen merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan
pada lembaga pendidikan, baik jumlah maupun kualitasnya, untukkegiatan tersebut
diperlukan kegiatan penarikan. Menurut T. Hani Handokomengemukakan bahwa Penarikan
(rekrutmen) adalah proses pencarian danpemikatan para calon karyawan (pelamar) yang
mampu untuk melamar sebagai karyawan. (Hani Handoko, 1987:69). Pengelolaan unsur
manusia mulai dari perencanaan sampai pada tahap akhir, pada intinya diorientasikan
untuk tahapmencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Dalam hal
inimencari dan mendapatkan calon-calon tenaga kependidikan yang memenuhisyarat
sebanyak mungkin. Selain itu menurut T.Hani Handoko. Penarikanberkenaan dengan
pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yangakan di seleksi untuk
memenuhikebutuhan-kebutahan organisasi.

1. Seleksi yang dapat digunakan atau cara-cara yang dapat ditempuh melalui:

Pengumpulan informasi tentang calon-calon yang memberi harapan baik.


Informasi ini dapat mencakup “personal references” dan “employment references”.
Sejumlah infornasi ini dapat diperoleh melalui dokumen-dokumen atau berkas-berkas
lamaran yang masuk dan dapat pula dilakukan melalui kontak-kontak lainnya
Penyelenggaraan “testing” secara tertulis, misalnya penggunaaan tes-tes psikologis, tes-tes
pengetahuan, dan bentuk tes yang mengukur beberapa bagian pekerjaan yang akan
diemban Penyelenggaraaan testing secara lisan dan wawancara seleksi, yaitu percakapan
formal yang dilakukan secara cukup mendalam untuk mengevaluasi calon Pemeriksaan
medis atau kesehatan calon, baik dengan menunjukkan informasi kesehatan, maupun
pemeriksaan yang dilakukan sacara langsung oleh tim yang sengaja dibentuk.

2. Penempatan Guru

Indonesia memiliki 4 kategori guru;


(1) guru pns, orang yang memiliki kualifikasi minimum sebagai guru
(2)guru kontrak, guru yang dipekerjakankarena adanya proyek dari lembaga donor dan
memiliki kualifikasi yang samadengan guru pns
(3) guru tetap, diangkat oleh yayasan untuk mengajar di sekolahswasta dengan
kualifikasi bervariasi sesuai dengan kualitas sekolah (4) guru honorer, bekerja di
sekolah negeri atau swasta yang dibayar oleh yayasan.

3. Pengembangan profesi dan kesejahteraan guru


a. Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas
Guru
Sesuai dengan arahan Presiden untuk menambah jumlah guru-guru produktif,
Kemendikbud melaksanakan program Sertifikasi Keahlian Ganda. Selain menggunakan
mekanisme rekrutmen guru baru melalui seleksi ASN, Kemendikbud meningkatkan
kapasitas guru-guru normatif dan adaptif. "Tahun lalu 12 ribu, tahun ini ada 6 ribu guru
yang kita latih untuk memiliki (sertifikat) keahlian ganda," ujar Sesjen Kemendikbud.

Kemendikbud juga memberikan kesempatan bagi para guru Sekolah Menengah


Kejuran (SMK), khususnya pada bidang terkait prioritas nasional (Pariwisata, Pertanian
dan Ketahanan Pangan, Kemaritiman, dan Industri Kreatif) untuk mendapatkan
peningkatan kapasitas bekerja sama dengan indutri di berbagai negara di dunia. "Ini akan
terus kita lakukan melalui dana APBN, maupun dana LPDP," kata Sesjen Didik.
Pendidikan dan pelatihan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) juga terus
diberikan kepada para guru, dilakukan secara klasikal (tatap muka) dan daring (dalam
jejaring/online). "Dengan demikian, untuk mengikuti pelatihan, guru tidak lagi perlu harus
dipanggil untuk kemudian ditatar, dengan biaya perjalanan yang mahal. Tetapi kita bisa
menggunakan cara-cara yang lebih efektif dan efisien," jelas Didik.

Pelatihan penyegaran dan penguatan juga dilakukan bagi tenaga kependidikan


seperti kepala sekolah dan pengawas sekolah agar juga dapat sejalan dengan
pengembangan guru. Menurut Didik, saat ini fokus pelatihan penyegaran diarahkan tidak
hanya untuk meningkatkan pemahaman seputar manajemen pendidikan saja. Namun, juga
terkait pemahaman terhadap revolusi industri 4.0."Sehingga ada keseimbangan
peningkatan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan di lapangan. Jangan sampai
gurunya sudah maju, sementara pengawasnya belum, sehingga apa yang dilakukan
gurunya nanti dianggap kesalahan.
b. Kesejahteraan guru
Upaya Pemerintah meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik terus ditingkatkan.
Melalui pemberian tunjangan profesi guru (TPG) yang jumlah penerimanya terus
meningkat, Pemerintah berupaya serius untuk meningkatkan martabat para guru,
memajukan profesi guru, serta mendorong peningkatan mutu pembelajaran. Ini (TPG)
adalah beban tetap yang dikeluarkan pemerintah. Dan akan terus dibayar sesuai dengan
jumlah perkembangan guru yang punya sertifikasi dan punya hak untuk dibayarkan
tunjangan profesinya.
Dan jumlah ini terus naik," disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Didik Suhardi, pada Forum Merdeka Barat 9
(FMB9) di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di samping TPG,
pemerintah juga memberikan tunjangan khusus guru (TKG) sebesar 1 kali gaji pokok yang
dibayarkan kepada para guru atas pengabdiannya mengajar di daerah-daerah khusus.
Jumlahnya terus meningkat, pada tahun 2017 TKG yang disalurkan melalui transfer
daerah sebesar Rp1,67 triliun (41.599 guru), kemudian pada tahun 2019 sebesar Rp2,13
triliun (51.602 guru) dengan total dana sebesar Rp5,99 triliun sejak tahun 2017.
Sedangkan TKG yang disalurkan melalui mekanisme dana pusat sejak tahun 2014 sebesar
Rp1,34 triliun.

4. Penghargaan terhadap guru

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Penghargaan Profesi Guru artinya


perbuatan menghargai atau merupakan bentuk apresiasi kepada pegawai. Dari
definisitersebut maka bisa diketahui bahwa penghargaan terhadap Profesi Guru adalah
suatu penghargaan yang diberikan kepada guru dan merupakan kegiatan melindungi guru
darihal-hal tertentu yang dapat mengganggu aktivitas keguruannya. Fungsi dan peran
gurudalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa tidak bisa diragukan karena ketika
mutupendidikan dinilai kurang memuaskan maka orang pertama yang disalahkan adalah
guru.
Namun pada sisi lainnya, kurangnya dukungan dan penghargaan yang diberikan
padaguru dalam menjalankan profesionalismenya oleh peserta didik, orang tua peserta
didik,masyarakat dan pemerintah terkait cukup memprihatinkan. Dalam upaya mencapai
tujuanpendidikan,pemerintah melalui Undang-Undang Sisdiknas memberikan
berbagai penghargaan kepada guru dan dosen. Penghargaan kepada guru diberikan pada
tingkatsatuan pendidikan,desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,
nasionaldan/atau internasional.
Jenis-jenis penghargaan guru :
1. Penghargaan guru berprestasi
2. Penghargaan bagi guru berdedikasi di dearah khusus/terpencil
3. Penghargaan tanda kehormatan satyalancana pendidikan
4. Penghargaan bagi guru yang berhasil dalam pembelajaran
5. Penghargaan guru pemenang Olimpiade.

C. KINERJA GURU
Kinerja guru merupakan hasil, kemajuan dan prestasi kerja guru dalam
melaksanakan pembelajaran, baik dalam merencanakan, melaksanakan proses
pembelajaran dan mengevaluasi hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan latihan
terhadap peserta didik, serta komitmennya dalam melaksanakan tugas. Baik tidaknya
kinerja guru dapat dilihat dari pelaksanaan kompetensi- kompetensi yang harus dimiliki
oleh guru disamping memiliki kualifikasi akademik. Peningkatan kinerja guru terus
dilakukan oleh pemerintah dengan berbagai upaya, baik melalui program sertifikasi
guru, melakukan pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi
guru melalui pelatihan, pengadaan buku dan alat pelajaran, pengadaan dan perbaikan
sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah. kinerja guru
yang berkualitas akan berpengaruh pada mutu pembelajaran, mutu lulusan, mutu
pendidikan dan pencapaian tujuan pendidikan

Tujuh indikator yang menunjukkan lemahnya kinerja guru dalam melaksanakan


tugas utama mengajar (teaching), yaitu:
1. Rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran,
2. Kurang kemahiran dalam mengelola kelas,
3. Rendahnya kemampuan melakukan dan memanfaatkan penelitian tindakan kelas, (
4. Rendahnya motivasi berprestasi,
5. Kurang disiplin,
6. Rendahnya komitmen profesi,
7. Serta rendahnya kemampuan manajemen waktu

1. Peningkatan Kinerja Guru


Peningkatan kinerja guru mempunyai kedudukan yang terpenting dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran yang nantinya akan berefek kepada mutu lulusan
dan akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional.Oleh karena itu
pemerintah terus mengupayakan berbagai hal untuk mendongkrak dan meningkatkan
kompetensi guru agar guru memiliki kinerja yang baik. Diantaranya adalah dengan
memberikan peluang untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi, mewajibkan kepada
guru menempuh pendidikan minimal strata satu, memberikan pelatihan dan seminar dan
memberikan tunjangan serfikasi. Melalui sertifikasi guru diharapkan mampu
meningkatkan profesionalisme guru yang berdampak pada perbaikan kinerja guru.
Sertifikasi adalah pemberian sertifikat pendidikan untuk guru. Sertifikasi merupakan
bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga
professional.

Pemberian sertifikat pendidikan telah lebih dahulu diterapkan di Negara maju


seperti Amerika Serikat, pihak yang berwenang di Amerika menilai kelayakan guru untuk
diberikan lisensi pendidik. Di Cina sertifikasi telah diberlakukan dari tahun 2001, begitu
juga di Filipina dan Malaysia belakangan juga telah mensyaratkan kualifikasi akademik
minimum dan standar kompetensi bagi guru. Di Jepang, sertifikasi pendidikan telah
dilaksanakan pada tahun 1974 karena diyakini bahwa kemajuan bangsanya diawali dari
dunia pendidikan setelah Jepang hancur tahun 1945 akibat bom atom, yang pertama sekali
dicari adalah guru yang masih hidup. Setelah diadakan sertifikasi guru, gaji yang diterima
relatif besar. Hal tersebut jauh berbeda dengan keadaan guru di Indonesia yang memiliki
penghasilan relatif kecil dibandingkan dengan profesi lainnya seperti dokter, pengacara
dan anggota TNI (Muslich, 2007:4).

2. Penilaian Kinerja Guru

Salah satu tugas manajer atau kepala sekolah terhadap guru salah satunya adalah
melakukan penilaian atas kinerjanya. Penilaian ini mutlak dilaksanakan untuk mengetahui
kinerja yang telah dicapai oleh guru, baik, sedang, atau kurang. Penilaian ini penting bagi
setiap guru dan
berguna bagi sekolah dalam menetapkan kegiatannya. Penilaian kinerja/ prestasi menurut
Hasibuan adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi prestasi kerja karyawan serta
menetapkan kebijaksanaan selanjutnya (Malayu, 1999:87).

Sehubungan dengan hal di atas, maka penilaian kinerja guru harus berdasarkan
Standar Kompetensi Guru. Dalam bukunya yang berjudul Guru sebagai Profesi, Suparilan
mengatakan bahwa standar kompetensi guru dapat diartikan sebagai "suatu ukuran yang
ditetapkan atau dipersyaratkan". Lebih lanjut dinyatakan bahwa Standar Kompetensi Guru
adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan
pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi seorang guru agar berkelayakan untuk
menduduki jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi dan jenjang
pendidikan. Berdasarkan pengertian tersebut, standar kompetensi guru dibagi dalam tiga
komponen yang saling terkait, yaitu:
a. Pengelolaan pembelajaran
b. Pengembangan profesi, dan
c. Penguasaan akademik.

Ketiga komponen standar kompetensi guru tersebut, masing-masing terdiri atas


beberapa kompetensi, komponen pertama terdiri atas empat kompetensi, komponen kedua
memiliki satu kompetensi, dan komponen ketiga terdiri atas dua kompetensi. Dengan
demikian, ketiga komponen tersebut secara keseluruhan meliputi 7 (tujuh) kompetensi
dasar, yaitu:
a. Penyusunan rencana pembelajaran
b. Pelaksanaan interaksi belajar- mengajar
c. Penilaian prestasi belajar peserta didik
d. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik
e. Pengembangan profesi
f. Pemahaman wawasan kependidikan
g. Penguasaan bahan kajian akademik sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan
(Peraturan Pemerintah RI No. 19,2005:25).
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan

Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat
pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru
profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sebuah sistem dan praktik
pendidikan yang berkualitas baik.

Pengadaan/rekruitmen pengadaan adalah suatu proses kegiatan mengusahakan


calon pedidik yang tepat sesuai dengan persyaratan yang telah ada ditetapkan dalam
klasifikasi jabatan. Pengadaan tenaga kependidikan merupakan usaha-usaha yang
dilakukan untuk memperoleh tenaga kependidikan yang dibutuhkan untuk mengisi
jabatan-jabatan tertentu yang masih kosong.

Kinerja guru merupakan hasil, kemajuan dan prestasi kerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran, baik dalam merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran dan
mengevaluasi hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan latihan terhadap peserta didik,
serta komitmennya dalam melaksanakan tugas. Baik tidaknya kinerja guru dapat dilihat dari
pelaksanaan kompetensi- kompetensi yang harus dimiliki oleh guru disamping memiliki
kualifikasi akademik.
DAFTAR PUSTAKA

E .Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung: Remaja Rosdakarya 2009).
Hlm.39
S. Wojowasito, WJS. Poerwadarminto, Kamus Bahasa Inggris Indonesia-Indonesia Inggris
(Bandung: Hasta, 1982), hal. 895
Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009).
Hlm.34
Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009).
Hal.35 Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI ,2010. Manajemen pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Hani Handoko,Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di Indonesia,Rineka
Cipta.Hasibuan, Malayu S.P Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara,
Cet. V
Lailatussaadah. "Upaya peningkatan kinerja guru". Intelektualita - 03, No 1,(2015) :25
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai