Anda di halaman 1dari 6

ISSN (Print): 2502-7069; ISSN (Online): 2620-8326

Peningkatan Kemampuan Guru Melalui Sertifikasi

Munawir1, Arum Nur Aisyah1*, Inayatur Rofi’ah1


1
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
*Corresponding Author: arumnuraisyah8@gmail.com

Article History Abstract: Guru harus memiliki empat kompetensi, kualitas serta kemampuan
Received : February 15th, 2022 yang harus senantiasa untuk ditingkatkan agar menjadi lebih baik lagi.
Revised : February 28th, 2022 Peningkatan kemampuan guru dapat dilakukan melalui sertifikasi. Tujuan
Accepted : March 24th, 2022 dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tentang peran sertifikasi dalam
meningkatkan kemampuan guru. Untuk penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif deskriptif dengan metode penelitian berupa studi
kepustakaan. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat dari lembaga yang
berwenang kepada tenaga pendidik baik guru maupun dosen yang sudah
memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi yang sudah ditentukan
sebagai bentuk pengakuan menjadi tenaga yang profesional. Sertifikasi
dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, kemampuan guru, kualitas
pendidikan guru, dan kesejahteraan guru. Sertifikasi dapat dilakukan melalui
beberapa prosedur, yaitu melalui pola Pemberian Sertifikat Pendidik secara
Langsung (PSPL), pola Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) dan
pola portofolio dengan beberapa ketentuan khusus guru dalam jabatan. Untuk
mewujudkan diri sebagai seorang guru yang profesional, baik, dan
berkompeten, guru yang sudah melakukan sertifikasi akan berusaha
mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Sertifikasi guru ini sangat
penting dilakukan untuk menunjukkan profesionalitas guru sebagai pengajar
dan pendidik. Oleh karena itu, pentingnya penyebaran informasi terkait
pentingnya serta pelaksanaan sertifikasi harus senantiasa dilakukan bahkan
hingga ke pelosok daerah sehingga semua guru dapat menerima informasi dan
mengikuti sertifikasi untuk menjadi guru yang profesional dan berkompeten.

Keywords: Guru, Kemampuan, Sertifikasi

PENDAHULUAN mencapai kualitas sebagai guru yang


profesional. Penelitian yang dilakukan bagus
Guru harus senantiasa meningkatkan dalam hal pemaparan pengaruh sertifikasi
kompetensi yang dimilikinya dengan membaca, dalam peningkatan profesionalisme guru yang
menulis karya ilmiah, mengikuti seminar, sudah dijelaskan mulai dari pengertian hingga
berdiskusi, studi lanjut, dan lain sebagainya. Seorang prinsip pembinaan dan pengembangan profesi
guru harus memiliki empat kompetensi yang guru berkelanjutan. Tetapi ada permasalahan
meliputi kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, yaitu masih kurangnya kesadaran guru dalam
dan profesional. Apabila seorang guru telah meningkatkan kemampuan yang dimilikinya
memiliki empat kompetensi tersebut dan juga telah (Sriyono, 2020).
menjadi guru yang baik, maka akan ada yang Penelitian lain banyak juga yang
namanya kebijakan sertifikasi guru. Sertifikasi guru membahas mengenai “Pengembangan
ini dilakukan dengan memberikan sertifikat sebagai Kompetensi Profesional Guru Melalui
bentuk pengakuan menjadi guru yang profesional. Kebijakan Sertifikasi”. Heru Siswanto (2018)
Selain itu, sertifikasi juga dilakukan guna mengutarakan bahwa dalam mengembangkan
meningkatkan kemampuan, profesionalisme, kompetensi profesional guru perlu adanya
kualitas dan kesejahteraan guru (Febriani, 2019). upaya kerja keras, konsentrasi, tanggung
Pada saat ini, terdapat beberapa penelitian jawab, dan kefokusan guru dalam
tentang “Pengaruh Sertifikasi dalam Peningkatan meningkatkan potensi dirinya agar
Profesionalisme Guru Anak Sekolah Dasar”. memperoleh hasil yang maksimal.
Sriyono (2020) menjelaskan bahwa guru yang sudah Penelitiannya bagus dalam hal menjelaskan
bersertifikasi merupakan guru yang telah memiliki terkait sertifikasi dan profesionalisme guru
kompetensi dan sertifikasi merupakan sarana untuk dengan penguatan berupa Undang-Undang

324
Munawir et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2): 324 – 329
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2.360

dan terdapat penjelasan mengenai kompetensi yang 3. Conclusion Drawing (Simpulan)


harus dimiliki guru. Namun, dari hasil penelitian Setelah menyajikan data, maka teknik
tersebut terdapat permasalahan di mana kurangnya yang harus dilakukan terakhir adalah
pemahaman guru terkait kebijakan sertifikasi guru menarik kesimpulan.
(Siswanto, 2018).
Dari permasalahan yang ada dan masih lemah HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam peningkatan kemampuan guru melalui
sertifikasi berupa peningkatan pemahaman guru Pengertian Sertifikasi
akan pentingnya sertifikasi dan pemberian informasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
terkait sertifikasi guru. Guru masih belum memiliki kata sertifikasi adalah “penyertifikatan”.
kesadaran akan pentingnya peningkatan kemampuan Sertifikasi merupakan bentuk bukti secara
yang dimilikinya. Kurangnya pemahaman guru formal di mana memberikan pengakuan
terkait pentingnya kebijakan sertifikasi guru dalam dengan memberikan sebuah sertifikat untuk
meningkatkan kemampuan diri guru. Oleh guru dan dosen sebagai pendidik profesional.
karenanya, penulisan jurnal ini memiliki tujuan Sertifikasi juga dapat diartikan sebagai proses
untuk mengetahui mengenai kebijakan sertifikasi untuk mengakui terhadap tenaga pendidik
mulai dari pengertian, tujuan dan manfaat, prosedur baik guru atau dosen profesional karena telah
pelaksanaan sertifikasi, dan bagaimana peran mempunyai sejumlah kemampuan atau
sertifikasi dalam meningkatkan kemampuan diri kompetensi yang diperlukan untuk
guru. pembelajaran”. Sertifikasi dapat diartikan
sebagai proses untuk mengakui terhadap
METODE tenaga pendidik baik guru atau dosen
profesional yang telah memiliki sejumlah
Penelitian ini menggunakan pendekatan kompetensi untuk melaksanakan
kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah pembelajaran (Adhar, 2013). Sertifikasi juga
deskriptif. Metode penelitian yang digunakan berarti diploma atau mengakui secara resmi
menggunakan studi kepustakaan. Pengumpulan data terhadap suatu kemampuan atau kompetensi
dilakukan dengan mencari sumber referensi dari seseorang yang memiliki jabatan profesional
jurnal, buku, dan sumber referensi lainnya yang ada yang berasal dari kata bahasa Inggris
pada internet. “certification”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan Surat keterangan atau dikenal dengan
adalah teknik studi pustaka simak catat. Teknik ini sertifikat yang diberikan kepada profesi
dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai diberikan oleh lembaga yang berwenang
referensi seperti jurnal, buku, dan lain sebagainya, dengan tujuan untuk menyatakan kelayakan
kemudian mencatat atau mengutip pendapat dari sebuah profesi dalam melakukan tugas juga
para ahli dalam sumber referensi tersebut untuk merupakan istilah dari sertifikasi.
memperkuat landasan teori-teori dalam penelitian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14
ini. Setelah memperoleh data, maka akan dilanjutkan Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1
dengan teknik analisis data. Pada penelitian ini Ayat 11 dijelaskan mengenai sertifikasi
model Miles dan Huberman adalah teknik analisis adalah memberikan sebuah sertifikat untuk
yang digunakan, teknik ini terdiri dari: guru dan dosen sebagai pendidik yang sudah
1. Data Reduction (Reduksi Data) mememuhi persyaratan dan mempunyai
Teknik ini dilakukan dengan mereduksi sebuah sertifikat pendidik akan memperoleh
data seperti menentukan hal-hal yang pokok, tunjangan profesi sebesar satu kali gaji dari
memfokuskan pada hal-hal atau bagian yang pemerintah (Salma, 2016). Sertifikasi ini
penting, dan merangkum. Data yang selanjutnya menjadi rencana atau kebijakan pemerintah
akan tergambar jelas dan mudah untuk sebagai upaya dalam meningkatkan
dikumpulkan dengan mereduksi data. profesionalisme guru di Indonesia. Menurut
2. Data Display (Penyajian Data) National Commission on Educational Sevices
Penyajian data untuk penelitian kualitatif ini (NCES), sertifikasi adalah prosedur yang
dilakukan dengan menyajikan teks yang bersifat digunakan dalam menetapkan seorang calon
naratif dan uraian. Penyajian data dilakukan guru layak atau tidak untuk mendapatkan izin
dengan pengelompokan data pada sub babnya dan wewenang untuk mengajar.
masing-masing.

325
Munawir et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2): 324 – 329
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2.360

Mulyasa (2007) menyatakan bahwa bahwa mengenai prosedur pelaksanaan sertifikasi


sertifikasi merupakan kegiatan uji kompetensi guna guru sebagai berikut :
memperoleh sertifikat sebagai pendidik, dan uji
kompetensi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana penguasaan guru terhadap kompetensi yang
harus dimiliki sehingga ia dikatakan layak
mendapatkan sertifikat. Kusnandar (2009) juga
mengatakan bahwa sertifikasi profesi guru
merupakan proses di mana guru yang sudah mampu
memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi yang
sudah ditentukan dapat menerima sertifikat (Saleh,
2016). Berdasarkan berbagai pengertian tersebut,
sertifikasi adalah suatu proses memberikan sertifikat Gambar 1. Prosedur Pelaksanaan Sertifikasi
dari lembaga yang berwenang kepada tenaga
pendidik baik guru maupun dosen yang sudah Dalam gambar tersebut terdapat prosedur
memenuhi standar kompetensi dan kualifikasi yang pelaksanaan sertifikasi guru sebagai berikut :
sudah ditentukan sebagai bentuk pengakuan menjadi 1. Guru yang berkualifikasi akademik S2/S3
tenaga yang profesional. dan sekurang-kurangnya memiliki
golongan IV/b atau yang memiliki
Tujuan dan Manfaat Sertifikasi golongan serendah-rendahnya IV/c
Dalam upaya meningkatkan kualitas diharuskan mengumpulkan dokumen yang
pendidikan sertifikasi guru menjadi hal yang akan diverifikasi oleh asesor rayon
penting. Sujanto (2009) mengemukakan bahwa Lembaga Pendidikan Tenaga
selain untuk meningkatkan mutu pendidikan, Kependidikan (LPTK) untuk persyaratan
sertifikasi juga memiliki tujuan sebagai berikut: menerima sertifikat pendidik dengan pola
1. Menentukan kelayakan seorang guru sebagai PSPL atau secara langsung. Selanjutnya
agen pendidikan dalam menjalankan tugas akan dilakukan proses verifikasi dokumen
2. Meningkatkan kualitas dan proses hasil oleh Lembaga Pendidikan Tenaga
pendidikan Kependidikan (LPTK) sebagai
3. Meningkatkan profesionalitas guru penyelenggara sertifikasi guru. Apabila
4. Meningkatkan martabat guru (Qomario, 2018). berdasarkan proses verifikasi tersebut,
Sertifikasi dilakukan untuk kebaikan bagi dokumen tersebut sesuai dengan
guru sendiri, lembaga, dan juga masyarakat. Adapun persyaratan maka peserta tersebut dapat
sertifikasi guru memiliki manfaat diantaranya ialah: memperoleh sertifikat pendidik. Apabila
1. Memberi perlindungan terhadap profesi guru dokumen yang dikumpulkan dinyatakan
agar terhindar dari praktik-praktik yang tidak tidak sesuai persyaratan maka guru
kompeten yang mengakibatkan rusaknya citra tersebut harus mengikuti uji kompetensi
guru awal. Jika guru tersebut lulus mengikuti
2. Masyarakat dapat terhindar dari praktik-praktik uji kompetensi awal maka bisa
pendidikan yang tidak profesional dan tidak melanjutkan mengikuti uji kompetensi
berkualitas Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
3. Meningkatkan kesejahteraan guru (Sakti, 2019). (PLPG). Jika guru tidak lulus uji
Kusnandar (2007) menyatakan bahwa sertifikasi kompetensi awal maka akan mengikuti
yang dilakukan oleh guru akan memberikan manfaat pembinaan dari dinas pendidikan
bagi lembaga penyelenggara pendidikan dan tenaga kabupaten/kota atau dapat juga
kependidikan (LPTK) dari tekanan baik secara mengembangkan kemampuan dirinya
internal dan eksternal yang tidak sesuai dengan secara mandiri agar dapat menjadi peserta
ketentuan yang berlaku (M. Joharis Lubis, 2021). kembali untuk mengikuti sertifikasi di
tahun berikutnya. Guru yang lulus dalam
Prosedur Pelaksanaan Sertifikasi ujian kompetensi pola Pendidikan dan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) akan
dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2012 tentang mendapatkan sertifikat pendidik. Guru
Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan dijelaskan yang belum lulus mengikuti ujian
kompetensi Pendidikan dan Latihan

326
Munawir et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2): 324 – 329
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2.360

Profesi Guru (PLPG) maka akan mengikuti Lembaga Pendidikan Tenaga


pembinaan dari dinas pendidikan kabupaten/kota Kependidikan (LPTK).
atau dapat juga mengembangkan kemampuan 5. Pola Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
dirinya secara mandiri agar dapat menjadi peserta (PLPG) diakhiri dengan uji kompetensi.
kembali untuk mengikuti sertifikasi di tahun Peserta yang sudah lulus uji kompetensi
berikutnya. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
2. Guru berkualifikasi S1/D-IV bisa memilih pola (PLPG) maka akan mendapatkan sertifikat
portofolio atau pola Pendidikan dan Latihan pendidik. Peserta yang belum lulus uji
Profesi Guru (PLPG) berdasarkan kesiapannya kompetensi Pendidikan dan Latihan
3. Guru yang menggunakan pola portofolio Profesi Guru (PLPG) dapat melakukan
diharuskan untuk mengikuti prosedur sebagai ujian ulang sebanyak dua kali jika masih
berikut : tersedia kelas pada tahun tersebut. Jika
a. Menyusun portofolio dengan berpedoman peserta tersebut dapat lulus pada saat ujian
pada Pedoman Penyusunan Portofolio yang ulang maka akan mendapatkan sertifikat
telah diatur dalam Pedoman Sertifikasi Guru pendidik. Peserta yang belum lulus maka
dalam Jabatan akan mengikuti pembinaan dari dinas
b. Portofolio yang sudah dibuat kemudian pendidikan kabupaten/kota atau dapat juga
diberikan kepada Lembaga Penjaminan Mutu mengembangkan kemampuan dirinya
Pendidikan setempat melalui dinas pendidikan secara mandiri agar dapat menjadi peserta
kabupaten/kota untuk dikirim kepada kembali untuk mengikuti sertifikasi di
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan tahun berikutnya (Tim JDIH Pusat BPK,
(LPTK) sesuai dengan program studi 2016).
c. Jika hasil penilaian pprotofolio mencapai nilai
minimal yang sudah ditentukan maka akan Peran Sertifikasi dalam Meningkatkan
dilanjutkan proses verifikasi terhadap Kemampuan Diri Guru
portofolio yang sudah dibuat tersebut. Namun, Sertifikasi guru merupakan proses
jika hasil portofolio tersebut tidak dapat mendapatkan sertifikat bagi guru profesional
mencapai batas minimal kelulusan (passing yang telah memenuhi standar. Dalam
grade), maka guru tersebut menjadi peserta meningkatkan sistem pendidikan yang
sertifikasi dengan menggunakan pola berkualitas pastinya dibutuhkan seorang guru
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). yang profesional. Guru yang telah lulus uji
Jika menggunakan pola tersebut belum lulus kompetensi yang diadakan oleh lembaga
maka akan mengikuti pembinaan dari dinas sertifikasi akan mendapatkan sertifikat.
pendidikan kabupaten/kota atau dapat juga Kompetensi dalam hal ini bukan hanya
mengembangkan kemampuan dirinya secara sekedar tatanan pengetahuan saja melainkan
mandiri agar dapat menjadi peserta kembali kompetensi juga tercerminkan pada pola
untuk mengikuti sertifikasi di tahun perilaku. Kompetensi ialah sikap, nilai,
berikutnya. pengetahuan, dan juga keterampilan yang
d. Apabila hasil penilaian portofolio mencapai terpadu dan diwujudkan dalam tindakan dan
mencapai nilai minimal yang ditentukan, perilaku (Latina, 2019). Maka untuk lulus uji
tetapi terdapat kekurangan secara administrasi kompetensi seorang guru harus memiliki
maka peserta tersebut diharuskan melengkapi empat kompetensi yaitu kompetensi
administrasi untuk selanjutnya akan dilakukan kepribadian, sosial, pedagogik, dan
proses verifikasi terhadap portofolio yang profesional yang baik.
sudah dibuat tersebut. Sertifikasi merupakan bukti dari
keprofesionalan seorang guru. Pada Undang-
4. Peserta yang menggunakan pola Pendidikan dan Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
Latihan Profesi Guru (PLPG) diharuskan untuk dan Dosen pasal 4 dijelaskan bahwa
mengikuti uji kompetensi awal. Sesuai dengan kedudukan guru sebagai tenaga profesional
ketentuan dalam Rambu-Rambu berfungsi untuk meningkatkan martabat dan
Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Profesi peran guru sebagai agen pembelajaran
Guru maka Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan berfungsi untuk meningkatkan mutu
Profesi Guru (PLPG) akan ditentukan oleh rayon pendidikan nasional (Abubakar, 2015).
Seorang guru yang profesional selalu

327
Munawir et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2): 324 – 329
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2.360

berupaya untuk belajar dan meningkatkan REFERENCES


kemampuan diri. Kualifikasi kemampuan diri pada
guru yang profesional ini berkaitan dengan kinerja Abubakar, A. (2015). Dampak Sertifikasi
guru dalam merencanakan pembelajaran, Guru terhadap Kualitas Pendidikan
melaksanakan proses pembelajaran dan menilai hasil pada Madrasah Aliyah Kota Kendari.
pembelajaran. Jurnal Al-Qalam 21(1), 119.
Sertifikasi guru yang menuntut Adhar. (2013). Peran Sertifikasi Untuk
keprofesionalan guru dalam menjalankan tugas Meningkatkan Motivasi dan
sebagai pengajar membuat guru harus terus berupaya Kedisiplinan Guru dalan Melaksanakan
meningkatkan kemampuan diri untuk bisa Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Islam
menyelenggarakan pengajaran yang efektif dan Futura 13(1), 76-77.
efisien. Hendaknya guru yang sudah telah memiliki Febriani, R. (2019). Kompetensi Guru.
sertifikat juga meningkatkan kemampuan diri Jakarta: Bumi Aksara.
sebagai pengajar dengan mampu membuat bahan Hasmiah. (2020). Dampak Sertifikasi
ajar serta media pembelajaran dan juga terhadap Peningkatkan Kualitas
meningkatkan kemampuan dalam mengajarkannya. Mengajar Guru di SD Negeri Kompleks
Guru juga harus mampu mengikuti perkembangan IKIP Kota Makasar. JEKPEND 3(1),
IPTEK, menguasai model, metode, media 38-39.
pembelajaran sehingga bisa diterapkan dikelas Latina, L. (2019). Peran Sertifikasi Guru
sebagai wujud profesionalitasnya (Hasmiah, 2020). dalam Meningkatkan Profesionalisme
Pendidik. Edukasi 13(1).
KESIMPULAN M. Joharis Lubis, I. J. (2021). Komitmen
Membangun Pendidikan (Tinjauan
Guru hendaknya harus memiliki sertifikasi Krisis Hingga perbaikan Menurut
karena sertifikasi merupakan hal yang penting yang Teori). Medan: Pusdikra Mitra Jaya.
menunjukkan profesionalitas guru sebagai pengajar Nata, A. (2016). Ilmu Pendidikan Islam.
dan pendidik. Guru yang sudah mempunyai sertifikat Surabaya: Prenada Media.
pendidik juga harus terus meningkatkan kemampuan Qomario, d. (2018). Studi Analisis Latar
diri dalam merencanakan, melaksanakan, dan juga Belakang Pendidikan Sertifikasi Guru
mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Selain itu, dan Usia Guru PAUD di Kota Bandar
guru juga diharuskan mengembangkan empat Lampung Berdasarkan Hasil Nilai Uji
kompetensi yang dimilikinya untuk meningkatkan Kompetensi Guru (UKG). Jurnal
kualitas guru dalam mengajar dan mendidik. Untuk Caksana-Pendidikan Anak Usia Dini
itu, diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan 1(2), 85.
kemampuan diri guru seperti dengan mengadakan Sakti, B. (2019). Ensiklopedia Profesi Seri
pelatihan-pelatihan atau seminar yang diadakan oleh Guru dan Dosen. Semarang: ALPRIN.
berbagai lembaga pendidikan untuk mewujudkan Saleh, Y. T. (2016). Sertifikasi untuk
guru yang profesional dan berkompeten. Meningkatkan Profesionalisme Guru.
Jurnal Naturalistic 1(1), 97-98.
UCAPAN TERIMA KASIH Salma (2016). Profesionalisme Guru
Pascasertifikasi. Jurnal Equilibrium
Penyelesaian penulisan jurnal ini tidak Pendidikan Sosiologi 4(2), 157.
terlepas dari dukungan dari beberapa pihak. Oleh Siswanto, H. (2018). Pengembangan
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih Kompetensi Profesional Guru Melalui
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat yang Kebijakan Sertifikasi. Madinah : Jurnal
telah diberikan Nya. Penulis juga ingin berterima Studi Islam 5(2), 139.
kasih kepada dosen mata kuliah "profesi keguruan" Sriyono (2020). Pengaruh Sertifikasi dalam
yang telah mendukung penelitian ini, dan tak lupa Peningkatan Profesionalisme Guru
ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Anak Sekolah Dasar (SD). Trapsila :
teman-teman program studi Madrasah Ibtidaiyah Jurnal Pendidikan Dasar 2(2), 97.
kelas 5B yang sudah membantu dan mendukung Tim JDIH Pusat BPK. (2016). Proses
penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan jurnal Sertifikasi Guru dalam Jabatan
ini. Berdasarkan Peraturan Perundang-

328
Munawir et al. (2022). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7 (2): 324 – 329
DOI: https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2.360

Undangan. Seksi Informasi Hukum – Ditama


Binbangkum, 12-14.
Veronika, S. W. (2014). Efektivitas Kebijakan
Sertifikasi Guru. Jurnal Administrasi Publik,
88.

329

Anda mungkin juga menyukai