EVALUASI AKADEMIK
Salah satu strategi untuk mencapai Visi Indonesia Sehat adalah dengan
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
dengan sasaran utamanya antara lain ?Disetiap desa tersedia SDM Kesehatan yang
kompeten?, dan Pelayanan Kesehatan di setiap Rumah Sakit, Puskesmas, dan
Jaringannya memenuhi standar mutu?. Aburizal Bakrie, dalam opininya (Kompas
xxxxxxxx) yang berjudul ?Mengapa Pembangunan Manusia?? mengatakan
bahwa:??.perbaikan kesenjangan hanya bisa dicapai dengan melakukan investasi
pembangunan manusia, baik dalam meningkatkan akses dan kualitas di bidang
pendidikan dan layanan di bidang kesehatan.?
Dalam tiga dekade ini derajat kesehatan di Indonesia telah mengalami peningkatan
yang bermakna, tetapi bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga, maka
peningkatan tersebut masih terhitung rendah. Permasalahan utama yang dihadapi
adalah masih rendahnya kualitas kesehatan masyarakat yang terlihat pada Renstra
Kemenkes, dengan masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB): 32/1000
kelahiran hidup (2005), Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI): 262/100.000
kelahiran (2005), dan Usia Harapan Hidup (UHH): 69 tahun. Kualitas kesehatan
masyarakat pada wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) nampak sekali
ketimpangannya, ditambah masih rendahnya strata ekonomi dan pendidikan. Untuk
itu, perlu diupayakan suatu pelayanan kesehatan yang bermutu, baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas, yang dapat diterima seluruh lapisan masyarakat secara
adil dan merata, diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tenaga Kesehatan merupakan sumber daya manusia kesehatan yang pada satu sisi
adalah unsur penunjang utama dalam pelayanan kesehatan, pada sisi lain, ternyata
kondisinya saat ini masih jauh dari kurang, baik pada kuantitas maupun kualitasnya.
Disini perlu perhatian pemerintah pada peningkatan dan pemberdayaan SDM
Kesehatan secara profesional. Utamanya dalam pembentukan Sikap dan Perilaku
Profesional SDM Kesehatannya melalui jalur pendidikan formal maupun non
formal. Disamping itu, masalah yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah
mengenai SDM Kesehatan ini adalah kurang efisien, efektif, dan profesionaliesme
dalam menanggulangi permasalahan kesehatan. Masih lemahnya kemampuan SDM
Kesehatan dalam membuat perencanaan pelayanan kesehatan serta sikap perilaku
mereka dalam mengantisipasi permasalahan kesehatan yang terjadi, ternyata tidak
sesuai dengan harapan masyarakat. Yang mana dapat dilihat dengan masih
tingginya tingkat penyalahgunaan wewenang, masih adanya praktik KKN, serta
masih lemahnya tingkat pengawasan terhadap kinerja aparatur pelayanan publik
dalam pelayanan kesehatan.
Pengembangan (advancement)
Pengembangan yang dimaksud diatas (no.8) merupakan pengembangan watak dari
seseorang yang perlu diperhatikan, antara lain: Fleksibel, keterbukaan, ketegasan,
berencana, percaya diri, toleransi, disiplin, berani ambil resiko, punya orientasi
masa depan dalam menyelesaikan tugasnya dan bertaqwa.
Sumber:
https://kabarinews.com/perilaku-tenaga-kesehatan-dalam-pelayanan-
kesehatan/2073
Soal Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor
yang terlibat dan persan setiap aktornya berdasarkan konteks
deskripsi kasus.
Jawaban Deskripsi Rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang
Anda
terlibat dan persan setiap aktornya berdasarkan konteks deskripsi
kasus. Dari rumusan kasus atau masalah pokok berdasarkan
deskripsi kasus di atas terdapat beberapa masalah yang diketahui
antara lain yaitu :
Akuntabilitas
1. Keadilan dan keseimbangan
Diupayakan pelayanan kesehatan yang bermutu baik secara
kuantitas maupun kualitas bagi seluruh lapisan masyarakat
Indonesia secara adil dan merata.
2 Kepemimpinan
Pemerintah perlu memperhatikan peningkatan dan
pemberdayaan SDM kesehatan secara profesional supaya
tercipta SDM kesehatan yang unggul dan profesional.
Nasionalisme
Diharapkan tenaga kesehatan yang merupakan SDM sebagai
unsur penunjang utama dalam bidang kesehatan dapat
melakukan tugas dan tanggung jawab secara bijak dan dapat
selalu memberikan pelayanan prima bagi seluruh lapisan
masyarakat tanpa dibeda- bedakan.
Eitika Publik
Seorang tenaga kesehatan diharapkan bisa
mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik. Memiliki kecerdasan emosional dimana seorang tenaga
kesehatan memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi
saat menghadapi kesulitan atau masalah. Menguasai bidang
kompetensi untuk mendukung keberhasilan tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Komitmen Mutu
Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional, efektif
dan efisien. Melakukan budaya kerja yang berorientasi mutu,
mengerjakan apa yang menjadi tugas dan fungsinya serta selalu
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga
dapat meningkatkan mutu secara berkelabjutan. Diperlukan
pengawasan secara berkala untuk mengawal jalannya program
kerja agar berjalan efektif.
Anti Korupsi
Meningkatkan kemampuan SDM kesehatan dalam membuat
perencanaan pelayanan kesehatan supaya dapat mengantisipasi
permasalahan kesehatan yang terjadi. Dalam hal ini, dapat
mengurangi tingkat penyalahgunaan wewenang dan
menghapus praktik KKN. Menciptakan tenaga kesehatan yang
jujur, mandiri, disiplin dan kerja keras.
Manajemen ASN
Pemerintah bekerjasama dengan instansi kesehatan
melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, memberikan pemahaman kepada seluruh tenaga
kesehatan melalui pelatihan mengeanai disiplin pegawai dan
TUPOKSI nya. Diharapkan dapat menerapkan,
mengaplikasikan, menghayati, memahami kode etik profesinya.
WoG
Seluruh tenaga kesehatan diharapkan mampu menciptakan
strategi pelayanan yang baik dan benar sesuai dengan potensi
dan profesinya, dalam hal ini tenaga kesehatan juga dituntut
untuk melakukan perbaikan mengikuti perkembangan zaman
sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan. Pelayanan
Publik Memperlakukan user / pelanggan sebagai mitra seumur
hidup, menghargai keluhan pelanggan dengan simpati dan
pemecahan masalah. Melakukan tindakan rekam medik sesuai
ketentuan yang ada, memperlakukan pelanggan sebagai sesuatu
yang unik dan khusus.