Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

“ MAKALAH TENTANG PROGRAM NASIONAL KESEHATAN LANSIA “

Disusun Oleh :

KELOMPOK 10 :

Dila Ramita

Fajriati Wahyudi

Meisyarah

Wilga

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Ns. Rika Sabri., M.Kep.Sp.Kom

STIKes MERCUBAKTI JAYA Padang

T.A 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat tuhan yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami selaku penulis dapat menyusun makalah ini
yang berjudul “ Program Nasional Kesehatan Lansia “ tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan tuhan yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghantakan rasa hormat dan terima kasih sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyususnan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah.

Padang, 17 April 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan msalah........................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
KESEHATAN LANSIA SECARA NASIONAL..................................................................................6
A. Kebijakan dan program kesehatan lansia secara nasional..........................................................6
1. Kebijakan...............................................................................................................................7
2. Program...............................................................................................................................10
B. Program nasional kesehatan lansia...........................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................1
TINGKAT KESEHATAN LANSIA DI PROVINSI.............................................................................1
A. KEBIJAKAN DAN PROGRAM...............................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................2

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor
yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu kesehatan
perlu di pelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Untuk mewujudkan hal tersebut
pemerintah telah merencanakan visi Indonesia sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat
Indonesia di masadepan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku
sehat,mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu,adil,merata serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.keperawatan sebagai integral dari
sistem pelayanan kesehatan nasional turut serta ambil bagian dalam mengantisipasi
peningkatan jumlah populasi lansia dengan menitikberatkan pada penanganan di
bidang kesehatan dan keperawatan.
Dalam hal ini penting kiranya diketahui informasi mengenai tingkat kesehatan
dan tingkat ketergantungan lansia di masyarakat. Salah satu pelayanan di masyarakat
adalah posyant lansia.
Posyandu adalah pelayanan kesehatan masyarakat yang didirikan di desa-desa
kexcil yang tidak terjangkau oleh rumah sakit ataupun klinik.tujuan program
posyandu lansia adalah memberdayakan kelompok lansia sehingga mereka mampu
untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatannya serta dapat
menyumbangkan tenaga dan kemampuannya untuk kepentingan keluarga dan
masyarakat.kegiatan posyandu lansia akan dikembangkan lebih bersifat
mempertahankan derajat kesehatan meningkatkan daya ingat, meningkatkan
kepercayaan diri dan kebugaran lansia.

B. Rumusan msalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka latar belakang rumusan
permasalahan ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan dan tingkat
ketegantungan lansia di masyarakat serta pelayanan kesehatan lansia.

4
C. Tujuan
- Untuk mengetahui kebijakan dan program kesehatan lansia secara nasional
- Untuk mengetahui kebijakan uu dan peraturan yang terkait dengan
penanganan lansia
- Untuk mengetahui identifikasi permasalahan
- Untuk mengetahui peran komnas

5
BAB II

KESEHATAN LANSIA SECARA NASIONAL

A. Kebijakan dan program kesehatan lansia secara nasional.


Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur
lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk yang berusia 60
tahun ke atas sekitar 7,18%. Provinsi yang mempunyai jumlah penduduk lanjut usia
(lansia) sebanyak 7% adalah di Pulau Jawa dan Bali. Peningkatan jumlah penduduk
lansia ini antara lain disebabkan antara lain karena 1) tingkat sosial, ekonomi
masyarakat yang meningkat, 2) kemajuan di bidang pelayanan kesehatan, dan 3)
tingkat pengetahuan masyarakat yang meningkat.
Jumlah penduduk lansia Indonesia tahun usia harapan hidup jumlah penduduk
lansia %
 1980 52,2 tahun 7.998.543 5,45
 1990 59,8 tahun 11.277.557 6,29
 2000 64,5 tahun 14.439.967 7,18
 2006 66,2 tahun +19 juta 8,90
 2010 (prakiraan) 67,4 tahun +23,9 juta 9,77
 2020 (prakiraan) 71,1 tahun +28,8 juta 11,34

Jumlah penduduk lansia pada tahun 2006 sebesar kurang lebih 19 juta, usia
harapan hidup 66,2 tahun. Pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 23,9 juta (9,77%).
Usia harapan hidupnya 67,4 tahun dan pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 28,8 juta
(11,34%), dengan usia harapan hidup 71,1 tahun. Dan jumlah tersebut, pada tahun
2010 jumlah penduduk lansia tinggal diperkotaan sebesar 12.380.321 (9,58%) dan
yang tinggal di perdesaan sebesar 15.612.232 (9,97%). Terdapat perbedaan yang
cukup besar antara lansia yang tinggal di perkotaan dan di perdesaan. Perbedaan ini
bisa jadi karena antara lain lansia yang tadinya berasal dari desa lebih memilih
Kembali ke desa di hari tuanya dan mungkin juga bisa jadi karena penduduk
perdesaan usia harapan hidupnya lebih besar karena tidak menghirup udara yang
sudah berpolusi, tidak sering menghadapi hal-hal yang membuat mereka stress, lebih
banyak tentramnya ketimbang hari-hari tiada stress atau juga bisa jadi karena

6
makanan yang dikonsumsi tidak terkontaminasi dengan pestisida sehingga membuat
mereka tidak mudah terserang penyakit sehingga berumur Panjang.

Namun jika dilihat pada tahun 2020 walaupun jumlah lansia tetap mengalami
kenaikan yaitu sebesar 28.822.879 (11,34%), ternyata jumlah lansia yang tinggal
diperkotaan lebih besar yaitu sebanyak 15.714.952 (11,20%) dibandingkan dengan
yang tinggal di perdesaan yaitu sebesar 13.107.927 (11,51%).

Kecenderungan meningkatnya lansia yang tinggal di perkotaan ini bisa jadi


disebabkan bahwa tidak banyak perbedaan antara rural dan urban. Karena pemusatan
penduduk di suatu wilayah dapat menyebabkan dan membentuk wilayah rural dan
urban di antara Kota Jakarta dan Bekasi atau Surabaya dengan Sidoarjo serta kota-
kota lainnya kelihatannya semakin tidak jelas. Oleh karena itu, benarlah kata orang
bahwa pantura adalah Kota terpanjang di dunia, tidak jelas perbatasan antara satu kota
dengan kota lainnya.

Alasan lain mengapa pada tahun 2020 ada kecenderungan jumlah penduduk
lansia yang tinggal diperkotaan menjadi lebih banyak karena para remaja yang saat ini
sudah banyak mengarah menuju kota, mereka itu nantinya sudah tidak tertarik
Kembali ke desa lagi, karena saudara, keluarga dan bahkan teman-teman tidak banyak
lagi yang berada di desa. Sumber penghidupan dari pertanian sudah kurang menarik
lagi mereka, hal ini juga karena pada umumnya penduduk desa yang pergi mencari
penghidupan di kota, pada umumnya tidak mempunyai lahan pertanian untuk digarap
sebagai sumber penghidupan keluarganya.

Selain itu bahwa di masa depan sector jasa mempunyai peran yang penting
sebagai sumber penghidupan. Oleh karena itu, suatu negara yang tidak mempunyai
sumber daya alam yang cukup maka di era globalisasi akan beralih kepada sector jasa
sebagai sumber penghasilannya,contoh negara singapura. Pada hal sektor jasa dapat
berjalan dan hidup hanya di daerah perkotaan.

1. Kebijakan
a. UU dan peraturan yang terkait dengan penanganan lansia
Indonesia telah memiliki perundang-undangan, keputusan, peraturan
dan kebijakan untuk penanganan lanjut usia diantaranya:

7
 UUD 45 pasal 28 H, setiap orang berhak atas jaminan sosial
yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermatabat.
 UU No. 13/98 tentang kesejahteraan lansia yang
mengamanatkan kepada pemerintah berkewajiban memberikan
pelayanan dan perlindungan sosial bagi lansia. Agar mereka
dapat mewujudkan dan menikmati taraf hidup yang wajar.
Amanat terurai dalam pasal-pasal untuk 12 departemen,
Lembaga non departemen serta kepada unsur masyarakat.
 UU No. 40/2004 tentang system jaminan sosial nasional
khususnya yang menyangkut jaminan sosial bagi lansia UU
No.11/2009 tentang kesejahteraan sosial.
 Kepres 52/2004 tentang komnas lansia permendagri No.
60/2008 tentang pembentukan komda lansia dan pemberdayaan
masyarakat.
 RAN 2003 dan 2008 tentang kesejahteraan sosial lansia.
b. Identifikasi permasalahan
Sesuai hasil penelitian yang dilakukan masih diperoleh kenyataan
bahwa:
 Sosialisasi UU, keputusan, peraturan, kebijakan yang
terkait lansia minim.
 Implementasi UU No. 13/98 di pusat maupun di daerah
masih terbatas.
 Implementasi UU No. 40/2004 tentang SJSN dan UU No.
11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial masih
menunggu penerbitan PP nya.
 Koordinasi dan keterpaduan lintas sektor (antara unsur
pemerintah, swasta dan masyarakat) belum efektif
khsusunya dalam perencanaan yang terkait penganaganan
lansia.
 Pelayanan dan pemberdayaan lansia oleh unsur pemerintah,
masih dihadapkan berbagai keterbatasan.

8
 Peran komda lansia belum sepenuhnya efektif, perlu
fungsionalisasi dan penguatan peran kelembagaan.
 Penanganan lansia masih banyak bersandar kepada keluarga
dan upaya yang berbasis masyarakat.
 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan kepada lansia
terlantar (JSL dan jamkesmas) masih terbatas.
 Pemberdayaan lansia dibidang sosial, ekonomi, diklat, dan
lain-lainya belum optimal.
c. Peran komnas
 Meningkatkan kesadaran tentang dampak masalah lansia
terutama mengenai pertumbuhan yang pesat, kenaikan
angka ketergantungan, kondisi kesehatan, pendidikan dan
kesejahteraan pada umumnya yang masih rendah.
Mendorong masyarakat agar lebih peduli dan berperan
serta dalam penanganan lansia
 Meningkatkan kesadaran dan kepedulian dengan sosialisasi
tentang UU 13/98, kepres 52/04, RAN, pemendagri 60/08,
UU 11/09 secara berkelanjutan.
 Mengkoordinasi upaya pemberdayaan lansia potensial
untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan kegiatan
masyarakat dengan bekerjasama antar departemen terkait
dan organsisasi kemasyarakatan.
 Penguatan peran komda sebagai ujung tombak peningkatan
kesejahteraan lansia
 Meningkatkan kepedulian kalangan swasta, perguruan
tinggi dan LSM melalui forum Kerjasama, seresehan,
seminar dan lokakarya.
 Melakukan pengkajian dan penelitian instrument
perundang-undang yang terkait dengan kepentingan lansia
serta penelitian kondisi dan kebijakan sosial ekonomi dan
kesehatan lansia.

9
2. Program
Contoh upaya pemerintah di negara maju dalam meningkatkan
kesehatan masyarakatnya, diantaranya adanya medicare dan Medicaid.
Medicare adalah program asuransi sosial federal yang dirancang untuk
menyediakan perawatan kesehatan bagi lansia yang memberikan jaminan
keamanan sosial. Medicare dibagi dua: bagian A asuransi rumah sakit B
asuransi medis. Semua pasien berhak atas bagian A, yang memberikan
santunan terbatas untuk perawatan rumah sakit dan perawatan di rumah
pasca rumah sakit dan kunjungan asuhan kesehatan yang tidak terbatas
dirumah. Bagian B merupakan program sukarela dengan penambahan
sedikit premi perbulan, bagian B menyatuni secara terbatas layanan rawat
jalan medis dan kunjungan dokter. Layanan mayor yang tidak di santuni
oleh ke dua bagian tersebut termasuk asuhan keperawatan tidak terampil,
asuhan keperawatan rumah yang berkelanjutan obat-obat yang di resepkan,
kaca mata dan perawatan gigi. Medical membayar sekitar biaya kesehatan
lansia.
Medicaid adalah program kesehatan yang dibiayai oleh dana negara
dan bantuan pemerintah bersangkutan. Program ini berbeda antara satu
negara dengan lainnya dan hanya diperuntukan bagi orang tidak mampu.
Medicaid merupakan sumber utama dana masyarakat yang memberikan
asuhan keperawatan di rumah bagi lansia yang tidak mampu. Program ini
menjamin semua layanan medis dasar dan layanan medis lain seperti obat-
obatan, kaca mata dan perawatan gigi.

B. Program nasional kesehatan lansia


Program kementerian kesehatan di Indonesia dalam upaya untuk
meningkatkan status kesehatan para lansia, diantaranya:
1. Peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan para lansia di pelayanan kesehatan
dasar, khususnya puskesmas dan kelompok lansia melalui konsep puskesmas
santun lanjut usia.
2. Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lansia di rumah sakit.
3. Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dan gizi bagi
lansia.

10
4. Sosialisasi program kesehatan lansia, serta pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan dan pembinaan kelompok usia lanjut/posyandu lansia masyarakat.

11
BAB III

TINGKAT KESEHATAN LANSIA DI PROVINSI

A. KEBIJAKAN DAN PROGRAM


Adapun program kesehatan masyarakat yangbada di infonesia yang diperuntukkan
khususnya bagi lansia adalah JPKM yang merupakan salah satu program pokok perawatan
kesehatan masyarakat yang ada di puskesmas sasarannya adalah yang didalamnya ada
keluarga lansia. perkembangan jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan
banyaknya keluarga yang berisiko tentunya menuntut perawat memberikan pelayanan pada
keluarga secara profesional. Tuntutan ini tentunya membangun "indonesia sehat 2010 " yang
salah satu strateginya adalah jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM). Dengan
strategi ini diharapkan lansia mendapatkan yang baik dan perhatian yang selayaknya.

Kewajiban pemerintah tersebut tertuang jelas di dalam Undang-undang no 13 tahun


1998tentang kesejahteraan lansia pada pasal 5, dituliskan delapan para hal lansia yang harus
dipenuhi pemerintah berkaitan dengan kesejahteraan sosialnya. Diantaranya mendapatkan
perlindungan sosial, bantuan sosial dan pelayanan kesehatan.

1
DAFTAR PUSTAKA

Maryam,R siti.Mengenal Usai Lanjut dan Perawatanya.2008.Jakarta:Salemba medika

Mubarak Wahid iqbal,dkk.Ilmu Keperawatan Komunitas 2.2006.jakarta:sagung Seto

Situart dan Sundart.Keperawatan Medikal Bedah 1.2001.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai