Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KESEHATAN LANSIA SECARA NASIONAL

A. Kebijakan dan program kesehatan lansia secara nasional.

Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut

usia (aging structured population) karena jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas

sekitar 7,18%. Provinsi yang mempunyai jumlah penduduk lanjut usia (lansia) sebanyak

7% adalah di Pulau Jawa dan Bali. Peningkatan jumlah penduduk lansia ini antara lain

disebabkan antara lain karena 1) tingkat sosial, ekonomi masyarakat yang meningkat, 2)

kemajuan di bidang pelayanan kesehatan, dan 3) tingkat pengetahuan masyarakat yang

meningkat.

Jumlah penduduk lansia Indonesia tahun usia harapan hidup jumlah penduduk

lansia %

 1980 52,2 tahun 7.998.543 5,45

 1990 59,8 tahun 11.277.557 6,29

 2000 64,5 tahun 14.439.967 7,18

 2006 66,2 tahun +19 juta 8,90

 2010 (prakiraan) 67,4 tahun +23,9 juta 9,77

 2020 (prakiraan) 71,1 tahun +28,8 juta 11,34

Jumlah penduduk lansia pada tahun 2006 sebesar kurang lebih 19 juta, usia

harapan hidup 66,2 tahun. Pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 23,9 juta (9,77%). Usia

harapan hidupnya 67,4 tahun dan pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 28,8 juta

(11,34%), dengan usia harapan hidup 71,1 tahun. Dan jumlah tersebut, pada tahun 2010
jumlah penduduk lansia tinggal diperkotaan sebesar 12.380.321 (9,58%) dan yang tinggal

di perdesaan sebesar 15.612.232 (9,97%). Terdapat perbedaan yang cukup besar antara

lansia yang tinggal di perkotaan dan di perdesaan. Perbedaan ini bisa jadi karena antara

lain lansia yang tadinya berasal dari desa lebih memilih Kembali ke desa di hari tuanya

dan mungkin juga bisa jadi karena penduduk perdesaan usia harapan hidupnya lebih

besar karena tidak menghirup udara yang sudah berpolusi, tidak sering menghadapi hal-

hal yang membuat mereka stress, lebih banyak tentramnya ketimbang hari-hari tiada

stress atau juga bisa jadi karena makanan yang dikonsumsi tidak terkontaminasi dengan

pestisida sehingga membuat mereka tidak mudah terserang penyakit sehingga berumur

Panjang.

Namun jika dilihat pada tahun 2020 walaupun jumlah lansia tetap mengalami

kenaikan yaitu sebesar 28.822.879 (11,34%), ternyata jumlah lansia yang tinggal

diperkotaan lebih besar yaitu sebanyak 15.714.952 (11,20%) dibandingkan dengan yang

tinggal di perdesaan yaitu sebesar 13.107.927 (11,51%).

Kecenderungan meningkatnya lansia yang tinggal di perkotaan ini bisa jadi

disebabkan bahwa tidak banyak perbedaan antara rural dan urban. Karena pemusatan

penduduk di suatu wilayah dapat menyebabkan dan membentuk wilayah rural dan urban

di antara Kota Jakarta dan Bekasi atau Surabaya dengan Sidoarjo serta kota-kota lainnya

kelihatannya semakin tidak jelas. Oleh karena itu, benarlah kata orang bahwa pantura

adalah Kota terpanjang di dunia, tidak jelas perbatasan antara satu kota dengan kota

lainnya.

Alasan lain mengapa pada tahun 2020 ada kecenderungan jumlah penduduk lansia

yang tinggal diperkotaan menjadi lebih banyak karena para remaja yang saat ini sudah
banyak mengarah menuju kota, mereka itu nantinya sudah tidak tertarik Kembali ke desa

lagi, karena saudara, keluarga dan bahkan teman-teman tidak banyak lagi yang berada di

desa. Sumber penghidupan dari pertanian sudah kurang menarik lagi mereka, hal ini juga

karena pada umumnya penduduk desa yang pergi mencari penghidupan di kota, pada

umumnya tidak mempunyai lahan pertanian untuk digarap sebagai sumber penghidupan

keluarganya.

Selain itu bahwa di masa depan sector jasa mempunyai peran yang penting

sebagai sumber penghidupan. Oleh karena itu, suatu negara yang tidak mempunyai

sumber daya alam yang cukup maka di era globalisasi akan beralih kepada sector jasa

sebagai sumber penghasilannya,contoh negara singapura. Pada hal sektor jasa dapat

berjalan dan hidup hanya di daerah perkotaan.

1. Kebijakan

a. UU dan peraturan yang terkait dengan penanganan lansia

Indonesia telah memiliki perundang-undangan, keputusan, peraturan dan

kebijakan untuk penanganan lanjut usia diantaranya:

 UUD 45 pasal 28 H, setiap orang berhak atas jaminan sosial yang

memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai

manusia yang bermatabat.

 UU No. 13/98 tentang kesejahteraan lansia yang mengamanatkan

kepada pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan dan

perlindungan sosial bagi lansia. Agar mereka dapat mewujudkan

dan menikmati taraf hidup yang wajar. Amanat terurai dalam


pasal-pasal untuk 12 departemen, Lembaga non departemen serta

kepada unsur masyarakat.

 UU No. 40/2004 tentang system jaminan sosial nasional khususnya

yang menyangkut jaminan sosial bagi lansia UU No.11/2009

tentang kesejahteraan sosial.

 Kepres 52/2004 tentang komnas lansia permendagri No. 60/2008

tentang pembentukan komda lansia dan pemberdayaan masyarakat.

 RAN 2003 dan 2008 tentang kesejahteraan sosial lansia.

b. Identifikasi permasalahan

Sesuai hasil penelitian yang dilakukan masih diperoleh kenyataan

bahwa:

 Sosialisasi UU, keputusan, peraturan, kebijakan yang terkait

lansia minim.

 Implementasi UU No. 13/98 di pusat maupun di daerah masih

terbatas.

 Implementasi UU No. 40/2004 tentang SJSN dan UU No. 11

tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial masih menunggu

penerbitan PP nya.

 Koordinasi dan keterpaduan lintas sektor (antara unsur

pemerintah, swasta dan masyarakat) belum efektif khsusunya

dalam perencanaan yang terkait penganaganan lansia.

 Pelayanan dan pemberdayaan lansia oleh unsur pemerintah,

masih dihadapkan berbagai keterbatasan.


 Peran komda lansia belum sepenuhnya efektif, perlu

fungsionalisasi dan penguatan peran kelembagaan.

 Penanganan lansia masih banyak bersandar kepada keluarga

dan upaya yang berbasis masyarakat.

 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan kepada lansia

terlantar (JSL dan jamkesmas) masih terbatas.

 Pemberdayaan lansia dibidang sosial, ekonomi, diklat, dan

lain-lainya belum optimal.

c. Peran komnas

 Meningkatkan kesadaran tentang dampak masalah lansia

terutama mengenai pertumbuhan yang pesat, kenaikan angka

ketergantungan, kondisi kesehatan, pendidikan dan

kesejahteraan pada umumnya yang masih rendah. Mendorong

masyarakat agar lebih peduli dan berperan serta dalam

penanganan lansia

 Meningkatkan kesadaran dan kepedulian dengan sosialisasi

tentang UU 13/98, kepres 52/04, RAN, pemendagri 60/08, UU

11/09 secara berkelanjutan.

 Mengkoordinasi upaya pemberdayaan lansia potensial untuk

berpartisipasi dalam pembangunan dan kegiatan masyarakat

dengan bekerjasama antar departemen terkait dan organsisasi

kemasyarakatan.
 Penguatan peran komda sebagai ujung tombak peningkatan

kesejahteraan lansia

 Meningkatkan kepedulian kalangan swasta, perguruan tinggi

dan LSM melalui forum Kerjasama, seresehan, seminar dan

lokakarya.

 Melakukan pengkajian dan penelitian instrument perundang-

undang yang terkait dengan kepentingan lansia serta penelitian

kondisi dan kebijakan sosial ekonomi dan kesehatan lansia.

2. Program

Contoh upaya pemerintah di negara maju dalam meningkatkan kesehatan

masyarakatnya, diantaranya adanya medicare dan Medicaid. Medicare adalah

program asuransi sosial federal yang dirancang untuk menyediakan perawatan

kesehatan bagi lansia yang memberikan jaminan keamanan sosial. Medicare

dibagi dua: bagian A asuransi rumah sakit B asuransi medis. Semua pasien

berhak atas bagian A, yang memberikan santunan terbatas untuk perawatan

rumah sakit dan perawatan di rumah pasca rumah sakit dan kunjungan asuhan

kesehatan yang tidak terbatas dirumah. Bagian B merupakan program sukarela

dengan penambahan sedikit premi perbulan, bagian B menyatuni secara

terbatas layanan rawat jalan medis dan kunjungan dokter. Layanan mayor

yang tidak di santuni oleh ke dua bagian tersebut termasuk asuhan

keperawatan tidak terampil, asuhan keperawatan rumah yang berkelanjutan

obat-obat yang di resepkan, kaca mata dan perawatan gigi. Medical membayar

sekitar biaya kesehatan lansia.


Medicaid adalah program kesehatan yang dibiayai oleh dana negara dan

bantuan pemerintah bersangkutan. Program ini berbeda antara satu negara

dengan lainnya dan hanya diperuntukan bagi orang tidak mampu. Medicaid

merupakan sumber utama dana masyarakat yang memberikan asuhan

keperawatan di rumah bagi lansia yang tidak mampu. Program ini menjamin

semua layanan medis dasar dan layanan medis lain seperti obat-obatan, kaca

mata dan perawatan gigi.

B. Program nasional kesehatan lansia

Program kementerian kesehatan di Indonesia dalam upaya untuk meningkatkan

status kesehatan para lansia, diantaranya:

1. Peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan para lansia di pelayanan kesehatan

dasar, khususnya puskesmas dan kelompok lansia melalui konsep puskesmas santun

lanjut usia.

2. Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lansia di rumah sakit.

3. Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dan gizi bagi

lansia.

4. Sosialisasi program kesehatan lansia, serta pemberdayaan masyarakat melalui

pengembangan dan pembinaan kelompok usia lanjut/posyandu lansia masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai