Anda di halaman 1dari 22

25

Uraian Alat Evaluasi Jabatan

FAKTOR # 1 : KOMPETENSI TEKNIS – NON SMF

Tingkat :
Pengetahuan dan Ketrampilan substantial dan yang relevan, yang diperoleh melalui
Pendidikan Formal, Pelatihan dan Pengalaman Kerja dalam masa waktu tertentu

TINGKAT SIFAT TUGAS PERSYARATAN

Teknis dasar, sangat sederhana Umumnya lulusan SMA


Alat tunggal, opersional sangat Tidak perlu pengalaman dan
PRIMER A mudah dipelajari pelatihan khusus
Berbasis perintah, petunjuk teknis Cukup pengarahan langsung
mendasar, mudah difahami

Teknis sederhana dan rutin Masih memungkinkan mam-


Alat kerja mesin dengan kaidah pu dilaksanakan lulusan SMA
Operasional mengikuti pedoman sd D1
TEKNIS B teknis, mudah dilatih Pengalaman teknis terbukti
DASAR Proses kerja sangat mudah Butuh orientasi lapangan
Kegiatan numerik : tingkat tambah,
kurang dan penjumlahan

Mulai variatif di tingkat teknis Pengalaman penerapan ke-


TEKNIS Peralatan teknis khusus, dioperasi- trampilan pada teknis dasar
C kan sesuai kaidah teknis dikaitkan dan tambahan keahlian pada
PRAKTIS
rumus-rumus khusus tingkat analisis presisi teknis
Perhatian tinggi pada presisi

Mulai analisis data Pendidikan setingkat kejuruan


Karakter tugas profesi teknis ting- profesi dasar
ANALISIS kat dasar Langsung mampu menerapkan
D rumus-rumus teknis khusus
DASAR Menggabungkan metode, sistem,
ketentuan, prosedur kerja, dasar dalam praktek
perhitungan rumus-rumus teknis
khusus

Profesi teknis tingkat lanjut Pendidikan mendukung pema-


Analisis integrasi dengan aspek haman teknis lanjut
dan hasil kerja profesi lain yang Masa pengalaman lapangan
ANALISIS TEKNIS berhubungan pekerjaan yang relevan cukup
E Trampil tidak membutuhkan
TERINTEGRASI Supervise

26
Tugas analisis konseptual, masih Tingkat pendidikan dan atau
tingkat rutin pengalaman di tingkat kemam-
Mampu menganalisis esensi ke - puan analisis konseptual dasar
ANALISIS tentuan dan kebijakan terkait (assumsi TK Sarjana atau tk
F
KONSEPTUAL Menganalisis integrasi data, mene- pengalaman setara)
mukan akar masasalah, faktor pen-
dorong dan penghambat
Mengemukakan inisiatif tindakan
meng-amankan hasil

Tugas analisis konseptual men- Tingkat pendidikan konseptual


dalam, berhubungan variatif lanjut, perpaduan antara bi
kondisi dang spesialisasi dengan yang
telah dan tengah berlangsung bersifat makro (assumsi S2)
G Memungkinkan menuntut telaah Pengalaman minimal 3 th di
PROFESIONAL
hal-hal substansial terkait, bench – analis is k ons ept ual das ar
marking, dan usulan inovasi
Beberapa ide perlu dalam proposal
dan presentasi lintas fungsi internal
organisasi
Mampu memastikan integrasi ide
dengan ketentuanoperasional

Tugas profesional terkait pengem-


bangan usaha yang telah dan Tingkat pendidikan sampai
tengah berlangsung dengan tingkat kemam puan
Menelaah pasar kompetisi dan analisis konseptual mendalam
strategi usaha, kondisi internal dan
AHLI H eksternal yang substansial, Didukung pengalaman kerja di
benchmarking dan pencermatan tingkat tersebut sekitar 5 tahun
st rategi organisasi2 unggulan
Pembahasan hal-hal inovasi dan
peningkatan kualitas usaha terin-
tegrasi
Proposal ide innovatif, presentasi
lin-tas fungsi internal dan pihak
legimator eksternal

Berperan penting dalam strategi Persyaratan tingkat ahli de-


dan manajemen pengembangan ngan pengalaman 5 th
organisasi
Mampu membaca peluang usaha
dan merumuskan rencana jangka
MASTER I panjang yang terintegrasi
Memiliki pemahaman analisis as-
pek keuangan danbisnis serta fak-
tor dominan kondisi pasar usaha
Berperan sebagai strategic thinker
dan ujung tombak penyelesaian
masalah stratejik dan keputusan
strategis Direksi

27
FAKTOR # 1 : KOMPETENSI TEKNIS – SMF

Pengetahuan dan Ketrampilan substantial dan yang relevan, yang diperoleh melalui
Pendidikan Formal, Pelatihan dan Pengalaman Kerja dalam masa waktu tertentu

TINGKAT SIFAT TUGAS PERSYARATAN

J enis pekerjaan dan tingkatan Dokter Umum / Dokter gigi de-


MEDIS ngan persyaratan akademis,
MA
DASAR keahlian yang dituntut pada layanan
pengetahuan dan ketrampilan
tingkat dasar profesional medik
yang ditentukan

Jenis pekerjaan dan tingkatan Dokter Spesialis / Dokter Gigi


Spesialis Bedah Mulut dengan
MB SPESIALIS I keahlian yang dituntut pada layanan
persyaratan akademis, penge-
professional medik bidang spesiali-
tahuan dan ketrampilan yang
sasi tertentu
ditentukan

Jenis pekerjaan dan tingkatan mas- Dokter Sub Spesialis dan


persyaratan akademis, penge-
MC SPESIALIS II ter pada layanan profesional medik
tahuan dan ketrampilan yang
bidang sub spesialisasi terterntu
ditentukan

28
FAKTOR # 2 : MANAJERIAL

Kompleksitas kepemimpinan, dilihat dari aspek :


Jenis kepemimpinan : yaitu memimpin diri sendiri atau orang lain
Sifat kepemimpinan : yaitu matriks atau lini
Ruang lingkup kepemimpinan, terkait tingkat peran dalam pencapaian target

SIFAT TINGKAT LINGKUP DESKRIPSI

DENGAN Persiapan dan pengelolaan diri sendiri


D
A Layanan kepada pimpinan langsung dan peng -
I PENGGUNA guna langsung
R
I Persiapan dan pengelolaan diri sendiri
DENGAN
I B Koordinasi dan konsolidasi signifikan dengan
S FUNGSI LAIN fungsi jabatan lain
E
N Pekerjaan profesi pada layanan medik operasi
D MATRIKS pasien
I C PROYEK Persiapan dan pengelolaan diri sendiri dalam
R LAYANAN profesinya
I MEDIK Koordinasi dan konsolidasi internal dengan
Ketua tim, secara rinci dan intensif

Anggota regu cenderung berganti-ganti sesuai


K jadual shift
KOORDINATOR
O A Mengkoordinir pembagian kerja, memastikan
TIM KERJA tugas dibagi habis
O SHIFT
R Sekaligus menjalankan peran yang sama
sebagai pelaksana
D II
I I Anggota regu cenderung tetap
N
KOORDINATOR Mengkoordinir pembagian kerja,
A Memastikan tugas dibagi habis
T B
TIM KERJA Mencermati 'continuous improvement" anggota-
O TETAP nya
R Sekaligus menjalankan peran yan sama sebagai
pelaksana

S
Supervisi kegiatan operasional pelaksana bukan
U sebagai bawahan lini
P Anggota cenderung tetap pada suatu periode
E MATRIKS yang ditentukan
III A
R Rencana kerja operasional dan anggaran
OPERASIONAL tahunan
V
Pengendalian pencapaian target, akuntabilitas
I "unit kerja", pertanggungjawaban anggaran
S
I

29
Menganalisis dan menentukan strategi proyek,
MATRIKS memastikan integrasi strategi antar profesi da-
S
B PROYEK lam tim kerja proyek
U
LAYANAN Peran pimpinan adalah mengendalikan jalannya
P MEDIK proyek dengan integrasi berbagai tindakan man-
E III diri pada profesi-profesi di dalam tim
R
V
Lini membawahi pelaksana sd setara koordina-
I tor
LINI TEKNIS
S C Rencana kerja operasional dan anggaran th-an
I OPERASIONAL Monitoring kompetensi dan potensi anak buah
Pengendalian pencapaian target, akuntabilitas
"unit kerja", pertanggungjawaban anggaran

Lini membawahi para supervisor dan atau ma-


joritas sejumlah pemegang jabatan minimal
tingkat konseptual mendalam
Integrasi pencapaian target operasional unit ker-
ja, rut in dan proyek ini siatif perbaikan
STRATEGI Program kerja tahunan dilengkapi anggaran
A pogram dan proyek, pembahasan lintas fungsi,
menjamin integrasi antar fungsi dan strategi
OPERASIONAL usaha
Perhatian terhadap pengembangan talenta pada
setiap pemegang jabatan di seluruh unit-unit
M kerja yang dipimpinnya
A Laporan (bulanan, tahunan, proyek) tertulis
N menjelaskan perkemkembangan dan tindak
lanjut rencana kerja serta tanggungjawab
A anggaran
J
IV
E Lini, membawahi para manajer operasional dan
R atau majoritas sejumlah pemegang jabatan min
tingkat Profesional, dapat tergabung komite tetap
I dan berlangsung kontinyu
A Berorientasi pada pemikiran dan tindakan
L strategis dalam rangka pengembangan usaha
Pembahasan lintas fungsi secara mendalam,
internal dan eksternal untuk menjamin integrasi
STRATEGI
B antar fungsi dan strategi usaha
Akuntabilitas target jangka pendek (tahunan)
USAHA dan jangka panjang (3 tahunan), terlihat jelas
integrasinya
Bertgjwb kesiapaan kader di unit-unit kerjanya,
mendukung perkembangan usaha
Laporan tertulis (bln, thn, proyek) menjelaskan
perkembangan dan tindak lanjut rencana kerja,
pertanggungjawaban anggaran , kesiapan
kader, presentasikan forum tim lintas fungsi
antar pimpinan tk strategi usaha dan Direksi

30
FAKTOR # 3 : KOMUNIKASI

Kompleksitasnya dilihat dari aspek :


Jenis dan konteks informasi
Peran jabatan dan tujuan dalam proses komunikasi timbal balik
Pihak yang terlibat dan situasi kontak komunikasi

TINGKAT DESKRIPSI

Sifat informasi mendasar, mudah dicerna dan difahami


UMUM 1 Dominansi komunikasi verbal dan langsung
Pendekatan komunikasi antar pribadi walaupun terkait dengan
masalah pekerjaan, dan hampir tidak memerlukan pengulangan

Pemahaman komunikasi sering membutuhkan dukungan data


tertulis dan rangkuman analisis
PENTING Ketepatan interpretasi dan menjelaskan memegang peran
2 penting
Sering harus memerlukan diskusi untuk mendapatkan kesamaan
persepsi
Dapat terjadi tidak cukup sekali kontak, dan perlu presentasi

Informasi sangat penting terkait inti usaha


Kecermatan menangkap essensinya
SIGNIFIKAN 3 Kecermatan pemilihan strategi komunikasi, mengantipasi efek
samping
Analisis target audience merupakan hal kritis dipelajari sebelum
komunikasi dilakukan

Informasi substantif , perlu diplomatis dan taktis, perlu filter


Kajian budaya memegang faktor penting
Kepekaan membaca “hidden agenda”
Isi informasi berkaitan dengan "introducing change" , mengubah
KRITIS 4 mindset, membangun komitmen pihak-pihak kunci.
Back up data dan atau referensi kuat sebagai basis informasi
komunikasi
Terselenggara tidak selalu dalam forum formal namun dapat
mengikat kesepakatan antar pihak, dapat mengakibatkan efek
kritis, kemungkinan jangka panjang.

31
FAKTOR # 4 : ANALISIS LINGKUNGAN PEKERJAAN
Kerumitan mental dalam hal :
Menganalisis masalah
Menemukan sebab-sebab masalah paling mungkin dan intinya

TINGKAT SIFAT LINGKUNGAN TUNTUTAN BERPIKIR

Sederhana, stabil, rutin, berulang Berdasarkan pengalaman mu-


REPETISI 1 sama atau hampir sama dan jelas dah diingat atau dengan logika
sederhana

Masalah mudah dikelompokkan Kecermatan memahami :


Pola tindakan serupa dan logis Proses kerja dan kejadian ber-
BERPOLA Teori sederhana dan pengalaman langsung
2 yang terbukti dan disetujui sebagai Pengalaman pihak dekat sebagai
referensi referensi

Beberapa masalah bersifat variatif, Kecermatan mengamati trend-


mayoritas rutin, berpola trend masalah dan pola penye-
Beberapa bersifat khusus, kemun- lesaiannya.
SEMI 3 culan tergantung beberapa situasi Analogi situasi berbeda untuk
VARIABEL berbeda-beda, masih cukup mudah tindakan logis dan tepat dalam
dicermati menentukan sebab akibat per-
masalahan

Masalah mayoritas bervariasi me - Membutuhkan :


ngenai hubungan sebab akibatnya Kecermatan analisis mendalam
Masalah juga dapat terkait bebera- Kepekaan naluri dan ketajam-
pa sebab potential, saling berhu- an logika terkait penguasaan
VARIABEL 4 bungan dan atau berdiri sendiri. keilmuan mengembangkan
untuk menelusuri rangkaian se-
bab-sebab masalah dan
proses kreatif

32
Masalah bervariasi, kompleks. Membutuhkan :
Penelusuran sebab akibat cukup
rumit, tidak mudah ditelusuri dan Kecermatan analisis dan kon-
ditemukan. firmasi kondisi
Fakta, data, informasi pendukung
perlu kuat untuk bahan analisis Pemahaman perspektif lain
dan interpretasi guna mendapat- dan diskusi mendalam men-
ADAPTIF 5 kan sebab inti masalah dapatkan keamanan perspektif
Kondisi mudah berubah sehingga
perlu analisis ulang dan kecermat-
an konfirmasi
Dalam proses analisis dapat terjadi
perspektif berbeda antar pihak
sehingga perlu dicari perspektif
utama sebagai dasar analisis
Keputusan menetapkan sebab po-
tential kadang harus didiskusikan
melalui tim

Intensif menghadapi situasi dan Ketajaman memprediksi peru-


tuntutan analisis masalah yang bahan potential masalah yang
cepat berubah, kompleks, luas dan akan terjadi melalui berbagai
INOVATIF 6 serta tidak berdiri sendiri strategi " business intelligent"

Berkaitan signifikan dengan per-


kembangan aspek poleksosbudtek
yang saling berhubungan

33
FAKTOR # 5 : PEDOMAN KEPUTUSAN

Kerumitan upaya berpikir dalam menentukan dasar keputusan tindakan untuk :


Mengatasi suatu masalah dan atau menyelesaikan tugas
Mengamankan hasil keputusan dan memastikan tercapainya hasil yang diharapkan

TINGKAT DASAR KEPUTUSAN KETERANGAN

BAKU,SANGAT Aturan baku atau instruksi pihak ber- Hampir tidak ada lingkungan
berwenang, dapat dilaksanakan penting yang dapat menim-
RUTIN A langsung bulkan masalah sepanjang
Pedoman pengambilan keputusan mengikuti arahan dan pera-
bersifat teknis, mudah dimengerti turan yang ditetapkan

Perpaduan : Antipasi masalah relatif mu-


Pedoman teknis keilmuan dah dilakukan
Kebijakan organisasi Indikasi akan terjadinya ma-
Pola pengambilan keputusan yang salah mudah dikontrol
RUTIN B telah dapat diterima oleh lingkungan Permasalahan mudah dike-
Logika sederhana nali, relatif mudah dikoreksi
Melaporkan dan konsultasi
kan
Melakukan tindakan ber-
dasar keputusan berwenang

Mengembangkan inisiasi-inisiasi pe- Keterkaitan erat proses antar


mikiran teknis yang diperkirakan da- fungsi menjadi dasar kese
pat diterima organisasi larasan keputusan tanpa me-
SEMI C Menjelaskan, melakukan pembahas ngabaikan ketentuan baku
an sederhana dengan fungsi lain ter- .
RUTIN kait, mencapai kesepakatan dan se - Bila terjadi lagi, keputusan
lanjutnya sebagai dasar keputusan yang telah disepakati dapat
menjadi pola pedoman
menghadapi situasi serupa

Penggabungan antara : Semakin berpengalaman,


Identifikasi ciri khas masalah dengan semakin dapat mengenali
KHUSUS DAN pola keputusan operasional yang trend variasi masalah dan
telah berhasil lebih dapat mempertajam
OPERASIONAL
D Perkembangan kondisi permasalah- professional judgement
an, pengenalan lebihmendalam dan
identifikasi kembali karena dapat ter
jadi permasalahan gabungan
Keputusan berupa professional
judgement, dengan tetap memper-
hatikan ketentuan-ketentuan baku

34
Sangat memperhatikan kaitan dan Sangat berkaitan inti usaha
dampak dengan keputusan operasi- organisasi, aspek keuangan,
onal fungsi-fungsi lain dan kemung- hukum,citra organisasi, serta
kinan perkembangannya perencanaan jangka panjang
INTEGRASI E Pembahasan intensif mendalam
KEBIJAKAN dengan fungsi lain, pertimbangan Memungkinkan meninjau,
jangka panjang usaha melakukan koreksi kebijakan
lama dengan tetap menyesu-
aikan strategi usaha, prinsip
dan nilai-nilai organisasi serta
ketentuan lembaga terkait,
legitimator lebih tinggi
Memerlukan ketajaman dan
kecermatan untuk dapat
membaca situasi secara cepat
dan mengikuti perkembangan
kondisi terkait

Sangat memperhatikan kaitan dan Sangat berkaitan inti usaha


dampak dengan keputusan operasi- organisasi, aspek keuangan,
onal fungsi-fungsi lain dan kemung- hukum,citra organisasi, serta
kinan perkembangannya perencanaan jangka panjang
F Pembahasan intensif mendalam
dengan fungsi lain, pertimbangan Memungkinkan menetapkan,
usaha jangka panjang Kebijakan yang lebih luas
KEBIJAKAN Sangat memperhatikan logika yang Dengan menyesuaikan
LUAS lebih luas dalam mengatasi masalah strategi usaha, prinsip dan
yang sangat memerlukan penangan nilai-nilai organisasi serta
khusus dalam segala hal yang ketentuan lembaga terkait,
berkaitan dengan perkembangan legitimator lebih tinggi
usaha untuk menghadapi persaingan Memerlukan ketajaman dan
usaha yang semakin banyak,baik dari kecermatan untuk dapat
dalam maupun dari luar . membaca situasi secara cepat
dan mengikuti perkembangan
kondisi terkait

35
FAKTOR # 6 : KONDISI KERJA

Kompleksitas :

Berbagai kondisi kerja dominan, terkait dengan normatif karakter pekerjaan dan atau
layanan dan bukan karena kondisi fasilitas lingkungan
Berlangsung intensif selama proses pekerjaan tersebut
Kondisi ketidak-nyamanan atau kedaan tidak diinginkan namun tak terelakkan dan dapat
menimbulkan resiko walaupun tindakan pencegahan dan peralatan keselamatan telah di-
usahakan untuk digunakan

TINGKAT DESKRIPSI

1 Relatif nyaman dan aman


LINGKUNGAN FISIK :
Resiko terjadinya Kurang nyaman (sangat : bau, kotor, debu, panas,
kecelakaan, 2
dingin, bising dan semacamnya)
gangguan kesehatan A
dan ketidak-
Memiliki potensi terancamnya keamanan dan atau
nyamanan dalam 3 gangguan fisik (jatuh, terpeleset, tersengat listrik,
bekerja
amuk pasien, penodongan dan semacamnya)

Memiliki potensi terancamnya kesehatan karena


4
adanya bahan berbahaya yang dikelola

1 Relatif normal

Peran dan karakter pekerjaan membutuhkan majori-


tas waktu kerja untuk :
KONTRIBUSI FISIK :
Aktivitas yang 2 Banyak berrjalan dan berpindah tempat secara
intensif dan atau
mengakibatkan
kelelahan fisik : Duduk hampir dengan posisi yang sama tanpa
boleh / dapat melakukan pergerakan bebas karena
- mengangkat B akan mengganggu berjalannya proses kerja
- menarik
- mendorong
- pergerakan fisik Peran dan karakter pekerjaan membutuhkan majori-
intensif lainnya tas waktu kerja untuk :
3
Banyak melakukan pekerjaan fisik, memperguna-
kan otot dan kekuatan secara intensif

Peran dan karakter pekerjaan menunjukkan kegiatan


intensif berupa :
4 Sekali proses dalam melakukan pekerjaannya,
Hampir dalam posisi berdiri yang tidak berubah
lebih dari 1 jam

36
1 Dalam batas normal

Secara intensif selama kurang dari 30 menit,


terus menerus melakukan monitor : data,
informasi yang secara intensif dapat berubah dan
berkembang

KOORDINASI PANCA
2 Tampilan data secara visual melalui alat khusus
C atau media fisik, yang interpresinya memerlukan
INDERA :
keahlian khusus
Koordinasi antara
kegiatan panca Hasil tampilan data dan interpretasi menjadi
indera sekaligus dasar pemikiran serta tindakan pengambilan
dalam proses keputusan yang mempergunakan variasi panca
pekerjaaan indera sekaligus

3 Idem kondisi di atas, lebih dari 30 menit sd 2 jam

4 Idem kondisi di atas, lebih dari 2 jam

1 Relatif normal pada tingkat pekerjaannya

Melakukan layanan pada jumlah permintaan


tinggi dalam satu tahapan kerja yang dituntut
KONSENTRASI / penyelesaian mendesak
KETEGANGAN 2 Kualitas hasil dapat sangat relatif sehingga
MENTAL : mengharuskan dapat mengendalikan emosi se-
Intensitas tekanan cara kuat, bersikap tenang baik dalam menang-
kerja, target waktu yg gapi permintaan, mengatur prioritas tindakan
mendesak, D maupun keputusan tindakan
menghadapi publik
dan atau obyek yg
sensitif
Konsentrasi diperlukan sangat tinggi
Suasana amat menegangkan selama proses
3 kerja terjadi karena tuntutan kecermatan dan
kehatian-hatian sangat tinggi sehubungan
kerumitan dan resiko tindakan tinggi, yang dapat
berdampak pada keputusan tindakan pihak lain

Idem di atas dan dampak ketegangan mental


4 masih dapat terjadi walaupun proses pekerjaan
telah selesai

37
1 Relatif dalam batas normal pada sekali proses

LAMA KONSENTRASI
/
2 Ketegangan mental kurang dari 2 jam
KETEGANGAN E
MENTAL :
Lama waktu
ketegangan mental 3 Ketegangan mental antara 2 jam sd 4 jam
dalam sekali proses
penyelesaian
pekerjaaan dan tanpa
jeda 4 Ketegangan mental lebih dari 4 jam

1 Relatif normal sesuai dengan jam kantor biasa

Penugasan shift dan semacamnya a.l jadual on


2 duty, yang terjadual dan dapat diketahui sebe -
lumnya
POLA JADUAL
KERJA : Memungkinkan mendapatkan kontak mendadak
Pola jadual tugas F
Sewaktu-waktu karena keadaan emergency ber-
yang harus ditaati
kaitan dengan layanan int i organisasi
3
Dalam kontak mendadak, pemegang jabatan
dilibatkan dalam pemikiran-pemikiran solusi yang
berkaitan penyelesaian keadaan emergency
layanan inti organisasi

Idem di atas dan memungkinkan pemegang


4 jabatan harus segera datang ke lokasi pada saat
yang ditentukan dengan peran sebagai
pengambil keputusan medik

38
Tidak berhubungan langsung dengan layanan
1 medik dan dianggap dalam batas
normal

Segera dilakukan berdasar jadual pelayanan


2
yang telah diatur
KETERDESAKAN G Kondisi dapat berubah dari kondisi normal
TINDAKAN LAYANAN
: 3 menjadi emergency sehingga harus dilakukan
Reaksi tindakan yang tindakan segera dan cermat berupa tindakan
harus dilakukan emergency medik
segera setelah
permintaan layanan Sangat segera dan harus dilakukan saat itu juga,
Dengan konsentrasi tinggi serta cermat,
4 sehingga dapat disebut dengan layanan emer-
gency medik
Berlangsung dengan frekuensi tinggi karena
karakter layanan adalah emergency medik

Tidak berhubungan langsung dengan layanan


1 medik sehingga tidak adanya faktor ini dalam
pekerjaan

Yaitu pelayanan medik yang karakteristiknya :


Menerima referral dari hasil diagnosa layanan
2 medik sebelumnya untuk ditindaklanjuti, dan
atau
Dapat mengirim referral karena karakter layan-
KETERKAITAN
an medik mendasar sehingga diperlukan iden-
LAYANAN MEDIK :
tifikasi data medik lanjutan
Keterkaitan antar
diagnosa dan tindakan H
medik Yaitu pelayanan medik spesialis yang karakteristik-
nya dapat :
Menerima pasien secara langsung dan melaku-
3
kan diagnosa medik serta selanjutnya menentu-
kan tindakan medik bidangnya
Memungkinkan melakukan referral pasien untuk
mendapatkan layanan medik bidang lainnya

Yaitu pelayanan medik spesialis yang karakteristik-


nya dapat :
Menerima pasien secara langsung dan melaku-
kan diagnosa melalui pemeriksaan pada bidang-
4 nya serta selanjutnya
Melakukan referral pasien untuk mendapatkan
layanan medik bidang lainnya, dan atau
Menerima referral dari hasil diagnosa layanan
medik sebelumnya untuk ditindak lanjuti

39
Tidak berhubungan langsung dengan layanan
1 medik sehingga tidak ada faktor ini dalam
KOMPLEKSITAS pekerjaannya
TINDAKAN MEDIK :
Kompleksitas tindakan I 2 Yaitu pelayanan medik yang bersifat mendasar
medik dari segi
kerumitan dan resiko Yaitu pelayanan medik yang menuntut peme-
3
gang jabatan melakukan tindakan medik khusus

Yaitu pelayanan medik yang menuntut peme –


4
gang jabatan melakukan tindakan bedah

Tidak berhubungan langsung dengan layanan


1 medik sehingga tidak adanya faktor ini dalam
pekerjaan
BRAND IMAGE MEDIK :
Tingkat kontribusi Sebagai layanan medik yang berperan sebagai
medik terhadap brand J 2
pendukung citra layanan medik
image layanan medik
Sebagai layanan medik yang pengaruhnya
3
langsung dan signifikan terhadap citra layanan

Sebagai layanan medik unggulan yang penga-


4 ruhnya langsung dan signifikan terhadap brand
image organisasi ini

Bekerja dalam kondisi normal, tidak berhubungan


1
dengan kondisi infeksi atau tertular penyakit

INFEKSI :
Kemungkinan akibat 2 Dapat terjadi namun kemungkinan rendah
terkena dampak infeksi
K
berbahaya Sangat memungkinkan mengalami infeksi dan
3 tertular penyakit berbahaya

Kemungkinan sangat signifikan mengalami baik


4 infeksi maupun tertular penyakit sangat berba-
haya

Bekerja dalam kondisi normal, tidak berhubung-


1
an dengan efek radiasi

Sesuai karakter pekerjaannya,diantara alat dan


RADIASI : 2 kondisi di lingkungan kerja, memungkinkan
Kemungkinan akibat terkena dampak radiasi, namun jarang dapat
terkena dampak radiasi L terjadi
walauapun telah
mengenalan alat
pelindung
Sebagaimana di atas dengan frekuensi kondisi
3 tersebut cukup sering memungkinkan dapat ter-
jadi

Dampak radiasi sangat signifikan walaupun telah


4 memakai alat pelindung, karena bekerja dengan
alat-alat yang berkaitan langsung dengan radiasi

40
- FAKTOR # 7 : WEWENANG ( KEBEBASAN BERTINDAK )

Adalah tingkat :
Legitimasi wewenang keputusan dengan tetap taat pada ketentuan umum, kode etik
profesi serta kebijakan dasar organisasi, sesuai karakter organisasi
Wewenang diakui secara formal oleh organisasi dan diakui secara profesional dapat
menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya serta menghasilkan kinerja diharapkan,
karenanya pemegang jabatan lain wajib tunduk dan menerima

TINGKAT DESKRIPSI

Mengikuti detail instruksi baik tahapan maupun teknis rinci pelak-


sanaannya
SPESIFIK 1 Hampir tidak memiliki wewenang spesifik
Pekerjaan dilaksanakan sesuai perintah

Mendasarkan pada garis besar instruksi yang bersifat teknis dan


KONTROL 2 rutin
Menetapkan cara-cara kerja teknis sesuai dengan bidang
keilmuan dan ketentuan teknis fungsinya

Mengikuti standard proses kerja yang berlaku dengan cara-cara


teknis sesuai dengan karakter pekerjaan
STANDAR 3 Menetapkan prioritas dan cara pencapaian sasaran
Menyelaraskan proses, tempo kerja dan presisi hasil kerja de -
ngan tetap berdasarkan ketentuan

Bertindak sesuai garis besar kebijakan organisasi dan ketentuan


umum lingkungan, kode etik profesi dan semacamnya, yang
REGULASI 4 berpengaruh terhadap proses usaha organisasi
Menterjemahkan esensi kebijakan dan mengatur tindakan
sepanjang sesuai prinsip-prinsip dalam organisasi

Bertindak sesuai dengan essensi ketentuan-ketentuan teknis


REGULASI profesi dan kode etiknya.
5 Keputusan tindakan di tingkat mandiri penuh dalam bidang
PROFESI
teknis pekerjaaannya.

Merumuskan strategi dan pengendalian pencapaian sasaran


KEBIJAKAN operasional sebagai bagian tahapan kegiatan strategi pengem-
6 bangan organisasi
OPERASIONAL
Menetapkan teknik pengendalian operasional

Menjabarkan kebijakan korporasi dengan segala keterkaitan


aspek-aspek penting dengan bidang kerjanya
Menentukan taktik dan strategi pencapaian sasaran jangka
KEBIJAKAN 7 panjang berupa pengembangan langkah organisasi ke depan
STRATEJIK dan tahapan road-map yang bersinambungan , terintegrasi
dengan strategi kebijakan bidang fungsi lain

41
FAKTOR # 8 : NILAI KELOLA HARTA

Nilai harta langsung :


Tingkat nilai harta yang dikelola secara langsung atau dihasilkan dan atau dipertanggung
jawabkan langsung, formal serta kontinyu berupa :
Anggaran unit kerja , pendapatan atas tindakan layanannya sebagai profesi medik, resiko
keuangan yang ditimbulkan karena dampak pengelolaan keuangan dan atau resiko hukum
atas layanan medik, resiko citra organisasi yang berdampak pada kehidupan jangka
panjang organisasi

Nilai harta tak langsung :


Tingkat nilai harta yang dikelola secara tidak langsung, yaitu yang digunakan pada proses
layanan umum sampai dengan pendukung layanan medik

TINGKAT DESKRIPSI : TAK LANGSUNG (INDETERMINATE )

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


Pengelolaan data dan atau informasi dalam segala bentuk
layanan yang bersifat umum, dapat terbuka untuk kepentingan
UMUM U publik, mudah dikelola secara sederhana, dan atau
Penggunaan alat-alat kerja dan apabila terjadi kerusakan alat atau
depresiasi nilai guna alat maka yang bersangkutan dapat melapor-
kan kepada organisasi untuk dilakukan perbaikan dan atau
penggantian

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


Penjagaan sejumlah barang yang mudah dihitung dan dikontrol
jumlahnya, serta disimpan di suatu lokasi yang telah dilindungi
sedemikian rupa dengan sistem dan mekanisme standar kontrol
operasi, dan atau
STANDAR S Pemeliharaan sejumlah alat dengan tingkat pemeliharaan yang
cukup mudah, dan apabila terjadi tingkat kerusakan cukup tinggi
maka dapat diusulkan kepada organisasi untukditindaklanjuti oleh
pihak lain atau diganti, dan atau
Pengelolaan dan perhitungan data dan informasi yang bersifat non
confidential untuk kepentingan internal sebagai sebagai bahan
dasar pengambilan keputusan pihak yang membutuhkan

42
Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :
Penjagaan sejumlah barang yang jenisnya bervariasi dan
jumlahnya sangat banyak serta memerlukan pengenalan karakter
dan arus order barang dan
Menjaga kualitas maupun keberlangsungan stok barang dibutuhkan
kecermatan penempatan di lokasi serta pengendalian sistem FIFO
M (First In First Out).
MENENGAH
Sebagai catatan :
Lokasi penyimpanan telah dilindungi sedemikian rupa dengan
sistem dan mekanisme standar kontrol operasi, dan atau
Pengelolaan dan perhitungan cermat, analisis serta penyajian
data atau informasi yang sifatnya terbatas untuk pihak-pihak
tertentu di lingkungan organisasi sebagai bahan dasar pengambilan
keputusan

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


Pengelolaan dan penyusunan sistem kerja yang melibatkan proses
analisis mendalam,dan apabila terjadi kelambanan dan semacam-
nya akan sangat berdampak berjalannya rangkaian proses kerja
MENENGAH MT dan signifikan berdampak pada aspek keuangan organisasi, dan
TINGGI atau
Penyajian rekomendasi atas hasil analisis proposal kerja yang
dilengkapi dengan hasil penelitian antara lain dapat berupa
benchmark, sebagai bahan dasar pengambilan keputusan di tingkat
stratejik operasional sehingga sifatnya terbatas hanya untuk
beberapa pemegang jabatan yang ditetapkan

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


Pengelolaan data dan informasi di tingkat Sekretariat Direksi, yang
bervariasi dan kompleks, bersifat stricly confidential sampai dengan
TINGGI T private confidential, dan atau
Penyajian rekomendasi atas hasil analisis proposal kerja yang
dilengkapi dengan hasil penelitian antara lain dapat berupa
benchmark, sebagai bahan dasar pengambilan keputusan di tingkat
st ratejik oper as ional, yang dapat ber dampak pada c itra
organisasi dan konsekuensi hukum langsung

43
TINGKAT DESKRIPSI : LANGSUNG ( DETERMINATE )

Alternatif kondisi pada tingkat ini, ialah :


Berupa tanggungjawab anggaran unit dan atau proyek, cukup
dilaporkan atasan lansung pada 2 (dua) tingkat di bawah Direksi,
KECIL K atau
Berupa tingkat pendapatan tingkat 1 (satu) atau terendah diantara
kelompoknya, yang dihasilkan dari rangkaian proses layanan medik
langsung, dan berdampak pada citra dan konsekuensi hukum bagi
organisasi serta langsung kepada individu pemegang jabatan
tersebut.

Alternatif kondisi pada tingkat ini, ialah :


Berupa tanggungjawab anggaran unit dan atau proyek, dilaporkan
atasan langsung pada 1 (satu) tingkat di bawah Direksi dan ke
bagian Keuangan, dan
SEDANG S Yang bersangkutan akuntabel langsung pada saat audit yang
berkaitan keuangan, ketaatan prosedur serta terhadap kebijakan,
atau
Berupa tingkat pendapatan tingkat 2 (dua) dari yang terendah
kelompoknya, yang dihasilkan dari rangkaian proses layanan medik
langsung, dan dapat berdampak pada citra dan konsekuensi
hukum bagi organisasi serta langsung kepada individu pemegang
jabatan tersebut
.

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


Berupa tanggungjawab anggaran unit dan atau proyek, harus
dilaporkan kepada atasan langsung yaitu di tingkat Direksi dan
bagian Keuangan, dan
Kemungkinan dipresentasikan lintas fungsi di tingkat strategis atau
MENENGAH M panel atau komite, dan
Yang bersangkutan akuntabel langsung pada saat audit keuangan,
ketaatan prosedur serta terhadap kebijakan, atau
Berupa tingkat pendapatan tingkat 3 (tiga) diantara kelompoknya,
yaitu yang dihasilkan dari rangkaian proses layanan medik
langsung, dan dapat berdampak pada citra dan konsekuensi
hukum bagi organisasi dan individu pemegang jabatan tersebut.

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


TINGGI T  Berupa tanggungjawab anggaran unit dan atau proyek, selain
dilaporkan atasan langsung yaitu di tingkat Direksi dan bagian
Keuangan, dan
 Kemungkinan dipresentasikan lintas fungsi tingkat
strategis atau panel atau komite
 Memungkinkan pula sebagai representasi organisasi untuk
mempertanggung jawabkan kepada pihak luar yang memiliki
legitimasi lebih tinggi dan
 Yang bersangkutan akuntabel langsung pada saat audit oleh pihak
internal maupun eksternal, yang berkaitan keutnagan , ketaatan
prosedur, kebijakan serta hukum dan
 Apabila terjadi masalah maka dapat berdampak secara signifikan
terhadap citra organisasi dan permasalahan hokum yang berkaitan
dengan kehidupan jangka panjang organisasi serta individu pemegang
jabatan tersebut atau
 Berupa tingkat pendapatan tertinggi diantara kelompoknya, yang
dihasilkan dari rangkaian proses layanan medic langsung, dan dapat
berdampak pada citra organisasi jangka panjang dan konsekuensi
hokum baik bagi organisasi maupun pemegang jabatan yang
bersangkutan
44
FAKTOR # 9 : PERAN JABATAN
Adalah tingkat tuntutan kompleksitas peran jabatan terhadap usaha inti organisasi

berdasarkan karakter atau sifat dan posisi kontribusi jabatan dalam pengendalian

resiko usaha inti tersebut

TINGKAT DESKRIPSI

Sebagai pendukung jauh dalam proses pencapaian hasil akhir


REMOTE R
usaha inti organisasi

Hasil kerjanya berupa layanan yang akan mempengaruhi


KONTRIBUS K
signifikan kelancaran fungsi-fungsi proses organisasi

I
Hasil kerjanya merupakan katalisator signifikan dan langsung
BERPERAN B
terhadap layanan dan usaha inti organisasi

Hasil kerjanya secara signifikan dan langsung terkait dekat


UTAMA U dengan rangkaian proses layanan usaha inti organisasi.

45
FAKTOR # 10 : PROBABILITAS RESIKO

Adalah tingkat :
Kemungkinan timbulnya gangguan dan atau resiko karena terjadinya kekurangtepatan
sampai dengan kesalahan tindakan dalam proses kerja disebabkan karena faktor-faktor
yang tak terduga

TINGKAT DESKRIPSI

Faktor-faktor yang mempengaruhi relatif stabil, sehingga


MINIMAL I kemungkinan terjadinya gangguan dan kesalahan kerja sangat
kecil

Faktor-faktor yang mempengaruhi dapat berubah dan berkem-


SEDANG II bang sehingga memungkinkan terjadinya gangguan namun
relatif memungkinkan untuk segera dapat diatasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses pekerjaan,


memungkinkan terjadinya gangguan dan atau kesalahan
MENENGA III tindakan , yang relatif sulit dideteksi pada saat proses
berlangsung, namun masih dapat dikoreksi walaupun
memungkinkan mengganggu operasional

H
Faktor-faktor sangat kompleks, dapat berubah dan berkembang
sangat cepat bahkan tak terduga, sehingga sangat memungkin-
TINGGI IV kan terjadinya gangguan, salah perkiraan, dan kesalahan
tindakan keputusan yang memungkinkan berdampak terhadap
kehidupan jangka panjang organisasi

46

Anda mungkin juga menyukai