Anda di halaman 1dari 54

BRONKOSKOPI

Sajinadiyasa
Definisi
Tindakan invasiv
dengan memasukkan
alat bronkoskop
kedalam saluran
nafas (percabangan
bronkus)
Sejarah
Gustav Killian (1860-
1921)
Bapak bronkoskopi
Bronkoskop Rigid
pertama kali
Bronkoskop Rigid (kaku)
Killian and his
assistant and later
successor as head of
the department in
Berlin, C. von Eicken,
demonstrate
bronchoscopy to a
colleague.
Sejarah bronkoskop fleksibel

Shigeto Ikeda (1964-


1967) dr Jepang
Bronkoskop fleksibel
Fleksibel Bronkoskop
ANATOMI UNTUK BRONKOSKOPI
Klasifikasi Boyden / Jackson-Huber
Laring

Dasar epiglotis

Pita Suara
Trakea dan Carina

Bronkus utama kiri

Bronkus utama kanan

Trakea Carina
Lobus Kanan Atas

B1: Apical B3 B2
B1
B2: Posterior
B3: Anterior
Lobus Medius dan Bawah Kanan

B4,5

B6

B4:seg lateral Lob Med Kanan


B5:seg Medial Lob Med Kanan
B6:seg superior Lob Bwh Kanan
Lobus Bawah Kanan

B7

B8,9,
10

B6

B7 B7
B7:basal medial
B8 B8
B8:basal anterior
B9 B9
B9:basal lateral
B10 B10
B10:basal posterior
Lobus atas dan bawah kiri

B4,
5

B6

B4:bronkus lingular superior


B5:Bronkus lingular inferior
B6:segmen superior lobus
bawah kiri
Lobus Atas Kiri

B1,2

B3

B1,2:seg apicalposterior
B3: seg anterior
Segmen Basiler Lobus Bawah Kiri
B7,8

B9,10

B6

B6 = Seg. Superior
B7 (di diagram tdk berlabel)
B8 = Seg. Anteromedial
B9,10 = Seg Lateral and Posterior
Tujuan Bronkoskopi
Menilai keadaan percabangan bronkus
Mengambil bahan pemeriksaan untuk
diagnosis
Melakukan tindakan terapeutik
Indikasi Bronkoskopi
Diagnostik

Terapeutik

Perioperatif
Indikasi Diagnostik
 Kanker paru
 Nodul paru soliter
 Penyakit paru interstisial
 TBC endobronkial
 Batuk yang menetap atau terdapat keluhan
perubahan dahak
 Kelainan foto toraks yang belum jelas
penyebabnya
Indikasi Diagnostik
 Pneumotoraks (bila paru tidak mengembang)
 Batuk darah untuk menentukan perdarahan
 Foto toraks normal, sedangkan sputum
sitologi positif.
 Pada keadaan khusus adanya paralisis N.
Recurren/diafragma, suara serak yang belum
jelas penyebabnya, mengi lokal, cedera
inhalasi akut, menilai letak ujung pipa trakea
pada pasien dengan ventilasi mekanik
Indikasi Terapeutik
 Pengeluaran benda asing
 Evakuasi akumulasi sekret bronkus / mucus
plug (bronkial toilet)
 Pemasangan pipa trakea
 Aspirasi
 Penanganan batuk darah masif
 Abses paru
 Terapi kanker dengan laser
 Pemasangan stent trakeobronkial
Kontraindikasi
Absolut tidak ada
Gangguan fungsi jantung
Kedaan umum yang jelek
Hipoksemia sedang (PO2 < 60 mmHg)
Aritmia
Penderita tidak koperatif
Persiapan Alat dan Bahan

– 1 set peralatan bronkoskopi


– Sumber oksigen dengan aparatusnya
– Sulfas atropin (SA) 0,25 mg (1 Ampul)
– Diazepam 5 mg
– Semprit 5 cc, 3 cc
– Kain penutup mata penderita
– Mouth piecre
Persiapan Alat dan Bahan (2)
– Betadin yang diencerkan( untuk mencuci
bronkoskopi)
– Kasa
– Cairan NaCL 0.9%
– Set kedaruratan, obat-oabatan kedaruratan (
adrenalin, deksametason, SA, bocnat,
bronkodilator) dan alat-alat infus
– Formulir status bronkoskopi
– Formulir laporan tindakan bronkoskopi
Persiapan penderita
Codein 10 mg/kali dan ekstrak belladona
2 tablet/kali yang diminum 12 jam dan 6
jam sebelum tindakan
Foto toraks PA dan lateral terbaru, CT
Scan toraks (bila ada)
EKG terbaru, bila perlu konsul kardiologi
Puasa sekurangnya 4 jam sebelum
tindakan
Persiapan ruangan dan fasilitas lainnya
Unit Bronkoskopi RSUP Sanglah
Tindakan Bronkoskopi
Bilasan Bronkus
– Suatu tindakan membilas daerah bronkus dan
cabang-cabangnya dengann bantuan
bronkoskop (terutama daerah yang dicurigai
terdapat kelainan).
– Tindakan ini bertujuan: mendapatkan bahan /
spesimen pemeriksaan, membersihkan
bronkus dari sekret, darah atau bekuan
darah.
Letak bronkoskop pada
BAL( Bronchoalveolar Lavage)
Sikatan Bronkus
– Tindakan menyikat daerah bronkus yang
dicurigai terdapat kelainan denan
– Tujuan mendapatkan bahan/spesimen
pemeriksaan untuk bibuat sediaan apus
sitologi, untuk pemeriksaan mikroorganisme (
termasuk M. Tuberkulosis)
Sikat untuk sikatan bronkus
Sikat
Biopsi Forsep
– Tindakan biopsi dengan menggunakan alat
biopsi forsep melalui bronkoskop.
– Tujuan mengambil bahan pemeriksaan dari
mukosa trakeobronkial untuk pemeriksaan
histologi, mengambil benda asing yang dapat
dipegang oleh forsep.
Pendekatan biopsi forcep
Forcep
Biopsi Aspirasi Jarum Transbronkial
– Tindakan biopsi menembus trakeobronkial
dengan jarum melalui bronkoskop untuk lesi /
kelainan yang menekan trakeobronkial
(trakea, bronkus utama, karina)
Common techniques for
transbronchial needle aspiration.
Schematic representation of histology specimen retrieval by 19-gauge TBNA.
A Steps 1 + 2. B Steps 3 + 4.
Biopsi Paru Transbronkial
– Tindakan biopsi paru dengan menggunakan
bantuan alat bronkoskop.
– Tujuan mendapatkan jaringan paru yang
letaknya perifer untuk pemeriksaan histologi
guna menegakkan diagnosis pasti.
Pengangkatan benda asing.
– Merupakan pengambilan / pengeluaran benda
asing dalam saluran napas untuk
membebaskan jalan napas
Terapi Laser
– Merupakan tindakan menggunakan sinar
laser melalui bronkoskop.
– Tujuannya adalah membuka sumbatan jalan
nafas sehingga proses respirasi dapat
berlangsung tanpa hambatan
Devascularization and vaporization using a laser.
Pemasangan Stent Trakeobronkial
– Merupakan tindakan menempatkan
penyangga / stent di trakea melalui
bronkoskop.
– Tujuan mengatasi sumbatan saluran nafas,
mengatasi kelemahan dinding trakeobronkial.
a b

a.Benign tracheal stenosis following short time intubation after myocardial


infarction.
b Polyflex stent placed temporarily in the, at that time, functionally inoperable
patient. Six weeks later the stent was removed and the patient
received a tracheal sleeve resection.
Selection of currently used airway stents.
Prosedur diagnostik
bronkoskopi advance
Endobronchial ultrasound(EBUS)
Autoflurescence bronchoscopy(AFB)
Electromagnetic navigational
bronchoscopy(ENB)
Ultrathin bronchoscopy
Videobronchoscopy and narrow band
imaging
EBUS

Tip of the radial ultrasound probe and Radial EBUS image of the left main stem
sheath. bronchus.
Autoflurescence
bronchoscopy(AFB)
Image of a main
carina as seen on
AFB.
The greenish color
represents normal
epithelium.
The pinkish color is
consistent with an
early-stage
carcinoma.

Anda mungkin juga menyukai