Anda di halaman 1dari 28

LUKA BAKAR

(BURN,COMBUSTIO)

Roberthy D Maelissa
SMF Bedah RS undata
Bagian Bedah FKIK Untad
KLASIFIKASI LUKA BAKAR

1. Berdasarkan Penyebab:
• Luka bakar karena api
• Luka bakar karena air panas
• Luka bakar karena bahan kimia (bersifat asam/basa kuat)
• Luka bakar karena listrik dan petir
• Luka bakar karena radiasi
• Cedera karena suhu yang sangat rendah (frost bite)
2. Berdasarkan Kedalam dan Kerusakan
Jaringan:
Luka bakar derajat I:
o Terbatas pada bagian superficialis epidermis
o Kulit kering hiperemik, eritema
o Tidak dijumpai bula
o Nyeri
Luka Bakar Derajat II
o Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian
dermis
o Dijumpai bula
o Nyeri
Luka Bakar Derajat III
o Seluruh ketebalan dermis dan lapisan yang dalam
o Apendisis kulit, folikel rambut, kel keringat, kel sebasea
mengalami kerusakan
o Tidak dijumpai bula
o Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat, kering
dan letaknya lebih rendah ketimbang kulit sekitar
o Tidak nyeri
PATOGENESIS
Apabila kulit terbakar / terpajan suhu tinggi


pembuluh kapiler di bawahnya, area sekitarnya dan area yang
jauh terganggu

Hilangnya fungsi kulit sebagai barrier dan Permeabilitas kapiler ↑


penahan penguapan

↓ Cairan Intravaskuler Kebocoran cairan intrakapiler ke interstisial

Luas luka bakar Luas luka bakar


< 20%, > 20%, Terbentuk Udem dan bula
mekanisme akan terjadi syok
kompensasi tubuh hipovolemik
masih bisa Gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil dan cepat, hipotensi, ↓
mengatasinya produksi urin
Setelah 8 jam kejadian

Terjadi
Rusaknya pembuluh kapiler Hipoperfusi aliran darah ke


pembengkakan secara
dan ↑ permeabilitas lambung
perlahan

Rusaknya eritrosit Tukak Curling

Anemia Hematemesis &


Melena
Bila kebakaran pada lingkungan yang tertutup/ luka bakar Luka bakar di
daerah wajah, curiga ada trauma inhalasi wajah=>> cacat

Terjadi kerusakan mukosa jalan napas karena gas, asap/ uap Schizophrenia post
panas yang terhirup Burn

Keracunan Gas CO Udem Laring

CO akan berikatan dengan Hb, sehingga Hb Obstruksi jalan napas


tidak dapat mengikat O2

Keracunan Ringan Keracunan Berat Gejala sesak napas, takipnea,


-lemas -Koma stridor, suara serak, dan
-bingung -bila >60% Hb dahak berwarna gelap akibat
-Pusing terikat CO =>> jelaga
-Mual dan muntah meninggal
Luka bakar umumnya tidak steril

Kulit mati akan mempermudah infeksi oleh Gram + dan Gram -

Pseudomonas aeruginosa infeksi

Menghasilkan eksotoksin protease


Ringan Berat

Enzim penghancur
+ Eksudasi cairan granulasi
keropeng

Warna hijau pada kasa penutup luka


Luas Luka Bakar
rule of nine untuk
orang dewasa
Rumus 10-15-20
untuk anak

Rumus 10
untuk Bayi
LUND & BROWDER
CHART
EXTENT OF BURN WOUND
Age (Years)
Area 0-1 1-4 5-9 10-15
Head 19 17 13 10
Neck 2 2 2 2
Anterior trunk 13 13 13 13
Posterior trunk 13 13 13 13
Buttock 5 5 5 5
Genitalia 1 1 1 1
Arm 4 4 4 4
Forearm 3 3 3 3
Hand 2½ 2½ 2½ 2½
Thigh 5½ 6½ 8½ 8½
Leg 5 5 5½ 6
Foot 3½ 3½ 3½ 3½ 12
1. Luka bakar berat / kritis (major burn)
• Derajat II-III >20% pada pasien berusia di bawah 10
tahun atau di atas usia 50 tahun
• Derajat II-III >25% pada kelompok usia selain disebutkan
pada butir pertama
• Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki dan perineum
• Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa
memperhitungkan luas luka bakar
• Luka bakar listrik tegangan tinggi
• Disertai trauma lainnya
• Pasien-pasien dengan resiko tinggi
2. Luka bakar sedang (moderate burn)
• Luka bakar dengan luas 15-25% pada dewasa, dengan
luka bakar derajat tiga kurang dari 10%
• Luka bakar dengan luas 10-20% pada anak usia <10
tahun atau dewasa >40 tahun, dengan luka bakar
derajat tiga kurang dari 10 %
• Luka bakar dengan derajat tiga <10% pada anak
maupun dewasa yang tidak mengenai muka, tangan,
kaki dan perineum.
3. Luka bakar ringan
• Luka bakar dengan luas <15% pada dewasa
• Luka bakar dengan luas <10% pada anak dan usia lanjut
• Luka bakar dengan luas <2% pada segala usia; tidak
mengenai muka, tangan, kaki dan perineum
PENANGANAN AWAL

1. Hentikan proses luka bakar

Menghentikan kontak dengan sumber panas:


 Jika api masih menyala, padamkan api dengan
siraman air atau bahan yang tidak mudah terbakar
(karung basah, atau handuk basah).
 Melepaskan pakaian yang tersiram air panas atau
terbakar terutama pakaian yang terbuat dari bahan
yang mudah terbakar (nilon)
 Bila luka bakar akibat adalah listrik, segera
putuskan aliran listrik
2. Mencegah kerusakan bertambah parah

 Apapun penyebab luka bakar, segera netralisir suhu


tinggi dengan cara mendinginkan memakai kompresan
air dingin atau air mengalir selama 15-20 menit
 TIDAK DI BENARKAN MEMBERIKAN MINYAK,
MARGARIN, KOPI, ODOL. Karena dapat menyebabkan
kerusakan jaringan termasuk resiko infeksi.
 Bila penyebab zat kimia. Asam kuat jangan diatasi
dengan pemberian zat kimia bersifat basa, karena
menimbulkan reaksi yang justru memperberat kerusakan.
Cukup dinetralisir dengan air

3. Bila penderita berada dalam ruangan tertutup di bawa ke ruang


terbuka atau ruangan yang memiliki ventilasi baik
Penatalaksanaan Luka Bakar Ringan
A. Luka bakar derajat I dan II dangkal
Mengatasi rasa nyeri dengan obat analgetik.
Pemberian preparat mengandung vehikulum
gel (zat aktif ekstrak plasenta), memberikan
rasa nyaman dan merangsang proses
epitelisasi.
B. Perawatan luka derajat I:
 Cukup dioleskan vaselin atau krim pelembab
tanpa antibiotik.
 Pasien boleh mandi.
C. Perawatan luka derajat II:
 Bula hanya boleh disedot memakai spoit steril,
JANGAN di kupas.
 Ditutupi dengan tulle dan kasa absorben,
kadang di perlukan antibiotik topikal.
 Imobilisasi bagian tubuh yang terkena.
 Diet tidak ada pantangan.
Penatalaksanan Luka Bakar Sedang
dan Berat

Rujuk ke fasilitas kesehatan/rumah sakit


Penatalaksanan di Rumah Sakit


Triase
Penatalaksanaan berdasarkan prioritas:

A. Gangguan A;
a. Deteksi adanya obstruksi saluran pernafasan
b. Suspect trauma inhalasi:
Riwayat terpapar sumber panas di ruangan
tertutup
Luka bakar di daerah wajah
Adanya bulu hidung terbakar
Adanya jelaga pada hidung/rongga mulut

B. Gangguan B;
Deteksi adanya distress pernafasan
karena eskar melingkar pada dinding
thoraks

C. Gangguan C;
a. Deteksi adanya tanda-tanda syok dengan
gejala:
 Penurunan kesadaran, gelisah
 Pernafasan cepat dan dangkal
 Takikardi
 Suhu akral dingin

Anda mungkin juga menyukai