Anda di halaman 1dari 27

LUKA BAKAR

By
Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep
Definisi

• Cedera yang disebabkan perbedaan suhu ,


maupun akibat reaksi fisika atau kimia yang
melewati batas toleransi tubuh manusia
• Penderita luka bakar kulit mengalami
denaturasi protein di dalam sel (kematian
sel didalam jaringan luka)
Anatomi

• Epidermis :
Lapisan paling
luar
• Dermis :
Lapisan yang
sangat kuat
Tujuan tindakan

• Menghentikan proses terbakar dan meredakan


nyeri / stop the burning prosses
• Melakukan resusitasi bila perlu
• Menangani cedera
• Mengurangi risiko infeksi.
• Mengatur pengiriman ke RS
Penyebab Luka Bakar

 Termal
Suhu ekstrim dibanding
suhu tubuh
 Kimiawi
Bahan asam dan basa
 Listrik
Arus listrik rumah tangga
dan pet
Derajat Luka Bakar
1. Luka bakar I
(luka bakar superficial)
2. Luka bakar derajat II

(mengenai kulit &


jaringan lemak)
3. Luka bakar derajat III

(mengenai seluruh
lapisan kulit, jaringan
lemak, otot, sampai
dengan tulang)
Luka yang dangkal (derajat satu)

Hanya mengenai lapisan luar


kulit kulit merah, bengkak,
agak nyeri dan lunak. contoh:
terbakar sinar matahari yang
ringan atau luka tersiram teh
atau kopi panas biasanya
sembuh dalam 3-6 hr
Luka setengah ketebalan (derajatdua)
Kerusakan meliputi jaringan
epidermis dan dermis kulit
kasar, bengkak, melepuh
(bula/ blister) dan nyeri
hebat. Bila bula pecah
dasar kulit tampak merah,
sembuh 3-4 mg, tapi kalau
luas berbahaya luka > 50%
permukaan tubuh (pada
anak dan orangtua)
berakibat fatal.
Luka Bakar Derajat 3
• Kerusakan meliputi seluruh
tebal dermis dan lapisan
lebih dalam
• Organ kulit rusak
• Dijumpai koagulasi protein
(eskar)
• Tidak nyeri
• Kulit sekitar nyeri
• Kulit keras, kering, pucat,
coklat, bahkan hangus
• Proses penyembuhan
mungkin dibutuhkan graft
• Contoh: Kulit terbakar api
“ Rule of 9 ” (Rumus 9)
Luka bakar kimia

• Disebabkan asam, alkali atau hidrokarbon


• Besar kerusakan dipengaruhi oleh lama kontak,
konsentrasi dan jumlah zat kimia
• Therapi: bilas dengan air, pada alkali harus lebih
lama,bila bubuk bersihkan dulu baru kemudian
bilas dengan air
Luka bakar listrik
• Luka bakar yang disebabkan oleh aliran listrik Aliran
tegangan tinggi (> 1000 volt)
• Luka masuk (lebih kecil) dan luka keluar (lebih besar)
• Gangguan irama jantung monitor 24 sampai 48 jam
pertama
• Kerusakan syaraf, pembuluh darah, otot dan tulang
• Kadang disertai luka bakar (bunga api listrik)
• Tampilan luar biasanya cenderung biasa sedangkan
kerusakan organ dalam lebih berat
• Kerusakan diri dengan kulit diatas yang masih intak
Fasciotomi
Luka bakar listrik
• Mioglobinuria
• Diuresis ↑: 100 ml urine / jam
• Mannitol: 25 g IV
• Asidosis metabolik
• Menjaga perfusi adekuat
• Sodium bikarbonat
Trauma Inhalasi
Indikasi kecurigaan:
• Sputum bercampur karbon
• Luka bakar dimuka
• Bulu – bulu diwajah terbakar
• Hiperemis oropharing
• Riwayat didalam ruang tertutup
• CO HbB >10 %
Management Luka Bakar
1. Stop the Burning Process
2. Airway
3. Breathing
4. Circulation
Primary Survey
AIRWAY
Airway terganggu »» menghisap gas atau partikel karbon yang terbakar dalam
jumlah banyak
Bila menimbulkan sesak berat (saturasi 02 < 95%) indikasi intubasi
Perhatikan tanda-tanda TRAUMA INHALASI !!!
1. Luka bakar pada bagian muka
2. Bulu mata, bulu hidung, kumis, dan rambut bagian depan keriting karena
terbakar.
3. Deposit Carbon pada mulut dan hidung
4. Adanya bunyi napas “Crowing”
5. Berbagai patologi jalan nafas karena
6. Deposit karbon Edema larings
7. Erosi pita Suara peluruhan mukosa
8. Pembentukan Cast eritematosa trakea
Pertimbangkan terapi Airway definitif
BREATHING
Penyebab gangguan breathing :
Keracunan CO dan asap
berikan O2 100% (dengan non-
rebreathing mask)
Saturasi O2 kurang dari 90% »»
Lakukan assisted ventilation
dengan BVM
Keracunan monoksida (CO) »»
Oksigen % tinggi, evaluasi
dengan Analisa gas darah
CIRCULATION
• Kulit yang terbuka »» penguapan air yang berlebih
(dehidrasi) pemberian Cairan : luka bakar di atas 15%
Dengan menggunakan Rumus Bexter

Rumus Baxter:
24 jam pertama :
4 cc RL/Kg BB/% luka baka ½ vol
dalam 8 jam I, 8 jam II diberikan ¼
dari kebutuhan cairan.
8 jam III diberikan ¼.
Berdasarkan waktu mulai saat trauma.
Contoh
BB pasien 50 Kg, luas luka bakar 40%, maka kebutuhan
cairan pasien adalah:
4 x 50 x 40 = 8.000 ml.
Cara pemberian:
• 8 jam yang saya berikan: 4.000 ml
• 8 jam II diberikan: 2.000 ml
• 8 jam III diberikan: 2.000 ml
Gangguan organ lain

1. Gangguan sel sel otak (edema serebri) dan


gangguan autoregulasi
2. Gangguan ginjal
3. Gangguan sel sel otot
4. Gangguan jantung dan hematologi
5. Gangguan elektrolit
6. Kontraktur dan parut hipertrofik
Secondary Survey
• Anamnesis
• Pemeriksaan ujung rambut-ujung kaki
• Luka bakarnya sendiri 
 Tutup dengan kain bersih
 Di negara iklim dingin tidak boleh menyiram
dengan air dingin  hipotermia
 Jangan memecahkan bula
FASE PADA LUKABAKAR

• Fase awal
Masalah: pernafasan, sirkulasi
• Fase sub akut
Masalah: proses inflamasi infeksi yang terjadi
sepsis proses penguapan
• Fase lanjut
Masalah: kontraktur, gangguan fungsi,
penampilan.
KATEGORI PENDERITA DANINDIKASI
RAWAT
1. Berat:
• Derajat II - III> 20% (usia <10 thn atau> 50 thn)
• Derajat II - III> 25%
• Dengan muka, telinga, tangan, kaki, perineum
• Cedera menghirup
• Luka bakar listrik
• Disertai luka lain
• Pasien berisiko tinggi
KATEGORI PENDERITA DANINDIKASI
RAWAT
2. Sedang
• Luas 15 - 25% dengan derajat III <10% pada dewasa
• Luas 10 - 20% (usia <10 tahun atau> 50 tahun
dengan derajat III <10%
• Derajat III <10% tidak mengenai muka, tangan, kaki
dan perineum pada anak dan dewasa
KATEGORI PENDERITA DANINDIKASI
RAWAT
3. Ringan
• Luas <15% pada dewasa
• Luas <10% pada anak dan umur lanjut
• Derajat III <2% pada segala usia, tidak mengenai muka,
tangan, kaki dan perineum
Obat-obatan

Penyebab gelisah disebabkan hipoksemia


dan hipovolemia pemberian oksigen dan
resusitasi cairan lebih baik daripada
sedativa atau analgesik
Perawatan luka
• Penutupan luka dengan  Rambut: cukur
kasa bersih akan  Mulut: kumur2 / sikat gigi
menghilangkan rasa nyeri  Bersihkan lubang hidung,
• Jangan pecahkan vesikel / telinga
bullae  Mata: salep
• Jangan kompres dengan air
 Kateter: maksimal 1 minggu
dingin akan memicu
hipotermia terutama pada  CVP: perawatan luka dan
luka bakar luas fiksasi
• Menurunkan jumlah kuman  Infus: cegah flebitis
komensal:  Tracheostomi
 Pemberian AB untuk  ETT
mengurangi flora patogen  Cegah dekubitus!
usus
 Vagina pencucian

Anda mungkin juga menyukai