Anda di halaman 1dari 17

BAB 1 MENGENAL FISIOLOGI DAN HOMEOSTASIS

Gambar 1 : Fungsi Tubuh Anda

Lihatlah Gambar 1-1. Berbagai aktivitas yang dijelaskan di gambar ini adalah contoh proses
yang terjadi di tubuh kita setiap saat hanya untuk mempertahankan agar kita tetap hidup. Kita
biasanya tidak menganggap penting aktivitas aktivitas yang mempertahankan kehidupan ini dan
tidak benar-benar mengetahui apa yang membuat kita tetap ada", tetapi inilah yang dinamakan
fisiologi. Fisiologi adalah ilmu tentang fungsi-fungsi makhluk hidup. Secara spesifik, kita
akan berfokus pada bagaimana tubuh manusia bekerja. fisiologi ini berfokus pada proses
tubuh bekerja dan menekankan bagaimana mekanisme proses ini terjadi. Sedikit contoh pada
saat tubuh merasakan hawa dingin makan tubuh akan berekasi dengan cara menggigil untuk
membantu menghangatkan tubuh, karena dengan menggigil dapat menghasilkan panas. Hal
menjelaskan fungsi-fungsi tubuh berdasarkan pemenuhan suatu kebutuhan tubuh, menekankan
mengapa proses di dalam tubuh terjadi. Namun, para ahli fisiologi menjelaskan bagaimana
proses-proses tersebut dapat terjadi dalam tubuh. Para ahli fisiologi memandang tubuh sebagai
suatu mesin yang mekanisme kerjanya dapat dijelaskan berdasarkan rangkaian sebab akibat
proses-proses fisik dan kimiawi-proses yang sama dengan yang terjadi di seluruh alam semesta
ini. Penjelasan fisiologis menggigil oleh ahli fisiologi adalah ketika sel-sel saraf peka-suhu
mendeteksi penurunan suhu tubuh sel-sel tersebut memberi sinyal ke bagian otak (hipotalamus)
yang berperan untuk mengatur suhu tubuh. Sebagai responsnya, hipotalamus Ini mengaktifkan
jalur jalur saraf yang akhirnya menyebabkan kontraksi otot involunter bolak balik (yaitu,
menggigil).
Fisiologi berkaitan erat dengan anatomi (ilmu tentang struktur tubuh). Mekanisme-
mekanisme fisiologis hanya dapat berlangsung sesuai dengan desain struktural dan hubungan
berbagai bagian tubuh yang melaksanakan masing-masing dari fungsi-fungsi tersebut. Sebagian
hubungan struktur dan fungsi sudah tampak jelas, sebagai contoh, pertemuan antara udara dan
darah di paru: Saluran napas yang membawa udara dari lingkungan luar ke dalam paru
membentuk banyak percabangan ketika mencapai paru Kantong udara kecil berkelompok di
ujung sejumlah besar cabang-cabang saluran napas. Percabangan ini sedemikian ekstensif
sehingga paru mengandung sekitar 300 juta kantong udara Demikian juga pembuluh darah yang
membawa darah ke dalam paru membentuk sedemikian banyak percabangan dan menghasilkan
jaringan jaringan padat pembuluh halus yang mengelilingi setiap kantong udara tersebut. Karena
adanya hubungan struktural ini, luas permukaan total yang terpajan antara udara di kantong
udara dan darah di pembuluh darah halus adalah seluas satu sisi pada lapangan bola voli.
Permukaan tempat pertemuan udara dan darah yang sangat luas ini penting bagi kemampuan
paru untuk melaksanakan fungsinya secara efisien, yaitu memindahkan oksigen yang dibutuhkan
dari udara ke dalam darah dan mengeluarkan produk sisa karbon dioksida dari darah ke udara.
Semakin luas permukaan yang tersedia untuk perut karan ini, semakin cepat laju pertukaran
oksigen dan karbon dioksida antara udara dan darah. Permukaan pertukaran fungsional yang luas
dan terkemas di dalam paru Anda ini dapat terbentuk hanya karena pembentukan percabangan
yang sangat ekstensif dari komponen paru yang mengandung udara dan yang mengandung darah.
1.1 Tingkat Organisasi di dalam Tubuh
Tubuh memiliki tingkatan organisasi yang tersusun secara struktural menjadi suatu
kesatuan fungsional total, dari mulai tingkat kimiawi hingga ke tingkat organisme, berikut
penjelasannya
A. Tingkat Kimiawi
Tubuh manusia adalah kombinasi dari atom-atom spesifik, yang dimana atom spesifik ini
adalah bahan pembentuk terkecil semua benda mati dan hidup, Atom-atom yang paling banyak
dan membentuk tubuh sampai 96% dari zat kimia total yaitu : oksigen, karbon, hidrogen, dan
nitrogen. Sedangkan Atom-atom umum dan lainya yang berkaitan dan membentuk molekul
kehidupan, yaitu protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat (bahan genetik, misalnya asam
deoksiribonukleat, atau DNA). Berbagai atom dan molekul yang penting adalah esensi utama
yang menjadi asal dari semua makhluk hidup.
B. Tingkat Seluler ; satuan dasar kehidupan
Sel merupakan unit dasar struktur dan fungsi suatu makhluk hidup, sel adalah satuan
terkecil yang mampu melak sanakan proses-proses yang berkaitan dengan kehidupan, isi setiap
sel dibungkus oleh suatu sawar berminyak (membrane plasma) yang sangat tipis yang
mengontrol perpindahan ‘bahan makanan’ bagi sel untuk masuk dan keluar sel, membrane
plasma ini sangat penting dalam menjalankan fungsi dalam proses kehidupan, didalam bagian
dalam sel mengandung kombinasi atom dan molekul yang berbeda dari campuran bahan kimia di
lingkungan yang mengelilingi sel (lingkungan luar sel).
setiap manusia berawal dari pertemuan antara sel telur dan sperma yang bergabung
membentuk sebuah sel tunggal, dan berkembang biak membentuk massa, yang tumbuh melalui
pembelahan sel. Jika multiplikasi sel (proses sel membelah jadi banyak) adalah satu-satunya
proses yang berperan dalam perkembangan maka akan ada sel yang identik, seperti pada bentuk
kehidupan multisel yang paling sederhana, selama perkembangan organisme multisel kompleks
ini berlangsung maka setiap Setiap sel akan berdiferensiasi (menjadi spesifik untuk menjalankan
fungsi tertentu). Ada lebih dari 200 sel khusus yang terbentuk.
Fungsi dasar sel , semua sel tunggal atau sel yang merupakan bagian dari organisme
multisel komplek akan melakukan fungsi dasar tertentu yang esensial demi keberlangsungan
hidupnya, fungsi dasar dari sel yaitu :
1) Memperoleh makanan (zat gizi) dan oksigen (O2) dari lingkungan di sekitar sel
2) melakukan reaksi kimia menggunakan zat-zat gizi dan O2, untuk menghasilkan energi
bagi sel itu sendiri (makanan+ O2  CO2 + H2O + energy )
3) Mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan produk sampingan lainnya atau produksi yang
terbentuk selama reaksi-reaksi tersebut ke lingkungan luar sel.
4) Membentuk protein dan komponen lain yang diperlukan untuk struktur, pertumbuhan, dan
melakukan fungsi tertentu sel
5) Mengontrol sebagian besar pertukaran bahan antara sel dan lingkungan sekitarnya.
6) Memindahkan bahan dari satu bagian sel ke bagian lain nya, dengan sebagian sel bahkan
mampu memindahkan diri nya di dalam lingkungannya
7) Peka dan responsif terhadap perubahan di lingkungan sekitar
8) Sebagian besar sel, bereproduksi pada sebagian sel tubuh, terutama sel saraf dan sel otot
yang akan kehilangan kemampuan untuk bereproduksi segera setelah terbentuk. Ini
menjadi penyebab mengapa stroke, yang menyebabkan lenyapnya sel-sel saraf di otak, dan
serangan jantung, yang menyebabkan kematian sel otot jantung. sel memiliki banyak
kemiripan dalam cara melaksanakan fungsi-fungsi dasar ini. Karena itu, semua sel
memiliki beberapa ciri umum
Fungsi Khusus Sel, pada organisme multisel, setiap sel juga melakukan fungsi khusus,
dan biasanya merupaka modifiksi atau kolaborasi suatu fungsi dasar sel. Contohnya;
1) Sel dapat membentuk protein salah satunya enzim adalah protein khusus yang
mempercepat Reaksi kimia tertentu dalam tubuh, sel-sel kelenjar sistem pencernaan
menyekresi(mengeluarkan) berbagai enzim pencernaan untuk menguraikan makanan yang
masuk
2) Sel ginjal mampu secara selektif menahan zat dan mengontrol pertukaran bahan antara sel
dan lingkungannya yang dibutuhkan oleh tubuh sekaligus mengeluarkan zat-zat yang tidak
dibutuhkan ke dalam urine karena kemampuannya yang sangat khusus untuk mengontrol
pertukaran bahan antara sel dan lingkungannya.
3) Kontraksi otot yang melibatkan gerakan selektif struktur-struktur internal untuk
menghasilkan tegangan sel otot
4) sel saraf menghasilkan dan menyalurkan impuls listrik, yang menyampaikan informasi
tentang perubahan yang memicu respons sel saraf tersebut ke bagian tubuh lain. Sebagai
contoh, sel saraf di telinga dapat menyampaikan informasi ke otak tentang suara di
lingkungan luar.
C. Tingkat Jaringan; Sel-sel yang struktur dan fungsinya serupa bergabung untuk
membentuk jaringan, jaringan ini terdiri dari 4 tipe primer yaitu
1) Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang mengkhususkan diri untuk berkontraksi, yang
menghasilkan tegangan dan melakukan gerakan. Terdapat tiga jenis jaringan otot, yaitu
otot rangka, yang menggerakkan tulang: otot jantung. yang memompa darah keluar
jantung, dan otot polos, yang mengontrol gerakan isi organ dan saluran berongga,
misalnya pergerakan makanan melalui saluran cerna.
2) Jaringan saraf terdiri dari sel khusus yang memuat dan menyalurkan impuls listrik,
kadang-kadang dalam jarak yang jauh. Impuls listrik ini bekerja sebagai sinyal yang
menyalurkan informasi dari satu bagian tubuh ke bagian lain, sinyal ini penting untuk
kontrol, koordinasi dan komunikasi dalam tubuh. Jaringan saraf ditemukan di otak, korda
spinalis, saraf, dan organ indra khusus
3) Jaringan epitel terdiri dari sel yang mengkhususkan diri pada pertukaran bahan antara sel
dan lingkungannya.Setiap bahan yang masuk atau keluar tubuh harus melewati suatu sawar
epitel. Jaringan epitel tersusun menjadi dua tipe struktur umum lembaran epitel dan
kelenjar sekretorik. lembaran epitel adalah lapisan sel-sel epitel yang berikatan satu sama
lain secara erat yang membungkus dan membatasi berbagai bagian tubuh. Sebagai contoh
lapisan luar kulit adalah lembaran epitel berfungsi sebagai batas yang memisahkan tubuh
dari lingkungan luar, Hanya pertukaran selektif bahan yang dapat terjadi antara bagian-
bagian yang dipisahkan oleh suatu sawar epitel, Jenis dan luas pertukaran terkontrol ini
bervariasi, bergantung pada letak dan fungsi jaringan epitel,
Kelenjar adalah turunan jaringan epitel yang khusus melakukan sekresi. Sekresi adalah
pengeluaran dari suatu sel sebagai respons terhadap rangsangan yang sesuai, produk
spesifik yang dihasilkan oleh sel untuk mengembangkan kemampuan sekretorik.
2 Kategori Kelenjar : Eksokrin dan Endokrin
Jika selama perkembangan, sel penghubung antara sel permukaan epitel dan sel kelenjar
sekretorik di dalam invaginasi tetap utuh sebagai suatu saluran, antara kelenjar dan
permukaan, maka terbentuk kelenjar eksokrin. Kelenjar eksokrin mengeluarkan isinya
melalui duktus ke bagian tubuh luar (atau ke dalam suatu rongga yang berhubungan
dengan dunia luar) (ekso berarti "eksternal"; krin berarti "sekresi"). Contohnya adalah
kelenjar keringat dan kelenjar yang mengeluarkan getah pencernaan.
Jika sebaliknya, sel-sel penghubung lenyap selama masa perkembangan dan sel sel
kelenjar sekretorik terisolasi dari permukaan, maka terbentuk kelenjar endokrin.
Kelenjar endokrin tidak memiliki duktus dan mengeluarkan produk sekretoriknya, yang
dikenal sebagai hormon, secara internal ke dalam darah (endo berarti "internal"). Sebagai
contoh, pankreas menyekresi insulin ke dalam darah yang mengangkut hormon ini ke
tempat-tempat kerjanya di seluruh tubuh,
4) Jaringan ikat dibedakan karena memiliki sel relatif sedikit yang tersebar di dalam bahan
ekstrasel yang banyak jumlahnya. Jaringan ikat menghubungkan, menunjang, dan
mengikat berba gaji bagian tubuh. Jaringan ini mencakup beragam struktur, misalnya
jaringan ikat longgar yang melekatkan sel epitel ke struktur di bawahnya; tendon, yang
melekatkan otot rang ka ke tulang; tulang, yang memberi tubuh bentuk, dukungan, dan
perlindungan; dan darah, yang mengangkut bahan dari satu bagi an tubuh ke bagian lain.
Kecuali darah, sel-sel di dalam jaringan ikat menghasilkan molekul struktur khusus yang
mereka lepaskan ke dalam ruang ekstrasel di antara sel-sel. Salah satu dari molekul
tersebut adalah serat protein mirip pita karet yang disebut elastin, yang keberadaannya
memungkin kan peregangan dan rekoil berbagai struktur misalnya paru, yang selama
bernapas kembang-kempis secara bergantian.
D. Tingkat organ: Organ adalah suatu unit yang terbentuk dari beberapa tipe jaringan.
Organ terdiri dari dua atau lebih tipe jaringan primer yang tersusun bersama untuk
melakukan fungsi-fungsi tertentu. Lambung adalah contoh suatu organ yang dibentuk oleh
keempat jenis jaringan primer

Gambar 2 : struktur jaringan


pada organ Lambung
Bagian dalam lambung dilapisi oleh jaringan epitel yang menahan transfer bahan-bahan
kimia pencernaan yang keras dan makanan yang belum tercerna dari lumen lambung ke dalam
darah. Sel kelenjar epitel di lambung mencakup sel eksokrin, yang mengeluarkan getah
pencerna-protein ke dalam lumen, dan sel endokrin, yang mengeluarkan hormon yang membantu
mengatur sekresi eksokrin dan kontraksi otot lambung. Dinding lambung mengandung jaringan
otot polos, yang kontraksinya mencampur makanan dengan getah pencernaan dan mendorong
campuran tersebut keluar lambung menuju ke usus, Dinding lambung juga mengandung jaringan
saraf, yang bersama dengan hormon, mengontrol kontraksi otot dan sekresi kelenjar. Jaringan
ikat menyatukan semua jenis jaringan tersebut.
E. Tingkat sistem tubuh; Kumpulan organ – organ. Tubuh manusia memiliki 11 sistem :
F. Tingkat organisme: Gambar
Sistem-sistem
3 : Gambartubuh dikemas
Sistem Tubuh bersama-sama menjadi tubuh
Manusia
keseluruhan yang fungsional, setiap sistem tubuh bergantung pada fungsi normal sistem lain
untuk melaksanakan tanggung jawab spesifiknya. Banyak proses tubuh yang kompleks
bergantung pada hubungan timbal-balik antara banyak sistem. Sebagai contoh, pengaturan
tekanan darah bergantung pada respons terpadu sistem sirkulasi, kemih, saraf, dan endokrin

2.1 Konsep Homeostasis


setiap sel memiliki kemampuan dasar untuk bertahan hidup, sel-sel tubuh tidak dapat
hidup tanpa melakukan tugas khusus dan tersusun sesuai spesialisasinya menjadi sistem-sistem
yang melaksanakan fungsi-fungsi yang esensial bagi kelangsungan hidup tubuh keseluruhan
seperti yang sudah di sebutkan di atas yaitu menyebabkan stroke/gagal jantung, mengapa??
pada organisme multisel tidak dapat hidup dan berfungsi tanpa kontribusi dari sel tubuh
lain karena sebagian besar sel tidak kontak langsung dengan lingkungan eksternal, Lingkungan
eksternal adalah lingkungan sekitar tempat tinggal organisme yang bersangkutan, misalnya
amuba, dapat secara langsung memperoleh nutrien dan O2, dari lingkungan sekitarnya dan
mengeluarkan zat-zat sisa kembali ke lingkungan tersebut.
Sel otot atau sel apapun dalam organisme multisel memiliki kebutuhan nutrien dan O2,
serta pengeluaran zat sisa serupa untuk mempertahankan hidup, tetapi sel otot tidak dapat
secara langsung melakukan pertukaran-pertukaran tersebut dengan lingkunganan yang
mengelilingi tubuh karena sel ini terisolasi dari lingkungan eksternal tubuh. Bagaimana sebuah
sel otot dapat melakukan pertukaran-pertukaran vital dengan lingkungan eksternal yang tidak
berkontak dengan lingkungan eksternal???
Penting bagi anda mengetahui dan memahami bahwa ada lingkungan internal sel yang
harus di jaga untuk melakukan peertukaran vital demi mempertahankan keberlangsungan hidup
sel, sel tubuh berkontak dengan lingkungan internal yang dipertahankan secara personal.
Didalam sel tubuh terkandung cairan intra sel (CIS) dan ada cairan yang berada di luar sel
disebut dengan cairan ekstra sel (CES) perhatikan meskipun anda sedang berada dilingkungan
luar tetapi sel – sel anda tetap hidup di dalam tubuh anda dan kedua cairan tersebut tetap berada
didalam tubuh
Cairan ekstrasel dibentuk oleh dua komponen: plasma, bagian cair darah, dan cairan
interstisium, yang mengelilingi dan membasahi sel (inter berarti "antara"; stisium berarti "yang
berdiri)

Gambar 4 : Komponn Cairan Ekstrasel

Homeostasis adalah pemeliharaan keadaan lingkungan internal yang stabil dinamik.


Faktor-faktor dalam lingkungan internal yang harus dipertahankan secara homeostatis adalah (1)
konsentrasi molekul nutrien (2) konsentrasi O2, dan CO2, 3) konsentrasi produk sisa (4) pH: (5)
konsentrasi air, garam dan elektrolit lain; (6) volume dan tekanan dan (7) suhu.

3.1 KONTRIBUSI SISTEM TUBUH TERHADAP HOMEOSTASIS :


1. Sistem sirkulasi (jantung, pembuluh darah. dan darah) mengangkut berbagai bahan seperti
nutrien, O, CO2, zat sisa, elektrolit, dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian lain.
2. Sistem pencernaan (mulut, esofagus, lambung, usus halus, dan organ lain yang
berhubungan) menguraikan makanan menjadi molekul-molekul nutrien kecil yang dapat
diserap ke dalam plasma untuk didistribusikan ke semua sel tubuh. Sistem ini juga
memindahkan air dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke lingkungan internal Sistem
pencernaan menge luarkan residu makanan ke lingkungan eksternal dalam bentuk feses.
3. Sistem pernapasan (paru dan saluran napas utama) me nyerap O2 dari lingkungan eksternal
dan mengeluarkan CO, ke lingkungan eksternal. Dengan menyesuaikan kecepatan
pengeluaran CO2 penghasil asam, sistem pernapasan juga penting untuk mempertahankan
pH lingkungan internal yang sesuai.
4. Sistem kemih (ginjal dan saluran pipa yang terkait) me ngeluarkan kelebihan air, garam,
asam, dan elektrolit lain dalam plasma serta mengeluarkan mereka ke urine, bersama
dengan zat-zat sisa selain CO2.
5. Sistem tulang (tulang dan sendi) merupakan penunjang dan protektor bagi jaringan lunak
dan organ. Sistem ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium (Ca*), suatu
elektrolit yang konsentrasinya dalam plasma harus diperha hankam dalam batas-batas yang
sempit. Bersama dengan sistem otot, sistem tulang juga memungkinkan tubuh dan bagian-
bagiannya bergerak. Selain itu, sumsum tulang bagian interior lunak beberapa jenis tulang-
adalah sumber utama semua sel darah,
6. Sistem otot (otot rangka) menggerakkan tulang, tempat me lekatnya otot rangka. Dari
sudut pandang homeostasis murni. sistem ini memungkinkan individu bergerak mendekati
makanan atau menjauh dari bahaya. Selain itu, panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot
membantu mempertahankan suhu tubuh. Selain itu, karena otot rangka berada di bawah
kontrol sadar, orang yang bersangkutan dapat menggu nakannya untuk melakukan beragam
gerakan lain yang ia inginkan. Gerakan-gerakan ini, yang berkisar dari keteram pilan
motorik halus yang diperlukan untuk menjahit hingga gerakan kuat yang digunakan dalam
angkat beban, tidak harus ditujukan untuk mempertahankan homeostasis.
7. Sistem integumen (kulit dan struktur terkait) berfungsi sebagai sawar protektif luar yang
mencegah cairan internal keluar dari tubuh dan mikroorganisme asing masuk. Sistem ini
juga penting dalam mengatur suhu tubuh. Jumlah panas yang lenyap dari permukaan tubuh
ke lingkungan eksternal dapat disesuaikan dengan mengontrol produksi keringat dan
dengan mengatur aliran darah hangat ke kulit.
8. Sistem imun (sel darah putih dan organ limfoid) memper tahankan tubuh dari invasi asing
seperti bakteri, virus dan dari sel-sel tubuh yang berubah menjadi kanker. Sistem ini juga
memudahkan jalan untuk memperbaiki atau mengganti sel yang cedera atau aus,
9. Sistem saraf (otak, korda spinalis, saraf, dan organ indra) adalah salah satu dari dua sistem
regulatorik utama tubuh.
10. Sistem endokrin (semua kelenjar penghasil hormon) adalah sistem regulatorik utama
lainnya. Berbeda dari sistem saraf, secara umum kelenjar-kelenjar penghasil hormon pada
sistem endokrin mengatur aktivitas yang lebih memerlukan durasi dan bukan kecepatan,
misalnya pertumbuhan sistem
11. Sistem reproduksi (gonad pria dan wanita-tiap-tiap testis dan ovarium-dan organ yang
terkait) tidak esensial bagi homeostasis dan karenanya tidak esensial bagi kelangsungan
hidup individu. Namun, sistem ini esensial bagi kelangsungan keberadaan spesies.
Fungi yang dilakukan oleh kesebelas sistem tubuh ditujukan untuk mempertahankan
homeostasis. Fungsi sistem-sistem tubuh pada akhirnya bergantung pada aktivitas khusus sel-sel
yang membentuk sistem. Karena itu, homeostasis esensial bagi kelangsungan hidup masing-
masing sel, dan setiap sel memberi kontribusi bagi homeostasis.
4.1 Sistem Kontrol Homeostasis : kontrol homeostasis adalah suatu jalinan komponen-
komponen tubuh yang bekerja sama untuk mempertahankan suatu variabel terkontrol dalam
lingkungan internal relatif konstan mendekati titik patokan optimal meskipun terdapat perubahan
variabel. Sistem kontrol homeostasis dapat diklasi fikasikan sebagai (1) kontrol intrinsik (lokal),
yaitu respons-respons kompen satorik inheren suatu organ terhadap perubahan dan (2) kontrol
ekstrinsik (sistemik) yaitu respons suatu organ yang dipicu oleh faktor-faktor di luar organ, yaitu
sistem saraf dan endokrin
Baik sistem kontrol intrinsik maupun ekstrinsik umumnya bekerja berdasarkan prinsip
umpan balik negatif: Perubahan pada suatu variabel terkontrol akan memicu respons yang
mendorong variabel ke arah yang berlawanan dari perubahan awal sehingga perubahan tersebut
dilawan. Dalam umpan balik positif, perubahan pada variabel terkontrol me micu respons yang
mendorong variabel ke arah yang sama seperti perubahan awal sehingga perubahan semakin
kuat. Mekanisme umpan balik positif sangat jarang ditemukan dalam tubuh tapi penting pada
beberapa keadaan tertentu seperti pada proses kelahiran
BAB II FISIOLOGI SEL

2.1 Teori Tentang Sel


Sel adalah bahan organik penyusun tubuh yang sangat terorganisasi. Sel mempunyai tiga
bagian utama membran plasma yang membungkus sel. Nukleus, tempat materi genetik sel; dan
sitoplasma. Sitoplasma terdiri atas sitosol, organel-organel, dan sitoskeleton: Sitosol adalah
cairan minp gel tempat organel-organel dan sitoskeleton berada Organel adalah struktur sangat
terorganisasi dengan karakteristik berbeda-beda, yang melaksanakan fungsi khusus Sitoskeleton
adalah kerangka protein yang tersebar di seluruh bagian sel dan berperan sebagai tulang dan otot
sel Setiap sel menjalankan fungsi dasar tertentu yang penting untuk mempertahankan kehidupan
sel itu sendiri dan sebuah peran khusus yang membantu mempertahankan homeostasis melalui
kerja komponen-komponen sel yang terkoordinasi Sesuai dengan spesialisasinya, sel-sel tersusun
menjadi sistem tubuh yang mempertahankan kestabilan lingkungan internal yang penting untuk
kelangsungan hidup seluruh tubuh Semua fungsi tubuh akhimya bergantung pada aktivitas setiap
sel yang menyusun tubuh
A. Prinsip Teori Sel :
1. Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil yang mampu menjalankan proses-proses
kehidupan.
2. Aktivitas fungsional tiap-tiap sel bergantung pada sifat struktural spesifik sel bersangkutan.
3. Sel adalah bahan organik penyusun semua organisme multiseluler.
4. Struktur dan fungsi organisme akhirnya bergantung pada karakteristik struktural dan
kemampuan fungsional kolektif sel-sel penyusunnya.
5. Semua sel baru dan kehidupan baru berasal hanya dari sel yang sudah ada.
6. Karena kontinuitas kehidupan inilah, sel pada semua organisme pada hakikatnya memiliki
struktur dan fungsi serupa.
Sel memiliki tiga subdivisi utama: membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.
1. Membran plasma membungkus sel dan memisahkan cairan intra dengan ekstrasel
2. Nukleus mengandung asam deoksiribonukleat (DNA), materi genetik sel, tiga jenis asam
ribonukleat (RNA) berperan dalam sintesis protein yang disandi oleh DNA: RNA perantara
(mRNA) yang menyalin kode genetik DNA dan mengirimkannya ke ribosom; RNA ribosomal
RNA), bagian ribosom yang membaca kode mRNA dan menerjemahkannya ke dalam protein
terpilih; RNA transfer (tRNA) yang menyalurkan asam asam amino ke protein yang sedang
disintesis
3. Sitoplasma tersusun atas sitosol, sebuah massa kompleks mirip-gel yang bercampur dengan
sitoskeleton dan organel-organel. Organel adalah struktur sangat terorganisasi yang menjalankan
fungsi spesifik. Ada dua kategori organel. Organel bermembran dibatasi oleh sebuah membran
yang memisahkan isi organel dari sitosol di sekitarnya. Organel bermembran meliputi
retikulum endoplasma (RE), kompleks Golgi, lisosom, peroksisom, dan mitokondria. Organel
tak bermembran tidak terbungkus membran, meliputi ribosom, vault, dan sentriol
BAB III MEMBRAN PLASMA DAN POTENSIAL MEMBRANE

Semua sel dibungkus oleh membran plasma, lapisan-ganda lipid tipis dengan sejumlah
protein tersisip di dalamnya dan karbohidrat melekat ke permukaan luarnya. Pada
mikroskop elektron, membran plasma tampak berupa struktur trilaminar (dua garis gelap
yang dipisahkan oleh satu lapisan terang) yang terbentuk akibat susunan molekul-
molekulnya. Molekul-molekul fosfolipid menyusun diri membentuk lapisan-ganda dengan
bagian dalam hidrofobik (lapisan terang) yang terjepit di antara permukaan luar dan dalam
yang hidrofilik (garis gelap).

Gambaran trilaminar membran plasma pada mikrograf elektron. Tampak membran


plasma dua sel yang bersebe lahan. Perhatikan bahwa masing-masing membran terlihat
sebagai dua lapisan gelap yang dipisahkan oleh satu lapisan terang di tengahnya. Lapisan-
ganda lipid ini membentuk batas struktural sel, berfungsi sebagai sawar terhadap bahan-
bahan larut air dan bertanggung jawab atas sifat cair membran. Molekul kolesterol yang
tersisip di antara molekul-molekul fosfolipid berkontribusi atas sifat cair dan stabilitas
membran.
Protein membran, yang jenisnya dan distribusinya bervariasi antarsel, berfungsi sebagai
(1) saluran tempat lewatnya ion kecil menembus membran, (2) pembawa untuk memindahkan
bahan spesifik keluar masuk sel (3) akseptor penanda penambatan tempat vesikel sekretorik
menambatkan diri dan membebaskan isinya; (4) enzim terikat-membran yang mengatur reaksi-
reaksi kimia spesifik (5) reseptor untuk mendeteksi dan menanggapi zat kimia perantara yang
mengubah fungsi p dan (5) molekul perekat sel yang membantu menyatukan sel -sel dan menjadi
penghubung struktural antara membran plasma dan sitoskeleton intrasel.
Karbohidrat membran di permukaan luar sel befungsi sebagai penanda identitas Molekul
ini penting dalam penggunaan pada interaksi antar sel, misalnya selama pembentukan dan
pertumbuhan jaringan
B. Perlekatan Antarsel ; Matriks ekstrasel (extracellular matrix, ECM) berfungsi sebagai
"lem" biologis antarsel sebuah jaringan. Matriks ekstrasel tersusa atas bahan encer mirip-gel
dengan tiga jenis utama serat protein tersip di dalamnya: kolagen (menghasilkan kekuatan
tensil), elastin (memung kinkan peregangan dan pengempisan), serta fibronektin (membantu
perlekatan sel). Banyak sel disatukan lebih lanjut oleh taut sel khusus, tiga jenis di antaranya:
desmosom, taut erat, dan taut celah. Desmosom berfungsi sebagai taut lekat untuk menyatukan
sel-sel secara mekanis dan terutama penting di jaringan yang rentan teregang.
Bahan-bahan dapat berpindah dari CES ke CIS atau sebaliknya melalui mekanisme
transpor dengan bantuan atau tanpa bantuan. Mekanisme transpor juga dapat bersifat pasif
(partikel berpindah menembus membran tanpa penggunaan energi sel) atau artikel memakai
energi untuk memindahkan partikel menembus membran).
Transpor Membran Tanpa Bantuan; Molekul non polar (larut dalam lipid, berapa pun
ukurannya mampu melintasi membran tanpa bantuan dengan melarutkan diri dan berpindah
secara pasif melalui lapisan-ganda lipid mengikuti gradien konsentrasi. Tanpa bantuan pula, ion
ion kecil menembus membran secara pasif mengikuti gradien elektro kimia melalui kanal protein
spesifik yang terbuka bagi lon tersebut.
Transpor Membran Dengan Bantuan; pada transpor diperantarai-pembawa, molekul
polar kecil dan lon tertentu diangkut menembus membran oleh protein pembawa spesifik Protein
pembawa membuka ke salah satu sisi membran ketika ada penumpang yang terikat ke tempat
pengikatan spesifik baginya, kemudian berubah bentuk sedemikian rupa sehingga tempat
pengikatan tersebut terpajan ke sisi membran yang berlawanan saat penumpang dilepaskan.
Transpor diperantarai-pembawa dapat bersifat pasit, me mindahkan partikel mengikuti gradien
konsentrasinya (difusi terfasi- literasi) atau aktif memindahkan partikel melawan gradien
konsentrasinya transpor aktif). Protein pembawa memperli hati maksimum transporT) ketika
sudah jenuh
Dua bentuk transpor aktif adalah transpor aktif primer dan transpor aktif sekunder
Transpor aktif primer memerlukan pemakaian langsung ATP untuk menjalankan pompa transpor
aktif sekunder digerakkan oleh gradien konsentrasi ion (biasanya Na") yang diciptakan oleh
sistem transpor-aktif primer. Dua jenis transpor aktif sekunder adalah simport (atau kotranspor)
dan antiport (kontra transportasi atau pertukaran). Pada simport, solut bersama-sama ion (Na)
berpindah searah (keduanya masuk ke sel), dengan solut bergerak melawan gradien konsentrasi
dan ion mengalir mengikuti gradien konsentrasi. Pada antiport, solut dan ion berpindah
berlawanan arah (solut keluar dari sel, sementara Na' masuk ke sel), dengan solut bergerak
melawan gradien konsentrasi dan ion mengalir mengikuti gradien konsentrasi. Molekul polar
besar dan partikel multimolekul dapat memasuki atau meninggalkan sel dengan terbungkus
dalam sepotong membran untuk membentuk vesikel yang dapat dimasukkan ke sel (endositosis)
atau dikeluarkan dari sel (eksositosis).
Berbagai sel memiliki selektivitas berbeda-beda terhadap bahan yang keluar masuk sel
karena adanya kanal, molekul pembawa, atau mekanisme transpor vesikular yang jumlahnya dan
jenisnya beragam, idak ada mekanisme transpor khusus bagi molekul polar besar (lebih besar
dari kanal dan tidak larut dalam lipid) sehingga molekul semacam ini tidak dapat menembus
membran sel.
C. Potensial Membran
Semua sel memiliki potensial membran, yaitu pemisahan muatan berlawanan jenis di
kedua sisi membran plasma. Pompa Na-K* memberi kontribusi langsung, meskipun kecil, atas
potensial membran karena pompa ini memindahkan lebih banyak ion Na+ ke luar sel ketimbang
ion K ke dalam sel. Namun, peran utama pompa Na*-K* adalah untuk secara aktif menjaga
konsentrasi Nat tetap lebih tinggi di luar sel dan konsentrasi K+ tetap lebih tinggi di dalam sel.
Gradien konsentrasi itu cenderung memindahkan K ke luar sel dan Na+ ke dalam sel secara
pasif. Karena membran dalam keadaan istirahat 25 hingga 30 kali lebih permeabel terhadap K
dibanding terhadap Nat, jauh lebih banyak K+ yang meninggalkan sel ketimbang Nat yang
memasuki sel. menyebabkan kelebihan muatan positif di luar sel. Hal ini menyebabkan
kelebihan muatan negatif, dalam bentuk anion protein besar (A) yang terperangkap di dalam sel.
etika tercapai potensial membran istirahat, senilai -70 mV, tidak terjadi lagi perpindahan neto K+
dan Na+ karena setiap rembesan ion ion ini mengikuti gradien konsentrasinya dengan cepat
ditambal oleh pompa Na-K+ Distribusi C di kedua sisi membran berlangsung secara pasif akibat
terciptanya potensial membran, membuat Cl terkonsentrasi di CES.

Anda mungkin juga menyukai