Anda di halaman 1dari 20

Askep pasien dengan

luka bakar
Novita K
Definisi
• Luka bakar / combustio adalah suatu bentuk kerusakan atau
kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber
panas, bahan kimia, listrik dan radiasi
• Luka bakar adalah luka yang terjadi karena terbakar api
langsung maupun tidak langsung, juga pajanan suhu tinggi dari
matahari, listrik, maupun bahan kimia.
KLASIFIKASI & MANIFESTASI
KLINIS

BERDASARKA
N PENYEBAB

BERDASARKA BERDASARKA
N TINGKAT N
KESERIUSAN KEDALAMAN
LUKA LUKA
BERDASARKAN PENYEBAB
a. Luka bakar karena api

b. Luka bakar karena air panas

c. Luka bakar karena bahan kimia

d. Luka bakar karena listrik

e. Luka bakar karena radiasi

f. Luka bakar karena suhu rendah (frost bite)


BERDASARKAN TINGKAT KESERIUSAN LUKA

a. Luka bakar derajat 1


 Dalam proses penyembuhan tidak menimbulkan jaringan
parut
 Berwarna kemerahan, terdapat gelembung2 yang ditutupi
daerah putih, epidermis yang tidak mengandung pembuluh
darah dan dibatasi oleh kulit yang berwarna merah serta
hiperemis.
 Hanya mengenai epidermis, sembuh dalam waktu 5-7 hari
 Sembuh tanpa bekas
Lanjutan…….

• Luka bakar derajat 2


Kerusakan terjadi pada epidermis dan sebagian dermis berupa reaksi
inflamasi akut disertai proses eksudasi, melepuh, dasar luka berwarna
merah atau pucat, terletak lebih tinggi di atas permukaan kulit normal,
nyeri karena ujungujung saraf teriritasi.
Luka bakar derajat 2 dibagi:
 Derajat II dangkal (superficial)
Kerusakan yang mengenai bagian superficial dari dermis,
apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar
sebasea masih utuh. Luka sembuh dalam waktu 10-14 hari.
 Derajat II dalam (deep)
Kerusakan hampir seluruh bagian dermis. Apendises kulit seperti
folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian masih
utuh. Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung apendises kulit
• Luka bakar derajat III
Kerusakan meliputi seluruh ketebalan dermis dan lapisan
yang lebih dalam
Apendises kulit seperti folikel rambut
kelenjar keringat, kelenjar sebasea rusak
tidak ada pelepuhan, kulit berwarna abu-abu atau coklat,
kering
letaknya lebih rendahdi bandingkan kulit sekitar karena
koagulasi protein pada lapisan epidermis dan dermis
tidak timbul rasa nyeri.
Penyembuhan lama karena tidak ada proses epitelisasi
spontan.
BERDASARKAN TINGKAT KESERIUSAN LUKA

a. Luka bakar ringan/ minor


1) Luka bakar dengan luas < 15 % pada dewasa
2) Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak dan usia lanjut
3) Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala usia (tidak mengenai
muka, tangan, kaki, dan perineum.
b. Luka bakar sedang (moderate burn)
4) Luka bakar dengan luas 15 – 25 % pada dewasa, dengan luka
bakar derajat III kurang dari 10 %
5) Luka bakar dengan luas 10 – 20 % pada anak usia < 10 tahun atau
dewasa > 40 tahun, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
6) Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak maupun dewasa
yang tidak mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum.
Lanjutan…..
c. Luka bakar berat (major burn)
1) Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah 10
tahun atau di atas usia 50 tahun
2) Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia selain
disebutkan pada butir pertama
3) Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan
perineum
4) Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa
memperhitungkan luas luka bakar
5) Luka bakar listrik tegangan tinggi
6) Disertai trauma lainnya
7) Pasien-pasien dengan resiko tinggi.
etiologi
1. Paparan api
a. Flame: Akibat kontak langsung antara jaringan dengan api
terbuka, dan menyebabkan cedera langsung ke jaringan tersebut.
Api dapat membakar pakaian terlebih dahulu baru mengenai
tubuh. Serat alami memiliki kecenderungan untuk terbakar,
sedangkan serat sintetik cenderung meleleh atau menyala dan
menimbulkan cedera tambahan berupa cedera kontak.
b. Benda panas (kontak): Terjadi akibat kontak langsung dengan
benda panas. Luka bakar yang dihasilkan terbatas pada area
tubuh yang mengalami kontak.
Contohnya antara lain adalah luka bakar akibat rokok dan alat-
alat seperti solder besi atau peralatan masak.
2. Scalds (air panas)
• Terjadi akibat kontak dengan air panas. Semakin kental cairan
dan semakin lama waktu kontaknya, semakin besar kerusakan
yang akan ditimbulkan. Luka yang disengaja atau akibat
kecelakaan dapat dibedakan berdasarkan pola luka bakarnya.
Pada kasus kecelakaan, luka umumnya menunjukkan pola
percikan, yang satu sama lain dipisahkan oleh kulit sehat.
Sedangkan pada kasus yang disengaja, luka umumnya
• melibatkan keseluruhan ekstremitas dalam pola
sirkumferensial dengan garis yang menandai permukaan
cairan.
3. Uap panas
• Terutama ditemukan di daerah industri atau akibat kecelakaan
radiator mobil. Uap panas menimbulkan cedera luas akibat
kapasitas panas yang tinggi dari uap serta dispersi oleh uap
bertekanan tinggi. Apabila terjadi inhalasi, uap panas dapat
menyebabkan cedera hingga ke saluran napas distal di paru.
4. Gas panas
• Inhalasi menyebabkan cedera thermal pada saluran nafas
bagian atas dan oklusi jalan nafas akibat edema.
5. Aliran listrik
• Cedera timbul akibat aliran listrik yang lewat menembus
jaringan tubuh. Umumnya luka bakar mencapai kulit bagian
dalam. Listrik yang menyebabkan percikan api dan membakar
pakaian dapat menyebabkan luka bakar tambahan.
6. Zat kimia (asam atau basa)
7. Radiasi
8. Sunburn sinar matahari, terapi radiasi.
Pathway
Luas luka bakar
• Rule of nine of wallac
1. Kepala dan leher : 9%
2. Lengan masing-masing 9% : 18%
3. Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36%
4. Tungkai masing-masing 18% : 36%
5. Genetalia/perineum : 1%
Total : 100% (penentuan luas luka bakar)
Pada anak
‘Rumus 9’ dan disesuaikan dengan usia:
a. Pada anak di bawah usia 1 tahun: kepala 18% dan tiap
tungkai 14%. Torso dan lengan persentasenya sama dengan
dewasa.
b. Untuk tiap pertambahan usia 1 tahun, tambahkan 0.5% untuk
tiap tungkai dan turunkan persentasi kepala sebesar 1%
hingga tercapai nilai dewasa.
Penatalaksanaan pre hospital
• Menjauhkan penderita dari sumber luka bakar
• Memadamkan pakaian yang terbakar
• Menghilangkan zat kimia penyebab luka bakar
• Menyiram dengan air sebanyak2nya bila karena zat kimia
• Mematikan listrik atau buang sumber listrik dengan
menggunakan objek yang kering dan tidak mengantarkan arus
Proses penyembuhan luka
• Fase inflamasi
Terjadi 3-4 hari pasca luka bakar, pada fase ini terjadi
perubahan vaskular dan proliferasi seluler. Daerah luka
mengalami agregasi trombosit dan mengeluarkan serotonin
serta mulai timbul epitelisasi
• Fase fibioblastik
Dimulai hari ke 4 sampai hari ke 20 pasca luka bakar. Pada fase
ini timbul abrobast yang membentuk kolagen yang tampak
secara klinis sebagai jaringan granulasi yang berwarna
kemerahan
Lanjutan …
• Fase maturasi
Proses pematangan kolagen dan terjadi penurunan aktivitas
seluler dan vaskuler . Hasil ini berlangsung hingga 8 bulan
sampai lebih dari satu tahun dan berakhir jika sudah tidak ada
tanda-tanda inflamasi. Untuk akhir dari fase ini berupa jaringan
parut , yang berwarna pucat, tipis, lemas tanpa rasa nyeri atau
gatal.

Anda mungkin juga menyukai