Anda di halaman 1dari 43

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH KADAR CD4, VIRAL LOAD, DAN NLR


TERHADAP INFEKSI OPORTUNISTIK PADA PASIEN
HIV STADIUM III DAN IV DENGAN TERAPI FDC
Veronika Vita Kurniawati – G0018213

Pembimbing I : Dhani Redhono Harioputro, dr., Sp.PD-KPTI, FINASIM


Pembimbing II : Agus Joko Susanto, dr., Sp.PD-KAI, FINASIM
Penguji : R. Satriyo Budi Susilo, dr., Sp.PD-KPTI, FINASIM
PENDAHULUAN
➢ Latar Belakang
➢ Rumusan Masalah
➢ Tujuan Penelitian
➢ Manfaat Penelitian
LATAR BELAKANG
KEJADIAN HIV

Global 1980 2000 2010 2011


34 juta jiwa terinfeksi
HIV mulai menginfeksi Angka penularan mulai Angka penurunan pada akhir tahun
jutaan manusia (Damtie menurun (WHO, 2020). penularan infeksi mulai (Damtie et al., 2013).
et al., 2013). terhenti, lalu naik Diestimasikan ada 2.5
kembali (WHO, 2020). juta infeksi baru atau
7000 infeksi baru tiap
hari (Owen et al., 2013).
1999
Indonesia 2017-2019
• Pasien HIV yang menderita AIDS (HIV
stadium di atas 3) di Jawa Tengah adalah
Sejak tahun 1999, orang Wilayah tertinggi terjadi di sebesar 22% (Handayani et al., 2020).
yang terinfeksi HIV Pulau Jawa. • Insidensi HIV di Indonesia meningkat pada
Puncak infeksi pada tahun usia 20-39 tahun (Handayani et al., 2020).
mulai meningkat
2019 sebesar 50.282 kasus • Pasien HIV di Indonesia lebih banyak pria
(Handayani et al., 2020).
(Handayani et al., 2020). daripada wanita yaitu 64.5% (SIHA, 2019).
HIV stadium awal AIDS

▪ HIV pada era sekarang • AIDS merupakan


• AIDS menjadi ancaman
kesehatan manusia pada
dapat mengenai seluruh sekumpulan gejala akibat
tahun 2030 sehingga
lapisan masyarakat, tidak infeksi HIV. AIDS dikenal
perlu ditangani dengan
hanya kelompok risiko dengan HIV stadium III
menekan penularan
tinggi (Setiati et al., 2014), dan IV (Pusdatin
infeksi HIV (WHO, 2020).
▪ HIV stadium awal dapat Kemenkes RI, 2020).
menjadi AIDS jika tidak • Pasien AIDS terbanyak • AIDS menjadi pemicu
imunodefisiensi sehingga
mendapatkan terapi ada pada golongan usia
risiko terjadinya Infeksi
antiretroviral dengan baik 30-39 tahun sebesar
Oportunistik menjadi
(Pusdatin Kemenkes RI, 38.6%. Rasio AIDS
lebih tinggi (Baedowi et
2020). pria:Wanita = 2:1 (Positif
al., 2020).
et al., 2017)
INFEKSI
OPORTUNISTIK (IO)

• Pasien AIDS atau HIV stadium III dan IV lebih


berisiko 9.4 dan 22.6 kali terkena Infeksi
Oportunistik daripada HIV stadium I (Damtie et al.,
2013).

• IO merupakan morbiditas dan mortalitas pasien HIV


yang mengancam jiwa. Beberapa orang tidak
menyadari dirinya telah terinfeksi HIV, sampai IO
menjadi indikator awal (Xiao et al., 2013).

• Dalam sebuah penelitian di China, IO banyak


mengenai usia produktif yaitu 20-40 tahun (Xiao et
al., 2013).
✓ Marker bertujuan untuk
Pengukuran infeksi mengukur risiko transmisi, Marker yang
HIV stadium awal risiko penyebaran infeksi, dan digunakan ada 3,
dengan marker mengetahui respons terapi yaitu kadar CD4, viral
load, dan NLR.
Infeksi sehingga penilaian marker
secara dini dapat mencegah
perburukan kerja sistem imun
seluler dan humoral dalam
Menurunkan tubuh yang menjadi sasaran
virus tersebut (Positif et al.,
kejadian AIDS dan 2017)
Infeksi Oportunistik
✓ ARV bertujuan untuk menekan angka
penularan dan penyebaran infeksi. Akan Pemberian ARV sudah
tetapi, virus dalam tubuh akan tetap ada dimulai sejak 1990,
seumur hidup → pemberian ARV dilakukan terbukti dapat
dalam jangka panjang menekan angka HIV.
Pemberian ARV ✓ Rekomendasi WHO memulai terapi ARV saat Namun, IO menjadi
jumlah sel CD4 <200 sel/mL. penyebab mortalitas
✓ Penggunaan FDC yang direkomendasikan WHO bahkan sudah
adalah berisi tenofovir (TDF) + lamivudine (3TC) mendapat terapi ARV
+ efavirenz (EFV) (Damtie et al., 2013)
(Lundgren et al., 2015)
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah terdapat hubungan antara kadar CD4 terhadap IO pada pasien HIV stadium III
dan IV dengan terapi FDC?
2. Apakah terdapat hubungan antara kadar Viral Load terhadap IO pada pasien HIV
stadium III dan IV dengan terapi FDC?
3. Apakah terdapat hubungan antara kadar NLR terhadap IO pada pasien HIV stadium III
dan IV dengan terapi FDC?
4. Apakah terjadi pengaruh di antara ketiga marker yaitu CD4, viral load, dan NLR
terhadap IO pada pasien HIV stadium III dan IV dengan terapi FDC?
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN KHUSUS
1. Menganalisis hubungan antara kadar CD4 terhadap IO pada pasien
TUJUAN UMUM HIV stadium III dan IV dengan terapi FDC
2. Menganalisis hubungan antara kadar viral load terhadap IO pada
Menganalisis pengaruh pasien HIV stadium III dan IV dengan terapi FDC
marker infeksi HIV terhadap 3. Menganalisis hubungan antara kadar NLR terhadap IO pada pasien
Infeksi Oportunistik (IO) HIV stadium III dan IV dengan terapi FDC
4. Menganalisis pengaruh ketiga marker yaitu kadar CD4, viral load,
dan NLR terhadap IO pada pasien HIV stadium III dan IV dengan
terapi FDC
MANFAAT PENELITIAN
TEORITIS APLIKATIF

✓ Memberikan informasi ilmiah di bidang ✓ Menunjukkan pentingnya pemeriksaan kadar


kedokteran mengenai bukti hubungan kadar CD4, viral load, dan NLR terhadap kejadian
CD4, viral load, dan NLR terhadap IO pada IO pada pasien HIV/AIDS positif
pasien HIV stadium III dan IV dengan terapi ✓ Penelitian ini layak untuk dijadikan standard
FDC operasional yang mendukung efektivitas dan
✓ Sebagai data ilmiah bagi penelitian efisiensi pengobatan antiretroviral pada
kedokteran ke depannya pasien HIV/AIDS di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta
TINJAUAN PUSTAKA
➢ HIV/AIDS
➢ Marker Infeksi HIV
➢ Tata Laksana ARV FDC
➢ Infeksi Oportunistik (IO)
➢ Hubungan Marker terhadap IO
HIV
DEFINISI GENOM
Human Immunodeficiency Virus (HIV) HIV adalah retrovirus yang
adalah virus yang menyerang sistem membawa informasi genetik dalam
kekebalan tubuh manusia dengan cara bentuk RNA. HIV dari subkeluarga
menginfeksi sel dendritik, makrofag, dan Lentivirus sehingga perkembangan
sel limfosit T-CD4 (Waymack dan penyakit berjalan lambat (Owen et
Sundareshan, 2020). al., 2013 ; Chapel et al., 2014)

TRANSMISI
1. Kontak dengan cairan tubuh pasien HIV.
2. Penularan ibu ke anak
3. Perilaku seksual tanpa pengaman →
Heteroseksual dengan jasa komersial dan
perilaku seksual anal berisiko tinggi.
4. Penggunaan jarum injeksi
Uncoating &
Binding & nuclear
Viral Fusion Reverse
entry
Attachment transcription

Waktu paruh virus HIV


Virus setelah berkontak RNA virus untai tunggal Seluruh isi sitoplasma
sebelum menempel
pada sel dendritik atau ditranskripsi menjadi dan inti virus masuk ke
adalah 20-30 menit
mukosa, akan DNA untai ganda CD4. Terjadi pelarutan
sehingga virus harus
menyerang CD4 melalui : Sebagian dari
mencari sel target untuk
1. Ikatan gp 120 dan nukleokapsid
diinfeksi.
reseptor spesifik
Reseptor utama : CD4
2. Fusi envelop lipid
Koreseptor : CCR5 dan
virus dan membran
CXCR4
sel target

REPLIKASI HIV (Kirchoff, 2016).


Budding
Transcription Translation
Integration
& Assembly Maturation

Aktivasi provirus mRNA


Menyatunya DNA dengan Perakitan dan Partikel virus
virus dengan genom ditranslasi → yang belum
mengaktivasi sel pelepasan
sel inang dibantu polipeptida → matang
inang → berikatan partikel virus
oleh enzim integrase inti virus baru berkembang
dengan 5’LTR → baru
replikasi DNA → menjadi matang
DNA virus dan infeksius
ditranskrispsi
bersama DNA inang
menjadi mRNA

REPLIKASI HIV (Kirchoff, 2016).


PERKEMBANGAN HIV MENJADI AIDS
FASE
FASE AKUT ASIMTOMATIK AIDS

▪ Infeksi terjadi setelah


beberapa minggu tertular ▪ Berlangsung 6-15 ▪ Penurunan Th1 → sel
virus. tahun. CD4 menurun
▪ Virus tersebar secara luas ▪ Sel CD4 menurun progresif. CD4 < 200
di seluruh tubuh, termasuk konstan sel/mm3.
organ limfoid. ▪ Viral load meningkat ▪ Deplesi Th2 dan
▪ Sel CD4 menurun, CD8 konstan antibodi menurun
meningkat ▪ Sedikit atau tidak ada drastis.
▪ Gejala : kelelahan, demam, gejala. ▪ Memicu terjadinya IO.
nyeri (1-6 minggu)

(Aavani dan Allen, 2019).


MARKER INFEKSI HIV
CD4 VIRAL LOAD NLR

▪ CD4 merupakan sel darah • Rasio Neutrofil-Limfosit (NLR)


putih yang terspesialisasi diperoleh dari jumlah
untuk menghasilkan sistem neutrofil absolut dibagi
▪ Tes ini digunakan untuk
kekebalan tubuh (HIV Gov, jumlah limfosit absolut. NLR
mengukur salinan virus
2017). merupakan tes laboratorium
HIV dalam satu
▪ Sebagai parameter terbaik yang bertujuan untuk
milimeter darah (Philip,
untuk mengetahui adanya menentukan ada tidaknya
2020).
imunodefisiensi karena proses inflamasi (Positif et al.,
▪ pengukuran virus bebas
jumlah CD4 menurun 2017).
dalam plasma individu
terlihat terlebih dahulu • Semakin tinggi nilai NLR
yang terinfeksi (Welfare,
daripada kondisi klinis maka semakin rendah nilai
2014).
lainnya (Kemkes RI, 2014). CD4 → sebagai peringatan
▪ Jumlah CD4 dipengaruhi keparahan infeksi
oleh usia (Kemkes RI, 2014). (Handayani et al., 2020).
TERAPI ANTIRETROVIRAL FIXED DOSE
COMBINATION (FDC)
▪ Obat pertama untuk melawan infeksi virus HIV dengan
cara menghambat reverse transcription (Kirchoff, 2016). ▪ Rekomendasi pemberian terapi
awal yaitu terdiri dari dua obat
golongan NRTI dan satu obat
▪ Obat ARV terdiri dari golongan NNRTI (Mbuagbaw et
tiga golongan obat, al., 2016).
yaitu Nucleoside ▪ Penggunaan FDC yang
Analogue Reverse direkomendasikan WHO adalah
Transcriptase berisi tenofovir (TDF) +
Inhibitors (NRTI), Non- lamivudine (3TC) + efavirenz
Nucleoside Reverse (EFV) sebagai regimen lini
Transcriptase pertama, diminum satu kali
Inhibitors (NNRTI), sehari (Bulteel et al., 2014). TDF
dan Protease dan 3TC adalah NRTI. EFV
Inhibitors (PI) adalah NNRTI.
(Mbuagbaw et al., ▪ Fixed Dose Combination (FDC)
2016). tersedia dalam bentuk satu pil
(Maskew et al., 2018).
INFEKSI OPORTUNISTIK (IO)
DEFINISI
Candidiasis Hepatitis B
Tuberculosis
▪ Infeksi Oportunistik adalah infeksi Mucotaneus Virus (HBV)
49%
yang lebih sering terjadi akibat 18% 10%
imunosupresi yang ditimbulkan
oleh virus HIV.
▪ Manifestasi klinis pertama yang
menjadi tanda terjadinya AIDS.
▪ Infeksi oportunistik rata-rata
terjadi 7-10 tahun setelah Erupsi
Toksoplasmosis Papular
terinfeksi HIV
Otak Pruritik
11% 12%
(Damtie et al., 2013).

JENIS INFEKSI OPORTUNISTIK


HUBUNGAN MARKER TERHADAP IO
VIRAL
CD4 LOAD NLR

a. >500 sel/mm3 : tanpa a. Viral load > 1000 kopi/mL. a. NLR > 6 = patologis
imunodefisiensi WHO merekomendasikan b. NLR < 5 = fisiologis
b. 350-499 sel/mm3 : imunodefisiensi ambang batas viral load
ringan berada dalam angka 1000 NLR sebagai parameter inflamasi
c. 200-349 sel/mm3 : imunodefisiensi kopi/mL = berisiko munculnya untuk mendiagnosis HIV dan
sedang Infeksi Oportunistik peringatan keparahan infeksi.
d. <200 sel/mm3 : imunodefisiensi b. Viral load 5-1000 kopi/mL = Makin tinggi nilai NLR, maka makin
berat → akan memicu IO virus dalam kadar rendah, rendah CD4 → memicu Infeksi
(Wibowo, 2012) kadang tidak dapat Oportunistik (Positif et al., 2017 ;
Penurunan sel T-CD4 secara progresif terdeteksi. Handayani et al., 2020).
pada HIV stadium lanjut → sistem imun (Kemkes RI, 2019).
menurun → mudah terpapar bakteri
dan jamur → IO (Ladyani dan
Kristianingsih, 2019).
FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI IO
MENURUNKAN KADAR CD4
1. Merokok MARKER LAIN
MEMPENGARUHI KADAR 1. CRP, IP 10, dan
2. Alkohol
VIRAL LOAD neopterin
3. Status psikologis
1. Usia tua 2. Sitokin level (IL-6, IL-10,
4. Penyakit koinfeksi
2. Diare G-CSF)
5. Kehamilan
3. Jenis kelamin 3. Total lymphocyte count
6. Anemia
4. Nyeri otot (TLC)
7. Penyakit kritis
5. Penyakit koinfeksi 4. Antropometri (lingkar
8. Kemoterapi
9. Kanker pinggang, waist to hip
ratio, waist to height
ratio)
5. Faktor koagulasi

MENAIKKAN KADAR CD4 MEMPENGARUHI KADAR


1. Suplementasi selenium NLR
2. Injeksi IL-17 1. Infeksi
3. Peningkatan kesehatan 2. Inflamasi
mental 3. Kanker
KERANGKA PEMIKIRAN
HIPOTESIS
1. Kadar CD4 berpengaruh terhadap Infeksi Oportunistik pada pasien HIV
stadium III dan IV dengan terapi FDC.
2. Kadar Viral Load berpengaruh terhadap Infeksi Oportunistik pada pasien
HIV stadium III dan IV dengan terapi FDC.
3. NLR berpengaruh terhadap Infeksi Oportunistik pada pasien HIV stadium III
dan IV dengan terapi FDC.
4. Ketiga marker yaitu kadar CD4, viral load, dan NLR saling berpengaruh
terhadap kejadian Infeksi Oportunistik pada pasien HIV stadium III dan IV
dengan terapi FDC.
METODOLOGI
PENELITIAN
JENIS PENELITIAN LOKASI PENELITIAN

Penelitian non eksperimental tanpa RSUD Dr. Moewardi


intervensi pada subjek penelitian Surakarta yang memiliki
(Probandari et al., 2020). layanan poliklinik VCT
Penelitian cross sectional dengan
mengukur variabel dalam satu waktu
melihat hubungan variabel bebas dan terikat
secara bersamaan (Sastroasmoro, 2014).
1. Pasien yang telah
terdiagnosis HIV
Populasi stadium III dan IV
1. Populasi target Kriteria Inklusi positif
adalah pasien 2. Data rekam medis
terinfeksi HIV/AIDS subjek penelitian
positif di Solo Raya lengkap di poliklinik
2. Populasi sumber VCT
adalah pasien 3. Pasien rutin
terinfeksi HIV/AIDS SUBJEK menggunakan terapi
positif yang kontrol FDC
rutin di poliklinik VCT PENELITIAN 4. Usia di bawah 60
tahun

Sampel a. Pasien memiliki


Pasien HIV/AIDS yang riwayat penyakit
kontrol rutin di poliklinik kronis, seperti kanker,
VCT RSUD Dr. Moewardi Kriteria Eksklusi DM, hipertensi, syok.
yang telah memenuhi b. Pasien tidak mendapat
kriteria inklusi dan terapi obat diabetes
eksklusi mellitus
BESAR SAMPEL

TEKNIK SAMPLING ✓ Berdasarkan jenis penelitian yang


digunakan oleh peneliti adalah
hipotesis korelatif maka besar sampel
✓ Teknik sampling yang digunakan minimal pada penelitian ini
dalam penelitian ini adalah simple (Probandari et al., 2020) :
random sampling.
✓ Caranya : peneliti mendaftar seluruh
anggota populasi. Pemilihan secara
langsung dan acak dari populasi
(Probandari et al., 2020).
Populasi Sumber = Pasien HIV/AIDS positif di
poliklinik VCT
RANCANGAN
Memenuhi kriteria inklusi PENELITIAN
Simple random
sampling
Sampel

Penelitian dari hasil rekam Entry dan analisis data


medis

Stadium
CD4, Viral Load, NLR
AIDS

Infeksi Oportunistik (IO) Jenis IO


Variabel Bebas Variabel Terikat

▪ CD4 ▪ Infeksi Oportunistik


▪ Viral Load
▪ NLR

VARIABEL
PENELITIAN
Variabel Perancu
Variabel perancu
▪ Kepatuhan terapi ARV
FDC ▪ Jenis Kelamin
▪ Inisiasi terapi ARV FDC ▪ Usia
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Jenis Definisi Operasional Skala Alat Ukur Hasil Ukur
Variabel
Kadar CD4 Variabel CD4 adalah sel darah putih yang Numerik - Rekam medis Berupa angka
bebas berperan dalam menjaga sistem Rasio pasien
kekebalan tubuh manusia
(Ladyani dan Kristianingsih, 2019).
Sebagai parameter untuk
mengetahui ada tidaknya
imunodefisiensi (Kemkes RI,
2014).

Viral Load Variabel Pengukuran viral load adalah Numerik – Rekam medis Berupa angka
bebas pengukuran virus bebas dalam Rasio pasien
plasma individu yang terinfeksi
(Welfare, 2014). Bertujuan untuk
menilai progresitivitas infeksi HIV
(Baedowi et al., 2020).
Variabel Jenis Variabel Definisi Operasional Skala Alat Ukur Hasil Ukur

NLR Variabel bebas NLR merupakan marker Numerik - Rekam medis Berupa angka
untuk mengetahui ada Rasio pasien
tidaknya inflamasi dan
menilai keparahan infeksi.
NLR diperoleh dari jumlah
neutrofil absolut dibagi
limfosit absolut (Positif et al.,
2017 ; Handayani et al.,
2020).
Infeksi Variabel terikat Infeksi Oportunistik adalah Kategorik - Rekam medis 0. Tidak
Oportunistik infeksi yang lebih sering Nominal pasien 1. Ya
terjadi akibat imunosupresi
yang ditimbulkan oleh virus
HIV (Damtie et al., 2013)
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN

1. Data Rekam Medis. Rekam Medis Pasien RSUD Dr. Moewardi


Surakarta di Poliklinik VCT yang berisi identitas pasien, kadar CD4,
viral load, NLR, infeksi oportunistik, usia, jenis kelamin, kepatuhan
pengobatan ARV FDC, dan inisiasi terapi ARV FDC.
2. Check List
CARA KERJA PENELITIAN

Persiapan Berkas Membawa surat


untuk Ethical izin resmi ke Pemilihan subjek
Clearance RSUD Dr, penelitian, observasi
Rancangan
Penelitian Moewardi pada lembar rekam
medik di poliklinik
VCT, dan analisis data
TEKNIK ANALISIS DATA
ANALISIS MULTIVARIAT
ANALISIS BIVARIAT
Analisis multivariat yang digunakan adalah
Analisis bivariat yang digunakan adalah
analisis regresi logistik ganda dan regresi
uji statistik chi square. Tujuannya
linier ganda. Tujuannya adalah untuk
adalah untuk mengetahui ada tidaknya
mengetahui ada tidaknya hubungan antar
hubungan antar dua variabel yaitu
variabel dan menyingkirkan variabel
variabel bebas dan terikat (Probandari
perancu (Probandari et al., 2020 ; Masturoh
et al., 2020).
dan Anggita, 2018).
JADWAL
PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Aavani P dan Allen LJS (2019). The Role of CD4 T Cells in Immune System Activation and Viral Reproduction in a Simple
Model for HIV Infection. Applied Mathematical Modelling, 75, pp: 210–222. doi: 10.1016/j.apm.2019.05.028.
Akanbi MO, Scarci K, Taiwo B and Murphy RL (2013). NIH Public Access, 13(1), pp: 65–79. doi:
10.1517/14656566.2012.642865.
Amancio RT, Japiassu AM, Gomes RN, Mesquita EC, Assis EF, Medeiros DM, Grinsztejn B, Bozza PT, Neto HCC dan Bozza
FA (2013). The Innate Immune Response In HIV/AIDS Septic Shock Patients: A Comparative Study. PLoS One, 8(7), pp:
2,3.
Arora P, Nagelkerke NJD dan Jha P (2012). A Systematic Review and Meta-Analysis of Risk Factors for Sexual Transmission of
HIV in India. PLoS ONE, 7(8), doi: 10.1371/journal.pone.0044094.
Baedowi A, Zulfian, Rusmini H and Prasetia T (2020). Hubungan Jumlah Viral Load Dengan Kejadian TBC Pada Pasien HIV /
AIDS. Arteri Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(3), pp: 233–240.
Ball LJ, Puka K, Speechley M, Wong R, Hallam B, Wiener JC, Koivu S and Silverman MS (2019). Sharing of Injection Drug
Preparation Equipment Is Associated With HIV Infection : A Cross-Sectional Study. JAcquir Immune Defic Syndr, 81(4),
pp: 99–103.
Benali G, Ramdin T and Ballot D (2019). An Audit of Mother to Child HIV Transmission Rates and Neonatal Outcomes at a
Tertiary Hospital in South Africa. BMC Research Notes, 12(1), pp.: 4–8. doi: 10.1186/s13104-019-4617-1
Bulteel N, Bansi-matharu L, Churchill D, Dunn D, Bibby D, Hill T, Sabin C, Nelson M, et al. (2014). The Emergence of Drug
Resistant HIV Variants at Virological Failure of HAART Combinations Containing Efavirenz, Tenofovir and Lamivudine or
Emtricitabine within the UK Collaborative HIV Cohort. Journal of Infection, 68(1), pp: 77–84. doi:
10.1016/j.jinf.2013.09.005.
Chapel H, Haeney M, Misbah S and Snowden N (2014). Essentials of Clinical Immunology. 6th edn. Neurology. 6th edn.
Chichester, West Sussex, UK: John Wiley & Sons. doi: 10.1212/wnl.43.8.1634-b.
Cowen L (2019). Cancer Care: Insights for Primary Care Physicians. Cancer Treatment-Related Declines in CD4 Count May
Increase Mortality Risk in People with HIV. Medicine Matters Oncology.
https://oncology.medicinematters.com/hiv/survival/cancer-treatment-related-declines-in-cd4-count-mortality-risk/17495334
- Diakses 20 Juni 2021.
Damtie D, Yismaw G, Woldeyohannes D and Anagaw B (2013). Common Opportunistic Infections and Their CD4 Cell
Correlates among HIV-Infected Patients Attending at Antiretroviral Therapy Clinic of Gondar University Hospital ,
Northwest Ethiopia.
Dimala CA, Ngu RC, Kadia BM, Tianyi FL dan Choukem SP (2018). Markers of Adiposity in Hiv/Aids Patients: Agreement
between Waist Circumference, Waist-to-Hip Ratio, Waist-to-Height Ratio and Body Mass Index. PLos One, 13(3), pp: 5,6.
Handayani K, Katu S, Bakri S and Halim R (2020). Correlation of CD4 Count AndNeutrophil- Lymphocyte Ratio in Human
Immunodeficiency Virus-Acquired Immunodeficiency Syndrome ( HIV- AIDS ) Patients, 07(08), pp.: 985–993.
HIV.gov (2017). Lab Tests and Results. https://www.hiv.gov/hiv-basics/staying-in-hiv-care/provider-visits-and-lab-test/lab-tests-
and-results - Diakses 2 Maret 2021.
HIV.gov (2020). What Are HIV and AIDS? HIV.gov. https://www.hiv.gov/hiv-basics/overview/about-hiv-and-aids/what-are-hiv-
and-aids - Diakses 2 Maret 2021.
Huang W, Huang C, Huang S, Chen Y, Chang S and Liu W (2020). Therapeutic Drug Monitoring Study on the Switch from
Coformulated 600-Mg Efavirenz, Tenofovir Disoproxil Fumarate , and Emtricitabine to Coformulated 400-Mg Efavirenz ,
Tenofovir Disoproxil Fumarate , and Lamivudine among HIV-Positive Patie. Journal of Microbiology, Immunology and
Infection, doi: 10.1016/j.jmii.2020.06.010.
Jegede FE, Oyeyi TI, Abdulrahman SA, Mbah HA, Badru T, Agbakwuru C dan Adedokun O (2017). Effect Of HIV and Malaria
Parasites Coinfection on Immune-Hematological Profiles Among Patients Attending Anti-Retroviral Treatment (ART)
Clinic in Infectious Disease Hospital Kano, Nigeria. Plos One, 12(3), pp: 2,3,9.
Kaplan JE et al. (2020). Guidelines for the Prevention and Treatment of Opportunistic Infections in Adults and Adolescents with
HIV Recommendations from the Centers for Disease Control and Prevention. MMWR Recommendations and Report -
Diakses 28 Maret 2021. http://aidsinfo.nih.gov/contentfiles/lvguidelines/.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014). Peraturan Menteri Kesehatan RI Tentang Pedoman Antiretroviral, pp: 1–121.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV. Sustainability (Switzerland) - Diakses 20 April 2021,
http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-
8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate
.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI.
Kirchhoff F (2016). HIV Life Cycle : Overview HIV Life Cycle : Overview. Dalam: Encyclopedia of AIDS. New York: Springer
Business Media New York, pp. 1-9. doi: 10.1007/978-1-4614-9610-6.
Kourtis AP, Wiener J, King CC, Heffron R, Mugo NR, Nanda K, Pyra M, Donnell D, Celum C, Lingappa JR dan Baeten JM
(2017). Effect of Pregnancy on Response to Antiretroviral Therapy in HIV-Infected African Women. J Acquir Immune Defic
Syndr, 74(1): 38,41,42.
Kourtis AP, Wiener J, King CC, Heffron R, Mugo NR, Nanda K, Pyra M, Donnell D, Celum C, Lingappa JR dan Baeten JM (2017).
Effect of Pregnancy on Response to Antiretroviral Therapy in HIV-Infected African Women. J Acquir Immune Defic Syndr,
74(1): 38,41,42.
Kurmi M, Jayaraman K, Natarajan S, Kumar GS, Bhutani H dan Bajpai L (2020). Rapid and Efficient Chiral Method Development
for Lamivudine and Tenofovir Disoproxil Fumarate Fixed Dose Combination Using Ultra-High Performance Supercritical
Fluid Chromatography : A Design of Experiment Approach. Journal of Chromatography A, 1625, pp: 461257. doi:
10.1016/j.chroma.2020.461257.
Ladyani F and Kiristianingsih A (2019). Hubungan Antara Jumlah CD4 Pada Pasien Yang Terinfeksi HIV / AIDS Dengan Infeksi
Oportunistik Di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2016. JK Unila, 3(1), pp: 34–41.
Maskew M, Shearer K, Govathson C and Fox MP (2018). The Right Combination – Treatment Outcomes among HIV-Positive
Patients Initiating First-Line Fixed-Dose Antiretroviral Therpy in a Public Sector HIV Clinic in Johannesburg , South Africa.
Clinical Epidemiology, pp: 17–29.
Masturoh I and Anggita N (2018). Bahan Ajar Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Mladenovic M, Dimitrijevic B, Aleksic B, Zec S and Jevtovic D (2016). Treatment Outcomes of First-Line Antiretroviral Therapy
in HIV-1-Positive Patients in Serbia. Journal of Virus Eradication, pp.: 32–35. doi: 10.1016/S2055-6640(20)30690-7.
Naoroibam R, Metri KG, Bhargav H, Nagaratna R dan Nagendra HR (2016). Effect Of Integrated Yoga (IY) n Psychological States
and CD4 Counts of HIV-1 Infected Patients: A Randomized Controlled Pilot Study. International Journal of Yoga, 9(1), pp:
58,59.
Oedenhoven HPW, Meijerink H, Wisaksana R, Oetojo S, Indrati A, Ven AJM, Asten HAGH, Alisjahbana B dan Crevel RV (2011).
Total Lymphocyte Count Is A Good Marker For HIV-Related Mortality And Can Be Used As A Tool For Starting HIV
Treatment In A Resource-Limited Setting. Tropical Medicine and International Health, 16(11), pp: 1375,1376.
Olawumi HO, Olanrewaju DO, Shittu AO, Durotoye IA, Akande AA dan Nyamngee A (2015). Effect of Hepatitis B Virus Co-
Infection on Cd4 Cell Count and Liver Function of Hiv Infected Patients. Ghana Medical Journal, 49(1), pp: 2,4,5.
Ostovar A, Hadadi A, Noor BE, Rasoolinejad M, Abdolbaghi MH, Yousefi S, Khalili H, Manshoori G, Khashayar P, Alipour Z dan
Safari N (2019). The Effect of Selenium and Zinc on CD4(+) Count and Opportunistic Infections In HIV/AIDS Patients: A
Randomized Double Blind Trial. International Journal of Clinical and Laboratory Medicine, 75(3), pp: 175,176.
Owen JA, Punt J, Stranford SA, Jones PP and Janis (2013). Kuby Immunology. Seventh ed. New York: W.H. Freeman.
Palacios R, Jimenez-Onate F, Aguilar M, Galindo J, Rivas P, Ocampo A, Berenguer J, Arranz JA, Rios J, Knobel H, Moreno F, Ena
J dan Santos J (2007). Impact of Syphilis Infection on HIV Viral Load and CD4 Cell Counts in HIV-Infected Patients. J
Acquir Immune Defic Syndr, 44(3), pp. 357,359.
Perez JC, Condotta SA, Badovinac VP dan Griffith TS (2014). Impact of Sepsis on CD4 T Cell Immunity. Journal of Leukocyte
Biology, 96(5), pp: 767-771.
Philip A Chan (2020). Laboratory Assays for Diagnosis and Monitoring of HIV Infection: Overview, Diagnostic HIV Assays,
Assays for HIV Disease Management.https://emedicine.medscape.com/article/1995114-overview#a2 - Diakses 3 Maret
2021.
Positif BTA, Bta DAN, Di N, Anutapura RSU dan Tahun P (2017). Perbandingan Rasio Neutrofil Limfosit (Rnl) Pada Pasien Tb
Paru Bta Positif dan Bta Negatif Di Rsu Anutapura Palu Tahun 2017. Departemen patologi Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako, 14, pp: 1-7.
Raman RT, Manimaran D, Rachakatla P, Bharathi K, Afroz T dan Sagar R (2016). Study of Basic Coagulation Parameters among
HIV Patients in Correlation to CD4 Counts and ART Status. Journal of Clinical and Diagnostic Research, 10(5), pp: 3,4.
Rizo-t SA, Lucia AM and Flores-rebollo C (2020). The Neutrophil-to-Monocyte Ratio and Lymphocyte-to-Neutrophil Ratio at
Admission Predict In-Hospital Mortality in Mexican Patients with Severe SARS-CoV-2 Infection, Journal Microorganism,
8(150), pp. 1-17.
Sah SK, Dahal P, Tamang GB, Mandal DK, Shah R dan Pun SB (2020). Prevalence and Predictors of Anemia in HIV-Infected
Persons in Nepal. HIV AIDS Research and Palliative Care, 12(1), pp: 195-197.
Schnall R, Jia H dan Reame N (2020). Association Between HIV Symptom Burden and Inflammatory Cytokines: An Analysis by
Sex and Menopause Stage. Journal of Women's Health, 29(1), pp: 121-123.
Setiati S, Alwi I, Sudoyono AW, K. Simadibrata M, Setiyohadi B and Syam Ari F (2014). Ilmu Penyakit Dalam.
Tan DHS, Raboud JM, Kaul R, Brunetta J, Kaushic C, Kovacs C, Lee E, Luetkehoelter J, Rachlis A, Smaill F, Smieja M dan
Walmsley SL (2013). Herpes Simplex Virus Type 2 Coinfection Does Not Accelerate CD4 Count Decline in Untreated HIV
Infection. Clinical Infectious Disease, 57(3), pp: 450-454.
Villain L, Commenges D, Pasin C, Prague M dan Thiebaut R (2019). Adaptive Protocols Based on Predictions From a Mechanistic
Model of The Effect of IL7 on CD4 Counts. Wiley Online Library, 38(2), pp: 228-232.
Welfare F (2014). National Guidelines for HIV Testing. http://www.naco.gov.in/upload/2016 Data/LS/National Guidelines for HIV
Testing_21Apr2016.pdf - Diakses 5 April 2021.
Winhusen T, Feaster DJ, Duan R, Brown JL, Daar ES, Mandler R dan Metsch LR (2018). Baseline Cigarette Smoking Status As A
Predictor of Virologic Suppression and CD4 Cell Count During One-Year Follow-Up in Substance Users with Uncontrolled
HIV Infection, AIDS Behav, 22(6), pp: 2,5,6.
Xiao J, Gao G, Li Y, Zhang W, Tian Y, Huang Y, Su W and Han N (2013). Spectrums of Opportunistic Infections and
Malignancies in HIV-Infected Patients in Tertiary Care Hospital, China, 8(10), pp.: 1–10. doi: 10.1371/journal.pone.0075915.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai