Anda di halaman 1dari 4

6.

TEMUAN PADA PEMERIKSAAN LUAR LUKA BAKAR AKIBAT LISTRIK Luka Keluar Dan Luka Masuk Pada Trauma Listrik Trauma akibat luka bakar listrik dipengaruhi oleh besarnya tegangan, kuat arus, tahanan atau resistensi jaringan, lama kontak, dan bagian tubuh mana yang terkena (Vij, K., 2011. Texbook of forensic medicine and toxicology, ed 5. Elsevier: India). Pada trauma akibat luka bakar listrik, dapat ditemukan satu/ lebih dari hal berikut, yaitu (Cushing, T.A., 2013. Electrical injuries in emergency medicine clinical presentation. http://emedicine.medscape.com/article/770179/clinical#a0217. Diakses pada Kamis, 9 Mei 2013 pukul 12.20 WIB): 1. Low voltage burns (500 volt): luka ini seperti luka bakar biasa yang berkisar dari eritem sekitar hingga mengenai tulang jika kontak lama. Terjadinya luka ini hanya dalam hitungan detik dan jika kontak sesekurang-kurangnya dua kali dengan sumber tegangan.

Gambar 1. Luka low voltage burns 2. High voltage electrothermal burns: luka yang menunjukkan titik masuk dan keluar arus listrik. Luka ini mengakibatkan kerusakan signifikan ke jaringan epidermis hingga jaringan di bawahnya yang terasa nyeri, nekrosis sentral, dan perdarahan minimal/ crocodile skin.

Gambar 2. High voltage electrothermal burns 3. Arc burns: luka yang berada di antara titik masuk dan titik keluar yang diakibatkan oleh perbedaan resistensi jaringan (dari tinggi ke rendah), dengan perabaan seperti kertas perkamen di bagian tengah dan kongesti di sekitarnya.

Gambar 3. Arc burns 4. Flash burns: karena panas arus listrik (sampai dengan 5000oC).Umumnya berbentuk difus.

Gambar 4. Flash burns 5. Flame burns: disebabkan oleh terbakarnya pakaian yang dikenakan mengenai kulit.

Gambar 5. Flame burns

6. Contact burns: polanya seperti benda yang berkontak dan tampilan seperti flash burns.

Gambar 6. Contact burns 7. Pediatrics oral burns: pada anak kecil dari 6 tahun yang menggigit/ menghisap kabel listrik yang menyala. Menjalar dari sisi mulut ke sisi mulut lain, edem, eschar 2-3 hari setelah menggigit/ menghisapnya dan perdarahan jika eschar lepas.

Gambar 7. Pediatrics oral burns Pada luka bakar akibat arus listrik, dapat ditemukan titik masuk listrik atau Joule burn/ endogenous termal burn dan titik keluar listrik/ exit burn. Titik masuk listrik atau Joule burn/ endogenous termal burn adalah luka yang timbul akibat kontaknya jaringan dengan panas yang ditimbulkan oleh listrik (Karmakar, R.N.,2007. Forensic medicine and toxicology(Oral practical and MCQ). Academic publisher. India). Luka ini berbentuk oval/ bulat, dangkal, diameter 1-3 sentimeter, pinggir yang meninggi sekitar 1-3 milimeter, kulit pucat yang kadang disertai hiperemis ringan. Jika kontaknya lama, kulit akan berwarna kecoklatan, hitam, ataupun hangus. Bahkan tidak jarang timbul penetrasi sampai ke tulang. ( Rao, D., Electrical Injury. http://forensicpathologyonline.com/printpdf/37. Diakses pada Kamis, 9 Mei 2013, pukul 11.30 WIB). Titik masuk listrik paling banyak ditemukan pada

tangan dan kepala (Cooper, M.A., Price, T.G., Electrical and Lighting Injuries. www.uic.edu/labs/lighning injury/Electr&Ltn.pdf. Diakses pada Rabu, 8 Mei 2013, pukul 20.00 WIB). Temuan pada titik masuk listrik dapat dibagi dua, yaitu( Rao, D., Electrical Injury. http://forensicpathologyonline.com/printpdf/37. Diakses pada Kamis, 9 Mei 2013, pukul 11.30 WIB): 1. Flash/ spark burn 2. Electric burn: luka karena listriknya, berupa kulit yang keras, kering, hangus, tidak sensitif, tepi compang camping, bulat/ oval/ tidak teratur, dan derajat luka yang lebih besar dari luka bakarnya. Titik keluar listrik/ exit burn adalah luka yang biasanya terlihat pada bagian tubuh yang berkontak dengan tanah atau bumi, dapat menyerupai luka masuk, tetapi dengan kerusakan yang lebih pada jaringan dan munculan yang bervariasi (Karmakar, R.N.,2007. Forensic medicine and toxicology(Oral practical and MCQ). Academic publisher. India) dan sering terlihat adanya pemisahan kulit dengan kulit yang lebih meninggi ( Rao, D., Electrical Injury. http://forensicpathologyonline.com/printpdf/37. Diakses pada Kamis, 9 Mei 2013, pukul 11.30 WIB). Jika arus masuk dan keluar tubuh melewati daerah dengan resistensi jaringan yang rendah, misalnya tangan atau permukaan tubuh yang basah, maka luka keluar jarang ditemukan (Vij, K., 2011. Texbook of forensic medicine and toxicology, ed 5. Elsevier: India). Titik keluar arus listrik umumnya ditemukan di kaki dan biasanya pada high voltage burns (Cooper, M.A., Price, T.G., Electrical and Lighting Injuries.

www.uic.edu/labs/lighning injury/Electr&Ltn.pdf. Diakses pada Rabu, 8 Mei 2013, pukul 20.00 WIB).

Anda mungkin juga menyukai