Anda di halaman 1dari 4

A.

KETAHANAN SEKOLAH

Ketahanan sekolah adalah suatu kodisi dinamik yang berisi kemampuan dan ketanguhan dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan luar sekolah, langsung atau tidak langsung mengganggu proses kegiatan belajar mengajar dalam rangka membangun bangsa yang maju dan berkarakter. Pembangunan bangsa yang maju dan berkarakter adalah merupakan suatu keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara kemajuan lahiriah dan kemajuan batiniah. Kemampuan, ketangguhan dan keseimbangan tersebut harus senantiasa dibina, dipelihara, dan ditingkatkan, agar sekolah dapat berfungsi sesuai dengan tugas dan misi yang diembannya. Tujuan adanya ketahanan sekolah : 1. 2. 3. B. Membantu kelancaran KBM di sekolah Menunjang lingkungan belajar yang aman, bersih, tertib, berdisiplin dan penuh rasa persahabatan Menjalankan tujuan pendidikan nasional

PENANGGUNG JAWAB KETAHANAN SEKOLAH

Keseluruhan proses dalam lingkungan sekolah adalah tanggung jawab penuh kepala sekolah, guru, karyawan, siswa dan orang tua siswa serta masyarakat sekitar. Terpeliharanya ketahanan sekolah merupakan tanggung jawab bersama antara pihak sekolah dan masyarakat, yakni hubungan yang saling memberi manfaat yang harus senantiasa dijaga dan ditingkatkan. C. SAAT YANG TEPAT UNTUK MENANGANI KETAHANAN SEKOLAH Perlu adanya kejelian untuk memahami tanda-tanda/isyarat yang dapat kita jadikan momentum untuk bertindak menangani ketahanan sekolah, antara lain : 1. 2. 3. Pada saat kelihatan tanda-tanda/gejala ketidaktaatan/ketidakpatuhan para siswa terhadap tata terrtib, baik di sekolah, di rumah, maupun dimasyarakat Pada saat mulai masuknya pengaruh dari luar, baik dari buku-buku bacaan yang buruk, film, kebudayaan kita, maupun perbuatan-perbuatan lain yang akan merusak kepriibadian siswa Pada saat mulai tampak ketidaklancaran belajar di sekolah, yang disebabkan, antara lain, adanya jamjam kosong, tersitanya jam pelajaran untuk kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan. Harus segera dapat diketahui sumber-sumber yang menyebabkan timbulnya gangguan dan segera di cari cara pemecahan masalahnya. D. CARA MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KETAHANAN SEKOLAH Untuk memelihara dan meningkatkan ketahanan sekolah perlu diciptakan keadaan yang mendorong siswa untuk : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menaati tata tertib sekolah Menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara Menghormati kepala sekolah, guru, karyawan sekolah dan teman Belajar teratur, sungguh-sungguh, dan terencana Mengikuti kegiatan sekolah dengan tertib, disiplin, dan penuh kesungguhan Ikut memelihara keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan Bertingkah laku dan berbuat yang baik

Cara mempertahankan dan meningkatkan ketahanan sekolah dapat dilakukan dengan jalan menghindari segala perbuatan yang mungkin akan mengganggu kelancaran proses belajar-mengajar. Kemudian, mengusahakan terciptanya situasi yang memudahkan atau memperlancarkan tercapainya tujuan pendidikan yaNg kita kehedaki. Akhirnya harus mampu menolak pegaruh buruk dari luar serta berusaha mengembangkan situasi dan kondisi yang baik bagi terselenggaranya proses belajar-mengajar di sekolah. E. TUGAS SISWA Agar tercipta ketahanan sekolah, siswa diharapkan :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. F.

Hadir dan pulang sekolah pada waktunya Mengikuti program sekolah yang diperuntukkan baginya Meningkatkan disiplin dirinya didalam dan diluar sekolah Memakai seragam sekolah menurut ketentuan yang berlaku Mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menerima pelajaran Mematuhi dan melaksanakan semua peraturan yang berlaku baginya Mematuhi tata tertib sekolah Membantu terlaksananya ketertiban sekolah PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KETAHANAN SEKOLAH

Letak sekolah dan lingkungan mempunyai hubungan yang erat serta saling mempengaruhi dengan ketahanan sekolah. Hendaknya di perhatikan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Letak sekolah tidak berdekatan dengan pusat keramaian dan tempat yang keamanannya tidak terjamin Sekolah tidak dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan Sekolah tidak dipakai untuk sekolah lain Ruangan hendaknya cukup bersih dan kegiatan belajar tidak berlangsung pada malam hari Penerangan dan air harus disediakan secara cukup Halaman harus cukup luas dan berpagar

Pengaruh lingkungan sekolah yang terletak di kota besar akan berbeda dengan pengaruh lingkungan sekolah yang terletak di desa, baik itu pengaruh positif maupun negatif. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi oleh bagaimana situasi proses belajar-mengajar itu dapat dilaksanakan. Ketentraman dan ketenangan merupakan syarat mutlak untuk terwujudnya proses belajarmengajar yang baik. Semuanya hanya mungkin terjadi jika ketahanan sekolah dilaksanakan secara mantap dan dinamis. Dengan keterlibatan semua pihak secara aktif dalam menangani ketahanan sekolah, maka apa yang diharapkan dan yang menjadi cita-cita pendidikan nasional akan dapat terlaksana.

KETAHANAN SEKOLAH Adalah suatu kondisi dinamis yang berisi kemampuan dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan dari luar sekolah, baik langsung maupun tidak langsung akan mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar(KBM). TANDA TANDA KETAHANAN SEKOLAH YANG TIDAK MANTAP A. TERJADINYA GANGGUAN 1. Seringnya jam jam kosong, yang disebabkan Guru tidak segera masuk kelas, padahal bel sudah berbunyi, akhirnya murid tidak ada yang mengontrol. Guru memberi tugas, sementara guru masih asyik ngobrol yang tidak berguna di ruang guru atau di ruang mana saja. Guru memberi tugas, sementara guru sibuk dengan urusan pribadinya. Adanya rapat guru atau rapat staf yang mendadak. 2. Masih banyaknya siswa yang terlambat, otomatis memecah konsentrasi guru yang mengajar. 3. Masih adanya beberapa guru yang terlambat datang di sekolah. 4. Masih adanya karyawan yang terlambat datang di sekolah. 5. Banyaknya siswa yang tidak masuk sekolah. 6. Siswa yang tidak mengerjakan PR atau mengerjakan PR di sekolah. 7. Adanya siswa yang tidak langsung pulang sekolah, tetapi masih berada di sekolah. 8. Seringnya guru memberi ijin siswa untuk kebelakang, padahal beli makanan. 9. Pertengkaran atau perkelahian. 10. Berpacaran. 11. Perbedaan jam pulang sekolah, siswa tidak segera meninggalkan sekolah, tetap dilingkungan sekolah, sementara tidak ada yang mengawasi. 12. Adanya siswa merokok baik didalam atau diluar sekolah. 13. Minum miras. 14. Kelas yang kotor. 15. Piket Kelas kurang berjalan. 16. Saat jam istirahat siswa berada di dalam kelas, harusnya diluar kelas. 17. Sarana wc yang kotor 18. Sarana tempat sampah yang kurang. 19. Dan lain-lain. B. CARA PENANGGULANGAN 1. Bagi guru, secara otomatis kewenangan Kepsek atau Wakil dan Staf yang sudah mendapat delegasi. ( diajak, di motivasi, ditegur, dibina dll ). 2. Peran guru piket bukan hanya mencatat siswa yang tidak hadir saja, tetapi harus keliling sekolah saat istirahat, kalau perlu keliling saat guru tersebut tidak ada jam mengajar. 3. Peran karyawan TU, yang sering telat ngebel ( ini khusus bila ada perubahan jadwal, karena ada kegiatan khusus atau listrik mati) bila tidak otomatis bel sekolah bunyi sendiri, karena sudah di program di komputer. 4. Peran wali kelas kurang maksimal mengontrol kelasnya. 5. Peran Piket Siswa yang kurang maksimal. 6. Peran PKS ( Patroli Keamanan Sekolah ) saat istirahat harus di maksimalkan.

7. Peran BK ( khusus bagi siswa yang bermasalah ) 8. Khusus karyawan kebersihan, sering mengabaikan tugas yang sudah menjadi bagiannya. 9. Adanya kontrol siswa yang datang kesekolah, meng atas namakan kegiatan sekolah, sementara dia datang kesekolah hanya untuk kegiatan yang tidak bisa di pertanggung jawabkan. 10. Menolak promosi barang datang ke sekolah, caranya cukup satpam yang menolak, kecuali sudah dengan persetujuan Kepala Sekolah. 11. Khusus koordinator ekskul untuk melihat ekskul yang dilaksanakan hari minggu

Anda mungkin juga menyukai