(Tuberculosis Ocular)
Oleh :
Ihwan Ukhrawi Aly
Pembimbing :
dr. Neneng Helijanti, Sp.M
Tuberkulosis
430.000 Primer
kasus/tahun Sekunder
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi Mata
(Kurana, 2007)
Tuberkulosis Mata (Okular)
(WHO, 2011)
Tahun 1967, Donahue melaporkan dari 10.524 kasus TB, 1,46% merupakan TB
Okular
Di Jepang, 20,1% dari 126 pasien memiliki hasil positif pada uji Mantoux, 7,9% dari
kasus yang positif tes mantoux tersebut diperkirakan menjadi TB okular
Di Malawi, 2,8% dari 100 pasien dilaporkan menderita granuloma koroid
Di India 1,6 kasus uveitis diakibatkan oleh tuberkulosis
Di Indonesia ???
Etiologi
M. Tuberculosis
Delayed
Reaksi Imunologis Hipersensitivity
Respon
Paru-paru Ekstra Paru Mata
Infeksi
Primer Sekunder
Patofisiologi
Tahap 1
Jika bertahan, bakteri akan berkembang dan merusak makrofag, inisiasi pembentukan
tuberkel
Tahap 2
Tahap 4
Lokasi infeksi akan semakin meluas dan dapat masuk ke sistem limfatik dan
menyebar secara hematogen
Patofisiologi
Tahap 5
Pada kondisi imun yang tidak baik (ex. HIV), M. Tuberkulosis dapat menginfeksi
jaringan dan lapisan mata sehingga memberikan manifestasi klinis pada Tuberkulosis
Okular
Klasifikasi
Tuberkulosis Intraokular
Tuberkulosis Ekstraokular
Manifestasi Klinis
Sistemik Mata
• Mudah lelah • Menyerang struktur mata baik
• Penurunan BB unilateral maupun bilateral
• Keringat malam hari • Terdapat respon
• Batuk peradangan/hipersensitivitas
• demam • Tergantung struktur mata yang
terinfeksi
Segmen Posterior Mata
Choroidal
Tubercle
• Tuberkel ini dapat unilateral atau bilateral
• Warna keabuan sampai kekuningan
• Jika infeksi mulai menurun, tuberkel akan sembuh 12- 14
minggu , dengan gambaran berupa pigmen terdapat bekas
luka yang atrofi
Choroidal
Tuberculoma
• hasil perkembangan dari tuberkel
• berupa massa padat yang disebut tuberkuloma
• ukuran 4-14 mm dan berwarna kekuningan
• dapat ditemukan didaerah choroid posterior, makula
• menyebabkan ablasi retina
Abses Subretinal
Serpiginous
Choroiditis
• Umumnya bilateral, kronis, perlangsungan progresif
• Dapat terjadi peradangan berulang pada retina dan choroid
• Lesi darii serpigionus choroiditis dimulai dari perpapiler dan
menyebar secara sentrifugal
Uveitis Anterior
Lang, 2006)
Segmen anterior Mata
Iridosiklitis
(Lang, 2006)
Segmen anterior Mata
Synechiae Posterior
(Lang, 2006)
Diagnosis
Pemeriksaa
n Fisik
Pemeriksaa
anamnesis
n Penunjang
Tuberkulosi
s
Okular
Pemeriksaan Penunjang
Mikrobiologi dan Histopatologi
Mantoux Skin Test
Foto Rontgen atan CT Scan Thorax
Fluorescein Angiography
Indocyanine Green Angiography
Optical Coherence Tomography
Ultrasonography
Ultrasound bio-microscopy
Interferon-g release assays (IGRA)
Pemeriksaan Pewarnaan dengan Acid Fast Bacilli
(Gupta et al, 2007)
Choroid Tubercle
Serpiginous Choroiditis
Tuberculous Choroiditis
(Muhammadi, N. 2016)
Penatalaksanaan