Anda di halaman 1dari 29

Definisi

Istilah glomerulonefritis akut secara teknis


menggambarkan proses patologis bukan
karena infeksi langsung pada ginjal,
tetapi yang ditandai dengan peradangan
dan / atau proliferasi seluler glomerulus.
Epidemiologi

Glomerulonefritis akut pasca


infeksi streptokokus dapat
terjadi secara epidemik atau
sporadik, paling sering pada
anak usia sekolah yang lebih
muda, antara 5-8 tahun.
Perbandingan anak laki-laki
dan anak perempuan 2 : 1.
Etiologi

Pada anak GNAPS paling sering disebabkan oleh


Streptococcus beta hemolyticus group A tipe nefritogenik.
Tipe antigen protein M berkaitan erat dengan tipe nefritogenik.
Serotipe streptokokus beta hemolitik yang paling sering
dihubungkan dengan glomerulonefritis akut (GNA) yang didahului
faringitis adalah tipe 12, tetapi kadang adang juga tipe 1,4 ,6
dan 25. Tipe 49 paling sering dijumpai pada glomerulonefritis
yang didahului infeksi kulit / pioderma, walaupun galur
53,55,56,57 dan 58 dapat berimplikasi.
Anatomi
Patogenesis

Patogenesis GNAPS belum diketahui


dengan pasti

Faktor genetik, ditemukannya HLA-D


dan HLA-DR

Proses imunilogis
Proses imunologis
Respon
yang
berlebiha
dari sistem
imun
penjamu Terbentuk Enzim
pada nya Aktivasi lisosom
stimulus kompleks sistem merusak
antigen Ag-Ab komplemen glomerulus

Produksi Melintas Menarik


antibodi pada neutrofil
yang membran
berlebihan basal
glomerulus

Hipotesis lainnya : neuraminidase yang dihasilkan oleh streptokokus akan


mengubah IgG endogen menjadi autoantigen. Terbentuknya autoantibodi
terhadap IgG yang telah berubah tersebut, mengakibatkan pembentukan
komplek imun yang bersirkulasi, kemudian mengendap dalam ginjal.
Diagnosis
• Demam
• Malaise
• Nafsu makan
• Hematuria
menurun
makroskipik/mi
• Hematuria
kroskopik Anamnesis
• RPD : SPA atau
• Anemia
Pioderma
• Proteinuria
• Peningkatan
titer ASTO

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Fisik

• Edema palpebra
• Peningkatan tekanan darah =
Hipertensi
• oligouria
Tatalaksana
• Diet rendah sodium dan rendah protein.
• Pengurangan cairan dalam jumlah yang
1. Diet dan aktifitas konsisten
• Aktivitas terbatas mungkin diindikasikan
selama fase awal penyakit

• Hipertensi ringan – sedang TDS 130-160


mmhg diberikan golongan loop diuretic
atau ACE inhibitor
2. Antihipertensi • Hipertensi berat TDS >180mmHg labetalol
(0.5-2 mg/kg/h intravenously [IV]),
diazoxide, and nitroprusside (0.5-2
mcg/kg/min IV

• Berikan antibiotik selama 10 hari untuk


memastikan pemberantasan streptokokus
3. Antibiotik
dengan golongan Penicillin dan
Eritromycin
Prognosis

Tergantung umur, derajat penyakit, galur streptococus, pola serangan,


tingkat penurunan fungsi ginjal, dan histologinya

Anak kecil mempunyai prognosis lebih baik dibanding dewasa, krna GNAPS
pada dewasa disertai lesi nekrotik glomerulus

Pencegahan GNAPS berkontribusi menurunkan insiden penyakit ginjal


dan gsgal ginjal dikemudian hari
Identitas

• Nama : An. J
• TTL : 22-7-2012
• Alamat : Ds. Rompi, Kec Ulubongka
• TGL masuk : 15-06-2019
• TGL Keluar : 27-06-2019
Anamnesis
Keluhan Utama : Demam
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan
demam yang dialami sejak 3 hari, demam secara
terus menerus, tidak ada menggigil, pasien juga
mengeluh tadi malam gusi dan mimisan, tidak ada
keluhan batuk, muntah. BAB berwarna hita,, dan
BAK biasa
Riwayat Persalinan :
Lahir normal, segera menangis dan ditolong
bidan, dengan BBL 3100 gr

Riwayat Imunisasi :
Imunisasi Lengkap

Riwayat Penyakit dahulu :


Anak sering mengeluhkan nyeri menelan dan
batuk berdahak
TTV
Nadi : 110 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,7 drjt C
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal
Mata : Anemis +/+ ikterik -/-
THT : Tonsil T3/T3 hiperemis (-)
Detritus – Epistaksis +/+
Jantung : Bising (-)
Thorax :
I : Simetris Bilateral
P: Vocal fremitus ka=ki
P: Sonor kedua lapang Paru
A : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen :
I : Tampak datar
A: Peristaltik usus + kesan normal
P: Tympani
P: Nyeri tekan –
Ekstremitas : Akral hangat +, edema -
Hasil Laboratorium :
Darah Lengkap Hasil Interpretasi

WBC 11,100 /ЧL Leukositosis

RBC 3.090.000/ЧL

HGB 8,5 g/dl Anemia

HCT 23,4%

PLT 276,000/ЧL

NEUT 86,2%

LYMP 10,2%
Diagnosis :
- Epistaksis posterior
- Bacterial Infection

Tatalaksana :
- IVFD RL 16 TPM
- Paracetamol 180 mg/8jam/iv jika SB > 38 drjt C
- Asam Tranexamat 250 mg/ 8jam/iv
- Cefadroxyl syr 2 x 2 cth
Ringkasan Follow Up
16/06/2019
• Dilakukan transfusi PRC 200 ml dengan
premedikasi Dexamethasone 2,5 mg/IV dan
Post tranfusi Furosemide 20mg/IV
TGL S O A P

17/06/ Bengkak pada KU Sedang Susp GNAPS Terapi lanjut,


2019 wajah, perut TD : Cek albumin,
kembung, BAB 130/10ommHg ureum, creatinin,
hitam Mata : anemis urinalisis
(+) edem
palpebra (+)
18/06 Kencing kuning TD : 150/100 GNAPS Conecta
/2019 kecoklatan. mmHg, edem Demam Dengue Cairan: 1440ml
Mimisan (-) palpebra (+), Epistksis Tampung urin
ascites (+) posterior Ampicilin
Hipertensi Sulbactam
Anemia px kronik 450mg/6jam/iv
Furosemide
20mg/24jam oral
Captopril 6,25
mg/8jam/oral
TGL S O A P

19/06/ Nyeri perut (-) KU Sedang GNAPS Conecta


2019 BAB hitam(-) TD : Demam Dengue Cairan: 1440ml
kencing seperti 140/10ommHg Epistksis Tampung urin
teh Mata : edem posterior Ampicilin
palpebra (+) Hipertensi Sulbactam
Ascites (+) Anemia px kronik 450mg/6jam/iv
Furosemide
20mg/24jam oral
Captopril 6,25
mg/8jam/oral
20/06 kencing seperti TD : 130/100 GNAPS Cairan: 1440ml
/2019 teh mmHg, edem Demam Dengue Tampung urin
palpebra (+), Epistksis Furosemide
ascites (+) posterior 20mg/24jam oral
Hipertensi Captopril 6,25
Anemia px kronik mg/8jam/oral
Eritromicin syr
5ml/8jam/oral
Periksa ASTO
TGL S O A P

21/06/ BAK seperti teh, KU Sedang GNAPS dd/ Cairan: 1440ml


2019 bengkak pada TD : Sindrom Nefrotik Tampung urin
kelamin 140/10ommHg Hipertensi Furosemide
Mata : edem Anemia px kronik 20mg/12jam oral
palpebra (+) Oligouri Captopril 6,25
Ascites (+) mg/8jam/oral
Genital edem Eritromicin syr
(+) 5ml/8jam/oral
UT : 500cc/24 USG Abd
jam Cek albumin, chol
total, elektrolit
23/06 kencing seperti TD : 130/100 GNAPS Cairan: 1440ml
/2019 teh mmHg, edem Hipertensi Tampung urin
palpebra (+), Anemia px kronik Furosemide
ascites (+) Oligouri 20mg/12jam oral
Captopril 6,25
mg/8jam/oral
Eritromicin syr
5ml/8jam/oral
TGL S O A P

24/06 BAK seperti teh, KU Sedang GNAPS dd/ Cairan: 1440ml


/2019 bengkak pada TD : Sindrom Nefrotik Tampung urin
kelamin dan 120/9ommHg Hipertensi Furosemide
terasa nyeri Ascites (+) Anemia px kronik 20mg/12jam oral
Genital edem Oligouri Captopril 6,25
(+) Orchitis mg/8jam/oral
dd/tumor testis Eritromicin syr
5ml/8jam/oral
Konsul Bedah
25/06 Nyeri pada alat TD : 120/90 GNAPS Furosemide
/2019 kelamin mmHg, Hipertensi 20mg/24jam oral
scrotum: Anemia px kronik Spironolacton
Hiperemis (+), Orchitis 20mg/24jam/oral
nyeri tekan (+) ISK Captopril 6,25
mg/8jam/oral
Cefixime syr
4ml/12jam/oral
TGL S O A P

26/06 Nyeri pada alat KU Sedang GNAPS dd/ Furosemide


/2019 kelamin TD : Sindrom Nefrotik 20mg/24jam oral
110/8ommHg Hipertensi Spironolacton
scrotum: Anemia px kronik 20mg/24jam/oral
Hiperemis (+), Orchitis Captopril 6,25
nyeri tekan (+) ISK mg/8jam/oral
Cefixime syr
4ml/12jam/oral
Ferlin syr
1cth/24jam
27/06 Nyeri pada alat TD : 110/90 GNAPS Furosemide
/2019 kelamin (-) mmHg, Hipertensi 20mg/24jam oral
Anemia px kronik Spironolacton
Orchitis 20mg/24jam/oral
ISK Cefixime syr
4ml/12jam/oral
Rawat Jalan
Lampiran
Pemeriksaan Hasil
Chol Total 177 mg/dl
Albumin 3,6 g/dL
Natrium 140 mmol/L
Kalium 3,8 mmol/L
Cloride 112 mmol/L
Pemeriksaan Hasil
Albumin 4,1 g/dL
Ureum 36 mg/dl
Creatinin 1,2 mg/dl

Anda mungkin juga menyukai