C. Abses hepar
A. Dapat menyebabkan
102 miokardirtis
• Anak, usia 5 tahun, sesak nafas sejak 2
jam yang lalu, demam, dan nyeri
menelan.
• PF: demam, inspeksi tampak bull neck
A. Dapat menyebabkan
miokarditis
E.Menghambat pompa
103
H+
• Perempuan, 28 tahun, nyeri dada bagian
tengah, sering sendawa, mulut pahit, air
liur banyak. Riwayat konsumsi kopi,
alkohol.
• PF dbn
• Farmakodinamik obat?
GERD: Patofisiologi
Faktor Presepitasi
Medikamentosa Makanan Hormon Lainnya
Disfagia Hematemesis-melena
E. Menghambat pompa
H+
D. Plasmodium
104
falciparum
• Laki-laki usia 28 tahun, demam sejak 7
hari yang lalu, naik turun, air kencing
berubah menjadi merah kehitaman
sejak 2 hari.
• PF: TD 130/80, nadi 125 kali, suhu 39,
RR 24 kali
• Etiologi?
Perbedaan Spesies Malaria
Plasmodium falciparum
P. falciparum
Plasmodium vivax-ovale
P. vivax
P. vivax/ovale
Plasmodium malariae
P. malariae
Siklus Hidup Plasmodium
Manifestasi Klinis
• Trias malaria: demam tinggi, berkeringat
dingin, menggigil.
• Dikonfirmasi dengan pemeriksaan
laboratorium (apusan darah tebal dan darah
tipis)
• Tidak ada malaria klinis
Manifestasi Klinis
• Hepatomegali
Infltrasi sporozoit ke hepatosit sehingga menyebabkan
inflamasi pada hepar à SGOT dan SGPT meningkat
• Splenomegali
Hiperplasia akibat eliminasi eritrosit yang rusak dan
plasmodium
Komplikasi:
•Malaria serebral
Ringan •Syok
Malaria •Anemia berat (<5 g/dL)
•Hipoglikemia (<40
Berat mg/dL)
•Asidosis
•Edema paru
•Ikterik
•Tidak bisa
duduk/berjalan
•Perdarahan spontan
•Acute Kidney Injury
•Black water fever
Jawaban Lainnya
• A. Plasmodium malariae à gambaran
gametosit falsiparum, bukan penyebab malaria
berat/komplikasi
• B. Plasmodium vivax à gambaran gametosit
falsiparum, bukan penyebab malaria
berat/komplikasi
• C. Plasmodium ovale à gambaran gametosit
falsiparum, bukan penyebab malaria
berat/komplikasi
• E. Plasmodium malayi à tidak ada
104 Jadi, penyebab keluhan
tersebut adalah…
D. Plasmodium
falciparum
C. Artesunat 2,4
105
mg/KgBB IV
Laki-laki, usia 28 tahun dengan black
water fever, pemeriksaan darah
menunjukkan gametosit falsiparum
Belakangan kurang responsif à
mengarahkan ke malaria serebral
Jumlah Tablet
6-10 11-17 18-30 31-40 41-59
Jenis <5 Kg >60 Kg
Hari Kg Kg Kg Kg Kg
Obat
0-1 2-11 1-4 5-9 10-14 >15 >15
bulan bulan tahun tahun tahun tahun tahun
Primakui
• P.malariae
1-14
n : ACT 3
- hari- 1/4 1/2 3/4 1 1
C. Artesunat 2,4
mg/KgBB IV
B. Atresia esofagus
106
dengan fistula
• Bayi usia 5 hari, muntah berisi
cairan dan susu, riwayat
kehamilan P3A0, rutin kontrol
ke bidan, lahir di paraji, 2000
gram, UK 36 minggu.
• PF: rewel, hipersekresi dari
mulut, NGT terasa ada
hambatan
• Diagnosis??
Atresia Esofagus (AE)
B. Atresia esofagus
dengan fistula
C. Hernia inguinalis
107
lateral
• Anak usia 8 tahun, benjolan di lipat paha
jika anak berlari, benjolan di atas
ligamentum inguinale,
• PF: benjolan di ujung jari tangan,
skrotum dalam ukuran normal
C. Hernia inguinalis
lateral
D. Benjolan terletak di
108
bawah linea dentata
I. Hemoroid interna:
diatas linea dentata,
vena hemoroidalis
superior, epitel
kolumnar,.
II. Hemoroid eksterna:
dibawah linea
dentata, vena
hemoroid inferior,
epitel skuamosa
Hemoroid Interna
Manifestasi Klinis
• Hematoskezia
• Prolaps
• Nyeri (terutama hemoroid eksterna)
Tatalaksana
• Non bedah:
üHindari mengedan berlebihan
üSerat tinggi, aktivitas fisik, air putih yang
cukup
üAnti hemoroid (PO atau Suppositoria)
üSitz-bath (duduk di dalam air hangat)
üRubber band ligation (2-7 hari mengecil dan
lepas sendiri)
Tatalaksana
• Bedah à Hemoroidektomi
Elektif pada kasus non trombosis, cito pada
kasus trombosis. Klinis à nyeri hebat pada
benjolan tsb.
Dua jenis prosedur:
a. Terbuka à Penyembuhan luka primer
(melalui hecting)
b. Tertutup à Penyembuhan luka sekunder
(tanpa hecting)
Jawaban Lainnya
• A.Kehamilan dapat memperberat keluhan pasien
tersebut à estrogen yang tinggi dapat menyebabkan
dilatasi pada vena
• B. Hasil biopsi menunjukkan epitel kolumnar à
diagnosis adalah hemoroid interna grade II jadi tepat
• C. Salah satu terapi yang dapat dilakukan yaitu duduk
di dalam air hangat à nama lain dari sitz-bath
• D. Benjolan terletak di bawah linea dentata à salah
karena di atas linea dentata
• E. Jika tidak ditatalaksana, bisa terjadi anemia à jika
perdarahan akut maka anemia bersifat normositik
normokrom, jika perdarahan kronik maka anemia
bersifat mikrositik hipokrom
Jadi, pernyataan yang tepat,
108 kecuali:
…
D. Benjolan terletak di
bawah linea dentata
109 B. Intususepsi
• Anak, 1 tahun,
diare lendir
darah, sangat
rewel, massa
abdomen
kuadran kanan
atas. Tampak
gambar coiled
spring
Diagnosis??
Intususepsi
Intususepsi
• Obstruksi karena satu segmen usus masuk ke
dalam segmen usus lainnya.
• Sering terjadi di ileum terminal-sekum (ileosekal)
• Manifestasi klinis
üAwal (kolik yang sangat hebat, menangis kuat)
üLanjut (Currant jelly stool, perut kembung,
dehidrasi, pucat)
üMassa di abdomen seperti sosis
üUSG: tanda donat/pseudo-kidney
üBarium enema à coiled spring
Doughnut/Target
/Bulll’s eye sign
C. Intususepsi
C. Aspirasi sumsum
110 tulang
C. Aspirasi sumsum
tulang
E. RL 20 mL/KgBB
111
selama 5-10 menit
• Anak usia 9 tahun, tidak sadar.
Sebelumnya, demam sejak 4 hari, sakit
kepala, mual, pegal.
• PF: TD dan nadi tidak teraba, S 37,8, RR
27 kali, ptekiae tangan dan kaki.
• Lab: Hb 16, Ht 58%, leukosit 2.500,
trombosit 45.000
Tatalaksana yang paling tepat?
Infeksi Dengue
Patogenesis DHF
Tatalaksana Dengue Fever
• Rawat jalan
• Kebutuhan cairan per 24 jam menggunakan
rumus Holliday Segar:
ü100 mL/KgBB untuk 10 Kg pertama
ü50 mL/KgBB untuk 10 Kg kedua
ü25 mL/KgBB untuk 10 Kg sisanya
Contoh à BB: 25 Kg maka 1000+500+125=1625
cc/24 jam
• Parasetamol 3-4x per hari, dosis tiap
pemberian 10-15 mg/KgBB
Tatalaksana DHF I dan II
• Cairan intravena isotonik (RL/Asering)
• Kebutuhan cairan parenteral:
Rumatan+defisit 5%
• Cara menghitung jumlah defisit:
50 mL/KgBBXBB
Contoh: BB 30 Kg, rumatan sebanyak 1700 cc,
, defisit 5% = 50 mL/KgBBx30= 1500 cc jadi total
cairan per 24 jam = 3200cc
• Koreksi cairan maksimal diberikan selama 48 jam
• Cek Hb,Ht,leukosit,trombosit tiap 6 jam
Tatalaksana DHF grade III-IV
• RL 20 cc/KgBB/jam secepatnya (5-10menit)
dapat diulangi sebanyak 3 kali dengan total
pemberian 60 cc/KgBB.
• Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis
dengan peningkatan hematokrit, ganti dengan
koloid 10-20 mL/KgBB/jam dengan maksimal
pemberian dalam 24 jam sebanyak 30
mL/KgBB
• Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis,
dengan penurunan hematokrit, rencanakan
transfusi PRC.
Cairan?
• Δ Intravenous crystalloid solutions include
normal saline or Ringer's lactate. Colloid
solution includes blood products or 10%
dextran 40 in normal saline; no other colloid
formulations (such as albumin) should be used
for management of dengue, and dextran
should not be used for initial resuscitation. If
10% dextran 40 in normal saline is not
available, crystalloid should be used.
Tatalaksana DHF grade III-IV
• Jika menunjukkan perbaikan klinis, turunkan
cairan menjadi 10à7à5à3à1,5
mL/KgBB/jam
• Oksigen 2-4 lpm
Jawaban Lainnya
• A. Asering 20 mL/KgBB selama 5-10 menit à
cairan terpilih adalah RL
• B. NaCl 0,9% 10 mL/KgBB selama 5-10 menit
à cairan terpilih adalah RL 20cc/KgBB
• C. RL 10 mL/KgBB selama 5-10 menit à
seharusnya 20 cc/KgBB
• D. Dekstrose 5% 10 mL/KgBB selama 5-10
menit à menggunakan RL
111 Jadi, tatalaksana yang paling
tepat
…
E. RL 20 mL/KgBB
selama 5-10 menit
112 B. Furosemid
• Follow up hari ke VII menunjukkan
sesak nafas RR 35 kali/menit, dan
edema tungkai bilateral
B. Furosemid
D. ASI,MP-ASI,
113
preparat besi
• Anak usia 7 bulan, lemas, pucat, aktivitas
menyusui baik
• PF: konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik,
tidak ada organomegali.
• Lab: Hb 9, Ht 28%, leukosit 5.600, trombosit
238.000,
sel pensil (+)
Tatalaksana?
Anemia
• Menurunnya konsentrasi hemoglobin dan
eritrosit dimana keluhan utama pucat.
• Dibagi menjadi 3 berdasarkan
MCV,MCH,MCHC.
• MCV: rata-rata volume eritrosit (N:79-96 fL)
• MCH: rata-rata massa hemoglobin per eritrosit
(N: 27-32 pg)
• MCHC: persentase Hb dalam darah (N:32-37%)
Klasifikasi Anemia
Anemia Defisiensi Besi
Penyimpanan
Besi di dalam
tubuh
Etiologi
Patogenesis
Diagnosis Banding
Tatalaksana
• Preparat besi:
üDosis besi elemental 3-5 mg/KgBB/hari dibagi ke dalam 3
dosis, 30 menit menjelang makan
üDiberikan hingga 2 bulan setelah nilai Hb normal
üSediaan:
a. Sulfat Ferosus (SF) à 65 mg besi elemental di dalam
sediaan 325 mg
b. Ferro glukonat à 39 mg besi elemental di dalam sediaan
325 mg
• Vitamin C untuk meningkatkan penyerapan besi à 2x50
mg
• Makanan yang mengandung besi tinggi (daging merah,
hati)
Jawaban Lainnya
• A.Preparat besi à hampir tepat, lengkapnya
perlu ditambah ASI dan MP-ASI.
• B.Hentikan ASI, MP-ASI, preparat besi à
kurang tepat jika ASI dihentikan
• C.ASI dan MP-ASI à perlu preparat besi
• E. Berikan ASI saja à salah karena usia 7
bulan perlu MP-ASI dan preparat besi
diberikan karena ada nya ADB.
113 Jadi, tatalaksana yang tepat
adalah..…
D. ASI, MP-ASI,
preparat besi
114 B. Hepatitis B kronik
• Laki-laki usia 28 tahun membawa hasil
laboratorium sebagai berikut:
HBsAg +, IgG anti HBc +, anti HBs –
Diagnosis?
Hepatitis Viral
Serologi Hepatitis B
Serologi hepatitis B
Imunitas terhadap Hep B
• Dosis: 0,1,6 bulan
• Marker yang positif hanya anti HBs (dengan
nilai minimal 10-12 mIU/mL)
• HBIG (pasif imunitas) dan vaksin Hep B (aktif
imunitas) hanya diberikan pada pasien yang
tidak diketahui status imunitasnya terhadap
Hep B setelah pajanan.
• Pasif imunitas sebaiknya diberikan dalam 24
jam setelah pajanan.
Jawaban Lainnya
• A. Hepatitis B kronik replikatif à perlu
ditambah HBeAg +
• C. Hepatitis B kronik non replikatif à perlu
ditambah HBeAg -
• D. sembuh dari hepatitis B à HBsAg -, anti
HBs +, IgG anti HBc +
• E. telah divaksin hepatitis B àanti HBs + saja
114 Jadi, diagnosis yang tepat adalah
B. Hepatitis B kronik
C. Polisitemia rubra
116 D. Erosi pada tulang
• Perempuan, usia 45
tahun, nyeri memberat
pada jari tangan kanan-
kiri sejak 6 bulan, tidak
dapat meluruskan jari-
jari tangan di pagi hari.
• Inspeksi tangan tampak
sbb:
Temuan lain yang
diharapkan?
Artritis Rheumatoid
• Autoimun yang menyebabkan
inflamasi pada sendi secara
kronik.
• Patologi: PANNUS yang
menyebabkan kerusakan pada
tulang dan tulang rawan
• Terutama mengenai usia
perempuan, di usia 20-50
tahun (usia produktif)
Manifestasi Klinis
• Poliartritis simetris
• Kekakuan sendi di pagi hari selama minimal 1
jam
• Nodul rhematoid terutama di os.ulna,
olekranon, tendon archilles
• Gejala konstitusional seperti demam dan
malaise.
• Deformitas sendi berupa swan neck
(hiperekstensi PIP-fleksi DIP) dan boutonniere
( fleksi PIP-hiperekstensi DIP)
Pemeriksaan Penunjang
1. Utama: RF dan anti-CCP
2. Lainnya:
LED dan CRP à meningkat karena terdapat
inflamasi,
DPL à anemia e.c penyakit kronis
3. Radiologi: rontgen ekstremitas: erosi sendi
(±75% kasus RA)
Erosi sendi pada RA
Kriteria Diagnostik
E. Endapan kalsium
pada cairan sendi (pseudogout)
116 Jadi, temuan lain yang
diharapkan pada pasien ini
adalah…
E. Erosi pada tulang
117 A. Botulisme
Disebabkan oleh?
Botulisme
• Defisiensi
neurologis akut
karena
neurotoksin
yang diproduksi
Clostridium
botulinum
(batang, gram
positif, anaerob)
Mekanisme Kerja Toksin Botulinum
A. Botulisme
118 C. MMR
• MMR (Mumps,
Morbili, Rubella):
Trimovax
• Live attenuated
• Kontraindikasi:
imunokompromais,
malignancy
• Jadwal:
• 12-15 bulan
• 6 tahun
Jadwal Imunisasi IDAI
2017
Parotitis Supuratif
C. MMR
119 E. Akalasia
• Laki-laki usia 35 tahun sulit menelan,
nyeri dada, rasa terbakar setiap selesaii
makan. Awalnya bisa menelan makanan
padat, sekarang makanan cair.
• Pemeriksaan radiologis:
E. Akalasia
120 C.Kobalamin
B3 (niasin) Pellagra
C.Kobalamin
121 D. Cacing ini dapat mengakibatkan
infestasi parasit ke otak
122 B.Prazikuantel
• Perempuan 18 tahun, rasa tidak nyaman
di lambung, diare, muntah.
• PF dalam batas normal. Pemeriksaan
feses ditemukan sbb:
Diagnosis?
Irritable Bowel Syndrome
• Kumpulan nyeri/ rasa tidak nyaman di perut
berkaitan dengan abnormalitas fungsi dan
pergerakan usus besar
• Tipe:
• IBS tipe diare
• IBS tipe konstipasi
• IBS tipe campuran
• Unsubtyped
• Konsistensi feses dinilai dengan Skala Feses Bristol
• Etiologi: tidak ada kelainan organik
• Predisposisi: peristiwa traumatik emosional,
infeksi usus
IBS (2)
• Diagnosis:
• Rasa nyeri/ tidak nyaman di abdomen yang
rekuren minimal 3 hari dalam 1 bulan
dalam 3 bulan terakhir disertai 2/ lebih
keadaan berikut
• Perbaikan setelah defekasi
• Awitan diasosiasi dengan perubahan frekuensi
feses
• Awitan diasosiasi dengan perubahan konsistensi
feses
• Gejala sudah pernah dialami 6 bln sebelum
diagnosis
Tatalaksana IBS (3)
• Modifikasi diet
• hindari makanan yang mencetuskan gejala, suplemen
serat
• Medikamentosa: berdasarkan gejala dominan
• Gejala dominan: nyeri abdomen
• Antispasmodik
• Antidepresin trisiklik
• SSRI
• Gejala dominan: Konstipasi
• Laksatif
• Prokinetik
• Gejala dominan: diare
• Loperamid
• Psikoterapi
Inflammatory Bowel Disease
• penyakit idiopatik yang
menimbulkan reaksi
kekebalan tubuh
(autoimun) terhadap
saluran ususnya sendiri
sehingga terjadi
inflamasi
• Ada 2 jenis utama dari
IBD, yaitu kolitis
ulseratif dan penyakit
Crohn.
Sumber : konsensus
Karakteristik radiologis
Jawaban Lainnya
• A Irritable bowel disease à hematoskezia
kronik yang terdiri dari penyakit Chron dan
kolitis ulseratif
• B Ulkus peptikum à nyeri epgastrium yang
berhubungan dengan H.pylori; terdiri dari
ulkus gaster dan ulkus duodenum
• C Divertikulitis à infeksi pada divertikulosis,
nyeri perut kiri bawah
• E. Karsinoma kolon à diare berdarah, feses
seperti feses kambing, apple core
123 Jadi, diagnosis pada pasien ini
mengarah ke…
D. Irritable bowel
syndrome
124 A.Mikroorganisme
tersebut berbentuk spiral,
tidak memiliki flagelata
Keywords:
• Wanita G2P0A1 hamil 35 minggu
• Nyeri kepala hebat dan nyeri
epigastrium
• TD: 180/110 mmHg, proteinuria (+3)
Diagnosis? Impending eklamsia
Hipertensi Dalam Kehamilan
• Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-
kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg
diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6
jam pada wanita yang sebelumnya normotensi.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Hipertensi dalam
Kehamilan
• Preeklampsia Ringan
• Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada usia
kehamilan > 20 minggu
• Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan
hasil >300 mg/24 jam
• Preeklampsia Berat
• Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia
kehamilan >20 minggu
• Tes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+
atau pemeriksaan protein kuantitatif
menunjukkan hasil >5 g/24 jam
• Atau disertai keterlibatan organ lain:
• Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis
mikroangiopati
• Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen
kuadran kanan atas
• Sakit kepala , skotoma penglihatan
• Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
• Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
• Oliguria (< 500ml/24jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Hipertensi dalam Kehamilan
• Superimposed preeklampsia pada hipertensi
kronik
• Pasien dengan riwayat hipertensi kronik
• Tes celup urin menunjukkan proteinuria >+1 atau
trombosit <100.000 sel/uL pada usia kehamilan > 20
minggu
• Eklampsia
• Kejang umum dan/atau koma
• Tanda dan gejala preeklampsia
• Tidak ada kemungkinan penyebab lain (misalnya
epilepsi, perdarahan subarakhnoid, dan meningitis)
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
DOSIS PEMBERIAN
Dosis • Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml
awal larutan MgSO4 40%) dan larutkan
4g dengan 10 ml akuades
MgSO4 • Berikan larutan tersebut secara
perlahan IV selama 5-10 menit
• Jika akses intravena sulit,
memberikan masing-masing 5 g
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4
40%) IM di bokong kiri dan kanan
D. Impending eklampsia
127 A. Ruptur perineum
Keywords:
• P1A0
• Tidak bisa menahan BAB
• Diagnosis inkontinensia alvi
Penyebab? Ruptur perineum
Ruptur Perineum
• Inkontinensia anal
Jangka panjang • Dispareunia
A. Ruptur perineum
128 A. Hymen imperforata
Keywords:
• Belum menstruasi usia 20 tahun
• Nyeri perut setiap bulan
• PF: teraba payudara dan massa pada
abdomen sebesar jeruk di daerah
suprapubic
Diagnosis? Hymen imperforata
Kategori Amenore Primer
Penyebab Amenorea
Pilihan Lain
B. Kista ovarium: asimptomatik
C. Endometriosis: nyeri saat haid, dyspareunia,
infetilitas
D. Mioma uteri: gangguan menstruasi
(menoragia)
E. Torsio ovarium: akut abdomen
128 Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
A. Hymen imperforata
C. Lakukan persalinan
129 segera
Keywords:
• G6P3A2 hamil 36 minggu
• Keluar darah dari jalan lahir à 2-4 pembalut
• Tidak nyeri
• Hal serupa 1 bulan lalu
• PF: tidak ada pembukaan, serviks kenyal, arah
posterior, penipisan 10-20%, his 1-2x dalam 10
menit lama 20”, DJJ 170 x/menit
Diagnosis: plasenta previa totalis dengan gawat
janin
Tatalaksana: Lakukan persalinan segera
Perdarahan Antepartum
• Terdapat perbedaan definisi dalam
menentukan batasan usia gestasi perdarahan
antepartum
• Perdarahan yang terjadi >24 minggu
kehamilan sampai sebelum kelahiran bayi
(menurut RCOG)
• Ada juga yang mendefinisikan >20 minggu
Keywords:
• G3P2A0 dengan mulas
• Pembukaan lengkap, Hodge 4, tanpa
molase
• Dipimpin meneran 1 jam – belum lahir
• Tidak kuat mengejan
Diagnosis? Kala II memanjang
Tatalaksana? Persalinan dengan forsep
Kala II Memanjang
• Tidak ada kemajuan penurunan terendah janin
pada kala II
• Maksimal 2 jam untuk nullipara dan 1 jam untuk
multipara
• Maksimal 3 jam untuk nullipara dan 2 jam untuk
multipara dengan analgesia epidural
Keywords:
• G1 hamil 38 minggu
• Leopold 1: keras memanjang
• Leopold 2: keras di sisi kanan, lunak di
kiri
• Leopold 3: tidak teraba janin
Letak janin? lintang
Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan
• Bagian rata dan
memanjang à
punggung
• Bagian – bagian kecil
à eksteremitas
• bagian keras, bulat,
hampir homogen dan
mudah digerakan à
kepala
• bagian yang lunak,
kurang simetris, dan
tidak mudah digerakan
à bokong
Mekanisme Persalinan
• Hubungan aksis panjang fetus terhadap ibu
Fetal Lie • Longitudinal, transversal, oblik
Fetal position • Hubungan presentasi fetus di sisi kanan/ kiri jalan lahir
C. Letak lintang
132 A. Observasi persalinan
Keywords:
• G1 hamil 38 minggu
• Keluar darah dan cairan dari kemaluan
• Dialatasi serviks 9 cm, serviks lunak,
ketuban (-), presentasi dagu anterior
Diagnosis? Malpresentasi
Tindakan? Observasi persalinan
Malpresentasi
• Definisi: semua presentasi selain vertex
• Predisposisi:
• Multipara
• Kehamilan multiple
• Polihidramnion/ oligohidramnion
• Plasena previa
• Kelainan bentuk uterus
• Partus preterm
Pilihan Lain
B. Induksi persalinan: jika inersia uteri
C. Lakukan SC: dagu posterior dan dahi
D. Persalinan dengan vakum: DILARANG pada
presentasi muka
E. Persalinan dengan forceps: dapat dilakukan
pada pembukaan lengkap
132 Jadi, tatalaksana pasien ini
adalah…
A. Observasi persalinan
133 D. Pematangan serviks
Keywords:
• G2P1 hamil 38 minggu
• Keluar cairan sejak 3 jam SMRS
• Kontraksi tidak adekuat
• Serviks belum ada dilatasi
Diagnosis? Belum in partu
Tatalaksana? Pematangan serviks
Bishop Score
Pilihan Lain
A. Induksi persalinan à sebelum di induksi
dilakukan pematangan serviks
B. Sectio cesarean à tidak ada indikasi SC
C. Deksametason 6 mg IM/12 jam selama 48 jam
à paru janin sudah matang, tidak ada indikasi
lagi kasus ini
E. Observasi à sudah ≥ 34 minggu
133 Jadi, tatalaksana pasien ini
adalah…
D. Pematangan serviks
134 C. Missed abortion
Keywords:
• Wanita 28 tahun
• Keluar darah sedikit dari jalan lahir
• Menikah 2 tahun lalu
• Tidak menstruasi 3 bulan
• PF: TFU tidak sesuai kehamilan, ostium
uteri dalam keadaan tertutup
• Hasil plano test (-), serviks dalam keadaan
tertut
Kemungkinan diagnosis? Susp missed
abortion
Abortus
• Definisi: pengeluaran • Diagnosis
hasil konsepsi sebelum • Perdarahan pervaginam
janin dapat hidup di • Nyeri perut
luar kandungan à <22 • Pengeluaran sebagian
minggu (WHO)/ <20 produk konsepsi
minggu/<500 gram • Serviks dapat tertutup/
terbuka
• Etiologi
• Ukuran uterus lebih
• Janin: kelainan genetic/ kecil dari seharusnya
kromosom
• Ibu: infeksi, hormonal, • Penunjang: USG
imunologis, anatomis,
sinekia uteri
• Ayah: kelainan sperma
Abortus lainnya
Abortus habitualis: telah terjadi abortus selama min 3 kali berturut-
turut
Abortus septik: abortus yang diikuti dengan komplikasi dan tanda-tanda
infeksi
Missed abortion : fetus telah meninggal sebelum usia kehamilan 20
minggu dan hasil konsepsi masih berada di dalam uterus. Penderita
tidak merasakan keluhan apa – apa (perdarahan, nyeri perut)
Sumber : Buku Ilmu Kebidanan (Sarwono Prawirohardjo)
Tatalaksana
Khusus
Umum
(inkomplit)
Perdarahan
Tanda vital à tanda ringan/sedang DAN
syok <16 minggu à forsep
atau jari
Tanda sepsis à Ab
hingga 48 jam bebas
Perdarahan berat DAN
demam (ampisilin,
>16 minggu à AVM
gentamisin,
metronidazole)
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Pilihan Lain
A. Aborsi à sesuai tahap, lihat tabel di atas
B. Mola hidatidosa à uterus lebih besar dari
usia kehamilan
D. KET à Nyeri perut kiri atau kanan bawah, tes
kehamilan (+), dapat terjadi perdarahan
pervaginam, tanda-tanda syok dapat +
E. Intrauterin fetal death (IUFD)à kematian
pada janin yang lebih dari usia 20 minggu
134 Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
C. Missed abortion
A. Resusitasi
135 intrauterine dan SC
Keywords:
• Wanita 33 tahun G3P2A0 hamil 37 minggu
• Pusing dan kaki bengkak
• TD 170/100 mmHg, edema tungkai +/+
• Proteinuria +++
• DJJ 104 x/menit dan station 2/5
Diagnosis? Gawat janin pada PEB
Tatalaksana? Resusitasi intrauterine dan SC
Manajemen Preeklamsia di RS
PNPK Preeklamsia
Manajemen
Ekspektatif
Manajemen ekspektatif
à 26-34 minggu
PNPK Preeklamsia
Pilihan Lain
B. Forseps – PEB pada pembukaan lengkap
C. Vakum – PEB kurang disarankan
D. Embriotomi – jika janin meninggal dalam
rahim (IUFD)
E. Antibiotik dan miring kiri – pada KPD dan
gawat janin sambil menunggu SC
135 Jadi, tatalaksana pasien ini
adalah…
A. Resusitasi
intrauterine dan SC
136 C. Rangsang taktil
Keywords:
• Wanita G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu
• Mules terus menerus
• Pemeriksaan dalam: pembukaan 5 cm,
penipisan 50%, konsistensi kenyal, station -
1, presentasi kepala, selaput ketuban utuh,
DJJ 200 x/menit
• SC à ketuban jernih, bayi tidak menangis
Tatalaksana awal? Keringkan, pastikan
patensi jalan napas, dan rangsang taktil
Resusitasi
Neonatus
Pilihan Lain
A. Periksa denyut nadi à langkah selanjutnya
B. Lakukan VTP à langkah selanjutnya
D. Pasang oksigen à langkah selanjutnya
E. Nilai Apgar à bukan langkah resusitasi
neonatus
136 Jadi, tatalaksana pasien ini
adalah…
C. Rangsang taktil
137 C. Sistokel
Keywords:
• Wanita 60 tahun
• Rasa tidak nyaman lubang kemaluan
setelah BAK
• Riwayat melahirkan 3 kali (pervaginal)
• Menopause
• Riwayat ISK
• Pemeriksaan: bagian menonjol pada vagina
Diagnosis? Sistokel
Sistokel
• Definisi: prolapse • Gejala:
anterior à jaringan • Ringan à tidak ada
penunjang antara gejala signifikan
dinding vagina dan • Rasa penuh pada pevis
kandung kemuh dan vagina
melemah sehingga
kandung kemih • Peningkatan
mencembung ke vagina ketidaknyamanan saat
batuk
• Faktor risiko • Rasa tidak lampias
• Melahirkan setelah BAK
• Penuaan • ISK berulang
• Histerektomi • Nyeri saat hubungan
• Genetik sesual
• Obesitas
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cystocele/basics/treatment/con-
20026175
Sistokel
• Diagnosis • Tatalaksana:
• Pemeriksaan pelvik • Pesarium
• Pengisian kuesioner • Estrogen
• Tes kandung kemih • Bedah
dan urin • Kasus ringan à tidak
perlu ditatalaksana
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cystocele/basics/treatment/con-
20026175
RECTOCELE
Pilihan Lain
A. Inkontinensia urin tipe tekanan à tidak
mampu menahan BAK terutama saat batuk
B. Inkontinensia urin tipe urgensi à ada tanda
mengompol saat hasrat ingin BAK
D. Rektokel à prolapse posterior
E. Vaginokel à tidak ada
137 Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
C. Sistokel
138 C. Kista bartolini
Keywords:
• Wanita 28 tahun keluhan benjolan bibir
kemaluan
• Benjolan 2x3 cm, mudah digerakkan,
nyeri
• Riwayat keputihan (+)
Diagnosis? Kista bartolini
Kista Bartholin
• Gangguan pada vulva yang timbul karena penyumbatan
saluran bartholini akibat peradangan atau infeksi
• Infeksi bisa disebabkan oleh Neisseria gonorheae
• Gejala klinis
• Nyeri saat berjalan, duduk, beraktifitas fisik atau berhubungan
seksual.
• Umumnya tidak diserati demam kecuali jika terifeksi dengan
organisme yang ditularkan melaui hubungan seksual.
• Pembengkakan pada vulva selama 2-4 hari.
• Biasanya ada secret di vagina.
• Dapat terjadi rupture spontan
• Gambaran klinis
• Tidak ada gangguan
• Inspekulo: penonjolan kistik di daerah
endoserviks dgn warna lebih muda
C. Kista bartolini
139 C. Klimakterium
• Keywords:
• Perempuan usia 50 tahun
• Haid tidak teratur sejak 3 bulan terakhir
• Mudah marah
• Pemeriksaan fisik lainnya normal
Definisi
• Klimakterium (perimenopause): masa peralihan
antara masa reproduksi dan masa
postmenopause.
Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. New
York: McGraw-Hill’s. 2008.
Klimakterium
• Mulai sekitar 6 tahun sebelum menopause; berakhir
sekitar 4-7 tahun setelah menopause.
139 C. Klimakterium
140 E. Kuldosintesis
• Keywords:
• Ny. Icha, 22 tahun nyeri perut kiri bawah.
• Terlambat menstruasi kurang lebih 6
minggu.
• Pasien tampak lemas dan kesadaran
menurun.
• Nyeri goyang portio, dan cavum douglas
menonjol
• Pemeriksaan yang tepat untuk kasus
ini?
Kehamilan Ektopik Terganggu
• Kehamilan ektopik à kehamilan yang terjadi di
luar rahim (uterus)
• Penunjang
• USG
• Kuldosintesis à pungsi
kavum douglas
Pilihan lain
• A. HSG à menilai struktur rahim dan patensi
tuba
• B. Fistulografi à Pemeriksaan untuk menilai
fistula, seperti fistula perianal
• C. Kardiotokogafi à kesejahteraan janin/non-
stress test
• D. Kolposkopi à menilai struktur serviks dan
melihat patologi, serta biopsi pada permukaan
serviks
Jadi, pemeriksaan nya adalah…
140 E. Kuldosintesis
141 D. Kontrasepsi mantap
Keywords:
• Wanita P5A0
• Konsultasi KB
• Pusing, perut kembung, pipi panas, dan
nyeri saat berhubungan badan dengan
suaminya
• Pasien tidak.ingin memiliki anak lagi
KB yang tepat? Steril
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Analisis Soal
• Pilihan pertama untuk pasien yang tidak ingin
memiliki anak lagi adalah à Steril
• Tetapi jika pasien menolak steril maka pilihan
yang terbaik adalah AKDR
• Keywords:
• Ny. Wiwin usia 28 tahun G1P0A0 hamil 2
bulan 1 minggu
• Muntah sejak 3 minggu yang lalu,
disertai badan lemas dan penurunan
nafsu makan
Emesis gravidarum
• 50% diderita oleh ibu hamil, mencapai puncak
pada 8 – 12 minggu
• Keluhan semakin berat pada pagi hari (morning
sickness)
• Derajat keluhan dipengaruhi oleh ketegangan
emosi
• Terapi emesis gravidarum:
• Makan sedikit dan sering
• Dukungan emosional
• Vitamin B6
• Anti muntah diberikan sebagai pilihan akhir
Hiperemesis gravidarum
• Terjadi hingga usia 16 minggu; keadaan yang berat
dapat membuat dehidrasi, gangguan asam basa dan
elektrolit, ketosis à hiperemis gravidarum
• Keywords:
• Ny. Wina usia 36 tahun gangguan
menstruasi dan dismenore
• PF : Massa dengan konsistensi padat,
berbatas tegas, setinggi 1 jari di bawah
umbilikus, tidak ada nyeri tekan, uterus
anteflexi sebesar 18-20 minggu
Mioma uteri
• Tumor jinak otot polos rahim,
sangat dipengaruhi hormon
reproduksi
• Gejala klinis
• Gangguan menstruasi biasanya
menometroragia, dismenorea,
hingga infertilitas
• Tatalaksana
• Terapi hormonal à GnRH
• Pembedahan
• Miomektomi, histerektomi
Klasifikasi mioma(berdasarkan lokasi)
• Keywords:
• Perempuan menyusui
• Payudara kanan nyeri, disertai bengkak
dan merah, demam
Mastitis
• Organisme penyebab utama à
Staphylococcus aureus
• Patofisiologi
• Stasis air susu à kontaminasi
oleh Staphylococcus aureus à
terjadi clotting susu à bakteri
berkembang biak à infeksi
Sainsbury R. The breast. in: Williams NS, Bulstrode CJK, O’Connell PR, editors. Bailey & Love’s short practice of surgery. 25th ed. London: Hodder Arnold;
2008. p. 827-48.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Jawaban Lainnya
• A. Teruskan menyusui, lakukan pemeriksaan
patologi mikroskopik à untuk curiga kanker
payudara
• C. Teruskan menyusui, kompres hangat, berikan
antibiotik à kompres hangat bila terbentuk abses
• Alasan kompres dingin pada kasus ini: karena untuk
mengurangi nyeri pada ibu yang akan menyusui
• D. Teruskan menyusui, berikan antibiotik à
kompres dingin dianjurkan
• E. Hentikan menyusui, berikan susu formula à
tetap teruskan asi
Jadi, tatalaksana nya adalah…
B. Teruskan menyusui, kompres
144 dingin, berikan antibiotik
C. Ringer laktat 1 L dalam
145 15-20 menit
• Keywords:
• Ny. Dian usia 35 tahun perdarahan post
partum
• Didapatkan laserasi, perdarahan masih
keluar
• HR: 120x/menit, RR 20x/menit, TD 100/80
à meskipun TD belum turun, adanya
peningkatan HR merupakan suatu pertanda
pasien mulai kekurangan cairan dalam fase
awal
• Tatalaksana awal?
Jawaban Lainnya
• A. Jahit laserasi untuk hemostasis citoà
tatalaksana definitif pasien ini; namun perlu
diketahui bahwa perdarahan masih banyak.
• B. Ringer laktat 1 L dalam 1 jam à waktu
pemberian terlalu lama untuk dianggap sebagai
suatu resusitasi cairan
• D. Kompresi bimanual à untuk atonia uteri,
bukan pada kasus ini
• E. Pemberian metergin à untuk atonia uteri,
bukan pad akasu sini
Jadi, tatalaksana nya adalah…
• Keywords:
• Ny. Rita 27 tahun, G1P0A0 hamil 24
minggu
• Keluhan lemas.
• PF: konjungtiva pucat
• Kadar Hb 9 mg/dL
Anemia pada kehamilan
• Diagnosis
• Kadar Hb < 11 g/dl (pada trimester I dan III)
• Atau < 10,5 g/dl (pada trimester II)
• Faktor Predisposisi
• Diet rendah zat besi, B12, dan asam folat
Williams' Obstetrics 23rd Edition
Anemia pada kehamilan
Komplikasi jangka panjang berupa:
• Persalinan pre term
• Low Birth Weight
• IUGR
• Perdarahan postpartum
Keywords:
• Wanita 24 tahun
• Keputihan warna abu-abu dan bau amis
• Sel epitel ditutup bakteri
• pH 5,5
Diagnosis: BV
Tatalaksana?
Bakterial Vaginosis
Diagnosis: • Agen penyebab:
• Keputihan Gardnerela vaginalis
• Bau amis/fishy odor • Tatalaksana:
• Metronidazole 2x500
• Ph > 4,5 selama 7 hari
• Ditemukan sel epitel • Klindamisin 2x300 mg
ditutupi banyak selama 7 hari
bakteri à clue cell
Pilihan lain
• A. Klotrimazol 200 mg intravagina, 3 hari à
kandidiasis vaginitis
• B. Sefiksim 400 mg PO single dose à
urethritis GO
• C. Ceftriaxone 250 mg IM single dose à
urethritis GO
• E. Doksisiklin 2 x 100 mg PO, 7 hari à
urethritis non GO
Jadi, tatalaksana adalah…
D. Metronidazol 2 gram
147 PO, dosis tunggal
148 E. Penyakit membran hialin
http://www.cdc.gov/chi
ckenpox/hcp/high-
risk.html
https://www.rcog.org.uk
/
Jadi, komplikasi yang tidak
langsung terkait pada pasien ini
148 adalah…
E. Penyakit membran hialin
149 A. Melakukan biopsi kolposkopi
• Keywords:
• Ny. Buya 42 tahun, keputihan warna abu-abu,
berbau, kental
• Papsmear: sel high transition neoplasia
• Diagnosis?
Infertilitas Pria
Faktor penyebab
• Pre testicular Faktor resiko
• Kelainan hipotalamus
• Kelainan hipofisis • Usia
• Obesitas
• Testikular • Alkohol
• Varikokel
• Kriptokismus • Rokok
• Gonadotoksin
• Tumor • Stres
Aspermia No ejaculate
D. Kadar C-peptide
serum
152. B. FT4 dan TSH
Keywords:
Perempuan 38 tahun dengan keluhan
kelelahan dan rasa mengantuk sejak 3 bulan
lalu
Pasien tidak tahan dingin, suara parau,
rambut rontok, sulit BAB, dan berat badan
bertambah.àMengarah pada Hipotiroid
PF TD 110/80 mmHg, nadi 54 kali/menit, RR
18 kali/menit, dan suhu 36.4 °C.
Tampak bekas luka operasi di region coli
anterior, kulit kering, dan muka bengkak.
C. Niasin
154. B. Kretinisme
Keywords:
• Perempuan usia 7 tahun
• Keluhan sulit mengikuti pelajaran di sekolah dan sering
mendapat nilai jelek.
• Tidak ada masalah saat kelahiran
• Pemeriksaan status mental: IQ 65.
• Anak bisa memusatkan perhatian dan tidak
menunjukkan baik perilaku hiperaktif maupun perilaku
stereotipik.
• Ibu tinggal di daerah pegunungan.
• Diagnosis?
Jawaban Lainnya
• A. Dwarfisme à gangguan pertumbuhan, tubuh
pendek
• C. Retardasi mental à penurunan kemampuan
kognitif secara umum, disertai gangguan adaptif
• D. Perkembangan terhambat (Global
Developmental Delay) à keterlambatan
perkembangan yang bermakna pada dua/lebih
ranah perkembangan. (motor kasar, motor halus,
bahasa / bicara, dan personal sosial / kemandirian)
• E. Variasi pendek yang normal à tidak tepat
154. Jadi, diagnosis yang tepat pasien
ini adalah…
B. Kretinisme
C. Pemeriksaan
155. kadar FSH serum
Keywords:
• Seorang anak 15 tahun belum haid.
• Pasien terlihat sehat dan tidak ada
keluhan medis lain.
• tanda vital normal, Tanner: M1P1.
Pemeriksaan lainnya dalam batas
normal. USG menunjukkan adanya
uterus.
• Apakah tindakan yang selanjutnya
dapat dilakukan?
Klasifikasi Tanner
Stage I (<10 Payudara sama sekali belum terbentuk (M1)
th) Rambut pubis tidak ada (P1)
Stage II Terbentuk breast bud, areolar melebar (M2)
(10-11.5 th) Sedikit rambut halus di labia mayora (P2)
Stage III Pembesaran payudara dan areola dalam bentuk
(11.5-13 th) single mound (areola masih rata dengan
jaringan payudara di sekitarnya) (M3)
Rambut pubis lebih keriting, mulai tumbuh ke
arah lateral (P3)
Stage IV Pertambahan ukuran dan terangkatnya
(13-15 th) payudara, areola tumbuh menonjol membentuk
double mounds (M4)
Mirip rambut pubis orang dewasa, tumbuh di
seluruh permukaan pubis kecuali bagian medial
paha (P4)
Stage V Payudara mencapai ukuran dewasa, areola
(>15) kembali rata dengan jaringan payudara
sekitarnya membentuk single contour (M5)
Rambut pubis tumbuh sampai bagian medial
paha (P5)
Klasifikasi Tanner
Stage I (<9 th, Panjang testis <2.5 cm (G1) Rambut pubis tidak ada
prapubertas) (P1)
Manifestasi
hipogonadisme hipogonadotropin:
pubertas terhambat.
Primer
(hipogonadisme
Hipogonadisme hipergonadotropin)
Kongenital
Gangguan Delayed puberty Sekunder
(hipogonadisme
Hormon
hipogonadotropin)
Seksual Hipergonadisme -
Pubertas prekoks Didapat
• Pemeriksaan kadar follicle stimulating
hormone(FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Pemeriksaan laboratorium awal adalah
menentukan status hormon gonadotropin.
Pemeriksaan FSH, LH dan steroid seks
merupakan pemeriksaan minimal yang harus
dilakukan. Kadar FSH dan LH berbeda pada
usia, seks, dan tingkat perkembangan
C. Pemeriksaan kadar
FSH serum
156. D. Profil kimia darah
• Perempuan 72 tahun
• Penurunan kesadaran (disorientasi)
• Riwayat DM tipe 2, dengan pengobatan
DIAGNOSIS DM TIPE II
B. Lakukan
debridemen luka
158. D. Polidipsia psikogenik
- Sering kencing hingga 20 kali dalam 1 hari.
- Tidak disertai dengan demam maupun nyeri
kencing.
- Awal osmolaritas urin 120, setelah
dilakukan uji deprivasi air osmolaritas urin
jadi 425.
• Komedo (khas/patogmonomik)
à papul miliar yang di tengahnya
mengandung sumbatan sebum
• Black comedo, open comedo :
berwarna hitam, mengandung nsur
melanin
• White comedo, close comedo :
berwarna putih, letak lebih dalam,
tidak mengandung unsur melanin
Acne Vulgaris
Acne Vulgaris
Jawaban Lainnya
A. Blackheads, acne vulgaris tipe pustuler : tidak
ditemukan
B. Pustule, acne vulgaris tipe pustuler : tidak
ditemukan pustul
C. Whiteheads, acne vulgaris tipe komedonal :
berwarna putih
D. Closed Comedo, acne vulgaris tipe komedonal
: berwarna putih
E. Open comedos, acne vulgaris tipe komedonal
160. Jadi, diagnosis yang tepat pada
pasien ini adalah…
• Keyword
• Anak 8 tahun
• Mengeluh muncul gelembung cair di lipat
siku yang terasa panas
• Pasien sempat bermain di luar rumah dan
kontak dengan serangga
Dermatitis Venenata
• Definisi : Merupakan Dermatitis Kontak iritan
yang disebabkan oleh toksin tomcat
• Etiologi : Paederus fuscipes
• Gejala : Plak eritema yang tersusun secara
linier, kemudian muncul vesikel yang berubah
menjadi pustul, terasa nyeri seperti terbakar.
Kissing lesion khas ditemukan pada fleksura
• Tatalaksana : Kompres PK 0,01%, steroid
topikal
Lesi linier khas Dermatitis
Kissing Lesion di fleksura Venenata
Paederus sp
Jawaban Lainnya
• Solenosis invicta -> pustular dermatosis dan
anafilaksis
• Triatoma sanguisuga -> Chagas disease
• Xenopsylla cheopis à penyakit plague
• Anopheles sp. -> nyamuk vektor malaria
161. Jadi, etiologi yang tepat pada
pasien ini adalah…
B. Paederus fuscipes
E. Staphylococcal scalded
162. skin syndrome
Keywords:
• Bayi Diandra, berusia 3 bulan
• Keluhan kulit mengelupas di hampir
seluruh tubuh sejak 2 hari yang lalu.
• Sebelumnya terdapat batuk dan demam.
• Ditemukan bula kendur, skuama dan erosi,
serta kulit tampak mengelupas di hampir
seluruh tubuh.
E. Staphylococcal
scalded skin syndrome
A. Gameksan 1%, oleskan,
163. diamkan 12 jam, cuci dan
sisir serit
Keywords:
• Tn. Koko, usia 32 tahun
• Keluhan gatal di kulit kepala yang semakin
memburuk sejak 2 bulan.
• Riwayat anak di rumah memiliki keluhan
serupa.
• Ditemukan adanya erosi dan ekskoriasi
• Ditemukan telur menempel pada sela-sela
rambut.
Keywords:
• Anak Steven, berusia 10 tahun
• Koreng di sekitar mulut & hidung sejak 3
hari.
• Lesi eritem lentikuler dengan krusta
'honey colored' dan bersifat 'stuck on
crust'. Erosi tersebar di sekitar lubang
hidung dan mulut.
C. Stratum korneum
166. E. Reaksi hipersensitivitas
Keywords:
• Nn. Wanda, usia 24 tahun
• Keluhan mual dan muntah sejak 1 jam
yang lalu.
• Sebelumnya pasien diberi obat anti nyeri
dan sebelumnya pasien belum ada riwayat
minum obat analgetik.
• Didapatkan kemerahan pada tubuh dan
urtikaria.
E. Reaksi hipersensitivitas
167. A. Black dot ringworm
Keywords:
• Ny. Franda, 21 tahun
• Keluhan rambut mudah rontok sejak 1
bulan yang lalu.
Rambut mudah dicabut dan patah tepat
pada Folikel rambut.
• Terdapat bintik hitam pada kulit kepala.
E. Pemberian bedak
salisil 4%
169. A. Lyell’s syndrome
Keywords:
• An. Colin, usia 15 tahun
• Kulit tubuh merah, nyeri, mengelupas,
riwayat konsumsi NSAID
• PF : injeksi konjungtiva (+), stomatitis
(+), chelitis (+), eritema difus disertai
bula multipel BSA 40%
Lesi Muncul sama dengan Target lesion Tidak ada lesi awal
lesi sebelumnya Makula eritema Lesi mukosa +
Lesi mukosa kadang Vesikobulosa
Lesimukosa +/-
• Tanda dan gejala
• Biasanya muncul dalam 4-30 hari setelah pemberian obat, namun
ada juga yang dalam beberapa jam
• Gejala prodormal : demam, sakit kepala, rhinitis, mialgia, nyeri
menelan, konjungtiva gatal dan panas
• Lesi kulit : awal dari badan lalu menyebar cepat ke muka, leher,
ekstremitas (SSJ <10% BSA, TEN >30% BSA)
• Lesi mukosa : erosi mukosa bukal, mata, genital
• Ekstrakutan : komplikasi pada paru-paru dan gastrointestinal
• Pemeriksaan penunjang
• Biposi kulit untuk histopatologi dan immunoflorescence
• Tatalaksana
• Penghentian obat
• Keseimbangan cairan, termoregulasi, nutrisi
• Antibiotik (jika ada klinis infeksi)
• Perawatan luka
• Kortikosteroid (masih kontroversial)
• Immunoglobulin intravena
Jawaban Lainnya
• B. Eritema multiforme mayor = SJS -> lesi kulit timbul, papul
edematosa, distribusi pada akral, disertai lesi pada membran
mukosa, deskuamasi <10%
• C. Eritema multiforme minor -> lesi kulit timbul, papul
edematosa, distribusi pada akral, tanpa mengenai mukosa
• D. Fixed drug eruption -> lesi lebih sedikit, sering timbul di
tempat yang sama pada serangan sebelumnya, penyembuhan
menimbulkan hiperpigmentasi, jarang mengenai mukosa,
pulih secara cepat
• E. Syndrome steven johnson = eritema multiforme mayor
169. Jadi, diagnosis yang tepat pada
pasien ini adalah…
A. Lyell’s syndrome
170. E. Pitryosporum sp.
Keywords:
• Perempuan
• Gatal pada kulit kepala
• Skuama halus berminyak, pada area
hidung, dahi, dan pipi terdapat papul
eritematosa minimal dengan skuama
halus yang juga berminyak.
Dermatitis Seboroik
• Kelainan kulit dengan faktor
konstitusi di “area seboroik”.
• Kelainan konstitusi:
• Pertumbuhan berlebihan
Pityrosporum ovale à metabolit
masuk ke epidermis à inflamasi
• Aktivasi glandula sebasea ↑↑
Manifestasi klinis
• Eritema dan skuama berminyak,
agak kekuningan, batasnya agak
kurang tegas.
• Yang ringan: pada kulit kepala =
pitiriasis sika.
• Yang berat: skuama tebal,
berminyak, dan luas: seluruh kulit
kepala, dahi, glabella, telinga, leher. Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
• Pada area pipi, hidung, dahi: papul FKUI
multipel (+).
Tatalaksana
Pengobatan Pengobatan SISTEMIK
TOPIKAL
• Untuk pitirisasis sika: sampo
selenium sulfide 2 –3 x/minggu •Kortikosteroid:
selama 5 – 15 menit. Prednisone 20 – 30
mg/hari pada kasus
• Pilihan obat topikal: berat.
1. Krim urea 10% sebagai emolien
untuk tipe ringan dengan •Isotretinoin 0,1 – 0,3
inflamasi minimal mg/kg/hari pada kasus
2. Likuor karbonas detergen 2-5%. rekalsitran.
3. Sulfur presipitatum 4-20%,
dapat digabung dengan asam •Fototerapi UVB.
4. Salisilat 3-6%
5. Kortikosteroid: hidrokortison
2,5%; bethametasone valerat
hanya pada kasus yang berat.
6. Ketoconazole 2% cream: hanya
bila pada sediaan banyak P. Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
FKUI
Ovale
Jawaban Lainnya
• A. Candida glabrata à kandidiasis, terutama
pada pasien imunkompromi; dan dapat
mengakibatkan infeksi saluran kemih
• B. Candida albicans à penyebab kandidiasis
mukokutaneous, dan vulvovaginitis kandida
tersering
• C. Streptokokkus beta hemolitik à bakteri,
bukan penyebab dermatitis seboroik
• D. Microsporum à penyebab tinea, salah
satunya tinea kapitis
170. Jadi, etiologi yang tepat pada
pasien ini adalah…
E. Pityrosporum sp.
171. A. Paronikia
Keywords:
• Perempuan 15 tahun
• Kuku jempol kiri terasa nyeri sejak 10 hari.
• Riwayat pasien sering mencabuti kulit di sekitar
kuku ibu jari kaki tersebut.
• Edema periungual pada kuku ibu jari kiri, eritema
(+), dan dasar kuku berwarna kekuningan.
• Pemeriksaan KOH dengan sampel swab bawah
kuku hasilnya negatif.
A. Paronikia
E. Radioterapi harus dipikirkan
172 sebagai terapi utama pada
kasus ini
Keywords:
• Lak-laki 50 tahun
• Benjolan berjonjot seperti kembang kol di
daerah pipi yang mudah berdarah.
• Permukaan verukosa, berukuran sekitar 4
x 4, sirkumskripta, soliter, tepi tidak
teratur.
• Hasil pemeriksaan histopatologi terdapat
keratinisasi dan mutiara tanduk.
Bowen's disease, which is also called 'squamous cell carcinoma in situ' (SCC in
situ), is a form of skin cancer
172. Jadi, pernyataan yang tidak tepat
pada pasien ini adalah…
Keywords:
• laki-laki datang
dengan bintik-
bintik keras
berwarna pucat
pada daerah
tangannya.
Awalnya hanya
satu namun
kemudian
semakin banyak.
• Apakah terapi
yang tepat pada
pasien ini?
Veruka
Vulgaris
• Kutil
• Massa keabuan,
soliter atau multipel
• Eksofitik
Tatalaksana veruka
vulgaris
• Lini pertama umumnya berupa:
• Krioterapi
• Dengan nitrogen cair, potensi tetap ada
• Asam salisilat (destruktif) – konsentrasi tinggi:
17-40%
Jumlah Kaki dan Tangan Wajah Tempat Lain
kutil
Sedikit Cryotherapy Cryotherapy Cryotherapy
Salicylic acid Exicision Salicylic acid
Adhesive tape
Laser
Banyak Salicylic acid Cryotherapy Imiquimod
Cryotherapy Tretinoin cream Tretinoin cream
Squaric acid or Squaric acid or
DCNB Laser DCNB
American Academy of
Jawaban Lainnya
• A. Asam salisilat 10% à kurang poten
• B. Asam salisilat 40%
• C. Liquor carbonis detergent à untuk psoriasis
• D. Podofilox 0,5% à untuk condyloma
acuminata
• E. Tricloracetic (TCA) 80% à untuk condyloma
acminata
173. Jadi, tatalaksana yang tepat pada
pasien ini adalah…
Keywords:
• Laki-laki 22 tahun
• Keluhan gatal yang memberat pada
malam hari pada perut bagian bawah
sampai ke pubis.
• Pada pemeriksaan dermatologis
didapatkan adanya papul eritematosa serta
makula cerulae. Ekskoriasi (+). Riwayat
promiskuitas (+).
C. Pedikulosis pubis
A. Injeksi benzatin penisilin G
175. 2,4 MU single dose
Keywords:
• Laki-laki 23 tahun dengan borok di
ujung penis sejak 2minggu. Tidak
nyeri.
• Pasien berhbunganseksual dengan
PSK berulang.
• Didapatkan ulkus soliter dengan
dinding rata dan dasar bersih.
• Tatalaksana yang paling tepat adalah
Sifilis vs Ulkus
mole
Sifilis (ulkus durum)
•Ulkus genitalis à
tidak sakit
•Etiologi à Treponema
pallidum
Ulkus mole
•Ulkus genitalis à sakit
•Etiologi à
Hemophillus ducreyi
Pedoman IMS 2011 Depkes
Sifilis (Treponema
Hemophyllus ducreyi
pallidum)
• Pewarnaan • Bentuk
lapangan gelap cocobacillus
• Bentuk spiral • Gram negatif
Jawaban Lainnya
• B. Injeksi benzatin penisilin G 2,4 MU per
minggu selama 3 minggu à Lama penggunaan
terapi tidak tepat
• C. Injeksi ceftriakson 250 mg i.m. single dose à
Bukan terapi siphilis, melainkan Untuk terapi
GO
• D. Injeksi ceftriakson 250 mg i.m. 3 hari à
Bukan terapi siphlisi
• E. Injeksi azithromisin 1 gram i.v. single dose à
Bukan terapi siphilis melainkan untuk terapi
uretritis non spesifik
175. Jadi, tatalaksana yang tepat pada
pasien ini adalah…
C. Otoaccoustic
emission (OAE)
177 D. Tonsilitis difteri
B. Eritromisin 25-50mg/kgBB/hari
178 selama 14 hari
• Anak 9 tahun, demam batuk pilek, 4 hari.
• Nyeri menelan.
Diagnosisnya adalah...
Otitis Media Supuratif Kronik
• Infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi
membran timpani dan sekret yang keluar dari
telinga tengah terus menerus atau hilang timbul
yang berlangsung lebih dari 2 bulan / >6 minggu
• OMSK à OMA yang gagal resolusi (dicetuskan
infeksi pseudomonas)
• Penunjang : CT-Scan bila dicurigai ada
komplikasi
KLASIFIKASI OMSK:
OMSK TIPE AMAN/BENIGNA OMSK TIPE
• PERADANGAN HANYA MUKOSA BAHAYA/MALIGNA/TULANG
• PERFORASI SENTRAL • PERADANGAN SAMPAI TULANG
• KOLESTEOTOMA (-)
• PERFORASI MARGINAL / ATIK
• KOLESTEOTOMA (+)
Tatalaksana :
Benigna : tetes telinga antibiotik,
ear toilet (H2O2 3% selama 3-5
hari), dan kauterisasi bila ada
jaringan granulasi
Maligna : operasi eradikasi
kolesteatoma + timpanoplasti/
miringoplasti
Komplikasi OMSK
• Komplikasi ekstrakranial
mastoiditis, paralisis wajah, labirinitis, fistula
labrintitis, petrositis akut, abses subperiosteal.
• Komplikasi intrakranial
meningitis, abses otak, abses ekstradural, abses
subdural, trombosis sinus lateralis.
Jawaban Lainnya
• A. Otitis media akut stadium perforasi: salah
karena kasus sudah terjadi 6 bulan.
• B. Otitis eksterna maligna: salah karena pada
kasus meatus akustikus eksterna normal.
• C. Otitis media akut stadium resolusi: salah karena
bila resolusi sudah tidak ada gejala (sembuh).
• D. Otitis eksterna nekrotikans: sama dengan OE
maligna.
• E. Otitis media supuratif kronik: jawaban yang
benar.
Jadi, diagnosis pasien ini adalah…
181
E. Otitis media
supuratif kronik
182 A. Barotitis media; perbedaan tekanan
udara di dalam dan di luar gendang telinga
https://www.youtube.com/watch?v=CsLGhXtwDpI
Benda Asing di Telinga
• Pengambilan benda asing tergantung letak, jenis
dan bentuk.
• Cara: irigasi; forsep (misal: forsep alligator), loop
cerumen, right-angle ball hooks, dan kateter hisap
(suction).
• Serangga hidup à dibunuh dengan meneteskan
alkohol, 2% lidokain (xylocaine), atau minyak
mineral.
• Aseton dapat digunakan untuk melarutkan benda
asing styrofoam atau untuk melunakkan
cyanoacrylate (contoh: lem perekat).
• Teknik irigasi dapat dilakukan untuk benda yang kecil
dan dekat dengan membran timpani.
• Apabila terdapat baterai atau benda korosif lain,
lakukan konsultasi emergensi THT karena dapat
menyebabkan nekrosis dalam waktu singkat, perforasi
membran timpani atau komplikasi lainnya.
Pinset
Forceps
Telinga
Alligator
Benda asing
berbentuk bulat
tidak dapat
diangkat dengan
Hook forsep.
Jawaban Lainnya
• A. Irigasi dengan NaCl 0.9%: salah karena terapi
utama bukan irigasi dan irigasi boleh dilakukan
bila MT tampak intak.
• B. Teteskan lidokain 2%: jawaban yang benar.
• C. Irigasi dengan air hangat: salah karena terapi
utama bukan irigasi dan irigasi boleh dilakukan
bila MT tampak intak.
• D. Keluarkan serangga dengan forsep aligator:
kurang tepat karena harus mematikan serangga
terlebih dahulu.
• E. Keluarkan serangga dengan hook: salah karena
hook lebih sesuai untuk benda bulat permukaan
licin.
Jadi, tindakan selanjutnya
184 adalah…
B. Teteskan lidokain 2%
185 D. Abses bezold
• Nyeri di belakang telinga kiri, 3 hari.
• Demam, cairan bau dari telinga kiri hilang
timbul sejak satu bulan.
Komplikasinya adalah…
MASTOIDITIS
• Seringkali merupakan komplikasi dari OMA atau OMSK
• Manifestasi: nyeri belakang telinga, tanda radang (+),
daun telinga terdorong keluar.
• Diagnosis : CT scan atau Rontgen schuller
• Rontgen lateral: menilai sinus sphenoid
• Rontgen schuller: menilai mastoid, kanalis
akustikus eksternus, TMJ
KOMPLIKASI Mastoiditis
• Posterior extension to the sigmoid sinus can cause
thrombosis OR to the occipital bone to create an
osteomyelitis of calvaria or a citelli abscess.
• Superior extension to the posterior cranial fossa, subdural
space, and meninges.
• Anterior extension to the zygomatic root.
• Lateral extension to form a subperiosteal abscess.
• Inferior extension to form a bezold abscess.
• Medial extension to the petrous apex.
• Intratemporal involvement of the facial nerve and/ or
labyrinth.
Medscape
Jawaban Lainnya
• A. Mastoiditis: salah karena yang
ditanyakan adalah komplikasi, bukan
diagnosis saat ini.
• B. Fistula pre aurikula: salah karena
keluhan di belakang telinga.
• C. OMSK maligna: salah karena ini
adalah faktor risiko mastoiditis.
• D. Abses bezold: jawaban yang benar.
• E. Perikondritis: salah karena ini
komplikasi tersering dari hematom
aurikula.
Jadi, komplikasinya adalah…
185
D. Abses bezold
186 C. Deviasi septum nasi
• Pria 32 tahun, sulit bernafas saat tidur miring
ke kanan.
• Riwayat KLL dengan trauma wajah.
• Rinoskopi anterior: benjolan putih mengkilat di
daerah kompleks osteomeatal, tidak mengecil
dengan epinefrin.
Diagnosisnya adalah…
Deviasi Septum Nasal
• Mengakibatkan gejala obstruksi hidung, gangguan
penampilan/ kosmetik, resistensi hidung meningkat,
dan mengorok.
• Tipe: bentuk C, S, C terbalik, S terbalik.
• Etiologi bisa kongenital atau didapat (traumatik).
• Terapi: septoplasti / septorinoplasti.
C. Dinas kesehatan
kabupaten/ kota
195 E. Human resource
E. Human resource
196 D. Xerosis mortis
Asfiksia Mekanik
• Mati lemas akibat udara pernafasan
terhalang memasuki saluran napas oleh
berbagai kekerasan yang bersifat
mekanik.
• Penutupan lubang saluran napas:
• Smothering/ pembekapan
• Gagging/ choking/ penyumbatan throttling
• Penekanan dinding saluran napas:
• Strangulation/ penjeratan
• Manual strangulation/ throttling/ pencekikan
• Hanging/ gantung
• Penekanan dada dari luar/ asfiksia
traumatik/ crush asphyxia.
• Tenggelam/ drowning.
• Inhalasi gas/ keracunan CO, CO2. smothering
Jawaban Lainnya
burking