Anda di halaman 1dari 51

PRESENTASI KASUS

ISCHIALGIA

Ahadiananda Breliana Makhroja


P27226021 353
Latar Belakang
▫ Ischialgia merupakan penyakit kelainan pada nervus ischiadicus yang
ditandai nyeri hebat pada punggung bawah dan menjalar melewati paha
belakang hingga kaki. Ischialgia dapat disebabkan oleh beberapa penyakit
yang mendasarinya seperti misalnya herniasi diskus, stenosis tulang
punggung, spondylolisthesis, piriformis syndrome, tumor, maupun trauma.

▫ Ischialgia disebabkan oleh stimulasi serabut saraf sensorik dari radik


posterior L4 ke S1, dan nyeri dapat terjadi pada setiap bagian ischiadicus
nervus sebelum muncul pada kaki.

▫ Sindrom piriformis biasanya terjadi selama dekade keempat dan kelima


tingkat pekerjaan dan aktivitas. Sindrom piriformis sering diikuti oleh trauma
ringan pada bokong dan panggul

2
Klasifikasi ischialgia

Menurut sidharta (1999) dalam Hartono sumarno ervan (2011), ischialgia


dibagi menjadi tiga, yaitu :
▫ Ischialgia sebagai perwujudan neuritis ischiadicus primer
▫ Ischialgia sebagai perwujudan entrapment radikulitis atau radikulopati
▫ Ischialgia sebagai perwujudan entrapment neuritis

3
Etiologi
Ischialgia timbul karena terangsangnya serabut-serabut sensorik dimana nervus
ischiadicus berasal yaitu radiks posterior L4, L5, S1, S2, S3. Penyebab ischialgia
dapat dibagi dalam:
▫ Ischialgia diskogenik, biasanya terjadi pada penderita hernia nukleus
pulposus (HNP).
▫ Ischialgia mekanik
▫ Ischialgia non mekanik

4
Tanda dan Gejala
▫ sakit yang menyebar dari punggung bawah menuju paha belakang hingga
kaki merupakan tanda khas pada ischialgia
▫ Sakit yang terjadi dapat beragam, mulai dari yang ringan hingga seperti
tertusuk-tusuk,sensasi terbakar atau perasaan tak nyaman yang luar biasa
▫ pada ischialgia, hanya satu tungkai ekstremitas yang terkena, amat
jarang ditemui kasus ischialgia pada kedua tungkai.
▫ Terkadang dapat dirasakan seperti tersentrum listrik, rasa ini akan bertambah
parah apabila penderita batuk, bersin, atau duduk dalam waktu yang lama

5
Anatomi Pelvic

6
Fisiologi Pelvic

7
1
STATUS KLINIS
a. Keterangan Umum Penderita
• Nama : Ny. F
• Umur : 44 tahun
• Jenis kelamin : perempuan
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pembuat ES batu
• Alamat : Babat
• No. CM : 75.29.64

9
Diagnosis Medis

▫ Ischialgia sinistra

10
Segi Fisioterapi

Keluhan Utama Deskripsi Pasien


Pasien mengeluhkan nyeri Pasien mulai merasakan nyeri
menjalar dari punggung bawah, menjalar pada pantatnya sejak 11
pantat, sampai belakang paha sisi bulan yang lalu. Awalnya nyeri
kiri yang dirasakan hanya sedikit dan
tidak mengganggu aktivitas
sehingga masih bisa ditahan,
namun semakin lama makin
mengganggu sehingga pasien
pergi ke RS Muhammadiyah
Lamongan dan disarankan untuk
melakukan terapi.

11
Riwayat penyakit Riwayat penyakit
dahulu keluarga
Pasien pernah terjatuh DM +
dengan posisi duduk
HT +
namun sudah sangat
lama.

12
Pemeriksaan Tanda Vital
• Tekanan darah : 145/100 mmhg
• Denyut nadi : 85 kali/menit
• Pernapasan : 21 kali/menit
• Temperature : 36,2˚ C
• Tinggi badan : 151 cm
• Berat badan : 53 kg

13
Inspeksi Statis Inspeksi Dinamis Palpasi

Wajah pasien nampak Pola jalan nampak antalgic Adanya nyeri tekan pada
menahan nyeri. gait punggung bawah, gluteus
maximus sinistra, hamstring
Tumpuan kaki saat jalan sinistra
lebih ke kiri
Adanya spasme pada m.
Kesulitan merubah posisi Piriformis sinistra, m.
dari terlentang ke miring Hamstring sinistra, dan
paralumbal

Tidak ada perbedaan suhu


lokal
14
Joint Test

Gerak Aktif Gerak Pasif isometric

Pasien dapat melakukan Pasien dapat digerakkan Pasien dapat melakukan


namun tidak full ROM secara pasif dan bisa full dengan tahanan minimal
karena adanya nyeri ROM, namun disertai
sedikit nyeri

15
Kemampuan Fungsional dengan menggunakan ODI
No Bagian Skor
1 Intensitas nyeri 3

2 Perawatan mandi 2

3 Aktifitas mengangkat 2

4 Berjalan 3

5 Duduk 2

6 Berdiri 2

7 Tidur 1

8 Aktifitas seksual 1

9 Kehidupan sosial 1

10 Total skor : 20/55x 100 =236,3 %


Bepergian/melakukan
( perjalanan
Disability sedang )
11 Pengobatan terdahulu 1
16
Muscle Test
Kelompok Otot Dextra Sinistra
Fleksor Hip 5 4
Ekstensor Hip 5 4
Eksorotator Hip 5 4
Endorotator Hip 5 4
Abduktor Hip 5 4
Adduktor Hip 5 4
Fleksor Knee 5 4
Ekstensor Knee 5 4
Dorsal fleksor Ankle 5 4
Plantar fleksor Ankle 5 4
Inversi 5 4
Eversi 5 4 17
Nyeri dengan VAS
Nyeri VAS

Diam 1

Tekan 7

Gerak 5

18
Pemeriksaan spesifik

SLR
▫ Minta pasien untuk tidur terlentang
▫ Kemudian arahkan pasien untuk melakukan fleksi hip sampai 45 derajat
▫ Hasil tes positif jika pasien merasakan nyeri menjalar sepanjang tungkai
▫ Hasil pada pasien ini adalah +
Bragad
▫ Minta pasien untuk tidur terlentang
▫ Kemudian arahkan pasien untuk melakukan fleksi hip sampai 45 derajat
dengan ditambah gerakan dorso fleksi pada ankle
▫ Hasil tes positif jika pasien merasakan nyeri menjalar dari punggung sampai
sepanjang tungkai
▫ Hasil pada pasien ini adalah -

19
Neri
▫ Minta pasien untuk tidur terlentang
▫ Kemudian arahkan pasien untuk melakukan fleksi hip sampai 45 derajat
dengan ditambah gerakan dorso fleksi pada ankle dan fleksi cervical
▫ Hasil tes positif jika pasien merasakan nyeri menjalar sepanjang tungkai
▫ Hasil pada pasien ini adalah –
Slump Test
▫ Minta pasien untuk duduk pada kursi dengan posisi tangan di belakang untuk
mencapai tulang belakang yang netral
▫ Kemudian arahkan pasien untuk menekuk lehernya sampai dagu menyentuh
dada
▫ Minta pasien untuk melakukan gerakan ekstensi lutut
▫ Hasil tes positif jika pasien merasakan nyeri menjalar sepanjang tungkai
▫ Hasil pada pasien ini adalah +

20
Patrick Test
▫ Minta pasien untuk tidur terlentang
▫ Minta pasien untuk menekuk kaki yang sakit diatas kaki yang sehat
(kontralateral)
▫ Kemudian terapis memberikan tekanan pada lutut yang tertekuk sambil
melakukan fiksasi pada SIAS sisi tersebut
▫ Hasil dinyatakan positif apabila pasien merasakan adanya nyeri menjalar
yang dimulai dari punggung bawah/pantat
▫ Hasil pada pasien ini adalah +

21
Pekerjaan pembuat es batu Pressure pada m.gluteus
(sering duduk lama) maximus dan m.piriformis

Entrapment pada
n.ischiadicus

Ischialgia etc piriformis


syndrome

Sensoris Motoris

SWD Nyeri menjalar Spasme Otot

Paraestesia Penurunan kekuatan


USD
otot

TENS
Spasme menurun
Latihan WFE &
Stretching piriformis
Blokir nyeri

Peningkatan kekuatan
otot

Penurunan nyeri

Peningkatan aktifitas
fungsional
22
Kode dan Keterangan ICF

Body Functions Aktivities and Enviromental factors Body structures :


▫ b7300 : Power participations : : ▫ s7402 : muscles
of isolated ▫ d4153 : • d310 : of pelvic region
muscles and maintaining a immediate ▫ s75002 :
muscles groups sitting position family muscles of thigh
▫ b7800 : ▫ d4106 : shifting • d410 :
sensation of the body’s centre individual
muscle stiffness of gravity attitude of
immediate
family members

23
Diagnosis Fisioterapis

Impairment : Functional Limitation : Participation


Restriction :
▫ Nyeri pada ▫ Kesulitan untuk
punggung duduk lama ▫ Pasien
bawah, pantat, ▫ Kesulitan untuk mengalami
sampai paha jalan jauh hambatan dalam
belakang sisi kiri ▫ Kesulitan untuk melakukan
▫ Spasme beribadah pekerjaannya
paralumbal, sebagai pembuat
m.piriformis,m.h es batu
amstring

24
Program Fisioterapi

Tujuan jangka pendek : Tujuan jangka panjang :

▫ Mengurangi nyeri ▫ Melanjutkan tujuan


▫ Menurunkan spasme jangka pendek
otot ▫ Mengembalikan
▫ Meningkatkan spasme aktivitas fungsional
otot pasien seperti semula

25
Intervensi Fisioterapi Rencana Evaluasi

• SWD • Nyeri dengan VAS


• USD • Kekuatan otot dengan
• TENS MMT
• EXERCISE • Kemampuan fungsional
menggunakan ODI
Prognosis

• Quo ad vitam : Bonam


• Quo ad sanam : Bonam
• Quo ad cosmeticam : Bonam
• Quo ad fungsionam : Bonam

26
Pelaksanaan Terapi

SWD

▫ Posisikan pasien untuk tengkurap dengan senyaman mungkin


▫ Pastikan alat untuk tetap steril setelah penggunaan sebelumnya
▫ Nyalakan alat, lalu posisikan pad pada pantat sisi kanan pasien
▫ Atur waktu selama 15 menit dengan intensitas 40 W/cm2
▫ Klik tanda “start” dan minta pasien untuk tetap merasakan hangat selama
pemberian intervensi SWD
▫ Jika dirasa terlalu panas, minta pasien untuk segera memberi tahu terapis dan
secepatnya untuk menurunkan intensitas

27
USD

▫ Posisikan pasien untuk tetap dalam posisi tengkurap dengan senyaman


mungkin
▫ Pastikan alat untuk selalu steril setelah penggunaan sebelumnya
▫ Tandai area yang akan dilakukan USD dengan menggunakan bolpoin,
kemudian aplikasikan gel di atasnya
▫ Atur menggunakan atus continous pada alat dengan waktu selama 4 menit
dan dengan intensitas 1,0 W/cm2
▫ Gerakkan tranduser secara perlahan dan gentle searah dengan serabut otot
pasien

28
TENS

▫ Posisikan pasien untuk tetap dalam keadaan tengkurap dengan senyaman


mungkin
▫ Pastikan alat untuk tetap steril setelah penggunaan sebelumnya
▫ Selalu basahi pad dengan menggunakan air ataupun alkohol
▫ Letakkan pad pada titik nyeri yang dirasakan oleh pasien
▫ Atur waktu penggunaan selama 15 menit dengan pengaturan TENS
▫ Naikkan intensitas perlahan-lahan sesuai dengan toleransi pasien

29
Exercise 1

▫ Minta pasien untuk dalam posisi tidur terlentang senyaman mungkin


▫ Arahkan pasien untuk menekuk salah satu lututnya dan tungkai lainnya tetap
dalam keadaan lurus
▫ Minta pasien untuk menyilangkan tungkai yang menekuk ke arah tungkai
yang lurus
▫ Minta pasien untuk mempertahankan posisi tersebut selaam 8 hitungan
selama 10 kali pengulangan ( 1 set)
▫ Minta pasien untuk mengulangi gerakan pada tungkai satunya secara
bergantian
▫ Gerakan tersebut dilakukan 2 kali set minimal perharinya

30
Exercise 2

▫ Pasien tetap dalam posisi tidur terlentang


▫ Minta pasien untuk menekuk kaki kanan 90 derajat kemudian meletakkan
kaki kirinya di atas kaki kanan, lalu menariknya mendekati tubuh
▫ Minta pasien untuk tetap mempertahankan posisi tersebut selama 8 kali
hitungan dengan 10 kali pengulangan ( 1 set)
▫ Arahkan pasien untuk melakukan hal yang sama bergantian antara kaki kanan
dan kiri dan dilakukan minimal 2 set per harinya

31
Intervensi tambahan jurnal

Myofascial Release

▫ Posisikan pasien untuk tidur miring dengan kaki sisi sakit berada diatas kaki
sisi sehat ( pasien miring ke sisi kanan)
▫ Posisikan kaki kiri pasien (yang berada di atas) untuk menekuk ke arah depan
90 derajat
▫ Cari titik nyeri sepanjang otot piriformis kiri pasien
▫ Lakukukan deep friction dengan gerakan isometrik dengan arah melintang
dari otot piriformis tersebut
▫ Terapis dapat melakukan deep friction menggunakan jempol,hipotenar,
maupun menggunakan siku

32
Contract Relax Stretching

▫ Posisikan pasien untuk tidur terlentang senyaman mungkin


▫ Terapis berada di sisi bawah pasien
▫ Terapis meminta pasien untuk melakukan gerakan fleksi hip pada tungkai sisi
sakit dan meletakkan tungkai di pundak terapis
▫ Kemudian minta pasien untuk menekan kakinya ke arah bawah/ke arah
pundak terapis kemudian tahan selama 8 hitungan
▫ Diakhir hitungan terapis mengangkat tungkai pasien lebih tinggi dari
sebelumnya perlahan kemudian minta pasien untuk menahan selama 8
hitungan lagi

33
Evaluasi dan tindak lanjut

Muscles Test
Kelompok otot T1 T2 T3
Fleksor Hip 4 4 5
Ekstensor Hip 4 4 5
Eksorotator Hip 4 4 5
Endorotator Hip 4 4 5
Abduktor Hip 4 4 5
Adduktor Hip 4 4 5
Fleksor Knee 4 4 5
Ekstensor Knee 4 4 5
Dorsal fleksor Ankle 4 4 5
Plantar fleksor Ankle 4 4 5
Inversi 4 4 5
Eversi 4 4 5 34
Nyeri dengan VAS

Nyeri T1 T2 T3

Diam 1 1 0

Tekan 7 6 4

Gerak 5 4 3

35
Kemampuan fungsional dengan ODI
No Bagian Skor

1 Intensitas nyeri 1

2 Perawatan mandi 0

3 Aktifitas mengangkat 2

4 Berjalan 1

5 Duduk 2

6 Berdiri 1

7 Tidur 0
Total skor : 10/55x 100 = 18,1 %
8 Aktifitas seksual 0
(disability minimal)
9 Kehidupan sosial 1

10 Bepergian/melakukan 1
perjalanan
11 Pengobatan terdahulu 1 36
“ Kesimpulan :
Pasien dengan inisial Ny. F, umur 44 tahun dengan kondisi
ischialgia sinistra dengan permasalahan berupa nyeri, spasme
otot, dan penurunan kekuatan otot. Setelah mendapatkan
penanganan fisioterapi dengan menggunakan modalitas fisioterapi
berupa SWD, ultrasound, TENS, sebanyak 3 kali didapatkan hasil
yaitu, 1) nyeri berkurang, 2) spasme berkurang, 3) peningkatan
kekuatan otot

37
PRESENTASI JURNAL

Ahadiananda Breliana Makhroja


P27226021 353
Judul Jurnal

39
Informasi jurnal
▫ Judul : The Difference of Effectiveness Between Myofascial Release
Technique and Contract Relax Stretching in Reducing the Ischialgia
Patients’ Pain
▫ Jenis jurnal : Dama International Journal of Researchers (DIJR)
▫ Volume dan halaman : Vol 2, Issue 1, January 2017, Pages 68 – 71
▫ Penulis : 1. Suharto, 2. Suriani
▫ Tahun terbit : 2017
▫ http://www.damaacademia.com/

40
Pendahuluan
▫ Ischialgia adalah nyeri umum sehari-hari. Diperkirakan hampir setiap orang
pernah mengalami nyeri yang menjalar ke kaki selama hidupnya. Pasien
merasakan nyeri yang menjalar ke kaki sepanjang jalan nervus ischiadicus
atau nyeri yang dirasakan di pinggang yang menjalar ke belakang paha
hingga tungkai. Ischialgia disebabkan oleh stimulasi serabut saraf sensorik
dari radik posterior L4 ke S1, dan nyeri dapat terjadi pada setiap bagian
ischiadicus nervus sebelum muncul pada kaki.
▫ Diperkirakan sekitar 15-20% nyeri tersebut berkembang menjadi nyeri
rujukan, yang menjalar ke kaki dan menyebabkan ketidakmampuan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.

41
Tujuan Penelitian Metode Penelitian

▫ Tujuan dari penelitian ini adalah ▫ Penelitian ini merupakan study


untuk mengetahui Perbedaan perbandingan menggunakan
Efektivitas Antara Teknik metode quasi eksperimental
Myofascial Release dan contract dengan menggunakan pretest-
relax stretching dalam posttest of two group design yang
Mengurangi Ischialgia Nyeri dilaksanakan di Klinik
Pasien dengan periode intervensi Fisioterapi Ratulangi Medical
selama 2 bulan Center Makassar pada bulan
Agustus sampai November 2016.

42
Analisis PICOT

Population

▫ Pasien ischialgia yang berobat ke Klinik Fisioterapi Ratulangi Medical Center


Makassar (30 pasien) selama dua bulan. Sampel dibagi menjadi dua
kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 13 orang yang dipilih secara
acak. Pada masing-masing kelompok, nyeri diukur dengan menggunakan
Visual Analogue Scale (VAS), sebelum dan sesudah perawatan

43
44
Intervention

▫ 2 kelompok di bagi secara acak1 kelompok berisi 13 responden dengan


pembagian untuk kelompok 1 yaitu diberikan intervensi berupa myofascial
release dan untuk kelompok 2 diberikan intervensi berupa contract relax
stretching
▫ Waktu pemberian intervensi penelitian selama 2 bulan

45
Comparation

▫ Perbandingan dalam jurnal ini adalah pemberian intervensi berupa


myofascial release dengan pemberian intervensi berupa contract
relax stretching

46
Outcome

▫ Teknik myofacial release dan contract rilex stretching dapat


menurunkan nyeri pasien ischialgia
▫ Tidak ada perbedaan efektivitas teknik myofacial release dan
contract rilex stretching sebagai teknik dalam mengurangi nyeri
pasien ischialgia.
▫ Direkomendasikan bahwa fisioterapis menggunakan kedua metode
(teknik pelepasan miofasial dan peregangan kontrak rilex) dalam
merawat pasien ischialgia.

47
48
Time
▫ Penellitian yang dilakukan dalam jurnal ini adalah selama 2 bulan yaitu pada bulan
Agustus sampai November 2016.

49
Kelebihan Jurnal Kekurangan Jurnal

▫ Merupakan jurnal indonesia ▫ Tidak ada kriteria inklusi dan


sehingga tidak ada eksklusi
perbedaan hasil di banding ▫ Tidak dijelaskan secara rinci
dengan jurnal luar negeri bagaimana metode pemberian
▫ Teknik yang dibahas sering kedua intervensi
di gunakan saat di ▫ Tidak dijelaskan berapa lama
lapangan, sehingga lebih pemberian intervensi terapi
mudah dalam
dalam setiap minggunya
mengaplikasikannya

50
Thanks!
Any questions?

51

Anda mungkin juga menyukai