Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Mata Ajaran : Praktikum


Pokok Bahasan : Nyering punggung belakang
Sasaran : Karyawan RS bagian gizi
Instansi : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Semester :V
Waktu : 40 Menit
Hari/Tanggal : Selasa 4 September 2018
Tempat : Mini Hospital PSIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pembelajaran selama 120 menit diharapkan Karyawan RS bagian
Gizi mampu memahami nyeri punggung belakang.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran selama 120 menit, Karyawan RS bagian gizi dapat :

1. Penyakit Nyeri punggung belakang secara sederhana.


2. Menjelaskan Klasifikasi Penyakit Nyeri punggung belakang.
3. Menjelaskan faktor-faktor penyebab dari penyakit Nyeri punggung belakang.
4. Menjelaskan faktor-faktor resiko penyakit Nyeri punggung belakang
5. Memahami tanda dan gejala dari penyakit Nyeri punggung belakang.
6. Memahami komplikasi yang terjadi pada penyakit Nyeri punggung belakang.
7. Dapat mendemonstrasikan cara pencegahan terhadap penyakit Nyeri
punggung belakang.
8. Menjelaskan cara perawatan dan pengobatan terhadap penyakit Nyeri
punggung belakang.
III. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Nyeri Punggung Belakang
Nyeri Punggung belakang adalah nyeri di daerah punggung antara sudut
bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri
juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal
paha (Rakel, 2002). Nyeri punggung belakang merupakan salah satu gangguan
muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik
(Maher, Salmond & Pellino, 2002).
2. Klasifikasi penyakit nyeri punggung belakang
I. Akut
ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba dan
rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai
beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Nyeri
punggung belakang akut dapat disebabkan karena luka traumatik
seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat
kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat
melukai otot, ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius,
fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh
sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang akut
terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.
II. Kronis
Rasa nyeri pada nyeri punggung belakang kronis bisa menyerang lebih
dari 3 bulan. Rasa nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh
kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh
pada waktu yang lama. Nyeri punggung belakang kronis dapat terjadi
karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus
intervertebralis dan tumor.
3. Penyebab nyeri punggung belakang
1. Perubahan postur tubuh biasanya karena trauma primer dan
sekunder.
2. Trauma primer seperti : Trauma secara spontan, contohnya
kecelakaan.
3. Trauma sekunder seperti : Adanya penyakit HNP, osteoporosis,
spondilitis, stenosis spinal, spondilitis,osteoartritis.
4. Ketidak stabilan ligamen lumbosacral dan kelemahan otot.
5. Prosedur degenerasi pada pasien lansia.
6. Penggunaan hak sepatu yang terlalu tinggi.
7. Kegemukan. > menekan tulang dan mengakibatkan syaraf
terjepit
8. Mengangkat beban dengan cara yang salah.
9. Keseleo.
10. Terlalu lama pada getaran.
11. Gaya berjalan.
12. Merokok. > osteoporosis
13. Duduk terlalu lama.
14. Kurang latihan (oleh raga).
15. Depresi /stress.
16. Kelelahan
4. Faktor resiko nyeri punggung bagian belakang
1. Umur (20 – 50 tahun). > degeneratif fungsi tulang akibat
bertambah usia
2. Kurangnya latihan fisik.
3. Postur yang kurang anatomis.
4. Kegemukan.
5. Scoliosis parah.
6. HNP.
7. Spondilitis.
8. Spinal stenosis (penyempitan tulang belakang).
9. Osteoporosis.
10. Merokok. > osteoporosis tulang belakang
11. Faktor resiko dari lingkungan.
12. Duduk terlalu lama.
13. Terlalu lama pada getaran.
14. Keseleo atau terpelintir.
15. Olah raga (golp, tennis, gymnastik, dan sepak bola).
16. Vibrasi yang lama.
17. Faktor resiko dari psikososial.
18. Ketidak nyamanan kerja.
19. Depresi.
20. Stress.
21. kelelahan > kurang tidur
5. Tanda dan gejala
Tanda atau keluhan yang dialami :
I. Perubahan dalam gaya berjalan
1. Berjalan terasa kaku.
2. Tidak bias memutar punggung.
3. Pincang.
4. Jalan diseret
5. otot kaki lemah
6. kesemutan/kram
7. lumpuh
II. Persyarafan
1. Ketika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien
merasakan sensasi pada kedua anggota badan,tetapi mengalami
sensasi yang lebih kuat pada daerah yang tidak dirangsang.
2. Tidak terkontrol Bab dan Bak.
III. Nyeri
1. Nyeri punggung akut maupun kronis lebih dari dua bulan.
2. Nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit.
3. Nyeri otot dalam.
4. Nyeri menyebar kebagian bawah belakang kaki.
5. Nyeri panas pada paha bagian belakang atau betis.
6. Nyeri pada pertengahan bokong.
7. Nyeri berat pada kaki semakin meningkat
8. Konsistensi nyeri yang berulang
6. Cara pencegahan nyeri punggung belakang
I. Meningkatkan kekuatan otot perut dengan latihan penyiapan, yang terbaik
adalah sit up dengan lutut ditekuk.
II. Saat berlutut, hindari gerakan tubuh bagian atas untuk memutar tiba-tiba.
III. Hindari mengangkat beban berat
1. Bila harus mengangkat beban, usahakan punggung lurus, jangan
membungkuk tanpa membengkokkan lutut.
2. Kaki dan tangan terbuka, tekuk panggul dan lutut.
3. Pegang erat-erat bawaan, dekatkan dengan badan, kencangkan otot
perut
4. Gunakan otot kaki, jangan otot punggung.
5. Hindari mengangkat ba-rang diatas pinggang yang dapat menambah
tekanan pada otot punggung bela-kang dan ligament.
6. Bila memutar gunakan kaki, bukan pinggang.
IV. Sikap berdiri
1. Berdiri secara tegak, dada diangkat, bahu relaks dan dagu lurus
kedepan.
2. Sikap berdiri stabil, seimbang, dan relaks bila pindah posisi ke
duduk, berjalan atau berdiri kembali.
3. Tidak berdiri terlalu lama. Jika harus berdiri, pindahkan berat badan
dari satu kaki ke kaki yang lain.
4. Hindari gerakan membungkuk dari posisi berdiri. Untuk melakukan
stretching/pere-gangan punggung bawah dilakukan dari posisi duduk
atau tiduran.
5. Untuk memungut sesuatu sebaiknya dengan menekuk lutut.
V. Sikap duduk
1. Hindari duduk secara terus menerus lebih dari satu jam.
2. Bila duduk sebaiknya ber-sandar dan secara begantian mengangkat
satu kaki lebih tinggi dari yang lain (pangkal kaki).
VI. Tidur
1. Hindari tidur diatas tempat tidur dengan kasur/busa/spring bed yang
turun lebih dari 5cm bila anda tidur.
2. Tidurlah miring dengan lutut ditekuk. Jangan tidur dengan kaki lurus
dan jangan tidur tengkurap. Kalau harus tidur terlentang, tekukkan
lutut.
3. Sebelum turun dari tempat tidur pada pagi hari, lakukan latihan
punggung bawah seperti menarik satu kaki dan dua kaki, baru berdiri
dengan periahan.
7. Cara perawatan dan pengobatan nyeri punggung belakang
I. Aktifitas yang baik untuk orang yang mempunyai masalah LBP adalah
1. Jalan kaki
2. Bersepeda
3. Renang > gaya bebas, karena meregangkan otot dan ruas tulang
belakang
II. Latihan Praktis yang dianjurkan berupa senam
1. Peregangan otot punggung bawah
a. Berbaringlah dengan kaki yang diluruskan di atas lantai.
Tekuk lutut kanan kearah dada, peluk dengan kedua tangan
sampai punggung ter-angkat. Tahan 5-10 detik. Nafas biasa.
Kembali ke posisi awal dengan perlahan. Lakukan dengan
kaki kiri. Ulangi 4-8 kali.
b. Posisi sama tetapi kedua kaki ditekuk dan dipeluk
bersamaan.
2. Bridging
a. Berbaringlah dengan lutut menekuk dan telapak kaki
menapak dilantai, perut diken-cangkan, leher lurus dan
punggung sedikit menekan lantai untuk menjaga posisi tetap
lurus. Kedua lengan lurus disamping tubuh. Tarik nafas.
b. Perut tetap dikencangkan, lakukan gerakan bridging dengan
cara mengencangkan dan mengangkat bokong ber-samaan.
Hembuskan nafas saat mengangkat bokong. Tahan 5-10
detilc. Nafas biasa. Kembali ke posisi awal dengan perlahan.
c. Ulangi 4-8 kali
3. Disamping berlatih untuk memperkuat punggung bawah dan otot
perut, diperlukan juga latihan untuk kesehatan tubuh secara
keseluruhan. Periksalah kesehatan sebelum memulai latihan.
4. Mulailah latihan dengan gerakan peregangan yang perlahan dan tidak
memantul.
III. Latihan yang harus dihindari :
Jangan melakukan latihan berikut ini karena akan men“strain lower back”.
1. Posisi tengkurap kemudian kedua kaki diangkat bersamaan
2. Sit up dengan kedua kaki lurus.
3. Hip fivists
Latihan memutar-mutar pinggul ke kin dan ke kanan dengan sikap
berdiri, baik dengan alas pijakan yang dapat berputar ataupun tidak.
4. Hurdlers stretch
Latihan peregangan dengan posisi duduk dilantai, satu kaki lurus
kedepan, satu kaki ditekuk kesamping, membuat huruf L. Kemudian
dilakukan gerakan mencium lutut kaki yang diluruskan lalu memutar
badan bagian atas kearah kaki yang ditekuk.
5. Latihan peregangan yang memeriukan gerakan cepat dan memantul.

IV. Terapi :
1. Informasi dan edukasi
2. Farmakoterapi : obat penghilang rasa sakit ( pain killer )
3. Non farmakologik :

Pada LBP akut :


1. Imobilisasi ( lamanya tergantung kasus )
2. Pengaturan Berat Badan
3. Posisi Tubuh dan Aktivitas
4. Menghindari makanan mengandung lemak dan asam urat, dll.
5. Modalitas termal ( terapi panas dan dingin )
6. Masasage dan Traksi ( untuk dislokasi tulang belakang )
7. Olahraga : jalan , naik sepeda , berenang (tergantung kasus)
8. Alat Bantu ( a.l : korset , tongkat )
9. Menjauhi stres, serta hidup beragama dgn sungguh-sungguh
10. akupuntur
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstasi (tampak foto terlampir)

V. MEDIA
1. Leaflet/Brosur (tampak foto terlampir)
2. SAP
3. Laptop
4. Matras/karpet
5. Kursi/tempat duduk

VI. STRATEGI PELAKSANAAN


1. Persiapan :
I. Survei karakter dan lokasi sasaran
II. Koordinasi dengan individu untuk kesediaan waktu
III. Mempelajari materi SAP
IV. Menyiapkan alat dan bahan
2. Penatalaksanaan :
No. Kegiatan Pengajaran Kegiatan Individu Waktu
1 Mengucapkan salam, mempersilakan berdoa Menjawab salam dan 2 menit
dan memperkenalkan diri mendengarkan.
Mendengar dan memperhatikan.
2 Tahap Apersepsi Memperhatikan dan menjawab 4 menit
Menanyakan Pengetahuan individu tentang pertanyaan.
penyakit LBP meliputi pengertian, penyebab,
serta tanda dan gejala.
3 Tahap Informasi Mendengar dan memperhatikan. 4 menit
Memberikan informasi tentang topik yang
disampaikan.
Menjelaskan tujuan penyuluhan.
4 Tahap penyuluhan Mendengar dan memperhatikan., 15 menit
Menjelaskan : Bertanya, mendengar dan
Definisi dari penyakit LBP memperhatikan.
2) Klasifikasi LBP
3) Faktor –faktor penyebab penyakit LBP
4) Faktor Resiko Penyakit LBP
5) Tanda dan gejala dari penyakit LBP
6) Cara pencegahan terhadap penyakit LBP
7) Cara perawatan dan pengobatan terhadap
penyakit LBP
Memberikan kesempatan bertanya.
Penyaji memperlihatkan video gerak
pencegahan dan pengobatan LBP.
5 Tahap Penutup Mendemonstrasikan, menerima 15 menit
Penyaji mengevaluasi dengan mempersilakan dengan senang hati, Mendengar
individu mempraktekan gerakan yang terlihat dan menjawab salam.
pada video tentang pencegahan dan
pengobatan LBP.
Penyaji memberikan apresiasi kepada individu
Penyaji menutup acara dan mengucapkan
salam.

Jumlah waktu 40 menit

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
I. Anggota keluarga hadir dalam penyuluhan atau individi itu sendiri
II. Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
sebelumnya
III. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di lokasi kerja Tn.J
IV. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
V. Kesiapan materi yang jelas

2. Evaluasi Proses
I. Individu antusias terhadap materi penyuluhan
II. individu tidak meninggalkan tempat penyuluhan
III. individu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
IV. individu mengikuti kegiatan sampai selesai.

3. Evaluasi Hasil
I. individu mengerti tentang penjelasan yang diberikan
II. individu mampu menjawab pertanyaan dengan benar
III. individu mampu mendemonstrasikan pencegahan LBP dengan gerakan yang
benar

Anda mungkin juga menyukai