No. : 18
Soal Essay:
Jawaban:
1. Senam lantai adalah suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur dan
dilakukan di atas suatu alas seperti matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari
mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau
kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau
belakang. Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan
gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus.
2. Di bawah ini saya lampirkan beberapa tulisan berbeda yang menceritakan sejarah
senam lantai.
1) Negara Asal Senam Lantai, India
Sejarah senam lantai dimulai dari negara India. India sudah lama dikenal
sebagai negara yang mempunyai gerakan khusus untuk pengobatan dan teknik
pernapasan. Salah satu gerakan pengobatan yang banyak dikaitkan dengan
gerakan senam lantai ialah yoga. Jika diperhatikan gerakan yoga mempunyai
banyak persamaan dengan gerakan senam lantai, misalnya gerakan kayang yang
terdapat dalam yoga juga dijumpai dalam gerakan senam lantai. Dahulu, orang
India mempercayai gerakan yoga sebagai suatu gerakan yang menyembuhkan
rasasakit dan juga gerakan untuk memuja dewa dalam kepercayaa mereka.
Yoga menuntut kelenturan gerakan tubuh dan pengambilan napas yang dinamis
yang juga banyak dijumpai dalam gerakan senam lantai modern pada masa
sekarang.
2) Mesir Konon Sebagai Negara Nenek Moyang Senam Lantai
Sejarah senam lantai tidak lepas dari negara piramida, yaitu Mesir. Banyak
piramida – piramdia Mesir yang menggambarkan dan menuliskan cerita tentang
senam lantai. Piramida Mesir menceritakan suatu gerakan yang dilakukan oleh
nenek moyang bangsa Mesir. Gerakan olahraga yang dilakukan oleh bangsa
Mesir pada zaman dahulu identik dengan gerakan senam lantai seperti gerakan
yoga dan gerakan sederhana senam lantai lainnya. Berdasarkan peninggalan -
peninggalan dari beberapa negara dapat disimpulkan bahwa senam lantai sudah
dimulai sebelum abad ke-20. Umumnya gerakan - gerakan sederhana pada masa
itu digunakan untuk metode pengobatan dan sebagai sarana untuk memuja dewa.
3) Tokoh Penemu Senam Lantai
Senam lantai merupakan olah raga yang sudah ada sejak zaman dahulu kala
sehingga sulit untuk memastikan siapa penemunya. Namun setidaknya, ada
beberapa tokoh penting dalam senam lantai yang menyumbangkan
pemikirannya dalam suatu metodologi senam lantai seperti Archange Tuccaro
(1536-1616) yang merupakan pemain akrobat dari Italia. Archange Tuccaro
telah menulis buku setebal 400 halaman yang berjudul “Arial Jumps”, yakni
buku tentang metodologi suatu akrobatik yang bisa dipraktekkan untuk berbagai
kepentingan dan diadopsi oleh banyak atlet untuk mengolah tubuhnya. Melalui
buku itulah, Tuccaro menjadi seorang bapak metodologi gymnastic. Sementara
itu, senam lantai yang berkembang saat ini menggunakan gerakan-gerakan
akrobatik sebagai gerakan mayor. Namun demikian, senam artistik modern
sebagai suatu disiplin individu seorang atlet mula-mula dikembangkan di
Jerman dan dipelopori oleh Adolf Spiess (1810-1858) dan Justus Carl Lion
(1829-1901).
3. Lima gerakan yang terdapat dalam senam lantai adalah sebagai berikut:
A. Roll Depan
Roll depan adalah gerakan senam lantai yang dilakukan dengan posisi badan
membungkuk dengan kedua kaki lurus dan kedua tangan lurus menempel pada
matras. Kemudian posisi kepala harus ditekuk ke bagian dalam, lalu
menjatuhkan badan dengan pundak diikuti oleh badan dan kedua tangan ditekuk
untuk membantu mengangkat badan dan kedua kaki mengikuti dengan lurus ke
depan hingga posisi duduk.
Cara melakukannya sebagai berikut :
1. Sikap permulaan jongkok, kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
2. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu
menyentuh dada.
3. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan
kedua kaki dilipatrapat pada dada.
4. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan
berusaha bangun.
5. Kembali berusaha bangun.
i. Kesalahan dalam guling depan (roll depan) :
6. Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat(dibuka terlalu lebar atau terlalu
sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat).
7. Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat sehingga keseimbangan
badan kurangsempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping
8. Bahu tidak diletakkan di atas matrass saat tangan dibengokkan.
9. Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.
a. Sikap awal :
• Berdiri tegak.
• Kedua tangan disamping kaki.
b. Gerakan :
• Secara bersama-sama/satu tangan diayunkan ke belakang, kepala
tengadah dan badan melenting ke belakang.
• Tahan dan usahakan kedua telapak tangan menyentuh dan menapak
pada matras/lantai.
4. Gerakan handstand atau berdiri dengan tangan menurut saya merupakan salah satu
gerakan senam lantai yang sulit dilakukan, ada beberapa hal yang membuat sebagian
besar orang merasa tidak mampu melakukan gerakan handstand ini. Berikut adalah
beberapa alasannya mengapa gerakan handstand sulit dilakukan.
1. Pinggang terlalu melenting, Kepala kurang menengadah
2. Siku-siku bengkok.
3. Penempatan tangan dilantai kurang atau terlalu lebar.
4. Arah jari tangan tidak kedepan dan jari tangan terlalu rapat.
5. Ayunan kaki keatas kurang baik (terlalu atau kurang ke depan dan lutut di
bengkokkan).
6. Pada saat melemparkan kaki keatas bahu mundur kebelakang dan kepala kurang
menengadah.
7. Menegangkan otot leher, bahu atau pinggang, sehingga menghambat gerakan.
8. Kurang usaha mempertahankan sikap hand stand untuk beberapa saat, sehingga
cepat roboh (kurang seimbang).
9. Waktu roboh melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk kepala (untuk
mengguling ke depan).
5. Cara mengatasi kesulitan dalam melakukan gerakan handstand antara lain sebagai
berikut.
a) Meminta bantuan teman atau guru saat melakukan gerakan handstand.
Secara umum, sifat bantuan dalam senam dapat dikategorikan ke dalam
tiga tindakan yang berbeda, yaitu:
• Mengangkat umumnya dipahami sebagai mendukung gerakan secara
aktif. Bantuan ini sifatnya berorientasi pada tujuan, aktif, dan tidakan
yang berbentuk perilaku.
• Menyertai gerakan dilakukan ketika tangan pemberi bantuan
menyertai jalur gerakan tubuh pesenam tanpa bermaksud memberikan
dukungan yang aktif. Perilaku menyertai berorientasi pada prinsip:
“seperlunya, seminimal mungkin!”
• Mengamankan digambarkan sebagai hanya perilaku menunggu,
sebagai kesiagaan untuk bertindak secara efektif ketika ada kejadian
dalam pelaksanaan gerakan. Dalam keadaan darurat, hal itu dapat
menjadi tindakan pencegahan dari terjadinya kecelakaan.
b) Menggunakan media seperti tembok sebagai alat bantu (sebagai tumpuan)
dalam melakukan gerakan handstand. Kita dapat menyandarkan kaki pada
tembok ketika kaki sudah diangkat ke atas, agar posisi tubuh tidak mudah roboh.
Hal ini dapat dilakukan dengan pembiasaan, sehingga jika sudah terbiasa,
akhirnya kita dapat melakukannya dengan mudah.