Anda di halaman 1dari 8

A.

PENGERTIANSENAM LANTAI
Senam lantai ( floor exercise) adalah satu bagian dari rumpun
senam, sesuai dengandengan istilah Lantai,maka gerakangerakan senam yang dilakukan di atas yang beralasanmatras
atau permadani atau sering juga disebut dengan istilah
latihan bebas,sebab padawaktu melakukan gerakan atau
latihannya. Pesenam tidak boleh menggunakan alat atausuatu
benda. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x
12

meter,

dan

area

keamanan pesenam yang

1meter

baru

untuk

melakukan

menjaga

latihan

atau

rangkaian gerakan.
Unsur
unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di
udara, menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk
mempertahankan sikap seimbang padawaktu melompat ke
depan atau ke belakang. Bentuk gerakannya merupaka
gerakan dasar senam perkakas, bentuk latihannya pada
putera maupun puteri pada dasarnya adalah sama,hanya
untuk puteri dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.

B. SEJARAH SENAM LANTAI DI DUNIA


Tidak pernah diketahui secara pasti kapan manusia mulai
mengenal latihan tubuh yang berupa senam dalam sejarah
kemanusiaan. Tetapi setiap negara memiliki keterangan dan
tanda-tanda adanya aktivitas senam. Misalnya pada jaman
kuno (2000-1000 SM) di negara Cina terdapat kegiatan yang
bertujuan sebagai sarana penyembuhan dan pengobatan, di
India dikenal latihan yoga sebagai senam estetis, di Mesir ada
latihan senam yang menyerupai gymnastic Jerman Kuno, dan
di

Jerman

Kuno

sendiri

dapat

dilihat

lukisan-lukisan

jambangan-jambangan di kota Kreta sekitar tahun 2000 SM.


Dari abad ke-19 menuju abad ke-20 terjadi peralihan pada
semua bidang lapangan hidup. Penemuan mesin uap dan
tenaga listrik membawa perubahan dalam cara kerja. Kerja
manusia harus menyusaikan diri dari alat kerja tangan
menjadi kerja mesin uap. Bersama dengan penemuan dalam
bidan teknik dan IPA terjadi perubahan pula dalam pandangan

ilmu pengetahuan jiwa, olah karena itu terjadi perubahan


besar dalam senam.
Pada
tahun
1908,

senam

untuk

pertama

kalinya

dipertandingkan dalam Olimpiade IV di London, Inggris.


sekaligus dalam event tersebut dibentuklah sebuah organisasi
senam dunia yang dinamakan FIG (Federation International
Gymnastic).
C. SEJARAH SENAM LANTAI DI INDONESIA
Olahraga senam masuk ke Indonesia bersamaan dengan
masuknya tentara Jepang, dibuktikan dengan dikenalkannya
senam Talso di kalangan tentara PETA. Pada tahun 1963,
senam mulai dipertandingkan di pesta olahraga GANEFO
(Games of The New Amarging Force)dan induk organisasi
senam di Indonesia adalah Persani (Persatuan Senam Seluruh
Indonesia).
D. JENIS-JENIS SENAM LANTAI
1. Berguling (Roll)
a. Cara Melakukan Roll depan Yang Benar
1) Mula-mula sikap jongkok, kedua kaki rapat, letakkan
lutut ke dada, kedua tangan menumpu di depan
ujung kaki kira-kira 40 cm.
2) Bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada
matras dengan menundukkan kepala, dagu sampai
ke dada.
3) Lanjutkan dengan melakukan gerakan berguling ke
depan, ketika panggul menyentuh matras, peganglah
tulang kering dengan kedua tangan menuju posisi
jongkok.
b. Cara Melakukan Roll Belakang yang Benar
Guling ke belakang adalah menggulingkan badan ke
belakang, dimana posisi badan tetap harus membulat,
yaitu kaki dilipat, lurus tetap melekat di dada, kepala
ditundukkan sampai dagu melekat di dada (Muhajir,
2004: 135).
Cara melakukan guling ke belakang:
1) Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan
di depan dan kaki sedikit rapat.
2) Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke
belakang.

3) Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan


segera dilipatkan ke samping telinga dan telapak
tangan menghadap ke bagian atas untuk siap
menolak.
4) Kaki segera diatunkan ke belakang melewati kepala,
dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan
kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat
di atas matras, ke sikap jongkok
c. Kesalahan kesalahan pada saat melakukan rol depan
dan belakang
Kesalahan pada Rol Depan :
1) Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka
terlalu lebar atau terlalau sempit, terlalu jauh atau
terlalu dekat) dengan ujung kaki,
2) Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat,
sehingga keseimbangan badan kurang sempurna
dan akibatnya badan jatuh ke samping,
3) Bahu tidak dilatekkan di atas matras saat tangan
dibengkokkan,
4) Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak
ikut bertolak
Kesalahan pada Rol Belakang :
1) Penempatan tangan terlalu jauh

di

belakang,

sehingga sikapnya salah dan tidak membuat tolakan,


2) Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling
ke belakang, hal ini disebabkan sikap tubuh kurang
bulat,
3) Salah satu tangannya yang menumpu kurang kuat,
atau bukan telapak tangan yang digunakan untuk
menumpu di atas matras,
4) Posisi menggulung kurang

sempurna,

hal

disebabkan kepala menoleh ke samping,


5) Keseimbangan tidak terjaga dan oleng,

ini

karena

mendarat dengan menggunakan lutut (seharusnya


telapak kaki)
2. Kayang
Kayang adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan
tangan bertumpu pada matras dalam keadaan terbalik
dengan

meregang

dan

mengangkat

perut

dan

panggul.Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan


menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada

bahu dan sedikit pada pinggang. Manfaat dari gerakan


kayang

adalah

untuk

meningkatkan

kelentukan

bahu,bukan kelentukan pinggang.


Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
1) Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada
pinggul.
2) Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat
ke belakang.
3) Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh
matras sebagai tumpuan.
4) Posisi badan melengkung bagai busur.
3. Sikap Lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian
kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama,
pinggang ditopang kedua

tangan

dan

pundak

tetap

menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin,


kekuatan

otot

perut

berfungsi

untuk

kedua

tangan

menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
1) Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan,
pandangan ke atas.
2) Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
3) Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu
kedua tangan menopang pada pinggang
4) Pertahankan sikap ini beberapa saat
4. Guling Lenting (Latihan rangkaian berakan berguling)
Cara melakukannya sebagai berikut:
1) Sikap permulaan berbaring menelantang atau duduk
telumpar.
2) Mengguling ke belakang, tungkai keras, kaki dekat
kepala, lengan bengkok, tangan menumpu di samping
kepala, ibu jari dekat dengan telinga.
3) Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai
ke atas depan, tangan menolak badan melayang dan
membusur, kepala rapat.
4) Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan,
badan membusur dengan keras ke atas.
5. Guling Lenting (Latihan lenting kepala atau dahi)
Cara melakukannya sebagai berikut:
1) Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi
tiga sama sisi, punggung tegak lurus, tungkai rapat dan
lurus, jari-jari kaki bertumpu di lantai

2) Mengguling

ke

belakang

disertai

lecutan

tungkai

serentak tangan menolak sekuat-kuat kepala pasif,


badan melaayang dan membusur.
3) Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan
ke atas.
6. Berguling ke depan dilanjutkan lenting tengkuk / kepala
Sebelum latihan rangkain gerakan berguling ke depan
lenting tengkuk/kepala, akan di bahas dulu bagaimana
melakukan guling depan yang betul.
Cara melakukan gerakan guling depan sebagai berikut:
1) Sikap permulaan jongkok tangan menumpu pada
matras selebar bahu.
2) Luruskan kedua kaki, siku tangan di tekuk, kepala dilipat
sampai dagu dengan menyentuh dada.
3) Mengguling ke depan dengan mendaratkan kuduk
terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat rapat pada dada.
4) Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras,
pegang mata kaki dan berusaha bangun.
5) Kembali berusaha jongkok
7. Berdiri Tangan (Hand Stand)
Cara Melakukannya adalah :
1) Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke
depan.
2) Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras
selebar bahu lengan keras, pandangan sedikit ke depan,
pantat

didorong

setinggi-tingginya,

tungkai

depan

bengkok sedang tungkai belakang lurus.


3) Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot
perut
4) Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis
dengan

badan

dan

lengan,

pandangan

diantara

tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.


5) Perhatikan keseimbangan.
8. Berdiri Tangan Dengan Sikap Kaki Dibuka
Cara melakukannya adalah :
1) Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke
depan.
2) Bungkukan badan, tangan menumpu pada matras
selebar bahu lurus, pandangan sedikit lurus ke depan,
pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai ke depan
bengkok, sedang tungkai belakang lurus.
3) Ayunkan tungkai belakang ke atas, diikuti tungkai yang
lain.

4) Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis


dengan lengan, setelah itu kaki di buka ke samping kiri
dan kanan, pertahankan sikap ini beberapa saat,
selanjutnya kaki dirapat kembali lalu dibuka ke depan
dan ke belakang pandangan diantara tumpuan kedua
tangan atau matras.
9. Meroda
Meroda adalah gerakan berputar seperti roda, dua lengan
dan dua tungkai adalah merupakan jari jari
(1995:452)

mengemukakan

bahwa

dalam

Suyati

melakukan

gerakan meroda terdapat beberapa teknik, yaitu;


a. Terknik gerakan:
1) Berdiri menyamping kiri dengan lengan dan lengan
tungkai melebar lurus sebuah jari-jari sebuah roda.
Pandangan ke bawah melihat matras.
2) Goyangkan badan ke kanan dan angkat kaki kiri ke
atas

letakkan

kaki

kiri

disamping.

Dengan

momentum gerak pinggang dilipat, letakkan tangan


kiri disamping kaki kiri 60 cm.
3) Ayunkan kaki kanan ke atas dan di ikuti kaki kiri
menolak.
4) Pada saat hampir membentuk hand stand, letakkan
tangan kanan di samping tangan kiri dengan jarak
selebar bahu, tangan dan kaki lurus dan kepala
tegak.
5) Pada saat posisi hand stand kaki kanan diayun turun
mendarat diikuti dengan kaki kiri, bersamaan dengan
tolakan tangan sehingga dapat mendarat berdiri
menghadap ke arah semula.
b. Kesalahan umum dalam melakukan gerakan meroda:
1) Tangan mendarat bersamaan
2) Tangan tidak pada garis lurus arah gerakan.
3) Saat tangan kanan mendarat terlalu dekat atau
terlalu jauh.
4) Ayunan kaki kanan dan tolakan kaki kiri kurang kuat,
gerakan meroda tidak berhasil dan jatuh.
5) Kaki dan tangan tidak lurus, kaki dibuka kurang
lebar.
6) Pada saat sikap hand stand panggul menekuk.
7) Kepala menunduk, pandangan tidak ke tangan.
8) Gerakan tidak pada garis lurus (Suyati, 1995:452).

E. PERATURAN SENAM LANTAI PADA BERBAGAI LOMBA


PEKAN - PEKAN OLAHRAGA
Biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan
atas pertimbangan kesempatan bagi para pesenam untuk
juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-gerakannya
tidak memerlukan tenaga otot yang luar biasa. Nomor ini
mungkin merupakan tontonan yang paling mengasyikkan
dibanding dengan alat-alat lain meskipun sebenarnya relatif
berkembang paling baru. Untuk pertama kali nomor ini
sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade 1932 dan bagi
wanita baru 20 tahun kemudian.
Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan
secara

massal

yang

dapat

diikuti

oleh

ribuan

peserta

bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara


seragam dan membentuk formasi-formasi yagn menarik dan
mengesankan. Di negeri kita sekarang sedang digalakkan apa
yang disebut senam pagi Indonesia.
Lantai pertandingan berukuran 12 m2 dalam ruang yang
berukurang 14 m2 dilapisi karpet kenyal setebal 0,045 m. Pria
tampil dalam waktu 70 detik dan wanita dengan diiringi musik
90 detik. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesan
kepada para wasit dengan rangkaian urutan dari berbagai
lompatan, putaran, keseimbnagan dicampur dengan unsurunsur

lonjakan

dan

akrobatik.

Gerakan-gerakan

yang

menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap


statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto
harus dikerjakan setinggi bahu.

TUGAS PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN


SENAM LANTAI

DISUSUN OLEH :
SENTIA APRIYANI
VII C
33
SMP MAARIF NU 1 AJIBARANG
TAHUN AJARAN 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai