Anda di halaman 1dari 68

PENATALAKSANAAN REHABILITASI

MEDIK PADA GANGGUAN


MUSKULOSKELETAL

Elizabeth P, dr.,
SpKFR

REHABILITASI MEDIK
B A G I A N I N T E G R A L D A R I P E L A YA N A N
K E D O K T E R A N K E S E H A TA N YA N G
B E R K A I TAN L A N G S U N G D E N G A N
T E RWU J U D N YA K U A L I TAS H I D U P
S E O R A N G PAS I E N

PROSES REHABILITASI MEDIK

Proses pengembalian seseorang dari


perannya sebagai pasien menjadi
seorang manusia seutuhnya
PEMAHAMAN/FALSAFAH KFR
Meningkatkan kemampuan fungsional
seseorang sesuai dengan potensi yang
dimiliki untuk mempertahankan dan
atau meningkatkan kualitas hidup
dengan cara mencegah atau mengurangi
hendaya, disabilitas, dan kecacatan
semaksimal mungkin

HENDAYA, DISABILITAS, KECACATAN


(WHO)
Hendaya (impairment):
ketidaknormalan atau kehilangan kondisi pskologis, fisiologis,
atau struktur anatomi atau fungsi

Disabilitas (disability):
keterbatasan atau kekurangan kemampuan untuk melakukan
aktivitas dalam lingkup wajar bagi manusia yang disebabkan
oleh hendaya

Kecacatan (handicap):
hambatan dalam individu yang diakibatkan oleh hendaya dan
disabilitas yang membatasi atau pemenuhan peran yang wajar
seseorang sesuai dengan faktor umur, seks, sosial, budaya.

PELAYANAN REHABILITASI MEDIK


Tim terintegrasi terdiri dari
dokter spesialis
kedokteran fisik
dan rehabilitasi
Fisioterapi
Okupasi terapi
Terapi wicara

Ortotik prostetik

CAKUPAN LAYANAN RM
Rehabilitasi Neuromuskular
Rehabilitasi Muskuloskeletal
Rehabilitasi Pediatri
Rehabilitasi Geriatri
Rehabilitasi sistem Respirasi
Rehabilitasi Kardiovaskuler
Rehabilitasi Cedera Olahraga

REHABILITASI
MUSKULOSKELETAL

SCOLIOSIS
Lengkung lateral
vertebra > 10
Nyeri pinggang dan
berkurang dengan
istirahat
Ro: menentukan sudut
Cobb / beratnya
kemiringan kurva
Th /:
kurva 20 : observasi,
edukasi, exercise,
rontgen ulang tiap 6
bulan

MILWAUKEE / BOSTON BRACE

REHABILITASI FRAKTUR SHAFT FEMUR


TIME

PRECAU ROM

PERIOD TION
Day

No

Active

one passive

MUSCLE

FUNCTIONAL

STRENGTH

ACTIVITIES

Isometric

Ambulatory

ROM to exercises to stand-pivot

WEIGHTBEARING
Depending

on

treatment, either toe-

one

ROM to hip and quadriceps

transfers and touch or non weight

week

hip

ambulation

bearing for unstable

withcrutches

fractures

or knee

knee. No

or

those

rotation

treated by plating or

on

external

fixator.

planted

Stable fractures may

foot

progresstofull weight
bearingastolerated

TIME

PRECAU ROM

PERIOD TION
Two Avoid

Active,

four

rotation active

weeks

on

MUSCLE

FUNCTIONAL

STRENGTH

ACTIVITIES

Isometric

Ambulatory

exercises to stand-pivot

the assistiv quads

affecte

e ROM glutei,

WEIGHTBEARING

Depending

treatment, toe-touch

and transfers with to


crutches

on

partial

weight

and bearing for unstable

extremit to hip straight leg ambulation

fractures

treated by plating or

with and

raising

withcrutches

or

those

the foot knee,

external

planted

passive

Weight

ROM

tolerated for stable

closer

fractures

to
weeks

fixator.
bearing as

TIME

PRECAU ROM

PERIOD TION

Four Avoid

Active/

MUSCLE

FUNCTIONAL

STRENGTH

ACTIVITIES

Resistive

Stand/pivot

six

rotation passive isotonic

weeks

on

Depending

on

transfers and treatment,

partial

the ROM to exercise and ambulation

affected hip and isometric

WEIGHTBEARING

withcrutches

weight bearing for


unstablefracturesand

extremit knee

exercises to

those treated with

the quads,

plating or external

the foot

hamstrings

fixator. Full weight

planted

andglutei

bearing for

with

fractures

stable

TIME

PRECAU ROM

PERIOD TION

MUSCLE

FUNCTIONAL

STRENGTH

ACTIVITIES

Progressive

Regular

WEIGHTBEARING

Eight Avoid

Active/

twelve torsion

passive resistive

weeks

ROM to exercise to need crutches tolerated for stable

loading
of

the hip and quads,

femur

knee

Full weight bearingor

transfers. May weight

bearing as

forambulation fractures.

Partial

hamstrings

weight bearing for

andglutei

unstablefractures.

TIME

PRECAU

ROM

PERIOD TION

Twelve

None

MUSCLE

FUNCTIONAL

STRENGTH

ACTIVITIES

Active/pass Progressive

Regular

transfers.

sixteen

ive ROM to resistive exercises May need crutches

weeks

hip
knee

and to
hamstrings

quads, forambulation.
and

glutei. Isokinetic
exercises to the
quadriceps
hamstrings

and

OSTEO ARTHRITIS (OA)


Berasal dari bahasa Yunani;
Osteo (tulang), Arthro (sendi), itis
(peradangan/inflamasi)
Istilah ini tidak tepat oleh karena nyeri
sendinya lebih menonjol dari inflamasinya
Lebih tepat disebut arthrosis yang berarti
suatu penyakit sendi degeneratif (Perubahan
patologisnya lebih menonjol, rawan sendi
memburuk serta terbentuk tulang-tulang baru
pada subkondral dan tepi-tepi tulang yang
membentuk sendi

Salah satu jenis penyakit sendi yang paling


sering di jumpai
Mengenai tulang rawan sendi dan
sekitarnya (tulang subkondral, kapsul sendi
dan otot-otot yang melekat berdekatan
dengan sendi)

KELAINAN RAWAN SENDI DAN TULANG


SUBKONDRAL
Stadium awal
Kerusakan
kartilago
Inflamasi minimal

Stadium akhir
Inflamasi fragmen
kartilago
Osteofit
Subchondral
sclerosis & bone
cysts

ETIOLOGI
1. Usia
- lebih banyak terjadi pada usia
lanjut
2. Obesitas
- wanita dan pria gemuk lebih
mungkin timbul OA daripada yang
kurus
- lutut dan panggul yang merupakan
BB tubuh harus menanggung 2,5 10
kali BB seseorang
- selama berjalan tekanan kira-kira 3
kali BB di teruskan melalui lutut,

3. Aktfitas fisik
aktifitas fisik yang tidak teratur dan
berlebihan disertai trauma berulang
merupakan resiko tinggi terjadinya OA,
misalnya : Buruh tambang (pada
lumbal
dan lutut), pemintal kapas (jari-jari tangan)
4. Faktor genetik
5. Faktor Hormonal

PATOGENESIS
1. Lesiprimer pada rawan sendi
mengakibatkan putusnya rawan sendi,
selanjutnya terjadi perubahan sekunder
pada tulang
2. Trauma berulang tulang Subkondral
kaku penurunan elastisitas pada sendi
mengakibatkan tekanan kompresi,
absorbsi utama pada rawan sendi cukup
dari pada tulang Subkondral. Beban
meningkat
rawan sendi menjadi rusak

GEJALA KLINIS
1. Nyeri sendi
- merupakan keluhan utama (biasanya
saat aktifitas) dan bisa berkurang saat
istirahat
2. Kaku sendi
terutama setelah istirahat dan bangun
tidur pagi. Kaku sendi tidak berlangsung
lama antara 15 menit dan kurang dari 30
menit, dan dapat berkurang atau
menghilang dengan aktifitas.

3. Gangguan fungsi
- lingkup grak sendi menjadi
berkurang / terbatas, misalnya pada:
Jari-jari tangan (buka-tutup botol)
Lutut kesulitan fleksi/ekstensi
Tulang punggung sukar
membungkuk, memutar balik badan
4. Krepitasi
timbul akibat hilangnya rawan sendi
dan permukaan sendi yang tidak rata
lagi

5. Bengkak sendi
hal ini terjadi biasanya akibat sinovitis
sekunder, penurunan PH jaringan,
pengumpulan cairan dalam ruang sendi
yang akan menimbulkan
pembengkakan dan peregangan simpai
sendi
6. Deformitas
disebabkan destruksi lokal rawan sendi

DIAGNOSIS
Ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, radiologis dan bila
perlu laboratorium
Pemeriksaan laboratorium
Darah : LED dan Darah rutin normal
Faktor Rheumatoid negatif
Anti Nuclear faktor / ANA negatif
Urin normal
Cairan Sinovial : Viskositas baik
kekentalan mucin normal

PENATALAKSANAAN REHABILITASI OA
I. Umum :
- meningkatkan fungsi
- mempertahankan fungsi
- mencegah disfungsi
II. Khusus :
1. Edukasi
- proteksi sendi mencegah beban
berlebihan
- mempertahankan postur yang baik

2. Modalitas
- panas : infra red, diatermi,
hidroterapi, ultrasound
untuk mengurangi nyeri dan
kekakuan otot
- dingin : ice packs
untuk mengurangi termperatur kulit /
otot
dan mengurangi nyeri

3. Terapi okupasi
- terutama untuk otot-otot tangan
- latihan aktifitas hidup sehari-hari agar
mandiri
4. Ortosis (alat bantu)
- mengurangi nyeri dengan memperbaiki
weight
bearing sendi
- mengurangi gerakan di sekitar sendi
yang nyeri
- membuat sendi yang tidak stabil
menjadi stabil
- memperbaiki pola gerakan
- contoh : tongkat, splint, brace

5.

Latihan
- mempertahankan lingkup gerak
sendi
- reedukasi dan menguatkan otot
(latihan
isometrik, isotonik)
- meningkatkan endurance
(aerobik)
- meningkatkan densitas tulang
- meningkatkan fungsi secara
keseluruhan

6. Obat- obatan
- analgesik
- NSAID (oral, injeksi, topikal)
- steroid
- muscle relaxan
- supplementation (hyaluronate,
glucosamin - chondroitin)
- neurotropik

REHABILITATION AFTER MEDIAL


COLLATERAL LIGAMENT INJURY

32

PHASES IN HEALING IN
MCL
I. Acute inflammatory & reaction: 72
hours post injury.
II. Repair & regeneration: 72 hours-6
weeks.
fibroblasts proliferative produce a
matrix of proteogllycan & collagen
(type III collagen) bridge between
the torn ends.
33

PHASES IN HEALING
next 6 weeks: organized matrix
(type I collagen)
cellular proliferation
III. Remodeling / maturation:
6 weeks - 12 months
is marked by aligment of collagen fibers
collagen matrix maturation
continues for years

34

THERAPY
Treatment of all grades aggressive,
non operative rehabilitation program.
Functional rehabilitation treatment
program more rapid recovery
result equal or superior to those
obtained with surgery or prolonged
immobilization.
Abnormal MCL laxity functional
hinge brace support & protect full
ROM during rehabilitation.
35

REHABILITATION
Progression on rehabilitation activities &
return to sport are based on the
attainment of functional goals rather
than arbitrary time periods.
The average time return to sport varies
with both grade & sport.
Sport that place more stress on the MCL,
such as soccer, may require a longer
period of healing before return to play.

36

PHASE 1

Goals
o Normal gait
o Minimal swelling
o Full ROM
o Baseline quadriceps control

37

PHASE 1
Cryotherapy
o Therapeutic cold via ice packs or other
means is applied to medial aspect of the
knee for 20 min every 3-4 hour for the
first 48 hour.
o Early cryotherapy provides anesthesia &
local vasoconstriction to minimize initial
hemorrhage & reduce secondary edema.
Leg elevation also helps limit swelling.

38

COLD PACKS

39

PHASE 1
Weight-bearing
o Allowed as tolerated.
o Crutches are used until the patients
ambulates without a limp, which takes
approximately 1 week.
o For grade 2 & 3 sprains, a lightweight
hinged brace is worn protect against
valgus stresses but not restrict motion &
inhibit muscle function.

40

PHASE 1
Exercise
o Immediate ROM exercise.
o Towel extension exercise & prone hangs
obtain extension/hyperextension.
o Flexion sits at the end of a table.
o Supine wall slide.
o Heel slide.
o Stationary bike restoration of motion.
The bicycle seat is set as high as
possible & gradually lowered to
increase flexion.
o Isometric quadriceps sets & SLR
41
minimize atrophy.

PRONE HANG

42

Supine wallslides

43

Heel slide

44

STATIONARY BICYCLE

45

Quadriceps strengthening

46

Straight Leg Rising

47

PHASE 2
Goal
Restoration of the strength of the
injured leg to approximately 80-90%
of the uninjured leg.
Bracing
Continued use of the lightweight
hinged brace.

48

PHASE 2
Exercise
Strengthening exercise begins with 4-inch
step-up & 30 squats without weights.
Light resistance exercise of knee
extension, leg presses & curls. Sets with
lighter weight but higher repetitions.
Recurrent pain & swelling too rapid
progression program should be
slowed.
Upper body, aerobic & further lower
extremity conditioning swimming,
stationary cycling &/ a stair climber.
49

Step
ups

50

Mini squat

51

Leg press

52

PHASE 3
Goals
Completion of a running program.
Completion of series of sportspecific activities.
Bracing
Continued use of the brace is
recommended during this phase &
for the rest of the athletic season
protect against further injury &
provides psychologic support.
53

PHASE 3
Exercise
A progressive running program
commences with fast speed walking
light jogging straight-line
running sprinting.
Agility cutting & pivoting.
If pain or swelling occurs program
is amended appropriately.
Continued input from trainer or
physical
therapist

providing
progress report & guidance in
appropriate performance.

54

Agility training

55

RETURN TO SPORT
Permitted when athlete can complete
a functional testing program including:
a long run.
Progressively more ra pid sprints.
Cutting & pivoting drills.
Appropriate sport-specific tests.

56

REHABILITATION AFTER
ANTERIOR COLLATERAL
LIGAMENT INJURY

Rehabilitasi Lutut Pasca Cedera ACL secara umum


dibagi dalam tahap-tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Pra Pembedahan
a. Masa Akut (3 hari pertama pasca cedera)
b. Masa Subakut (Setelah hari ke 3 pasca cedera)
2. Tahap Pasca Pembedahan, yang terdiri dari :
a. Tahap Penyembuhan Jaringan Lunak Primer (0
14 hari)
b. Tahap Penyempurnaan Penyembuhan Jaringan
Lunak (15 hari 6
minggu)
c. Tahap Reconditioning (6 12 minggu)
d. Tahap Persiapan Kembali ke Sport (3 6 bulan)
e. Tahap Kembali ke Sport (6 9 bulan)

TAHAP PRA PEMBEDAHAN:


MASA AKUT (3 HARI PASCA CEDERA)
Rest (istirahat)
dengan menggunakan kruk/pengaman
lutut hingga tercapai kontrol otot
tungkai yang baik
Icing (pemberian kompres dingin)
3-4 kali sehari @ 15 menit hingga
bengkak dan kemerahan berkurang
Compression (pemakaian bandage)
untuk mengurangi bengkak
Elevation (meninggikan tungkai yang
cedera)
untuk mengurangi bengkak
danmemposisikan lutut pada posisi

TAHAP PRA PEMBEDAHAN: MASA


SUBAKUT
(SETELAH HARI KE-3 PASCA CEDERA)
Latihan luas gerak sendi
Heel slide, wall slide, prone hang
Mobilisasi patella
Latihan penguatan otot
- Latihan quadricep (isometrik, aktif asistif)
- SLR
- Latihan kontraksi
Latihan endurance
Sepeda statik, ankle belt

TAHAP PASCA PEMBEDAHAN:


PENYEMBUHAN JARINGAN LUNAK PRIMER
(0-14 HARI)
0-3 hari pasca operasi:
- jangan melakukan gerakan ekstrim
- prone hang
- positioning lutut
- latihan quadricep isometrik
- brace terkunci pada posisi lurus
- mobilisasi patella
- TENS untuk menghilangkan nyeri
- kompres dingin 3-4 kali sehari @15-20
menit

4-14 hari pasca operasi:


latihan berjalan dengan double crutch non
weight bearing hingga partial weight
bearing sebatas toleransi
latihan endurance jantung paru dengan
angkat beban
ringan di tangan secara repetitif

latihan aktif meluruskan lutut pada sudut


lutut 70-40

derajat dan aktif dibantu pada sudut


40-0 derajat
straight leg raising
heel side

TAHAP PASCA PEMBEDAHAN:


PENYEMPURNAAN PENYEMBUHAN
JARINGAN LUNAK (15 HARI-6 MINGGU)

Brace dibuka bertahap hingga mencapai


posisi 0-90

Latihan berjalan dengan double crutch non


weight bearing hingga partial weight
bearing sebatas toleransi

Berenang Gaya Bebas (setelah minggu ke-4)

Penggunaan elektrostimulator bila


didapatkan atrofi otot
Penggunaan Pulsed USD bila didapatkan
kekakuan sendi
Latihan endurance (setelah minggu ke-4)

TAHAP PASCA PEMBEDAHAN:


RECONDITIONING (6-12 MINGGU)

Jalan tanpa kruk bertahap (tergantung


toleransi terhadap weight bearing)

Jalan tanpa brace bertahap


(tergantung jenis graft dapat dimulai
pada minggu ke-6)

Berenang gaya bebas

Jogging pada permukaan rata dan


garis lurus

Latihan kokontraksi Quadriceps dan


Hamstring secara dinamik

Naik dan turun tangga dengan


ketinggian dinaikkan bertahap

Sepeda statik

Lateral stepping

Latihan keterampilan anggota gerak

Straight leg raising

Latihan proprioseptif dan keseimbangan


di atas trampoline dengan gerakan awal
pada pergelangan kaki ditingkatkan
hingga jogging, dengan mempertahankan
posisi optimal dari panggul, lutut dan
pergelangan kaki

TAHAP PASCA PEMBEDAHAN:


PERSIAPAN KEMBALI KE SPORT
(3-6 BULAN)

g harus diperhatikan: hindari penggunaan jaringan berlebiha

Latihan agility

Latihan jumping

Latihan endurance

Latihan kokontraksi quadricep

Jogging

Skipping

TAHAP PASCA PEMBEDAHAN:


KEMBALI KE SPORT (6-9 BULAN)

Latihan ketrampilan sport anggota


gerak atas dan anggota gerak bawah

Latihan sport definitif dengan


intensitas ditingkatkan bertahap
hingga mencapai kapasitas maksimal

Monitoring dengan EN Tree atau


Cybex

Anda mungkin juga menyukai