Anda di halaman 1dari 3

DISAHKAN OLEH

PANDUAN PRAKTIK KLINIS DIREKTUR UTAMA

TENTANG

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS


RS ST. ELISABETH
(M.51.1-3) dr.E.Nindyawan,WA,Sp.B,FINACS
SEMARANG

Nomor Dokumen : PPK/S/014 Tanggal : 01 Juli 2013

1. Pengertian Menonjolnya Nukleus Pulposus menembus anulusfibrosus akibat proses


(Definisi) degeneratif yang dicetuskan oleh trauma fisik. HNP sering terjadi pada daerah
lumbal, jarang pada daerah cervikal dan thorakal.

2. Diagnosis Anamnesis :
Nyeri pinggang yang disertai nyeri radikuler, rasa tebal, gringgingen pada
ekstremitas, kelemahan tungkai. Dapat disertai gangguan ereksi. Rasa nyeri
bertambah pada waktu batuk, bersin atau mengejan.
Nyeri gerak/tekan, spasme otot para vertebral lumbal, lordosis (-), skoliosis
kompensasi positif.

Klinis HNP cervikalis: test lermitte (+), test valsava (+), test Nafziger (+). Dapat
dijumpai :

Monoparesis superior flaksid, paraparesis inferior spastik, tetraparesis spastik.

Klinis HNP Lumbalis : Iskhialgia, Lasseque kurang 70, Lasseque silang (+), test
valsava (-), test Nafziger (+). Dapat dijumpai Monoparesis inferior Flaksid,
paraparesis inferior Flaksid.

Hypaesthesi/anesthesi setinggi radiks spinalis/myelum yang tertekan

Pemeriksaan fisik :
Nyeri gerak/ tekan, spasme otot paravertebral, lordosis (-), skoliosis kompensasi.
Klinis HNP cervikalis, dapat ditemukan :
Tes Lhermitte (+), Tes Valsava (+), Tes Nafziger (+).

Monoparesis superior flaksid, paraparesis inferior spastik, tetraparesis spastik.

Klinis HNP Lumbalis, dapat ditemukan :

- Iskialgia, Laseque kurang 70o, Laseque silang (+), Test Valsava (+), Test
Nafziger (+).
- Monoparesis inferior flaksid. paraparesis inferior flaksid.
Hipestesi/ anestesi setinggi radiks spinalis/ mielum yang tertekan

Kriteria Diagnosis :
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan penunjang
3. Diagnosis banding 1. Proses degenerasi di Medula Spinalis
2. Kelainan kongenital : anomali vaskuler, kista enterogenes.
3. Proses tumor di Medula Spinalis
4. Kelainan struktur tulang vertebra : osteoporosis, fraktur kompresi menekan
diskus

4. Pemeriksaan 1. X-Foto polos vertebra AP/Lat/Oblique


Penunjang 2. EMG
Bila diperlukan :
1. LP
2. Myelografi
3. CT Scan/spinal dengan kontras
4. MRI

5. Terapi Konservatif :

Istirahat baring 3 – 4 minggu

Medikamentosa : 1. Analgetik / NSAID

2. Relaksan otot

3. Neurotropik

Fisotherapi : Pemanasan, traksi, latihan otot, spinal korset

Operatif : Bedah syaraf dengan indikasi :

1. Pada penderita dengan gangguan otonom


2. Adanya defisit neurologi dengan kelumpuhan yang berat
Apabila dengan terapi konservatif selama 3 minggu belum ada perbaikan atau
terjadi keluhan berulang.

6. Komplikasi

7. Edukasi - Menghindari mengangkat beban berat


- Menghindari posisi membungkuk
- Tidur di alas keras dan rata

8. Prognosis dubia ad bonam/ malam

9. Indikator Medis Nyeri berkurang

- Defisit neurologis membaik

- Dapat beraktivitas denga bantuan

10. Kepustakaan 1. Martin SA, Allan RH. Samuel,s manual of neurologic therapeutic. Lippincott
williams & wilkins. 2012
2. North American Spine Society. Clinical Guidelines for Diagnosis and Treatment
of Lumbar Disc Herniation and Radiculopathy. 2012
3. Bigos SJ, bowyer R. Clinical practice guideline acute lowerback problems in
adult. AHCPR. 1994.
Semarang, ……………………2013

Ketua Komite Medik, Koordinator SMF Saraf

Prof. Dr. dr. I. Riwanto, Sp.B, KBD dr. Soetedjo, Sp.SK

Anda mungkin juga menyukai