Anda di halaman 1dari 30

TERAPI LATIHAN PASCA

CIDERA OTOT DAN TENDON


Nama Anggota :
Azizah Zein (P27226016057)
Dyah Yekti K. (P27226016066)
Johan Dwi P. (P27226016080)
Lis Setyorini (P27226016084)
Shela Aj. (P27226016095)
Strain
Menurut Giam & Teh (1992: 93) “strain adalah kerusakan pada suatu
bagian otot atau tendo karena penggunaan yang berlebihan ataupun stress
yang berlebihan.” Berdasarkan berat ringannya cedera (Sadoso, 1995: 15),
strain dibedakan menjadi 3 tingkatan, yaitu:
a) Strain Tingkat I
Pada strain tingkat I, terjadi regangan yang hebat, tetapi belum sampai
terjadi robekan pada jaringan muscula tendineus.
b) Strain Tingkat II
Pada strain tingkat II, terdapat robekan pada unit musculo tendineus.
Tahap ini menimbulkan rasa nyeri dan sakit sehingga kekuatan berkurang.
c) Strain Tingkat III
Pada strain tingkat III, terjadi robekan total pada unit musculo
tendineus. Biasanya hal ini membutuhkan tindakan pembedahan, kalau
diagnosis dapat ditetapkan.
 Prinsip terapi latihan dalam program rehabilitasi harus
dimulai sesegera mungkin, tanpa memperburuk cedera.
Semakin cepat pasien memulai porsi latihan, semakin cepat
dapat kembali ke aktivitas sepenuhnya. Setelah cedera,
istirahat memang diperlukan, namun demikian hasil
penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak istirahat akan
memperlambat pemulihan.
Cidera Otot pada Bahu
 Bahu merupakan area yang tersusun atas beberapa persendian, otot, ligamen
maupun tendon. Dalam melakukan fungsi mobilitas dan stabilitas, bahu didukung
oleh sendi dan otot-otot penyusunnya, yang bekerja secara selaras agar bahu
dapat berfungsi dengan normal.
 Hal yang mendukung fungsi sendi yang normal adalah stabilitas. Saat cidera
terjadi, stabilitas sendi normal terganggu dan dapat mengancam pemulihan pada
kondisi yang sempurna. Stabilitas statis didukung oleh struktur yang membentuk
sendi bahu, yaitu kapsul sendi dan ligamen. Sedangkan stabilitas dinamis didukung
oleh saraf dan otot.
 Stabilitas statis dapat berkurang karena cidera itu sendiri dan stabilitas dinamis
dsebabkan jika otot disekeliling bahu kita tidak seimbang. Ketidakseimbangan
otot, jika tidak dikoreksi, potensial menimbulkan cidera bahu.
Terapi Latihan

1. Codman's Pendulum Swing (Mengayun lengan)


 Letakkan lengan sehat ke meja untuk menyangga tubuh.
Bungkukkan badan dan biarkan lengan/bahu yang cedera
menggantung rileks. Perlahan ayunkan lengan memutar
searah dan berlawanan arah dengan jarum jam, kemudian
ke depan-belakang dan samping-menyamping. Ulangi 30
kali pada masing-masing arah.
2. Wall Lader (Merambat tembok)
 Berdirilah menyamping tembok, jangkaulah tembok
dengan lengan cedera dalam posisi lurus. Merambatlah ke
atas dengan bantuan jari-jari tangan setinggi mungkin,
kemudian pertahankan posisi tersebut. Ulangi 3-5 kali.
Lakukan latihan ini dengan menghadap tembok maupun
menyamping tembok.
3. Supine Flexion (Tekuk lengan ke belakang)
 Tidur terlentang dan peganglah T-Bar atau tongkat dengan
kedua tangan. Angkat lengan di atas kepala sejauh
mungkin dan tahan 5-10 detik. Kembali ke posisi semula
dan ulangi kembali gerakan ini. Apabila fleksibilitas dan
kekuatan sudah bertambah, boleh ditambahkan beban
pada tongkat
4. Active Abduction (Angkat menjauh dari mbuh secara aktif)
 Berdirilah dengan siku lurus. Angkat lengan cedera
menjauhi mbuh setinggi mungkin. Pertahankan dan
turunkan perlahan. Ulangi kembali
5. Prone Horizontal/Abduction (Angkat menjauhi tubuh)
 Tidurlah tengkurap di bed. Angkat keluar lengan cedera
menjauhi tubuh sampai sejajar lantai. Pertahankan,
kembalikan ke posisi semula dan ulangi gerakan tersebut
6. Adducted Internal / External Rotation (Memutar lengan
ke dalam dan ke luar)
 Dengan lengan cedera disamping badan dan menekuk siku
90 derajat, putarlah lengan menyilang mbuh ke perut
sejauh mungkin. Pertahankan, kemudian ganti putar ke
luar dan pertahankan. Dengan perlahan kembalikan ke
posisi semula dan ulangi 30 kali.
7. Seated Dips
 Duduklah di kursi dengan tangan memegang tepian kursi.
Perlahan luruskan lengan dan angkat pantat. Pertahankan
3-5 detik dan kembali duduk dengan perlahan. Ulangi
beberapa kali.
TENNIS ELBOW

 Tennis Elbow adalah suatu istilah yang ditujukan pada


pemain tennis yang mengalami cedera berupa rasa sakit di
daerah lateral elbow setelah bermain tennis. Sebenarnya
Tennis Elbow identik dengan epycondylus lateralis yakni rasa
nyeri tersebut timbul karena partial rupture atau micro
rupture yang bersifat akut atau kronik dari otot ekstensor
carpi radialais brevis aklibat trauma atau berbagai pekerjaan
atau kegiatan yang melibatkan tangan atau pergelangan
tangan secara berlebihan (Flatt,AE. 2008).
Terapi Latihan

1) Stretching pada otot otot extensor elbow.


 Terapis menginstruksikan kepada pasien untuk meluruskan
lengannya kemudian menekuk pergelangan tangannya
bagian punggung tangan secara penuh kemudian
mendorongnya kearah flexi hingga pasien merasakan
terulur pada bagian atas lengan bawah tahan hingga 15
detik dan diulangi 2 hingga 3 kali,pola ini dilakukan 5 kali
perhari (Timothy, 2010).
2) Stretching pada otot otot flexor elbow
 Terapis menginstruksikan kepada pasien untuk meluruskan
lengannya kemudian menekuk pergelangan tangannya bagian
telapak tangan secara penuh kemudian mendorongnya
kedalam hingga pasien merasakan terulur pada bagian bawah
lengan bawah tahan hingga 15 detik dan diulangi 2 hingga 3
kali,pola ini dilakukan 5 kali perhari.( Timothy, 2010).
3) Penguatan otot extensor
 Terapis menginstruksikan kepada pasien untuk memegang
beban dengan telapak tangan menghadap ke bawah.Angkat
pergelangan tangan ke atas,tahan pada posisi ini selama 2
detik kemudian turunkan perlahan-lahan ulangi sebanyak 12
kali sesuai intensitas untuk mndapatkan kekuatan otot mutlak .
(Timothy, 2010)
4) Penguatan otot flexor
 Terapis menginstruksikan kepada pasien untuk memegang
beban dengan telapak tangan menghadap ke atas.Turunkan
pergelangan tangan kebawah,tahan pada posisi ini selama 2
detik kemudian turunkan perlahan-lahan dan ulangi sebanyak
12 kali. (Timothy, 2010).
5) Penguatan otot pronator dan supinator.
 Instruksikan pasien untuk memegang barbel tersebut dengan
posisi ibu jari menunjuk ke atas,kemudian instruksikan pasien
untuk memutar pergelangan tangannya kedalam secara penuh
dan kemudian putar ke luar secara penuh tahan selama 2
detik dan ulangi sebanyak 12 kali. (Timothy, 2010)
HAMSTRING STRAIN

 Cidera ini sering terjadi pada atlet dimana salah satu otot paha
belakang mengalami robekan atau peregangan akibat trauma dan
gerakan mendadak atau gerakan tiba-tiba berhenti. Olahraga
dengan intensitas gerakan kombinasi seperti sprint, fleksibilitas,
kelincahan dan kekuatan otot besar sering mengalami cidera ini.
Pada cidera hamstring para atlit biasanya mengeluh nyeri yang
menyebabkan berkurangnya fleksibilitas dan kekuatan oto
hamstring disertai dengan penurunan daya tahan dalam
melakukan suatu aktifitas latihan.
Terapi Latihan

1. Supine bent knee bridge


walk-out

Mulai di (A) posisi jembatan terlentang dan


(B dan C) melakukan gerakan progresif kaki
menjauh dari pinggul, sambil
mempertahankan posisi jembatan.
3x10 repetisi
2.Supine single-limb chair-
bridge

(A) dimulai dengan 1 kaki pada objek stasioner,


(B) menaikkan pinggul dan panggul dari tanah
3x15 repetisi
3. Single-limb balance
windmill touches with
dumbbells
dimulai dalam posisi (A) berdiri satu kaki
dengan dumbel di atas kepala dan (B)
melakukan gerakan kincir angin di bawah
kontrol dengan posisi akhir (C) menyentuhkan
dumbel ke lantai
4x8 Repetisi tiap tungkai.

Anda mungkin juga menyukai