Berbaringlah di lantai dengan lutut lurus, perlahan-lahan tekuk lutut yang terasa nyeri sejauh
mungkin. Tahan posisi selama 10 detik kemudian luruskan lutut kembali. Ulangi 10 kali.
2. Quadriceps tense
Tetap berbaring dengan posisi kaki lurus dan letakkan handuk di bawah lutut.
Mengencangkan otot paha depan (quadriceps) dengan mendorong atau menggerakkan
lutut ke handuk. Tahan 10 detik dan kemudian lepaskan selama 20 detik. Ulangi proses ini
10 kali.
3. Hamstring stretch
Duduk di kursi, menempatkan handuk atau bola antara paha, kemudian mengencangkan
pantat dan kedua paha menekan bola bersama-sama. Tahan selama 10 detik. Ulangi 5 kali.
Berbaring telentang, badan disangga dengan kedua lengan dan posisi lutut yang nyeri kaki
diluruskan dan kaki satunya ditekuk. Angkat kaki yang lurus sekitar 4-6 inci dari tanah dan
tahan selama 10 detik.Ulangi 10 kali.
2. Quadriceps strengthening
Posisi duduk di kursi dengan lengan dilipat, perlahan-lahan berdiri tanpa menggunakan
lengan. Ketika tegak, kembaliperlahan-lahan ke posisi duduk lagi tanpa menggunakan
lengan. Ulangi 10 kali.
Tempatkan kaki yang nyeri pada shallow step sekitar 3 inci tingginya. Turun dengan kaki
yang tidak sakit (secara pelan), mengambil 3-4 detik untuk menyelesaikan langkah. Ulangi 7
kali. dapat dilakukan dengan berpegangan pada bannister (pegangan tangga)
sebagai dukungan.
Posisi badan berdiri tegak dengan menggunakan kursi didepan tubuh sebagai pegangan,
kemudian jongkok dengan menekuk kedua lutut tapi punggung tetap lurus. Squat harus
menjadi sekitar 45 derajat. Kemudian kembali keposisi semula. Ulangi 10 kali
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR – TENS
TENS merupakan rangsangan menggunakan arus bolak balik yang berfrekuensi menengah.
Efek dari tens yaitu untuk merangsang syaraf sensoris berupa rasa tusuk – tusuk, kontraksi
otot bila frekuensi diturunkan, dan mengurangi rasa nyeri pada jaringan dalam.
Efek dari TENS
a. Merangsang syaraf sensoris berupa rasa tusuk – tusuk
b. Kontraksi otot jika frekuensi diturunkan
c. Mengurangi rasa nyeri pada jaringan yang dalam
Indikasi TENS
a. Mialgia
b. Post trauma
c. Post operasi
d. Arthritis, spondilosis
e. Bursitis, Tendonitis
f. Atropi Otot
Kontra indikasi TENS
a. Lokal inflamasi
b. Trombosis
c. Kehamilan
d. Demam
e. Tumor
f. Tubercolosis
A. PERSIAPAN ALAT ;
a. Persiapan alat ELECTRICAL STIMULASI dan cek kabel
b. Persiapkan pet elektroda
c. Siapakan handuk kering atau tissue
B. PERSIAPAN PASIEN :
a. Bersihkan area yang akan diterapi
b. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan ( comfortable )
c. Letakakn elektroda pada area yang akan diterapi
d. Berikan penjelasan pada pasien tentang efek pemberian electrical stimulasi.
C. PELAKSANAAN TERAPI :
a. Tekan tombol ON / OFF
b. Atur / pilih arus yang akan digunakan
c. Lama terapi 10 sampai 15 menit
d. Atus intensitas
e. Setelah selasai matikan alat tekan tombol ON / OFF
f. Rapikan alat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR – FISIOTAPING LUTUT
Indikasi :
Nyeri kronis yang berhubungan dengan osteoartritis lutut (OA).
Malalignment patela, dengan distribusi kekuatan yang abnormal pada sisi lateral,
diperkirakan berkontribusi terhadap rasa sakit pada osteoartritis lutut. Rekaman
meningkatkan patellofemoral bidang kontak, mengurangi stres sendi sehingga dapat
mengurangi rasa sakit.
METODE
1. Letakkan taping di tengah patela di tingkat aspek superiornya, angkat kulit sisi medial
lutut ke arah patela dan tarik taping secara medial.
2. Letakkan taping posisi anteroposterior dan luncuran medial. Mulai pita kaku pada
aspek lateral lutut di tingkat aspek superior patela. Angka. Rekatkan plester ke bagian
medial lutut dari tendon hamstring.
3. Bongkar bantalan lemak infrapatellar dan kurangi rentangan jaringan lunak yang
meradang Mulai taping di tuberkulum tibialis dan angkat jaringan lunak menuju patela,
Tarik dengan kuat taping ke jalur medial joint. Ulangi dengan taping kedua menuju
garis sendi lateral