Anda di halaman 1dari 25

Traksi Cervical

Alat traksi
Definisi Traksi

Adalah suatu tehnik terapi yang


menggunakan gaya tarikan untuk meregang
jaringan lunak dan memisahkan permukaan
sendi.
Tujuan Traksi

 Mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi


 Menggunakan gaya tarikan sebagai berikut :
 Besarnya tertentu / cocok
 Berdurasi
 Dengan arah yang tepat
 Mendapatkan gaya berlawanan dari tubuh.
Proses

1. Mekanikal traksi : dengan menggunakan mesin


traksi atau tali/katrol untuk menerapkan gaya
traksi

2. Manual traksi : dilakukan dengan cara manual.


(mengandalkan kekuatan dan teknik dari
seorang fisioterapis)
Jenis Traksi

Spinal traksi:
Cervical
Lumbal
Thorakal
Sacral
Pelvis
Gaya tarikan
Continous
Dipertahankan (sustained)
Intemitten
Bervariasi,
sesuai besar, durasi
dan arah tarikan
Efek Traksi pada spine

1. Meregangkan segmen antar tulang belakang


2. Gerakan yg terjadi bervariasi, tergantung dari
a. Posisi tulang belakang,
b. Jumlah kekuatan, dan
c. Lama waktu gaya diterapkan

3. Mengurangi nyeri, parasthesi atau


kesemutan
Efek traksi pada tulang

a. Tidak ada efek langsung karena traksi


b. Dapat mengakibatkan meningkatnya gerakan
tulang belakang yang membalikkan kelemahan
tulang terkait dengan imobilisasi
c. Dapat membantu dengan meningkatkan atau
mempertahankan kepadatan tulang
Efek traksi pada ligament

a. Memberi efek stretching (penarikan)


b. Ligament yang mengalami deformitas akan
dipanjangkan kembali
Efek traksi pada diskus

a. Normal disk dalam posisi non-terkompresi (gb.1)


b. Tekanan internal (ditandai dengan panah) yang diberikan
sama ke segala arah (gb.2)
c. Pada kasus injury diskus, posisi duduk atau berdiri yang terlalu
lama menyebabkan diskus terkompresi
d. Dalam disk cedera, gerakan menahan beban
menyebabkan pergeseran horizontal pada nucleus pulposus
(gb.3)
e. Jika membungkuk ke depan, tonjolan anulus fibrosus akan
mengarah ke posterior
d. Herniasi dari nukleus pulposus akan terjadi apabila dinding
anulus vibrosus melemah. (gb. 4)
e. Pada saat ditraksi, ruang intervertebralis menjadi luas,
sehingga tekanan pada diskus menjadi berkurang.
Efek traksi pada otot
a. Otot-otot vertebra dapat meregang
b. Dapat meningkatkan aliran darah dalam otot
Traksi servikal rumahan
Indikasi :
Secara teori berguna untuk keadaan
yang membutuhkan :
 Perlebaran foramen intervertebrae
 Pemisahan sendi apofiseal / faset
 Peregangan otot dan ligament
longitudinal posterior
 Pelebaran ruang discus
intervertebrae
Kontra indikasi :
 Mutlak : keganasan, infeksi ( (TBC, Osteomyelitis, dan lain –lain
), osteoporosis, RA, Kompresi medulla spinalis, fraktur Baru,

 Relatif :
 Hernia discus central
 Sendi hipermobil
 RA

 Penyakit artery karotis/vertebralis


 Jika gejala neurologis atau nyeri memburuk
selama traksi
Kewaspadaan

 Sprain Ligamen & Hipermobilitas Sendi


 Cidera stadium Akut
 Ansietas Traksi (Beban Traksi)
 Insufesensi Jantung dan paru
 Kehamilan
 Gangguan pada saraf spinal
Keunggulan

 Dapat memberikan daya traksi yang konsisten


selama sesi
 Dapat memberikan daya traksi yang lebih tinggi
daripada traksi manual
 Dapat digunakan unutk durasi yang lebih lama
daripada traksi manual
 Dapat menerapi banyak ruas spinal berdasarkan
posisi pasien
Kerugian

 Sulit unutk melakukan palpasi ruas saat traksi


unutk mengidentifikasi ruas yang menerima gaya
traksi terbesar
 Hanya efektif dalam mencapai pemisahan
vertebral jika pasien dapat santai
 Perlengkapan mahal dan besar
Traksi Cervical
Tarikan pada vertebra cervical dapat :
 Secara manual dengan manipulasi
 Dengan motor / mekanikal memakai
Sayre sling (head sling)
 pemisahan posterior vertebra
berkaitan dengan sudut tarikan
timbul pada 24º Fleksi (secara klinis 21
- 30º fleksi cervical).
 Beban tarikan optimal bergantung metode
 Paling sedikit 10 Ib (5 Kg) untuk melawan gaya gravitasi pada
kepala
 25 Ib bertujuan untuk meluruskan lengkung lordosis cervical dan
awal pemisahan segmen vertebrae.
 Beban lebih sulit ditoleransi os
 Posisi yang terbaik adalah duduk karena mudah mengatur
sudut yang tepat, leher lebih tidak terkontrol dibanding pada
posisi terlentang kadang sulit relaksasi otot.
 terlentang
Prosedur Traksi Cervical
 Mesin dan perangkat traksi disiapkan, diuji coba
fungsi dan kinerjanya.
 Pasien/klien diposisikan stabil dan rileks tiduran
terlentang di bed-traksi, bantal dibawah kepala
fleksi kepala 20 – 30 derajat untuk kasus facets atau
lordosis dengan ganjal handuk untuk kasus discus
atau posisi duduk
 Diintruksikan kepada pasien/klien untuk tidak
bergerak selama terapi.
 Ukur tensi, pulse, berat badan, tentukan beban
tarikan.
 Pasang cervical belt dengan tepat, tidak mencekik
dan tidak terlalu longgar di bawah dagu.
 Atur dosis traksi
 Berikan alat penghentian alat traksi jika sewaktu – waktu
pasien tidak merasa nyaman bisa dimatikan
 Kontrol selama traksi: diperhatikan mimik, mata, pernafasan .
 Bila timbul keluhan pusing, mual atau kesadaran menurun
maka traksi segera dihentikan dan dilakukan pemeriksaan
tanda vital.
Dosis Traksi Cervical

 Beban Traksi 20-30% berat badan


 Beban saat hold 5-10% BB,
 Hold 5-10detik, rest 5-10 detik
 Waktu total Continus 10 – 20 menit
 Intermeten 20 – 30 menit
 Frekuensi : 2 kali sehari - 3 kali seminggu
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai