Anda di halaman 1dari 8

Traksi

Pengertian
traksi adalah menarik bagian tubuh atau extremitas yang memangalami fraktur/injury.

tarikan pada bagian distal anggota badan pasien dengan tujuan megembalikan fragment tulang ke
tempat semula.

traksi merupakan pemasangan gaya tarikan ke bagian tubuh, traksi harus di berikan dengan arah
dan besaran yang di inginkan untuk mendapatkan efek-efek trapeutik, faktor-faktor yang
mengganggu keefektifan traksi harus di hilangkan, efek traksi harus di evaluasi dengan sinar X
atau rongen

traction is application of a pulling force to an injured/deseased part of the body/extremity while a


countertraction pulls in the opposite direction (NAON 4th edition 2001)\
Tujuan
 mengurangi dislokasi atau sublukasi
 memeprtahankan ke sejajajaran tulang
 mengurangi spasme otot, mereduksi
 mencegah deformitas (memperbaiki letak sendi panggul pada penyakit Congenital
Dislocation of the Hip (CDH)
 mengistirahatkan bagian yang sakit/trauma agar tidak terjadi kerusakan jaringan lunak
 memperluas bagian sendi untuk prosedur arthroscopy
Mekanisme
statis atau countinues, traksi harus statis beban traksi tidak boleh di buka-buka
balanced suspension; traksi harus memungkinkan pasien bisa bergerak tanpa mengubah tarikan
traks

Prinsif-prinsif memeprtahankan keefektifan traksi


 pertahankan kontertraksi, kontertraksi yaitu tarikan traksi, cara mempertahankan
kontertraksi yaitu dengan cara mengubah posisi bed pasien menjadi posisi teledenburg(kepala
lebih rendah dari kaki) atau memakan bohler) atau meninggikan tempat tidur bagian kaki 15
derajat jika ada indikasi
 beban harus menggantung bebas tidak boleh menempel di lantai ataupun di buka-buka
 garis tarikan traksi harus sejajar dengan axsis tulang(garis tengah tulang) atau sumbu
tulang
 bagian tubuh pasien yang di traksi jangan menyentuh katrol, usahakan ada jarak
 tali tidak terurai
 alat tenun tidak mengenai traksi

Klasifikasi
1. Manual Traksi yaitu traksi yang di tarik secara manual oleh tangan seperti pada
pemasangan gips
2. Skin Traksi atau traksi kulit yaitu menarik bagian tubuh di mana traksi tersebut
menempel pada bagian kulit atau dimana terjadi akibat beban menarik tali, spon karet atau bahan
kanvas yang di lekatkan pada kulit. Traksi kulit ini biasanya di gunakan bila daya tarik yang di
perlukan kecil.
Menurut Sjamsuhidayat (1997), beban tarikan pada traksi kulit tidak boleh melebihi 5 kg,
karena bila beban berlebih kulit dapat mengalami nekrosis akibat tarikan yang terjadi karena
iskemia kulit.
Pada kulit yang tipis, beban yang diberikan lebih kecil lagi dan pada orang tua tidak boleh
dilakukan traksi kulit. Traksi kulit banyak dipasang pada anak-anak karena traksi skelet pada
anak dapat merusak cakram epifisis. Jadi beratnya beban traksi kulit antara 2-5 kg.

Jenis material skin traksi ini ada yang adhesive dan non adhesive

Jenis-Jenis/ Model Skin Traksi:

buck extension: du gunakan pada fraktur femur

bryant traction: di gunakan pada dislokasi panggul, untuk anak < 1 tahun, penyakit
development
displasia of the hip (DDH).

russel traction: suatu balanced traksi, di gunakan pada fraktur HIP, kalau pada anak-anak sering
di gunakan pada fraktur femur.

dunlop traction: di gunakan pada fraktur supra coundiler humerus, lengan tangan di gantung
dengan skin traksi
90-90 upper extremity traction/ side arm traction: di gunakan pada fraktur supracondiler
elbow, humerus, sholder

3. Skeletal Traksi
yaitu menarik bagian tubuh dimana traksi tersebut menempel pada tulang dan menarik langsung
tulang, traksi ini lebih kuat gaya tarikannya. skeletal traksi ini biasanya menggunakan
steinmanns pins atau kirschner wires yang di pasang di daerah distal femur/proximal
tibia/proximal ulna. Mengutip pendapat Sjamsuhidajat (1997), bahwa beban traksi untuk reposisi
tulang femur dewasa biasanya 5-7 kg, pada dislokasi lama panggul bisa sampai 15-20 kg. tapi
ada beberapa referensi beban yang di gunakan 7-12 kg atau 1/7 BB sd 1/10 BB dan ini di
sesuaikan dengan hasil rongen/x-rai bila hasil belum mencapai efek terapeutik biasanya beban
akan di tambah

Jenis-jenis/ Model Skeletal Traksi


Halo Traksi
Komplikasi
 gangguan neurovascular: kaji syaraf peronela, tibial, radial, dan ulna, kaji pulse, sensasi,
pain, paralisis, paraestesia.
 inadekuat fraktur alignment
 fat emboli dan emboli paru
 skin traksi: gangguan integritas kulit
 skeletal traksi: pin tract infection
Pendidikan Kesehatan apa saja untuk pasien dengan traksi????
ajarkan latihan:
 quadrisep exercise/ gastronemus exercise dan ankle pump ini berfungsi untuk
mempertahankan sirkulasi darah akibat immobilisasi dan akan mengurangi resiko DVT atau
emboli paru
 isotonik isometrik exercise
makan diet tinggi kalori tinggi protein
banyak minum untuk mengurangi kemungkinan resiko gangguan eleminasi; BAB akibat
immobilisasi lama

Anda mungkin juga menyukai