Pengertian
traksi adalah menarik bagian tubuh atau extremitas yang memangalami fraktur/injury.
tarikan pada bagian distal anggota badan pasien dengan tujuan megembalikan fragment tulang ke
tempat semula.
traksi merupakan pemasangan gaya tarikan ke bagian tubuh, traksi harus di berikan dengan arah
dan besaran yang di inginkan untuk mendapatkan efek-efek trapeutik, faktor-faktor yang
mengganggu keefektifan traksi harus di hilangkan, efek traksi harus di evaluasi dengan sinar X
atau rongen
Klasifikasi
1. Manual Traksi yaitu traksi yang di tarik secara manual oleh tangan seperti pada
pemasangan gips
2. Skin Traksi atau traksi kulit yaitu menarik bagian tubuh di mana traksi tersebut
menempel pada bagian kulit atau dimana terjadi akibat beban menarik tali, spon karet atau bahan
kanvas yang di lekatkan pada kulit. Traksi kulit ini biasanya di gunakan bila daya tarik yang di
perlukan kecil.
Menurut Sjamsuhidayat (1997), beban tarikan pada traksi kulit tidak boleh melebihi 5 kg,
karena bila beban berlebih kulit dapat mengalami nekrosis akibat tarikan yang terjadi karena
iskemia kulit.
Pada kulit yang tipis, beban yang diberikan lebih kecil lagi dan pada orang tua tidak boleh
dilakukan traksi kulit. Traksi kulit banyak dipasang pada anak-anak karena traksi skelet pada
anak dapat merusak cakram epifisis. Jadi beratnya beban traksi kulit antara 2-5 kg.
Jenis material skin traksi ini ada yang adhesive dan non adhesive
bryant traction: di gunakan pada dislokasi panggul, untuk anak < 1 tahun, penyakit
development
displasia of the hip (DDH).
russel traction: suatu balanced traksi, di gunakan pada fraktur HIP, kalau pada anak-anak sering
di gunakan pada fraktur femur.
dunlop traction: di gunakan pada fraktur supra coundiler humerus, lengan tangan di gantung
dengan skin traksi
90-90 upper extremity traction/ side arm traction: di gunakan pada fraktur supracondiler
elbow, humerus, sholder
3. Skeletal Traksi
yaitu menarik bagian tubuh dimana traksi tersebut menempel pada tulang dan menarik langsung
tulang, traksi ini lebih kuat gaya tarikannya. skeletal traksi ini biasanya menggunakan
steinmanns pins atau kirschner wires yang di pasang di daerah distal femur/proximal
tibia/proximal ulna. Mengutip pendapat Sjamsuhidajat (1997), bahwa beban traksi untuk reposisi
tulang femur dewasa biasanya 5-7 kg, pada dislokasi lama panggul bisa sampai 15-20 kg. tapi
ada beberapa referensi beban yang di gunakan 7-12 kg atau 1/7 BB sd 1/10 BB dan ini di
sesuaikan dengan hasil rongen/x-rai bila hasil belum mencapai efek terapeutik biasanya beban
akan di tambah