Anda di halaman 1dari 4

BIBIR SUMBING

BISA DIPERBAIKI DENGAN OPERASI


Kelainan yang dikenal oleh masyarakat sebagai bibir sumbing ini merupakan kelainan
kongenital (sejak lahir) yang ditandai dengan
adanya celah pada bibir (Labioschizis), langitlangit mulut (Labiopalatoschizis) dan gusi
(
Labiognatoschizis).

Faktor yang mempengaruhi kejadian bibir


sumbing
1. Faktor genetik/herediter/keturunan
2. Faktor ibu saat hamil:
a. Kekurangan asam folat pada masa konsepsi atau selama awal kehamilan
b. Pengaruh obat-obatan seperti diazepam (obat-obat penenang), aspirin (obat-obat
antinyeri).
c. Konsumsi alkohol dan rokok
d. Gangguan metabolik (diabetes mellitus/kencing manis)
e. Infeksi virus, misalnya virus toxoplasma (Rubella)
Bibir sumbing bukan hanya masalah kosmetik. Jika tidak diatasi dengan segera,
maka kondisi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Pertama adalah gangguan
menelan bagi bayi, sehingga NUTRISI TERGANGGU yang bisa mengakibatkan
GANGGUAN PERTUMBUHAN. Karena terdapat hubungan antara mulut dan hidung,
makanan atau minuman dapat masuk ke dalam saluran pernafasan, hingga terjadi ASPIRASI,
jalan nafas tersumbat. Hal ini merupakan masalah serius, karena Dapat Mengakibatkan
Kematian. Kedua, anak menjadi SULIT BERBICARA, padahal pada usia anak kemampuan
membentuk kata-kata sangat diperlukan untuk komunikasi selanjutnya. Komplikasi ini pada
akhirnya membuat PERKEMBANGAN ANAK TERGANGGU, dan dilihat dari aspek sosial,
anak menjadi RENDAH DIRI karena secara kosmetik mengalami kelainan, dan sulit
berkomunikasi dengan orang lain.
Masih banyak orang tua yang malah membiarkan cacat ini berlangsung seumur
hidup anak. Padahal, BIBIR SUMBING BISA DIKOREKSI MENDEKATI NORMAL
dengan Penatalaksanaan Sejak Dini melalui OPERASI secara BERTAHAP.
Adapun penatalaksanaan bibir sumbing adalah:

A. Pemenuuhan nutrisi secara adekuat


1. Menggunakan Dot Khusus bentuknya lebih
panjang dan lubangnya lebih lebar daripada dot
biasa, tujuannya dot yang panjang menutupi
lubang di langit-langit mulut; susu bisa langsung
masuk ke kerongkongan. Karena daya hisap bayi
yang rendah, maka lubang dibuat sedikit lebih
besar.
2. Jika tidak memungkinkan dengan dot, menyuapi
secara perlahan Menggunakan Sendok, dengan
posisi kepala bayi tegak, sehingga tidak tersedak.
3. Pemasangan Obturataor/Feedeng Plate (usia 1-2 minggu)

B. Operasi secara Bertahap dan Speech Theraphy (Terapi Wicara)


Patokan utama pada operasi pertama adalah RULE OF TEN
1. 10 pound (4-5 kg) berat badan
2. >10g% (kadar Hemoglobin/Hb
3. > 10 weeks (usia lebih 10 minggu)
Tahapan operasi
Operasi pertama LABIOPLASTY (menutup celah bibir palatum) pada waktu usia bayi
kurang lebih 3 bulan atau 10 minggu. Hal ini berkaitan dengan memperhatikan fungsi
bibir yaitu untuk mengisap dan berbicara. Operasi kedua PALATOPLASTY (menutup
bagian langitan) sebelum anak mampu berbicara lengkap, paling tepat dilakukan pada
usia 1,5-2 tahun agar anak tidak sengau (sengau artinya suara dari pita suara tidak ke
mulut tapi sebagian ke hidung, karena ada celah di langit-langitnya).
Speech Theraphy (Terapi Wicara) pada usia 2-4 tahun, dilaksanakan 3 bulan sejak
operasi langit-langit
Operasi sedini mungkin pun dilakukan agar anak masih memiliki kesempatan untuk
dikoreksi ulang saat anak usia TK atau sekolah (Velopahryngoplasty, Orthodonsi/
Lengkung gigi, Alveolar bone grafting ). Jadi, bila operasi pertama usia 3 bulan,

kemudian saat ia TK tampak bentuk bibirnya kurang bagus, maka ada kesempatan untuk
operasi atau perbaikan ulang. Kemudian saat usia remaja anak melihat sendiri dan
merasa kurang bagus, ada kesempatan lagi dioperasi sebelum remaja (Orthodonsi, Le
Fort Osteotomy Expansi Maxilla).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Labioplasty / Lip repair 3 bl/10 mg


Palatoplasty / Palate repair 1,5 - 2 th
Velopahryngoplasty 4 - 6 th
Orthodonsi/ Lengkung gigi: 6 - 8 th
Alveolar bone grafting: 8 - 9 th
Orthodonsi 9 - 17 th
Le Fort Osteotomy Expansi Maxilla : 17 / 18 th

ZURRIYATUN THOYIBAH
13/353949/PKU/13784
MAGISTER KEPERAWATAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

Anda mungkin juga menyukai